Proposal KTI

9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29% disebabkan oleh PTM, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan 13% kematian. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun, penyakit cardiovaskular merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan 1

description

Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Kanker Payudara pada Remaja Putri di Desa Blang Pase Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa Provinsi Aceh Tahun 2015

Transcript of Proposal KTI

2

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPenyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29% disebabkan oleh PTM, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan 13% kematian. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun, penyakit cardiovaskular merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan PTM yang lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian disebabkan diabetes (Kemenkes RI, 2012).Kanker termasuk penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian terbesar kedua di dunia pada tahun 2004. Pada tahun 2010 kanker diproyeksikan menjadi penyebab kematian pertama di dunia. Kanker merupakan penyebab kematian utama di negara maju, dan kedua di negara berkembang. Namun prevalensinya yang tinggi akan bergeser dari negara maju ke negara berkembang. Menurut WHO, lebih dari 70 % kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang. Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), terdapat 12,7 juta kasus baru kanker di dunia pada tahun 2008, yang pada tahun 2030 diperkirakan terus meningkat hingga 21,4 juta. Kematian akibat kanker juga meningkat dari 7,6 juta pada tahun 2008 menjadi 13,2 juta pada tahun 2030. Kondisi ini perlu ditanggulangi sebab menurut American Cancer Society (ACS) lebih dari setengah kasus dan kematian akibat kanker dapat dicegah (WHO, 2011).Kanker payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Menurut IARC, kanker payudara menempati urutan pertama berdasarkan insidennya dan kedua berdasarkan mortalitas kanker di dunia pada tahun 2008. Menurut ACS, terdapat 1,4 juta kasus baru kanker payudara (23% dari semua kasus kanker) di dunia pada tahun 2008, yang setengahnya terjadi di negara berkembang. Bahkan, menurut WHO, mayoritas (69%) kematian akibat kanker payudara terjadi di negara berkembang. WHO juga menyebutkan 8% - 9% wanita akan mengalami kanker payudara semasa hidupnya. Bahkan, menurut survei terakhir, setiap tiga menit ditemukan penderita dan setiap 11 menit ditemukan seorang wanita meninggal akibat kanker payudara (Suryaningsih, 2009).Di Indonesia, telah terjadi lonjakan luar biasa kasus kanker dalam 10 tahun terakhir, peringkat kanker sebagai penyebab utama kematian meningkat menjadi peringkat ke-6 dari peringkat ke-12. Insiden kanker di Indonesia diperkirakan 180 per 100.000 penduduk. Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010-2013 menunjukkan bahwa kasus kanker payudara adalah jenis kanker tertinggi di Indonesia. Selain itu, kejadian kanker payudara di Indonesia meningkat sebesar 60% dari tahun 2010 hingga 2013. Dari beberapa laporan, angka kanker payudara diperkirakan 20 % dari seluruh kanker yang menyerang wanita, insidennya sekitar 100 penderita dari 100.000 jiwa per tahun, dan mortalitasnya sekitar 11,22% dari seluruh kejadian kanker. Berdasarkan data Registrasi Kanker, Sub Direktorat Kanker 2013, kanker payudara (32%) merupakan jenis kanker tertinggi di rumah sakit di DKI Jakarta. Bahkan penderita kanker payudara di Indonesia ada yang baru berusia 18 tahun (Setiati E., 2014).Kejadian kanker di Provinsi Aceh pada tahun 2013 sebesar 1,4% dengan karakteristik prevalensi kanker meningkat seiring dengan bertambahnya usia, lebih tinggi pada bayi (0,3%) dan meningkat pada umur 15 tahun dan tertinggi pada umur 75 tahun (5%). Prevalensi kanker pada perempuan cenderung lebih tinggi dari pada laki-laki, lebih tinggi pada daerah perkotaan dibandingkan desa, lebih tinggi pada kelompok pendidikan tinggi dan kelompok pendapatan menengah keatas (Dinkes Provinsi Aceh, 2013).Masalah dalam penanggulangan kanker payudara di Indonesia adalah penderita datang ke pelayanan kesehatan sudah dalam stadium lanjut. Penderita yang berobat pada stadium dini hanya berkisar 20-30%. Sedangkan selebihnya penderita yang datang sudah pada stadium lanjut. Kondisi ini jauh berbeda dengan negara barat yang hampir 80% pasien kanker payudara datang pada stadium dini. Masalah lainnya dalam penanggulangan kanker payudara adalah rendahnya pengetahuan masyarakat terutama remaja putri tentang kanker payudara. Penyebaran informasi mengenai faktor risiko kanker payudara dan pemeriksaan dini payudara mungkin kurang tersebar di masyarakat. Padahal di negara lain, program-program deteksi dini kanker payudara telah banyak dikembangkan (Setiati E., 2014).Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh permasalahan kanker payudara dan mengangkatnya dalam suatu karya tulis ilmiah yang akan diberi judul Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Kanker Payudara pada Remaja Putri di Desa Blang Pase Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa Provinsi Aceh Tahun 2015.

1.2 Perumusan MasalahAdapun yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Kanker Payudara pada Remaja Putri di Desa Blang Pase Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa Provinsi Aceh Tahun 2015.

1.3 Tujuan Penelitian1.3.1 Tujuan UmumUntuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan dengan kejadian kanker payudara pada remaja putri di Desa Blang Pase Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa Provinsi Aceh Tahun 2015.

1.3.2 Tujuan Khusus1) Untuk mengetahui kejadian kanker payudara pada remaja putri di Desa Blang Pase Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa Provinsi Aceh Tahun 2015.2) Untuk mengetahui pengetahuan remaja putri di Desa Blang Pase mengenai kejadian kanker payudara.

1.4 Manfaat Penelitian1.4.1 PenulisSebagai bahan masukan dan pengetahuan bagi penulis sehingga berguna saat melakukan penelitian di lapangan1.4.2 Tenaga Kesehatan Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan pelayanan konseling pada remaja putri mengenai kejadian kanker payudara. 1.4.3 MasyarakatSebagai bahan pengetahuan bagi masyarakat khususnya remaja putri mengenai kejadian kanker payudara.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRIDI DESA BLANG PASE KECAMATANLANGSA KOTA KOTA LANGSAPROVINSI ACEHTAHUN 2015

PROPOSAL

WINDY PRATIWI732402S13063

AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN IBULANGSA20151