proposal KKN KebonPadangan Siap Print.docx
-
Upload
raysimangunsong -
Category
Documents
-
view
278 -
download
9
Transcript of proposal KKN KebonPadangan Siap Print.docx
PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI
PENGEMBANGAN POTENSI PERTANIAN
DI DESA KEBONPADANGAN
Diajukan Kepada LPPM Universitas Udayana
Sebagai Pelaksanaan KKN PPM Universitas Udayana
Oleh :
Komang Eva Jayanti (1003005119)
Putu Ade Hinduari Putra (1008305002)
Ni Md Suryaningsih W. (1001105021)
Octavianus Sumardana P. (1006205151)
Ida Ayu Nithya M. (1006205046)
Ni Md Rismawati (1006205043)
Made Adhitya A. W. (1003005083)
Ray Jordi Simangunsong (1021105040)
K. Vimala Kairavani (1021005004)
Jesica Handayanita Saragih (1002205054)
Indri Agustin Stevi Sayuri (0909005113)
Gusti Ayu Oviani (1008505067)
Ni Putu Putri Wulandari (1008305023)
I Gede Putu Darmawan (1005105053)
Torkis Joel Simbolon (1005315089)
Yossi Elisabeth (10053151003)
I Gd Pt Purwa Dana (1001305043)
Ni Putu Risnia Indira D. (1001305029)
I Gst Bagus Chandradiva (0704105054)
Dedek Sukma Putra S. (1004105004)
Putu Teguh Krisna P. (1004505020)
Desak Pt Siska Dewi (1004505008)
N. Wahyu Triashari (1003005103)
Hannik Lailatun Najja (1011205041)
BIDANG PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
2013
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul KKN PPM : Pemberdayaan SDM Melalui Peningkatan Hasil Produksi Pertanian di Desa Kebonpadangan
2. Lokasi (Kec/Kab/Prop) : Desa Kebonpadangan Kecamatan Pupuan/Kabupaten Tabanan/Provinsi Bali
3. Penanggung Jawab :Nama : Komang Eva JayantiJabatan/pangkat/gol : MahasiswaAlamat : Jl. Tukad Petanu Gang Rajawali No 10 DenpasarTelepon/HP : 085935389817Fax : -e-mail : [email protected]
4. Lembaga Pengusul : LPPM UNUD5. Lembaga/institusi mitra :
Nama Lembaga : -Penanggung Jawab : -Alamat & Telp/Fax : -Bidang Kerja/Usaha : -
6. DPL yang diusulkan ( Nama dan Fakultas ) : Dr. Drs. I Nyoman Dhana, M.A (Fakultas Sastra)
7. Jumlah Mahasiswa : 248. Biaya yang Diusulkan :
Jumlah Total Biaya : Rp 6.731.000Sumber Dana : LPPM Udayana, Peserta, dan Donasi (Swasta dan
Negeri)9. Periode Pelaksanaan : 6 Juli - 5 Agustus 2013
Denpasar, 1 Juli 2013
Kelompok KKN PPM Universitas Udayana
Mengetahui, Penanggung Jawab
DPL KKN PPM UNUD KORMADES
Dr.Drs. I Nyoman Dhana,M.A Komang Eva Jayanti
NIP. 19570916 198403 1 002 NIM: 1003005119
Menyetujui,
Kepala Pusat Pengembangan KKN-PPM UNUD
2
Ir. Ketut Kartha Dinata.M.S.
NIP. 1951 1231 198003 1 002
DAFTAR ISI
Deskripsi Kegiatan .................................................................................. 4
A. Judul Kegiatan ..................................................................................................4
B. Latar Belakang Kegiatan ...................................................................................4
C. Rumusan Masalah .............................................................................................7
D. Tujuan Kegiatan ...............................................................................................7
E. Bidang Kegiatan ...............................................................................................8
F. Rencana Kegiatan .............................................................................................8
G. Rencana Evaluasi .............................................................................................9
I. Deskripsi Program Kegiatan .......................................................................................10
A. Program Pokok .......................................................................................10
1. Program Pokok Tema
Bidang Prasarana Fisik
Percontohan Penjernihan Air ........................................................ 10
Bidang Peningkatan Produksi
Pembinaan Teknis Produksi Industri Kecil Makanan ........................... 10
Pembinaan Teknis Pembuatan Pupuk yaitu dengan Penyuluhan
dan Pelatihan Pembuatan Starter Mol.................................................... 11
Bidang Sosial Budaya
Program Penyuluhan Teknis Pemasaran Cotilla Chips Kelompok
Wanita Tani Lantang Semu Desa Kebonpadangan ............................ 12
Bidang Kesehatan Masyarakat
Penyuluhan Tentang Obat dan Bahan Aditif yaitu Inventarisasi
Tanaman Obat Keluarga ............................................................... 14
Program Pokok Non Tema .......................................................... 16
Program Pendampingan Keluarga ................................................. 16
B. Program Bantu .................................................................................... 16
1. Pengadaan Tong Sampah organik dan anorganik dilanjukan dengan
Penyuluhan Pemilahan Sampah dan Kerja bakti Membersihkan
Lingkungan Setempat ............................................................... 16
3
2. Peningkatan Administrasi desa/dusun ......................................... 17....
3. Pembinaan Pelajaran Tambahan di SD ........................................ 18..
4. Kegiatan Lomba SD Terbersih ................................................... 18
5. Penyuluhan Cuci Tangan dengan Sabun pada Siswa SD
di Desa Kebonpadangan Tabanan .............................................. 19
6. Program Pembentukan Kepala Urusan Pemberdayaan Masyarakat ....... 20
C. Tempat dan Waktu ................................................................................ 21
D. Pembiayaan ......................................................................................... 21
E. Organisasi Pelaksana ............................................................................ 21
Lampiran
1. Rancangan Anggaran Biaya................................................................ 22
2. Biodata Penanggung Jawab dan Dosen Pembimbing Lapangan
yang diusulkan ...................................................................................... 27.
3. Daftar peserta KKN-PPM di Desa Kebonpadangan ........................... 29
4. Tabel 1. Daftar Program KKN-PPM Desa Kebonpadangan,
Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan .......................................... 31
5. Tabel 2. Bidang Program KKN dan Rencana Program KKN-PPM
Desa Kebonpadangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan .......... 32
6. Tabel 3. Waktu Pelaksanaan Program KKN-PPM Desa Kebonpadangan 34
4
I. DESKRIPSI KEGIATAN
A. Judul Kegiatan
Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan di Desa Kebonpadangan
Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan ini mengangkat judul “Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Melalui Pengembangan Potensi Pertanian di Desa
Kebonpadangan”.
B. Latar Belakang Kegiatan
Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor:
156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana, kegiatan ini merupakan pola
penyelenggaraan seluruh Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa di Universitas
Udayana. KKN-PPM bersifat wajib bagi mahasiswa Universitas Udayana
dengan bobot 3 (tiga) satuan kredit semester (SKS), yang dilaksanakan oleh
mahasiswa yang telah menempuh kuliah dan praktikum minimum 100 SKS
dan dilakukan dalam waktu minimum 1 bulan atau setara dengan 288 kerja
efektif di lapangan untuk setiap mahasiswa.
Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana dilaksanakan di beberapa
wilayah atau desa di Provinsi Bali dengan harapan mahasiswa dapat
memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan
masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menggali dan menganalisis potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang tersedia. Langkah selanjutnya berupa penetapan bidang strategis
yang dapat dikembangkan di wilayah bersangkutan sehingga dapat
meningkatkan perekonomian daerah tersebut dalam bentuk program
pemberdayaan.
Salah satu wilayah yang menjadi lokasi KKN-PPM periode Juli hingga
Agustus 2013 ini adalah Desa Kebonpadangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten
5
Tabanan. Desa ini terletak di ketinggian 400-600 dpl., dengan tingkat
kemiringan antara 300-450. Desa ini merupakan salah satu desa dari 14 desa
yang ada di Kecamatan Pupuan dengan luas 333.800 m2. Sebagian besar
wilayahnya merupakan lahan perkebunan yaitu 175.000 m2, sedangkan sisanya
diperuntukkan sebagai lahan pemukiman, lahan prasarana umum, lahan
perkantoran dan lain-lain. Jumlah penduduk di desa ini mencapai 3.516 jiwa,
dengan rincian jumlah laki-laki 1.760 jiwa dan jumlah perempuan 1.756 jiwa.
Desa Kebonpadangan terdiri atas 5 banjar dinas dan 3 desa pekraman
dengan batas-batas wilayah yaitu Desa Padangan Kecamatan Pupuan di
sebelah utara, Desa Mundeh Kangin Kecamatan Selemadeg Barat di sebelah
selatan, Desa Sanda Kecamatan Pupuan di sebelah timur, Desa Munduk Temu
Kecamatan Pupuan di sebelah barat.
Sektor pertanian dan perkebunan merupakan sektor unggulan dan menjadi
prioritas untuk dikembangkan di Desa Kebonpadangan, dimana tanaman
pangan yang dibudidayakan meliputi salak, manggis, kopi, dan kokoa. Selain
itu, terdapat beberapa unggulan lain yang sedang dikembangkan di desa ini
seperti pada sektor peternakan berupa gabungan kelompok tani ternak, industri
rumah tangga berupa produksi rajutan, kopi bubuk, keripik singkong dan chip
salak. Sebagian unggulan tersebut telah mendapatkan perhatian dari
pemerintah dengan pemberian bantuan, serta peran aktif masyarakat Desa
Kebonpadangan sendiri dengan membentuk kelompok tani/Kelompok Usaha
Bersama (KUBE)
Permasalahan pada bidang prasarana fisik terletak pada kurangnya air
bersih di Desa Kebon Padangan. Sedangkan potensi air hujan di desa tersebut
cukup tinggi. Untuk itu, perlu diadakannya percontohan penjernihan air,
sehingga nantinya dapat dihasilkan air bersih untuk keperluan masyarakat di
Desa Kebon Padangan. Dari 5 banjar dinas yang ada di Desa Kebonpadangan,
2 bajar dinas diantaranya masih tergolong banjar yang masih kekurangan air.
Kurangnya air yang bisa dimanfaatkan membuat warga desa membentuk
program kreatif lain yang tidak memerlukan banyak air sehingga roda
perekonomian di desa tersebut tetap berputar. Beberapa diantaranya
mengandalkan air sumur bor yang juga tidak dapat ditemukan di semua titik.
6
Ini berarti kuantitas air menjadi masalah pokok yang membatasi kegiatan
warga dalam meningkatkan produksi usaha tani.
Ditinjau dari aspek pengolahan hasil produksi pertanian, warga desa telah
membentuk beberapa kelompok tani yang beranggotakan sekitar 20 orang yang
masing-masing kelompok memproduksi produk khas. Salah satu produk unik
yang dihasilkan adalah produk chip salak. Chip salak adalah produk murni dan
asli hasil kreatifitas kelompok tani Lantang Semu. Produk ini mampu
menembus pasar karena unik, organik dan belum ditemukan di tempat lain.
Permasalahan yang ada bahkan disebabkan oleh kurang efektifnya pemasaran
produk dari kelompok tani tersebut, padahal warga desa telah dapat mengolah
bahan baku mentah menjadi produk bernilai ekonomis tinggi dengan olahan
unik dan kreatif. Masalah pemasaran produk terletak pada teknologi
pengemasan. Kurang baiknya pengemasan (packaging) produksi sehingga
produk hasil tani tersebut tidak mampu menembus pangsa pasar di luar Desa
Kebonpadangan. Permasalahan lainnya yakni kurangnya modal, dan kurang
manajemen yang terorganisir sehingga diperlukannya perencanaan,
pelaksanaan, serta evaluasi dari berbagai pihak baik masyarakat maupun
lembaga perangkat desa demi terlaksananya program-program pembinaan yang
diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan tersebut diatas.
Sebagai langkah awal pada masalah utama yang ditemukan yakni perlu
dilaksanakan pemberdayaan masyarakat dengan cara sosialisasi, memberikan
penyuluhan kepada masyarakat mengenai sistem pemasaran, dan pentingnya
lembaga yang dapat membantu permasalahan usaha industri kelompok tani.
Melalui penyuluhan ini, hasil produksi kelompok tani masing-masing
masyarakat dapat dipasarkan ke jaringan yang lebih luas dan dikenal
masyarakat luar. Pentingnya pengadaan kelompok usaha tani yang diharapkan
akan mampu menampung berbagai aspirasi masyarakat sebagai potensi desa.
Permasalahan selanjutnya adalah banyaknya ditemukan kotoran sapi serta
sampah organik yang menjadi limbah dari peternakan sapi serta limbah
perkebunan di Desa Kebonpadangan. Untuk itu perlu diadakan penyuluhan
mengenai pengolahan limbah ini menjadi pupuk yang nantinya dapat
digunakan di sektor perkebunan dan pertanian di Desa Kebonpadangan.
Permasalahan pada bidang sosial budaya adalah kurangnya pemasaran hasil
7
kelompok tani di Desa Kebon Padangan. Untuk itu, diperlukan adanya
bimbingan teknis pemasaran, agar produk yang dihasilkan oleh kelompok tani
ini mampu dipasarkan dengan baik, sehingga produk semakin dikenal
masyarakat luas.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka untuk KKN-PPM
di Desa Kebonpadangan ini diusulkan suatu program dengan tema:
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Melalui Peningkatan Hasil Produksi
Pertanian. Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui hasil produksi pertanian di Desa
Kebonpadangan Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada kegiatan KKN PPM di Desa Kebonpadangan
adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat belum mampu memanfaatkan air hujan yang melimpah
untuk keperluan sehari-hari.
2. Masyarakat belum mampu secara maksimal untuk memasarkan
hasil produk pertanian chip salak. Hal tersebut dikarenakan
terhambat di masalah packaging.
3. Masih rendahnya pengetahuan kelompok tani untuk memanfaatkan
sampah organik yang ada di sekitar lingkungannya. Hal tersebut
tidak terlepas dari jika sampah organik tersebut mampu
dimanfaatkan akan mampu meningkatkan produktivitas pertanian.
D. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat dalam lingkungan masyarakat
Desa Kebonpadangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.
b. Mahasiswa KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis ke dalam
penerapan praktis di masyarakat.
8
c. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara
nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksploratif dan
analisis dalam bidang interdisipliner dan lintas sektoral.
d. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Udayana
untuk melaksanakan program-program pembangunan.
e. Masyarakat Desa Batungsel dapat memperoleh bantuan pikiran dan
tenaga dalam melaksanakan program-program terutama dalam
mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah tersebut.
f. Sumber daya manusia di Desa Kebonpadangan dapat diberdayakan
untuk melaksanakan berbagai pembaharuan guna mendukung
pembangunan nasional.
2. Tujuan Khusus
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan kegiatan kelompok
mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana di Desa Kebonpadangan
adalah sebagai berikut:
a. Petani dapat memperoleh pengetahuan bahwa air hujan yang difilter
dapat memberikan manfaat untuk pengembangan produktivitas hasil
perkebunan kopi.
b. Masyarakat yang bergerak di bidang UKM chip salak mampu
memperoleh pengetahuan pemasaran produknya ke luar desa dengan
mengetahui cara pengemasan produk yang menarik.
c. Petani dapat memperoleh pengetahuan tentang pemanfaatan sampah
organik untuk pupuk di bidang pertanian.
E. Bidang Kegiatan
Berdasarkan rancangan kegiatan yang akan dilakukan maka kegiatan
mahasiswa kelompok KKN PPM Universitas Udayana di Desa
Kebonpadangan mencakup bidang di bawah ini:
1. Bidang Prasarana Fisik
2. Bidang Peningkatan Produksi
3. Bidang Sosial Budaya
4. Bidang Kesehatan Masyarakat
9
F. Rencana Kegiatan
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pengabdian
masyarakat ini adalah 1 bulan (6 Juli - 5 Agustus 2013) dengan tahapan
sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan terdiri dari penjajakan lokasi, pertemuan tim dengan
anggota masyarakat, kelompok tani dan kelian banjar atau pengurus desa
setempat, serta mengurus surat izin kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Selain itu dilakukan juga persiapan kebutuhan yang
diperlukan selama kegiatan. Tahap persiapan dilakukan pada pra-KKN
dan minggu pertama pelaksaan KKN-PPM Universitas Udayana pada
bulan Juli.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan pada minggu pertama bulan Juli sampai
minggu pertama bulan Agustus 2013. Tahap pelaksanaan meliputi
pelaksanaan penyuluhan, pelaksanaan kegiatan pendukung dan evaluasi
kegiatan dengan cara wawancara langsung kepada peserta dan perangkat
desa yang ikut serta dalam kegiatan ini.
3. Tahan Penyusunan Laporan dan Pelaporan
Tahapan ini dilakukan pada minggu keempat bulan Juli dan minggu
pertama bulan Agustus KKN-PPM Unud. Dalam tahap ini dilakukan
diskusi hasil kegiatan, penyusunan laporan, pertanggungjawaban
anggaran, penggandaan laporan kegiatan, dan penyerahan laporan kegiatan
kepada pihak-pihak yang bertugas mengevaluasi laporan kegiatan
pengabdian masyarakat.
G. Rencana Evaluasi
Untuk menilai hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat
ini dilakukan dengan melihat respon/tanggapan anggota masyarakat kelompok
tani selama penyuluhan dan kegiatan pendukung. Mengenai respon/tanggapan
dari kegiatan ini dapat dilihat dari tingkat penyerapan materi oleh peserta
penyuluhan, selain itu informasi minat juga dapat diperoleh dari wawancara
langsung mengenai kegiatan penyuluhan dan kegiatan pendukung yang
10
dilakukan. Selain itu, dapat juga dilihat dari tingkat kehadiran peserta selama
kegiatan berlangsung.
11
II. DESKRIPSI PROGRAM KEGIATAN
A. PROGRAM POKOK
1. Program Pokok Tema
a. Bidang Prasarana Fisik
Percontohan Penjernihan Air
Desa Kebonpadangan merupakan desa yang daerah yang curah
hujannya cukup tinggi. Dengan potensi air hujan yang dimiliki oleh
desa tersebut secara tidak langsung dapat dimanfaatkan untuk hal
yang lebih berguna. Namun potensi tersebut tidak mampu
dimanfaatkan oleh masyarakat desa tersebut, padahal desa
Kebonpadangan masih kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Kondisi demikian membuat desa Kebonpadangan meminta air di desa
lainnya yaitu desa Padangan yang terletak di batas utara desa
Kebonpadangan. Banjar Dinas Kebon Kaja memperoleh sumber air
dari desa Padangan. Sedangkan desa Galiukir Kaja dan Kelod
memperoleh sumber air dari sumur bor. Namun sumur bor yang telah
dibuat oleh warga tidak mampu menghasilkan air secara maksimal.
Kelemahan yang terjadi dalam pemenuhan kebutuhan air di desa
Kebonpadangan, membuat kami termotivasi untuk memanfaatkan
sumber air hujan untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga air hujan
yang cukup tinggi tidak akan menjadi sia-sia dan menjadi hambatan
dalam pengolahan produksi peningkatan hasil pertanian. Terutama
produk hasil kopi olah basah.
b. Bidang Peningkatan Produksi
Pembinaan Teknis Produksi Industri Kecil Makanan
Masyarakat pedesaan identik dengan komunitas dan kehidupan petani
yang tidak terlepas dari pola kelembagaan usaha ekonomi pedesaan
yang berciri pertanian dengan orientasi subsistem. Dari segi
besarannya, usaha perekonomian di Desa Kebonpadangan didominasi
oleh usaha-usaha berskala mikro dengan pelaku utamanya yaitu
petani, pedagang, sarana produksi dan hasil pertanian, pengolah hasil
12
pertanian, dan pengrajin. Para pelaku perekonomian tersebut pada
umumnya masih dihadapkan pada permasalahan yang mendasar yaitu
terbatasnya ketersediaan modal sebagai unsur penting yang
mendukung peningkatan produksi dan pada gilirannya dapat
mengangkat taraf hidup masyarakat pedesaan. Pada desa
Kebonpadangan ini dikenal salah satu produk yang diunggulkan yaitu
Chips Salak. Chips salak merupakan makanan yang dibuat oleh
Kelompok Wanita Tani Lantang Semu di desa Kebonpadangan.
Kelompok Wanita Tani ini beranggotakan 20 orang wanita tani.
Dalam hal ini masyarakat masih menghadapi beberapa kendala
diantaranya adalah pemasaran produk dan cara packing kemasan.
Maka dari pada itu program Pembinaan teknis produksi industri kecil
makanan sangat diperlukan oleh masyarakat desa agar dapat
membantu memperlancar produksi dan distribusi untuk meningkatkan
perekonomian desa tersebut.
Pembinaan Teknis Pembuatan Pupuk yaitu dengan
Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Starter Mol
Pembuatan stater MOL (Mikroorganisme Lokal) merupakan program
lanjutan dalam teknis pengolahan pembuatan pupuk kompos. Sampah-
sampah skala rumah tangga seperti sisa buah yang sudah membusuk,
sisa nasi basi, tauge, roti basi, maupun bahan-bahan dari alam yang
memiliki kandungan hormon (misal daun gamal, lamtoro, dll) yang
dapat di jadikan stater kompos berupa MOL. Bahan-bahan stater yang
digunakan berupa bahan-bahan alami yang mudah diperoleh di
lingkungan masyarakat dan tidak memerlukan biaya yang tinggi.
Dengan pembuatan stater kompos berupa MOL yang berbahan dasar
dari bahan-bahan alami, lebih mudah dibuat dan digunakan. Tidak
mengandung bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan dan pembelian bahan-bahannya pun juga jauh
dan memerlukan waktu serta harganya yang cukup mahal.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat stater kompos dengan
MOL (mikroorganisme lokal) yaitu dapat berupa daun gamal, daun
lamtoro, tauge, daun suar, nasi basi, buah busuk, roti basi, dll yang
13
nantinya akan dicampur dengan gula bali (untuk makanan
mikroorganisme) dan air kelapa untuk menambah kandungan
hormonnya. Kemudian di fermentasi kurang lebih selama 2 minggu
dalam botol atau ember.
Stater yang dibuat ini nantinya akan diaplikasikan ke dalam
pembuatan kompos untuk sebagai stater dalam membantu merombak
sehingga dapat mempercepat pembuatan kompos dan menambah
nutrisi-nutrisi atau unsur hara dalam kompos. Stater yang sudah jadi
juga dapat diperjual belikan jika membuat dengan skala yang lebih
besar. Penyuluhan dan pelatihan ini akan di fokuskan ke warga desa
yang masuk dalam kelompok tani.
c. Bidang Sosial Budaya
Program Penyuluhan Teknis Pemasaran Cotilla Chips
Kelompok Wanita Tani Lantang Semu Desa Kebonpadangan
Dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia desa
Kebonpadangan terlebih dahulu kami mensurvey potensi dan kendala-
kendala yang ada di desa. Sumber daya manusia yang tersedia cukup
banyak namun sebagian besar hanya berkompeten di bidang pertanian.
Potensi desa yang dimiliki masyarakat Kebonpadangan juga cukup
banyak seperti di bidang pertanian, peternakan dan pembuatan usaha-
usaha kecil dalam upaya pemanfaatan hasil-hasil pertanian dan/atau
perkebunan. Ada banyak peluang-peluang usaha yang dapat
dikembangkan oleh masyarakat Kebonpadangan khususnya Banjar
Dinas Galiukir. namun sebagian besar masyarakatnya terutama yang
di Br. Galiukir memilih untuk bekerja di bidang perkebunan.
Ketersediaan jumlah lahan yang tidak sebanding dengan lahan
perkebunan yang dimiliki menyebabkan masih adanya masyarakat
yang tidak memiliki lahan dan hanya menjadi pegarap di lahan milik
warga lain.
Menanggapi masalah tersebut, memang sudah ada usaha-usaha lain
yang dibuat oleh masyarakat setempat namun belum berjalan secara
optimal. Salah satunya adalah memanfaatkan buah salak, dan kelapa
untuk dijadikan kripik yang diberi nama Cotilla Chips. Dari segi rasa,
14
kripik tersebut tidak kalah dengan kripik-kripik lain yang beredar di
pasaran. Selain itu, kripik jenis ini belum ada yang memproduksi di
daerah lain. Jadi peluang kripik tersebut untuk masuk pasar masih
sangat besar namun peluang tersebut belum dapat dilihat oleh
masyarakat di sana.
Ini menyebabkan mereka terkesan tidak bersemangat atau tidak fokus
untuk mengembangkannya sehingga beralih ke pekerjaan perkebunan
atau bidang lain. Kelompok Wanita Tani Lantang Semua (pelaku
usaha tersebut) hanya akan membuat kripik ketika ada pesanan saja.
Itupun jika didukung oleh sinar matahari yang terik untuk
berproduksi. Pemasaran produk unik ini masih memiliki kendala
dasar. Padahal telah ada permintaan dari salah satu supermarket besar
di Denpasar. Selain karena kendala tersebut, kurangnya promosi yang
dilakukan juga membuat pesanan yang diterima pun tidak banyak
sehingga kontribusi usaha tersebut terhadap peningkatan ekonomi
masyarakat belum dapat dirasakan secara optimal.
Penyuluhan teknis pemasaran yang lebih efektif merupakan langkah
yang tepat sebagai langkah awal mengembangkan usaha ini karena
dalam sebuah usaha, yang paling penting adalah pemasarannya. Kalau
pemasarannya sudah lancar maka produksi juga akan dapat terus
berjalan. Hal ini sesuai dengan kendala yang dihadapi pelaku usaha
Cotilla Chips tersebut selain kendala di modal usaha. Untuk itu,
masyarakat setempat wajib mengetahui teknis pemasaran yang tepat
bagi usahanya. Secara garis besar, strategi dari teknis pemasaran
adalah terdiri dari 4P yaitu bagaimana cara membuat produk yang
sesuai dengan yang diharapkan konsumen dengan dilihat dari kualitas,
packaging, dll (product), menentukan lokasi usaha yang dekat dengan
bahan baku atau dekat dengan konsumen (place), harga produk yang
tepat (price), dan menentukan cara promosi agar produk yang telah
dibuat laku dijual (promotion).
Selain strategi pemasaran 4P, strategi pemasaran word of mouth juga
berperan sangat besar dalam sebuah usaha. Usaha Cotilla Chips yang
dimiliki Kelompok Wanita Tani Lantang Semu tersebut penting untuk
diperkenalkan kepada masyarakat dimulai dari masyarakat terdekat
15
dan tentunya terlebih dahulu kripik disiapkan dalam image yang bagus
seperti rasa yang enak, kualitas yang baik, design kripik yang
menarik, packaging yang menarik dan harga yang sesuai. Dengan
demikian orang yang sudah tahu Cotilla Chips dan menyukainya akan
menyebarkan (menceritakan) ke rekan-rekannya sehingga mereka
berminat untuk mencoba. Ini akan mendorong Cotilla Chips lebih
banyak disukai masyarakat yang pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap volume penjualan Cotilla Chips.
Setelah dilakukan penyuluhan, langkah selanjutnya adalah
memonitoring dan mengevaluasi apakah informasi-informasi yang
telah diberikan sudah dijalankan dalam usaha Cotilla Chips tersebut
sehingga benar-benar dapat memberikan kemajuan bagi usaha Cotilla
Chips tersebut. Disamping memonitoring dan mengevaluasi, kami
juga akan memberikan contoh-contoh penerapan strategi pemasaran
seperti membantu memperbaiki tempat usaha menjadi lebih bersih
sehingga kualitas produk menjadi lebih baik, menambah rasa kripik
seperti rasa pedas, manis, dll dari segi product dan membantu
memasarkan kripik Cotilla chips dalam berbagai kesempatan
sosialisasi, ke warung-warung terdekat dan memasarkannya melalui
media social seperti twitter, facebook, blog, dll dari segi promotion.
Sasaran program ini adalah masyarakat desa Kebonpadangan
khususnya para pelaku usaha Cotilla Chips demi berkembangnya
usaha tersebut melalui peningkatan kemampuan pemasarannya
sehingga usaha tersebut memperoleh keuntungan yang optimal dan
dapat berjalan secara berkesinambungan yang akhirnya dapat
menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat terutama
bagi yang tidak memiliki lahan perkebunan. Dengan demikian
program ini dapat membantu meningkatkan ekonomi dan taraf hidup
masyarakat setempat.
d. Bidang Kesehatan
Penyuluhan Tentang Obat dan Bahan Aditif yaitu
Inventarisasi Tanaman Obat Keluarga
16
Pemberdayaan keluarga dalam pemanfaatan lahan rumah untuk
menanam tanaman obat keluarga dapat meningkatkan kesejahteraan
dan kesehatan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan dan kesehatan
masyarakat ini dapat meningkatkan kualitas kehidupan dari
masyarakat. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat mengenai cara pemanfaatan berbagai tanaman
yang terdapat di pekarangan rumah warga yang memiliki potensi
sebagai obat atau bahan obat. Materi ini dilakukan dengan
melaksanakan inventarisasi tanaman yang ada di pekarangan rumah
warga dan memberikan informasi mengenai potensi dan cara
pengolahannya dari masing-masing tanaman yang dimiliki oleh tiap
keluarga sebagai bahan obat. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu
masyarakat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi
biaya kesehatan yang seharusnya dikeluarkan dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mencari tanaman-tanaman yang
berkhasiat sebagai obat disekitar desa Kebonpadangan. Survei
dilakukan pada masing-masing rumah warga dan di tempat-tempat
umum, seperti kantor kepala desa, sekolah, dan jalan umum. Tanaman
yang didapat, dicatat namanya serta lokasi tempat tanaman tersebut.
Data-data tanaman obat yang didapatkan dicari nama Indonesia, nama
ilmiah, nama daerah, khasiat, cara pengolahan, dan cara
penggunaannya sesuai dengan literatur, baik buku maupun online.
Tanaman obat yang dipilih adalah tanaman obat yang banyak tumbuh
di daerah desa dan tanaman yang dapat mengobati penyakit yang
sering dialami warga desa.
Setelah mendapat data di atas, data diketik. Untuk tanaman yang
terdapat pada rumah warga, data dikelompokkan menurut masing-
masing rumah warga dan dijilid.
Data yang telah dibuat, diberikan pada masing-masing keluarga
disertai penjelasan singkat mengenai tanaman yang ada disekitar
pekarangan warga. Untuk tanaman pada tempat-tempat umum, label
dipasang pada daerah sekitar tanaman tersebut. Pemasangan papan ini
akan lebih efektif dan tahan lama. Pemasangan papan di tempat umum
17
juga akan memudahkan masyarakat untuk mengetahui mengenai
tanaman obat tradisional, khasiat, dan cara pengolahan tanaman yang
telah dipasangi label tersebut.
2. Program Pokok Non Tema
Program Pendapingan Keluarga
Dalam KKN PPM di Desa Kebonpadangan, Kecamatan Pupuan,
selain program pokok yang telah kami jelaskan diatas ada juga program
non tema yaitu program KK dampingan. Program KK dampingan ini
dilaksanakan oleh masing-masing individu mahasiswa yang
mendampingi 1 KK. Mahasiswa memiliki program masing-masing untuk
menanyakan apa keluhan dari warga setempat yang kurang mampu dan
membantu memberikan bantuan apapun yang dibutuhkan oleh KK
dampingan tersebut. Dari keluarga tidak mampu yang berada di Desa
Kebonpadangan, kepala desa telah memberikan 12 KK dampingan yang
akan didampingi oleh masing-masing 2 mahasiswa selama 1 bulan
melaksanakan KKN PPM di Desa Kebonpadangan, Pupuan.
B. PROGRAM BANTU
1. Pengadaan Tong Sampah organik dan anorganik dilanjutkan
dengan Penyuluhan Pemilahan Sampah dan Kerja bakti
Membersihkan Lingkungan Setempat
Program ini dilakukan untuk membantu desa dalam menciptakan
produk olahan dari sampah serta membantu peran pemerintah dalam
mensosialisasikan pertanian organik. Program ini nantinya akan
dilaksanakan bersama warga desa yang termasuk kelompok tani dan
siswa-siswi sekolah dasar. Sebelumnya dilakukan penyuluhan dan
dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan kompos.
Kompos yang akan dibuat merupakan kompos yang berasal dari
bahan-bahan alami setempat yang ada disekitar lingkungan warga dan
mudah didapat. Bahan-bahan tersebut dapat berupa kotoran ternak sapi,
serasah, sekam, sampah-sampah organik, dan kunci keberhasilan
komposnya yaitu dengan penambahan stater kompos berupa MOL yang
sudah dibuat.
18
Setelah dilakukan pelatihan pembuatan kompos ini, akan dilakukan
pengecekan dan pembalikkan kompos dengan jangka waktu 3 hari sekali.
Kompos akan jadi kurang lebih selama 3 minggu jika kondisi lingkungan
mendukung. Jika kompos sudah jadi akan siap digunakan dan dapat
diperjual belikan ke masyarakat lainnya.
2. Peningkatan Administrasi desa/dusun
Pembangunan nasional yang multi dimensi secara pengelolaannya
melibatkan segenap aparat pemerintahan, baik ditingkat pusat maupun
ditingkat daerah bahkan sampai ditingkat desa. Aparat pemerintahan
tersebut hendaknya memiliki kemampuan yang optimal dalam
pelaksanaan tugasnya. Tepatlah jika wilayah desa menjadi sasaran
penyelenggaraan aktifitas pemerintahan dan pembangunan, mengingat
pemerintahan desa merupakan basis pemerintahan terendah dalam
struktur pemerintahan Indonesia yang sangat menentukan bagi
berhasilnya ikhtiar dalam pembangunan nasional yang menyeluruh.
Mengingat kompleksnya aspek-aspek atau bidang yang hendak
dibangun ditingkat pemerintahan terendah tersebut, maka salah satu
aspek yang terlebih dahulu perlu dibangun adalah peningkatan
kemampuan aparat pemerintah desa yakni dalam pelaksanaan tugas-tugas
administrasi pemerintahan. Hal tersebut sangat penting, karena
pemerintah desa beserta aparatnya adalah sebagai administrator
penyelenggara utama aktifitas pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan maupun sebagai pembina ketentraman dan ketertiban di
wilayah kekuasaannya. Karena itu, peranan mereka demikian penting dan
banyak menentukan maju mundurnya suatu unit pemerintahan. Oleh
sebab itu diperlukan aparat desa yang benar-benar mampu dan dapat
bekerjasama dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Dengan demikian kepala desa dalam pelaksanaan tugasnya sehari-
hari, terutama yang berbuhungan dengan penyajian data dan informasi
yang dibutuhkan, semakin dituntut untuk dapat memberikan yang terbaik
dengan kerja keras dan kemampuan yang optimal guna memperlancar
pelaksanaan tugas pemerintahan. Perlu diadakan peningkatan pula pada
informasi atau pencatatan administrasir secara baik dan transparan.
19
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan desa yang terpenting
adalah bagaimana pemerintahan desa mampu meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya, mampu memberikan pelayanan kepada
masyarakat desa, dan mampu meningkatkan daya saing desanya.
Dalam mewujudkan pemberdayaan sumber daya manusia pada
Desa Kebonpadangan yang mengkhusus pada peningkatan administrasi
desa/dusun maka akan diberikan penyuluhan serta membantu
mengorganisir kembali data-data sistem administrasi yang sebelumnya
dan memperbaiki dalam format baru yang sesuai dengan standar kaedah
dalam pembuatannya secara nasional misalnya dalam hal pembuatan
surat, pembukuan dan lain sebagainya. Hal ini dianggap penting sebab
dalam aspek adminidtrasi sangat riskan jika terjadi kekacauan karena
tidak terorganisir dengan baik yang berujung pada kemacetan sistem
administrasi tersebut. Begitu pula dengan pembukuan yang harus terus
menerus dilakukan pencatatan agar apabila dikemudian hari data tersebut
diperlukan maka akan lebih mudah mendapatkannya dan memudahkan
transparansi data jika dibutuhkan.
3. Pembinaan Pelajaran Tambahan di SD
Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan dasar yang
mengajarkan pelajaran-pelajaran dasar pada siswanya. Di desa
Kebonpadangan terdapat 3 SD, yakni SD 1, SD 2, dan SD 3
Kebonpadangan. Karena letak desa Kebonpadangan sedikit terpencil,
maka pengetahuan yang dimiliki oleh siswa masih terbatas. Karena latar
belakan masalah itulah, kami berinisiatif untuk mengadakan program
pembinaan pelajaran tambahan di SD. Selain untuk berbagi pengalaman,
kami juga ingin mengaplikasikan ilmu yang yang kami dapatkan di
bangku perkuliahan.
4. Kegiatan Lomba SD Terbersih
Bersih pangkal Sehat. Itulah semboyan yang yang selalu
digaungkan sejak kita SD. Lingkungan yang bersih merupakan
lingkungan yang yang kita idamkan. Mengajarkan hidup bersih, ada
baiknya dimulai sejak dini. Ibarat kita membangun sebuah rumah, agar
20
rumah kokoh, kita harus memulai dari pondasinya. Maka untuk
membangun kebiasaan yang baik memelihara lingkungan yang bersih,
dapat dimulai dari tingkat SD. Berangkat dari fenomena tersebut, kami
berinisiatif untuk membuat lomba SD terbersih. SD yang telah mampu
menerapkan kebersihan lingkungan, patut diberikan apresiasi. Hal ini
bertujuan untuk memotivasi SD yang lain untuk meningkatkan
kebersihan lingkungan. Hal ini juga akan berdampak pada siswa yang
akan selalu menerapkan kebiasaan hidup bersih dalam hidupnya.
5. Penyuluhan Cuci Tangan dengan Sabun pada Siswa SD di Desa
Kebonpadangan Tabanan
Pendidikan kesehatan sangat penting diberikan sejak usia dini.
Pendidikan kesehatan yang diberikan sejak dini di bangku sekolah dasar
akan membentuk kesadaran untuk berperilaku sehat sejak dini. Beberapa
penyakit yang sering diderita oleh anak usia dini merupakan penyakit
yang dapat dicegah dengan adanya perilaku sehat.
Anak-anak selalu menjadi pihak yang paling rentan terhadap
penyakit sebagai akibat perilaku yang tidak sehat dan sanitasi yang
buruk. Padahal anak-anak merupakan aset bangsa yang paling berperan
untuk generasi yang akan datang. Anak-anak juga merupakan penyampai
pesan yang penting pada keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya
(HCTPS, 2010). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007
menemukan 34% kejadian ISPA dan 16% kejadian diare terjadi pada
anak usia 1-4 tahun.
Mencuci tangan denan sabun adalah salah satu cara paling efektif
untuk mencegah penyakit diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan
Atas), yang keduanya menjadi penyebab utama kematian anak-anak.
Setiap tahun, sebanyak 3,5 juta anak-anak diseluruh dunia meninggal
karena penyakit diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun juga
dapat mencegah infeksi kulit, mata, dan cacing yang tinggal di dalam
usus (Wikipedia, 2011).
Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, namun hal
ini terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan
mencuci tangan dengan sabun. Menggunakan sabun dalam mencuci
21
tangan sebenarnya menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya
lebih banyak saat mencuci tangan, namun penggunaan sabun menjadi
efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat
tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya. Didalam lemak
dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup. Efek lainnya
adalah, tangan menjadi harum setelah dicuci dengan menggunakan sabun
dan dalam beberapa kasus, tangan yang menjadi wangilah yang membuat
mencuci tangan dengan sabun menjadi menarik untuk dilakukan
(Wikipedia, 2011).
Kegiatan mencuci tangan harus di tanamkan sedari kecil karena
jika tidak dibiasakan mencuci tangan akan sulit mengubahnya ketika
dewasa nanti karena jika suatu kebiasaan yang baik kita berikan kepada
anak – anak maka seorang anak secara otomotis akan melakukan suatu
respon aktifitas terhadap apa yang dia lihat dan dia pelajari bila kebiasaan
itu terjadi secara berulang – ulang maka anak akan melakukan suatu
tindakan yang sama yang akan menimbulkan pembiasaan. Karena anak –
anak adalah bagian dari komunitas yang paling bersemangat, antusias,
dan terbuka terhadap ide – ide baru dan dapat bertindak sebagai penyalur
perubahan perilaku dengan cara memberikan edukasi salah satunya
mencuci tangan menggunakan sabun Sehingga penyuluhan cuci tangan
dengan sabun pada anak SD dipandang perlu dilakukan untuk membekali
mereka tentang pentingnya menjaga kebersihan tangan.
6. Program Pembentukan Kepala Urusan Pemberdayaan Masyarakat
Salah satu program kerja yang kami ajukan adalah pembentukan
Kepala Urusan Pemberdayaan Masyarakat. Berdasarkan data dari profil
desa tersebut, belum dibentuk kepala urusan pemberdayaan masyarakat.
Hal ini penting melihat fungsi dan tugas dari kepala urusan
pemberdayaan masyarakat, seperti menyusun rencana kegiatan
berdasarkan kebijakan dibidang pemberdayaan masyarakat dan
pemerintahan Desa, pelaksanaan fasilitasi penguatan pemberdayaan
usaha ekonomi masyarakat, usaha ekonomi keluarga dan kelompok
masyarakat yang berbasis pemberdayaan masyarakat, penguatan dan
pengembangan lembaga keuangan mikro pedesaan dan lembaga
22
keuangan desa/kelurahan, pelaksanaan fasilitasi usaha ekonomi
penduduk miskin, pemetaan penduduk miskin dan penanggulangan
kemiskinan, dll. Jadi, kami mengusulkan kepada Kepala Desa agar
dibentuk kepala urusan pemberdayaan masyarakat, demi melancarkan
kegiatan khususnya dalam sektor pertanian dan perekonomian di desa
Kebonpadangan.
C. Tempat dan Waktu
1) Tempat Pelaksanaan KKN PPM
Desa Kebonpadangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan
2) Waktu Pelaksanaan
06 Juli 2013 – 05 Agustus 2013
D. Pembiayaan
Dana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan KKN-PPM bersumber
dari Mahasiswa Peserta KKN-PPM. Dana Tersebut dialokasikan secara maksimal
dalam pelaksanaan kegiatan KKN-PPM UNUD 2013.
E. Organisasi Pelaksana
KKN PPM
Koordiantor 1 : Komang Eva Jayanti
Koordinator 2 : Ade Hinduari Putra
Sekretaris : Ni Made Suryaningsih W.
N. Wahyu Triashari
Bendahara : Octavianus Sumardana Putra
Dosen Pembimbing Lapangan
Nama : Dr. Drs. I Nyoman Dhana,MA
Fakultas : Fakultas Sastra
23
Lampiran 1
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
KEBUTUHAN JUMLAH SATUAN HARGA TOTAL
Persiapan
Kertas A4 2 Rim Rp 35.000,- Rp 70.000,-
Fotocopy
Proposal
400 Lembar Rp 150,- Rp 60.000,-
Transportasi
Survey
20 Kendaraan Rp 25.000,- Rp 500.000,-
Sewa
pemondokan
1 Rumah Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,-
Spanduk ukuran
3x1
2 Buah Rp 35.000,- Rp 70.000,-
Tinta Refill 3 injeksi Rp 33.000,- Rp 99.000,-
Sub Total Rp 1.779.000,-
Pelaksanaan
Persembahyan
gan
Pejati 4 Buah Rp 35.000,- Rp 140.000,-
Canang Rp 60.000,- Rp 60.000,-
Sesari mangku,
sesari daksina,
dan pejati
Rp 350.000,- Rp 350.000,-
Pejati, canang,
dan sesari
perpisahan
Rp 200.000,- Rp 200.000,-
Sub Total Rp 750.000,-
Percontohan Penjernihan
24
Air
Pipa 6 inchi 2 Batang Rp 110.000,- Rp 220.000,-
Tangki 250 L 1 Buah Rp 450.000,- Rp 450.000,-
Pipa bulat 1 Batang Rp 90.000,- Rp 90.000,-
Besi gantungan 4 Biji Rp 20.000,- Rp 80.000,-
Galon air 1 Buah Rp 80.000,- Rp 80.000,-
Jaring kawat 4 Meter Rp 30.000,- Rp 120.000,-
Kain kasa 4 Meter Rp 10.000,- Rp 40.000,-
Sub Total Rp 1.080.000,-
Penyuluhan dan
pelatihan
pengolahan
sampah organik
menjadi pupuk
kompos
Air Mineral 6 dus Rp 20.000,- Rp 120 000,-
Gula Merah
(Gula Bali)
2 Kg Rp 10.000,- Rp 20.000,-
Kelapa 2 buah Rp 5.000,- Rp 10.000,-
Terpal 1 buah Rp 60.000,- Rp 60.000,-
Snack 50 buah Rp 3.000,- Rp 150.000,-
Sub Total Rp 360.000,-
25
Program
Penyuluhan
Teknis
Pemasaran
Cotilla Chips
Kelompok Tani
di Br Galiukir
Desa
Kebonpadangan
Print Makalah 1 Lembar Rp 5.000,- Rp 5.000,-
Fotokopi
Makalah
15Lembar Rp 3.000,-
Rp 45.000,-
Snack contoh
usaha keripik
lainnya.
5
kotak Rp 5.000,-
Rp 25.000,-
Konsumsi
(Aqua)
1Dus Rp 18.000,-
Rp 18.000,-
Konsumsi
(Snack)
34kotak Rp 3.000,-
Rp 102.000,-
Sub Total Rp 195.000,-
Pembinaan
Pelajaran
Tambahan di
SD
Boardmaker 5 buah Rp 10.000,- Rp 50.000,-
Whiteboard 1 buah Rp 100.000,- Rp100.000,-
26
Eraser 3 buah Rp 30.000,- Rp 90.000,-
Materi 50 lembar Rp 1.000,- Rp 50.000,-
Fotokopi materi 350 lembar Rp 300,- Rp105.000,-
Dll Rp 39.500,-
Sub Total Rp434.500,-
Kegiatan
Lomba SD
Terbersih
Honor Juri 3 orang Rp 200.000,- Rp 600.000,-
Konsumsi Juri 3 orang Rp 10.000,- Rp 30.000,-
Piala 1 set Rp 200.000,-
Piagam 3 lembar Rp 10.000,- Rp 30.000,-
Bingkisan 3 buah Rp 50.000,- Rp 150.000,-
Air mineral 1 dus Rp 20.000,- Rp 20.000,-
Dll Rp 100.000,-
Sub Total Rp1.130.000,-
Penyuluhan
Cuci Tangan
dengan Sabun
pada Siswa SD
di Desa
27
Kebonpadangan
Tabanan
Sabun cuci
tangan
25 pcs Rp 2500,- Rp 62.500,-
Air mineral gelas 2 dus Rp 20.000,- Rp 40.000,-
Snack Konsumsi 50 buah Rp 3000,- Rp 150.000,-
Leaflet 30 pcs Rp 3000,- Rp 90.000,-
Surat-menyurat Rp 20.000,- Rp 20.000,-
Transportasi Rp 30.000,- Rp 30.000,-
Sub Total Rp 392.500,-
Biaya tak
terduga
Rp 610.000
Total
keseluruhan
Rp 6.731.000
28
Lampiran 2
BIODATA PENANGGUNG JAWAB
Nama : Komang Eva Jayanti
NIM : 1003005119
Tanggal Lahir : Batungsel, 16 April 1992
Program Studi : Ilmu Hukum
Fakultas : Hukum
Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
Alamat Kantor : Jalan Pulau Bali No.1 Sanglah, Denpasar
Alamat Rumah : Banjar Dinas Batungsel Kelod, Desa Batungsel,
Kecamatan Pupuan, Tabanan
BIODATA DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Nama : Dr. Drs. I Nyoman Dhana, M.A
NIP : 19570916 198403 1 002
Tanggal Lahir : Tabanan, 16 September 1957
Program Studi : Antropologi
Fakultas : Sastra
Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
Alamat Kantor : Jl. Pulau Nias No 13 Sanglah-Denpasar
Alamat Rumah : Jl. Pulau Moyo Gang Trilatui No 37 Denpasar
Pendidikan : S3
29
30
Lampiran 3
DAFTAR PESERTA KKN-PPM UNUD PERIODE VIII TAHUN 2013
DESA KEBONPADANGAN, KECAMATAN PUPUAN, TABANAN
No
.
Nama NIM Fakultas
1 Komang Eva Jayanti 1003005119 Hukum
2 Ade Hinduari Putra 1008305002 MIPA
3 Ni Md Suryaningsih W. 1001105021 Sastra
4 Octavianus Sumardana P. 1006205151 Ekonomi
5 Ida Ayu Nithya M. 1006205046 Ekonomi
6 Ni Md Rismawati 1006205043 Ekonomi
7 Made Adhitya A. W. 1003005083 Hukum
8 Ray Jordi Simangunsong 1021105040 FISIP
9 K. Vimala Kairavani 1021005004 FISIP
10 Jesica Handayanita Saragih 1002205054 Kedokteran
11 Indri Agustin Stevi Sayuri 0909005113 Kedokteran Hewan
12 Gusti Ayu Oviani 1008505067 MIPA
13 Ni Putu Putri Wulandari 1008305023 MIPA
14 I Gede Putu Darmawan 1005105053 Pertanian
15 Rorkis Joel Simbolon 1005315089 Pertanian
16 Yossi Elisabeth 1005315089 Pertanian
17 I Gd Pt Purwa Dana 1001305043 Sastra
18 Ni Putu Risnia Indira D. 1001305029 Sastra
19 I Gst Bagus Chandradiva 0704105054 Teknik
31
20 Dedek Sukma Putra S. 1004105004 Teknik
21 Putu Teguh Krisna P. 1004505020 Teknik
22 Desak Pt Siska Dewi 1004505008 Teknik
23 N. Wahyu Triashari 1003005103 Hukum
24 Hannik Lailatun Najja 1011205041 Teknologi
Pertanian
32
Lampiran 4
Tabel 1. Daftar Program KKN-PPM Desa Kebonpadangan, Kabupaten Tabanan
No Jenis Program Jenis Kegiatan
1 Program Pokok
(Tema)
1. Percontohan Penjernihan Air
2. Pembinaan Teknis Produksi Industri Kecil
Makanan
3. Pembinaan Teknis Pembuatan Pupuk Melalui
Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Starter
Mol
4. Program Penyuluhan Teknis Pemasaran
Cotilla Chips Kelompok Tani di Br Galiukir
Desa Kebonpadangan
5. Penyuluhan Tentang Obat dan Bahan Aditif
yaitu Inventarisasi Tanaman Obat Keluarga
6. Program Pendampingan Keluarga (non tema)
2 Program Bantu 1. Pengadaan Tong Sampah organik dan
anorganik dilanjukan dengan Penyuluhan
Pemilahan Sampah dan Kerja bakti
Membersihkan Lingkungan Setempat
2. Peningkatan Administrasi desa/dusun
3. Pembinaan Pelajaran Tambahan di SD
4. Kegiatan Lomba SD Terbersih
5. Penyuluhan Cuci Tangan dengan Sabun pada
Siswa SD di Desa Kebonpadangan Tabanan
6. Pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga
33
Lampiran 5
Tabel 2. Bidang Program KKN dan Rencana Program KKN-PPM Desa
Kebonpadangan, Kabupaten Tabanan
Bidang
Program
KKN
SektorBidang
PengembanganKegiatan
Nomor
Sektor
Prasarana
Fisik
15 Jalan dan
Jembatan
1. Pengadaan Tong
Sampah organik dan
anorganik
2. Percontohan
Penjernihan Air
15.1.306
15.1.4.11
Peningkatan
Produksi
01
02
Industri Kecil
Pertanian
3. Pembinaan Teknis
Produksi Industri
Kecil Makanan
4. Pembinaan Teknis
pembuatan pupuk
melalui Penyuluhan
dan Pelatihan
Pembuatan Starter
Mol
01.1.1.03
02.1.2.10
Sosial
Budaya
05
09
Koperasi dan
pengusaha kecil
Pembangunan
5. Program
Penyuluhan Teknis
Pemasaran Cotilla
Chip Kelompok
Tani di Br. Galiukir
Desa
Kebonpadangan
6. Peningkatan
Administrasi
05.4.2.03
09.3.1.03
34
11
Desa
Pendidikan
Desa/Dusun
7. Pembinaan
Pelajaran Tambahan
di SD
8. Kegiatan Lomba SD
Terbersih
11.1.1.01
11.1.1.04
Kesehatan
Masyarakat
13 Kesehatan 9. Penyuluhan Cuci
Tangan dengan
Sabun Pada Siswa
SD Di Desa
Kebonpadangan
10. Inventarisasi
Tanaman Obat
13.1.1.55
13.1.7.01
35
Lampiran 6
Tabel 3. Waktu Pelaksanaan Program KKN-PPM Desa Kebonpadangan,
Kabupaten Tabanan
Uraian KegiatanKKN PPM 6 Juli - 5 Agustus
1 2 3 4
Sosialisasi Program ke Perangkat Desa
Percontohan Penjernihan Air
Pembinaan Teknis Produksi Industri Kecil
Makanan
Pengadaan Tong Sampah organik dan anorganik
dilanjukan dengan Penyuluhan Pemilahan
Sampah dan Kerja bakti Membersihkan
Lingkungan Setempat
Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Starter
Mol
Program Penyuluhan Teknis Pemasaran Cotilla
Chips Kelompok Tani di Br Galiukir Desa
Kebonpadangan
Peningkatan Administrasi desa/dusun
Pembinaan Pelajaran Tambahan di SD
Kegiatan Lomba SD Terbersih
Penyuluhan Cuci Tangan dengan Sabun pada
Siswa SD di Desa Kebonpadangan Tabanan
Inventarisasi Tanaman Obat
Program Pendampingan Keluarga
Posdaya
Evaluasi Program
Penyusunan laporan
36