Proposal Penelitian Weny Baru Skali
-
Upload
anang-sehat-walafiat -
Category
Documents
-
view
398 -
download
10
Transcript of Proposal Penelitian Weny Baru Skali
1
A.Latar Belakang
Permainan tradisional merupakan salah satu tradisi masyarakat
Indonesia. Sama seperti halnya cerita rakyat, permainan tradisional lahir
sebagai bentuk pewarisan nilai budaya dari orang tua terhadap generasi
muda dan juga lahir dari kondisi alam dan lingkungan sekitar. Secara
umum permainan tradisional dilakukan sebagai hiburan untuk mengisi
waktu senggang, melepas kejenuhan atau untuk rekreasi saja namun,
seiring dengan perkembangan zaman, permainan tradisional sekarang ini
sudah hampir tidak dikenal lagi.
Tidak dikenalnya permainan tradisional yang dalam hal ini permainan
yang menggunakan nyanyian, itu disebapkan karena beberapa hal
diantaranya karena dampak perkembangan teknologi yang serba canggih
sehingga menyebabkan anak lebih senang melakukan aktifitas bermainnya
di rumah sendiri menggunakan teknologi yang berakibat kurangnya
kecerdasan anak dalam berkomunikasi atau bersosialisasi dengan teman-
teman atau masyarakat sekitar. Selain itu, penyebap tidak dikenalnya
permainan tradisional diakibatkan karena sekolah yang biasanya disebut
sebagai rumah kedua anak tidak turut serta dalam memperkenalkan atau
mensosialisasikan permainan tradisional anak. Hal ini disebapkan karena
guru sekolah sendiri masih kurang pemahamannya tentang permainan
tradisional yang seharusnya diajarkan kepada anak dalam kaitannya
dengan proses pencapaian tujuan kurikulum muatan lokal, karena
2
walaupun sekarang ini ada buku-buku yang berisikan kumpulan permainan
tadisional khususnya yang menggunakan nyanyian, tetapi nyanyian
tersebut hanya sebatas syair dari nyanyiannya saja dan tidak disertai
notasi. Dapat diketahui juga bahawa peran guru dalam kegiatan bermain
dalam tatanan sekolah atau kelas sangat penting.
Permainan tradisional anak yang umumnya berada di desa-desa dan
yang ada di sekolah sangat memberikan dampak yang positif bagi sang
anak, dan bahkan bagi satu masyarakat di masa depan. Itu dapat dilihat
dari nilai-nilai yang terkandung dalam setiap permainan. Salah satu contoh
menurut Perry Rumengan yaitu, menjaga kelestarian lingkungan, sebagai
akibat dari peralatan yang digunakan umumnya alamiah.
Jadi jelaslah seperti yang dikatakan diatas bahwa permainan
tradisional anak sangat memberikan dampak positif bagi perkembangan
anak terlebih bagi perkembangan kecerdasan anak dalam bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar maka, dalam penelitian ini perlu dikaji secara
mendalam tentang apa dan bagaimana wujud permainan yang
mempengaruhi kecerdasan anak tersebut, dalam hal ini perlu teliti tentang
nilai-nilai musikal yang terkandung dalam nyanyian permainan tradisional
anak di Kotamobagu, yaitu melalui kajian struktur musik. Selain itu juga,
dalam mengkaji tentang musik pada permainan tradisional yang
menggunakan nyanyian tersebut diperlukan notasi nyanyian.
3
Dapat diketahui bahwa, anak-anak dilahirkan untuk bermain. Sejak
usia 6 bulan, bayi menyukai permainan cilukba dan setiap orang tua
mengetahui bahwa anak-anak, secara alamiah dan spontan, memiliki
kreatifitas. Mereka berinteraksi satu sama lain tanpa membutuhkan usaha
yang keras dan secara alami bersosialisasi. Ketika anak-anak kecil
ditempatkan bersama-sama dalam satu kelompok, mereka dengan cepat
mulai bermain. Sama halnya dengan musikalitas yang ada pada anak.
Anak-anak dilahirkan dengan susunan kemampuan musik yang
mengagumkan, termasuk sensitivitas yang baik terhadap nada, kemampuan
ritme, dan kemampuan untuk mengenali perbedaan suara yang sangat
halus sekalipun.1 Untuk itu, dengan adanya potensi musikalitas pada anak,
maka dapat dikatakan bahwa musik bisa menjadi sarana penting dalam
perkembangan kecerdasan anak, yaitu dalam hal ini musik/nyanyian
yang dibawakan dalam bentuk permainan.
Sama halnya dengan daerah-daerah yang lain yang memiliki
permainan tradisional, di Kotamobagu permainan tradisional merupakan
suatu kegiatan yang dahulunya sering dimainkan pada acara duka dan
pesta perkawinan dan merupakan suatu kebiasaan, keluarga datang
berkunjung ke rumah duka atau ke rumah pesta untuk menghibur keluarga
tuan rumah dengan mengadakan permainan tertentu seperti monondatu,
mokaotan, mokensi, monangki’ dan lain-lain. Sekarang ini permainan-
permainan tersebut sudah jarang dipertunjukan pada acara-acara seperti
1Philip Sheppard, Music Makes Your Child Smarter, 2007:1
4
yang dikatakan di atas, namun dibeberapa desa permainan-permainan
tersebut masih dimainkan oleh anak-anak.
Di Kotamobagu, permainan tradisional anak dilaksanakan pada waktu
anak-anak beristirahat pada jam sekolah atau waktu pulang sekolah dan
juga untuk mengisi waktu liburan. Biasanya permainan yang dimainkan
adalah permainan-permainan tradisional yang cenderung lebih banyak
dimainkan saat itu, biasanya anak-anak menyebutnya sebagai tempo
permainan.2 Dari berbagai jenis permainan, ada jenis permainan tertentu
yang menggunakan nyanyian sebagai pengantar permainan yang
dinyanyikan mengikuti tata cara dalam permainan. Permainan dengan
menggunakan nyanyian yang dimaksud adalah pada waktu permainan itu
dimulai, diawali atau diselingi dengan nyanyian atau biasanya disertai
dengan dialog. Pada permainan tertentu, nyanyian hanya sebagai pelengkap
atau pengantar permainan untuk menuju permaian inti, namun pada
beberapa jenis permainan, nyanyian menjadi inti dalam permainan tersebut.
Misalnya, pepekow konsamina, mogogadopan (pak-pak sambunyi), busisi.
Tidak lepas dari hal yang di paparkan di atas bahwa di Kotamobagu
terdapat permainan tradisional anak yang menggunakan nyanyian maka,
dalam tulisan ini akan diteliti tentang srtuktur musikal nyanyian pada
permainan tradisional anak di Kotamobagu yang merupakan wujud dari
musik yang di dalamnya terdapat unsur-unsur atau elemem-elemen musikal
2 Penyebutan kata tempo dalam hal ini menunjukan musim. Contoh, tempo palinggir(layang-layang), yaitu seperti musim palinggir (layang-layang).
5
yang membentuk suatu struktur musik, maka dalam penelitian ini perlu
kaji tentang bagaimana struktur musik yang ada pada permainan anak
tradisional yang ada di Kotamobagu tersebut.
Berdasarkan latar belakang fenomena yang memaparkan tentang
nyanyian permainan tradisional anak di Kotamobagu yang adalah wujud
dari musik inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian
dengan melakukan kegiatan observasi secara langsung mengenai nyanyian
pada permainan tradisional anak di Kotamobagu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena struktur dalam nyanyian permainan
tradisional anak di Kotamobagu yang telah dipaparkan dalam latar
belakang, maka ditemukan permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah struktur musik dalam nyanyian permainan rakyat
di Kotamobagu?
2. Bagaimanakah nilai-nilai musikal yang terkandung dalam
nyanyian permainan tradisional anak di Kotamobagu?
C. Tujuan
1. Untuk dapat memahami wujud struktur musik dalam nyanyian
tradisional rakyat di Kotamobagu.
6
2. Untuk mendeskripsikan nilai-nilai musikalitas yang terkandung
dalam nyanyian permainan tradisional anak di Kotamobagu.
3. Untuk dapat menotasikan nyanyian permainan anak Kotamobagu.
D. Manfaat
Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan, dapat dikemukakan
manfaat penelitian sebagai berikut :
1. Untuk dapat memberikan konsep kepada budayawan dalam
melestarikan tradisi permainan anak tradisional.
2. Menjadi bahan bacaan untuk guru Seni Budaya.
E. Tinjauan pustaka
Sampai saat ini penulis belum mendapatkan banyak data mengenai
struktur permainan rakyat yang berada di Kotamobagu, namun ada
beberapa data yang didapatkan melalui wawancara dengan beberapa tokoh
masayarakat yang ada seperti Bernat Ginupit, Jan Gumogar, Mukdar
Londa. Disamping itu, dalam rangka menunjang proses penelitian, maka
penulis mengadakan pengkajian terhadap bebrapa buku serta sumber-
sumber lain yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Dari beberapa buku
yang ada antara lain Permainan Rakyat Bolaang Mongondow yang ditulis
oleh Bernard Ginupit. Dalam buku ini berisi tentang kumpulan lagu
permainan tradisional anak Kotamobagu serta tata cara permainannya.
7
Sebagai bahan referensi, Permainan Tradisional Anak Sulawesi Utara,
yang ditulis oleh Perry Rumengan. Dalam buku ini dijelaskan tentang
dampak positif dan dampak negatif dari permainan anak jaman sekarang
dan permainan tradisional anak. Buku ini berisikan tentang permainan
anak di Sulawesi Utara yang menguraikan tacara permainan serta ganjaran-
ganjaran dalam permainan dan juga nilai-nilai yang terkandung dalam
setiap permainan.
Buku Pendidikan Anak Prasekolah, karangan Soemiarti Patmonodewo.
Buku ini menguraikan tentang bermain merupakan cara belajar yang
terbaik. Menurut Soemiarti dalam buku ini dijelaskan bahwa melalui
bermain anak akan mengembangkan kemampuannya dalam menyelesaikan
masalah, belajar menampilakan emosi, yang diterima lingkungannya dan
juga belajar bersosialisasi agar kelak terampil dan berhasil menyesuaikan
diri dalam kelompok teman.3
Ada juga buku yang menulis tentang Permainan Tradisional Jawa
karangan Sukirman Dharmamulya. Buku ini menerangkan bahwa
permainan anak yang dilakukan dengan bernyanyi, dengan irama tertentu
yang dilakukan sambil bertepuk tangan atau dengan gerakan-gerakan fisik
tertentu, dengan mengucapkan kata-kata atau sambil berdialog adalah
sesuatu yang disukai anak-anak. Menurut Sukirman, permainan dengan
3 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, 2003, Hal.120
8
bernyanyi, berdialog ini, melatih anak dalam bersosialisasi, bersifat
responsif, berkomunikasi, dan menghaluskan budi.4
Cerdas Melauli Bermain karangan Tadkiroatun Musfiroh. Buku ini
menerangkan tentang kecerdasan musikal, yaitu berkaitan dengan
menangkap bunyi-bunyi, membedakan, menggubah, dan mengekspresikan
diri melalui bunyi-bunyi atau suara-suara yang bernada dan berirama.
Menurut Tadkiroatun dengan stimulasi yang tepat, kemampuan musik anak
akan terasa berkembang.5
Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan sebelumnya tentang
musikalitas anak, maka dalam tulisan ini lebih akan dikhususkan pada
struktur musik nyanyian permainan tradisional anak di Kotamobagu, yang
dalam hal ini penulis akan mengkaji tentang apa dan bagaimana struktur
musik dalam nyanyian permainan tradisional anak di Kotamobagu. Penulis
ingin mengkaji lebih lanjut lanjut tentang elemen-elemen musikal yang
terkandung dalam nyanyian permain melalui analisa struktur nyanyian
tersebut.
Sebagai bahan referensi, Perry Rumengan dalam bukunya Musik
Gereja Kontekstual Etnik.2009:102 mengatakan:
”dalam musikologi, struktur memiliki memiliki pengertian yang khusus,yaitu sebagai salah satu elemen musikal dalam wujud kalimat musikalatau kalimat melodi”.
4 Sukirman Dharmamulya, Permainan Tradisional Jawa, 2005, hal. 37.5 Tadkiroatun Musfiroh, Cerdas Melalui Bermain (cara mengasah Multiple Intelligance padaAnak Sejak Usia Dini), 2008, hal.53.
9
Buku ini banyak memberikan informasi tentang bagaimana struktur
musikal suatu nyanyian. Perry Rumengan mengatakan juga bahwa
pengertian yang lebih lanjut dalam menentukan sturktur musikal pada
suatu nyanyian yaitu dengan memperhatikan atau melihat elemen-elemen
atau bagian-bagian musik atau nyanyian tersebut.
F. Landasan Teori
Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk menemukan struktur
musik nyanyian tradisional anak Kotamobagu, maka untuk mencapai
tujuan yang dimaksud diperlukan pendekatan atau alat pembedah, dalam
hal ini teori yang sesuai dan tepat.
Dari permasalahan-permasalahan yang nenyangkut analisis struktur
musik nyanyian permainan anak, maka kajian musikologi dianggap tepat
dalam penelitian ini. Dimana dalam tulisan ini yang akan diteliti
menyangkut analisa struktur musik nyanyian permainan tradisional anak.
Menurut Otto Kinkeldey dalam buku Harvard Dictionary of music
tulisan Willi Apel (1965) mengatakan bahwa musikologi mencakup seluruh
pengetahuan tentang musik yang sistematik sebagai akibat dari aplikasi
satu metode penelitian ilmiah atau spekulasi filosofi dan sistematika
rasional terhadap fakta-fakta, proses dan perkembangan seni musik,
hubungan manusia secara umum bahkan dengan dunia binatang.6
6 Willi Apel, Harvard Dictionary of musik, Cambridge, Massachusetts: HarvardUniversity Press, 1965, p. 473.
10
Pendekatan lainnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan etnomusikologi. Alan P. Merriam mengatakan bahwa
etnomusikologi merupakan studi dalam kebudayaan.7 Bahkan seperti yang
telah dikemukakan di atas, bahwa menurut Merriam musik juga sebagai
budaya (music as culture), dan menurut Van Zanten musik adalah budaya
(music is culture). George List menjelaskan, bahwa etnomusikologi sebagai
studi tentang musik tradisional yang diwariskan secara oral. List juga
mendefinisikan musik tradisional sebagai musik yang mempunyai dua ciri
yaitu, musik diwariskan dan disajikan secara hafalan dan bukan dengan
tulisan, dan musik tersebut selalu hidup, ketika suatu pertunjukan selalu
berbeda dengan pertunjukan sebelumnya.8
John Blacking berpendapat, bahwa etnomusikologi adalah istilah baru
yang sering digunakan untuk menyebut studi tentang berbagai sistem
musik di dunia. Dinyatakan pula, bahwa disiplin ini pada umumnya
mempelajari musik etnik atau musik rakyat, jadi cenderung merupakan
studi mengenai musik daerah tertentu. Metode yang digunakan pada
umumnya adalah metode antropologi dan sosiologi atau musikologi.9 Helser
7 Merriam, Beberapa Definisi, 1992, hal.69.8 Periksa definisi etnomusikologi George List dalam Merriam, “Beberapa Definisi”,
1992, 74.9 Periksa definisi etnomusikologi John Blacking dalam Merriam, “Beberapa Definisi”
1992, 74
11
juga berpendapat, bahwa etnomusikologi adalah pengetahuan hermenetis
tentang tingkah laku musikal manusia.10
Singkatnya menurut Perry Rumengan, Musikologi lebih khusus dan
rinci membedah wujud atau rupa bunyi, sumberdaya bunyi termasuk
penerapan dan teknik pengekspresian bunyi (struktur) sedangkan
Etnomusikologi lebih melihat musik dalam konteks budaya dan perilaku
masyarakatnya (fungsi).11 Dengan demikian untuk menjawab permasalahan
dalam penelitian ini, maka akan digunakan teori atau pendekatan
Musikologi dan Etnomusikologi sebagai pendekatan utama yang dirasa tepat
dalam penelitian ini. Seperti yang dikatakan Merriam, bahwa dengan
menggunakan (dikawinkan) kedua pendekatan ini, musik akan dapat dilihat
secara utuh dan hasil penelitiannya akan menjadi lebih lengkap.12
Dalam tulisan ini akan dikaji tentang apa dan bagaimana struktur
musik nyanyian permainan tradisional anak di Kotamobagu maka, dalam
tulisan ini juga menggunakan beberapa teori yang mendukung penulisan
ini.
1. Bermain
10 Periksa definisi etnomusikologi Elizabeth Helser dalam Merriam, “BeberapaDefinisi”, 1992, 74.
11 Perry Rumengan, “Musik Vokal Etnik Minahasa, Kontinuitas dan perubahan dalamStruktur dan Fungsi”, Disertasi untuk mendapat gelar Doktor di bidang Etnomusikologipada program studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Fakultas Ilmu Budaya,Universitas Gajah Mada Yogyakarta, 2007. 59.
12 Anya Peterson Royce, The Antropology of Dance (Bloomington & London IndianaUniversity Press, 1977), 64.
12
Bermain merupakan pengertian yang sangat sulit dipahami karena
muncul dalam beraneka ragam bentuk. Bermain itu sendiri bukan hanya
tampak pada tingkah laku anak tetapi pada usia dewasa bahkan bukan
hanya pada manusia (Spodek, 1991).
Schwartzman (1978) mengemukakan suatu batasan bermain yaitu
bermain bukan bekerja; bermain adalah pura-pura; bermain bukanlah
suatu yang sungguh-sungguh; bermain bukanlah suatu kegiatan yang
produktif; dan sebagainya. Bekerjapun dapat diartikan bermain sementara
kadang-kadang bermain dapat dialami sebagai bekerja, demikian pula anak
yang sedang bermain dapat membentuk dunianya sehingga seringkali
dianggap nyata, sungguh-sungguh, produktif, dan menyerupai kehidupan
yang sebenarnya.13
Bermain mempunyai fungsi adaptif dalam kehidupan manusia, fungsi
tersebut dapat menjadi lebih luas lagi karena bermain mempunyai fungsi
sosio-kultural. Bermain merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam
periode perkembangan diri anak, meliputi dunia fisik, sosial sistem
komunikasi. Pendek kata, bermain berkaitan erat dengan pertumbuhan
anak.14
Tulisan ini akan lebih mengkhususkan perhatian pada struktur musik
nyanyian permainan tradisional anak Kotamobagu. Uraian tentang struktur
ini, merupakan salah satu bagian yang sangat perlu dipahami dalam rangka
13 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, 2003:10214 Garvey, Play: Developoing Child, (enlarge edition)
(Massachusets; Harvard University Press), 1990
13
membantu menemukan dan memahami bagaimana srtuktur musik
nyanyian permainan anak yang ada di Kotamobagu.
2. Struktur
Untuk menentukan ciri dan karakteristik suatu lagu, diperlukan
kemampuan dalam menganalisa struktur lagu tersebut yang di dalamnya
terkandung elemen-elemen musikal. Dengan melelui proses analisa, maka
akan diketahui bahwa elemen-elemen apa yang terkandung dalam sebuah
lagu serta maksud dari lagu tersebut. Ian Bent dalam buku Analisis (1978),
mengatakan bahwa yang dimaksud analisa musik (struktur) adalah satu
pekerjaan untuk menemukan jawaban “ How does it work”. 15 Adapun
elemen-elemen yang mempengaruhi terwujudnya bunyi musikal yang
dimaksud antara lain sebagai berikut.16
1. Organ.
Yang dimaksud dengan organ adalah alat atau instrumen atau media
yang digunakan sebagai sumber bunyi. Organ dalam musik tidak
terbatas pada organ-organ yang konfensional yang dikenal saja, tetapi
apa saja yang digunakan dalam rangka mengeluarkan bunyi.
2. Bunyi
15 Ian Bent, Analisis, dalam Ian Bent and William Drabkin. (London : The McMillanPres Ltd.,1978,)5.
16 Perry Rumengan, Musik Vokal Etnik Minahasa (Teori, Gramatika, dan Estetika),2009, hal.50-60
14
Yang dimaksud dengan bunyi adalah sesuatu yang didengar, yang
keluar dari satu atau lebih organ yang digetarkan.bunyi yang
dimaksud baik bersifat nada maupun non nada; baik yang bersifat
frekuensif maupun amplitudis.
3. Ritme.
Yang dimaksud dengan ritme adalah interaksi durasi (nilai waktu) dari
setiap bunyi termasuk dalam hal ini durasi antara bunyi dan saat
diam.17
4. Birama.
Yang dimaksud dengan birama adalah satu kesatuan musikal yang
terdapat dalam satu komposisi musik, yang memiliki gerak karakter
tertentu, sebagai akibat dari interaksi datangnya tekanan berat dan
ringan secara bergantian.
5. Tempo.
Yang dimaksud dengan tempo adalah kecepatan bergerak, dalam hal
ini berhubungan dengan nilai nada atau lamanya waktu bunyi
berbunyi termasuk lamanya waktu diam berlangsung.
6. Style
Yang dimaksud dengan style dalam musik adalah gaya dari satu atau
lebih (satu bunyi hasil kombinasi beberapa bunyi) bunyi yang
termasuk karakter atau sifat bunyi tersebut. Dalam hal ini amat
banyak dipengaruhi oleh teknik membunyikannya.
17 Dalam musik, diam merupakan musik atau bagian dari musik.
15
7. Teknik.
Yang dimaksud dengan teknik adalah cara mengekspresikan sebuah
bunyi, dan termasuk juga di dalamnya adalah bagaimana cara
memberdayakan organ sebagai sumber bunyi.
8. Dinamika.
Yang dimaksud dengan dinamika sebenarnya atau pada hakekatnya
adalah segala hal yang dibuat untuk memberi jiwa pada satu bunyi.
Namun, kenyataannya secara umum menunjukan, bahwa pengertian
dinamika lebih banyak diasosiasikan pada kuat lemahnya atau keras
lembutnya suatu bunyi. Yang termasuk dalam objek penelitian ini
antara lain hal-hal yang menyangkut volume atau dinamika proses
tetapi juga dinamika register.18 Termasuk ekspresi-ekspresi lain yang
dengan jelas memberikan bentuk/karakter pada suatu bunyi.
9. Interval.
Yang dimaksud dengan interval adalah jarak antara bunyi satu
dengan bunyi yang lain, yang dalam hal ini dimaksudkan untuk
interval antara bunyi vertikal maupun horisontal.
10. Aksentuasi
Yang dimaksud dengan aksentuasi adalah penekanan yang dalam hal
ini bisa juga ada kaitannya dengan intensitas , bahkan kualitas dari
suatu bunyi termasuk style, dinamika, teknik dan ritme.
18 Dinamika register adalah dinamika yang terjadi akibat penggunaan instrumen yangberbeda sebagi contoh trombone, terompet, dan mixture untuk menghasilkan dinamika kuat,sedangkan flute atau klarinet terkesan dinamika lembut.
16
11. Harmoni.
Yang dimaksud dengan harmoni adalah keselarasan yang ditimbulkan
akibat interaksi bunyi-bunyi termasuk antara bunyi dengan yang
bukan bunyi. Biasanya kriteria keselarasan tergantung dari sistem
yang digunakan dan konsep musik apa yang dibuat.
12. Tekstur.
Yang dimaksud dengan tekstur adalah interaksi gerakan-gerakan
bunyi yang secara fisik dapat dilihat dalam interaksi melodi atau
bunyi musikal. Dalam hal tertentu bisa juga dikatakan sebagai bentuk
fisiknya harmoni.
13. Figur
Yang dimaksud dengan figur adalah kelompok nada terkecil (minimal
dua bunyi yang sudah mengandungi unsur karakter bunyi dan
karakter waktu).
14. Motif
Yang dimaksud dengan motif adalah sekelompok nada (bisa juga
bunyi) yang telah memiliki karakter tertentu serta membawa ide atau
kesan tertentu. Pengertian umum adalah sekelompok nada atau bunyi
yang menjadi penggerak dari sebuah lagu atau rangkaian nada yang
telah menjadi tema. Figur, apabila telah berperan sebagai tema, akan
disebut motif.
15. Form.
17
Yang dimaksud dengan form adalah kesatuan bentuk musikal yang
terdiri dari struktur-struktur . Dalam musik dikenal dengan form of
music dan form in music. Yang dimaksud dengan form of music adalah
bentuk fisik dari karya musik yang dapat dilihat secara fisik dalam
partitur, sedangkan form in music adalah kesatuan bentuk musikal
yang ditangkap dari pendengaran. Sering bentuk ini disebut bentuk
pisikis atau bentuk batin dari satu karya musik.
16. Ornamen
Yang dimaksud dengan ornamen adalah hiasan-hiasan yang diberikan
pada satu bunyi. Ornamen adalah bunyi atau nada atau kelompok
nada atau bunyi yang menjadi hiasan dari satu nada atau bunyi.
Ornamen ini sangat berhubungan dengan style, figur, motif dan teks
serta status-status nada. Dalam buku-buku analisis musik
konvensional Barat elemen ornamen ini terkadang dianggap sebagai
elemen tambahan, namun dalam penelitian musik-musik etnik,
elemen ornamen mendapat perhatian yang cukup besar, sebap
ornamen bagi musik-musik etnik sering bukan sekedar hiasan, tetapi
juga merupakan elemen penunjuk identitas, baik identitas pribadi
seniman, identitas masa, maupun identitas wilayah atau daerah,
bahkan identitas budaya.
17. Tangga Nada.
18
Yang dimaksud dengan tangga nada adalah nada-nada atau susunan
nada yang terdiri dari nada terendah hingga nada tertinggi yang
disusun secara bertahap, yang membentuk satu kesatuan nada-nada
yang digunakan dalam satu komposisi. Biasanya rangkaian nada-
nada ini membawa karakter atau sifat atau suasana bunyi tertentu.
Menurut Perry Rumengan, istilah struktur terdiri dari dua konsep
yaitu antropologi dan musikologi. Konsep struktur menurut musikologi lebih
dimaksudkan sebagai kalimat melodi. Adapun istilah struktur menurut
antropologi lebih kepada hal-hal yang menyangkut teknis musikal.19
G. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian, misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
lain secara hilostik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamia dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah.20
1. Tempat Penelitian
19 Perry Rumengan, Musik Vokal Etnik Minahasa,2009.hal.3420 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Bandung: P.T. Remaja
Rosdakarya, 2004), 6.
19
Adapun wilayah yang menjadi sasaran pelaksanaan penelitian
meliputi wilayah Kotamobagu Selatan, Kotamobagu Utara, sebagian
Bolaang Mongondow utara.
2. Pengumpulan data.
Adapun data-data yang diambil untuk digunakan dalam penelitian ini
mencakup kegiatan bermain yang dilaksanakan oleh anak-anak.
Sebagai sumber data utama, dilakukan pengumpulan data melalui
wawancara kepada narasumber yang memiliki informasi yang
berhubungan dengan penelitian ini. Disamping itu juga ada beberapa
data melalui foto, rekaman video dan audio.
3. Pemeriksaan Data
Data-data yang diperoleh akan diperiksa, apakah data-data tersebut
sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Khususnya yang menyangkut
nyanyian dalam permainan tradisional anak ini.
4. Analisis Data
Setelah data-data diseleksi, maka dilakukan analisis terhadap data-
data tersebut, untuk menemukan apa yang menjadi tujuan dan
manfaat penelitian.
Penelitian ini akan menggunakan satu metode analisis yaitu seperti
yang dikemukakan oleh C. Dalhaus. Yaitu sebagai berikut:21
21 Ian Ben dan William Drabkin, Analysis (London: The McMillan Press Ltd., 1987), 79.
20
a. Analisis formal: menjelaskan struktur suatu karya dalam istilah
fungsi dan berhubungan antara seksi-seksi dan elemen-elemen.
b. Interpretasi energik: berhubungan dengan fase pergerakan atau
bentangan tensi.
c. Analisis gestelt : melihat karya sebagai keseluruhan.
d. Hermeneutika : interpretasi musik dalam konteks pernyataan
emosional atau arti eksternal.
H. Sistematika Penulisan.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi : Latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat, tinjauan pustaka, landasan teori, dan metode penelitian.
BAB II LETAK GEOGRAFIS KOTAMOBAGU
Bab ini berisi tentang letak geografis Kota Kotmobagu
BAB III STRUKTUR MUSIK NYANYIAN PERMAINAN TRADISIONAL ANAK
Bab ini berisi tentang struktur nyanyian pada permainan anak di
Kotamobagu.
BAB IV KESIMPULAN
21
DAFTAR PUSTAKA
Apel, Willi. Harvard Dictionary of Music. Cambridge: Belknap Press of HarvardUniversity Press, 1972.
. Harvard Dictionary of musik, Cambridge, Massachusetts:Harvard University Press, 1965.
Bant, Ian dan William Drabkin. Analisis. London: The McMillan PressLtd., 1987
Dharmamulya, Sukirman. Permainan Tradisional Jawa, Purwanggan: KEPELPRESS, 2005.
Garvey, Play: Developoing Child, (enlarge edition) (Massachusets; HarvardUniversity Press), 1990
Merriam, Alan, P., Etnomusikologi Definisi dan Perkembangan. Terj.Santoso dan Rizaldi Siagian. Surakarta : Yayasan MasyarakatMusikologi Indonesia, 1992.
Moleong, J.Lexi. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Bandung:P.T. Remaja Rosdakarya, 2004).
Musfiroh, Tadkiroatun. Cerdas Melalui Bermain (cara mengasah MultipleIntelligance pada Anak Sejak Usia Dini), Jakarta : PT Grasindo,2008.
22
Royce, Anya Peterson. The Antropology of Dance. Bloomington & London: Indiana University Press, 1977.
Rumengan, Perry. Permainan Tradisional Anak Sulawesi Utara,Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia,2010.
. Musik Gereja Kontekstual Etnik, Jakarta : PanitiaPelaksana Kongres Kebudayaan Minahasa, 2009.
. Musik Vokal Etnik Minahasa, (Teori, Gramatika, danEstetika), Jakarta : Panitia Pelaksana Kongres KebudayaanMinahasa, 2009.
Patmonodewo, Soemiarti, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta :Departemen P & K, 2003.
Sheppard, Philip. Music Makes Your Child Smarter, Jakarta : P.T. GramediaPustaka Utama, 2005
Spodek, B., Saracho, O.N., & Davis, M.M. Foundation of Early ChildhoodEducation. Boston : Allin and Bacon, 1991.