Proposal Bisnis Factory Recondition

6
PROPOSAL BISNIS FACTORY RECONDITION I. Pendahuluan Maraknya penjualan sepeda motor dan persaingan di bidang leasing sepeda motor dengan DP ringan dan terjangkau memicu meningkatnya jumlah motor tarikan. Pada saat ini berdasarkan pemantauan terjadi cukup banyak motor second yang masih menumpuk di beberapa perusahaan. Sebagai contoh di salah satu leasing terkemuka di Indonesia terdapat sekitar 6000 unit motor tarikan yang belum dijual. Di salah satu pabrik sepeda motor China yang memiliki leasing sendiri terdapat sekitar 600 lebih sepeda motor tarikan yang juga masih belum dijual. Alasan belum terjualnya motor- motor second tersebut mungkin saja adalah karena untuk menjaga harga jual second sepeda motor bersangkutan. Juga bisa dikarenakan untuk menjaga volume penjualan motor baru agar tidak disaingi oleh motor second dengan merk yang sama. Akan tetapi hal yang paling masuk akal adalah karena harga jual motor tersebut yang akan sangat merugikan bagi leasing maupun pihak yang memilikinya. Hal ini akan berpengaruh pada laporan keuangan leasing tersebut sehingga mereka lebih memilih untuk menyimpan dahulu. Akan tetapi satu hal yang pasti adalah jumlah motor tarikan tersebut sangat banyak sehingga terbuka sebuah peluang bisnis yaitu recondition sepeda motor. II. Latar Belakang Ide Biasanya bagi mereka yang memiliki sepeda motor tarikan namun tidak memiliki divisi repair atau recondition sendiri akan menyerahkan hal ini kepada bengkel-bengkel umum partner mereka. Karena kondisi sepeda motor tarikan cukup banyak yang parah, biasanya hanya sebagian yang dijual dengan dicampur dengan sepeda motor tarikan yang cukup baik ataupun dengan sepeda motor yang sudah direcondition. Sistem penjualan ini diistilahkan dengan sistem partai / lot. Sepeda motor tarikan tersebut kemudian dibeli oleh para pedagang motor second dengan harga yang relatif murah untuk dijual kembali. Kebiasaan yang terjadi adalah sepeda motor dikelompokan dalam lot-lot dan para pembeli mengajukan harga dengan tidak diperbolehkan untuk memilih barang. Yang bisa mereka pilih adalah partai mana yang hendak mereka beli. Dalam satu partai / lot, tercampur sepeda motor yang sudah siap

description

proposal

Transcript of Proposal Bisnis Factory Recondition

PROPOSAL BISNIS FACTORY RECONDITION

PROPOSAL BISNIS FACTORY RECONDITION

I. Pendahuluan

Maraknya penjualan sepeda motor dan persaingan di bidang leasing sepeda motor dengan DP ringan dan terjangkau memicu meningkatnya jumlah motor tarikan. Pada saat ini berdasarkan pemantauan terjadi cukup banyak motor second yang masih menumpuk di beberapa perusahaan. Sebagai contoh di salah satu leasing terkemuka di Indonesia terdapat sekitar 6000 unit motor tarikan yang belum dijual. Di salah satu pabrik sepeda motor China yang memiliki leasing sendiri terdapat sekitar 600 lebih sepeda motor tarikan yang juga masih belum dijual. Alasan belum terjualnya motor-motor second tersebut mungkin saja adalah karena untuk menjaga harga jual second sepeda motor bersangkutan. Juga bisa dikarenakan untuk menjaga volume penjualan motor baru agar tidak disaingi oleh motor second dengan merk yang sama. Akan tetapi hal yang paling masuk akal adalah karena harga jual motor tersebut yang akan sangat merugikan bagi leasing maupun pihak yang memilikinya. Hal ini akan berpengaruh pada laporan keuangan leasing tersebut sehingga mereka lebih memilih untuk menyimpan dahulu. Akan tetapi satu hal yang pasti adalah jumlah motor tarikan tersebut sangat banyak sehingga terbuka sebuah peluang bisnis yaitu recondition sepeda motor.II. Latar Belakang IdeBiasanya bagi mereka yang memiliki sepeda motor tarikan namun tidak memiliki divisi repair atau recondition sendiri akan menyerahkan hal ini kepada bengkel-bengkel umum partner mereka. Karena kondisi sepeda motor tarikan cukup banyak yang parah, biasanya hanya sebagian yang dijual dengan dicampur dengan sepeda motor tarikan yang cukup baik ataupun dengan sepeda motor yang sudah direcondition. Sistem penjualan ini diistilahkan dengan sistem partai / lot.Sepeda motor tarikan tersebut kemudian dibeli oleh para pedagang motor second dengan harga yang relatif murah untuk dijual kembali. Kebiasaan yang terjadi adalah sepeda motor dikelompokan dalam lot-lot dan para pembeli mengajukan harga dengan tidak diperbolehkan untuk memilih barang. Yang bisa mereka pilih adalah partai mana yang hendak mereka beli. Dalam satu partai / lot, tercampur sepeda motor yang sudah siap jual dengan sepeda motor yang harus direcondition. Harga setiap partai dengan jumlah unit yang sama pun kadang kala berbeda-beda tergantung kondisi unit yang ada. Setelah dibeli sepeda motor kemudian dijual dengan mungkin terlebih dahulu dimanfaatkan sparepartsnya dengan system kanibal atau direcondition. Pekerjaan ini biasanya diserahkan kepada divisi repair/recondition jika memiliki divisi recondition sendiri atau diserahkan kepada bengkel umum partner pedagang motor second tersebut. Jumlah satu partai bervariasi antara 5 s/d 100 unit per partai. Karena biasanya kapasitas output dari bengkel umum dalam menangani kasus-kasus perbaikan berat terbatas baik dari segi jumlah SDM maupun skill dari SDM maka biasanya biayanya cukup tinggi dan outputnya tidak besar. Jika sebuah unit dianggap tidak ekonomis untuk diperbaiki, mungkin akan diperbaiki seadanya dan dijual dengan harga yang seadanya pula.Tingginya biaya recondition selain dikarenakan output dari bengkel umum yang rendah juga karena biaya spareparts yang cukup tinggi. Bertolak dari hal-hal tersebut di atas maka tercetus ide untuk melakukan bisnis Factory Recondition. Inti dari ide ini adalah dengan menyiapkan output yang cukup besar dan dengan penanganan yang profesional dengan sistem pabrik untuk menghasilkan output yang efisien dan menekan biaya, baik jasa perbaikan maupun biaya spareparts, guna memenuhi kebutuhan pedagang motor second untuk merecondition sepeda motor dengan biaya serendah mungkin.III. Rencana Dan Arah Tujuan PerusahaanPada tahap awal akan dicari beberapa konsumen besar untuk mempercepat dan mempermudah mulainya kegiatan usaha ini. Untuk beberapa konsumen besar ini akan diberikan kemudahan-kemudahan khusus. Setelah quantity order tertentu tercapai maka target konsumen ditambah dengan pedagang sepeda motor yang lebih kecil untuk menggunakan jasa factory recondition sepeda motor yang disediakan. Pada tahap ini harga jasa dan spareparts kiranya dapat sedikit ditingkatkan untuk meningkatkan profit perusahaan.Pada mulanya akan digunakan sistem Fix dalam memerima order sebab dapat lebih banyak menerima order dengan varian yang bebeda pada saat yang bersamaan. Jika sudah tercapai kuantiti yang cukup besar untuk salah satu jenis varian, baru dipertimbangkan dengan cara Line. Sistim Fix tetap akan dipertahankan untuk tetap melayani konsumen yang telah ada. Jika memungkinkan akan dibuat cabang-cabang didaerah yang jauh untuk menerima order di daerah tersebut sebab jika biaya expedisi cukup berat maka recondition ke perusahaan akan dinilai tidak ekonomis.

Bisnis ini dirasa tidak dapat berdiri sendiri. Harus dibarengi dengan bisnis menjual spareparts kepada konsumen. Sebab biaya spareparts juga salah satu komponen yang cukup besar dari total biaya recondition sebuah sepeda motor. Segala hal yang bisa menekan biaya recondition adalah jasa yang harus bisa diberikan kepada konsumen agar dapat eksis dalam bisnis ini. Hal tersebut termasuk oplos spareparts / kanibal spareparts, menggunakan spareparts buatan China ataupun mempergunakan spareparts bekas dan lokal serta menggunakan kreatifitas untuk menghemat biaya spareparts yang harus diganti. Sebagai pertimbangan, bisnis Spareparts Recondition sendiri adalah sebuah bisnis lain yang bisa sangat menguntungkan dan bisa dijajaki untuk dilaksanakan secara terpisah jika sudah mencapai kuantiti tertentu untuk menunjang bisnis Factory Recondition.Walau harus menekan biaya dan waktu, akan tetapi kualitas output juga harus dijaga agar konsumen mendapatkan kepuasan. Bisa dipertimbangkan untuk menawarkan dua jenis paket yang berbeda. Satu yang bersifat kualitatif dan satunya ekonomis. Biasanya jika konsumen menjual secara cicil maka hendaknya memilih sistem yang kualitatif untuk menjaga kelancaran cicilan. Untuk pedagang yang menjual putus / cash, mungkin akan lebih memilih sistem ekonomis jika dirasa nilai ekonomis unit dirasa kurang memadai. Tidak tertutup kemungkinan sebuah unit akan direcondition di perusahaan lebih dari sekali. Sebuah unit yang dinilai tidak ekonomis untuk direcondition dengan paket kualitatif mungkin akan direcondition dengan paket ekonomis dan dijual dengan harga yang rendah oleh konsumen. Setelah dipakai oleh pemakai dan merasa kecewa, unit dijual kembali kepada pedagang yang membeli unit tersebut dengan harga yang sangat rendah.Pedagang tersebut mungkin merasa nilai unit tersebut cukup ekonomis jika direcondition dengan paket kualitatif. Pada kasus ini pengguna adalah pihak yang dirugikan. Hal seperti ini hendaknya dipikirkan masak-masak agar tidak menimbulkan ekses tidak tampak / kasat mata yang akan merugikan perusahaan dikemudian hari.Pada tahap selanjutnya bisa juga dipikirkan menjual bisnis ini sebagai francheis kepada pihak-pihak yang ingin bergabung jika sudah memiliki nama baik dan cukup dikenal.

IV. Jasa Factory Recondition Yang Hendak Ditawarkan

Jasa factory recondition yang hendak ditawarkan adalah jasa untuk recondition kondisi kendaraan dengan sistem masal untuk mencapai tujuan efisiensi biaya dengan hasil yang maksimal dan ditangani oleh tenaga ahli yang profesional.

Yang dimaksud dengan Factory Recondition adalah :

1. Ditujukan Untuk Para Reseller

Jasa ini ditujukan untuk para pihak yang berniat menjual kembali unit sepeda motor yang direcondition.

2. Cara dan Metode yang digunakan

Sesuai dengan namanya, maka cara dan metode yang digunakan menggunakan standart yang biasanya dipakai oleh pabrik.

3. Peralatan Yang Digunakan

Peralatan yang digunakan juga mengacu pada peralatan yang digunakan oleh pabrik perakitan secara umum dengan ditambah penyesuaian-penyesuaian untuk tujuan recondition.

4. Hasil & Kualitas Output

Tujuan dari hasil dan kualitas output adalah kembali baru tidak seperti pada bengkel umum yang bertujuan memperbaiki saja (bisa dioperasikan/berjalan/dipakai kembali). Recondition bukan Repair. Walau tidak tertutup kemungkinan melakukan repair sesuai permintaan konsumen karena pertimbangan ekonomis unit sepeda motor.5. Bersifat Masal

Dilakukan secara masal dengan tujuan menekan efisiensi dan biaya recondition6. BergaransiUntuk menjamin kepuasan konsumen maka diberikan garansi baik jasa maupun spareparts yang dibeli dari perusahaan.7. Bersetifikat

Dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari unit hasil output perusahaan.V. Kategori Jasa Recondition Yang Ditawarkan Dan Estimasi Biayanya :

1. General Reconditiona. tune up

b. stel klep

c. check rem depan belakang

d. check electrical

e. check function

f. check ban depan belakang

g. check stearing

h. pasang body

Dengan biaya Rp. 50.000,- / unit

2. Recondition Engine Minor

a. skir klep

b. bongkar kopling

c. dll

Dengan biaya Rp. 20.000,- / unit

3. OverholeDengan biaya Rp. 40.000,- / unit

4. Body Recondition (Repair / Repainting)Tergantung scope pekerjaan yang dilakukan

5. Spareparts

Tergantung spareparts yang dipakai

(Kategori di atas adalah Paket Kualitatif, sedangkan Paket Ekonomis akan ditambahkan setelah standart Paket Ekonomis selesai disepakati untuk diterapkan)Selain jasa recondition juga akan dipertimbangkan untuk menerima jasa rakit / assembling. VI. Metode Kerja Yang Akan Digunakan

Seperti telah disinggung di atas, metode kerja awal adalah dengan menggunakan sistem Fix Stand (bukan Line / bukan Conveyor). Cara ini dianggap effiesien karena dapat menerima order dengan multi varian dalam waktu yang bersamaan. Hal ini adalah karena pertimbangan pada saat awal usaha mulai dijalankan, jumlah order masih belum memadai, sehingga harus menerima varian apapun yang dibutuhkan konsumen dalam jumlah berapapun untuk keperluan agar perusahaan dapat sesegera mungkin beroperasi.

Standart yang digunakan mengacu pada standart pabrik dengan tujuan recondition unit. Standart pabrik yang dimaksud juga termasuk pembelian spareparts dan penggunaan SDM untuk keperluar recondition. Seperti yang dikenal luas, fabrikasi bertujuan menghasilkan secara masal dengan tujuan menekan biaya seminim mungkin. Dengan mengacu pada sistem factory /pabrik, maka sistem pembayaran maupun kondisi-kondisi lainnya hendaknya juga diperlakukan seperti layaknya sebuah pabrik pada umumnya (terutama untuk para supplier).

VII. Penutup

Pada intinya bisnis ini adalah penyedia jasa untuk menekan cost recondition dengan kualitas yang dapat diterima pasar untuk membantu para pelaku bisnis motor second. Banyaknya jumlah motor tarikan dan pelaku bisnis motor second adalah hal yang sangat menunjang untuk keberhasilan bisnis ini. Hal lain yang juga baik untuk bisnis ini adalah persaingan yang semakin gencar antara ATPM dan Leasing Company dengan menerbitkan paket DP murah.