PROSES GATEKEEPING DI RUANG REDAKSI DINAMIKA...

14
1 PROSES GATEKEEPING DI RUANG REDAKSI DINAMIKA BOGOR(Studi Kasus Proses Produksi Berita pada TV Megaswara Bogor) Budi Santoso Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses produksi pemberitaan “Dinamika Bogor” dalam ruang redaksi pada TV Megaswara Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan Paradigma Konstruktivisme dengan metode penelitian Studi Kasus. Hasil penelitian ini didapat bahwa dalam berita di Program Dinamika Bogor merupakan suatu kesepakatan para awak redaksi Pemberitaan yang bertindak sebagai gatekeeper. Keputusan tersebut merupakan bagian dari sebuah mekanisme gatekeeping yang berlangsung di ruang redaksi Dinamika Bogor, dimulai dengan rapat Mingguan yang dilaksanakan pada hari Jumat, kemudian pelaksanaan pencarian berita sampai pengumpulan berita setiap hari Senin Jumat, penyetoran berita setiap hari paling lambat pukul 14.30 WIB kemudian proses editing, pengisian suara sampai penayangan berita Dinamika Bogor pada pukul 21.00 WIB. Kata Kunci : konstruktivisme, gatekeeper, gatekeeping, studi kasus PENDAHULUAN Kesadaran pelaku politik terhadap peran strategis media massa dalam kehidupan demokrasi di Indonesia pasca reformasi menunjukan peningkatan. Pejabat Pemerintah, Anggota parlemen, Elit politik, Partai Politik hingga Kandidat Kepala Daerah menyadari peran penting yang dimainkan media massa dalam pencitraan. Salah satu fungsi media massa adalah untuk menyebarluaskan informasi yang bagi pelaku politik dapat berupa penyampaian pernyataan pendapat atas kebijakan pemerintah atau pandangan terhadap pembahasan rancangan undang-undang di Dewan Perwakilan Rakyat atau kegiatan Partai politik di media massa akan menyebabkan meningkatnya popularitas, sehingga masyarakat mengetahui dan mengenal. Dalam pemilihan Kepala Daerah, adalah penting bagi kandidat untuk diketahui dan dikenal oleh masyarakat sebagai modal awal dalam pertarungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, bagaimana para gatekeeper di Dinamika Bogor TV MGS berperan di ruang redaksi Dinamika Bogor dalam meliput peristiwa dan menayangkan menjadi sebuah berita ? serta bagaimana motif-motif pribadi dalam individu gatekeeper Dinamika Bogor TV MGS mampu mempengaruhi berita yang ditayangkan ?

Transcript of PROSES GATEKEEPING DI RUANG REDAKSI DINAMIKA...

1

PROSES GATEKEEPING DI RUANG REDAKSI “DINAMIKA BOGOR”

(Studi Kasus Proses Produksi Berita pada TV Megaswara Bogor)

Budi Santoso

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses produksi pemberitaan

“Dinamika Bogor” dalam ruang redaksi pada TV Megaswara Bogor. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan Paradigma

Konstruktivisme dengan metode penelitian Studi Kasus. Hasil penelitian ini didapat

bahwa dalam berita di Program Dinamika Bogor merupakan suatu kesepakatan para

awak redaksi Pemberitaan yang bertindak sebagai gatekeeper. Keputusan tersebut

merupakan bagian dari sebuah mekanisme gatekeeping yang berlangsung di ruang

redaksi Dinamika Bogor, dimulai dengan rapat Mingguan yang dilaksanakan pada

hari Jumat, kemudian pelaksanaan pencarian berita sampai pengumpulan berita setiap

hari Senin – Jumat, penyetoran berita setiap hari paling lambat pukul 14.30 WIB

kemudian proses editing, pengisian suara sampai penayangan berita Dinamika Bogor

pada pukul 21.00 WIB.

Kata Kunci : konstruktivisme, gatekeeper, gatekeeping, studi kasus

PENDAHULUAN

Kesadaran pelaku politik terhadap peran strategis media massa dalam kehidupan

demokrasi di Indonesia pasca reformasi menunjukan peningkatan. Pejabat

Pemerintah, Anggota parlemen, Elit politik, Partai Politik hingga Kandidat Kepala

Daerah menyadari peran penting yang dimainkan media massa dalam pencitraan.

Salah satu fungsi media massa adalah untuk menyebarluaskan informasi yang bagi

pelaku politik dapat berupa penyampaian pernyataan pendapat atas kebijakan

pemerintah atau pandangan terhadap pembahasan rancangan undang-undang di

Dewan Perwakilan Rakyat atau kegiatan Partai politik di media massa akan

menyebabkan meningkatnya popularitas, sehingga masyarakat mengetahui dan

mengenal. Dalam pemilihan Kepala Daerah, adalah penting bagi kandidat untuk

diketahui dan dikenal oleh masyarakat sebagai modal awal dalam pertarungan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, bagaimana para gatekeeper di Dinamika

Bogor TV MGS berperan di ruang redaksi Dinamika Bogor dalam meliput peristiwa

dan menayangkan menjadi sebuah berita ? serta bagaimana motif-motif pribadi dalam

individu gatekeeper Dinamika Bogor TV MGS mampu mempengaruhi berita yang

ditayangkan ?

2

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan Penelitian kualitatif Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang menurut Bogdan dan

Taylor (1974) adalah penelitian yang menggunakan prosedur penelitian yang

bertujuan mengumpulkan dan menganalisis data deskriptif yang berupa tulisan,

ungkapan lisan dari orang dan perilakunya yang dapat diamati. Sementara itu

menurut Mulyana, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

menggunakan sebuah fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, penelitian ini tidak

mendasarkan pada bukti berdasar logika matematis, prinsip angka, atau analisa data

statistik. (Mulyana, 2001).

Lexi Moleong, menyatakan bahwa beberapa fungsi dan pemanfaatan penelitian

kualitatif adalah:

1. Digunakan untuk meneliti tentang hal-hal yang berkaitan dengan latar

belakang subyek penelitian

2. Digunakan untuk menemukan perspektif baru tentang hal-hal yang sudah

banyak diketahui.

3. Digunakan oleh peneliti dengan maksud untuk mendapatkan hasil yang lebih

mendalam. (Moleong, 1990).

Berdasarkan karakteristiknya, penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yakni data yang

didapat berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian laporan

penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian

laporan yang mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto,

videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya.

Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan Paradigma Konstruktivisme dengan Metode penelitian

Studi Kasus. Paradigma Konstruktivisme dalam ilmu sosial merupakan kritik

terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivisme, realitas sosial

yang diamati oleh seseorang tidak dapat digeneralisasikan pada semua orang yang

biasa dilakukan oleh kaum positivis. Paradigma konstruktivisme yang ditelusuri dari

pemikiran Weber, menilai perilaku manusia secara fundamental berbeda dengan

perilaku alam, karena manusia bertindak sebagai agen yang mengkonstruksi dalam

realita sosial mereka, baik itu melalui pemberian makna ataupun pemahaman perilaku

dikalangan mereka sendiri. Kajian pokok dalam paradigma konstruktivisme menurut

Weber, menerangkan bahwa substansi bentuk kehidupan di masyarakat tidak hanya

dilihat dari penilaian objektif saja, melainkan dilihat dari tindakan perorangan yang

timbul dari alas an-alasan subjektif. Weber juga melihat bahwa tiap individu akan

memberikan pengaruh pada masyarakatnya tetapi dengan beberapa catatan, dimana

tindakan sosial yang dilakukan oleh individu tersebut harus berhubungan dengan

rasionalitas dan tindakan sosial harus dipelajari melalui penafsiran serta pemahaman

(interpretive understanding).

3

Menurut Robert K. Yin, Studi kasus adalah strategik yang lebih cocok bila pokok

pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how dan why, bila peneliti hanya

memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki,

dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer didalam

kehidupan nyata. Studi kasus adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu

aspek lingkungan sosial termasuk manusia didalamnya.

Karena penelitian ini menggunakan metode studi kasus, maka penelitian ini mengacu

pada desain yang diajukan oleh Robert K.Yin. Yin mengajukan empat desain studi

kasus yang memiliki ciri dan kegunaan masing-masing : (1) Desain kasus tunggal

holistik; (2) desain kasus tunggal terjalin; (3) desain multikasus holistik; dan (4)

desain multikasus terjalin.

Tabel 1: Desain Studi Kasus

Desain Kasus tunggal Desain multikasus

Holistik

(Unit analisis tunggal)

Terjalin

(Unit Multi-analisis)

Karena penelitian ini hanya dimaksudkan untuk memahami secara utuh sebuah kasus

tanpa ada upaya penggeneralisasian Konsep, maka termasuk dalam studi intrinsik.

Selain itu, penelitian ini bersifat komparatif sehingga memerlukan desain multikasus.

Desain yang dipilih adalah desain multikasus holistik dengan pertimbangan unit

analisis yang dipilih para individu gatekeeper. Semua level tersebut hanya diambil

dari divisi produksi pada perusahaan media yang diteliti.

Metode Pengumpulan Data Dalam upaya untuk mendapatkan dan mengumpulkan data, peneliti akan melakukan

wawancara mendalam, melakukan observasi dan studi kepustakaan dengan

permasalahan yang dibahas.

Teknik Wawancara Denzin & Lincoln “Handbook of Qualitative Research” (2000) : “it seems that

everyone, not just social researchers, relies on the interview as a source of

information, with the assumption that interviewing results in true and accurate

pictures of respondents selves lives”. Oleh karena itu wawancara sebagai teknik

dalam upaya mengumpulkan data senantiasa digunakan dalam penelitian kualitatif

karena mampu menghadirkan kebenaran dan keakuratan dari informasi yang

disampaikan oleh para responden.

Tipe 1 Tipe 3

Tipe 2 Tipe 4

4

Maksud mengadakan wawancara seperti dinyatakan oleh Lincoln dan Guba (1985)

adalah : mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,

tuntutan, kepedulian, dan lain-lain kebutuhan; memverifikasi, mengubah dan

memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain; dan memverifikasi mengubah

dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti.

Thomas R. Lindolf menyatakan untuk melakukan wawancara dibutuhkan informan

yang tepat, yaitu mereka yang memenuhi satu atau lebih karakteristik sebagai berikut

:

1. Memiliki pengalaman panjang di bidangnya dan mampu menunjukkan

informan yang handal di bidangnya.

2. Memiliki moilitas tinggi.

3. Menduduki posisi kunci di dalam wilayahnya.

4. Mampu memberikan konseptualisasi permasalahan.

Untuk mendapatkan informan yang lengkap, Thomas R. Lindolf tersebut

mengarahkan peneliti untuk memilih para nara sumber yang berkompeten dan

berpengalaman karena pergulatan sehari-harinya dalam melaksanakan fungsi

gatekeeper dalam proses gatekeeping diruang redaksi pemberitaan.

Pertanyaan yang diajukan sedemikian dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi

mengenai peran individu gatekeeper dalam menentukan peristiwa mana yang diliput

dan kemudian ditayangkan, mengetahui apakah latar belakang individu gatekeeper

memiliki pengaruh dalam menentukan materi berita, mengetahui proses menentukan

materi berita yang ditayangkan.

Informasi yang dikumpulkan juga ingin mengetahui bagaimana persyaratan yang

ditentukan organisasi dalam menentukan peristiwa yang diliput dan ingin mengetahui

siapa yang berwenang menentukan sebuah peristiwa itu diliput. Wawancara ini juga

ingin mengetahui profesi apa saja yang bertindak sebagai gatekeeper di ruang redaksi

Dinamika Bogor TV MGS, mengingat tidak semua awak redaksi bertindak sebagai

gatekeeper.

Wawancara juga ingin mengetahui bagaimana kewenangan produser yang memiliki

tanggungjawab mengelola program berita, merancang, mengemas dan menayangkan

berita. Bagaimana otonomi yang diberikan kepada produser tersebut dilaksanakan,

apakah latar belakang individu produser, baik gender, etnis, pengalaman,

mempengaruhi produser dalam menentukan sajian berita dalam program berita yang

menjadi tanggungjawabnya.

Wawancara tersebut ingin juga mengetahui bagaimana Produser melakukan seleksi

terhadap berita-berita yang telah dikumpulkan para reporter. Bagaimana Produser

melakukan fungsi gatekeeping terhadap berita-berita yang telah tersedia, apakah

5

dengan mengganti angle dan lead berita, memilih gambar, mengurangi atau

menambah durasi ?

Unit Analisis Data

Unit Analisis

Unit Analisis dalam penelitian ini adalah individu yang terlibat proses gatekeeping

yang dilakukan oleh para gatekeeper dalam ruang redaksi pemberitaan Dinamika

Bogor yang memiliki peran dalam mengambil keputusan peristiwa mana yang diliput

dan materi berita mana yang akan ditayangkan.

Metode Analisis Data

Inter Subyektivitas

Intersubjektif adalah apabila tidak ada subyek berita lain yang berhasil, atau jumlah

yang berhasil sangat sedikit sekali. Dewasa ini istilah intersubyektif lebih sahih

(valid) dibanding istilah obyektif untuk menunjukkan atau kebenaran suatu

pengetahuan atau hasil pengkajian atau berita.

Di Ruang Redaksi Dinamika Bogor TV MGS, yang bertindak sebagai gatekeeper

adalah para Pemimpin redaksi, Produser eksekutif dan Produser Program berita

Dinamika Bogor. Model gatekeeping David Manning White, yang menempatkan

individu gatekeeper di ruang redaksi yang banyak menerima informasi dari berbagai

sumber yang kemudian dipilih mana yang dapat dijadikan berita. Proses ini

merupakan pintu seleksi bagi informasi berita yang datang dari berbagai sumber,

seperti : Masyarakat, Institusi pemerintah dan Militer, Lembaga Negara, Partai

Politik, Kalangan Bisnis hingga Lembaga Swadaya Masyarakat.

Model II.1. Gatekeeper D.M. White

White’s Model G a t e s

N1

berita N2 N21

N3 N31

N4

N1 N4

N : Source of News Item

N 1,2,3,4 : News Item

M : Audience

N1,N4 : Discarded Item

N

M

6

Informasi yang berasal dari berbagai sumber tersebut diserahkan kepada Produser

program berita dan Produser Eksekutif untuk disaring, diseleksi dan diverifikasi jika

ada informasi yang tidak jelas. Hasil seleksi yang dilakukan oleh Produser program

berita dan produser eksekutif ini kemudian dibawa dan ditawarkan kepada Pemimpin

Redaksi dalam rapat proyeksi.

Hasil seleksi dari produser ini dalam rapat proyeksi harian dijadikan bahan diskusi

dengan para produser untuk melengkapi proyeksi yang sudah ditetapkan. Dalam

konteks Model gatekeeping David Manning White, Mr Gates, telah memilihkan

berita-berita untuk diterbitkan melalui suratkabarnya, sehingga hasil pilihan Mr.Gates

dapat dinikmati oleh Audince atau pembacanya.Dalam rapat redaksi Dinamika Bogor

TV MGS, yang bertindak sebagai audience nya adalah para Produser program berita.

Mekanisme ini terjadi karena para reporter tidak memiliki kewenangan untuk

menyusun segmentasi dan menetapkan isi berita. Kewenangan menyusun segmentasi

dan isi berita merupakan kewenangan yang dimiliki para Produser.

Sama halnya dengan dasar penilai Mr. Gates dalam menurunkan dan menentukan

berita yang diterbitkan berdasarkan pada nilai berita. Hal itupun menjadi dasar para

reporter untuk memilih informasi dari berbagai sumber yang ditawarkan untuk

menjadi berita kepada para Produser. Dalam tahap ini keputusan ada di tangan

Produser untuk menyetujui tawaran dari para reporter.

Menurut Mujiyana, Pemimpin Redaksi Dinamik Bogor TV MGS, yang dimaksud

dengan nilai berita adalah peristiwa yang memiliki magnitude besar, news value yang

tinggi dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Namun, karena Dinamika Bogor

adalah institusi berita telivisi, maka ada factor lain yang juga berpengaruh juga, yaitu

adanya ketersediaan gambar. Ketersediaan gambar menjadi penting bagi medium

televise, sebuah peristiwa karena tidak tersedianya gambar bisa saja dengan mudah

disingkirkan. Namun, untuk peristiwa yang sangat penting, tidak adanya gambar

dapat diganti dengan grafis.

Penerapan model gatekeeping Westley & MacLean di ruang redaksi Dinamika Bogor

TV MGS adalah tahap penentuan materi berita mana yang akan digunakan Produser.

Model ini telah menempatkan peran sentral Produser sebagai gatekeeper dalam

proses gatekeeping. Namun penggunaan model gatekeeping Westley & MacLean ini

merupakan salah satu tahapan dari proses gatekeeping di ruang Redaksi Dinamika

Bogor.

7

Model II.2. Westley & MacLean

Keterangan : X = Sumber Informasi

A = Pengirim

B = Penerima Pesan/Audience

C = Gatekeeper/Editorial Function

F = Jalur feedback

Tahapan gatekeeping yang terjadi di ruang redaksi Dinamika Bogor TV MGS dengan

menggunakan model gatekeeping Westley & MacLean ini melibatkan Reporter dan

Produser. Dalam model tersebut A sebagai pengirim, adalah Reporter, sedangkan C

sebagai gatekeeper adalah Produser dan B adalah audience atau pemirsa. Produser

adalah orang yang memiliki kewenangan dan tanggungjawab untuk melakukan

seleksi terhadap berita-berita yang telah dibuat oleh Reporter. Di tangan Produser lah,

sebuah berita yang telah dibuat reporter dapat ditayangkan dan dinikmati para

pemirsa.

PEMBAHASAN

Gatekeeper di ruang redaksi Dinamika Bogor TV MGS tidaklah sesederhana seperti

Mr.Gates dalam penelitian David Manning White di tahun 1950. Mr. Gates memiliki

kewenangan sendiri dalam menentukan berita mana yang diterbitkan, dari berbagai

berita yang diterimanya dari kantor berita. Mekanisme gatekeeping yang dilakukan

Mr.Gates disimpulkan oleh David Manning White berdasarkan keputusan-keputusan

subyektif Mr.Gates, namun peneliti lain menyebutkan keputusan itu berdasarkan nilai

kelayakan berita.

Di ruang redaksi Dinamika Bogor TV MGS, yang bertindak sebagai gatekeeper

adalah Pemimpin Redaksi, Manager News dan Kepala peliputan. Mereka inilah yang

X1 f

X2

X3 A C B

X4 f f

Xn

8

bertanggungjawab dalam melaksanakan mekanisme gatekeeping yang diawali

melalui rapat mingguan yang berlangsung setiap hari Jumat. Model gatekeeping

David Manning White yang berlangsung di ruang Redaksi Dinamika Bogor TV MGS

tidak berlangsung pada rapat mingguan atau proyeksi berita.

Model gatekeeping David Manning White, yang menempatkan individu gatekeeper di

ruang redaksi yang menerima banyak informasi dari berbagai sumber yang kemudian

dipilih mana yang dapat dijadikan berita. Model ini di ruang redaksi Dinamika Bogor

TV MGS terjadi pada Manager News. Proses ini merupakan pintu seleksi bagi

informasi berita yang datang dari berbagai sumber.

Model gatekeeping David Manning White dalam penerapannya pada mekanisme

gatekeeping di ruang redaksi Dinamika Bogor TV MGS hanya dapat menggambarkan

salah satu proses saja yaitu menunjukkan peran Manager News dalam melakukan

seleksi terhadap informasi yang berasal dari nara sumber. Peristiwa-peristiwa yang

disampaikan kepada Manager News merupakan peristiwa-peristiwa yang sudah

direncanakan.

Sama halnya dengan berita-berita yang berasal dari kantor berita, Mr.Gates hanya

melakukan pemilihan atas berita-berita apa yang diinginkan oleh pembacanya.

Prosesnya benar-benar sederhana, tidak kompleks. Demikian pula yang terjadi atas

salah satuperan Manager News sebagai gatekeeper, yang melakukan seleksi atas

peliputan dari berbagai sumber.

Sehubungan dengan kelayakan berita tersebut yang menurut kesimpulan David

Manning White adalah merupakan subyektif Mr.Gates, sesungguhnya alas an yang

dikemukan itu, menurut Paul Hirsh, didasarkan pada norma-norma jurnalistik. Seperti

halnya para gatekeeper di ruang redaksi Dinamika Bogor TV MGS memutuskan

peristiwa mana yang diliput mengacu pada pesyaratan nilai berita.

Model gatekeeping yang digagas oleh Westley & MacLean pada tahun 1956

mengembangkan model gatekeeping David Manning White yang lebih lengkap.

Dalam model Westley & MacLean terdapat fungsi gatekeeper, ini menunjukkan

bahwa model gatekeeper ini dibuat berdasarkan kejadian-kejadian sehari-hari yang

berlaku di ruang redaksi media massa, khususnya media massa cetak seperti surat

kabar.

Penetapan model gatekeeping Westley & MacLean di ruang redaksi Dinamika Bogor

TV MGS adalah tahap penentuan materi berita mana yang akan digunakan Produser.

Model ini telah menempatkan peran sentral Produser sebagai gatekeeper dalam

proses gatekeeping. Namun penggunaan model gatekeeping Westley & MacLean ini

merupakan salah satu tahapan dari proses gatekeeping di ruang Redaksi Dinamika

Bogor.

Tahapan gatekeeping yang terjadi di ruang redaksi Dinamika Bogor TV MGS dengan

menggunakan model gatekeeping Westley & MacLean ini melibatkan Reporter,

9

dengan Produser. Dalam model tersebut A sebagai pengirim, adalah Reporter,

sedangkan C sebagai gatekeeper adalah Produser dan B adalah audience atau

pemirsa. Produser adalah orang yang memiliki kewenangan dan tanggungjawab

untuk melakukan seleksi terhadap berita-berita yang telah dibuat oleh Reporter. Di

tangan Produser lah, sebuah berita yang telah dibuat reporter dapat ditayangkan dan

dinikmati para pemirsa.

KESIMPULAN DAN SARAN

Keputusan untuk menayangkan sebuah peristiwa menjadi berita di Program Berita

Dinamika Bogor merupakan suatu kesepakatan para awak redaksi Pemberitaan yang

bertindak sebagai gatekeeper. Keputusan tersebut merupakan bagian dari sebuah

mekanisme gatekeeping yang berlangsung di dalam organisasi redaksi. Mekanisme

gatekeeping yang berlangsung di ruang redaksi Dinamika Bogor, dimulai dengan

menyelenggarakan Rapat Mingguan yang dilaksanakan setiap hari Jumat.

Untuk melaksanakan kesepakatan peristiwa-peristiwa yang akan menjadi agenda

setting yang diputuskan dalam Rapat Redaksi Mingguan, secara rutin para gatekeeper

melakukan rapat redaksi harian untuk menetapkan proyeksi, budgeting dan listing

berita. Rapat-rapat rutin tersebut merupakan perwujudan dari mekanisme gatekeeping

yang melakukan seleksi terhadap peristiwa-peristiwa yang disepakati untuk diliput.

Para Produser inilah yang sehari-hari melakukan peran sebagai gatekeeper, yaitu

menyiapkan rundown program berita dengan menempatkan dan menetapkan berita

pada segmen-segmennya. Para Produser inilah juga yang bertindak sebagai

gatekeeper dalam melakukan seleksi setiap berita yang dibuat reporter. Produser akan

melakukan pemeriksaan atas setiap berita, dengan kewenangan yang dimilikinya.

Produser sebagai gatekeeper memiliki kewenangan untuk menjalankan proses

gatekeeping dengan mengganti, menghilangkan, menambahkan berita dan gambar

yang dipersiapkan reporter dan kamerawan. Selain itu, produser juga berwenang

meminta memiliki kewenangan untuk menunda atau memindahkan penayangan berita

tersebut, dan juga berhak untuk tidak menayangkan berita tersebut.

Pengaruh dari individu gatekeeper dalam melakukan konstruksi atas peristiwa yang

terjadi tidak mendapat tempat, mengingat pengambilan keputusan disepakati dalam

mekanisme rapat redaksi yang memungkinkan terjadinya perdebatan secara terbuka.

Demikian juga dengan pilihan-pilihan politik individu gatekeeper tidak memberikan

pengaruh terhadap isi pemberitaan.

10

SARAN

Secara akademis penelitian mengenai peran gatekeeper di ruang redaksi Divisi

Pemberitaan TV MGS ini akan memperkaya penelitian-penelitian mengenai peran

gatekeeper dan mekanisme gatekeeping yang digagas pertama kali oleh David

Manning White dan juga akan memperkaya kajian-kajian mengenai media massa

khususnya media televise. Peran gatekeeper dalam mengkontruksi peristiwa menjadi

berita amatlah penting dan kedudukannya sangat strategis. Pijakan level analisis dari

factor-faktor yang mempengaruhi isi media yang dikemukakan oleh Shoemaker dan

Reese penting untuk dilakukan terhadap individu dan organisasi media massa di

Indonesia. Di masa-masa mendatang kajian-kajian mengenai gatekeeper ini

khususnya di media massa Indonesia akan tetap menarik, demikian juga untuk

memperbandingkan peran gatekeeper di medium yang berlainan seperti Televisi,

Surat kabar dan Internet.

Secara praktis, diharapkan para gatekeeper di media massa bertanggungjawab atas

perannya sesuai dengan editorial policy yang ditetapkan media yang bersangkutan.

Pemahaman atas peristiwa-peristiwa yang berlangsung tidak saja pada peristiwanya

namun juga memahami latar belang sebuah peristiwa terjadi amatlah penting,

sehingga dapat menghasilkan berita yang komprehensif. Hal ini juga sangat

bergantung pada ketangguhan, kehandalan dan kemampuan serta kearifan masing-

masing jurnalis secara pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

Denton, Robert Jr. (2000). Political Communication Ethics, An Oxymoron, Praeger.

Esser, Frank, Barbara Pfetsch. (2004). Comparing Political Communication,

Theories, Cases & Challenge. Cambridge University Press.

Gazali, Effendi. (2005). Communication of Politics And politics of Communication in

Indonesia : A study on Media Performane, Responsibility and

Accountability. Nijmegen

Hamad, Ibnu. (2004). Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Sebuah studi

critical discourse analysis terhadap berita-berita politik. Ganit.

Ishwara, Luwi. (2005). Jurnalisme Dasar. Penerbit Kompas.

Mc Quail, Dennis. (2005). Mc Quail’s Mass Communiication Theory. 5th

Edition.

London. Sage

11

Moleong, Lexy J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi ke-12. Bandung. PT

Remaja Rosda Karya.

Nueman, W. Lawrence (1997). Social Research Methods, Qualitative and

Quantitative Approach. 3rd

Edition. MA Ally and Bacon. Needham Heights.

Sparrow, Bortholomew H. (1999). Uncertain Guardians. Edinburgh University Press.

Shoemaker, Pamela & Stephen D.Reese. (1996). Mediating The Message. 2nd

Edition.

Longman Publishers.

Yin, Robert K. Case Study Research : Design and Methods, SAGE Publication USA,

1994.

Jurnal, Makalah, Artikel :

Craaft, Stephen. Wayene Wanta & Lee Cheolhan. (2003). A Comparitive Analysis of

Source and Reporter Gender in Newsrooms, Managed by Men and Women.

AEJMC. Conference Papers.

Bradshaw, A Katherine. Bowling Green State. (2003). Local Television News

Anchor, And Their Public Appearance. AEJMC

Guo Li & Anne Cooper. (2003) Assessing the Hierarchy of Influences Theory of

Content : Coverage of The Cultural Revolution by Times and Newsweek.

AEJMC

Reese Stephen. D. & Jane Ballinger. The Roots of Sociology of News, Remembering

Mr. Gates and Social Control in Newsroom. J&MC quarterly Vol. 78 No. 4.

2001.

Harmon, D. Mark. Coverage of Australia by CNN World Report and US Television

Network News. Australian Studies in Journalism 7, 1998.

Livingstone, Steven & W. Lance Bennett. Gatekeeping, Indexing, and Live-Event

News : is Technology Altering the Contruction of News?. Political

Communication. Taylor & Francis. 2003

Roberts, Chris. Gatekeeping theory : An Evolution. AEJMC. August 2005.

Chinn Swartz, Brecken. Strategies in International Broadcasting. Chinese Public

Affairs Quarterly.

Berkowitz, Dan. Assessing Forces in the Selection of Local Television News. In The

Journal of Broadcasting and Electronic Media. Volume 35 No.2.

12

Thesis :

Hunt, Julie Lyons. Audit Trails A New Tool in Gatekeeping Research. University of

Florida 2002.

Nahon, Karine Barzilai. Gatekeeping in Network : A Meta Theorethical Framework

for Exploring Information Control. The Leon Recanati Graduate School of

Bussiness Administration. Tel Aviv University 2005.

Catharina LS, Camelia. Relasi Struktur dan Agensi dalam Proses Produksi Berita :

Studi Kasus Proses produksi Berita pada Transisi Sistem Pers. Universitas

Indonesia 2007.

13

PROSES GATEKEEPING DI RUANG REDAKSI “DINAMIKA BOGOR”

(Studi Kasus Proses Produksi Berita pada TV Megaswara Bogor)

Oleh :

Budi Santoso, ST. MMSi. M.I.Kom

UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

APRIL 2013

14