PROSES PEMBUATAN KERUPUK
Transcript of PROSES PEMBUATAN KERUPUK
PROSES PEMBUATAN KERUPUK
“PABRIK X”
1. Siapkan tepung tapioka
2. Sebagian tepung tapioka direbus hingga menjadi lengket, rebusan tepung
tapioca ini akan menjadi bahan campuran bagi adonan kerupuk.
3. Rebusan tepung tapioca dicampur dengan tepung tapioca yang masih utuh
(masih berbentuk tepung) dan bumbu dapur seperti vetcin, garam, bawang
putih, pengembang dan ikan sarden, kemudian digiling menggunakan mesin
penggiling selama ± 30 menit hingga tercampur rata dan menjadi adonan
kerupuk ( 1 kali giling = 25 kg tepung tapioca)
4. Adonan kerupuk dimasukan ke dalam mesin hidrolik
5. Mesin hidrolik ini memiliki kran khusus untuk mengeluarkan adonan kerupuk
6. Adonan kerupuk yang keluar dari mesin hidrolik dibentuk menjadi bunga
keriting (bentuk kerupuk “blek”) oleh 4 orang pekerja
7. Adonan kerupuk yang telah dibentuk, disusun ke dalam wadah plastik
8. Adonan kerupuk dikukus menggunakan alat khusus selama ± 25 menit
dengan suhu 100ºC
9. Adonan kerupuk yang telah dikukus di jemur di bawah sinar matahari selama
± 10 jam
10. Untuk mendapatkan hasil yang baik, kerupuk yang telah dijemur akan
dimasukkan ke dalam oven selama ± 2 jam
11. Jika cuaca sedang hujan, adonan kerupuk yang telah dikukus akan langsung
dimasukan ke dalam oven tanpa dijemur terlebih dahulu
12. Kerupuk mentah akan digoreng pada pukul 15.00 WIB ketika para penjual
kerupuk telah datang ke pabrik dengan tujuan agar kerupuk masih renyah
ketika akan dijual)
CATATAN:
Pabrik “X” memproduksi kerupuk blek dan menggoreng kerupuk kotak
(berwarna coklat)
Kerupuk blek diproduksi sendiri sedangkan kerupuk kotak diproduksi di
Ciamis (pabrik “X” hanya menggorengnya saja, bahan mentah kerupuk kotak
dikirim dari Ciamis)
Dalam 1 hari dibutuhkan tepung tapioca sebanyak 3 kuintal
1 gilingan = 25 kg tepung tapioca
Berarti, 1 hari = 12 x giling = 3 kuintal = ± 36.000 buah kerupuk
Untuk menggoreng 1000 buah kerupuk dibutuhkan 80 kg minyak goreng
Berarti dalam 1 hari : (36.000/1000) x 80 kg = 2.880 kg minyak goreng
Bahan bakar untuk pengukusan menggunakan kayu bakar
Bahan bakar untuk peng-oven-an menggunakan minyak tanah
Mulai proses produksi pada pukul 05.00 WIB – 15.00 WIB
Penggorengan pada pukul 15.00 WIB – 22.00 WIB
Jumlah pekerja : 7 orang
Jumlah penjual : 40 orang
Pemasaran daerah Bandung
PRODUK Gagal
Dikatakan gagal apabila:
kerupuk tidak mengembang
kerupuk berwarna kuning
kerupuk pecah
Faktor-faktor yang menyebabkan produk gagal:
Cuaca mendung/hujan sehingga proses penjemuran tidak sempurna
Suhu oven terlalu panas (proses paling baik adalah kerupuk dijemur di
bawah sinar matahari)
Kualitas tepung tapioca kurang baik
Kerupuk mentah yang terkena air akan menyebabkan kerupuk
berwarna kuning (misalnya ketika dijemur, hujan tiba-tiba turun)
Kerupuk pecah ketika proses penggorengan
Perlakuan bagi produk gagal:
Tidak dijual / dikonsumsi sendiri
Kerupuk yang kurang mengembang tetap dijual
(biasanya 1 bungkus kerupuk yang dijual seharga Rp 1000,00 berisi 5
buah kerupuk, tetapi apabila kerupuk kurang mengembang, dalam 1
bungkus kerupuk bisa berisi 7-8 buah kerupuk dengan harga yang
sama)