PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI MA …
Transcript of PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI MA …
ii
PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X
DI MA LABORATORIUM KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Biologi
REZA SEFTIANI WULANDARI
TB : 160907
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
i
PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X
DI MA LABORATORIUM KOTA JAMBI
SKRIPSI
REZA SEFTIANI WULANDARI
TB : 160907
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.
Revisi
Tgl.
Revisi
Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - 1 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:
Nama : Reza Seftiani Wulandari
NIM : TB 160907
Judul Skripsi : Proses Pembelajaran Biologi Kelas X di MA Laboratorium Kota
Jambi.
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program
Studi Tadris Biologi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Tadris Biologi.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di
atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Jambi, 2020
Pembimbing I
Kholid Musyaddad, M.Ag
NIP: 19681111995031001
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.
Revisi
Tgl.
Revisi
Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - 1 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:
Nama : Reza Seftiani Wulandari
NIM : TB. 160907
Judul Skripsi : Proses Pembelajaran Biologi Kelas X di MA Laboratorium Kota
Jambi.
Sudah dapat diajukan kepada Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Tadris Biologi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Tadris Biologi.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di
atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Jambi, 2020
Pembimbing II
Nanang Nofriadi M.Pd
NIP.
v
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari fakultas tarbiyah
dan keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil
karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi saya yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabilah dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Jambi, April 2020
Reza Seftiani Wulandari
TB.160907
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmaannirrohiim..
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, hanya kepadanyalah tempat
memohon dan hanya kepadanyalah tempat memohon pertolongan. shalawat dan
salam semoga tercurah pada pemimpin para nabi dan rasul, baginda Muhammad
SAW, yang telah membawa kita dari zaman kezaliman hingga zaman yang penuh
kasih sayang dan ilmu pengetahuan.
Kupersembahkan karya tulis ini Buat Ayah dan ibu tercinta,
Yang sering ku panggil dengan sebutan Baba dan Umak, Sebagai tanda bakti dan
terima kasih Yang setulusnya atas semua kasih sayang dan pengorbanan serta
limpahan doa yang tak perna henti selalu dipanjatkan.
Serta seluruh keluarga kakek, nenek, kakak, adikku yang selalu memberikan
semangat dan selalu menjadi penyemangat..
Terima kasih ku ucapkan kepada bapak Kholid Musyaddad M.Ag dan
bapak Nanang Nofriadi M.Pd selaku pembimbing yang memberikan saran-saran
dan motivasi dalam bimbingan selama ini, serta telah melimpahkan ilmu
pengetahuan dengan rasa tulus dan ikhlas, semoga allah selalu melimpahkan
keberkahan selalu kepada bapak.
Terima kasih ini juga saya ucapkan untuk seluruh dosen tadris biologi,
ustad dan ustadzah Ma’had Al-Jamiah, yang telah mendidik, membimbing,
memberikan ilmu-ilmu selama ini. Serta teman-teman Tadris Biologi, Demisioner
7 dan semua pihak yang telah memberikan kontribusi untuk mendukung
peyelesaian skripsi ini. Untuk semua memori yang perna kita rajut, untuk tawa
yang perna terukir dan solidaritas yang luar biasa semoga allah selalu memberikan
kita kebahagian dan keberkahan baik di dunia maupun di akhirat.
مع الذين اتقوا والذين هم محسنون إن الل
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang
berbuat kebaikan ( QS. An Nahl: 128).
vii
MOTTO
“Hidup Hanya Sekali, Hiduplah Yang Berarti”
خير الناس أنفعهم للناس
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”
(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni.)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (urusan dunia), bersungguh – sungguh ( dalam beribadah ), dan hanya
kepada tuhanmulah kamu berharap”
(QS. Al- Insyirah: 6-8)
viii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaannirrohiim. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta
alam, shalawat dan salam semoga tercurah pada pemimpin para nabi dan rasul,
baginda kita Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabat beliau.
Berkat rahmat dan hidayah Allah SWT penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “ Proses Pembelajaran Biologi Kelas X di Madrasah
Aliyah Laboratorium Kota Jambi”. penulisan skipsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu syarat akademik guna mendapatkan gelar sarjana pendidikan
pada fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama melaksanakan penelitian dan
penulisan skripsi ini sudah banyak pihak yang telah banyak memberikan motivasi
baik moral maupun materi, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan tulus dan terhormat kepada :
1. Bapak Dr. H. Su’aidi sy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu DR. Hj. Fadillah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Reni Safita S.Pt, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tadris Biologi
4. Bapak Kholid Musyaddad M.Ag selaku pembimbing I dan Bapak Nanang
Nofriadi M.Pd, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
6. Bapak Dr. M Hurmaini, M.Pd selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah
Laboratorium Kota Jambi yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian Proses Pembelajaran Biologi Kelas X di
Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.
7. Ibu Nur Dahlia selaku guru biologi kelas X serta siswa-siswi kelas X
Madrasah Aliyah Laboratorium kota jambi yang telah membantu untuk
memperoleh data selama observasi dalam penelitian ini.
ix
8. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan Doa dan motivasi tiada
henti untuk penyelesaian skipsi ini.
9. Sahabat mahasiswa-mahasiswi dan semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga bimbingan, dan motivasi yang telah diberikan kepada
penulis menjadi amal kebaikan yang akan mendapat ganjaran yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Akhir kata semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi
kita semua, dan penulis menyadari tentu banyak kekurangan dan
kekeliruan pada penulisan skripsi ini, untuk itu penulis mohon maaf serta
saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat di
harapkan.
Jambi, 2020
Penulis
Reza Seftiani Wulandari
TB. 160907
x
ABSTRAK
Nama : Reza Seftiani Wulandari
Jurusan : Pendidkan Biologi
Judul : “ Proses Pembelajaran Biologi Kelas X di Madrasah Aliyah
Laboratorium Kota Jambi” .
Proses belajar adalah interaksi antara peserta didik dan lingkungannya sehingga
perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Salah satu masalah dalam proses
pembelajaran adalah pelaksanaannya yang belum efektif sehingga menyebabkan
hasil belajar siswa belum maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui proses pembelajaran biologi di kelas X di Madrasah Aliyah
Laboratorium kota jambi yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian gabungan ( mixed methods )
antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengecekan validitas data yang
digunakan adalah teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dari segi format sudah mengacu kepada
IPKG tentang perencanaan pembelajaran dan sebaliknya dilihat dari segi isi belum
mengacu kepada IPKG tentang perencanaan pembelajaran. Menurut penilaian
IPKG tentang perencanaan pembelajaran diperoleh mencapai 2, 37 dengan kateori
cukup. Pelaksanaan pembelajaran belum sesuai dengan RPP, hal ini terlihat pada
alokasi waktu yang dicantumkan oleh guru di dalam RPP 2 minggu x 3 jam
pelajaran @menit. 1 kali pertemuan 3 x 40 menit atau 120 menit. Pada
pelaksanaan nya hanya 90 menit saja. Menurut penilaian IPKG tentang
pelaksanaan pembelajaran kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 diperoleh nilai 2,23
dengan kategori cukup. Penilaian hasil pembelajaran belum mengacu kepada
IPKG tentang evaluasi pembelajaran karena guru hanya menilai aspek kognitif
saja. Menurut penilaian IPKG terhadap penilaian hasil pembelajaran diperoleh
nilai 2,33 dengan kategori cukup.
Kata kunci : IPKG,proses pembelajaran, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
xi
ABSTRACT
Name : Reza Seftiani Wulandari
Department : Biology Education
Title : “Biology Learning Process at Class in Madrasah Aliyah
Laboratory of Jambi City”.
The learning process is the interaction between students and their environment so
that changes in behavior towards the better. One of the problems in the learning
process is that its implementation has not been effective so that it causes student
learning outcomes to be suboptimal. The purpose of this study was to determine
the learning process of biology in class X at the Madrasah Aliyah Laboratory in
the city of Jambi which included planning, implementing and evaluating learning.
This type of research is a combined research (mixed methods) between
quantitative and qualitative research. The data validity checking technique used is
the triangulation technique. Based on the results of the study note that the lesson
plan (RPP), in terms of format has referred to the IPKG about learning planning
and vice versa viewed in terms of content not yet referred to the IPKG about
learning planning. According to the IPKG assessment of learning planning, it
reached 2, 37 with enough categories. The implementation of learning is not in
accordance with the lesson plan, this can be seen in the time allocation included
by the teacher in the lesson plan 2 weeks x 3 hours of @menit lessons. 1 time
meeting 3 x 40 minutes or 120 minutes. In the implementation only 90 minutes.
According to the IPKG assessment of the implementation of class X MIPA 1 and
X MIPA 2 learning values obtained 2.23 with enough categories. Assessment of
learning outcomes does not refer to the IPKG about learning evaluation because
teachers only assess cognitive aspects. According to the IPKG assessment of the
assessment of learning outcomes obtained a value of 2.33 with enough categories.
Key words: IPKG, learning process, planning, implementation, evaluation.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
NOTA DINAS ............................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................ v
MOTTO ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................ viii
ABSRACT .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ................................................................ 1
B. Masalah dan fokus penelitian ...................................................... 4
C. Tujuan penelitian ......................................................................... 5
D. Manfaat penelitian ....................................................................... 5
BAB II. KAJIAN PUTAKA
A. LANDASAN TEORI ................................................................... 6
1. Standar Nasional Pendidikan ................................................. 6
2. Hakekat belajar....................................................................... 7
3. Motivasi dn fungsi motivasi dalam belajar .......................... 10
4. Pembelajaran biologi ............................................................ 11
5. Kinerja guru ......................................................................... 12
6. Instrument penilaian kinerja guru ( IPKG) .......................... 14
7. Indikator kinerja guru ........................................................... 17
8. Kurikulum ............................................................................ 23
xiii
9. Konsep ................................................................................. 24
10. Kompetensi guru .................................................................. 24
B. STUDI RELEVAN ................................................................... 26
C. KERANGKA TEORITIS ......................................................... 28
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain penelitian ............................................. 29
B. Setting dan Subjek penelitian ..................................................... 29
C. Jenis dan Sumber data ............................................................... 29
D. Instrumen penilaian ................................................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 30
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................ 32
G. Teknis Analisis Data .................................................................. 34
BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan penelitian ........................................................................... 36
B. Pembahasan .........................................................................................
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 61
B. Saran ................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Persentase (%) Ketuntasan Hasil Ulangan Harian pada
Materi Dunia Hewan ( Animalia )................................................. 3
Table 1.2 Nilai IPKG Terhadap Perencanaan Pembelajaran
Yang Dibuat Oleh Guru Dalam RPP ............................................ 40
Tabel 1.3 Nilai IPKG Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran
Pada Kelas X MIPA ...................................................................... 45
Tabel 1.4 Nilai IPKG Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran
Pada Kelas X MIPA ..................................................................... 46
Tabel 1.5 Nilai IPKG Terhadap Evaluasi Pembelajaran ............................... 48
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Teoritis .............................................................................. 28
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir Penelitian ................................................ 33
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Untuk Guru ................................................... 64
Lampiran 2 Wawancara Guru .............................................................................. 65
Lampiran 3 Pedoman Wawancara Siswa ............................................................. 66
Lampiran 4 Hasil Wawancara Siswa ................................................................... 67
Lampiran 5 Dokumentasi Proses Pembelajaran Kelas X MIPA1 Dan MIPA2 ... 70
Lampiran 6 Hasil Ulangan Harian Kelas X MIPA1 ............................................ 74
Lampiran 7 Hasil Ulangan Harian Kelas MIPA2 ................................................ 75
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...................................... 76
Lampiran 9 Salinan Jawaban Ulangan Harian Kelas X MIPA1 Dan MIPA2 ..... 82
Lampiran 10 Hasil Lembar Observasi (IPKG) Perencanaan, Pelaksanaan, Dan
Penilaian Hasil Pembelajaran ................................................................................ 88
Lampiran 11 Penilaian Observer Terhadap Perencanaan Pembelajaran.............. 99
Lampiran 12 Penilaian Observer Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Kelas X
MIPA1…………………………………………………………………………..100
Lampiran 13 Penilaian Observer Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Kelas X
MIPA 2………………………………………………………………………….101
Lampiran 14 Penilaian Observer Terhadap Penilaian Hasil Pembelajaran……..102
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya dalam peningkatan mutu pendidikan merupakan isu yang
terus menerus akan menjadi perbincangan dalam pengelolaan manajemen
pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan usaha yang harus di
upayakan dengan terus menerus agar harapan untuk pendidikan yang
berkualitas dan relevan dapat tercapai. Untuk peningkatan mutu pendidikan
tersebut tidak terlepas dari kurikulum dan kualitas proses pembelajaran,
dengan adanya proses pembelajaran tersebut akan diperoleh hasil belajar
peserta didik yang telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tersebut pada tahun
2005 pemerintah mengeluarkan peraturan RI nomor 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan, peraturan ini merupakan usaha pemerintah
untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia peraturan pemerintah
tersebut berbunyi : 1. Proses pembelajaran pada satu satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berprestasi aktif serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai bakat, minat
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, 2. Dalam proses
pembelajaran pendidik dituntut dapat memberikan teladan ( sebagai
panutan, contoh yang baik bagi siswa ), 3. Setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan proses pembelajaran , pelaksanaan proses
pembelajaran penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang aktif dan
dinamis.
Undang–undang dan peraturan pemerintah tersebut mengindikasikan
tentang pentingnya memperhatikan mutu pembelajaran guna meningkatkan
mutu pendidikan baik di tingkat Sekolah Dasar ( SD ), Sekolah Menegah
Pertama (SMP), Maupun Sekolah Menengah Atas (SMA).
2
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
terkadang anak kurang didorong untuk mengembangkan kemanpuan berfikir
melainkan anak diarahkan kepada kemanpuan menghafal, mengingat dan
menimbun informasi serta anak dituntut untuk memahami informasi yang
diperoleh untuk dihubungkan kedalam kehidupan sehari-hari sehingga hal
ini menjadi salah satu masalah dalam proses belajar mengajar. Siswa
dituntut untuk mengetahui isi materi yang ada pada buku paket mereka,
namun terkadang mereka tidak mengetahui kegunaan mereka mempelajari
materi tersebut. Mereka menganggap materi yang mereka pelajari
merupakan sebuah tuntutan dalam sekolah. Akibatnya ketika anak didik
lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis tetapi mereka miskin
aplikasi.
Proses pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang
lebih baik. Proses pembelajaran dimulai dari proses perencanaan
pembelajaran. Kenyataan nya di lapangan, dalam proses pembelajaran
interaksi antara siswa dan guru belum terjadi secara maksimal. Pada tahap
perencanaan kendala ini dapat dilihat dari format rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) guru, dimana masi ada rpp yang belum memuat kriteria
minimal proses pembelajaran, sedangkan untuk tahap pelaksanaan proses
pembelajaran dapat di tinjau dari dua arah antara guru dan siswa. Pada pihak
guru kendalanya dapat berupa kurangnya perhatian guru terhadap
penguasaan konsep siswa, disamping itu guru sering menerapkan pola
pembelajaran yang cenderung berfokus pada guru ( teacher centrereed ).
Sedangkan ditinjau dari pihak siswa masi kurang motivasi pada saat
mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari masih belum
maksimalnya hasil belajar siswa yang disebabkan karena kurangnya
pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang dipelajari.
Belum maksimalnya hasil belajar siswa juga terlihat dalam proses
pembelajaran biologi di tingkat Madrasah Aliyah Laboratorium pada materi
3
Dunia Hewan. Berdasarkan informasi dari seseorang guru biologi Madrasah
Aliyah Labortoriun, bahwa persentasi ketuntasan belajar siswa pada materi
Dunia Hewan, berkisar 63 – 65 %.
Tabel 1. Persentase ketuntasan ulangan Harian (UH) pada Materi
Dunia Hewan Kelas X Madrasah Aliyah Laborarorium Kota jambi Tahun
pelajaran 2018/2019.
NO Kelas Persentase ketuntasan
1.
2.
X MIPA 1
X MIPA 2
65 %
63 %
( Sumber : Guru Biologi MA Laboratorium Kota jambi )
Belum maksimalnya hasil belajar biologi pada materi Dunia
Hewan kemungkinan disebabkan proses pembelajaran di sekolah belum
efektif, misalnya fasilitas, saran dan prasarana sekolah yang belum
memadai dalam proses pembelajaran, metode dan media yang digunakan
guru belum tepat serta keterbatasan buku-buku sumber yang digunakan
dalam proses pembelajaran. Selain itu rendahnya hasil belajar pada materi
dunia hewan yang dipelajari. Dari segi materi adalah konsep-konsep pada
materi dunia hewan yang bersifat abstrak dan kompleks, serta kajian
materinya terlalu padat.
Berdasarkan permendiknas No 16 tahun 2007 tentang standar
kualifikasi akademik dan kompetensi guru dijelaskan bahwa standar
kompetensi guru harus dikembangkan secara utuh, salah satunya adalah
kompetensi pedagogik . Kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja
guru. ( prestasi kerja atau pelaksanaan kerja hasil unjuk kerja guru).
kinerja guru dapat dilihat dan diukur dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan instrument penilaian kinerja guru ( IPKG ). Instrument
penilaian kinerja guru yaitu suatu instrument untuk menilai kinerja guru
dalam pelajaran ( perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran ).
Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran seperti yang
diharapkan, maka pemerintah telah mengamanatkan standar proses yang
tertera dalam permendiknas N0 41 tahun 2007. Standar proses adalah
4
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran (
kinerja guru dalam proses pembelajaran ). Dengan demikian, kita dapat
melihat bagaimana proses pembelajaran guru dengan menggunakan
instrument penilaian kinerja guru ( IPKG ).
Berdasarkan uraian tersebut perlu dilakuakan analisis terhadap
proses pembelajaran biologi pada materi dunia hewan untuk melihat
bagaimana proses pembelajaran yang terjadi sebenarnya pada materi
tersebut. Dengan analisis proses pembelajaran ini akan memberikan
informasi secara akurat tentang proses pembelajaran terhadap materi
pembelajaran biologi khususnya tentang dunia hewan.
Berdasarkan keterangan di atas, penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Proses Pembelajaran Biologi Kelas X di
Madrasah Aliyah Laboratorium kota Jambi”.
B. Fokus Permasalahan
Untuk membatasi pembahasan penelitian lebih luas maka
permasalahan dalam penelitian ini lebih di fokuskan pada Proses
Pembelajaran Biologi Kelas X Di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota
Jambi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan proses pembelajaran biologi pada materi
dunia hewan ?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran biologi pada materi dunia
hewan ?
3. Bagaimana penilaian hasil pembelajaran biologi pada materi dunia
hewan ?
5
D. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki proses pembelajaran
biologi pada materi dunia hewan kelas X Madrasah Aliyah Laboratorium
kota jambi meliputi :
1. Untuk mengetahui Perencanaan proses pembelajaran biologi pada
materi dunia hewan.
2. Untuk mengetahui Pelaksanaan proses pembelajaran biologi pada
materi dunia hewan.
3. Untuk mengetahui Penilaian hasil pembelajaran biologi pada materi
dunia hewan.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak
yang bersangkutan.
1. Kepala Madrasah Aliyah Laboraorium kota Jambi, sebagai masukan
dalam mengelola pembelajaran dan pengambilan.
2. Guru-guru di Madrasah Aliyah Laboratorium kota Jambi, terutama
guru biologi sebagai pedoman dalam rangka meningkatkan kualitas
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
3. Sebagai bahan masukan bagi siswa-siswi Madrasah Aliyah
Laboratorium kota Jambi dan dapat memotivasi diri.
4. Sebagai sumber atau referensi untuk penelitian selanjutnya sejenis dan
lebih mendalam.
5. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu
(S-1) dalam ilmu biologi.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Standar Nasional Pendidikan
Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005, tentang standar
Nasional pendikan merupakan pelaksanaan dari undang-undang Nomor
20 tentang system pedidikan nasional. Ditetapkan PP tersebut,
mengisyaratkan betapa pentingnya standar yang terkait dengan masalah
pendidikan yang dapat dijadikan rujukan Bagi siapapun yang
berkepentingan terhadap masalah pendidikan di Negara republik
Indonesia. Peraturan pemerintah ini juga mengatur dan menentukan
berbagai standar dalam pendidikan yang dapat dijadikan panduan
ataupun pelaksanaan pendidikan di Indonesia.
Standar Nasional pendidikan ( SNP ) merupakan kriteria minimal
tentang berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan system
pendidikan nasional dan harus dipenuhi oleh penyelenggara dan/atau
satuan pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan
bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan
secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global (Darmadi hamid, 20 : 47
Dalam pasal 1 ayat (17) undang- undang nomor 20 tahun 2003
tentang system pendidikan nasional yaitu pasal 1 ayat (1) pp No. 19
tahun 2005 dinyatakan bahwa lingkup dari standar nasional pendidikan
meliputi standar :
7
a. Standar Kompetensi Lulusan
b. Standar Isi
c. Standar Proses
d. Standar Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan
e. Standar Saran Dan Prasarana
f. Standar Pengelolaan
g. Standar Pembiayaan Pendidikan
h. Standar Penilaian Pendidikan (Darmadi, 2019: 47).
2. Hakekat Belajar
a. Pengertian belajar
Belajar pada hakekatnya merupakan kegiatan berkelanjutan dalam
rangka perubahan perilaku peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan
dengan UU sistem pendidikan nasional Nomor 20 tahun 2003 yang
menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan ahlaq
mulia,serta keterampilan yang diperlukan dari dirinya, bangsa dan Negara.
Menurut Hilgard, Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku peserta didik melalui kegiatan berupa pelatihan baik laboratorium
maupun lingkungan yang alamiah. Surya menyatakan bahwa belajar ialah
suatu proses yang dilakukan individu untuk nemperoleh suatu perubahan
tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Parnawi, 2019: 13).
Belajar adalah suatu proses yang dapat dilakukan oleh jenis-jenis
makhluk hidup tertentu, sebagian besar binatang , dan termasuk manusia,
tetapi tumbuhan tidak. Belajar merupakan proses yang memungkinkan
makhluk-makluk ini merubah perilakunya cukup cepat, dalam cara kurang
lebih sama, sehingga perubahan yang sama tidak terjadi lagi pada setiap
situasi baru (Gasong, 2018: 8).
8
Perubahan yang dimaksud di atas merupakan pengetahuan yang
mencakup kecakapan, tingkah laku, perubahan tersebut diperoleh melalui
latihan (pengalaman). Dari pernyataan di atas dapat ditarik pengertian
bahwa proses belajar mengajar adalah sebagai proses perubahan perilaku
akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Oleh karna itu seorang
guru harus bertanggung jawab melaksanakan, membina, dan
mengembangkan isi kurikulum sekolahnya, karena guru merupakan media
atau wadah yang sangat berperan penting bagi peserta didik.
b. Proses belajar, Tujuan belajar, dan tahpan belajar.
1. Proses belajar.
Proses belajar terjadi apabila individu dihadapkan pada situasi
dimana ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa, atau apabiala
ia harus mengatasi rintangan-rintangan yang mengganggu kegiatan-
kegiatan yang di inginkan.
Menurut Jean Piaget proses belajar terdiri dari tiga tahapan yaitu
asimilasi, akomodasi dan equilibrasi ( penyeimbangan). Proses asimilasi
adalah proses penyatuan (pengintegrasian ) informasi baru ke struktrur
kognitif yang sudah ada dalam benak siswa. Akomodasi adalah
penyesuaian sruktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Equilibrasi
adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi
(Suardi, 2018: 16).
2. Tujuan belajar
Faktor utama untuk mencapai kesuksesan yakni tujuan yang jelas,
karena tujuan adalah targetan yang ingin di capai dengan demikian, tujuan
menjadi dasar usaha serta mampu menghadapi kesulitan dan hambatan
sehingga tujuan menjadi kenyataan. Begitu pula dengan belajar bahwa
tujuan harus diutamakan sehingga tidak mematahkan antusias
mencapainya (Idrus, 2018: 27).
9
Para ahli memberikan gambaran tujuan belajar yang sangat
bervariatif. Nasution (1995 :73 ) bahwa tujuan belajar terdapat ranah,
yakni ranah efektif, ranah kognitif, dan ranah psikomotorik dapat
digolongkan secara horizontal akan terdapat kesamaan pada tingkat rendah
dan tinggi. Pada tingkat rendah tujuan belajar berdasarkan stimulus
danrespon, tingkat tinggi ini berdasarkan pada norma-norma internal
menurut penilaian individual (Idrus, 2018: 27).
Tujuan belajar di Indonesia berdasarkan undang-undang system
pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 bab II pasal 3, yaitu pendidikan
nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa,
berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
c. Tahapan belajar
Karena belajar itu merupakan kegiatan berproses sudah tentu di
dalamnya terjadi perubahan- perubahan yang bertahap. Perubahan –
perubahan tersebut timbul melalui tahap-tahap yang antara satu dengan
yang lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional. Tahapan-tahapan
belajar terbagi menjadi tiga, yaitu :
1) Proses penerimaan materi yang ada atau yang baru di pelajari
2) Proses penyimpanan materi yang didapatkan; dan
3) Penuangan kembali materi yang telah di simpan, ada yang sesuai
dengan penerimaan, ada pula yang tidak sesuai dengan penerimaan
hal ini disebabkan proses penerimaan tidak sesuai dengan proses
penyimpanan.
Mulyono Abdurahman (1999 :91 ) mengemukakan tahapan belajar,
yaitu perolehan (acquisition), kecakapan (proficiency), pemeliharaan (
maintenance ) dan generalisasi ( generalization) (Idrus, 2018: 50).
10
3. Motivasi Dan Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Dalam kehidupan sehari- hari kita sering mendengar istilah
motivasi, motivasi menurut Walgito (2004) motivasi adalah keadaan
dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah
tujuan. Sedangkan menurut plotnik (2005), motivasi mengacu pada
berbagai factor fisiologis yang menyebabkan seseorang selakukan aktivitas
dengan cara spesifik pada waktu tertentu. Istilah motivasi menunjuk
kepada semua gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah
tujuan tersebut.motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau
internal dan insentif di luar dari individu atau hadiah. sebagai suatu
masalah di dalam kelas, motivasi adalah proses membangkitkan,
mempertahankan, dan mengontrol minat-minat.
Mc.Donald mengatakan bahwa motivation is aenergy change
withem the person characterized by affective arousal anticipatory goal
reaction .motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi
untuk mencapai tujuan (Parnawi, 2019: 66–67).
Dalam kegiatan pembelajaran peran motivasi sangat diperlakukan,
dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan aktivitas dan innisiatif,
dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar. Berikut motivasi dalam belajar :
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepas energy. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan di kerjakan.
b. Menetukan arah perbuatannya, yakni kea rah tujuan yang hendak di
capai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut (Sardiman,
2011: 93).
11
4. Pembelajaran biologi
a. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajran berhubungan erat dengan pengertian belajar
dan mengajar. Belajar, mengajar, dan pembelajaran terjadi bersama-sama.
Pembelajaran merupakan suatu usaha yang sengaja melibatkan dan
menggunakan pengetahuan professional yang dimiliki guru untuk
mencapai tujuan kurikulum (Suardi, 2018: 6).
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengaan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat
seorang manusia serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun (Suardi,
2018: 7).
Agar proses belajar mengajar tercapai dengan maksimal atau sesuai
dengan yang ditetapkan dalam kitab UUD 1945, belajar juga harus di
dukung oleh keadaan yang ada di sekitarnya, seperti tersedianya fasilitas
yang lengkap, seperti yang dikemukakan oleh :
Oemar Malik sebagaimana dikutib oleh Ramayulis ( 1998 : 239 ),
pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun yang meliputi unsur-
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan atau prosedur yang
saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan.
b. Pengertian Biologi
Istilah biologi berasal bahasa yunani, yaitu “bios” yang berate
hidup dan logos yang berarti ilmu ( Brum, et al., 1994 : 6). Berarti
biologi adalah ilmu tentang kehidupan. Istilah biologi digunakan pertama
kali oleh carolus Linnaeus ( 1736) pada buku yang berjudul Bibliotheca
botanica (Whardhani, 2019: 6).
12
Ilmu biologi atau iilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari
makhluk hidup.
Biologi adalah pengetahuan ilmiah dari kecendrungan manusia
yang merasa memunyai hubungan dan ketertarikan pada semua bentuk
kehidupan. Biologi adalah ilmu yang diperuntukan bagi orang-orang
dengan pemikiran orang-orang selalu berpetualang (Campbell, 2002: 1).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran biologi adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dalam lingkungan tertentu yang
membicarakan tentang mahkluk hidup.
c. Tujuan pembelajran biologi
Pencapaian tujuan pendidikan sebagian besar ditentukan oleh
keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Keberhasilan proses belajar
mengajar di kelas dipengaruhi oleh berbagai factor. Salah satu faktornya
adalah interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran. Guru adalah subjek
yang sangat berperan dalam membelajarkan dan mendidik siswa
sedangkan siswa merupakan subjek yang menjadi sasaran pendidikan.
Tujuan pembelajaran biologi menurut Depdikbud, ialah agar siswa
mampu melakukan pengamatan dan diskusi untuk memahami konsep,
mampu melakukan percobaan sederhana untuk memahami konsep dan
mengkomunikasikan hasil percobaan, mampu menginterprestasikan duta
yang dikumbulkan dan melaporkannya. Berdasarkan hal ini maka perlu
digunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan mempelajari
biologi tertentu.
5. Kinerja guru
Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar
“kerja” yang menerjemahkan kata dari bahasa asing adalah prestasi, bisa
pula berarti hasil kerja. Jadi kinerja merupakan prestasi yang di capai
oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya selama
13
peroide tertentu sesuai standar dan kriteria yang telah di tetapkan untuk
pekerjaan tersebut (Pianda, 2018: 11).
Ivancevich (2001 : 253) dan Faustino Gomes (1995 : 142 )
mengatakan kinerja dapat dilihat dari delapan dimensi atau kriteria
sebagai berikut :
1. Quantity of Work, yaitu jumlah kinerja yang dilakukan dalam
suatu periode waktu yang ditentukan.
2. Quality of work, yaitu kualitas kerja yang dicapai
berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
3. Job Knowledge, yaitu luasnya pengetahuan mengenai
pekerjaan dan keterampilannya.
4. Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang
dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan
persoalan yang timbul.
5. Coorperation, yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan
orang lain ( sesama anggota organisasi).
6. Dependability, yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam
hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan.
7. Intiative, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas
baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.
8. Personal Qualities, yaitu menyangkut kepribadian,
kepemimpinan, kerah-tamahan, dan integrasi pribadi (Pianda,
2018: 15).
Sedangkan guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal
dan pendidikan menengah ( undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005
pasal 1).
Kierja guru merupakan kompetensi yang terwujud pada tindakan
guru ketika bekerja. Menurut ( dikjen Dikti Depdiknas, 2004 ) menyusun
standar kompetensi guru ( SKG), dan menyebutkan guru yang baik harus
14
memiliki 4 kompetensi antara lain : 1. Penguasaan bidang studi, 2.
Pemahaman tentang peserta didik, 3. Penguasaan pembelajaran yang
mendidik dan 4. Mengembangkan kepribadian dan profesionalisme
(Pianda, 2018: 13).
Standar kerja perlu dirumuskan untuk dijadikan acuan dalam
mengadakan penilaian, yaitu membandingkan apa yang dicapai dengan
apa yang di harapkan. Standar kerja juga dapat dijadikan patokan dalam
mengadakan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah di laksanakan.
Standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam
menjalankan tugasnya seperti, Tugas guru adalah sebagai perancang
pembelajaran, yaitu merencanakan bahan-bahan pelajaran yang mereka
buat dan kembangkan sendiri. Sebagai perancang pembelajaran guru harus
memahami benar tetapi prinsip-prinsip belajar, karna itulah yang akan
menjamin keberhasilan apa yang direncanakan.
Guru juga sebagai pengelola pembelajaran, yaitu proses ia
mengamati apakah pembelajaran disampaikan secara efektif kepada
pembelajar, baik dengan komunikasi lisan, bacaan atau media lain. Selain
sebagai perancang, pengelola, guru juga bertugas dan berfungsi sebagai
evaluator pembelajaran. Dari hari ke hari dan bahkan dari menit ke menit
guru yang efektif akan tetap memperhatikan apa yang telah dipelajari
setiap siswa dan mencari cara untuk sampai pada kesimpulan yang valid
berkenaan dengan hasil-hasil belajar (Gasong, 2018: 6–7).
6. Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG)
Menurut peraturan mentri Negara pendayagunaan Aparatur Negara
dan reformasi birokrasi nomor 16 tahun 2009, penilaian kinerja guru
adalah penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama
guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkata, dan jabatannya.
Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan
seseorang guru dalam penguasaan dan penerapan kompetensinya. Dalam
hal ini adalah kompetensi yang sangat diperlukan bagi guru seperti yang
15
amanatkan oleh peraturan mentri pendidikan nasional nomor 16 tahun
2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
Penguasaan dan penerapan kompetensi sangat menentukan
tercapainya kualitas proses pembelajaran, pembimbingan peserta didik,
dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan yang sesuai dengan fungsi
sekolah/madrasah. Untuk itu, perlu dikembangkan sestem penilaian kerja
guru, ssistem kerja guru adalah sebuah system pengolahan kinerja berbasis
guru yang di desain untuk mengevaluasi tingkatan kinerja guru secara
individu dalam rangka mencapai kinerja sekolah secara maksimal yang
berdampak pada peningkatan prestasi prestasi peserta didik. Ini merupakan
bentuk penilaian yang sangat penting untuk mengukur kinerja guru dalam
melaksanakan pekerjaan nya sebagai bentuk akuntabilitas sekolah. Pada
dasarnya system penilaian kinerja guru bertujuan :
a. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru
b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah
c. Menyajikan suatu landasan untuk pengendalian keputusan dalam
mekanisme penetapan efektif atau kurngnya efektifnya kinerja guru.
d. Menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru.
e. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
serta mempertahankan sikap positif dalam mendukung pembelajaran
peserta didik untuk mencapai prestasi, dan
f. Menyediakan dasar dalam system peningkatan promosi dan karir guru
serta bentuk penghargaan lainnya.
Dalam konteks peraturan tersebut di atas, penilaian kinerja guru
memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk :
1. Minilai unjuk kinerja guru dalam menerapkan semua kompetensi yang
diperlakukan pada proses pembelajaran, pembimbing, atau
pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah. Dengan demikian, hasil penilaian kinerja menjadi
profil kinerja guru yang dapat memberikan gambaran kekuatan dan
16
kelemahan guru. Profil kinerja guru juga dapat dimaknai sebagai suatu
analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap guru yang
dapat dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengembangan
keprofesian berkelanjutan bagi guru.
2. Menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah pada tahun penilaian kinerja
guru dilaksanakan. Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun
sebagai bagian proses pengembangan karir dan promosi guru untuk
kenaikan pangkat dan jabatan fungsional.
Hasil penilaian kinerja guru diharapkan agar dapat bermanfaat
untuk menentkan berbagai kebjakan yang terkait dengan peningkatan
kompetensi dan profesionalisme guru sebagai ujung tombak pelaksanaan
proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas, komprehensif,
dan berdaya saing tinggi. Penilaian kinerja guru merupakan acuan bagi
sekolah/madrasah untuk menetapkan pengembakan karir dan promosi
guru. Bagi guru, penilaian kinerja guru merupakan pedoman untuk
mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan sebagai sarana untuk
mengkaji kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki
kualitas kinerjanya.
Penilaian kinerja guru dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai
dengan tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Bagi guru kelas/mata pelajaran
dan guru bimbingan dan konseling/konselor, kompetensi yang dijadikan
dasar untuk penilaian kinerja guru adalah kompetensi pedagogik,
professional, social dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan menteri pendidikan nasional nomor 16 tahun 2007. Keempat
kompetensi ini telah dijabarkan menjadi sub kompotensi dan indicator
yang harus dapat ditunjukan dan diamati dalam berbagai kegiatan,
tindakan, dan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan. Sedangkan, untuk tugas tambahan yang relevan dengan
17
fungsi sekolah/madrasah, penilaian kinerja dilakukan berdasarkan
kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan yang dibebankan (
misalnya : sebagai kepala sekolah/madrasah, wakil kepala
sekolah/madrasah, pengelolaan perpustakaan, dan sebagainya )
sebagaiman diatur dalam peraturan materi Negara pendayagunaan aparatur
Negara dan reformasi birokrasi No. 16 tahun 2009.
7. Indikator kinerja guru instrument
Berkenan dengan kepentingan penilaian terhadap kinerja guru.
Georgia depertemen of education telah mengembangkan teacher
performance assessment yang kemudian dimodifikasi oleh depdiknas
menjadi Alat Penilaian Kemanpuan Guru (APKG) atau Instrumen
Penilaian Kerja Guru ( IPKG). Penilaian kinerja guru dilakukan dengan
mengacu kepada dimensi tugas utama guru yang meliputi kegiatan
merencanakan, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai
termasuk di dalamnya menganalisis penilaian dan melaksanakan tindak
lanjut hasil penilaian. Dimensi tugas ini diturunkan menjadi indicator
kinerja yang terukur sebagai bentuk untuk kerja guru dalam melaksanakan
tugas utamanya ( Depdiknas 2008 : 22). Indicator penilaian terhadap
kinerja guru dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas yaitu :
a. Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan
pendidikan. Sebab, pembelajaran merupakan bagian dari proses
pendidikan (Suryadi, 2019: 5).
perencanaan merupakan proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan
secara sistemmatis yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
(Bintoro Tjokroamidjojo). Perencanaan pembelajaran diwujudkan dalam
bentuk administrasi tertulis sebagai silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). RPP merupakan persiapan yang harus di siapkan
guru sebelum mengajar. Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan
siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, arinya di dalam
18
suatu silabus adakalahnya beberapa kompetensi yang sejalan akan
disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti beberapa
pertemuan yang akan dilakukan. Sementara itu, rencana pelaksanaan
merupakan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap
pertemuan (Saifuddin, 2018: 86).
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terdiri atas sebelas
komponen RPP sebagai berikut :
1) Identitas RPP
Identitas RPP, meliputi satuan pendidikan, kelas, semester,
program-program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah
pertemuan.
2) Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemanpuan minimal
peserta yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester
pada suatu mata pelajaran.
3) Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemanpuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan
indicator kompetensi dalam suatu dalam pelajaran.
4) Indikator pencapaian Kompetensi
Indicator kompetensi adalah perilaku yang dapat di ukur dan
diobservasi untuk mewujudkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indicator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5) Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi
dasar.
19
6) Materi Ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yeng
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indicator pencapaian kompetensi.
7) Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar.
8) Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
kompetensi dasar atau seperangkat indicator yang telah di tetapkan.
Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indicator dan kompetensi yang
hendak di capai.
9) Kegiatan pembelajaran
a) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pelajaran yang ditunjukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
b) Inti
Kegiatan ini merupakan proses pelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan
kemandirian sesuai dengan bakat , minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis melalui
proses eksplorasi, elaborasi, dn kompfirmasi.
c) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman
atau kesimpulan, penilaian atau refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
20
10) Penilaian Hasil Belajar
Prosedur dan instrument penilaian proses dan hasil belajar
disesuaikan dengan indicator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada
standar penilaian.
11) Sumber Belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indicator
pencapaian kompetensi.
1. Prinsip – Prinsip penyusunan RPP
Penyusunan RPP perlu memperhatikan enam prinsip. Ke enam
prinsip yang dimaksud sebagai berikut :
a) Memperhatikan Perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin,
kemanpuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat,
potensi, kemanpuan social, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budidaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
b) Mendorong Partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik
untuk mendorong, memotivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspiratif,
kemandirian, dan semangat belajar.
c) Mengembangkan budidaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai
bentuk tulisan.
d) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedial.
e) Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator,
21
pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar dalam suatu
keutuhan pengalaman belajar, RPP disusun dengan mengakomodasikan
pelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar,
dan beragam budaya.
f) Menerapkan teknologi dan komunikasi
RPP disusun dapat mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai
dengan situasi dan kondisi.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa standar
rencana proses pembelajaran harus memenuhi standar dalam penyusunan
silabus, dan penyusunan RPP. Untuk penyusunan RPP, harus memuat
sebelas komponen dan memperhatiakan enam prinsip penyusunan.
2. Silabus
Silabus, sebagai rancangan program memiliki beberapa manfaat
penting bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan. Dalam
sebuah silabus terdapat hal-hal penting seperti standar kompetensi dan
kompetensi dasar pokok-pokok materi termasuk pengalaman belajar dan
alat penilaian yang dapat dijadikan acuan beserta alokasi waktu untuk
setiap kompetensi yang harus dicapai. Dengan demikian untuk guru
silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam menyusun perencanaan
pelaksanaan pembelajaran, sebagai pedoman dalam penyelenggaraan suatu
proses pembelajaran(Sanjaya, 2015: 168)
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/mata pelajaran, kegiatan
pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar (Lismina, 2017: 133)
b. Pelaksanaan pembelajaran
Dalam pelaksanaan pebelajaran, banyak variable yang
mempengaruhi kesuksesan seseorang guru. Secara umum ada beberapa
variable, baik teknis maupun non teknis yang berpengaruh dalam
22
keberhasilan proses pembelajaran. Beberapa variable berikut antara lain: 1.
Kemampuan guru dalam membuka pelajaran, 2. Kemampuan guru dalam
melaksanakan kegiatan inti pelajaran, 3. Kemampuan guru melakukan
penilaian belajar, 4. Kemampuan guru menutup pelajaran, 5. Factor
penunjang lainnya (Wena, 2009: 17)
c. Evaluasi / penilaian pembelajaran
secara umum, penilaian atau asesmen pembelajaran dapat diartikan
sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang
dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang pembelajaran
siswa ( poerwanti, E., 2008). Dalam pelaksanaan penilaian pembelajaran,
guru dihadapkan pada tiga istilah yang sering dipakai pengertiannya atau
digunakan secara bersamaan yaitu pengukuran, evaluasi, dan tes.
Pengukuran merupakan suatu kegiatan atau upaya memberi angka
(kuantitatif) pada suatu gejala, benda, atau peristiwa yang mencerminkan
capaian dari proses dan hasil belajar. Evaluasi merupakan proses
pemberian pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran
dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran dengan kriteria
tertentu yang dapat dibedakan atas : 1. Penilaian Acuan Patokan ( PAP)
biasanya berupa proses atau kemampuan minimal yang telah ditetapkan
sebelum pengukuran dan bersifat mutlak; dan 2. Penilaian Acuan Norma
(PAN) biasanya ditetapkan setelah kegiatan pengukuran dilakukan yang
didasarkan pada keadaan kelompok dan bersifat relatif/normative.
Selanjutnya tes merupakan seperangkat tugas atau sejumlah pertanyaan
yang harus dikerjakan/dijawab siswa untuk mengukur tingkat pemahaman
dan penguasaannya terhadap cakupan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran tertentu. Dalam pelaksanaan penilaian (asesmen)
pembelajaran, kegiatan pengukuran, evaluasi, dan tes sering digunakan
secara simultan dan tidak dirasakan pemisahannya, sehingga akhirnya
memunculkan nilai yang mencerminkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran ( Murniati, 2019 : 143 ).
23
8. Kurikulum
Dalam dunia pendidikan, kurikulum mempunyai peran yang sangat
penting karena merupakan operasionallisasi tujuan yang hendak di capai,
bahkan tujuan tidak akan tercapai tanpa melibatkan kurikulum pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok dalam pendidikan.
Kurikulum sendiri juga merupakan system yang mempunyai komponen-
komponen tertentu. Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah dokumen
perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus di capai, isi materi dan
pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang
dapat di kembangkan., evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan
informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen
yang dirancang dalam bentuk nyata (Sarina, 2015: 1).
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi
guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi
sebagai pedoman dalam melaksanakan suvervisi atau pengawas (Sarina,
2015: 17).
Dalam pasal 1 butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang system
pendidikan Nasional yang berbunyi : “kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Dari paparan berbagai deskripsi di atas, dapat di ambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud kurikulum bukanlah hanya berisi rencana pelajaran
(bidang studi ) di sebuah lembaga pendidikan saja, akan tetapi semua
aktivitas yang secara nyata terjadi dalam proses pendidikan dilembaga
tersebut yang dapat mempengaruhi anak didik untuk mencapai tujuan yang
di inginkan. Oleh karna itu kurikulum harus mengandung tujuan, Isi
(materi), metode pengajaran, dan evaluasi (Sarina, 2015: 21).
24
9. Konsep
Belajar merupakan konsep yang tidak dapat dihilangkan dalam
proses belajar mengajar ( pembelajaran). Belajar menunjuk kepada apa
yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (
sasaran didik ). Belajar adalah proses aktivitas otak dalam rangka
menerima informasi, menyerapnya dan juga menuangkannya kembali
yang pada akhirnya menghasilkan perubahan sikap atau perilaku
(Fathurrohman, 2017: 4) .Oleh karena itu pemahaman terhadap konsep
merupakan inti dari memperoleh pengetahuan dalam proses pembelajaran.
10. Kompetensi guru
kompetensi adalah kemanpuan yang diterapkan untuk
menghasilkan kinerja yang baik. Kompetensi merupakan kombinasi
pengetahuan praktis dan teoritis, keterampilan kognitif, perilaku dan nilai-
nilai yang digunakan untuk meningkatkan kinerja ; atau sebagai standar
kualitas , memiliki kemanpuan untuk melakukan peran tertentu ( Murniati,
2019 : 7 )
Berdasarkan permendiknas republic Indonesia Nomor 16 tahun
2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
Dijelaskan bahwa standarkompetensi guru dikembangkan secara utuh dari
4 kompetensi utama yaitu : (1) kompetensi pedagogic, (2) kompetensi
kepribadian, (3) kompetensi social, dan (4) professional. Ke empat
kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. ( Instrumen Penilaian
Kinerja Guru (IPKG) 2008 ).
B. Studi Relevan
Untuk menghindari plagiatisasi atau duplikasi, penelitian juga di
dukung oleh- penelitian – penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Skripsi Retno Setiyowati (2015). Yang berjudul “ Analisis Standar
Proses Pembelajaran Biologi Materi Pokok Bioteknologi Kelas XII BCS
25
( Bilingual Class System ) Sain MAN 2 Kudus “ jenis penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Jenis
pepenelitian ini memahami pendekatan kualitatif. Penelitian ini
dilakukan melalui studi langsung/lapangan yang dilaksanakan di kelas
BCS ( Bilingual Class System ) Sain MAN 2 Kudus. dengan cara
observasi, wawancara, dokumentasi, mempelajari dan menganalisis.
Data yang terkumpul semuanya dianalisis dengan analisis deskriptif
yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa praktik
pembelajaran biologi materi pokok bioteknologi kelas BCS ( Bilingual
Class System ) Sain MAN 2 Kudus sebagaimana sesuai yang ada dalam
permendikbud No. 103 tahun 2014. Guru melakukan persiapan terlebih
dahulu. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan
kegiatan awal berupa apersepsi yang merupakan penghubung materi
pembelajaran dengan kompetensi yang telah dikuasai oleh peserta didik.
Kemudian guru melakukan kegiatan inti yang terdiri atas tiga proses
yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Setelah proses konfirmasi
berakhir, guru melakukan kegiatan akhir yang berupa penutup, guru juga
melakukan evaluasi pembelajaran yang terdiri dari penilaian, remedial
dan pengayaan. praktik pembelajaran biologi materi pokok bioteknologi
kelas BCS ( Bilingual Class System ) Sain MAN 2 Kudus sebagaimana
hasil kebijakan yang ada dalam permendikbud No. 103 tahun 2014 telah
berjalan dari tahun 2014 sampai tahun 2015ini pelaksanaannya sudah
cukup maksimal, perkembangannya dapat di lihat dari mulai
perencanaan, yaitu pembuatan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
program tahunan, program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan metode
ceramah, Tanya jawab, diskusi persentasi dengan dukungan sarana dan
prasarana untuk menunjang proses pendidikan dan pembelajaran.
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala madrasah baik
26
secara langsung maupun melalui rekaman CCTV yang dipasang di
setiap ruang pembelajaran.
2. Skripsi Retno Dwi Handayani (2007). Yang berjudul “ Pelaksanaan
Pembelajaran Biologi Pada Materi Pokok Bahasan Pencemaran
Lingkungan Di Kelas X Imersi Sma Negri 2 Semarang Tahun 2006/
2007”. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan
metode deskriptif berupa studi kasus yang berusaha menggambarkan
objek penelitian berupa proses pembelajaran. Jenis data yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Penelitian ini
menggunakan metode pengambilan data dengan pengamatan proses
belajar mengajar biologi di kelas X imersi yang terbagi menjadi 3 kelas,
pengisian angket oleh siswa dan guru, wawancara dengan guru serta
analisis silabus dan system penilaian yang telah terlaksana. Data
penelitian yang diperoleh mengalami reduksi data, penyusunan data,
pemeriksaan keabsahan data dan penafsiran data untuk dapat
menganalisis hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini
pembelajaran biologi terkait implementasi program kelas imersi di SMA
Negri 2 semarang belum sesuai dengan tuntutan kurikululum dan masi
ditemui kendala-kendala, sehingga diperlukan konsistensi guru untuk
terus meningkatkan kemanpuan pendukung secara berkelanjutan, usaha
siswa dan guru untuk membiasakan diri berkomunikasi dalam bahasa
ingris, pengoptimalan sarana dan sumber belajar, kompetensi sehat antar
sekolah dalam menghasilkan output pembelajaran, serta kompetensi
sehat antar siswa dalam mencapai kompetensi belajar.
3. Skripsi Maulida (2017) yang berjudul “Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Biologi Di Smas Al Abu Lam U Aceh Besar” penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode
deskriftif. Teknik pengumpulan data yaitu perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan penyusunan laporan. data-data kuantitatif dalam penelitian
ini di dapat dengan cara penilaian lembar angket dengan cara
menggunakan rumus persntase angket. Hasil penelitian pada Persepsi
27
Siswa Terhadap Pembelajaran Biologi Di Smas Al Abu Lam U Aceh
Besar secara keseluruhan adalah 52,44% jadi persepsi siswa terhadap
pembelajaran biologi di SMAS Al- Falah Abu Lam U Aceh besar dapat
dikatagorikan dalam kategori kurang baik.
C. Kerangka Teoritis
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah di uraikan di
atas, dapat dipahami bahwa salah satu factor yang mempengaruhi
rendahnya mutu pendidikan adalah proses pembelajaran yang tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu
adanya proses pembelajaran yang sesuai dengan peraturan mentri
pendidikan nasional republic Indonesia nomor 41 tahun 2007 yang
dituangkan dalam IPKG.
Masalah yang sering muncul dalam proses pembelajaran yaitu
datang dari guru, pendekatan pembelajaran yang digunakan masih
berpusat pada guru bukan berpusat pada siswa sebagai mana mestinya dan
guru juga kurang memperhatikan penguasaan konsep siswa hanya terpaku
pada kurikulum. Dari segi siswa kurangnya persiapan dan motivasi dalam
belajar serta sarana dan prasarana yang kurang memadai. Sehingga sering
proses pembelajaran tidak berlangsung dengan baik dan mengakibatkan
rendahnya hasil belajar siswa. Untuk itu perlu dianalisis berbagai masalah
yang menggangu proses pembelajaran, sehingga dapat menciptakan
pembelajaran, sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan yang di inginkan.
Secara ringkas hal ini dapat kita amati dari bagan kerangka teoritis
sebagai berikut :
28
Gambar 1. Kerangka Teoritis
Dianalisis untuk
mengetahui
penyebabnya
Mutu pendidikan
Kurang maksimalnya
nilai siswa
Pemilihan
metode,
pendekatan dan
Media
Standar proses
permindiknas
No 41 tahun
2007
Perencanaan,
pelaksanaan,
penilaian hasil
pembelajaran. Proses pendidikan
Guru
Input,
Motivasi,
persiapan dan
siswa dalam
belajar
Bersifat
abstrak dan
kajian yang
sangat luas
Kurang
memadai
Siswa Materi Sarana dan
Prasarana
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan ( mixed
methods ) antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian
menggunakan metode gabungan ( Mixed methods ) dengan Model
concurrent triangulation yang dilakukan secara bersamaan dengan tujuan
untuk salaing melengkapi gambaran hasil studi mengenai fenomena yang
diteliti dan untuk memperkuat analisis penelitian (Hermawan : 165).
Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan proses pembelajaran
biologi pada materi Dunia Hewan kelas X di Madrasah Aliyah
Laboratorium Kota Jambi.
B. Setting Dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliya Laboratorium kota
Jambi.
C. Jenis Dan Sumber Data
Adapun yang menjadi informan atau responden dalam penelitian
ini adalah satu orang guru biologi Madrasah Aliyah Laboratorium kelas X
MIPA1 Dan MIPA2 Kota Jambi
1. Data yang terkait dengan perencanaan pembelajaran
Data ini didapatkan melalui penilaian terhadap perencanaan
pembelajaran guru, berupa Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
dibuat oleh guru bidang studi biologi pada materi Dunia Hewan
menggunakan IPKG.
2. Data yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran.
Data ini didapatkan dari proses pembelajaran biologi pada materi
dunia hewan , berupa hasil rekaman proses pembelajaran wawancara dan
lembar observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran biologi pada materi
dunia hewan menggunakan IPKG.
3. Data yang terkait dengan penilaian hasil pembelajaran.
30
Data ini didapatkan setelah proses pembelajaran selesai, berupa
penilaian aspek kognitif. Penilaian aspek kognitif diambil dari hasil
ulangan harian tentang materi dunia hewan dan lembar observasi terhadap
evaluasi pembelajaran biologi pada materi dunia hewan menggunakan
IPKG.
D. Instrumen Penilaian
Insrumen penilaian ini adalah sebagai berikut :
1. Lembar observasi, alat perekam,lembar wawancara
Intrumen ini digunakan untuk mendapatkan data proses
pembelajaran yang berlangsung pada materi dunia hewan. Observasi
didalam penelitian ini adalah guru biologi kelas X madrasah aliyah
Laboratorium kota jambi. Reza seftiani wulandari sebagai peneliti.
2. Instrument Penilaian Kinerja guru (IPKG) dalam perencanaan
pembelajaran.
Instrument ini digunakan untuk mendapatkan data tentang
perencanaan pembelajaran guru pada materi dunia hewan.
3. Instrument Penilaian Kinerja guru (IPKG) dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data proses
pelaksanaan pembelajaran biologi pada materi dunia hewan, data
tambahan berupa hasil rekaman proses pembelajaran, wawancara, lembar
observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran biologi pada materi dunia
hewan.
4. Instrument Penilaian Kinerja guru (IPKG) Hasil pembelajaran.
Instrument digunakan untuk mendapatkan data penilaian hasil
pembelajaran.data ini didapat setelah proses pembelajaran selesai, berupa
penilaian aspek kognitif serta lembar observasi tentang evaluasi
pembelajaran.
E. Teknik pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data dilakukan pada natural setting (
kondisi alamiah), sumber data primer , dan teknik pengumpulan data lebih
31
banyak pada observasi berperan serta (Participan observation ),
wawancara mendalam ( In depth interview ) dan dokumentasi (Sugiyono,
2018 : 225).
Teknik ini digunakan agar penulis dapat melihat langsung
dilapangan untuk meneliti dan mengamati realita yang terjadi pada setiap
gejala yang timbul. Observasi dilakukan atau dilaksanakan untuk
perangkat mengajar yaitu RPP dan proses pembelajaran, yaitu untuk
mengetahui kesesuaian pelaksanaan proses pembelajaran guru dengan
RPP, teknik mengajar guru sumber ataupun referensi belajar yang di pakai,
dan media yang digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Teknik Pengumpulan data selanjutnya yaitu Wawancara (
interview), Esterberg (2002) mendefinisikan bahwa interview merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu
(Sugiyono, 2018 : 325).
Data yang tidak biasa diperoleh dari hasil observasi dilengkapi
dengan wawancara. Wawancara dilakukan pada guru biologi dan siswa-
siswi kelas X MIPA1 dan X MIPA2 Madrasah Aliyah Laboratorium Kota
Jambi.
Dokumentasi adalah data verbal yang berbentuk tulisan. Data ini
digunakan untuk meliputi data yang terdokumentasi pada Madrasah
Aliyah Laboratorium Kota Jambi, Berupa silabus, RPP, dan rekaman
Video.
Teknik pengumpulan masing-masing data pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Data yang terkait dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Data ini didapat melalui penelitian dari perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran yang dibuat
oleh guru bidang studi biologi menggunakan IPKG, dengan keterangan
Penilaian sebagai berikut :
32
Keterangan :
Nilai 4 ( 91 % - 100 % terlaksana )
Nilai 3 (76 % -90 % terlaksana )
Nilai 2 ( 61% - 75 % terlaksana )
Nilai 1 ( ≤60 % terlaksana )
Kriteria penilaian :
Amat baik ( 91-100)
Baik ( 76- 90 )
Cukup ( 61-75)
Sedang (51- 60)
Kurang ( ≤50)
Data yang terkait dengan penilaian pembelajaran juga didapatkan
setelah proses pembelajaran selesai, berupa penilaian aspek kognitif.
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik menjamin Keabsahan data yang digunakan adalah teknik
Triangulasi . dalam teknik pengumpulan data, Triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada
(Sugiyono, 2018 : 241).
Melalui triangulasi peneliti dapat melakukan pengecekan
temuannya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber,
metode, atau teori.
Observasi wawancara
Dokumentasi
Teknik terakhir dalam menjamin keabsahan data adalah
memberikan penilaian terhadap perencanaan pembelajaran guru melalui
analisis silabus dan RPP menggunakan IPKG. Penilaian terhadap evaluasi
pembelajaran juga dilakukan melalui penilaian aspek kognitif. Penilaian
33
aspek kognitif di ambil dari hasil ulangan harian tentang materi Dunia
Hewan.
Untuk mempermudah peneliti berikut bentuk format prosedur
penelitian :
Gambar 2 : Skema Kerangka berfikir penelitian
Persiapan siswa dalam proses
pembelajaran, pemaahaman
siswa terhadap materi, persiapa
siswa menghadapi
pembelajaran
Aktivitas
siswa IPKG
Proses Pembelajaran Biologi Pada materi Dunia Hewan
Siswa Guru
RPP Pelaksanaan
Pembelajaran
Penilaian
pembelajaran
Laporan
Analisis
Wawancara, Foto,
rekaman Video
34
G. Teknik Analisis data
Data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi, dan wawancara
diolah dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis data tersebut
sampai data diperoleh kesimpulan. Penarikan masalah-masalah yang telah
dirumuskan yaitu bagaimana kualitas proses pembelajaran biologi pada
materi yang meliputi : perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran biologi pada materi dunia hewan.
1. Untuk data perencanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran dianalisis dengan instrument
penilaian kinerja Guru ( IPKG), dengan menggunakan rumus :
NK =
x 100%
Keterangan :
NK = Nilai Kinerja Guru Yang Dicari
Y = Total Pernyataan Ya
T = Total Indicator Kinerja
Kriteria penilaian sebagai Berikut :
Keterangan :
Nilai 4 ( 91 % - 100 % terlaksana )
Nilai 3 (76 % -90 % terlaksana )
Nilai 2 ( 61% - 75 % terlaksana )
Nilai 1 ( ≤60 % terlaksana )
Kriteria penilaian :
Amat baik ( 91-100)
Baik ( 76- 90 )
Cukup ( 61-75)
Sedang (51- 60)
Kurang ( ≤50)
2. Untuk data penilaian hasil pembelajaran, juga dianalisis melalui
penilaian Aspek kognitif. Penilaian aspek kognitif di ambil dari hasil
ulangan harian tentang materi dunia hewan. data penilaian kemudian
35
dibandingkan apakah penelitian yang diberikan guru sesuai dengan
RPP. Untuk mengkaji lebih dalam, data dilengkapi menggunakan
instrumen tambahan berupa hasil wawancara kepada guru dan siswa.
36
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Perencanaan Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, perencanaan pembelajaran sangat
penting untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran dengan baik
sesuai dengan apa yang diharapkan, karena mengacu kepada semua
kegiatan yang dilakukan guru dalam mempersiapkan diri sebelum guru
memulai atau melaksanakan pembelajaran.
Persiapan yang harus dilakuakan terlebih dahulu adalah menyusun
silabus atau RPP, karena menyusun silabus dan RPP tersebut mempunyai
hubungan yang erat dengan proses pembelajaran di kelas. Maksudnya
kalau penyusunan silabus dan RPP tidak sesuai, dalam arti tidak dapat
menempuh langkah-langkah sebenarnya, akan berpengaruh kepada proses
pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru. Sebab silabus dan RPP
merupakan pedoman bagi guru untuk menerapkan materi pelajaran.
Guru biologi di MA Laboratorium kota jambi telah menyiapkan
perangkat pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan proses belajar
mengajar berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Berdasarkan wawancara dan studi dokumentasi silabus dan RPP di buat
untuk mempermudah dalam setiap langkah-langkah dalam proses
pembelajaran. Format silabus yang dibuat oleh guru telah mengacu kepada
IPKG tentang perencanaan pembelajaran. Format silabus yang dibuat oleh
guru terdiri dari Identitas silabus, Kompetensi Inti, Kompetensi dasar,
Materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Format RPP yang dibuat oleh guru sudah mengacu kepada IPKG
tentang perencanaan pembelajaran. Dilihat dari segi isi sudah sesuai
dengan IPKG tentang perencanaan pembelajaran. karena terdapat beberapa
poin-poin tertentu sudah dimasukan ke dalam RPP. Menurut IPKG tentang
37
perencanaan pembelajaran terdiri dari 10 komponen yaitu identitas RPP,
kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, ( pendahuluan, inti,
penutup ) penilaian hasil belajar dan sumber belajar. ( Lampiran 8 ).
Komponen pertama pada RPP yang dibuat oleh guru adalah
Identitas RPP, Pada Identitas RPP guru telah mencantumkan satuan
sekolah, kelas, semester, mata pelajaran, dan alokasi waktu.
Pada RPP yang dibuat guru telah merumuskan dan
mengembangkan tujuan pembelajaran berdasarkan Kompetensi inti ( KI)
dan Kompetensi Dasar (KD) dengan memperhatikan kebutuhan peserta
didik.
Indikator pencapaian kompetensi berdasarkan RPP yang di buat
guru telah dicantumkan yaitu (1) Mendefinisikan konsep masing-masing
filum invertebrate (2) Memberi contoh hewan anggota masing-masing
filum invertebrate (3) Mengidentifikasi masing-masing filum hewan
invertebrata berdasarkan ciri morfologi (4) Menyebutkan nilai atau
peranan masing-masing filum dalam kehidupan. Hal ini diperkuat lagi oleh
hasil penilaian mengenai indikator guru memformulasikan tujuan
pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan
memperhatikan karakteristi peserta didik (A), guru memperoleh nilai rata-
rata 4.00 dengan kategori amat baik.
Guru tidak membuat bahan ajar di dalam RPP, guru hanya
mencantumkan judul materi ajar. Berdasarkan wawancara, guru
mengatakan bahan ajar menggunkan LKS dan buku paket biologi karena
semua materi yang akan dipelajari sudah tersedia dengan lengkap di LKS
dan buku paket biologi tersebut, jadi tergantung bagaimana dan sejauh
mana seorang guru bisa memanfaatkan sumber belajar itu sendiri,
maksudnya untuk apa bahan ajar di buat jika tidak bisa di manfaatkan
dengan baik. Hal ini diperkuat lagi oleh hasil penilaian mengenai indikator
guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual, dan muktakhir
(B), guru memperoleh nilai rata-rata 1.00 dengan kategori sedang.
38
Metode pembelajaran yang dicantumkan guru dalam RPP terdiri
dari dua metode yaitu metode pemberian tugas, dan metode ceramah.
Berdasarkan wawancara guru menjelaskan pemilihan metode pada saat
proses pembelajaran berdasarkan karakteristik materi itu sendiri.
Didalam RPP yang dibuat guru sudah mencantumkan pendekatan
dan model pembelajaran. Karena pendekatan dan model pembelajaran
akan diterapkan pada saat proses pembelajaran.
Alokasi waktu yang dicantumkan oleh guru di dalam RPP sebagai
berikut pada pertemuan pertama dan ke dua alokasi waktu yang di buat
oleh guru adalah 6 x 40 menit dua kali pertemuan, guru mencantumkan
alokasi waktu secara proporsional dalam setiap tahapan pembelajaran.
Alokasi tersebut menyangkut semua tahapan kegiatan pelaksanaan
pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran yang dicantumkan di dalam RPP terdiri
dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Di dalam
Kegiatan pendahuluan yang perlu dilakukan oleh guru adalah
memperhatikan persiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran,
memberikan motivasi, meriview ulang pembelajaran sebelumnya dan
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan pendahuluan yang dicantumkan oleh guru yaitu
memberikan apersepsi, memperhatikan persiapan siswa untuk belajar,
memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti guru memuat (1) Guru menjelaskan secara garis
besar materi mengenai hewan-hewan invertebrate. (2) Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan menguraikan aturan belajar dan
Guru menyiapkan siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
(3) Guru mengarahkan agar siswa fokus serta mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. (4) Guru memimpin proses belajar dengan
memonitor interaksi antar siswa (melaksanakan aturan-aturan dasar
pembelajaran , mengajukan pertanyaan, mendengarkan gagasan siswa,
menanggapi gagasan, membuat catatan , menyampaikan gagasan sendiri).
39
Langkah – langkah yang di rancang oleh guru sesuai dengan
permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang kegiatan ekplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi.
Kemudian didalam kegiatan penutup yang perlu dilakukan adalah
Guru menutup pembelajaran dengan merangkum atau menyimpulkan
hasil pembelajaran bersama dengan siswa.Guru meminta siswa untuk
memberi kesimpulan mengenai materi yang sudah di sampaikan. dan
mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan salam. Hal ini diperkuat lagi
oleh hasil penilaian mengenai indikator guru merencanakan kegiatan
pembelajaran yang efektif (C), guru memperoleh nilai rata-rata 2.00
dengan kategori cukup.
Penilaian pada RPP yang dibuat guru belum mengacu kepada
IPKG tentang perencanaan pembelajaran, karena guru hanya
mencantumkan Tes tertulis, guru tidak memuat penilaian secara lebih
terperinci misalkan teknik penilaian yang di lakukan, penilaian aspek
kognitif, efektif, dan psikomotor dan guru tidak menjabarkan kisi – kisi
soal.
Berdasarkan RPP yang dibuat guru, Alat, Bahan/ Sumber belajar
yang digunakan guru adalah LKS dan Buku Paket Biologi. Guru tidak
menggunakan sumber belajar yang dapat mengukur perkembangan efektif
dan psikomotor. Sumber belajar yang digunakan oleh guru hanya dapat
mengukur perkembangan kognitif siswa. Berdasarkan wawancara, guru
mengatakan di dalam proses pembelajaran jarang menggunakan media,
karena sarana dan prasarana yang tersedia kurang memadai, dan untuk
menutupi kekurangan tersebut siswa diminta untuk membawa sendiri
bahan atau alat yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran dari rumah,
misalkan pada materi sel. Hal ini diperkuat lagi oleh hasil penilaian
mengenai indikator guru memilih sumber belajar/ media pembelajaran
sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran (D), guru memperoleh
nilai rata-rata 2.50 dengan kriteria cukup.
40
Berdasarkan pengamatan terhadap perencnaan pembelajaran yang
dibuat oleh guru dengan menggunakan IPKG, tentang perencanaan
pembelajaran, secara umum diperoleh nilai rata-rata dari observer terhadap
keempat indikator mencapai 2,37 dengan katergori cukup. Untuk lebih
jelas nilai RPP yang dibuat guru dapat dilihat tabel berikut.(Lampiran 12).
Tabel 2. Nilai IPKG Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
dibuat guru dalam RPP.
No Indikator yang dinilai Rata - Rata Kategori nilai IPKG
1 A 4,00 Amat Baik
2 B 1,00 Sedang
3 C 2,00 Cukup
4 D 2,50 Cukup
Rata – Rata 2,37 Cukup
Keterangan : A. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP
sesuai dengan kurikulum/ silabus dan memperhatikan karakteristik peserta
didik, B. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual, dan
muktakhir, C. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif, D.
Guru memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi
dan strategi pembelajaran.
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan 2 kali pertemuan
dengan dua kelas berbeda yaitu kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 , proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru terdiri dari tiga kegiatan yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Berdasarkan observasi selama proses pembelajaran guru tidak
menyampaikan KI, KD dan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
Berdasarkan wawancara, guru mengatakan kegiatan tersebut sudah di
cantumkan dalam RPP.
Pada kegiatan pendahuluan guru telah melakukan apersepsi dengan
cara menjelaskan materi yang telah dipelajari minggu lalu dan mengajukan
41
pertanyaan kepada beberapa orang siswa tentang materi tersebut.
Pertemuan pertama pada kelas X MIPA 2 hari senin 24 Februari 2020
pada jam pertama yaitu pada pukul 08 : 00, dengan pembahasan Dunia
Hewan ( Animalia ). Guru melakukan apersepsi dengan cara menjelaskan
materi sebelumnya kemudian mengajukan pertanyaan kepada siswa. ”Apa
ciri- ciri umum Animalia dan perbedaan nya dengan ciri-ciri tumbuhan,
kalau pada tumbuhan guru menjelaskan bahwa mempunyai klorofil
sedangkan pada hewan tidak mempunyai klorofil”
Kemudian guru langsung menanyakan kembali kepada siswa-siswi
apa lagi ciri-ciri dari kingdom animalia, siswa berinisial RY menjawab,
”organisme multi seluler (eukariotik)” selanjutnya guru mengaitkan
dengan pelajaran dengan dunia tumbuhan bahwa ciri ciri pada kindom
animalia ” tidak memiliki dinding sel” sedangkan pada tumbuhan
memiliki dinding sel dan heterotrof.
Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa lagi dan
menanyakan apa apa sifat dari kingdom animalia memperoleh makanan,
bersama siswa guru menyebutkan ” ada karnivora, ada herbivora,
omnivora, parasit, detritivor dan predator ”.
Selanjutnya guru menjelaskan tentang hewan karnivora,herbivora
dan omnivora merupakan termasuk kedalam hewan tingkat tinggi,
sedangkan hewan tingkat rendah seperti parasit, detritivor, dan predator.
Selanjutnya guru menerangkan tentang kelompok hewan ”
vertebrata dan invertebrata” dan simestris tubuh hewan ” Radial dan
bilateral ”.
Pertemuan selanjutnya dilakukan pada Rabu 4 Maret 2020. di
Kelas MIPA 1. Guru masuk kelas dan menyuruh siswa merapikan tempat
duduk dan menyiapkan salam, lalu guru melakukan kegiatan apersepsi
yaitu mengabsen siswa yang tidak masuk.
Selanjutnya guru langsung menjelaskan tentang garis besar pada
materi animalia yaitu ”hewan vertebrata dan invertebrata” lalu guru
menerangkan bahwa ” hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki
42
tulang belakang, sedangkan invertebrata adalah hewan yang tidak
memiliki tulang belakang”
Selanjutnya guru menuliskan di papan tulis dan menjelaskan
simestris pada tubuh hewan animalia ” bilateral maksudnya yaitu dipotong
dari sisi sama bentuk sedangkan yaitu dipotong dari segala arah sama
bentuk, contohnya bintang laut” dan guru menjelaskan lapisan yang ada
pada tubuh hewan ” ada diploblastik yaitu endoderm,ektoderm dan
Triploblastik berarti tiga bagian yaitu endoderm, mesoderm, dan
ektoderm”.
Selanjutnya guru menjelaskan hewan yang dilihat dari rongga
tubuhnya ada tiga ” aseolemata ( tidak memiliki rongga), paseudoselomata
(memiliki ruang) dan selomata ( rongga berisi cairan).
Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mencatat yang telah
guru jelaskan di papan tulis. Sebagian siswa mencatat, dan sebagian siswa
mengobrol dan beberapa siswa yang tidur.
Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada siswa apa ciri-
ciri umum dari kingdom animalia. Siswa berinisial AA menjawab ” multi
seluler eukariotik dan memiliki banyak sel” selanjutnya guru
mengistrusikan kepada siswa yang lain untuk mencatat apa yang di
sampaikan oleh teman nya dan yang guru jelaskan.
Guru memberikan pertanyaan lagi kepada siswa tetang sifat dari
animalia dan lagi siswa berinisial AA menjawab bahwa ” animalia bersifat
heterotrof, parasit dan satrofit ”
Selanjutnya guru menjelaskan tentang kelompok animalia mulai
dari Invertebrata ( porifera, colenterata, platyhelmintes, antrophoda) dan
vertebrata ( Mamalia, amphibi, reptilia, aves dan pisces ).
Selanjutnya guru menjelaskan tentang porifera yaitu ”hewan yang
berpori” guru menghubungkan dengan kehidupan sehari hari dengan
mengaitkan film spombob sebagai contoh dari filum porifera.
43
Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada siswa apa
manfaat dari porifera siswa berinisial AA menjawab yaitu ” sebagai alat
penggosok badan”
Selanjutnya guru menjelaskan tentang filum colenterata dan
menanyakan kepada siswa Apa itu colenterata siswa berinisial RZ
menjawab yaitu ” hewan berongga” .
Pada saat proses pembelajaran ada satu kali guru tidak melakukan
apersepsi karena guru datang terlambat masuk kelas. guru langsung
memulai pelajaran tanpa melakukan apersepsi terlebih dahulu. Karena
mata pelajaran dilakukan setelah istirahan kedua setelah sholat zuhur oleh
karena itu siswa juga banyak yang masi belajar di luar. Hal ini diperkuat
lagi oleh hasil penilaian pembelajaran dengan efektif (E), dari kedua kelas
guru memperoleh nilai rata-rata 2,25 dengan kategori cukup.
Pada kegiatan inti guru telah menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran, hal ini terlihat ketika guru menjelaskan menjelaskan tentang
garis besar pada materi animalia yaitu ”hewan vertebrata dan invertebrata”
lalu guru menerangkan bahwa ” hewan vertebrata adalah hewan yang
memiliki tulang belakang, sedangkan invertebrata adalah hewan yang
tidak memiliki tulang belakang”.
Berdasarkan pengamatan kemampuan guru mengaitkan materi
dengan pengetahuan lain cukup baik, misalkan pengaitkan mengaitkan
film spombob sebagai contoh dari filum porifera. Hal ini diperkuat lagi
oleh hasil penilaian mengenai indikator guru menguasai materi pelajaran
(F) dengan nilai rata-rata 1,62 dengan kateori sedang.
Berdasarkan pengamatan guru telah melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi yang akan di capai, melaksanakan pembelajaran
secara runut, melaksanakan pembelajaran yang bersifat konstekstual
dengan baik, hal ini terlihat pada saat guru mengecek kehadiran siswa dan
kemudian melakukan apersepsi, setelah itu melaksanakan kegiatan inti dan
penutup berdasarkan kegiatan yang telah tercantum di dalam RPP.
44
Guru belum menguasai kelas dan belum melaksanakan
pembelajaran berdasarkan alokasi waktu yang telah ditentukan, karena
masih terlihat siswa yang sibuk dengan aktivitas lain seperti bercanda
dengan temannya sebelahnya, tidur, mengerjakan tugas lain pada saat jam
pelajaran biologi, dan tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan
materi pelajaran. Hal ini diperkuat lagi oleh hasil penilaian mengenai
indikator guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif
(G), dari kedua kelas guru memperoleh nilai rata-rata 1,75 dengan kategori
sedang.
Guru tidak membuat media untuk digunakan pada saat proses
pembelajaran, guru menggunakan LKS dan buku paket biologi sebagai
sumber belajar. Hal ini diperkuat lagi oleh hasil penilaian mengenai
indikator guru memanfaatkan sumber belajar/media dalam pembelajaran
(H), guru memperoleh nilai rata-rata 2,00 dengan kategori cukup.
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru telah menumbuhkan
partisipasi aktif kepada siswa melalui interaksi guru, hal ini terlihat ketika
guru memberikan pertanyaan dan siswa menjawab tetang apa yang siswa
ketahui, ketika guru bertanya ”apa yang dimaksud dengan hewan
colenterata” siswa menjawab ” colenterata merupakan hewan berongga”.
Hal ini diperkuat lagi oleh hasil penilaian mengenai indikator guru
memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pelajaran (I), guru
memperoleh nilai rata-rata 2,12 dengan kategori cukup.
Berdasarkan observasi selama proses pembelajaran dari awal guru
membuka pelajaran sampai menutup pelajaran guru telah menggunakan
bahasa lisan secara jelas dan lancar serta bahasa tulis yang baik dan benar.
Hal ini diperkuat lagi oleh hasil penilaian mengenai indikator guru
menggunakan bahasa yang benar dan tempat pembelajaran (J), pada kelas
MIPA 1 dan MIPA 2 guru memperoleh nilai amat baik.
Pada kegiatan penutup guru menyuruh siswa untuk merangkum
atau menyimpulkan materi yang telah di bahas, pada pertemuan pertama
kelas X MIPA 2 membahas tentang ”kingdom animalia” siswa berinisial
45
SR. Selanjutnya pada kelas X MIPA 1 guru melakukan kegiatan penutup
dengan mengajukan kepada siswa siapa yang bisa menyimpulkan maka
akan di beri nilai tambahan, siswa berinisial AA menjawab saya buk dan
menyimpulkan materi yang sudah di pelajari tentang ” kingdom Animalia
”. Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai guru menutup pelajaran dan
menyuruh siswa untuk mengulang kembali materi yang sudah dipelajari di
rumah. Hal ini diperkuat lagi oleh hasil penilaian mengenai indikator guru
mengakhiri pelajaran dengan efektif (K), pada kelas MIPA 1 guru
memperoleh nilai rata-rata dan kelas X MIPA 2 memperoleh nilai rata-rata
1,25 dengan kategori sedang.
Dari hasil pengamatan pelaksanaan proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan IPKG tentang pelaksanaan
proses pembelajaran, secara umum memperoleh nilai rata-rata dari
observer terhadap ke tujuh indikator mencapai 2,23 pada kelas X MIPA 1
dengan kategori cukup. Untuk lebih jelas nilai IPKG terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dapat dilihat pada tabel berikut.
( Lampiran 14).
Tabel 3. Nilai IPKG pelaksanaan proses pembelajaran pada kelas X
MIPA 1
No Indikator Yang
Dinilai
Rata- Rata Kategori Nilai IPKG
1 E 2,25 Cukup
2 F 1,62 Sedang
3 G 1,75 Sedang
4 H 2,00 Cukup
5 I 2,12 Cukup
6 J 4,00 Amat baik
7 K 1,87 Sedang
Rata – Rata 2,23 Cukup
Keterangan : E. Guru memulai pembelajaran dengan efektif, F. Guru
menguasai materi pelajaran, G Guru menerapkan
pendekatan/ strategi pembelajaran yang efektif, H. Guru
memanfaatkan Sumber belajar / media dalam pembelajaran,
I. Guru memicu dan /atau memelihara keterlibatan siswa
46
dalam pembelajaran, J. Guru menggunakan bahasa yang
benar dan tepat dalam pembelajaran, K. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan efektif.
Dari hasil pengamatan proses pelaksanaan proses pembelajaran
yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan IPKG tentang
pelaksanaan proses pembelajaran, secara umum diperoleh nilai rata-rata
dari observer terhadap ke tujuh indikator mencapai 2,23 Pada kelas X
MIPA 2 dengan kategori cukup. untuk lebih jelas nilai IPKG terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dapat di lihat pada
tabel berikut. ( Lampiran 14 ).
Tabel 3.Nilai IPKG Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pada Kelas X
MIPA1
No Indikator Yang
Dinilai
Rata- Rata Kategori Nilai IPKG
1 E 2,25 Cukup
2 F 1,62 Sedang
3 G 1,75 Sedang
4 H 2,00 Cukup
5 I 2,12 Cukup
6 J 4,00 Amat baik
7 K 1,87 Sedang
Rata – Rata 2,23 Cukup
Keterangan : E. Guru memulai pembelajaran dengan efektif, F. Guru menguasai
materi pelajaran, G Guru menerapkan pendekatan/ strategi
pembelajaran yang efektif, H. Guru memanfaatkan Sumber belajar
/ media dalam pembelajaran, I. Guru memicu dan /atau memelihara
keterlibatan siswa dalam pembelajaran, J. Guru menggunakan
bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran, K. Guru
mengakhiri pembelajaran dengan efektif.
3. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian hasil belajar siswa dilaksanakan pada pertemuan ke 2
dalam bentuk ulangan harian. Penilaian yang dilakukan oleh guru
terhadap hasil belajar siswa berdasarkan pada materi dunia hewan yang
telah di bahas. Pada kelas MIPA 2 ulangan harian dilaksanakan pada
47
hari senin pada 2 maret 2020 dan kelas MIPA 1 ulangan harian
dilaksanakan pada rabu 11 maret 2020.
Sebelum ulangan harian dimulai siswa diminta untuk
mengumpulkan buku catatan yang berhubungan dengan biologi. Soal
yang dibuat oleh guru terdiri dari 5 soal essay berdasarkan materi yang
telah di bahas, guru tidak mengambil soal dari LKS atau buku lain,
skor untuk 5 soal tersebut 20 untuk tiap-tiap nomor soal yang dijawab
dengan benar.
Berdasarkan pengamatan guru menggunakan tes tertulis berupa
ulangan harian untuk mengukur keberhasilan belajar peserta didik,
tetapi tes tertulis yang dirancang oleh guru hanya mengukur kemajuan
peserta didik dari aspek kognitif saja. Berdasarkan wawancara guru
menjelaskan soal ulangan harian tidak diambil dari LKS melainkan
berdasarkaan materi yang telah dipelajari dan pada materi ini tidak
dilaksanakan praktikum. Guru tidak melaksanakan penilaian fortofolio.
Berdasarkan wawancara guru menjelaskan penilaian fortopolio tidak
dilaksanakan, karena penilaian fortofolio dilaksanakan pada kelas XII,
sedangkan pada kelas X tidak. Hal ini diperkuat lagi oleh hasil
penilaian mengenai indiktor guru merancang alat evaluasi untuk
mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik ( L ), guru
memperoleh nilai rata-rata 2,00 dengan kategori cukup.
Kemudian guru tidak menggunakan teknik penilaian yang dapat
mengukur hasil belajar peserta didik dalam aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Dan guru juga tidak menerapakan penilaian portofolio
dalam bentuk tugas terstruktur. Guru menggunakan hasil penilaian
untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang mudah, sedang
sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta
didik untuk keperluan remidial atau pengayaan, dan menggunakan
hasil penelitian untuk menyempurnakan rancangan atau pelaksanaan
pembelajaran.
48
Berdasarkan wawancara, guru mengatakan penilaian dilihat dari
keaktifan siswa tersebut seperti bertanya, kehadiran, kerapian, tugas
yang dibuat siswa tersebut. Apabila ada siswa yang mendapatkan nilai
yang di bawah KKM, akan dilakukan remidial dengan memberikan
tugas dalam bentuk pertanyaan tertulis untuk dikerjakkan. Guru juga
menjelaskan penilaian digunakan untuk meningkatkan dan
memperbaiki pelajaran selanjutnya. Hal ini diperkuat lagi oleh hasil
penilaian mengenai indikator guru memanfaatkan berbagai hasil
penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang
kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran
selanjutnya (N), guru memperoleh nilai rata – rata 3, 50 dengan
kategori baik.
Berdasarkan pengamatan terhadap evaluasi pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dengan menggunakan IPKG tentang evaluasi
pembelajaran, secara umum diperoleh nilai rata-rata dari observer
mencapai 2,33 dengan kategori baik terhadap ke tiga indikator. Untuk
lebih jelas dapat di lihat pada tabel di bawah ini. ( Lampiran 15 ).
Tabel 5. Nilai IPKG Penilaian Hasil Pembelajaran
No Indikator Yang Di Nilai Rata – Rata Kategori Nilai
IPKG
1 L 2,00 Cukup
2 M 1,50 Sedang
3 N 3,50 Baik
Rata- rata 2,33 Cukup
Keterangan : L. Guru merancang alat Evaluasi untuk mengukur
kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik, M. Guru
menggunakan berbagai strtegi dan metode penilaian untuk memantau
kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi
tertentu sebagaiman yang tertulis dalam RPP, N. guru memanfaatkan
berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta
didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan
pembelajaran selanjutnya..
49
B. Pembahasan
1. Perencanaan Pembelajaran
Berdasarkan analisis terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang dibuat oleh guru belum mengacu kepada IPKG tentang
perencanaan pembelajaran, karena ada beberapa poin isi kegiatan yang
tidak dicantumkan oleh guru.
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi dasar (KD) yang di buat
guru pada RPP telah menggambarkan kemampuan minimal dan sejumlah
kemampuan yang harus dikuasai peserta didik. Sedangkan untuk indikator
pencapaian kompetensi berdasarkan format RPP yang dibuat guru telah di
cantumkan, dari lima indikator pencapaian pencapaian kompetensi yang
dicantumkan oleh guru tersebut, sudah menggambarkan tercapainya
kompetensi dasar . karena dari apa yang harus dipelajari dalam kompetensi
dasar ( KD) ini tercakup dalam indikator pencapaian yang dicantumkan
oleh guru. indikator adalah ukuran tercapai tidaknya suatu tujuan
pembelajaran yang tersurat maupun tersirat dalam kompetensi dasar.
Indikator juga merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku siswa yang dapat di ukur, mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (Prastowo 2015:162).
Tujuan pembelajaran telah dicantumkan oleh guru, dan
pengelompokan tujuan pembelajaran berdasarkan indikator pencapaian
kompetensi sudah baik dilakukan. Guru membuat tujuan pembelajaran
tujuan pembelajaran berdasarkan pengembangan dari indikator,
berdasarkan indikator yang sudah di bahas, pada tujuan pembelajaran,
guru sudah dapat merumuskan poin-poin secara spesifik, artinya satu
tujuan pembelajaran mengukur satu kompetensi siswa.
Guru tidak membuat bahan ajar, seharusnya guru membuat bahan
ajar karena akan mempermudah dan akan membantu guru dalam
memperjelaskan dengan baik tentang materi yang akan dipelajari dalam
proses pembelajaran. Guru hanya mencantumkan judul materi ajar, dimana
seharusnya berdasarkan permendiknas No 41 tahun 2007 dalam materi ajar
50
harus memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan pencapaian kompetensi. Dalam
penelitian Arsanti ( 2018 :1 ) bahan ajar merupakan salah satu faktor
penting dalam keefektifan sebuah pembelajaran. Dalam buku pedoman
penulisan buku pelajaran ( Depdiknas 2005: 3) disebutkan bahwa yang
termasuk isi pendidikan ialah segala sesuatu yang oleh pendidikan
langsung diberikan kepada peserta didik dan diharapkan untuk dikuasai
peserta didik dalam rangka untuk mencapai suatu kompetensi tertentu
dalam pendidikan.”
Metode pembelajaran yang dipilih guru terdiri dari dua metode
yaitu metode pemberian tugas, dan metode ceramah, metode yang
digunakan oleh guru sudah sesuai dengan materi pembelajaran , dengan
menggunakan metode ceramah yang diterapkan guru dalam pelaksanaan
proses pembelajaran, guru menjelaskan dan membahas materi dari awal
sampai akhir, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan
menyimpulkan pelajaran. Dampak dari metode ceramah yang diterapkan
oleh guru di kelas adalah tidak bergairahnya proses pembelajaran, siswa
tidak banyak terlibat dalam proses pembelajaran seperti mencari informasi,
berdiskusi dengan teman, bertanya kepada guru dan teman. Banyak siswa
tidak mau bertanya dan cenderung menerima apa saja yang disampaikan
oleh guru. Hal ini terlihat 2 sampai 3 orang siswa saja yang mau
memberikan tanggapan atau jawaban, siswa yang mau menjawab
pertanyaan guru hanyalah siswa yang punya kemampuan tinggi,
sedangkan siswa yang berkemampuan sedang dan rendah tidak mau
terlibat aktif dalam pembelajaran. Akibatnya, siswa dengan kemampuan
sedang dan rendah banyak yang tidak paham dengan konsep dari materi
yang disampaikan oleh guru. Hal ini sama dikemukakan dalam penelitian
Nesi ( 2018 : 82 ) dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode
ceramah yang mana guru yang berperan aktif dalam menyampaikan
materi, sehingga peran siswa hanya sebagai pendengar yang pasif dalam
mendengarkan penjelasan materi dari guru. Sehingga rasa bosan yang
51
ditunjukan oleh siswa akat terlihat ketika siswa tidak memperhatikan
penjelasan materi oleh guru tetapi bercerita dengan temannya. Karena
semua proses pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga siswa
hanya diberi kesempatan untuk bertanya pada akhir pembelajaran. Akan
tetapi pembelajaran ini menyebabkan minimnya perhatian siswa selama
proses pembelajaran. Akibatnya, materi yang disampaikan oleh guru
kadangkala mudah terlupakan oleh siswa sehingga akan berpengaruh
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah mengalami proses
belajar oleh siswa tersebut.
Pada RPP yang dibuat, guru sudah mencantumkan alokasi waktu
secara proporsional dalam setiap tahapan kegiatan. Guru mencantumkan
alokasi waktu berdasarkan tahap-tahap kegiatan pembelajaran, agar
pelaksanaan pembelajaran selesai tepat pada waktunya, dan tidak
mengganggu jam mata pelajaran lain.
Sumber belajar yang digunakan tidak terlalu banyak yaitu : buku
LKS dan buku paket biologi, semakin banyak sumber belajar yang
digunakan maka semakin banyak pula informasi yang di dapatkan.
Menurut Abdullah ( 2012 : 219 ) sumber belajar adalah semua sumber
seperti pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar yang dimanfaatkan
peserta didik sebagai sumber untuk kegiatan belajar dan dapat
meningkatkan kualitas belajarnya.
Dari RPP yang telah di rancang oleh guru, dan setelah dinilai oleh
observer dengan menggunakan IPKG tentang perencanaan pembelajaran ,
dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran secra umum telah
mencapai kategori cukup ( 2,37).
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan rangkaian
peristiwa yang sangat kompleks, dimana di dalam proses belajar mengajar
banyak faktor yang saling mempengaruhi dan menunjang, salah satu faktor
yang utama adalah siswa yang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang
52
menjadih pribadi yang utuh melalui kegiatan proses pembelajaran.
Observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran guru tidak
menyampaikan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi dasar (KD), Indikator
dan tujuan pembelajaran.
Di dalam kegiatan pembelajaran, seharusnya seseorang guru
sebelum memulai pelajaran, alangkah baiknya guru itu menerangkan
dengan sejelas jelasnya KD, indikator, dan tujuan dari materi yang
diajarkan. Maksudnya agar siswa-siswa dapat mengetahui dan memahami
untuk apa pelajaran itu dipelajari. Guru harus menerangkan pula manfaat
kepada siswa, hal ini akan dapat memotivsi siswa untuk belajar. Apabila
telah timbul motivasinya, maka timbul kemauannya untuk belajar, apabila
timbul kemauan untuk belajar, akan timbul pula semangat untuk
menguasai apa yang di pelajari itu, sehingga siswa serius didalam
mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.
Pelaksanaan proses pembelajaran di biologi kelas X Madrasah
Aliyah Laboratorium kota jambi belum sesuai dengan RPP dan belum
mengacu kepada IPKG tentang perencanaan pembelajaran, dimana alokasi
waktu yang dibuat di dalam RPP yaitu 2 minggu x 40 menit untuk 2 kali
pertemuan dimana setiap satu kali pertemuan 120 menit, pertemuan
dilaksanakan pada jam yang sama dengan hari yang berbeda. Pada kelas X
MIPA 2 proses pelaksanaan pembelajaran hanya 90 menit, hal ini
dikarnakan jam pelajaran biologi dilaksanakan hari senin setelah upacara
dan jam biologi terpakai pada saat pelaksanaan upacara bendera , pada saat
guru masuk ke kelas siswa masih banyak berada di luar, sehingga guru
terpaksa menunggu siswa masuk kelas.
Pada kelas X MIPA 1 proses pembelajaran hanya 90 menit,
dikarnakan guru datang terlambat dan siswa belum menyiapkan kelas
untuk belajar. Seharusnya pada tahapan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, diatur sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan alokasi
waktu yang tersedia, karenanya mesti dijadikan alokasi waktu menjadi
pertimbangan dalam penyusunan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
53
Dengan menjadikan alokasi waktu menjadi pertimbangan, diharapkan
supaya jangan terjadi dilapangan proses kegiatan pembelajaran belum
habis. Sementara waktu sudah habis daan sebaliknya.
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terdiri dari tiga
kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Menurut Abdul majid mengungkapkan bahwa langkah-langkah
pembelajaran adalah suatu komponen yang wajib dicantumkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran pada setiap pertemuan pada dasarnya
memuat tahapan kegiatan pembelajaran yang diawali dengan pendahuluan/
kegiatan awal, kegiatan inti, dan diakhiri kegiatan penutup, dan masing-
masing disertai alokasi waktu yang dibutuhkan Prastowo ( 2015 : 215 ).
Pada kegiatan pendahuluan guru melakukan apersepsi dengan cara
menjelaskan dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang
materi sebelumnya. Kegiatan apersepsi sangat penting dilakukan pada
awal-awal proses pembelajaran. Kegiatan ini menjadi penentu
keberhasilan proses pembelajaran yang akan berlangsung. Banyak
kegagalan dalam proses pembelajaran di kelas karna mengabaikan
apersepsi ini. Menurut kamus besar bahasa indonesia yang dimaksud
dengan apersepsi adalah pengamatan secara sadar ( penghayatan) tentang
segala sesuatu dalam jiwanya ( dirinya) sendiri yang menjadi dasar
perbandingan secara landasan untuk menerima ide-ide baru. Denan kata
lain apersepsi merupakan suatu proses menghubungkan pengetahuan lama
dengan pengetahuan yang bar, dalam hal ini yang dimaksud pengetahuan
adalah materi pelajaran yang disampaikan guru. Dengan memberikan
apersepsi dapat menimbulkan sikap antusias, rasa ingin tahu, dan
termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran dari dalam diri siswa (
Muwatto 2018 : 2 ).
Apersepsi dalam pengajaran adalah menghubungkan pelajaran
lama dengan pelajaran baru, sebagai batu loncatan sejauh mana anak didik
menguasai pelajaran lama sehingga dengan mudah menyerap pelajaran
baru. Tapi berdasarkan pengamatan guru sudah melakukan apersepsi.
54
Selanjutnya yang kedua guru tidak melakukan motivasi, yaitu
memberikan semangat atau dorongan kepada siswa. Keberhasilan belajar
dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari dalam dan luar diri
siswa. Faktor luar misalnya fasilitas belajar, cara mengajar guru, sistem
pemberian umpan balik, dan sebagainya. Faktor dari dalam siswa
mencakup kecerdasan, strategi belajar, motivasi dan sebagainya. Apalagi
bila individu yang bersangkutan memang memiliki kemampuan yang tidak
begitu menggembirakan, maka tanpa adanya motivasi sulitlah rasanya
untuk mengharapkan sesuatu yang prestatif dan sebaliknya individu yang
memiliki motivasi lebih tinggi akan mencapai hasil belajar yang tinggi
pula. Menurut Sari ( 2018 : 2 ) Pemberian motivasi merupakan kegiatan
yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran, motivasi berfungsi
sebagai pendorong usaha dalam mencapai prestasi.
Pada kegiatan inti ada beberapa proses yang harus dilaksanakan
oleh guru yaitu meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada
kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh guru yaitu guru menjelaskan
materi dan mencatat materi di papan tulis. Guru sering menasehati dan
menegur siswa yang tidak memperhatikan dan ribut pada saat diskusi
berlangsung, dan meminta siswa fokus kembali pada pelajaran.
Pada kegiatan penutup guru mengakhiri pembelajaran dengan
efektif karena guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang
sudah di pelajari.
Selama proses pembelajaran guru tidak menggunakan media.
Media pembelajaran merupakan sarana untuk memvisualisasikan proses
proses pembelajaran. Biologi merupakan mata pelajaran yang memerlukan
pemahaman konsep yang satu dengan yang lain saling berhubungan secara
hirarki, banyak orang menganggap bahwa pelajaran biologi ini membuat
pasif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga terkesan biologi ini
membuat pasif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga ini sangat
mempengaruhi hasil pembelajaran yang di dapat, belajar biologi berarti
berupaya mengenal proses kehidupan yang nyata, maka pengajarannya
55
perlu disampaikan dengan media yang tepat agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Menurut Hamalik (1986) mengemukakan bahwa
pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa ( Rohani 2018:94)
Setelah di analisis, ditemukan beberapa kendala yang ditemukan
saat penelitian dalam proses pembelajaran. Kendala yang ditemukan pada
proses pembelajaran pada materi Dunia Hewan, pertama guru kurang
memfasilitasi siswa dengan media pembelajaran dan Sumber belajar.
Kendala yang kedua yaitu guru tidak melaksanakan pembelajaran dengan
menarik dan aktif dalam belajar, karena masi banyak siswa banyak siswa
yang mengantuk, tidur, mengobrol dengan teman sebelahnya dan
membaca materi lain. Kendala yang ketiga siswa tidak mengulang materi
yang telah di pelajari di rumah.
Berdasarkan pengamatan pelaksanaan proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru, dan setelah dinilai oleh observer dengan
menggunakan IPKG tentang pelaksanaan proses pembelajaran, pada kelas
X MIPA 1 dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran
guru secara umum mencapai kategori cukup.
3. Penilaian Hasil Pembelajaran
Keberhasilan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat
ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan,
pemahaman, kebiasaan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang ada
pada individu yang belajar. Hasil belajar yang di capai dikelompokkan
menjadi 3 ranah, Kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif
berhubungan dengan kemampuan berfikir, mengetahui dan pemecahan
masalah. Terdapat enam tingkatan kemampuan kognitif, yaitu :
Pengetahuan ( Knowledge ), Pemahaman ( understand ), penerapan ( apply
), analisis ( analyze ), sintesis ( sintesis ), penilaian ( Evaluation ).
56
Ranah efektif berkaitan dengan sikap, nilai- nilai dan penyesuaian
peranaan sosial. Terdapat lima tingkatan kemampuan berfikir, antara lain :
kemampuan menerima ( receiving ), penerapan karya ( organisation ), dan
ketekunan dan ketelitan ( characterization by a value complex ).
Sedangkan ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan yang
bersifat manual atau motorik. Tingkatan dari yang paling sederhana hingga
paling kompleks adalah sebagai berikut : persepsi ( perception ), kesegian
( set ), respon terarah ( guidded respon ), mekanisme ( mechanism ),
respon nyata yang kompleks ( complex overt respons ), adaptasi (
adaptation ), organisasi (origanization ).
Penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya
penilaian kognitif yang di ambil dari ulangan harian siswa yang soalnya
berdasarkan materi yang telah dipelajari, sedangkan penilaian afektif dan
penilaian psikomotor tidak dilaksanakan oleh guru.
Soal ulangan harian yang dibuat oleh guru terdiri dari 5 soal isian.
soal ulangan harian yang dibuat oleh guru tingkat kesulitan soalnya C1
(Pengetahuan). Soal pertama siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan
ciri-ciri kingdom animalia. Soal ke dua siswa diminta untuk menjelaskan
Apa yang dimaksud dengan hewan Vertebrata dan Apa saja Filum
Vertebrata. Soal ke tiga siswa diminta untuk menyebutkan dan
menjelaskan lapisan yang ada pada tubuh hewan. Soal ke empat siswa
diminta untuk menyebutkan ciri-ciri dan klasifikasi dari filum colenterata.
Soal ke lima siswa diminta untuk menyebutkan peran/manfaat dari
porifera.
Tingkat kesulitan soal tersebut termasuk ke dalam tingkat C1
(pengetahuan), karena kesepuluh soal tersebut hanya menguji kemampuan
untuk mengetahui saja. Seharusnya guru membuat kisi-kisi soal
berdasarkan tingkat soal dari C1-C6 yang dapat mengukur ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotor. Seorang guru dituntut untuk
menguasai kemampuan memberikan penilaian kepada peserta didiknya.
57
Kemampuan ini adalah kemampuan terpenting dalam evaluasi
pembelajaran.
Penilaian ulangan harian siswa pada kelas X MIPA2 mencapai
ketuntasan 68%. Pada kelas MIPA1 mencapai ketuntasan 60% . jadi dapat
disimpulkan hasil belajar siswa pada materi dunia hewan masi ada yang di
bawah KKM .
Berdasarkan pengamatan penilaian hasil pembelajaran yang
dirancang oleh guru, dan setelah dinilai oleh observer dengan
menggunakan IPKG tentang penilaian hasil pembelajaran, dapat
disimpulkan bahwa penilaian hasil pembelajaran, dapat disimpulkan
bahwa penilaian hasil pembelajaran guru secara umum mencapai kategori
cukup (2,33).
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian proses pembelajaran biologi pada
materi dunia hewan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan proses pembelajaran biologi pada materi Dunia hewan (
animalia ) kelas X MIPA 1 dan MIPA 2 belum mengacu pada IPKG
tentang perencanaan pembelajaran, karena masi terdapat komponen
kegiatan yang tidak dicantumkan oleh guru. Penilaian menurut IPKG
tentang perencanaan pembelajaran mencapai nilai 2,37 dengan
kategori cukup.
2. Pelaksanaan proses pembelajaran tidak sesuai dengan RPP yang dibuat
dicantumkan oleh guru di dalam RPP 2 x 40 dua kali pertemuan. 1 kali
pertemuan 3 x 40 menit atau 120 menit. Pada pelaksanaan nya hanya
90 menit saja. Dari analisis data disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran guru di kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 menurut IPKG
tentang pelaksanaan pembelajaran diperoleh nilai yang sama masing
masing nilai 2,23 dengan kategori cukup.
3. Penilaian hasil pembelajaran belum mengacu kepada IPKG tentang
perencanaan pembelajaran karena penilaian yang dilakukan oleh guru
hanya aspek kognitif saja, sedangkan penilaian aspek afektif dan
psikomotor tidak dilaksanakan. Tingkatan soal yang dibuat guru hanya
tingkat pengetahuan (C1). Bentuk soal essay yang terdiri dari 5 soal.
menurut IPKG tentang penilaian hasil pelajaran diperoleh nilai 2,33
dengan kategori cukup.
61
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan beberpa hal sebagai berikut :
1. Pada perencanaan proses pembelajaran sebaiknya RPP yang di buat
harus mengacu kepada Instrumen Penilaian Kinerja Guru ( IPKG )
baik dari segi format maupun dari segi isi.
2. Pada pelaksanaan proses pembelajaran yang tertera di dalam RPP yang
telah di buat guru yang diawali dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti ( eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi ), dan kegiatan penutup.
3. Pada penilaian hasil pembelajaran sebaiknya guru melaksanakan
penilaian kognitif, efektif, dan psikomotor. Sebaiknya guru harus
membuat kisi-kisi soal yang mengacu pada indikator pencapaian
kompetensi dan harus mengelompokan soal tersebut berdasarkan
tingkat ranah yang akan di nilai sehingga penilaian hasil belajar sesuai
Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG).
62
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. Ramli. 2012. Pembelajaran Berbasis Pemamfaatan Sumber Belajar.
Diktatika. Vol.1 (1): 219
Agustian, Murniati, David, Ingridawati. 2019. Keterampilan Dasar Dalam
pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish
Arsanti, M. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif
Bermuatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa
Prodi PBSI, FKIP, UNISSULA. Jurnal Kredo. Vol. 1 (2): 1
Campbell. 2002. Biologi. Jakarta : Erlangga
Darmadi, Hamid. 2019. Pengantar Pendidikan Era Globalisas. Yogyakarta :
Garudhawaca
Faturrahman, Muhammad. 2017. Belajar dan Pembelajaran Modern. Yogyakarta
:Diandra Kreatif
Gasong, Dina. 2018. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish
Indrus, Enjang. 2018. Membongkar Psiologi Belajar Aplikatif. Jakarta : An1mage
Jakarta : Prenadamedia
Lismina. 2017. Pengembangan Kurikulum. Ponorogo : Uwais Majalengka :
Guapedia
Muwattho, Al, Fariz Pangestu. 2018. Pengaruh Pemberian Apersepsi Terhadap
Kesiapan Belajar Siswa Pada Pelajaran Akuntansi Kelas XI SMA
Islamiyah Pontianak. [Skripsi]. Pontianak (ID) Universitas Tanjungpura
Pontianak.
Nesi, M. Malik Akobiarek. 2018. Pengaruh Minat Dan Penggunaan Metode
Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2
Jayapura. Bioedusains. Vol 1(1): 82.
Parnawi, Afi. 2019. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Deepublish
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. 2007. Jakarta : Bandar
Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Mentri pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007
Tentang Stadar Proses. 2007. Jakarta : Bandar Standar Nasional
pendidikan
63
Piandi, Didi. 2018. Kinerja Guru. Jawa Barat : Cv Jejak
Prastowo, Andi. Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta : Kencana
Rohani. 2018. Manfaat Media Dalam Pembelajaran. Axiom. Vol. VII (1): 94.
Saifuddin. 2018. Pengelolaan pembelajaran teoritis dan praktis. Yogyakarta :
Deepublish
Sanjaya, wina. 2015. Kurikulum dan pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish
Sardiman .2011, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta :
Rajawali Pres
Sari, Sefti Firna, Yusmansyah Dan Diah Utaminingsih. 2018. Hubungan Motivasi
Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 1 Sukanada
Kabupaten Lampung Timur. [Online Publish]. Lampung (ID) :
Universitas Lampung.
Sarina. 2015.Pengantar Kurikulum. Yogyakarta : Deepublish.
Suardi, Moh. 2018. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian. Bandung : Alfa Beta
Suryadi, rudi Ahmad, Aguslani Mushlih. 2019. Desain perencanaan dan Proses
Pembelajaran. Jakarta : Universitas Katololik Indonesia Atlas Jaya.
Undang- Undang RI, 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (SISDIKNAS).
Jakarta : Fokus Media.
Wardhani, Siti pramita retno. 2019. Intisari Biologi Dasar. Yogyakarta :
Deepublish
Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi
Aksara
64
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Untuk Guru
1. Kapan ibu membuat Recana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) ?
2. Bagaimana Ibu mempersiapkan bahan/materi serta media/alat bila
diperlukan dalam kegiatan pengajara pada materi Dunia Hewan ?
3. Buku ajar dan LKS apa yang ibu gunakan dalam pembelajaran pada materi
Dunia Hewan? dan apakah buku ajar dan LKS tersebut tersedia di
perpustakaan sekolah?
4. Apa materi prasyarat bapak dalam dalam Pembelajaran pada materi Dunia
Hewan ?
5. Bagaimana prosedur penilaian yang ibu lakukan setelah siswa mempelajari
pada materi dunia hewan ?
6. Apa tindak lanjut yang bapak gunakan jika terdapat siswa yang tidak
tuntas pada materi dunia hewan?
65
Lampiran 2
Hasil Wawancara Guru
1. RPP dibuat setiap ajaran baru
2. Pada saat proses pembelajaran berlangsung bahan ajar yang digunakan
berdasarkan pada beberapa sumber seperti buku paket biologi untuk guru
dan LKS
3. Untuk bahan ajar yang digunakan guru pada saat proses pembelajaran
adalah buku paket biologi dan LKS. Semua bahan ajar tersedia di
perpustakaan tapi jumlahnya terbatas kecuali LKS.
4. Selain materi Dunia hewan yang menjadi materi prasyarat adalah materi
tentang dunia tumbuhan karena kedua materi tersebut saling berkaitan.
5. Penilaian dilihat dari keaktifan siswa tersebut seperti bertanya, kehadiran
dan tuas yang di buat siswa tersebut.
6. Tindak lanjut kepada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM akan
diberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.
66
Lampiran 3
Pedoman Wawancara Untuk Siswa
1. Apakah ananda belajar di rumah sebelum guru menjelaskan pelajaran di
sekolah?
2. Apakah guru memberikan motivasi dalam belajar dan bagaimana bentuk
motivasi yang diberikan oleh guru dalam belajar?
3. Apakah guru memberikan pre-test kepada ananda dan menghubungkan
pelajaran hari ini dengan pelajaran sebelumnya, sebelum memulai
pelajaran.
4. Metode dan media apa yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajara pada materi ? dan bagaimana pendapat ananda?
5. Apakah ananda mempunyai buku pelajaran yang dianjurkan oleh guru di
sekolah ? dan apakah buku tersebut tersedia di perpustakaan sekolah ?
6. Bagaiman guru meminta respon ananda terhadap materi ? dan apakah
menurut ananda guru melakukan riview (tinjauan ) terhadap konsep yang
baru ananda pelajari saat belajar di kelas?
7. Apakah ananda dapat menyimpulkan pelajaran yang telah di berikan oleh
guru di sekolah ?
8. Apakah ananda mengulang kembali materi pelajaran di rumah setelah
mempelajari materi tersebut di sekolah ?
9. Apakah ananda mempunyai persiapan sebelum dilaksanakan ujian harian
oleh guru ?
10. Apakah soal ujian yang diberikan oleh guru sesuai dengan apa yang
ananda pelajari selama proses pembelajaran ? dan apa yang membuat
ananda kesulitan dalam menjawab soal ujian
67
Lampiran 4
Hasil wawancara siswa
1. Siswa berinisial RY
a. Siswa belajar di rumah sambil melihat PR jika ada
b. Guru tidak memberi motivasi sebelum memulai pelajaran .
c. Guru memberikan pre tes dan mengghubungkan dengan materi
sebelumnya.
d. Belajar menggunakan LKS dan buku cetak yang ada pada guru.
e. Siswa lebih senang menggunakan buku cetak dari pada LKS karena
materinya lebih lengkap, dan guru tidak menggunakan media saat
proses pembelajaran
f. Siswa memberi respon balik kepada guru yang memberikan
pertanyaan
g. Siswa tidak mengulang kembali pelajaran di rumah
h. Siswa bisa menyimpulkan materi yang sudah di sampaikan guru
i. Siswa melakukan persiapan sebelum ujian dilaksanaakan
j. Soal yang dibuat guru sesuai dengan apa yang sudah di pelajari, tapi
kadang beberapa soal yang membuat keliru karena susah di pahami.
68
2. Siswa MN
a. Siswa ini belajar di rumah.
b. Guru tidak memberikan motivasi sebelum belajar, guru langsung
menyampaikan materi pelajaran.
c. Guru sering mengaikan materi yang dipelajari dengan materi
sebelumnya
d. Siswa ini belajar dengan buku paket dan buku cetak yang dimiliki guru
e. Siswa tidak bisa menyimpulkan materi
f. Siswa merespon balik pertanyaan guru
g. Siswa tidak mengulang kembali pelajaran di rumah
h. Siswa melakukan persiapan sebelum ujian dilaksanaakan
i. Soal yang dibuat guru sesuai dengan apa yang sudah di pelajari.
69
3. Siswa berinisial MR
a. Siswa tidak belajar di rumah
b. Guru tidak memberikan motivasi sebelum belajar, guru langsung
menyampaikan materi pelajaran.
c. Siswa tidak terlalu suka belajar biologi
d. Siswa ini senang mata pelajaran ekonomi
e. Siswa ini hanya mempunyai LKS sebagai sumber belajar
f. Ketika ulangan harian hanya belajar sedikit di rumah
g. Tidak semua pertanyaan ulangan harian bisa di jawab
h. Setelah guru menjelaskan materi di sekolah, jarang mengulang di
rumah.
i. Tidak semua yang dijelaskan guru dapat dipahami dengan baik.
70
Lampiran 5
Gambar Guru Menjawab Pertanyaan Siswa
Gambar Guru Menambahkan Jawaban Pertanyaan Siswa
71
Gambar Guru Menyimpulkan Pembelajaran
Gambar Siswa Ulangan Harian
72
Guru Menjelaskan Materi Kingdom Animalia
Gambar Proses Pembelajaran
73
Lampiran 6
HASIL ULANGAN HARIAN DUNIA HEWAN ( KINGDOM ANIMALIA)
KELAS X MIPA 1
KKM : 68
No Nama Siswa Soal Ulangan
Harian
Jawaban
Benar
Keterangan
1 2 3 4 5
1 AZ 100 Tuntas
2 AY - 80 Tuntas
3 FM 100 Tuntas
4 HS - 80 Tuntas
5 JK - - - - 20 Belum Tuntas
6 MN - 80 Tuntas
7 MR 100 Tuntas
8 MRA - - - 40 Belum Tuntas
9 RF - - 60 Belum Tuntas
10 RP 100 Belum Tuntas
11 PS - 80 Tuntas
12 SF - 80 Tuntas
13 SA - 80 Tuntas
14 SP 100 Tuntas
15 TM - - - - 20 Belum Tuntas
16 AS - - - 40 Belum Tuntas
17 AR - 80 Tuntas
18 GN 100 Tuntas
19 MA 100 Tuntas
20 NN 100 Tuntas
21 RZ 100 Tuntas
22 SH - - - 40 Belum Tuntas
23 SN - - - - 20 Belum Tuntas
24 SA 100 Tuntas
25 SS 100 Tuntas
74
Lampiran 7
HASIL ULANGAN HARIAN DUNIA HEWAN ( KINGDOM ANIMALIA)
KELAS X MIPA 2
KKM : 68
No Nama Siswa Soal Ulangan
Harian
Jawaban
Benar
Keterangan
1 2 3 4 5
1 AG - 80 Tuntas
2 AP - - - 40 Belum Tuntas
3 IP - 80 Tuntas
4 MN 100 Tuntas
5 NE - 80 Tuntas
6 QR - - - 40 Belum Tuntas
7 RK - 80 Tuntas
8 RI - 80 Tuntas
9 RA - 80 Tuntas
10 WH - - - 40 Belum Tuntas
11 DS - - 60 Belum Tuntas
12 FM - - - - 20 Belum Tuntas
13 HA - 80 Tuntas
14 MR - 80 Tuntas
15 NA - - - - 20 Belum Tuntas
16 SP - - - 40 Belum Tuntas
17 SU - - - 40 Belum Tuntas
18 SA 100 Tuntas
19 WA 100 Tuntas
20 WP. 100 Tuntas
75
Lampiran 8
76
77
78
79
80
81
Lampiran 9
Salinan Ulangan Harian kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2
82
83
84
85
86
87
Lampiran 10
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
Lampiran 11
Penilaian Observer Terhadap Perencanaan Pembelajaran Yang Di Buat Oleh Guru
Dalam RPP
Indikator
Yang Dinilai
Penilaian Observer Jumlah Rata- Rata Kategori
Nilai IPKG Reza Seftiani
Wulandari
A 4 4 4,00 Amat baik
B 1 1 1,00 Sedang
C 2 2 2,00 Cukup
D 3 3 2,50 Cukup
Jumlah 9,50
Rata – Rata 2,37 Cukup
Keterangan : Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai
dengan kurikulum/ silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik, B.
Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual, dan muktakhir, C.
Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif, D. Guru memilih sumber
belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran.
99
Lampiran 12
Penilaian Observer Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelas X MIPA 1
Indikator
Yang Dinilai
Penilaian Observer
Jumlah
Rata- Rata
Kategori
Nilai IPKG
Reza Seftiani
Wulandari
P1 P2
E 2 2 4 2,5 Cukup
F 1 2 3 1,62 Sedang
G 3 2 5 1,75 Sedang
H 1 2 3 2,00 Cukup
I 3 2 5 2,12 Cukup
J 4 4 8 4,00 Amat Baik
K 2 3 5 1,87 Sedang
Jumlah 15,61
Rata – Rata 2,23 Cukup
Keterangan : E. Guru memulai pembelajaran dengan efektif, F. Guru menguasai
materi pelajaran, G Guru menerapkan pendekatan/ strategi pembelajaran yang
efektif, H. Guru memanfaatkan Sumber belajar / media dalam pembelajaran, I.
Guru memicu dan /atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran, J.
Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran, K. Guru
mengakhiri pembelajaran dengan efektif.
100
Lampiran 13
Penilaian Observer Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelas X MIPA 2
Indikator
Yang Dinilai
Penilaian Observer
Jumlah
Rata- Rata
Kategori
Nilai IPKG
Reza Seftiani
Wulandari
P1 P2
E 2 2 4 2,5 Cukup
F 1 2 3 1,62 Sedang
G 3 2 5 1,75 Sedang
H 1 2 3 2,00 Cukup
I 3 2 5 2,12 Cukup
J 4 4 8 4,00 Amat Baik
K 2 3 5 1,87 Sedang
Jumlah 15,61
Rata – Rata 2,23 Cukup
Keterangan : E. Guru memulai pembelajaran dengan efektif, F. Guru menguasai
materi pelajaran, G Guru menerapkan pendekatan/ strategi pembelajaran yang
efektif, H. Guru memanfaatkan Sumber belajar / media dalam pembelajaran, I.
Guru memicu dan /atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran, J.
Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran, K. Guru
mengakhiri pembelajaran dengan efektif.
101
Lampiran 14
Penilaian Observer Terhadap penilaian Pembelajaran Yang Di Buat Oleh Guru
Dalam RPP
Indikator
Yang Dinilai
Penilaian Observer
Jumlah
Rata- Rata
Kategori
Nilai IPKG Reza Seftiani
Wulandari
L 2 2 2,00 Cukup
M 1 1 1,50 Sedang
N 3 3 3,50 Baik
Jumlah
Rata – Rata 2,33 Cukup
Keterangan : L. Guru merancang alat Evaluasi untuk mengukur kemajuan dan
keberhasilan belajar peserta didik, M. Guru menggunakan berbagai strtegi dan
metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam
mencapai kompetensi tertentu sebagaiman yang tertulis dalam RPP, N. guru
memanfaatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi
peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan
pembelajaran selanjutnya.
102
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Reza Seftiani Wulandari
NIK 1606064909990008
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat/ Tanggal Lahir Simpang sari 09 September 1999
Alamat Dusun 1 Desa Simpang Sari
Agama Islam
Email [email protected]
No Kontak +62 821-3427-9169
RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan Formal
1. S1 Program Studi Pendidikan Biologi, : 2016 - 2020
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2. Madrasah Aliyah Negri 1 Sekayu, : 2013 - 2016
Sumatera Selatan, Indonesia.
3. SMP Muhammadiyah 10 Desa Simpang Sari : 2010 - 2013
Sumatera Selatan, Indonesia.
4. SD N 2 Desa Simpang Sari, : 2004 - 2010
Sumatera Selatan, Indonesia.
Pendidikan Non Formal
1. Praktek Kulia Lapangan Terpadu ( PKLT) Jurusan Pendidikan Biologi UIN
STS Jambi
Prestasi
1. Juara 2 Lomba Kaligrafi di Ma’had Al-Jamiah Universitas Islam Negri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Juara 2 Lomba puisi B.Arab di Ma’had Al-Jamiah Universitas Islam Negri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Pengalaman Organisasi
La_Pasma Universitas Islam Negri Anggota 2017 - 2019
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia
Motto Hidup
“ Hidup Sekali, Hiduplah Yang Berarti”