Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
-
Upload
lutfi-fahmi -
Category
Documents
-
view
3.035 -
download
0
Transcript of Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
PROPOSAL PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
“DUKUNGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS TIK
UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KELILING DAN LUAS
SEGI EMPAT”
Disusun Oleh :
Lutfi Achdiyan Fahmi 5215080280
Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal
Penelitian Tindakan Kelas ini.
Proposal ini penulis susun untuk menjelaskan “DUKUNGAN MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS TIK UNTUK PENINGKATAN
PEMAHAMAN KONSEP KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT”
Dalam penyusunan proposal ini penulis banyak menghadapi kesulitan baik dalam
penyusunan maupun dalam pengumpulan data. Tetapi semua itu dapat penulis atasi. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu, terutama :
1. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan moril maupun materil.
2. Teman-teman yang telah membantu dalam pengumpulan data.
3. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kelengkapan proposal ini. Akhir kata semoga proposal
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Jakarta, Januari 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah
menyentuh di segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari dunia bisnis sampai dunia
pendidikan sangat merasakan kebermanfaatannya. Sejalan dengan perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) tersebut, maka teknologi komputer sangat pesat, sehingga
keunggulan komputer tidak hanya terbatas pada kemampuan mengolah data, tetapi lebih dari
itu komputer dapat menunjang dalam proses pengambilan keputusan. Dengan komputer dapat
menjalankan informasi yang berbasiskan komputer maka data yang masuk akan diolah secara
tepat, akurat, mudah dalam mengaksesnya.
Selain sarana untuk menyajikan informasi, komputer dapat dimanfaatkan di berbagai
bidang termasuk bidang pendidikan. Pemanfaatan komputer sudah tidak berkembang tidak
hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk membantu urusan keadministrasian saja,
melainkan juga sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam
pemilihan media pembelajaran.
Secara umum siswa sering mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran
matematika, diantaranya adalah kesulitan dalam menghitung cepat, kemampuan logika,
ketrampilan menulis atau menggambar dan rasa malas belajar matematika. Ini disebabkan
siswa memandang pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menduduki peran penting dalam
pendidikan karena dilihat dari waktu yang digunakan dalam pelajaran matematika disekolah,
lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Serta pelaksanaan pendidikan
diberikan pada semua jenjang pendidikan yang dimulai dari SD sampai Perguruan Tinggi.
Maka dari itu pelajaran harus diusahakan menarik dan menyenangkan.
Gambaran permasalahan diatas menunjukkan bahwa pembelajaran matematika perlu
diperbaiki guna meningkatkan pemahaman konsep siswa. Untuk itu diperlukan solusi yang
tepat untuk mengatasi masalah tersebut sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi
belajar matematika.
Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika dengan dukungan media pembelajaran pada proses belajar mengajar. Menurut
Djamerah dan Zain (1996: 136) dalam kegiatan belajar mengajar ketidakjelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan
pelajaran dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang
kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat. Saat ini pemanfaatan komputer
sangat diminati untuk media pembelajaran.
Setelah menyelesaikan suatu proses belajar untuk meningkatkan kemampuan belajar
siswa dengan dukungan media pembelajaran tersebut, perlu adanya kerjasama antara guru
dan peneliti yaitu melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Proses PTK ini memberikan
kesempatan kepada peneliti dan guru untuk mengidentifikasi masalah- masalah pembelajaran
di sekolah sehingga dapat dikaji ditingkatkan dan dituntaskan.
Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada peningkatan pemahaman konsep
keliling dan luas segi empat siswa SMP. Pemahaman dalam penelitian ini adalah
kesanggupan dan kecakapan untuk mengenal fakta, konsep, prinsip, dan skill.
Keliling sebuah bangun datar adalah total jarak yang mengelilingi bangun tersebut.
Ukuran keliling adalah mm, cm, km, atau satuan panjang lainnya. Sedangkan yang dimaksud
luas sebuah bangun datar adalah besar daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. Ukuran
untuk luas adalah cm
2, m
2 km
2 atau satuan luas lainnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperlukan suatu dukungan media
pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan pemahaman konsep pada siswa khususnya
pada pokok bahasan keliling dan luas segi empat siswa SMP.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan fokus PTK diatas maka dapat dirumuskan permasalahan:
1) Apakah proses pembelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran
berbasis TIK oleh guru dapat meningkatkan pemahaman siswa?
2) Apakah proses pembelajaran matematika melalui dukungan pembelajaran berbasis
TIK oleh guru dapat meningkatkan keaktifan atau response siswa?
3) Apakah proses pembelajaran matematika melalui dukungan madia pembelajaran
berbasis TIK oleh guru dapat meningkatkan kreatifitas siswa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah agar suatu penelitian
dapat lebih tearah dan ada batasan- batasannya tentang objek yang diteliti. Adapun tujuan
penelitian ini adalah :
1) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep keliling dan luas segi empat
2) Meningkatkan keaktifan/response siswa dalam pembelajaran matematika
khususnya pada keliling dan luas segi empat.
3) Meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada
keliling dan luas segi empat.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan
sumbangan kepada pembelajaran matematika.Terutama pada peningkatan
pemahaman siswa dalam mengikuti pelajaran matematika melalui dukungan media
pembelajaran matematika dianggap penting dan perannya yang cukup besar dalam hal
meningkatkan pemahaman, keaktifan/response dan kreatifitas siswa dalam
pembelajaran matematika. Oleh karena itu guru dapat menerapkan pada pembelajaran
matematika.
1. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini memberikan masukan kepada guru agar dapat digunakan
untuk memperbaiki pembelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran
berbasis TIK bagi siswa yang menjadi obyek penelitian diharapkan dapat
meningkatkan pengalaman mengenai pembelajaran matematika dengan media
pembelajaran berbasis TIK.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dikemukakan tinjauan pustaka, tinjauan teori, kerangka pemikiran
dan hipotesis. Tinjauan pustaka merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian
yang telah dikemukakan oleh peneliti terdahulu dan ada hubungannya dengan penelitiuan
yang akan dilakukan. Tinjauan teori yang akan dipaparkan adalah dukungan media
pembelajaran berbasis TIK untuk peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi
empat. Kerangka berpikir berisi konsep yang akan digunakan untuk menjawab masalah yang
diteliti, disusun berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian yang telah dilakukan.
A. TINJAUAN PUSTAKA
Seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi saat ini
semakin banyak ahli yang meyakini bahwa dengan pemanfaatan teknologi yang optimal,
teknologi ini dalam media pembelajaran akan lebih membuat siswa lebih tertarik, lebih
mudah untuk memahami dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Seperti penelitian yang dilakukan teguh saryanto (2005) ” Media pembelajaran
berbantu komputer ( studi kasus pemanfaatan sofware delphi dan matlab) ”
menyimpulkan bahwa :
1. Pembelajaran dengan menggunakan media komputer dapat memudahkan
guru dalam penyampaian pelajaran.
2. Media pembelajaran matematika berbantukan komputer sebagai alat untuk
meningkatkan motivasi siswa terhadap pelajaran matematika serta dapat
meningkatkan efektivitas pendidikan dengan penyelesaian persoalan yang
cepat dan akurat.
Tri Maryana Hari Setyawati (2002 : 85), Hasil penelitian didapat kesimpulan
bahwa pemahaman konsep dan penguatan materi dasar memberi sumbangan terhadap
prestasi belajar matematika.
Penelitian yang dilakukan oleh Susiloningsih (2002 : 90) menunjukkan bahwa
dengan memperbaiki kompetensi material guru dan membenahi metode serta strategi
pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika
pokok bahasan dimensi tiga.
Ratna sari (2007) dalam penelitiannya ” Pengembangan media pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi disekolah menengah pertama”. Suatu media
pembelajaran sangat berpengaruh pada kemampuan dan keberhasilan siswa dalam
menerima materi pelajaran khususnya bagi siswa yang kurang menyukai bahan pelajaran
yang disampaikan guru.
Dari penelitian diatas menunjukkan bahwa media pembelajaran sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan dapat membantu siswa untuk
keberhasilan belajarnya. Sehubungan dengan hal tersebut diatas peneliti merasa perlu
untuk mengembangkannya supaya prestasi belajar siswa meningkat dan menjadikan
pelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Adapun perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang telah ada dalam
penelitian yang diteliti adalah peningkatan pemahaman konsep matematika, bukanlah
peningkatan prestasi belajar matematika.
Tabel perbedaan variabel-variabel yang diteliti
Peneliti Variabel X1 X2 X3 X4 X5
Teguh Saryanto x x x
Tri Maryana x x x
Susiloningsih x
Ratna Sari x x x
Christina Wardani x x x x
Keterangan :
X1 : Media Pembelajaran berbasis TIK
X2 : Motivasi Belajar
X3 : Pemahaman Konsep
X4 : Prestasi
X5 : Pembelajaran Matematika
Penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan. Dalam
penelitian ini lebih menekankan pada peningkatan pemahaman konsep matematika
melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK dengan Microsof Power Point pada
siswa kelas VII SMP N I Kasembon Malang.
B. TINJAUAN TEORI
Tinjauan teori yang akan dibahas adalah teori-teori yang berkaitan dengan
variabel-variabel penelitian sebagai berikut:
1. Belajar
1. Menurut Winkel (1996:10) belajar dapat didefinisikan sebagiai suatu aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relative, konstan dan
terbatas.
2. Menurut Tabrani Rusyan (1996:17), belajar dalam arti luas adalah proses
perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengnai sikap dan nilai-nilai,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi,
lebih luas lagi dalam berbagai bidang studi, lebih luas lagi dalam berbagai
aspek-aspek kehidupan atau pengalaman-pengalaman yang terorganisasi.
3. Menurut Syaiful Sagala (2006:37) belajar merupakan suatu proses perubahan
perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
Dari uraian diatas dapat disimpulakn bahwa seseorang telah dikatakan
belajar apabila pada dirinya telah terjadi perubahan tingkah laku maupun telah
memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap, yang semuanya diperoleh
berdasarkan pengalan yang dialaminya.
2. Belajar Matematika
Menurut Herman Hudoyo (1988:3) bahwa matematika adalah sebagai
ilmu mengenai struktur akan mencakup tentang hubungan, pola maupun bentuk,
dapat dikatakan matematika berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), stuktur
dan hubungan dengan konsep_konsep abstrak.
Matematika timbul karena pikiran_pikiran manusia yang berhubungan
dengan ide, prose dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang
luas yaitu: aritmatika, aljabar, geometri, dan analisa (analysis). Selain itu
matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya bahwa matematika itu ntidak
tergantung bidang lain, bahasa dan agar dipahami orang dengan tepat harus
menggunakan simbol dan istilah yang cermat disepakati secara bermakna. Ilmu
deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan kepada observasi
(induktif) tetapi generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian secara deduktif.
Ilmu tentang keteraturan, ilmu tentang stuktur yang terorganisai mulai dari unsur
yang tidak didefinisikan keaksioma/postulat dan akhirnya ke dalil.
Matematika tersusun secara hierarkis yang satu dengan yang lain
berkaitan erat. Konsep-konsep matematika pada tingkat lebih tinggi tidak
mungkin lebih dipahami, sebelum memahami konsep sebelumnya dengan baik.
Ini berarti bahwa belajar matematika harus bertahap dan berurutan secara
sistematis serta harus didasarkan kepada pengalamn belajar yang terdahulu.
Seseorang akanlebih mudah mempelajari suatu materi yang baru bila didasarkan
kepada pengetahuan yang telah diketahui dan dipahami.
Tujuan belajar matematika itu sendiri adalah sesuatu yang ingin dicapai
setelah proses belajar mengajar matematika berlangsung dengan baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan belajar matematika jangka pendek
yaitu dikuasainya sejumlah materi yang trlah dipelajarinya, sedangkan tujuan
belajar matematika jangka panjang adalah berkenaan dengan penggunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari dan penghargaan terhadap matematika
itu sendiri sebagai ilmu struktur yang abstrak.
3. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan
(Sadiman, dkk, 2002:6) Pembelajaran adalah usaha-usaha belajar agar terjadi
proses belajar dalam diri siswa (Sadiman dkk, 2007:7). Jadi media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat menanggung pikiran, perasaan, perhatian dan
minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Penggunan media pada waktu berlangsung pengajaran setidaknya
digunakan guru pada situasi berikut :
a. Bahan pengajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa.
b. Terbatasnya sumber pengajaran yang tidak semua sekolah mempunyai buku
sumber atau tidak semua bahan pengajaran dalam buku sumber tersebut dalam
bentuk media.
c. Perhatian siswa terhadap pengajaran berkurang akibat kebosanan
mendengarkan uraian guru.
Gerlach dan Ely (1971) dalam Arsyad (2003:11) mengemukakan tiga ciri
media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang
dapat dilakukan media yang mungkin guru tidak mampu (kurang efisien)
melakukannya, yaitu (Arsyad, 2003:11):
a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada
suatu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Media memanipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman
yang dapat mengenal waktu.
c. Ciri Distributif (Distributive Property)
Media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melaui
ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut dijadikan tersebut disajikan
kepada sejumlah siswa dengan stimulus pengalamn yang relatif sama
mengenai kejadian itu.
4. Teknologi komunikasi dan Informasi
a. Pengertian Teknologi
Menurut Kast dan Rosenweig, teknologi adalah penggunaan atau
penerapan suatu bidang ilmu pengetahuan terhadap bidang-bidang lain.
Teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan software sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat ampuh anggota
tubuh, panca indera dan otak manusia (Sukmadinata, 2001:67).
b. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1999:8). Sumber
informasi adalah data. Data adalah kenyataan yuang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dengan kesatuan nyata.
Menurut Jogiyanto (1999:5) kualitas informasi tergantung dari tiga
hal yaitu:
1. Relevan (Relevancy)
Informasi harus membelikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2. Akurat (Accurancy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau
menysatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dariu sumber informasi sampai
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan atau noise yang
dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
3. Tepat waktu (Timeliness)
Informasi yang tepat waktu, berarti informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak akan
mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan bagi
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk
organisasi.
Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkab harus cepatnya
informasi tersebut didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi
mutakhir untuk mendapatkan ,mengolah dan mengirimkannya.
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan
biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila dapat
bermanfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam
proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Perlu diperhatikan
bahwa informasi yang digunakan untukbeberapa kegunaan. Dengan
demikian informasi tidak hanya digunakan oleh satu pihak.
Informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang,
tetapi dapat ditaksir efektifitasnya (Jogiyanto ,1999:11)
4. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian pikiran atau perasaan oleh
seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) melalui media yang
menimbulkan efek. Pikiran bias merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-
lain (Effendy ,2001:11)
Menurut Wijaya (2002:11) komunikasi adalah hubungan kontak
antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.
Jadi komunikasi adalah penyampaian pikiran dari komunikator ke komunikan
melalui media baik secara individu maupun kelompok
5. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Jadi teknologi informasi dan komunikasi dalam hal ini yang penulis
maksudkan adalah penyampaian data yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih dan telah diolah berdasarkan ilmu eksak dan berlandaskan proses teknik
sehingga bermanfaat bagio manusia atau pengguna.
Informasi adalah inti dari suatu komunikasi. Komunikasi yang
berhasilkan dapat ditunjang oleh teknologi informasi dan komunikasi.
Biasanya suatu komunikasi dikatakan berhasil bila informasi yang diterima
oleh target sama dengan apa yang dikirim oleh pengirim. Namun tingkat
keberhasilan komunikasi masih dapat dibedakan berdasarkan kemudahan dan
kecepatan proses. Peran teknologi informasi dan komunikasi secara umum
adalh meningkatkan keberhasilan komunikasi
6. Microsoft PowerPoint
Microsoft powerpoint merupakan salah satu produk unggulan Microsoft
corporation dalm program aplikasi presentasi yang paling banyak digunakan saat
ini. Menurut Stephen W.Sagman (1997:4) powerpoint adalah program pengolah
presentasi yang menggabungkan teks dan angka yang sudah dikumpulkan dan
memasang gambar dan slide dengan sentuhan professional yang memenuhi
tuntutan audiensberselera tinggi. Fasilitas yang dimiliki powerpoint diharapkan
mampu menghilangkan kebodsanan siswa saat proses belajar mengajar
berlangsung.
7. Pemahaman
Pemahaman dalam penelitian ini adalah kesanggupan untuk mengenal
fakta, konsep, prinsip, dan skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalm hubungannya
satu sama lain secara benar dan menggunakannya secara tepat pad situasi.
Pemahaman meliputi penerimaan dan komunikasi secara akurat sebagai hasi
komunikasi dalam pembagian yang berbeda dan mengorganisasi secara singkat
tanpa mengubah pengertian.
8. Konsep Dalam Matematika
Menurut Syaiful Sagala (2006:71) menyatakan bahwa konsep
merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan
dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum,
dan teori . Konsep merupakan bagian dasar untuk membangun pengetahuan yang
mantap karena konsep merupakan bagian dasar ilmu pengetahuan.
Konsep dalam matematika adalah abstrak yang memungkinkan kita
untuk mengelompokkan (mengklasifikasi) objek/kejadian. Konsep yang tingkat
tinggi dapat berupa hubungan antara konsep-konsep dasar. Konsep dapat
dipelajari melalui definisi/pengamatan langsung. Disamping itu juga konsep dapat
dipelajari dengan cara melihat, mendengar, mendiskusikan dan memikirkan
tentang bermacam-macam contoh. Anak-anak yang masih berada dalam tahap
operasi konkrit dalam belajar konsep biasanya belum melihat dan memegang
benda yang dinyatakan oleh konsep itu. Sedangkan anak dari proses operasional
formal mempelajari konsep melalui diskusi dan memperhatikan sungguh-sungguh.
Seseorang telah memahami jika orang tersebut telah mampu memisahkan contoh
konsep dan bukan konsep.
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan proses belajar mengajar khususnya pada pembelajaran matematika
dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan materi. Keberhasilan pembelajaran
matematika dapat diukur dari kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan
berbagai konsep untuk memecahkan masalah.
Siswa dikatakan paham apabila indikator-indikator pemahaman tercapai.
Adapun indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur siswa dikatakan paham menurut
Abin Syamsudin yaitu siswa dapat menjelaskan, mendefinisikan dengan kata-kata sendiri
dengan cara pengungkapannya melalui pertanyaan, soalan dan tes tugas. Mengacu pada
indikator-indikator di atas berarti apabila siswa dapat mengerjakan soal-soal yang
diberikan dengan baik dan benar maka siswa dikatakan paham.
Dengan demikian pembelajaran matematika disekolah terutama di SMP
merupakan masalah jika konsep dasar diterima siswa secara salah maka sangat sukar
untuk memperbaikinya. Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat mendorong kita
untuk melakukan perubahan khususnya dibidang pendidikan. Pendidikan bisa dirubah
dengan memanfaatkan teknologi yang ada selama ini. Komputer dengan aplikasi microsof
power point bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang menarik untuk siswa
karena program tersebut dilengkapi dengan berbagai bentuk gambar, animasi dan
tampilan yang menarik sehingga mampu menarik perhatian dan minat belajar siswa.
Media tersebut diharapkan dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas karena
program itu mudah untuk dioperasikan dan siswa juga lebih berminat untuk mempelajari
matematika. Dengan minat yang tinggi dari siswa, proses belajar juga akan efektif dan
mampu menciptakan sussana yang kondusif. Hal ini apabila didukung dengan guru yang
berkualitas, media belajar yang lengkap akan meningkatkan pemahaman konsep dalam
pembelajaran matematika.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengenal masalah-masalah yang menyebabkan rendahnya kemampuan
siswa dalam memahami konsep pada pembelajaran matematika dan untuk mengetahui
usaha dalam mengatasinya.
Prosedur tindakan kelas ini merupakan siklus dan dilaksanakan sesuai
perencanaan atau perbaikan dari perencanaan tindakan terdahulu. Dalam penelitian ini
diperlukan evaluasi awal sebagai upaya untuk menentukan fakta-fakta yang dapat
digunakan untuk melengkapi kajian teori yang ada untuk menyusun perencanaan tindakan
yang tepat agar pemahaman konsep dapat ditingkatkan.
Tindakan kelas yang dilaksanakan berupa pengajaran secara sistematik dengan
tindakan pengelolaan kelas melalui strategi pendekatan, metode, teknik pengajaran yang
tepat dengan penerapannya konditional yang mengacu pada fakta-fakta dan perencanaan
tindakan yang telah disusun sebelumnya. Tindakan dilakukan secara siklus maksudnya
setelah tindakan pertama selesai dapat dilakukan tindakan peneliti akan mengamati
bagaimana reaksi siswa dalam setiap tindakan pengajaran yang dilakukan peneliti didepan
kelas. Dalam sekali tindakan biasanya permasalahan atau pemikiran baru yang perlunya
mendapat perhatian sehingga siklus tersebut harus terus berulang sampai permasalahan
tersebut teratasi.
D. Hipotesis
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran tersebut maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut : ” Dukungan media pembelajaran berbasis TIK
mampu meningkatkan pemahaman, keaktifan/response, dan kreatifitas siswa pada
pembahasan keliling dan luas segi empat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan
secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru dan peneliti dengan upaya peningkatan
pemahaman konsep keliling dan luas segi empat melalui media pembelajaran berbasis
TIK.
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai
dari : a) perencanaan (planning), b) plaksanaan (action), c) pengumpulan data
(observing), d) penganalisis data/informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan
atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting). PTK bercirikan perbaikan terus-menerus
sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus
tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian adalah SMPN 1
Kasembon Malang. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah karena letaknya
strategis sehingga mempermudah dalam melaksanakan penelitian serta sudah ada
fasilitas laboratorium komputer sehingga menjadikan nilai lebih bagi sekolah tersebut.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan September
2008, dengan perincian sebagai berikut :
3.
I. Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan minggu pertama Juli 2008 sampai
minggu keempat bulan Juli 2008.
II. Tahap pelaksanaan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Agustus 2008
sampai minggu keempat bulan Agustus 2008.
III. Tahap laporan dilaksanakan pada minggu pertama bulan September 2008
sampai minggu keempat bulan September 2008.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SMPN 1 Kasembon Malang Tahun Ajaran
2008/2009, dengan pertimbangan bahwa siswa pada sekolah ini memiliki kemampuan
yang heterogen. Dalam penelitian ini dipilih satu kelas yaitu kelas VII C SMPN 1
Kasembon Malang. Pemilihan dan penentuan subyek penelitian ini berdasarkan pada
purposive sampling ( sampel bertujuan), yaitu untuk mengetahui peningkatan keaktifan
belajar siswa secara keseluruhan, karena menurut guru metematika, siswa memiliki
kemampuan akademik yang heterogen dan secara keseluruhan berkemampuan sedang.
D. Rancangan Penelitian
Pengamatan selama tindakan penelitian dilakukan berdasarkan observasi, dibuat
pada catatan pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
konsep keliling dan luas segi empat serta memperoleh manfaat yang lebih baik. Langkah-
langkah yang ditempuh penelitian ini yaitu : 1) Dialog awal, 2) Perencanaan tindakan, 3)
Pelaksanaan tindakan, 4) Observasi dan monitoring, 5) Refleksi, 6) Evaluasi, 7)
penyimpulan.
Langkah-langkah penelitian di ilustrasikan dalam sisklus sebagai berikut :
Dialog awal
Dialog awal
Perencanaan
refleksi
evaluasi
penyimpulan
Perencanaan revisi
refleksi
evaluasi
penyimpulan
Seterusnya sampai batas waktu yang ditentukan
Observasi dan monitoring
Tindakan II
Observasi dan monitoring
Tindakan I
Dialog awal
Perencanaan
refleksi
evaluasi
penyimpulan
Perencanaan revisi
refleksi
evaluasi
penyimpulan
Seterusnya sampai batas waktu yang ditentukan
Observasi dan monitoring
Tindakan II
Observasi dan monitoring
Tindakan I
Perencanaan
refleksi
evaluasi
penyimpulan
Perencanaan revisi
refleksi
evaluasi
penyimpulan
Seterusnya sampai batas waktu yang ditentukan
Observasi dan monitoring
Tindakan II
Observasi dan monitoring
Tindakan I
Penjelasan terhadap gambar adalah:
1. Dialog Awal
Dialog awal ini dilakukan dengan harapan peneliti dapat mengetahui dan memahami
permasalahan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung yang meliputi keaktifan
siswa dalam proses belajar-mengajar.
2. Perencanaan Tindakan
Hasil dialog awal diharapkan membawa kesadaran pentingnya meningkatkan
kemampuan pemahaman konsepkeliling dan luas segi empat pada siswa. Langkah-
langkah persiapan untuk mengadakan tindakan terdiri dari:
a. Identifikasi masalah
Peneliti merumuskan permasalahan siswa sebagai upaya meningkatkan
kemamnpuan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa
dalam belajar matematika yang diberikan melalui Dukungan Media
Pembelajaran Berbasis TIK. Tindakan yang ditawarkan pada identifikasi
masalah antara lain dengan tes yang diberikan pada saat tindakan kelas,
sehingga dapat mengidentifikasi materi yang dirasa sulit bagi siswa.
b. Identifikasi siswa
Proses identifikasi siswa dilakukan untuk menemukan siswa yang aktf atau
yang pasif dalam belajar melalui rangkaian kegiatan pengumpulan data yang
mengacu pada dokumen hasil tes yang diberikan pada saat dilaksanakan
tindakan.
c. Perencanaan solusi masalah
Solusi yang di tawarkan untuk mengatasi masalah peningkatan pemahaman
konsep keliling dan luas segi empat pada siswa dalam pembelajaran
matematika adalah strategi pembelajaran melalui dukungan media
pembelajaran berbasis TIK.
3. Pelaksanan Tindakan
Tindakan dilaksanakan berdasarkan perencanaan, Namur tindakan tidak mutlak
dikendalikan oleh rencana statu tindakan yang diputuskan mengandung resiko karena
terjadi dalam situasi nyata, oleh karenanya rencana tindakan harus bersifat sementara
dan fleksibel serta Sian dilakukan perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses
pelaksanaan dilapangan sesuai usa menuju perbaikan. Pelaksanaan tindakan dilakukan
selama dua minggu terbagi dalam tiga putaran.
4. Observasi dan Monitoring
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan tindakan tekait. Observasi yang
cermat dibutuhkan karena tindakan selalu akan dibatasi oleh kendala realistis, dan
semua kendala tersebut Belem pernah dilihat dengan jelas pada waktu lalu. Observasi
ini bersifat responsive, fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal yang tak terduga.
Peneliti tindakan selalu menyediakan jornal untuk mencatat hal-hal yang lupus dari
observasi dalam kategori observasi yang ada. Saat melakukan observasi, peneliti
mengamati proses tindakan, pengaruh tindakan, keadaan dan kendala tindakan.
5. Refleksi
Refleksi dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya untuk mengkaji yang
telah dan Belem terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian dan
apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan
langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan. Dengan kata lain,
refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian
tujuan sementara.
6. Evaluasi
Evaluasi relajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai relajar dan
pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran
relajar dan pembelajaran. Evaluasi hasil pengamatan dilakukan untuk mengkaji hasil
perencanaan, observasi dan refleksi penelitian pada setiap penelitian pada setiap
pelaksanaan. Evaluasi diarahkan pada penemuan bukti-bukti untuk menyusun jalaban
terhadap tujuan penelitian.
7. Penyimpulan
Penyimpulan merupakan pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir
dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan bermakna. Hasil dari
penelitian tersebut berupa peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi
empat pada siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian tindakan kelas dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang utama
adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima tindakan, serta
sumber data berupa data dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi,
catatan lapangan, metode tes dan dokumentasi.
1. Metode Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan
secara telita dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998 : 28). Observasi dijadikan
sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa dikelas.
Sehingga data observasi diperoleh secara langsung dengan jalan melihat dan
mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat bersifat objektif
dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya
serta didalam menyimpulkan hasil penelitian tidak berat sebelah atau hanya
menekankan pada salah satu segi saja dari kemampuan atau prestasi matematika
siswa.
2. Metode Tes
Suharsimi Arikunto (1998:139) mengatakan ”metode tes adalah serentetan pertanyaan
atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atua kelompok”.
Dalam penelitian ini diujikan diakhir pembelajaran yang berguna untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa didalam memahami materi.
3. Catatan lapangan
Catatan lapangan adalah beberapa catatan yang diperoleh peneliti mengenai hasil
pengamatan pada saat penelitian untuk mendapatkan data yang sedetail mungkin,
sehingga proses penelitian dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam setiap
tindakan-tindakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Jadi, catatan
lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk merangkum perubahan-perubahan
dalam proses pembelajaran yang tidak terdapat dalam pedoman observasi, sehingga
catatan lapangan hanya sebagai pelengkap data.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan
buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan
untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa serta foto rekaman proses tindakan
penelitian.
F. Instrumen Penelitian
1. Definisi opreasional
a. Peningkatan
Peningkatan merupakan usaha menjadikan sesuatu keadaan menjadi lebih baik
yang dapat diciptakan atau diusahakan kriterianya.
b. Pemahaman
Pemahaman dalam penelitian ini dalah kesanggupan untuk mengenal fakta,
konsep, prinsip dan skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalam hubungannya
satu sama lain secara benar dan menggunakannya secara tepat pada situasi.
Pemahaman meliputi penerimaan dan komunikasi secara akurat sebagai hasil
komunikasi dalam pembagian yang berbeda dan mengoprganisasi secara
singkat tanpa mengubah pengertian.
c. Konsep dalam matematika
Konsep dalam matematika adalah abstrak yang memungkinkan kita untuk
mengelompokkan (mengklasifikasi) objek/kejadian. Konsep yang tngkat
tinggi dapat berupa hubungan antara konsep-konsep dasar. Konsep dapat
dipelajari melalui definisi/pengamatan langsung. Disamping itu juga konsep
dapat dipelajari dengan cara melihat, mendengar, mendiskusikan dan
memikirkan tentang bermacam-macam contoh. Anak-anak yang masih berada
dalam tahap operasi kongkrit dalam belajar konsep biasanya perlu melihat dan
memegang benda yang dinyatakan oleh konsep itu. Sedangkan anak dari
proses operasional formal mempelajari konsep melalui diskusi dan
memperhatikan sungguh-sungguh. Seseoarang telah memahami jika orang
tersebut telah mampu memisahkan contoh konsep dan bukan konsep.
d. Keliling
Keliling sebuah bangun datar adalah total jarak yang mengelilingi bangun
tersebut. Ukuran keliling adalah mm, cm, m, km atau satuan panjang lainnya.
e. Luas
Luas sebuah bangun datar adalah besar daerah tertutup suatu permukaan
bangun datar. Ukuran untuk luas adalah cm2, m
2, km
2 atau satuan luas lainnya.
2. Pengembangan Instrumen
Instrumen penelitian dikembangkan oleh peneliti dengan menjaga validitas isi.
Berdasarkan cara pelaksanaan dan tujuan, penelitian ini menggunakan observasi.
Dalam melakukan observasi menggunakan pedoman observasi yang terbagi
menjadi tiga bagian :
a. Observasi tindak mengajar
b. Observasi tindak belajar yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran matematika.
c. Keterangan tambahan yang berkaitan dengan tindak mengajar maupun
tindak belajar yang belum tercapai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang diamati. Dalam
pengumpulan data digunakan beberapa instrumen sebagai berikut :
a. Catatan lapangan
b. Test
c. Observasi
d. Dokumentasi
G. Analisis Data
Pada penelitian tindalakan kelas (PTK) ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran
dilaksanakan, dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur. Teknik ini terdiri dari 3 alur yaitu
reduksi data, penyajian data, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
catatan tertulis di lapangan. Hasil reduksi berupa uraian singkat yang telah digolongkan
dalam suatu kegiatan tertentu. Kegiatan ini mulai dilaksanakan dalam setiap tindakan.
Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi
dalam bentuk teks naratif yang disusun, diatur, diringkas dalam bentuk kategori-kategori
sehingga mudah dipahami makna yang terkandung. Sedangkan penarikan kesimpulan
dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Dengan
demikian langkah data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan semenjak tindakan-
tindakan dilaksanakan (Sutama, 2004:14).
Analisis data kualitatif dilakukan dengan mencari daya serap siswa pada pelaksanaan test
tentang keliling dan luas segi empat, yaitu dari test sebelum tindakan sampai test pada
putaran III. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan daya serap tersebut.
Jika daya serap siswa pada test putaran III lebih besar dari daya serap pada test sebelum
dilakukan tindakan maka kemampuan siswa dalam memahami konsep keliling dan luas
segi empat meningkat.