PROPOSAL -...
Transcript of PROPOSAL -...
PROPOSAL
Analisis Volume Air Tanpa Rekayasa (AVATAR)
Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan publik : 1 Januari 2019 Kategori inovasi pelayanan publik : Ketahanan Pan g a n
RINGKASAN PROPOSAL
Dalam mendukung program ketahanan pangan di Kota Sukabumi hal utama yang perlu dilakukan ialah perbaikan saluran
irigasi dan petugas yang menjaga pintu air. Adapun persoalan yang kini dihadapi adalah belum terbentuknya tenaga
pengatur untuk setiap kewenangan daerah irigasi.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka untuk operasional dan perawatan secara periodik pada tahun 2019 Bidang Sumber
Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Sukabumi
(DPUPRPKP2) membentuk petugas penjaga pintu air (P3A) yang sekarang telah berganti nama menjadi Penjaga Pintu
Air Irigasi (PPSI) bersumber dari APBD Kota Sukabumi, tepatnya pada Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan kegiatan Pelaksanaan Normalisasi Saluran Irigasi dengan perikatan kerja
dilakukan sistem perjanjian kerja antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan personil Petugas Penjaga Pintu Air.
Jika pada satu Daerah Irigasi (DI) terdapat bendung dan saluran irigasi, maka daerah itu dibutuhkan petugas untuk
menjaga di kawasan tersebut. Intinya pada setiap saluran mengaliri sejumlah kawasan, yang menyeimbangkan air
mengalir dari satu kawasan ke beberapa kawasan lain maka diperlukan tenaga pengatur/pengelola karena itu apabila
tidak ada petugas, pembagian pada saluran irigasi menjadi tidak optimal, air bisa membanjiri satu kawasan dan disatu
sisi kawasan lainnya kekurangan.
Efektifnya pengelolaan pengairan jaringan irigasi tidak hanya ditentukan oleh tersedianya air yang cukup akan tetapi
diperlukan juga jaringan irigasi yang baik, hal ini diperlukan kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan itu sendiri.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pemeliharaan
dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi pasal 3 dan 2 bahwa eksploitasi serta pemeliharaan irigasi yang merupakan upaya
menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi
serta mempertahankan kualitasnya.
Akan tetapi tidak semua tanggung jawab berada pada petugas/pengelola pintu air dan petugas operasi bendung, disini
sangat dibutuhkan juga peran serta masyarakat daerah sekitarnya dan koordinasi antar instansi terkait.
I. TUJUAN INOVASI
Gambarkan/Jelaskan tujuan inisiatif (“gagasan”) munculnya inovasi ini
Jawaban:
Kota Sukabumi dengan luas wilayah 4,8 Km terdiri dari 20 Daerah irigasi dengan luas persawahan sekitar 2.119 ha yang
terdapat pada lampiran permen PUPR nomor 14 tahun 2015, dimana tiap Daerah Irigasi berbeda beda luas persawahan
yang diairinya begitu pula ada beberapa luas persawahan yang hilang berubah fungsi menjadi areal permukiman akhir-
akhir ini, sehingga dibutuhkan beberapa updating data setiap tahunnya selain itu sangat dibutuhkan pembagian di wilayah
bendung dan pengontrolan di setiap irigasi dalam waktu yang relatif Kontinyu.
Beberapa daerah irigasi yang mengairi masing – masing sawah seluas sebagai berikut; Cipelang leutik (272 ha); cisuda
(625 ha); ceger (32 ha); ciaul (24 ha); cibandung (20 ha); cibeureum (104 ha); cibitung (165 ha); cikapek (26 ha);
cipanengah (51 ha); cipelang (413 ha); cisaray (23 ha); cisarua (12 ha); ciseupan (31 ha); ciseureuh (31ha); ciseureh (30
ha) ; ciwalung ( 34 ha); salakaso (84 ha); sukamantri ( 10 ha); tipar ( 49 ha); tojong ( 84 ha). Jumlah bendung sebanyak
461 buah dan pintu air sebanyak 173 buah Terbentuknya PPSI (AVATAR) bertujuan:
1. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas pemanfaatan air dalam hal penyediaan air dan pengaturan volume air
untuk pembangunan pertanian, perikanan dan lainnya
2. Sebagai bagian dari kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan
II. KESELARASAN
Jelaskan keterkaitan inovasi dengan kategori yang dipilih.
Jawaban:
Pembangunan pengairan dan rehabilitasi saluran/bendung selama ini telah mendukung tercapainya berbagai sasaran
kemajuan pertanian, terutama swasembada pangan. Dalam RPJMD Kota Sukabumi tahun 2019-2023, Irigasi merupakan
program pendukung di misi ke 2 mewujudkan tata ruang dan infrastruktur yang berkualitas dan berwawasan lingkungan
dengan tujuannya adalah terwujudnya infrastruktur kota yang berkualitas dan berkelanjutan. Adapun dalam menunjang
pada program tersebut diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini Petugas Pengelola Pintu Air/Avatar untuk operasi
dan pemeliharan jaringan irigasi dan diharapkan agar lebih efektif pengelolaannya untuk pemenuhan kebutuhan air
secara keseluruhan baik pertanian, perikanan dan lainnya yang berada di wilayah Kota Sukabumi sehingga dapat terairi
III. SIGNIFIKANSI (ARTI PENTING)
Jelaskan bagaimana inisiatif ini berperan penting dalam mengatasi kekurangan/ kelemahan tata kelola,
administrasi umum atau pelayanan publik di suatu negara atau wilayah tertentu. Inisiatif tersebut harus
berdampak positif terhadap kelompok-kelompok penduduk, termasuk kelompok yang rentan (yaitu anak- anak,
perempuan, orang tua, orang cacat, dll.) dalam konteks negara atau wilayah Anda.
Jawaban:
Kegiaatan pembangunan, rehabilitasi dan operasi pemeliharaan saluran irigasi pada Bidang sumber Daya Air pada
DPUPRPKPP pada tahun sebelum 2018 di rasakan kurang atau lambat dalam penanganan di lapangan. Selain itu sebaran
fasilitas saluran irigasi yang memerlukan intensifikasi monitoring secara rutin berikut pemeliharaan dan pembagian
airnya sangat over kapasitas dalam hal pekerjaan terutama pekerjaan dilapangan, sehingga dengan alasan tersebut, maka
perlunya di bentuk tenaga tambahan dilapangan.
Pada tahun 2019 dibentuklah 5 (lima) personil tenaga Petugas pengelola pintu air (P3A) dimana kegiatannya di sebut
AVATAR (Analisa volume air tanpa rekayasa) yang sekarang di rubah namanya dengan PPSI (Petugas Pengelola
Saluran irigasi) dengan wilayah Kewenangan 20 Daerah Irigasi untuk 5 (lima) orang tersebut. Di Tahun 2020 ada
penambahan personil PPSI menjadi 7 (Tujuh) orang.
Manfaat di bentuknya PPSI / Avatar adalah :
1. Birokrasi
Memperlancar kinerja ASN lebih maksimal
Kuantitas dan kualitas kerja tercapai
Disiplin, meningkatkan pelayanan pada masyarakat
Patokan kerja yang harus dicapai
2. Masyarakat
Terpenuhinya kebutuhan air dimana saluran yang terjaga dan terawat
Pintu-pintu air terawat dan mempermudah dalam pembagian air
3. Stakeholder
Meningkatkan pelayanan pada masyarakat dibidang
pengairan Meminimalkan kerusakan saluran
4. Pemerintah Daerah
Tercapainya swasembada pangan
Meningkatkan kesejahteraan petani
IV. INOVATIF
a. Jelaskan mengapa inisiatif ini inovatif dalam konteks negara atau wilayah Anda.
Jawaban:
Adanya AVATAR berfungsi membantu ASN dalam melaksanakan tugas dengan harapan untuk meningkatkan efisiensi
dan produktivitas pemanfaatan air serta meningkatkan penyediaan air terutama untuk pembangunan lahan pertanian,
berkelanjutan .Selain itu juga diperlukan adanya kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan setiap daerah irigasi dan
tanggap darurat kebencanaan,daerah saluran irigasi serta memelihara pintu air irigasi sebagai pembagi yang dapat
digunakan bagi penerima manfaat
Perekrutan awal tahun 2019 sebanyak 5 (lima) orang dan tahun ke dua sebanyak 7 (tujuh) orang. Pendidikan dasar yang
diambil adalah sederajat Sekolah Menengah Atas. Dalam perekrutan tersebut diutamakan berdasarkan domisili tinggal
yang berada disekitar daerah irigasi nantinya menjadi kewenangan pengelola.
b. Jelaskan apakah inovasi ini asli atau apakah itu merupakan adaptasi/modifikasi/replikasi dari konteks lain.
Jawaban:
Beberapa perbedaan sebelum dan setelah terbentuk petugas pengelola saluran irigasi (PPSI)
No. Uraian Sebelum Setelah
1.
pelayanan kepada masyarakat dalam hal kebutuhan penyaluran air irigasi untuk mengairi baik lahan pertanian, perikanan, rumah tangga
Pemeliharaan tidak
terkontrol
Segala aduan
masyarakat dapat di
atasi
2.
banyak kebocoran baik di sepanjang saluran irigasinya maupun di pintu air Sering terjadi Terkontrol
3.
masyarakat petani mengadu,mengeluh tentang
persoalan pengairan dan banyak yang gagal panen tidak
tepat waktu
Lambat
penanganannya Cepat tanggap
4.
Tanggap darurat kebencanaan yang sering longsor adalah tebing-tebing untuk koordinasi saluran irigasi yang menimpa saluran irigasi
Lambat untuk
koordinasi
mudah dan
cepat untuk
berkoordinasi
V. TRANSFERABILITAS
Apakah inovasi tersebut memiliki potensi dan/atau terbukti telah diterapkan dan diadaptasi (disesuaikan) ke
dalam konteks lain (misalnya negara atau wilayah lain)? Jika ya, tolong jelaskan di mana dan bagaimana
prosesnya
Jawaban:
Ya,
Pembentukan Petugas Pengelola Saluran Irigasi /Avatar dapat di transferabilitas di tiap daerah tergantung muatan kondisi
tiap daerahnya.
Tugas PPSI/Avatar sebagai berikut :
Berkoordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan dan Kelompok Tani atau Kelompok
Pengelola Petani Pemanfaat air. Mengontrol dan melaporkan bila Jaringan Irigasi rusak/kurang
Memelihara dan menjaga pemanfaatan air saluran irigasi
Bertanggungjawab atas keadaan daerah irigasi;
Ikut melaksanakan koordinasi untuk normalisasi di lapangan;
Mencatat dan melaporkan kondisi Irigasi dan bendung;
• Menyusun laporan hasil survey secara berkala;
• Membantu Tim Teknis dalam perencanaan, pengawasan dan pengendalian;
• Mengerjakan tugas lain yang diberikan oleh
VI. SUMBER DAYA DAN KEBERLANJUTAN
a. Sumber daya
Sumber daya apa (keuangan, manusia, atau lainnya) yang digunakan untuk melaksanakan inovasi tersebut?
Langkah2/strategi apa yg dilakukan dlm memobilisasi/menggerakan seluruh sumber daya internal maupun
eksternal? Bagaimana keberlanjutan sumber daya yg digunakan dlm inovasi ini? Apakah hingga saat ini masih
tersedia?
Jawaban:
Sumber daya internal berasal dari pegawai Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Permukiman
dan Pertanahan Kota Sukabumi, sedangkan sumber daya eksternal dari unsur petani/sawah/lainnya, pegawai/karyawan
dinas pertanian dan ketahanan pangan yang menangani persawahan/perkebunan/petani pemanfaat air.
Untuk mendukung keberadaan PPSI agar berkelanjutan diperlukan alokasi anggaran secara rutin dari APBD tahun 2019
sebesar Rp. 338.905.000,- dengan 5 (lima) personil PPSI, rinciannya :
1. Belanja Barang dan Jasa = Rp. 336.505.500,00
2. Belanja Modal = Rp. 400.000,00
tahun 2020 sebesar Rp. 340.808.000,- untuk 7 (tujuh) personil, rinciannya :
1. Belanja Barang dan Jasa = Rp. 324.158.500,00 2. Belanja Modal = Rp. 16.650.000,00
b. Jelaskan apakah dan bagaimana keberlanjutan dari inovasi ini (meliputi aspek-aspek sosial, ekonomi dan
lingkungan) Jawaban:
Manfaat adanya PPSI/Avatar ini, dilihat dari beberapa aspek yaitu :
1. Aspek ekonomi, dapat di pastikan menambah lapangan kerja baru disektor irigasi dan
2. Aspek Sosial yang dirasakan yaitu dapat melakukan secara langsung beberapa pelaksanaan terhadap kejadian-
kejadian luar biasa dengan aksi cepat tanggap bencana seperti terjadinya bencana alam tanah longsor, bobolnya
tanggul penahan air hingga terjadi banjir, dan lain-lain.
3. Aspek Lingkungan yaitu sebagai bahan informasi awal apabila terjadi degradasi lingkungan / penurunan kualitas lingkungan selain itu dapat dilakukan beberapa kegiatan normalisasi dan pemeliharaan dengan masyarakat baik itu secara rutin maupun secara berkala atas permintaan warga masyarakat
Dalam rangka menjaga keberlanjutan revitalisasi peran petugas pelaksana operasi dan pemeliharan diantaranya :
perlu adanya regenerasi atau penambahan tenaga baru, perlu dilaksanakan bimbingan teknis operasi dan
pemeliharaan, peningkatan penguatan/pemberdayaan Petugas Pengelola Saluran Irigasi (PPSI),
memaksimalkan peran teknologi informasi, peningkatan sarana dan prasarana/alat bantu kerja, monitoring dan
Selain itu dibutuhkan suatu penetapan surat keputusan dari pimpinan daerah untuk memperkuat adanya petugas pengelola
Saluran Irigasi (PPSI) karena di dalam Renstra Dinas pun sudah masuk pada indikator sasaran yaitu Persentase Jaringan
Irigasi Kondisi Baik dengan target kinerja program dan kerangka pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
Perangkat Daerah sebanyak 20 Daerah irigasi.
VII. DAMPAK
a. Apakah inovasi ini telah dievaluasi secara resmi skala dampaknya, melalui evaluasi internal atau eksternal
misalnya evaluasi yang dilakukan oleh APIP atau lembaga lain yang relevan.
Jawaban:
Ya
Jika Ya, Jelaskan bagaimana inovasi ini dievaluasi dampaknya pada:
• Target/kelompok sasaran.
• Kelompok masyarakat di luar kelompok sasaran.
• Aspek tata pemerintahan instansi (misalnya efisiensi anggaran, perbaikan proses bisnis, kolaborasi antar
satuan unit kerja/perangkat daerahdan/atau pemangku kepentingan lainnya, tingkat akuntabilitas).
Jawaban:
Setelah terbentuknya petugas pengelola saluran irigasi (ppsi) dalam mengatur menganalisa volume air tanpa rekayasa (
Avatar ) sangat dirasakan dampaknya terhadap kelangsungan pola tanam setiap lahan pertanian, hal ini diakibatkan
pengelolaan dan pemeliharaan pintu air irigasi yang lebih baik. Pemeliharaan infrastruktur daerah irigasi serta tanggap
darurat kebencanaan di wilayah Kota Sukabumi dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dengan pola minimal
agar lahan pertanian berkelanjutan tidak gagal panen dan tepat waktu, selain itu dapat meningkatkan incame perkapita
hasil pertanian yang memadai sesuai harapan menjadi unggulan.
Sedangkan untuk pemeriksaan APIP belum dilaksanakan karena Inovasi tersebut baru berjalan satu tahun dan menginjak
tahun kedua.
b. Indikator-indikator apa yang digunakan dalam evaluasi itu.
Jawaban:
Berikut gambaran evaluasi adanya Inovasi
No. Uraian Indikator Jumlah yang tertangani adanya PPSI/Avatar
Sebelum Sesudah
1. Peningkatan hasil panen Hasil produksi + 3-4
ton/ha ± 6 -7 Ton / ha
2. Penanganan Bencana terkait irigasi 20-23/ tahun
3. Efisiensi waktu 5-7/tahun Cepat tanggap
4. Efisiensi Biaya 300-500/jt/tahun 1.mil-1.2 mil
5. Kolaborasi Instansi Tidak ada koordinasi Koordinasi untuk
penanganan permasalahan
6. Penanganan e-lapor Tidak ada kurang 24 jam sudah
tertangani
7. Ketersediaan basis data belum memiliki
aplikasi
Ter – update basis
data jaringan irigasi
8. Kebocoran /sadap liar Kurang mengatasi dapat teratasi
Beberapa evaluasi secara internal dan eksternal ppsi sebagai berikut:
b. Gambarkan/apa hasil evaluasi tersebut?
Jawaban:
Evaluasi internal
1. Rapat koordinasi
1. Seminggu sekali melakukan koordinasi dengan petugas lapangan pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan
2. Setiap tiga bulan sekali dilakukan koordinasi dengan perwakilan unit dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan
Perikanan dengan Komisi Irigasi baik tingkat kota maupun
1. Setiap semester dilakukan evaluasi terhadap semua mitra (petugas teknis, asosiasi petani) terkait pemanfaatan PPSI
sebagai pedoman lokasi tanam.
Evaluasi eksternal
1. Melakukan monitoring dan evaluasi yang melibatkan PPL dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan
2. Melakukan survey pada lokasi irigasi dan bendung sebagai pemeliharaan dan normalisasi bila terjadi
penyumbatan dan sedimentasi.
VIII. KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Jelaskan pemangku kepentingan mana yang terlibat, dan apa peran dan kontribusi mereka dalam merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi inovasi ini.
Jawaban:
Salah satu kunci keberhasilan inisiatif ini adalah terjalinnya kemitraan dan kolaborasi yang kondusif antar lembaga
pemerintah, swasta, masyarakat dan stakeholder terkait. Selain itu, azas manfaat antar pihak terlibat juga menjadi ruh
yang harus ditumbuhkan sejak inisiatif dimulai dengan maksud memperkuat keberhasilan.
Pemetaan peran dan manfaat inisiatif bagi seluruh stakeholders baik Internal dan Eksternal harus ada kesinambungan,
kesinergisan antar dinas terkait baik penanganan Sumber Daya Air, penanganan kebencanaan, penanganan pembangunan
infrastruktur agar tidak terhambat bagi pelayanan kepada masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Selain itu warga masyarakat sangat dibutuhkan kerjasamanya untuk dapat berperan aktif dalam pemeliharaan sungai,
saluran irigasi ataupun bendungnya terutama dengan masyarakat yang sangat berkepentingan dalam pemanfaat air.
Bagi pihak swasta/pengusaha sangat dibutuhkan dukungan dan bantuannya terhadap kelestarian sungai ataupun saluran
irigasi dan bendung yang ada terutama tidak membuang limbah / sampah sembarangan tanpa di olah terlebih dahulu.
Bagi stakeholder terkait dapat membantu perannya sebagai penghubung antara pihak swasta/pengusaha, warga
masyarakat dan pemerintah agar apa yang diharapkan pemerintah dalam pembangunan dapat tersampaikan dan menjadi
aktor penggerak perubahan mainset masyarakat/petani/perikanan untuk beralih dari pola lama ke perubahan adanya
PPSI / Avatar.
Untuk pihak pemerintah terkait diantaranya adalah Bappeda, Badan Keuangan, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan
Perikanan serta Dinas SDA Provinsi Jawa Barat.
IX. PELAJARAN YANG DIPETIK
Gambarkan pelajaran apa yang dipetik, serta usulan ide agar inovasi ini dapat ditingkatkan lebih lanjut atau
gambarkan kekhususan inovasi yang membuat inovasi ini hebat, yang membawa perubahan yang lebih cepat dan
lebih luas.
Jawaban:
Pembelajaran yang dipetik dari petugas pengelola saluran irigasi/Avatar antara lain :
cepat, tanggap dan akurat dalam penanganan, pengaturan volume air irigasi dari bendung ke saluran irigasi
sekunder kepada pembagi irigasi tersier, penanganan kebencanaan khususnya untuk pengairan lahan pertanian
untuk masa panen tepat waktu dan berupaya peningkatan taraf incame perkapita para petani di kota pengaturan
volume air di pintu irigasi, maka dapat mempertahankan area yang sudah ada dan dapat juga menambah luasan area
lahan pertanian yang sebelumnya merupakan lahan gambut.
penanganan pertama tanggap darurat kebencanaan dengan cepat penanganan minimal untuk jangka pendek dapat
dilaksanakan/dibangun, sebelum dilaksanakan penanganan pembangunan infrastruktur irigasi.
LAMPIRAN
a. Dokumentasi Inovasi/Kegiatan:
b. Dokumentasi Video: https://youtu.be/c18tQcsmmBw