proposal uji kompetensi smk tunas etam teknik alat berat 2015
-
Upload
tolak-ahmad-anwar -
Category
Education
-
view
331 -
download
33
Transcript of proposal uji kompetensi smk tunas etam teknik alat berat 2015
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi…………………………………………………………………………..1
Kata Pengantar………………………………………………………………….....2
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang………………………………………………………….....3
B. Keunggulan Dan Fungsi Produk/Jasa……………………………………..3
C. Tujuan……………………………………………………….…………….4
i. Tujuan Umum………………………………….………………….4
ii. Tujuan Khusus………………………………….………………....4
D. Sasaran Pasar……………………..………………………………………..4
BAB II Materi
A. Sistem Hidraulic…………………………………………………………..5
B. Service…………………………………………………………………….9
C. Sistem Pengisian…………………………………………………………14
BAB III Alat Dan Bahan
A. Alat……………………………………………………………………….23
B. Bahan……………………………………………………………………..24
C. Biaya……………………………………………………………………...25
Jadwal Pelaksanaan……………………………………………………………….27
Penutup…………………………………………………………………………....28
Daftar Pustaka…………………………………………………………………….29
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillahirabbil’alamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali
yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas
segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga
saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir Nasional ini. Dalam penyusunannya, saya
memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu saya mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: kedua orang tua dan segenap keluarga
besar saya yang telah memberikan dukungan, dan kepercayaan yang begitu besar.
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini dapat memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun saya
berharap isi dari proposal ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada
yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar proposal ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata saya berharap agar Proposal ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
Tenggarong Seberang, 17 Januari 2015
Penyusun,
Tolak Ahmad Saiful Anwar
NISN : 9963625997
3
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Penggunaan Alat berat sebagai sarana penunjang sebuah usaha meliputi
pertambangan maupun industri sudah sering dan banyak digunakan dalam kalangan
menengah atas dan setiap alat berat pasti memiliki kelibihan maupun kekurangan dan
sedikit banyak mengalami masalah dalam permesinannya karena terus digunakan
secara berkala sehingga harus dilakukan perawatan maupun service dan dalam
mempergunakan alat berat harus dalam kondisi prima, tanpa harus mengabaikan
kondisi safety dari unit tersebut maka dilakukanlah perawatan berkala pada sistem
hydraulic, melakukan service secara teratur agar kondisi unit tetap prima dan dalam
kondisi layak/siap pakai, dan juga sistem pengisian.
II. Tujuan
Sesuai dengan insruksional dan kopetensi dasar pelaksanaan ujian kopetensi siswa
SMK adalah :
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan daya saing siswa SMK dalam bidang kopetensi sesuai
dengan bidang kopetensi yang menjadi ungulan tiap sekolah.
b. Menyiapkan tenaga kerja yang terampil yang memiliki wawasan teknologi
dan menyiapkan tena-tenaga prepesional dari lulusan SMK.
c. Menyiapkan tenaga kerja propesional sesuai dengn permintaan pasar
sesuai dengan potensi wilayah yng mengacu pada pengembangan dan
pemanfaatan potensi wilayah.
d. Kopetensi ini sebagai tolok ukur untuk menguji parasiswa dalam dunia
industri yang sesuai dengan pola dan kurikul;um yang diterapkan di
sekolah sesuai dengan tingkat kopetensi yang telah ditentukan.
e. Sebagai media untuk menguji para siswa sebelum terjun kedunia usaha
yang sesungguhnya.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pesyaratan bagi para siswa untuk melaksanakan uji kopetensi dan
uji akhir nasional skolah.
b. Sebagai bahan panduan siswa ditahun pelajaran yang akan datang .
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian untuk siswa.
d. Untuk mencapai hasil yang memuaskan bagi siswa dalam persyaratan
proposal kelulusan.
4
III. Keunggulan dan fungsi produk/jasa
Dengan dilakukannya perawatan dan perbaikan secara berkala akan
memperpanjang usia pemakaian sehingga akan menghemat biaya operasional secara
keseluruhan, dan memberikan lapangan kerja baru bagi para mekanik junior yang
akan merintis usaha dalam bidang perbaikan mesin maupun komponen lainnya, dan
juga meyediakan tenaga kerja profesional bagi instansi-instansi terkait yang
membutuhkan tenaga mekanik. Dalam poposal ini akan mengulas tentang Sistem
Hydraulic, Service dan Sistem Pengisian yang masing-masing memiliki keunggulan
antara lain:
1) Sistem Hidraulic
a) Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak
diaplikasikan pada alat berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
b) Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik.
c) Tidak berisik.
2) Service
3) Sistem Pengisian
IV. Sasaran Pasar
1. Masyarakat pemilik dan pengguna kendaraan bermotor.
2. Prusahaan
3. Jasa angkutan umum
4. Instasi pemerintah
5
BAB II MATERI
A. Diagram Hydraulic
Sifat-sifat fluida
Mudah menyesuaikan bentuk
Tidak dapat dimampatkan
Meneruskan tekanan ke semua arah
Mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
Komponen-komponen utama system hydraulic
HYDRAULIC TANK adalah sebagai tempat penampungan oli
dari system, selain itu juga berfungsi sebagai pendingin oli
yang kembali dan dibeberapa unit berfungsi sebagai dudukan
control valve.
HYDRAULIC PUMP adalah sebagai pemindah oli dari tanki
kedalam system. Dan bersama komponen lain menimbulkan
hidrolik pressure (tenaga hidrolik)
CONTROL VALVE adalah untuk mengarahkan arah aliran oli,
mengatur jumlah aliran oli dan membatasi ukuran oli dalam
system.
ACTUATOR adalah sebagai perubah dari tenaga hidrolik
menjadi tenaga mekanik.
MAIN RELIEF VALVE adalah untuk membatasi tekanan
maksimum yang diizinkan dalam hidrolik system, agar system
sendiri tidak rusak akibat over pressure.
1. Simbol-simbol komponen hidrolik:
No. Nama Komponen Simbol
1 Positif displacement pump
2 Throttle valve
3 Quick drop valve
6
4 By pass valve
5 Oil cooler
6 Suction valve
7 Hydraulic motor
8 Shuttle valve
9 Confluent valve
10 Variable displacement pump
11 Hydraulic filter
12 Over load and suction valve
(pressure & suction valve )
13 Safety and vaccum valve
7
14 Servo rotary valve
15 Flow control valve
16 Pilot check valve with safety valve
17 Flow reducing valve
18 Hydraulic filter with by pass valve
19 Pilot check valve
20 Main relief valve
21 Demand valve
8
2. DIAGRAM CIRCUIT HYDRAULIC ( D155A-2 )
Keterangan :
1. Hirdraulic tank
2. Work equipment pump
(PAL200)
3. Main relief valve
4. Check valve
5. Blade lift control valve
6. Suction valve (for blade
raise side)
7. Suction valve (for blade
lower side)
8. Quick drop valve
9. Blade lift cylinder
10. Check valve
11. Ripper control valve
12. Suction valve (for ripper
raise side)
13. Suction valve (for ripper
lower side)
14. Safety valve (for ripper
lower side)
15. Ripper selector valve
16. Ripper lift cylinder
17. Ripper pilot check valve
18. Ripper tilt cylinder
19. Pilot selenoid valve
20. Check valve
21. Blade tilt control valve
22. Blade tilt cylinder
23. Hydraulic oil filter
A. Plug for main relief
pressure
B. From steering circuit
9
B. Service
Maintenance
MAINTENANCE Merupakan pekerjaan perawatan rutin atau servis ringan
yang dilakukan secara periodik atau saat mesin mobil mengalami gangguan-gangguan
kecil. Maintenance dilakukan biasanya setelah kendaraan mencapai jarak tempuh
10.000 - 15.000 km. Maksud mengembalikan tenaga mesin seperti semula.
Pemeriksaan, pembersihan, penggantian, dan penyetelan komponen atau bagian-
bagian mesin menjadi bagian Maintenance dengan berbagai prosedur yang ditempuh
Tujuan Maintenance
Maintenance/Perawatan merupakan usaha untuk mengembalikan kondisi
mesin seperti semula apabila kendaraan mengalami gangguan dan kerusakan akibat
pemakaian secara terus menerus. Tujuan dari Maintenance adalah agar kendaraan
tetap menghasilkan tenaga yang maksimal dan senantiasa dalam kondisi baik.
Maintenance Engine Diesel
1) Sistem Pendinginan
Energi yang dimasukan didalam motor berupa bahan bakar hanya kira-kira 30% yang
dapat diubah menjadi energi mekanis (gerak). Sisanya sebesar 70% hilang percuma
berupa kalor sebesar 25-30% melalui pendinginan dari motor. Sistem pendinginan
mempunyai tugas untuk menyerap panas mesin yang kemudian akan disalurkan atau
dikeluarkan kembali ke udara luar.
Di bawah ini adalah prosedur pemeriksaan sistem pendinginan dalam Maintenance :
a) Periksa tinggi air pendingin
Jika tinggi air pendingin kurang dari batas full maka isilah hingga garis batas
full tersbut pada tangki.
b) Periksa kualitas air pendingin
Perksalah apakah air tercampur oli atau kotoran dan apakah menimbulkan
karat.
c) Periksa cara kerja tutup radiator
Dengan menggunakan alat tes tutup radiator, periksa tekanan pegas dan
dudukan katupvakum dari tutup radiator. Jika tutup radiator membuka pada
tekanan dibawah angka spesifikasi : STD = 0.75 – 1.05 dengan limit 0.6
kg/cm. Jika tutup radiator rusakmaka tutup tersebut harus diganti.
10
2) Memeriksa/mengganti/menyetel tali kipas.
Periksa tali kipas dari kemungkinan aus dan retak. Hal ini dapat menyebabkan tali
kipas putus dan mesin panas atau naik temperaturnya. Periksa kekerasan tapi kipas.
Bila terlalu kendor atau terlalu kencang harus disetel kembali. Kekerasan tali kipas
bila ditekan dengan kuat (10 kg) kelengkungan tali kipas 7-11 mm.
Dalam tune up ada dua langkah pemeriksaan tali kipas yaitu :
a) Pemeriksaan secara visual.
Memeriksa tali kipas kemungkinan terdapat :
1. Retak sudah buruk.
2. Persinggungan tidak sempurna antara tali dan pully.
3. Terdapat oli atau gemuk pada tali kipas tersebut.
b) Periksa dan stel kekencangan tali kipas.
Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N/10kg
diantara dua pulli, stel bila perlu, lihat spesiikasi kelenturan tali pulli diantara
alternator dan pompa air.
Antara : kipas dan alternator, jarak kelenturan 7 – 11 mm.
Engkol dan kompresor : jarak kelenturan 11 – 14 mm.
3) Memeriksa/membersihkan/mengganti filter udara, solar dan oli.
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor dapat menghambat aliran
udara yang masuk sehingga putaran mesin tidak stabil. Bersihkan saringan udara
dengan menghembuskan udara bertekanan dari arah dalam ke luar. Jika sudah terlalu
kotor dan rusak, saringan harus diganti.
Cara pengerjaannya adalah :
11
c) Buka elemen saringan udara
d) Untuk membersihkan elemen, tiupkan udara kompres dari bagian dalam
seperti pada gambar.
Periksa juga filter solar (fuel filter). Bila saringan solar kotor dapat
menyebabkan suplai solar terlambat hingga mesin tersendat-sendat. Bersihkan
saringan bensin dengan mengembuskan udara bertekan dari arah luar (out) ke arah
masuk (in).
4) Memeriksa baterai (accu).
a) Periksa batterai secara visual, dari kemungkinan yang bisa terjadi :
Periksa terminal dan klem pengikatnya. Bila kotor dan longgar, menyebabkan
suplai arus kurang, harus dibersihkan dengan cara mengampelas dan mengeraskan
klem pengikatnya.
12
b) Ukuran berat jenis elektrolit.
Tambahkan air accu (bukan accu sur) jika kurang. Periksa berat jenis air accu
dengan menggunakan alat Hidrometer, sedot air accu hingga masuk ke dalam
hidrometer dan baca hasil pengukurannya. Berat jenis air accu yang baik = 1,26 -
1,28. Jika kurang dari ketentuan menyebabkan saat stater kurang kuat, baterai
harus disetrum (charger).
5) Pemeriksan Oli mesin.
Bila oli sudah hitam dan encer, oli harus diganti. Ganti oli dilakukan setiap
3.000 km atau jenis oli tertentu mencapai 5.000 km, tetapi jika oli sering kurang atau
habis harus segera dilakukan perbaikan pada sistiem pelumasan oli.
Cara Pengerjaanya adalah :
c) Periksa tinggi oli
Tinggi oli harus berada diantara tanda “L” dan ”F”. Jika kurang maka periksa apakah
terdapat tanda-tanda kemungkinan ada kebocoran, lalu tambah oli mesin setidaknya
sampai tanda “F” (fuel)
d) Periksa kualitas oli.
Periksa Oli apakah ada kemungkinan oli sudah kotor, kemasukan air maupun telah
berubah warna. Maka gantilah oli dengan yang baru.
e) Ganti saringan oli.
f) Buka saringan oli dengan SST .
g) Sebelum memasang filter yang baru, sebaiknya beri sedikit oli terlebih dahulu
pada seal filter.
h) Untuk pemasangan, cukup dengan mnggunakan tangan saja.
i) Setelah mesin dihidupkan, periksa oli dari kemungkinan kebocoran dan periksa
kembali tinggi oli.
6) Memeriksa/menyetel celah katup
13
Periksa celah katup dari kemungkinan terlalu renggang/sempit, bila celah katup
terlalu renggang mesin panas dan tenaga kurang. Sebaliknya bila terlalu sempit bahan
bakar (solar) boros dan mengeluarkan asap hitam. Untuk itu, bila celah katup tidak
benar harus disetel lagi, dengan cara:
a) Topkan silinder nomor satu pada TMA.
b) Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan: buang- isap- isap- buang.
c) Untuk ukuran celah katup Ex 0,35mm In 0,25 mm (khusus mitsubitshi kuda).
d) Kemudian putar puly 1kali/ putaran 360 .posisikan silinder no 4 pada TMA.
e) Ukur/ stel celah katup dengan urutan: buang- isap- isap- buang.
Catatan:
Gunakan fuller yang masih baik (belum aus).
Pada saat menyetel tarikkan fuller gauge harus lurus.
Setiap jenis/merek kendaraan memiliki ketentuan ukuran celah katup sendiri-
sendiri, dapat dilihat pada buku petunjuk perawatan mobil.
Valve Cylinder 1 Cylinder 2 Cylinder 3 Cylinder 4
Top 1 IN 0,25 mm 0,25 mm - -
EX 0,35 mm - 0,35 mm -
Top 4 IN - - 0,25 mm 0,25 mm
EX - 0,35 mm 0,35 mm
7) Membersihkan Nozzel dengan menggunakan Nozzel Tester.
Injector berfungsi untuk menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar mesin.
Masalah yang sering terjadi pada Nozzel:
a) Lemahnya semburan bahan bakar
Jarum injector yang tersumbat kotoran akan menyebabkan tidak kuatnya semburan
bahan bakar dari Nozzel ke ruang bakar.
b) Kebocoran Nozzel
Kebocoran terjadi ketika jarum Nozzel tidak bisa menutup rapat setelah selesai
menyemburkan bahan bakar.
Cara pengerjaanya:
Isi tangki dengan cairan pembersih (Nozzel Tester) untuk menghilangkan air,
belerang, atau jamur yang mungkin berada di Nozzel.
14
c) Kalibrasi Nozzel
Tujuan kalibrasi Nozzel:
Kalibrasi Nozzel diesel ini gunanya agar Nozzel bisa kembali prima, jadi konsumsi
solar kembali irit, mesin tidak pincang, dan tidak mengeluarkan asap hitam.
Sistem kerja :
Lepas Nozzel, kemudian di uji dengan alat khusus ultrasonic. Alat tersebut berfungsi
untuk mengetahui debit bahan bakar, pola semburan bahan bakar, dan ada tidaknya
kebocoran pada jarum Nozzel.
1. Sistem Pengisian (Charging System)
ALTERNATOR
Fungsi : Untuk melakukan pengisian kembali tegangan baterai
Pengertian
Sistem pengisian adalah suatu system yang bekerja pada kendaraan
pembakaran dalam yang berfungsi untuk mengisi tegangan baterai saat mesin
menyala agar voltase baterai tetap pada kondisi penuh terutama saat mesin di start.
Komponen Sistem Pengisian
15
1.Baterai
Baterai berfungsi untuk menyimpan arus saat mesin menyala. Dan menjadi
sumber tegangan untuk membuat rotor coil pada alternator menjadi megnet saat
mesin akan dinyalakan.
2. Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran
arus listrik ke system berikutnya (system pengisian).
3. Fuse (Sekering)
Sebagai pengaman jika terjadi kelebihan arus pada system pengisian / jika
terjadinya korsleting (hubungan pendek arus listrik)
4. Voltage Regulator
16
Komponen ini adalah komponen yang berfungsi mengatur output
tegangan dari alternator agar tetap stabil pada putaran mesin yang berbeda –
beda.
5. Alternator
Alternator adalah komponen system pengisian yang berfungsi untuk
pembangkit listrik berdasarkan putaran mesin. Komponen ini adalah komponen yang
dapat mengubah putaran mesin menjadi energy listrik berdasarkan prinsip kerja
generator.
Komponen – Komponen Alternator :
1.Pulley
Berfungsi untuk menerima putaran mesin melalui sabuk belt (v- belt)
2. Fan (Kipas)
Berfungsi untuk mendinginkan stator pada alternator yang panas saat
mesin menyala terus menerus.
17
3. Stator
Berfungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak balik / AC (Alternating
Current)
4. Rotor
Berfungsi untuk membangkitkan medan magnet dengan prinsip elektromagnet
5. Diode (Rectifier)
Berfungsi untuk menyearahkan arus bolak – balik (AC) menjadi arus searah
(DC).
18
6. Brush (Sikat)
Berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari voltage regulator ke slip
ring dan menghubungkan slip ring satunya ke massa.
7. Slip Ring
Berfungsi untuk menerima arus listrik dari brush dan menyalurkannya ke
stator coil dan memassakan stator dengan melewati brush satunya.
8. Lampu Indikator Pengisian
Lampu ini berfungsi sebagai tanda kepada pengemudi jika system pengisian
tidak bekerja.
Cara Kerja Sistem Pengisian Konvensional :
1. Saat Kunci Kontak “ON” Mesin Belum Menyala
Aliran Arus Saat Kunci Kontak “ON” mesin belum menyala :
a. Arus yang ke stator coil
Terminal + baterai → Fusible Link → Kunci Kontak → Fuse → Terminal IG
Voltage Regulator → Kontak PL1 → Kontak PLO → Terminal F Voltage
Regulator → Terminal F Alternator → Brush → Slip Ring → Rotor Coil →
Slip Ring → Brush → Terminal E Alternator → Massa.
Dengan kondisi ini maka rotor coil akan penuh menjadi magnet dan jika rotor
berputar maka stator coil akan menghasilkan arus listrik yang besar.
b. Arus yang ke lampu indicator
19
Terminal + baterai → Fusible Link → Kunci Kontak → Fuse → Lampu
Indikator → Terminal L Regulator → Kontak P0 → Kontak P1 → Massa.
Dengan kondisi ini maka lampu indicator terhubung dengan massa karena
terjadi kontak antara kontak P0 dengan P1
2. Saat Mesin Menyala Kecepatan Rendah ke Kecepatan Sedang
Aliran Arus Saat Putaran Mesin Rendah Ke Sedang
Saat mesin sudah menyala maka terminal N alternator menghasilkan
arus listrik yang akan mengaktifkan voltage relay pada voltage regulator.
Sehingga kontak Po akan ditarik dan terhubung dengan kontak P2. Pada
kondisi ini kontak Po memisahkan diri dari P1 sehingga Lampu Indikator
tidak terhubung dengan massa. Pada kondisi ini maka lampu indicator akan
mati.
Saat kondisi ini terminal B alternator juga sudah menghasilkan arus
listrik dan saat kontak Po Terhubung dengan Kontak P2 maka voltage
regulator relay pada voltage regulator akan aktif dan menarik kontak Plo
sehingga berada mengambang antara kontak PL1 dan PL2.
Pada kondisi ini Arus Listrik dari terminal IG Voltage Regulator akan
melalui resistor sebelum mencapai terminal F Regulator. Sehingga arus listrik
yang mengalir ke terminal F akan lebih sedikit dan membuat kemagnetan
pada rotor coil akan berkurang. Kondisi inilah yang menyebabkan output
pengisian dari kecepatan Rendah ke kecepatan sedang tetap stabil.
20
3. Saat Mesin Kecepatan Tinggi
Aliran Arus Saat Kecepatan Sedang Ke Tinggi
Saat putaran mesin tinggi maka output tegangan terminal B Alternator
juga besar sehingga menyebabkan kemagnetan pada voltage regulator relay
pada voltage regulator menjadi kuat sehingga mampu menarik dan
menghubungkan terminal PLo dengan Terminal PL2. Sehingga arus listrik
dari terminal IG yang ke terminal F akan langsung di massa-kan oleh kontak
PL2 sehingga arus listrik yang mengalir ke rotor coil akan terputus – putus
dan kemagnetan rotor coil juga terputus – putus. Sehingga meski pada putaran
tinggi output alternator untuk pengisian baterai akan tetap stabil.
Siatematika Kerja Regulator :
Prosedur Pemeriksaan Komponen Regulator
Sebelum melakukan pengukuran terlebih dahulu harus menentukan kumparan
voltage regulator dan voltage relay.
Selektor Avometer diarahkan pada skala tahanan (ohm meter) skala yang
dipilih (X1)
Salah satu probe avometer dihubungkan pada badan regulator (ground),
sedangkan probe yang lain dihubungkan pada salah satu terminal regulator.
21
Data hasil pemeriksaan regulator 6 terminal:
Teminal Regulator Kondisi Regulator Hasil ukuran
IG-E*) Bebas ∞ ohm(tak terhingga)
IG-E*) Voltage regulator ditekan 5-11 ohm
F-E*) Bebas ∞ ohm (tak terhingga)
F-E*) Voltage regulator ditekan 0 ohm
N-E*) Bebas/regulator ditekan ±23 ohm
L-E*) Bebas 0 ohm
L-E*) Voltage relay ditekan ±100 ohm
B-E*) Bebas ∞ ohm (tak terhingga)
B-E*) Voltage relay ditekan ±100 ohm
B-E*) Bebas/regulator ditekan 0 ohm
Nb: E*) = Badan Regulator
KETERANGAN TERMINAL
Terminal B = (BATTERY / BATERAI)
Terminal N = (NEUTRAL / NETRAL)
Terminal L = (LAMP / LAMPU)
Terminal IG = (IGNITION / PENGAPIAN)
Terminal F = (FUSE / SIKRING)
Terminal E = (EMITTANCE / EMITTER)
Sistematika Kerja Alternator:
Pemeriksaan Rotor coil pada Altenator
- Pertama, siapkan Avometer kmudian
masing-masing probe diarahkan pada
masing-masing Slip Ring, jika berhubungan
(bagus) jika tidak ada hubungan (putus).
- Kedua, memeriksa hubungan massa
(singkat) coil dengan cara probe di arahkan
ke salah satu Slip Ring dan yang lain ke
massa, jika tidak ada hubungan (bagus) jika
ada hubungan (bocor)
Pemeriksaan Stator Coil Pada Alternator
- Pertama periksa putus tidaknya coil pada
stator dengan cara mengukur dari ujung coil
dengan ujung lainnya menggunakan
Avometer.
- Kedua periksa hubungan massa dengan cara
mengukur ujung coil dengan massa, jika
22
tidak ada hubungan (bagus), kalau ada hubungan (bocor).
Pemeriksaan Dioda (Rectifier)
- Diperhatikan untuk mengukur Dioda probe
positive (+) pada avometer menjadi
negative (-) dan sebaliknya
- Periksa hubungan positif(+) coil ke
negative (-) Batterai (B). jika ada hubungan
maka masih bagus/baik. Periksa hubungan
dioda (+) dan dioda (-), jika salah satu ada
hubungan berarti kondisi dioda (Baik)
23
BAB III ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
Dalam pelaksanaan perbaikan dan perawatan Service dan Sistem Pengisian,
fasilitas yang digunakan diantaranya:
A. Alat Service
No. Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah Pemilik
1. Radiator Multi Tester Standar Set 1 Sekolah
2. Compression Tester Standar Pcs 1 Sekolah
3. Feller gauge Standar Set 1 Sekolah
4. Combination wrench
10,12,14,17,19, 24, 27 Tekiro Pcs 7 Sekolah
5. Nozzle Tester Standar Pcs 1 Sekolah
6. Compressor Standar Pcs 1 Sekolah
7. Air Gun Standar Pcs 1 Sekolah
8. Majun - Kg 1 Sekolah
9. Hydrometer Standar Pcs 1 Sekolah
10. Combination Pliers Standar Pcs 1 Sekolah
11. Kacamata Standar Pcs 1 Sekolah
12. Push Pull Scale Standar Pcs 1 Sekolah
13. Bar lancip Standar Pcs 1 Sekolah
14. Obeng (-) dan (+) Standar Pcs 2 Sekolah
15. Rachet Handle Tekiro Pcs 1 Sekolah
16. Shocket 19 Tekiro Set 1 Sekolah
17. Ragum Standar Pcs 1 Sekolah
18. Avometer SANWA Pcs 1 Sekolah
19. SST Filter Standar Pcs 1 Sekolah
20. Sarung tangan - pasang 1 Sekolah
B. Alat Sistem Pengisian
No. Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah Pemilik
1. AVO Meter SANWA Pcs 1 Sekolah
2. Vernier Caliper Standar Pcs 1 Sekolah
3. Obeng (-) dan (+) Standar Pcs 2 Sekolah
4. T-Wrench 8” Standar Pcs 1 Sekolah
5. Long Nose Pliers Standar Pcs 1 Sekolah
6. Hummer karet Standar Pcs 1 Sekolah
7. Socket 10,12,22 Tekiro Pcs 3 Sekolah
8. Rachet handle Tekiro Pcs 1 Sekolah
9. Extension 5” Tekiro Pcs 1 Sekolah
24
2. BAHAN
A. System Hydraulic
No. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah
1. Driver Gear Pump Standar Unit 1
2. Driven Gear Pump Standar Unit 1
3. Neadle Bearing Standar Unit 1
4. Oil Seal Standar Unit 2
B. Bahan Service
C. Bahan Sistem Pengisian
No. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah
1. Alternator Standar Pcs 1
2. Regulator Standar Pcs 1
3. Ignition Switch Standar Pcs 1
4. Battery GS 12 V 40 AH Pcs 1
5. Majun - Kg 1
6. Grease For Automotive Pcs 1
7. Cable - Pcs 1
No. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah
1. Air Cleaner Dimage Unit 1
2. Battery GS 12V 40AH Pcs 1
3. Stick oil Standar Pcs 1
4. Radiator Standar Pcs 1
5. Resevoir Tank Standar Pcs 1
6. Water Pump Standar Pcs 1
7. V-Belt Standar Pcs 1
8. Engine Standar Unit 1
9. Nozzle Standar Pcs 1
10. Glow Plug Standar Pcs 1
11. Fuel Filter Standar Pcs 1
12. Water Sedimenter Standar Pcs 1
13. Stering Pump Standar Pcs 1
14. Bensin Pertamina Liter 3
15. Cable - Pcs 1
25
3. BIAYA
A.Sistem Hidrolik (Hydraulic Pump)
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
Satuan
Harga
Satuan (Rp.)
Jumlah
Harga (Rp.)
1. Driver Gear Pump Komatsu 1 pcs 19.102.700 19.102.700
2. Driven Gear Pump Komatsu 1 pcs 22.072.400 22.072.400
3. Needle Bearing Komatsu 1 pcs 844.300 844.300
4. Oil Seal Komatsu 2 pcs 577.500 1.155.000
JUMLAH 43.174.400
a. Bahan Rp 43.174.400
b. Sewa alat dan listrik Rp. 100.000
c. Ongkos kerja keuntungan Rp. 500.000
d. PPN ( 10%X (A+ B+C )) Rp. 60.000
e. Keuntungan ( 100%X B ) Rp. 100.000 +
f. Biaya yang harus dibayar konsumen Rp. 43.934.400
B.Service
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
Satuan
Harga
Satuan (Rp.)
Jumlah
Harga (Rp.)
1. Saringan Udara Standar 1 Pcs 150.000 150.000
2. Air Baterai Standar 2 Botol 10.000 20.000
3. Oli Engine 15W-40 API CF-4 4 Liter 60.000 240.000
4. Air Pendingin Super Coolant 2 Botol 110.000 220.000
5. Water Pump Dimage 1 Pcs 650.000 650.000
6. Van Belt Standar 2 Pcs 80.000 160.000
7. Nozzle Standar 1 Set 100.000 400.000
8. Glow Plug Dimage 1 Set 35.000 140.000
9. Fuel Filter Dimage 1 Pcs 145.000 145.000
10. Oli Power Steering Castrol DOT 1 Botol 30.000 30.000
11. Water Separator Standar 1 Pcs 80.000 80.000
12. Majun - 1 Kg 10.000 10.000
14. Ampals 400 CW Lembar 3.000 3.000
15. Baterai GS 12 V 40 AH 1 Pcs 400.000 400.000
16. Bensin Pertamina 3 Liter 8.000 24.000
JUMLAH 2.672.000
a. Bahan Rp.2.672.000
b. Sewa alat dan listrik Rp. 100.000
c. Ongkos kerja keuntungan Rp. 250.000
d. PPN ( 10%X (A+B+C ) Rp. 302.200
e. Keuntungan ( 100%X B ) Rp. 100.000 +
f. Biaya yang harus dibayar konsumen Rp. 3.157.000
26
C.Sistem Pengisian
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
Satuan
Harga
Satuan (Rp.)
Jumlah
Harga (Rp.)
1. Stator ISUZU C190 1 Pcs 500.000 500.000
2. Rotor Standar 1 Pcs 380.000 380.000
3. Recfiector(Diode) Ford Escape 2 Pcs 450.000 900.000
4. Pully Standar 1 Pcs 197.000 197.000
5. Brush Standar 1 Set 35.000 70.000
6. Slip Ring Standar 1 Set 75.000 75.000
7. Bearing Standar 1 Pcs 25.000 25.000
8. Regulator Standar 1 Pcs 300.000 300.000
9. Batterai GS 12 V 40 AH 1 Pcs 400.000 400.000
10. Majun - 1 Kg 10.000 10.000
11. Grease For Otomotif Pcs 25.000 25.000
JUMLAH 2.882.000
a. Bahan Rp.2.882.000
b. Sewa alat dan listrik Rp. 100.000
c. Ongkos kerja keuntungan Rp. 200.000
d. PPN ( 10%X B+C ) Rp. 30.000
e. Keuntungan ( 100%X B ) Rp. 100.000 +
f. Biaya yang harus dibayar konsumen Rp. 3.312.000
Keterangan :
1. Bahan = A Rupiah
2. Sewa alat = B Rupiah
3. Ongkos kerja = C Rupiah
4. PPN 10%( B + C ) = D Rupiah
5. Biaya yang harus dibayar = ( A+B+C+D ) Rupiah
Biaya keseluruhan yang harus dibayar konsumen :
System Hydraulic Rp. 43.934.400
Service Rp. 3.157.000
Sistem Pengisian Rp . 3.312.000 +
Rp.50.403.400
27
JADWAL PELAKSANAAN
No. Kegiatan Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan Proposal
2. Uji Kompetensi
3. Presentasi
4. Proses Produksi
5. Laporan
6. UAS
7. UAN
28
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah saya susun di bab II, maka saya simpulkan
bahwa :
1) Dengan melakukan perawatan dan perbaikan secara berkalamaka akan
memperpanjang umur dari komponen tersebut.
2) Kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih untuk perawatan komponen
yang lain,akibat dari komponen – komponen diatas yang tidak pernah di rawat
dan diperbaiki secara berkala.
3) Dan kita tidak takut problem atau macet di jalan suwaktu kita elakukan
perjalanan yang jauh maupun dekat.
4) Dengan mengikuti ujian kopetensi ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman pelajaran di bidang otomotif.
3.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat di sarankan :
1. Untuk sekolah : Supaya bisa menyiapkan alat – alat praktek yang standart dan
memberikan pelajaran teori maupun prakteknya dengan sejelas – jelasnya agar siswa
dapat mengertidan memecahkan problem dengan baik.
2. Untuk Siswa : Siswa di harapkan belajar lebih rajin agar dapat mengerti cara
perawatan dan perbaikan pada system kendaraan dengan baik.
3. Untuk masyarakat : Usahakan ke bengkel untuk menservice kendaraannya bila
sudah tiba waktunya agar tidak merusak komponen lain yang dapat berakibat fatal
sehingga dapat mengeluarkan biaya yang lebih banyak
29
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Tolak Ahmad Saiful,2015. Job Sheet Service.Tenggarong Seberang
Sahalim,Yayan, 2014. Materi Modul Teknik Kendaraan Ringan,
http://tkrwonoasri.blogspot.com/2014/09/sistempengisian-charging-system.html
Development,Mechanic.2004. Sistem Hidrolik Dan Perlengkapan.PT PAMA
PERSADA NUSANTARA. Jakarta