Proposal t.i.
-
Upload
siti-masruhatur -
Category
Education
-
view
165 -
download
0
Transcript of Proposal t.i.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, penanaman agama
adalah sumber kunci utama sebelum siswa belajar ilmu-ilmu yang lain.
Wujudnya bermacam-macam. Dengan mengenal Tuhannya akan menjadikan
siswa lebih peka terhadap lingkungannya. Solat dhuha bersama agar siswa
mempunyai wudhu dan rileks sebelum memulai pelajaran. Berdoa sebelum
dan selesai pelajaran agar ilmu bermanfaat.
Sebagai seorang muslim wajib memperkokoh akidah islam, salah
satunya dengan mempelajari sifat-sifat mustahil Allah SWT yang dipelajari
dalam pelajaran akidah akhlak. Allah SWT mustahil memiliki sifat
kekurangan yang tidak layak pula bagi keagungan-Nya. Keyakinan ini harus
di tanamkan dengan kuat pada hati sanubari siswa sejak dini untuk
melengkapi tauhidnya bagi seorang hamba dalam beribadah kepada Allah
SWT.
Mengenal Allah SWT berarti juga mengenal sifat-sifat mustahil Allah
SWT. Sifat-sifat mustahil Allah yang berjumlah dua puluh cukup banyak
untuk diingat bagi siswa kelas III MI Khoirul Huda yang masih awam dalam
pelajaran akidah ini. Ini diperkuat dengan observasi awal, kemampuan
2
menyebutkan sifat mustahil Allah SWT pada siswa kelas III MI Khoirul Huda
Sidoarjo masih rendah dan belum mencapai nilai standar yang ditetapkan
oleh sekolah tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji kompetensi pada
tanggal 20 oktober 2013, dimana rata-rata kelas yang berhasil dicapai hanya
sebesar 65% 1. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, mengingat KTSP MI
Khoirul Huda ditetapkan bahwa KKM mata pelajaran akidah akhlak dalam
materi sifat-sifat mustahil Allah SWT ditetapkan sebesar 7,6.2
Dalam pembelajaran akidah berlangsung guru lebih sering
menjelaskan tanpa menghiraukan seberapa besar keberhasilan siswa dengan
kemampuan yang beragam. Akibatnya siswa sering keluar kelas dan kembali
saat pelajaran usai. Guru seringkali memberikan peringatan kepada siswa
yang nakal. Akhirnya banyak waktu yang terbuang untuk memperingatkan
siswa dari pada kegiatan belajar mengajar. 3
Melihat nilai UK 1 pada materi sifat-sifat mustahil Alah SWT
tersebut, beberapa wali murid antusias memberikan perhatian penuh akan hal
ini. Para Wali murid meminta guru akidah akhlak untuk memberikan les
privat kepada anaknya. Tetapi siswa banyak yang menolak mendapat les
privat. Siswa lebih senang bermain daripada belajar dengan guru akidah
akhlak. Sedangkan wali murid mengeluh tidak bisa mengajari pelajaran
tersebut karena sibuk dengan kerja. Guru juga memberikan remidi tetapi tetap
1Sumber : Dokumen Data Kelas III mata pelajaran akidah akhlak, MI Khoirul Huda Sidoarjo 2 Sumber : Dokumen KTSP MI Khoirul Huda Sidoarjo
3Observasi
3
saja nilai mata pelajaran akidah akhlak pada siswa kelas III B pada KD 6 tetap
saja minim.4
Proses pembelajaran akidah akhlak harus dirancang dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik dan tingkatan materi yang akan
dipelajari peserta didik. Peserta didik usia dini sangat senang dengan bermain
daripada belajar. Siswa tidak seharusnya merasa terbebani dengan pelajaran
atau membuat siswa ketakutan. Guru seharusnya meninggalkan proses
pembelajaran yang konvensional. Guru juga seharusnya selektif dalam
memilih kegiatan pembelajaran yang akan digunakandemi meningkatkan
pemahaman serta menciptakan suasana belajar yang kondusif.
Fenomena di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan
menekankan pada aktivitas siswa perlu dilaksanakan secara terus menerus.
Hal ini dapat dilakukan apabila pola interaksi antara guru dan siswa terjalin
dengan baik. maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti
penggunaan metode edutainmentsebagai salah satu alternatif dalam
pembelajaran akidah akhlak materi sifat-sifat mustahil Allah SWT. Dengan
penerapan metode tersebut peneliti berharap bisa membawa siswa belajar
dalam suasana yang lebih terbuka dan menyenangkan. Berdasarkan masalah
tersebut peneliti memilih judul “Peningkatan Kemampuan Menyebutkan
Sifat-sifat Mustahil Allah SWT Melalui Metode Edutainment Pada Mata
4 Data hasil remidi tanggal 1 November memperlihatkan bahwa nilai mapel akidah akhlak siswa kelas III sangat
rendah dari hasil UK. Sumber: Survey tanggal 1-2 November 2013.
4
Pelajaran Akidah Akhlak Untuk Siswa Kelas III MI Khoirul Huda
Sidoarjo ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut diatas, maka dalam
penelitian ini peneliti dapat merumuskan beberapa fokus penelitian sebagai
berikut :
1. Bagaimana penerapan metode edutaiment dapat membantu siswa kelas III
MI Khoirul Huda Sidoarjo dalam menyebutkan sifat-sifat mustahil Allah
SWT ?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan menyebutkan sifat-sifat mustahil
Allah SWT dengan menggunakan metode edutainment pada mata
pelajaran aqidah akhlak bagi siswa MI Khoirul Huda di Sidoarjo?
C. Tindakan yang Dipilih
Selama pembelajaran berlangsung siswa menjadi pendengar yang
setia. Ketika guru menjelaskan materi pelajaran kebanyakan mereka pasif
bahkan banyak yang keluar kelas. Fakta ini dilatar belakangi karena siswa
kurang diberikan metode pembelajaran yang memadai.Dengan adanya
permasalahan tersebut, maka tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti
adalah menerapkan metodebaru dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga
siswadapat lebih mudah menyebutkan sifat-sifat mustahil Allah SWT, dalam
pelajaran akidah akhlak. Dalam kegiatan pembelajaran ini, bentuk metode
yang diberikan adalah metode edutainment.
5
Dengan penerapan metode edutainment diharapkan siswa dapat
menyebutkan sifat-sifat mustahil Allah dengan diiringi musik. Tindakan ini
dirasakan sangat baik bagi siswa yang memiliki kecerdasan audio sekaligus
mengembangkan bakat siswa dalam musik selama kegiatan belajar mengajar.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan maksud menggali kemampuan siswa
kelas III MI Khoirul Huda Sidoarjo dalam menyebutkan sifat-sifat mustahil
Allah SWT, dan secara khusus tujuan dilakukannya penelitian ini adalah ;
1. Untuk mengetahuipenerapan metode edutainment dalam menggali
kemampuan siswa kelas III MI Khoirul Huda dalam menyebutkan sifat-
sifat mustahil Allah SWT
2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa kelas III MI Khoirul
Huda dalam menyebutkan sifat-sifat Allah SWT setelah diberikan metode
edutainment
E. Lingkup Penelitian
Supaya peneliti dapat terfokus dan mendapatkan hasil penelitian yang
akurat maka penulis memberikan batas pengkajian sebagai berikut :
1. Ruang lingkup masalah yang diteliti adalah :
Penggunaan metode edutainment diterapkan untuk dapat mengetahui
seberapa jauh kemampuan menyebutkan sifat-sifat mustahil Allah SWT
pada pelajaran akidah akhlak
2. Lingkup objek penelitian adalah :
6
Objek penelitian ini adalah siswa kelas III MIKhoirul Huda Sidoarjo pada
semester genap tahun ajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa 22 laki-laki
dan 8 perempuan.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi guru
Sebagai masukan untuk menggunakan metode yang tepat dan variatif
selama kegiatan pembelajaran berlangsung
2. Bagi siswa
Dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan menyebutkan sifat-sifat
mustahil Allah SWT.
3. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peran guru dalam
meningkatkan kemampuan anak dalam menyebutkan sifat-sifat mustahil
Allah SWT.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran Akidah Akhlak
1. Pengertian Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia makna pembelajaran diambil
dari kata ajar, yang artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya
diketahui atau diturut. Dengan kata lain, pembelajaran berarti proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Adapun menurut
Kimble dan Germezy, pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang
relative tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang. Sejalan
dengan itu, Muhammad Surya menjelaskan bahwa pembelajaran
merupakan proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Pendapat lain menyebutkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan
yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan
memperhitungkan factor lingkungan belajar, karakter siswa, karakteristik
bidang studi serta berbagai strategi pembelajaran, baik penyampaian,
pengelolaan, maupun pengorganisasian pembelajaran. Dalam UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa
8
pembelajaran ialah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.5
2. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak
Tujuan pembelajaran akidah akhlak antara lain:
a. Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak
lahir. Manusia adalah makhluk yang berketuhanan. Sejak
dilahirkan manusia terdorong mengakui adanya Tuhan. Firman Allah
dalam surah Al-A‟raf ayat 172-173 yang artinya “Dan (Ingatlah),
ketika Tuhanmu menguluarkan kehinaan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka,
seraya berfirman: “Bukankah Aku ini Tuhanmu? “, mereka
menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami jadi saksi” (Kami
lakukan yang demikian itu), agar dihari kiamat kamu tidak
mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (Keesaan tuhan)” atau agar kamu tidak
mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dulu, sedang kami ini adalah anak-
anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau
akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat
dahulu?” Dengan naluri ketuhanan, manusia berusaha untuk
mencari tuhannya, kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-
5 M.Fadlillah, dkk. Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta: Kencana, 2014) hal 24
9
beda memungkinkan manusia akan keliru mengerti tuhan. Dengan
aqidah akhlak, naluri atau kecenderungan manusia akan keyakinan
adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar
b. Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang
luhur dan mulia. Seseorang muslim yang berakhlak mulia
senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan dengan
Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan
alam lingkungan. Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi muslim
yang luhur berupa tindakan nyata menjadi tujuan dalam aqidah akhlak.
c. Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang
menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk
lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau pikiran-pikiran
yang semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang
menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, akal pikiran perlu
dibimbing oleh aqidah akhlak agar manusia terbebas atau terhindar
dari kehidupan yang sesat.6
3. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar, antara lain:
1. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan
kelakuannya.
6 Lihat :http://aqidahakhlak4mts.wordpress.com/tag/pengertian-akidah-akhlak (diakses pada tanggal 28 bulan mei
tahun 2014)
10
2. Belajar memerlukan proses dan penahapanserta kematangan diri para
siswa.
3. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila di dorong dengan motivasi,
terutama motivasi dari dalam/dasar kebutuhan/kesadaran atau intrinsic
motivation, lain halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi
dengan rasa tertekan dan menderita.
4. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan
kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan .
5. Kemampuan belajar seseorang siswa harus iperhitungkan dalam
rangka menentukan isi pelajaran.
6. Belajar dapat melakukan tiga cara yaitu:
a. Diajar secara langsung.
b. Control, kontak, penghayatan, pengalaman langsung (seperti anak
belajar bicara, sopan santun, dan lain-lain)
c. Pengenalan dan/ peniruan.
7. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih
efektif mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan
lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.
8. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak memengaruhi
kemampuan belajar yang bersangkutan,
9. Bahan pelajaran yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik
untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.
11
10. Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta
keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.
11. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas,
sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau
mengalaminya sendiri.7
4. Fungsi Akidah Akhlak
Mata pelajaran Aqidah dan Akhlaq di Madrasah berfungsi untuk:
a. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat;
b. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta
Akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang sebelumnya
telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga;
c. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan
sosial;
d. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta
didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam
kehidupan sehari-hari;
e. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya
atau dari budaya asing yang dihadapinya sehari-hari;
f. Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan
Akhlaq, serta sistem dan fungsionalnya; dan
7 Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012) hal 24-25
12
g. Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami Aqidah dan
Akhlaq pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.8
B. Kemampuan Menyebutkan Sifat-sifat Mustahil Allah SWT
1. Pengertian Kemampuan Menyebutkan
Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia kemampuanberasal dari kata
mampu yang berarti yang pertama kuasa (bisa,sanggup) melakukan
sesuatu dan kedua berada. Kemampuan sendiri mempunyaiarti
kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan. Sedangkan
kemampuanmenurut bahasa berarti kemampuan seseorang menggunakan
bahasa yangmemadai dilihat dari sistem bahasa, antara lain mencakup
sopan santun,memahami giliran dalam bercakap-cakap9
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi
dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif,
psikomotor. Adapun klasifikasi kognitif menurut bloom terdiri atas enam
bagian sebagai berikut:
a. Ingatan/recall
Kemampuan mengenal atau mengingat materi yang sudah
dipelajari dari sederhana sampai pada teori-teori yang sukar. Yang
penting adalah kemampuan mengingat keterangan dengan benar
8 Lihat : http://asrofudin.blogspot.com/2010/05/fungsi-dan-tujuan-mapel-aqidah-akhlak.html (diakses pada
tanggal 28 bulan mei tahun 2014)
9 Hasan Alwi, 2002.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia hal 707-708
13
Adapun penggunaan kata kerja seperti; menggambarkan,
mendefinisikan, member ciri, menyusun daftar, mengingat kembali,
menyebutkan, memproduksi.
b. Pemahaman
Kemampuan memahami makna materi. Aspek ini satu tingkat
di atas pengetahuan dan merupakan tingkat berpikir yang rendah.
Adapun penggunaan kata kerja adalah sebagai berikut;
mengubah, menjelaskan, mengikhtisarkan, menyusun kembali,
menafsirkan, membedakan, memperkirakan, memperluas,
menyimpulkan, dan menganulir
c. Penerapan.
Kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang
sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan
aturan, prinsip. Penerapan merupakan tingkat kemampuan berpikir
yang lebih tinggi daripada pemahaman.
Adapaun kata kerja yang sering digunakan adalah sebagai
berikut; memperhitungkan, mendemostrasikan, mengubah struktur,
mengembangkan, menerapkan, menggunakan, menemukan,
menyiapkan, memproduksi, menghubungkan, meramalkan, dan
menangani
d. Analisis
14
Kemampuan menguraikan materi ke dalam komponen-
komponen atau factor penyebabnya, dan mampu memahami hubungan
di antara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan
aturannya dapat lebih dimengerti. Analisis merupakan tingkat
kemampuan berpikir yang lebih tinggi daripada aspek pemahaman
maupun penerapan.
Adapun kata kerja yang digunakan adalah; membedakan,
mendiskriminasikan, mendiagramkan, memilih, memisahkan,
membagi-bagikan, mengilustrasikan, dan mengklasifikasikan
e. Sintesis.
Kemampuan memadukan konsep atau komponen-komponen
sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru. Aspek ini
memerlukan tingkah laku yang kreatif. Sintesis merupakan
kemampuan tingkat berpikir yang lebih tinggi daripada kemampuan
sebelumnya.
Adapun kata kerja yang digunakan adalah; mengategorikan,
mengombinasikan, menyusun, mengarang, menciptakan, mendesain,
menjelaskan, mengubah, mengorganisasi, merencanakan, menyusun
kembali, menghubungkan, merevisi, menyimpulkan, menceritakan,
menuliskan, dan mengatur
f. Evaluasi
15
Kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai
materi untuk tujuan tertentu. Evaluasi merupakan tingkat kemampuan
berpikir yang lebih tinggi.
Adapun kata kerja yang dipakai adalah menyimpulkan,
mengkritik, mendukung, menerangkan, mengikhtisarkan,
membandingkan, mempertentangkan, membenarkan,
mendiskriminasikan, menghubungkan, dan meringkaskan.
Selanjutnya klasifikasi tujuan afektif oleh Krathwohl terbagi dalam
lima kategori, diantaranya;
a. Penerimaan.
Mengacu kepada kesukarelaan dan kemampuan memerhatikan
dan memberikan respons terhadap stimulasi yang tepat. Penerimaan
merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain afektif
b. Pemberian respons
Satu tingkat di ats penerimaan. Dalam hal ini siswa menjadi
tersangkut secara aktif, menjadi peserta, dan tertarik.
c. Penilaian
Mengacu kepada nilai atau pentingnya menterikatkan diri pada
objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima,
menolak, atau tidak menghiraukan. Tujuan-tujuan tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi “sikap” dan “apresiasi”.
16
d. Pengorganisasian.
Mengacu kepada penyatuan nilai. Sikap-sikap yang berbeda
yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik
internal dan membentuk suatu system nilai internal, mencakup tingkah
laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup.
e. Karakterisasi.
Mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang. Nilai-
nilai sangat berkembang dengan teratur sehingga tingkah laku menjadi
lebih konsisten dan lebih mudah diperkirakan. Tujuan dalam kategori
ini bisa ada hubungannya dengan ketentuan pribadi, social, dan emosi
siswa.
Selanjutnya klasifikasi tujuan psikomotor menurut Dave ada lima
sebagai berikut:
a. Peniruan.
Terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai member respons
serupa dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan control otot-
otot syaraf. Peniruan ini pada umumnya global dan tidak sempurna.
b. Manipulasi
Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti
pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan
suatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan
17
sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku
saja.
c. Ketetapan
Memerlukan kecermatan, proporsi, dan kepastian yang lebih
tinggi dalam penampilan. Respons-renspons lebih terkoneksidan
kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.
d. Artikulasi.
Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan
membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau
konsistensi internal di antara gerakan-gerakan yang berbeda.
e. Pengalamiahan
Menuntut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit
mengeluarkan energi fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan
secara rutin.
2. Tahap Kemampuan Anak
Pembahasan akan dimulai dari tahapan perkembangan anak dari
segi kemampuan dasar yang dimiliki. Disebutkan karakteristik kognitif
menurut Piaget siswa sekolah dasar
berada pada masa operasional konkrit dengan ciri-ciri:
a. Cara berfikir egosentrik berkurang, makin mampu mengambil
perspektif orang lain.
18
b. Siswa sudah mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi dan
hubungan antar dimensi
c. Kemajuan dalam menguasai konsep waktu, kecepatan dan jarak secara
terpisah walau kombinasi antara ketiganya belum sempurna.
d. Operasi logis sudah dapat dibalik. Contoh : Anik adalah adik saya,
berarti saya adalah kakak Anik.
e. Mampu memperhatikan aspek dinamis dari perubahan situasi.
f. Kemampuan melakukan seriasi dan klasifikasi.
g. Menguasai konsep angka.
h. Cara berfikir terkait pada situasi konkrit, nyata10
Pendapat tersebut mencoba menunjukkan bahwa perilaku aktif yang
nampak pada anak merupakan suatu bentuk tahapan perkembangan yang
dipengaruhi perkembangan struktur dan kemampuan otak anak. Hanya
saja arah atau kecenderungan perilaku yang perlu diperhatikan lebih jauh.
3. Guru Dapat Mengembangkan Potensi Anak
Dalam melakukan kegiatan jenis ini guru harus mengetahui betul
potensi anak didik. Karena berangkat dari potensi itulah guru menyiapkan
strategi pembelajaran yang sinergik dengan potensi anak didik. Faktor
„bagaimana‟ memegang peranan penting dalam upaya mengembangkan
potensi anak didik, hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan diri
10 Hurlock, E.B. 1991 (terjemahan) Psikologi Perkembangan Anak, suatu pendekatan sepanjang rentang
kehidupan. Edisi ke IV. Jakarta: Penerbit Erlangga
19
menjadi manusia seutuhnya yang akan mampu membangun dirinya dan
masyarakat lingkungannya.
Berkenaan dengan ungkapan di atas, berikut adalah peranan yang
dianggap paling dominan dan diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Guru sebagai demonstrator
Melalui peranannya sebagai demonstrator, guru hendknya
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya dan
mengembangkannya, karena hal ini akan sangat menentukan hasil
belajar yang dicapai oleh siswa.
Sebagai pengajar ia harus membantu perkembangan anak didik
untuk dapat menerima, memahami, serta menguasai ilmu pengetahuan.
Untuk itu guru hendaknya menyampaikan fakta-fakta atau cara-cara
secara tepat dan menarik kepada siswa, sehingga penyerapan materi
pelajaran oleh siswa dapat lebih optimal.
2. Guru sebagai pengelola kelas
Dalam perannya sebagai pengelola kelas (learning managers).
Guru hendaknya mampu melakukan penanganan pada kelas, karena
kelas merupakan lingkungan yang perlu diorganisasi.
Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan pembelajaran
terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap
lingkungan itu turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut
20
menjadi lingkungan yang baik. Lingkungan yang baik adalah yang
bersifat menantang, dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
Kualitas dan kuantitas belajar siswa dalam kelas bergantung
pada banyak factor, antara lain ialah guru, hubungan pribadi antara
siswa dalam kelas, serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas.
Tujuan umum mengelola kelas ialah menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas untuk berbagai kegiatan pembelajaran
agar mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan tujuan khususnya
adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-
alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa
bekerja dan belajar serta membantu siswa untuk memperoleh hasil
yang diharapkan.
Sebagai manager, guru bertanggung jawab memelihara
lingkungan fisiknya, agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan
mnegarahkan atau membimbing proses-proses intelektual dan social
dalam kelasnya. Dengan demikian, guru tidak hanya mementingkan
siswa belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan
belajar secara efektif di kalangan siswa. Tanggung jawab sebagai
manager yang penting bagi guru adalah membimbing pengalaman-
pengalaman siswa sehari-hari kearah self direct behavior
Salah satu managemen kelas yang baik ialah menyediakan
kesempatan bagi siswa sedikit demi sedikit mengurangi
21
ketergantungan kepada guru, sehingga mereka mampu membimbing
kegiatan sendiri. Siswa harus belajar melakukan self control dan self
activity melalui proses bertahap. Sebagai manager lingkungan belajar,
guru hendaknya mampu mempergunakan pengetahuan tentang teori
belajar-mengajar dan teori perkembangan sehingga memungkinkan
untuk menciptakan situasi belajar-mengajar yang menimbulkan
kegiatan belajar pada siswa akan mudah dilaksanakan dan sekaligus
memudahkan pencapaian tujuan yang diharapkan.11
C. Sifat-sifat Mustahil Allah SWT
1. Pengertian Sifat-sifat Mustahil Allah SWT
Allah SWT sang pencipta dan pengatur alam semesta dengan
kemahakuasaannya memiliki sifat yang secara umum dapat dibagi kedalam
tiga macam, yaitu:
a. Sifat Wajib Allah, merupakan sifat yang pasti dimiliki Allah Mw.
b. Sifat Mustahil Allah, merupakan sifat yang pasti tidak dimiliki
Allah SWT.
c. Sifat Jaiz Allah, merupakan sifat kewenangan Allah, yaitu Allah
SWT bebas untuk melakukan sesuatu ataupun tidak melakukan
sesuatu
Adapun sifat-sifat Allah yang dibahas disini secara detail adalah sifat
mustahil Allah SWT.Sifat-sifat mustahil Allah adalah sifat yang tidak
11Rusman, Model-model Pembelajaran, (Depok, Rajawali Pers:2012) hal 62-63
22
mungkin Allah mempunyai sifat tersebut. Jika Allah mempunyai sifat
tersebut maka akan mengurangi derajat ketuhanan-Nya. Sedangkan Allah
SWT tidak mungkin mempunyai sifat kecuali sifat kesempurnaan.
2. Macam-macam sifat mustahil Allah SWT
Allah SWT mempunyai sifat-sifat mustahil diantaranya
1. Adam Artinya Tidak Ada
2. Hudus Artinya Baru / Bermula
3. Fana Artinya Rusak / Binasa
4. Mumatsalatul Lil Hawaditsi Artinya Sama dengan makhluk
5. Ihtiyaju Lighoirihi Artinya Membutuhkan Bantuan Orang Lain.
6. Ta‟adud Artinya Banyak.
7. Ajzun Artinya Lemah.
8. Karahah Artinya Terpaksa
9. Jahlun Artinya Bodoh.
10. Mautun Artinya Mati.
11. Shomamun Artinya Tuli.
12. „Umyun Artinya Buta
13. Bukmun Artinya Bisu
14. „Ajizan Artinya Zat Yang Maha Lemah.
15. Mukrohan Artinya Zat Yang Maha Terpaksa
16. Jahilan Artinya Yang Maha Bodoh.
17. Mayyitan Artinya Yang Maha Mati.
23
18. Asammu Artinya Yang Maha Tuli
19. A‟ma Artinya Yang Maha Buta
20. Abkamu Artinya Yang Maha Bisu
3. Dalil Sifat-sifat Mustahil Allah SWT
1. Adamartinya tidak ada
Adam merupakan kebalikan dari sifat wajib wujud (ada). Adanya alam
semesta dan semua isinya membuktikan adanya Allah sebagai zat
yang maha Pencipta segala sesuatu. Mustahil kalau Allah Tidak ada,
maka siapa yang menciptakan dan mengatur alam semesta ini? Allah
berfirman, yang artinya: “Dan Dialah yang telah menciptakan bagi
kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah
kamu bersyukur. Dan Dialah yang menciptakan serta mengembang
biakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nya lah kamu akan
dihimpunkan. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan
Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah
kamu tidak memahaminya?” (Q.S. al-Mu'minun 78-80)
2. Hudutz artinya baru atau ada permulaan.
Hudutz merupakan kebalikan dari sifat wajib qidam (dahulu).
Mustahil Allah bersifat baru, karena sesuatuyang baru pasti ada yang
menciptakan. Padahal Allah SWT adalah Sang Khalik pencipta semua
makhluk-makhluk-Nya, tidak mungkin terjadi bahwa yang
menciptakan itu akan didahului oleh apa-apa yang diciptakan Allah
24
berfirman, yang artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang
Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
[Q.S. al-Hadid 3)
3. Fana‟ artinya musnah atau binasa.
Sifat fana‟ merupakan kebalikan dari sifat wajib baqa‟ (kekal).
Mustahil Allah SWT itu rusak atau binasa. Apabila Allah SWT rusak
atau binasa, maka sifat-sifat Allah itu sama dengan sifat makhluk-
makhluk-Nya yang rusak dan binasa. Allah berfirman, yang artinya:
Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah
Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. [Q.S. ar-
Rahman 26-27] Dunia ini bersifat fana‟ (rusak) sebagaimana
gambaran sebatang pohon yang tumbuh berkembang dan akhirnya
mati.
4. Mumaatzalatu lil Khawaaditzi
Artinya menyerupai sesuatu yang baru atau yang bermulaan* Sifat
mumaatzalatu lil Khawaaditzi merupakan kebalikan dari sifat
mukhaalafatu lil hawaaditzi (berbeda dengan segala makhluk).
Mustahil Allah SWT sama dengan makhluk-Nya. Jika Allah SWT
menyamai salah satu makhluk-Nya, tentulah Allah memiliki sifat
kelemahan dan tidak kuasa untuk menciptakan alam semesta beserta
isinya. Allah berfirman, yang artinya: “dan tidak ada seorang pun yang
setara dengan Dia.” (Q.S. al-Ikhlas 4)
25
5. Ikhtiyaaju Lighoirihi
membutuhkan sesuatu kepada yang lain* Ikhtiyaaju Lighoirihi
merupakan kebalikan dari sifat qiyaamuhu binafsihi (berdiri sendiri).
Mustahil Allah SWT membutuhkan kepada salah satu makhluk-Nya
karena Allah SWT Maha Kaya dan seluruh alam semesta ini adalah
milik-Nya. Allah berfirman, yang artinya: “… Dan Allah-lah yang
Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan
(Nya)…” (Q.S. Muhammad 38)
6. Ta‟adud
Ta‟adud artinya berbilang atau lebih dari satu. Ta‟addud merupakan
kebalikan dari sifat wajib wahdaniyah (esa). Allah itu Maha Esa dalam
Zat-Nya, sifat-sifat dan juga af‟al-Nya. Maka, mustahil bahwa Allah
itu lebih dari satu karena akan menimbulkan perselisihan dan
kehancuran. Allah berfirman, yang artinya: Sesungguhnya kafirlah
orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari
yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa
yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara
mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (Q.S. al-Maa'idah 73)
7. al-‟Ajzu
al-Ajzu merupakan kebalikan dari sifat wajib qudrat (kuasa). Adanya
alam semesta ini merupakan bukti bahwa Allah SWT kuasa terhadap
26
segala sesuatu dan tak ada yang dapat melemahkan Allah. Allah
berfirman, yang artinya: “…Dan tiada sesuatu pun yang dapat
melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Q.S. Fathir 44)
8. al-Karaahah
al-Karaahah merupakan kebalikan dari sifat wajib iradat
(berkehendak). Allah SWT itu Maha Berkehendak dan tidak ada
sesuatau pun yang mampu menghalang-halangi apa saja yang sudah
dikehendaki Allah. Mustahil Allah SWT dipaksa, diperintah, atau
diancam agar mau menjadikan sesuatu atau tidak menjadikan sesuatu.
Allah berfirman, yang artinya: “…Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (Q.S. Huud 107)
9. Jahlun
Jahlun merupakan keballikan dari sifat wajib ilmu (mengetahui). Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu baik apa yang terjadi, yang akan
terjadi maupun yang sudah terjadi, bahkan Allah juga tahu apa-apa
yang dirahasiakan makhluk-Nya. Maka mustahil kalau Allah SWT itu
memiliki sifat tidak tahu atau bodoh. Allah berfirman, yang artinya:
“…Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. al-
Mujaadilah 7)
10. Mautun
27
Mautun merupakan kebalikan dari sifat wajib hayat (hidup). Allah
SWT adalah Maha Hidup, tidak ada permulaan atau pun penghabisan,
dan tidak mengalami perubahan sama sekali bahkan tidak mengantuk
dan tidak pula tidur. Allah berfirman, yang artinya: “Allah, tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak
tidur…” (Q.S. al-Baqarah 255)
11. Somamun
Shomamun merupakan kebalikan dari sifat wajib sama‟ (mendengar)
Mustahil Allah SWT bersifat shomamun atau tuli. Seandainya Allah
SWT itu tuli pastilah mempunyai sifat kekurangan, cela dan noda.
Allah SWT adalah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekuarangan
sedikit pun. Allah berfirman, yang artinya: “…Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. al-Baqarah 256)
12. „Umyun
„Umyun merupakan kebalikan dari sifat wajib bashor (melihat). Allah
SWT Maha Melihat segala sesuatunya dan tidak ada satu pun benda
yang terluput dari penglihatan-Nya meskipun bersembunyi di lubang
semut pun Allah akan melihatnya. Allah berfirman, yang artinya: “Dia
mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang
disembunyikan oleh hati … Sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S. al-Mu'min 19-20)
28
13. Bukmun
Bukmun merupakan kebalikan dari sifat wajib kalam (berbicara).
Mustahil Allah SWT bersifat bisu. Seandainya Allah bersifat bisu
bagaimana mungkin para Nabi dapat menerima wahyu. Allah
berfirman, yang artinya: “Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian
mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah
berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah
meninggikannya beberapa derajat…”[Q.S. al-Baqarah 253]
14. „Ajizan
Áajizan artinya maha lemah. Mustahil Allah bersifat Maha Lemah
15. Mukrohan
Mukrahan artinya Maha Terpaksa. Mustahil Allah bersifat Maha
Terpaksa
16. Jahilan
Jahilan artinya Maha Bodoh. Mustahil Allah bersifat Maha Bodoh
17. Mayyitan
Mayyitan artinya Maha Mati. Mustahil Allah bersifat Maha Mati.
18. Asammu
Ashammu artinya Maha Tuli. Mustahil Allah bersifat Maha Tuli.
19. A‟ma
A‟ma artinya Maha Buta. Mustahil Allah bersifat Maha Buta
20. Abkamu
29
Abkamu artinya Maha Bisu. Mustahil Allah bersifat Maha Bisu
D. Metode Edutainment dengan Musik
1. Pengertian Metode Edutainment
Kata edutainment terdiri atas dua kata, yaitu education dan
entertainment.Education artinya pendidikan , dan entertainment artinya
hiburan. Jadi secara bahasa edutainment diartikan sebagai pendidikan
menyenangkan. Selanjutnya, Hamruni menyimpulkan bahwa edutainment
adalah suatu proses pembelajaran yang didesain dengan memadukan
antara muatan pendidikan dan hiburan secara harmonis sehingga aktivitas
pembelajaran berlangsung menyenangkan. 12
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa edutainment merupakan
suatu kegiatan pembelajaran di mana dalam pelaksanaannya lebih
mengedepankan kesenangan dan kebahagiaan dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, belajar dilakukan dengan cara
yang menyenangkan, bukan sebaliknya membosankan dan dalam kondisi
tertekan
2. Prinsip-prinsip Belajar Berbasis Edutainment
Prinsip edutainment bermula dari adanya asumsi bahwa pembelajaran
yang selama ini berlangsung di sekolah maupun masyarakat sudah tidak
mencerminkan lagi sebagai bentuk pendidikan. Akan tetapi, lebih terkesan
menakutkan, mencemaskan, dan membuat anak tidak senang, serta merasa
12 Hamruni, Edutainment dalam pendidikan Islam, hal 50
30
bosan dan menjenuhkan. Padahal seharusnya pembelajaran berlangsung
dengan menyenangkan dan membuat peserta didik belajar dengan nyaman
dan penuh antusiasme yang tinggi. Maka dari itu, konsep edutainment
berupaya untuk menciptakan suatu pembelajran yang aman, nyaman, dan
menyenangkan bagi peserta didik.
Ada pendapat yang menyebutkan bahwa ada tiga alasan yang
melandasi munculnya konsep edutainment, yaitu 13
a. Perasaan positif (senang/gembira) akan mempercepat pembelajaran,
sedangkan perasaan negatif seperti sedih, takut, terancam dan merasa
tidak mampu, akan memperlambat belajar atau bahkan bisa
menghentikannya sama sekali. Oleh karenanya, konsep edutainment
berusaha memadukan antara pendidikan dan hiburan. Hal ini,
dimaksudkan supaya pembelajaran berlangsung menyenangkan atau
menggembirakan.
b. Jika seseorang mampu menggunakan potensi nalar dan emosinya
secara jitu, maka akan membuat loncatan prestasi belajar yang tidak
terduga sebelumnya.
c. Apabila sebelumnya pembelajar dapat dimotivasi dengan tepat dan
diajar dengan cara yang benar, cara yang menghargai gaya belajar dan
modalitas mereka, maka mereka semua akan dapat mencapai hasil
belajar yang optimal.
13 Ibid hal 7-8
31
Berangkat dari ketiga asumsi itulah yang kemudian memunculkan
konsep belajar edutainment. Tujuannya supaya pembelajar bisa mengikuti
dan mengalami proses pembelajaran dalam suasana yang gembira,
menyenangkan, menghibur, dan mencerdaskan. Dalam konteks ini, dapat
dipahami bahwa prinsip belajar berbasis edutainment adalah pembelajaran
harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan, aman, nyaman dan
membangkitkan semangat peserta didik.
Rose dan Nicholas menyebutkan beberapa cara menciptakan iklim
pembelajaran yang menyenangkan, diantaranya:
1. Menciptakan lingkungan tanpa stress
2. Menjamin bahwa subjek pelajaran adalah relevan
3. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif
4. Melibatkan secara sadar semua indra dan juga pikiran otak kiri dan
kanan
5. Menantang otak para siswa untuk dapat berpikir jauh ke depan dan
mengeksplorasikan apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak
mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami subjek
pelajaran.
6. Mengonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau
ulang dalam periode waspada rileks.14
3. Media Audio
14 Ibid, hal 179-180
32
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti pengantara atau pengantar.
Medòë adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima
pesan.
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi
Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di amerika membatasi media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Sementara Briggs (1970) berpendapat
bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah
contoh-contohnya.
Asosiasi Pendidikan Nasional memiliki pengertian yang berbeda.
Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun
audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi,
dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apa pun batasan yang diberikan, ada
persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
33
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi.15
Media audio berkaitan dengan indera penglihatan. Pesan yang
disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik verbal
(ke dalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun nonverbal.16 Ada beberapa
jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio, sedangkan
peneliti memilih music yang biasa didengar baik melalui radio, kaset, atau
tape recorder
4. Pengertian Musik dan Pengaruhnya
Musik merupakan satu aspek penting dalam kehidupan manusia dan
respons kita terhadap music, tampaknya sudah terukir dalam otak kita
sejak kita lahir. Dalam buku music, Mind and Brain, Manfred Clynes
Ph.D. menjelaskan bagaimana music dapat mempengaruhi seluruh
aktivitas otak. Struktur musik yang harmonis, kualitas interval, timbre,
pola nada dan tempo diproses di otak kanan kita. Sedangkan perubahan
yang cepat seperti pada perubahan volume suara, penataan nada suara
yang akurat dan lirik, diproses oleh otak kiri kita.
Pengaruh musik juga dapat kita rasakan pada detak jantung kita. Saat
kita mendengarkan musik, saat otak memproses apa yang kita dengar,
detak jantung cenderung mengikuti atau sinkron dengan kecepatan music
15 Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2006) hal 6-7
16 Ibid hal 49
34
itu (bit per menit). Hal ini menjelaskan mengapa saat kita mendengarkan
music dengan tempo yang tinggi, detak jantung kita meningkat, kita
menjadi semangat. Saat kita mendengar music dengan tempo (bit per
menit) yang rendah, misalnya sekitar 55-70 bpm, detak jantung akan
melambat dan akan menjadi rileks
Pakar lainnya, Jean Houston Ph.D., mengatakan bahwa tubuh, pada
level molekul, bergetar pada panjang gelombang yang tetap dan stabil.
Music mempunyai getaran atau frekuensi. Saat kita mendengarkan music,
frekuensi music ini bias beresonansi atau bertentangan dengan frekuensi
tubuh kita. Saat terjadi kesamaan frekuensi, kita akan merasa nyaman, kita
dapat belajar dengan lebih baik dan berada pada keadaan rileks tapi
waspada.
Pengaruh apa saja ditimbulkan music dalam diri kita?
1. Musik meningkatkan energi otot.
2. Musik meningkatkan energi sel tubuh
3. Musik mempengaruhi detak jantung
4. Musi meningkatkan metabolisme tubuh
5. Musik mengurangi stress dan rasa sakit
6. Musik meningkatkan kecepatan penyembuhan dan pemulihan
pasien operasi
7. Musik mengurangi rasa lelah dan mengantuk
35
8. Musik membantu meningkatkan kondisi emosi kea rah yang lebih
baik
9. Musik merangsang kreativitas, kepekaan dan kemampuan berpikir.
Music pertama-tama akan diproses oleh auditory cortex kita dalam
bentuk suara. Selanjutnya kita akan menikmati music itu dengan dengan
otak kanan kita. Sedangkan otak kiri kita akan memproses lirik yang
terdapat dalam music/lagu. Efek selanjutnya adalah pada system limbic
atau otak mamalia. Selain menangani memori jangka panjang, system
limbic juga menangani respons terhadap music dan emosi. Itulah sebabnya
belajar dengan menggunakan music yang tepat akan sangat membantu kita
dalam meningkatkan daya ingat.
Otak kanan yang menganggur biasanya akan mulai bosan dan mulai
mengganggu konsentrasi. Biasanya pikiran anda mulai jalan-jalan,
perhatian anda pecah dan anda mengalami kesulitan konsentrasi. Saat
anda memainkan music untuk menemani belajar, maka saat otak kiri anda
sibuk belajar, otak kanan anda mendapat pekerjaan yang memang sangat
ia sukai yaitu menikmati music. Hal ini membuat otak kanan sibuk
sehingga pikiran tidak bias “keluyuran” ke mana-mana. Stimulasi yang
bersamaan antara otak kiri dan otak kanan inilah yang kita kenal dengan
istilah whole-brain learning atau belajar dengan seluruh otak.
Untuk membuktikan bahwa musik benar-benar sangat efektif dalam
membantu proses pembelajaran, jawablah pertanyaan berikut:
36
1. Coba anda sebutkan warna balon yang ada dalam lagu “Balonku”.
Tapi anda tidak boleh menyanyikan lagu tersebut
2. Sekarang coba anda menyanyikan lagu “Balonku”. Bagaimana
rasanya?
kata-kata atau lirik yang ada dalam lagu tersebut disimpan dalam
memori kita bersama dengan suatu irama music. Yang terjadi
adalah sinkronisasi antara hemisfir kiri dan kanan dalam
menyimpan informasi.17
5. Musik dan Proses Pembelajaran.
Ada satu hasil yang sangat mengejutkan yang diperoleh saat
melakukan studi terhadap aktivitas otak saat belajar dan saat otak
mendengarkan dan memproses music Mozart. Hasil pemindaian
(scanning) terhadap kedua aktifitas otak ini menunjukkan gambar yang
mirip atau hampir sama. Artinya saat kita belajar dan saat kita dan saat
kita mendengarkan music Mozart, otak akan melakukan aktivitas yang
hamper sama, bagian otak yang aktif juga hampir sama.
Penelitian lebih lanjut oleh Frances Rauscher Ph.D., di Center for the
Neurobiology of Learning and Memory di University of California,
menunjukkan bahwa hanya dengan mendengarkan music Mozart yang
berjudul “Mozart Sonata for Two Pianos in D Major” selama 10 menit,
telah dapat meningkatkan hasil tes pada bidang spasial dan abstrack
17 Adi W. Gubawan, Genius Learning Strategy (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2006) hal 254-257
37
reasoning. Hal ini berakibat pada meningkatnya nilai IQ sebesar 8-9 poin.
Walaupun efek peningkatan ini hanya bertahan selama sekitar 5 hingga 15
menit, namun ini merupakan satu penemuan yang luar biasa. Hal ini
menunjukkan bahwa IQ dapat ditingkatkan.
Mengenalkan dan memasukkan musik ke dalam kurikulum sejak usia
dini tidak hanya akan meningkatkan apresiasi anak terhadap musik, tetapi
juga dapat meningkatkan kecerdasan musiknya. Keuntungan lain adalah
membantu meningkatkan kemampuan anak dalam bidang matematika,
membaca dan sains. Sedangkan keuntungan penggunaan music dalam
proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Membuat murid rileks dan mengurangi stress (stress sangat
menghambat proses pembelajaran)
2. Mengurangi masalah disiplin
3. Merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir
4. Membantu kreativitas dengan membawa otak pada gelombang
tertentu.
5. Merangsang minat baca, keterampilan motorik dan perbendaraan kata.
6. Sangat efektif untuk proses pembelajaran yang melibatkan pikiran
sadar maupun pikiran bawah sadar.
Untuk bisa meningkatkan efektivitas, efisiensi dan hasil pembelajaran,
meningkatkan daya ingat anda (memori) dan kreativitas, yang perlu anda
lakukan adalah:
38
1. Anda perlu masuk dan keluar dari kondisi beta ke alfa dan
sebaliknya.
2. Gunakan otak kiri dan otak kanan secara bersamaan (untuk
menghasilkan efektivitas dan efisiensi otak secara maksimal)
3. Anda perlu menggunakan pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.
Gunakan juga teknik pembelajaran pra-sadar (preconscious
learning)
4. Anda perlu mengintegrasikan materi yang baru dengan
pengetahuan yang telah anda miliki.
Untuk bisa tercipta suasana yang mendukung proses pembelajaran,
otak kita perlu mendapat rangsangan yang sesuai sehingga otak dapat
dengan mudah menyerap dan mengerti informasi dan mengembangkan
keterampilan berpikir. Saat berada dalam emosi positif, anda akan merasa
damai, nyaman dan rileks, sehingga kemampuan penyerapan otak
meningkat, pengalihan informasi yang baru dipelajari, dari pikiran sadar
ke bawah sadar, dari memori kerja ke memori jangka panjang, dapat
berlangsung dengan lebih baik. Music, khususnya music Baroque, dapat
membantu otak anda untuk beroperasi secara seimbang, baik secara
intelektual maupun secara imajinatif. 18
6. Cara Menggunakan Musik untuk Membantu Proses Pembelajaran
18 Ibid hal 257-261
39
Manfaat musik sebenarnya sangat bergantung pada cara kita
menggunakannya, kapan dan apa jenis musiknya. Berikut adalah 13 cara
anda bisa menggunakan musik, dalam hubungannya dengan proses
pembelajaran.
1. Musik sebagai pembukaan
Music sangat tepat bila digunakan pada waktu yang sesuai
akan sangat membantu mempengaruhi mood dan atmosfir belajar.
2. Musik sebagai pembatas waktu.
Anda dapat menggunakan musik untuk menetapkan waktu bagi
murid anda. Misalnya anda memberikan tugas dan berkata kepada
murid kalian, “Kalian hanya punya waktu sepanjang music ini. Sambil
berpasangan dengan teman kalian, coba pikirkan sebanyak mungkin
hal yang berhubungan dengan materi yang kita pelajari minggu lalu.
Music ini panjangnya tiga menit. Begitu music selesai, kalian sudah
harus menyelesaikan tugas yang diberikan”
3. Musik untuk memperbaiki dan meningkatkan mood
Music dapat membuat perubahan mood dan suasana di kelas.
Misalnya, music dimainkan pada saat kelas merayakan suatu
keberhasilan, maka yang terjadi adalah perasaan, emosi, sukses,
kegembiraan, mood dan atmosfir positif yang saat itu sedang
berlangsung di kelas dijangkarkan pada music.
4. Musik untuk membangkitkan semangat dan energy
40
Saat anda melihat suasana kelas yang agak menurun, murid
sudah mulai terlihat mengantuk, bosan atau letih, mainkan music
dengan tempo yang tinggi sambil melakukan gerak badan atau brain
gym. Lakukan ini selama 1-2 menit saja. Yang penting selain
musiknya semangat, murid juga diminta untuk bergerak dengan
semangat dan antusias. Ini akan memperlancar sirkulasi darah ke otak
sehingga badan akan terasa lebih segar.
5. Musik untuk relaksasi
Bila anda ingin murid rileks setelah selesai mengerjakan tugas
yang membutuhkan pemikiran yang dalam dan berat, atau sebelum
anda memberikan tugas kepada kelas untuk mengerjakan sesuatu yang
berhubungan dengan kreativitas, mainkan music yang temponya
lambat. Anda bias memainkan music dengan tempo sekitar 40-50 bit
per menit, atau 55-70 bit per menit.
6. Musik untuk membantu dan mengarahkan visualisasi.
Musik yang tepat dapat sangat membantu melakukan
visualisasi seperti yang saya ulas pada bab terdahulu. Music ini akan
menjadi music latar belakang untuk membantu proses relaksasi dan
membantu anak dalam melakukan visualisasi.
7. Musik untuk membantu diskusi.
Saat melakukan diskusi, mainkan music sebagai latar belakang.
Peran music di sini adalah untuk menciptakan atmosfir yang
41
mendukung proses diskusi itu. Saat diskusi baru dimulai, mainkan
music dengan volume yang agak keras. Hal ini memaksa peserta
diskusi untuk berbicara dengan suara keras. Ini akan sangat berguna
untuk menyiasati mereka yang pemalu dan tidak berani berbicara
dengan suara keras. Setelah diskusi berlangsung pada level suara yang
anda inginkan, turunkan volume music.
8. Musik untuk memperkuat tema
Bila materi pelajaran dikemas dalam suatu tema music dengan
tema yang sama atau serupa akan sangat membantu memperkuat tema
tersebut. Yang paling mudah digunakan adalah music yang berasal
dari tema film.
9. Musik untuk konser aktif.
Konser aktif adalah satu aplikasi khusus music dalam
membantu proses pembelajaran. Dalam teknik ini, guru membacakan
informasi kepada murid dengan cara dramatis dan penuh emosi sambil
memainkan music yang aktif. Saat membacakan materi tersebut guru
mengikuti irama music, cepat atau lambat, keras atau lembut, nada
tinggi atau redah. Saat yang paling baik menggunakan konser aktif
saat anda telah memberikan gambaran besar dan menetapkan tujuan
pembelajaran.
Pada teknik ini, music berperan sebagai faktor yang
menciptakan sinkronisasi antara otak kiri dan kanan dengan
42
memasukkan factor emosi positif ke dalam prose situ. Secara umum
music dari karya composer seperti Brahms, Rachmaninoff, Beethoven,
Tchaikovsky dan Haydn sangat cocok untuk kegiatan ini.
10. Musik untuk konser pasif
Konser pasif adalah salah satu teknik yang sangat ampuh
dalam membantu memasukkan informasi ke dalam memori jangka
panjang. Konser pasif yang digunakan bersama dengan konser aktif
akan memberikan hasil yang sangat bagus. Berbeda dengan konser
aktif, di mana guru membacakan informasi mengikuti music yang
aktif, pada konser pasif sebelum guru membacakan informasi, murid
harus berada dalam kondisi rileks namun waspada atau kondisi alfa.
Pada saat melakukan konser pasif, murid diminta untuk mencurahkan
konsentrasi dan focus mereka pada music yang dimainkan, bukan pada
informasi yang dibacakan. Konser pasif dilakukan saat akhir sesi, pada
saat guru melakukan pengulangan dan menjangkarkan informasi yang
telah dipelajari. Pada saat ini guru membaca secara normal, agak lirih,
volume suara sedikit di bawah volume music.
11. Musik untuk konser kombinasi.
Selain konser aktif dan konser pasif, saat ini telah
dikembangkan satu teknik baru yaitu konser kombinasi. Konser
kombinasi ini sangat baik digunakan untuk mendukung proses
43
pembelajaran kolaborasi. Jenis music yang banyak digunakan untuk
konser kombinasi adalah jenis music flamenco
12. Musik menemani kegiatan fisik untuk membantu sinkronisasi otak.
Music di sini digunakan untuk menemani aktivitas fisik yang
bertujuan untuk meningkatkan sinkronisasi otak, misalnya dengan
brain gym.
13. Musik untuk penutup.
Kalau ada musik untuk pembukaan, maka harus ada music
untuk penutup. Music ini dimainkan saat murid telah selesai belajar
dan bersiap untuk pulang. Saya menyarankan agar anda mencari satu
music atau lagu dengan tema khusus yang akan digunakan sebagai
anchor/jangkar positif. Mainkan lagu ii dua kali. Pertama, seluruh
kelas diminta untuk menyanyikan bersama-sama dan meresapi emosi
yang terkandung dalam lagu itu. Pada saat kelas menyanyikan untuk
ke dua kali, pada saat sudah mencapai setengah dari lagu tersebut,
murid keluar dari kelas dengan perasaan gembira dan membawa serta
jangkar emosi positif bersama mereka.