Proposal All

43
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kegiatan belajar, siswa tidak sebatas mencerna apa-apa saja yang diterangkan oleh guru, tetapi siswa juga membutuhkan referensi atau acuan untuk menggali ilmu agar pemahaman siswa lebih luas sehingga kemampuannya dapat lebih dioptimalkan. Dengan adanya buku teks tersebut siswa dituntut untuk berlatih, berpraktek, atau mencoba teori-teori yang sudah dipelajari di buku tersebut. Karena itu Efektivitas penggunaan text book sangat penting untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam kurikulum. Efektivitas text book sangat berpengaruh besar di dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan text book siswa akan lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan dengan kemampuannya dapat lebih dioptimalkan. Oleh karena

Transcript of Proposal All

Page 1: Proposal All

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam kegiatan belajar, siswa tidak sebatas mencerna apa-apa saja yang

diterangkan oleh guru, tetapi siswa juga membutuhkan referensi atau acuan untuk

menggali ilmu agar pemahaman siswa lebih luas sehingga kemampuannya dapat

lebih dioptimalkan.

Dengan adanya buku teks tersebut siswa dituntut untuk berlatih, berpraktek,

atau mencoba teori-teori yang sudah dipelajari di buku tersebut. Karena itu

Efektivitas penggunaan text book sangat penting untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam kurikulum.

Efektivitas text book sangat berpengaruh besar di dalam proses pembelajaran.

Dengan menggunakan text book siswa akan lebih mudah dalam memahami materi

yang diajarkan dengan kemampuannya dapat lebih dioptimalkan. Oleh karena itu

guru haruslah cerdas dalam menentukan buku ajar yang akan digunakan di dalam

pembelajaran dan mengefektifkan penggunaan text book sehingga dapat berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa.

Dipandang dari hasil belajar, buku teks mempunyai peran yang sangat penting.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks berperan secara maknawi

dalam pretasi belajar siswa. Laporan World Bank (1995) mengenai Indonesia,

misalnya, ditunjukkan bahwa tingkat kepemilikan siswa akan buku dan fasilitas lain

berkorelasi positif dengan prestasi belajar siswa. Di Filipina, peningkatan rasio

Page 2: Proposal All

kepemilikan buku siswa dari satu 1 : 10 menjadi 1 : 2 di kelas 1 dan 2 secara

signifikan meningkatkan hasil belajar siswa (World Bank, 1995). Pernyataan tersebut

diperkuat oleh Supriadi (2000) yang menyatakan bahwa tingkat kepemilikan siswa

akan buku berkorelasi positif dan bermakan dengan prestasi belajar.

Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses

kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang

diberikan oleh seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh

peserta didik. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan

mengahasilkan pembelajaran yang maksimal. Dalam proses pencapaiannya, prestasi

belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama yang sangat

berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran adalah penggunaan media

pembelajaran. Karena, media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses

belajar sebagai alat untuk menyampaikan pesan atau materi pembelajaran.

Keberhasilan tujuan pendidikan di suatu sekolah dapat di lihat dari keberhasilan

siswa dalam menyerap materi pembelajaran secara menyeluruh, dimana hal ini dapat

terjadi diantaranya karena keberhasilan guru di dalam memilih buku teks yang sesuai

dengan materi pembelajaran dan menggunakannya secara efektif.

Menurut Hall Quest (1915), ”buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang

disusun untuk maksud-maksud dan tujuan-tujuan instruksional.” Dengan demikian

urgensi text book dalam dunia pendidikan memainkan peranan penting dalam

pembelajaran. Dengan text book program pembelajaran bisa dilaksanakan secara

lebih teratur sebab guru sebagai pelaksana pendidikan akan memperoleh pedoman

Page 3: Proposal All

materi yang jelas. Terhadap pentingnya buku teks ini, Grambs, J.D. dkk (1959),

menyatakan “the text book is the one of the teacher’s major tools in guiding

learning.”

Dari latar belakang yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis ingin

sekali meneliti lebih lanjut tentang pengaruh buku teks terhadap prestasi belajar

siswa. Dan penulis menungakannya dalam skripsi ini dengan judul “EFEKTIVITAS

PENGGUNAAN TEXT BOOK PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR AL-QUR’AN HADITS SISWA KELAS II MADRASAH

TSANAWIYAH NURUL FALAH PASIRMALANG LEBAK 2010”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, maka penulis

dapat mengidentifikasi beberapa masalah, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas penggunaan text book berpengaruh terhadap presasi belajar

Page 4: Proposal All

C. Pembatasan Masalah

Guna menghindari terjadinya penyimpangan dalam pembahasan masalah pada

penulisan skripsi ini, sekiranya perlu di tentukan batasan-batasan masalahnya,

sehingga tujuan dari penyusunan skripsi dapat tercapai dan tidak menyimpang dari

pokok masalah. Sekaligus untuk memperjelas objek penelitian yang sebenarnya.

Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi dapat dipastikan bahwa batasan

permasalahan untuk penulisan skripsi ini yaitu dititik beratkan pada prestasi belajar

Al-Qur’an Hadits siswa di MTs Nurul Falah.

D. Perumusan Masalah

Agar dalam penelitian dan pembahasannya dapat mencapai sasaran yang

diinginkan, maka penulis menganggap perlu untuk merumuskan permasalahan.

Adapun rumusan masalah yang penulis tetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah Efektivitas penggunaan text book di MTs Nurul Falah?

2. Bagaimankah prestasi Al-Qur’an Hadits siswa di MTs Nurul Falah ?

3. Seberapa besar pengaruh Efektivitas penggunaan text book terhadap prestasi

belajar Al-Qur’an Hadits siswa MTs Nurul Falah ?

Page 5: Proposal All

E. Kegunaan Penelitian

Hasil yang hendak dicapai sebagai kegunaan dari penelitian ini diantaranya

adalah Sebagai berikut :

1. Sebagai bahan kajian dan perbandingan secara ilmiah antara idealisme dengan

realita di lapangan.

2. Sebagai umpan balik dalam mengetahui seperti apakah Efektivitas

penggunaan text book dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar Al-Qur’an

Hadits siswa.

3. Mengetahi prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa MTs Nurul Falah dilihat

segi Efektivitas penggunaan text book tersebut.

4. Sebagai data untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam menentukan arah

pendidikan dan pengajaran di MTs Nurul Falah

Page 6: Proposal All

BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Efektivitas Text Book

a. Pengertian Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia term Efektivitas

disinonimkan dengan kata keefektifan.1 Sedangkan menurut Kamus

Ilmiyah Populer berarti ketepatan; hasil guna; menunjang tujuan.2

Pengertian Efektivitas secara umum menunjukan sampai seberapa

jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal

tersebut sesuai dengan pengertian Efektivitas menurut Hidayat (1986)

yang menjelaskan bahwa :“Efektivitas adalah suatu ukuran yang

menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah

tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin

tinggi Efektivitasnya”.3

Menurut Komaruddin (2006;269) mendifinisikan efetivitas adalah

suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan

1 Kamus Besar Bahasa Indoneisa online. http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/2 M. Ridwan, dkk Kamus Ilmiyah Populer, (Jakarta; Pustaka Indonesia, tanpa tahun) h. 1023 http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/

Page 7: Proposal All

keguiatan manajemen dalam menjacai tujuan yag telah di capai terlebih

dahulu.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah

tingkat pencapaian target yang dipandang secara kualitas, kuantitas dan

waktu. Di asumsikan semakin tinggi efektivitas sebuah kegiatan maka

akan semakin pula hasil ataupun target yang dicapai.

b. Pengertian Text Book

Text book berasal dari kata bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata

yaitu text dan book. Text berarti bacaan utama dari buku, naskah, kutipan

alkitab, pokok pembicaraan dan book berarti buku. Dengan demikian text

book dapat kita artikan ke dalam bahasa Indonesia yang berarti buku teks.

Ada beberapa definisi tentang text book, antara lain :

1. Buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah

dan di perguruantinggi untuk menunjang suatu program pengajaran.

(Buckingham, 1958)

2. Buku teks adalah buku yang dirancang buat pengunaan di kelas,

dengan cermat di susundan disiapkan oleh para pakar atau para ahli

dalam bidang itu dan diperlengkapi sarana-sarana pengajaran yang

sesuai dan serasi. (Bacon, 1935)

3. Buku teks adalah buku standar atau buku setiap cabang khusus studi

dan dapat terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok/utama dan

suplemen/tambahan. (Lange, 1940).

Page 8: Proposal All

Dari ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa buku

teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan

perguruan tinggi untuk menunjang suatu porgram pembelajaran yang

terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok dan buku tambahan.

Rumusan senada juga disampaikan A. J. Loferidge (terjemahan

Hasan Amin) buku teks adalah buku sekolah yang memuat bahan yang

telah disekeksi mengenai bidang studi tertentu, dalam bentuk tertulis yang

memenuhi syarat tertentu dalam kegiatan belajar mengajar, di susun

secara sitematis untuk diasimilasikan.4

Chambliss dan Calfee (1998) menjelaskannya secara lebih rinci.

Buku teks adalah alat bantu siswa untuk memahami dan belajar dari hal-

hal yang dibaca dan untuk memahami dunia (di luar dirinya). Buku teks

memiliki kekuatan yang luar biasa besar terhadap perubahan otak siswa.5

Secara teknis Geene dan Pety (dalam Tarigan, 1986: 21)

menyodorkan sepuluh kategori yang harus dipenuhi buku teks yang

berkualitas. Sepuluh kategori tersebut sebagai berikut.

Buku teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.

Buku teks haruslah mampu memberikan motivasi kepada para

siswa yang memakainya.

4 http://masnur-muslich.blogspot.com/2008/10/hakikat-dan-fungsi-buku-teks.html5 ibid

Page 9: Proposal All

Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang

memanfaatkannya.

Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik

sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.

Isi buku teks haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran

lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana

sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan

terpadu.

Buku teks haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-

aktivitas pribadi para siswa yang mempergunaknnya.

Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari

konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak

embuat bingung siswa yang memakainya.

Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view”

yang jelas dan tegas sehingga ada akhirnya juga menjadi sudut

pandang para pemakainya yang setia.

Buku teks haruslah mamu memberi pemantapan, penekanan pada

nilai-nilai anak dan orang dewasa.

Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi

para pemakainya.

Sepuluh kategori yang disodorkan Geene dan Petty tersebut pada

dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari ketiga ciri buku teks

Page 10: Proposal All

yang disampaikan sebelumnya. Dikatakan demikian, karena butir-butir

kategori tersebut bisa dimasukkan ke dalam tiga ciri buku teks. Sebagai

kelengkapan kategori tersebut, Schorling dan Batchelder (1956)

memberikan empat ciri buku teks yang baik, yaitu (1) direkomendasikan

oleh guru-guru yang berpengalaman sebagai buku teks yang baik; (2)

bahan ajarnya sesuai dengan tujuan pendidikan, kebutuhan siswa, dan

kebutuhan masyarakat; (3) cukup banyak memuat teks bacaan, bahan drill

dan latihan/tugas; dan (4) memuat ilustrasi yang membantu siswa belajar.

Dari paparan pengertian-pengertian yang dikemukakan oleh para ahli,

penulis menarik sebuah kesimpulan, yaitu efektivitas penggunaan text book

adalah penggunaan text book ataupun buku teks yang digunakan sebagi media

belajar di dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang ditinjau dari tiga

sudut pandang yaitu kualitas, kuantitas dan waktu penggunaannya.

2. Pengertian Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadist

a. Pengertian Prestasi

Pengertian prestasi sebagaimana yang tercantum dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,

dikerjakan, dan sebagainya).6 Definisi ini juga di paparkan dalam Kamus

Ilmiyah Populer.

6 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/

Page 11: Proposal All

b. Pengertian Belajar

Term belajar berasal dari kata “ajar” yang berarti petunjuk yang

diberikan kepada orang untuk diketahui, sedangkan kata belajar berarti

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.7

Adapun belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah

merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek

tingkah laku. Menurut Slameto pengertian belajar dapat didefinisikan

sebagai berikut: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.”8

M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan,

mengemukakan bahwa belajar adalah .tingkah laku yang mengalami

perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik

fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan

suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun

sikap.9

7 ibid

8 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengeruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,2003), Cet. Ke-4, h. 2.

Page 12: Proposal All

Selanjutnya, defini belajar yang diungkapkan oleh Cronbach di

dalam bukunya Educational Psychology yang dikutip oleh Sumardi

Suryabrata menyatakan bahwa: belajar yang sebaik-baiknya adalah

dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan

pancainderanya.10

c. Pengertian Prestasi Belajar

Pengertian prestasi belajar sebagaimana yang tercantum dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: “penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya

ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”11

Prestasi belajar dapat bersifat tetap dalam serjarah kehidupan

manusia karena sepanjang kehidupannya selalu mengejar prestasi

menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar dapat

memberikan kepuasan kepada orang yang bersangkutan, khususnya orang

yang sedang menuntut ilmu di sekolah.

Prestasi belajar meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah

sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang

bersangkutan. Prestasi belajar dapat dinilai dengan cara:

9 M Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosadakarya, 2003),Cet. Ke- 19, h. 85

10 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), Cet. Ke-2, h.231.

11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 895.

Page 13: Proposal All

a. Penilaian formatif

Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk

mencari umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaian

tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar-

mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.

b. Penilaian sumatif

Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk

memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau

pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah

dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.12

d. Indikator Prestasi Belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap

ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses

belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku

seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini

disebabkan perubahan hasil belajar bersifat ingtangibel (tak dapat diraba).

Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya

mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan

diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil

belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun dimensi karsa.

12 M Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), Cet. Ke-10, h. 26.

Page 14: Proposal All

Menurut Muhibbin Syah, kunci pokok untuk memperoleh ukuran

data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah

mengetahui garis-garis besar idikator yang dikaitkan dengan jenis

prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.

Selanjutnya, penulis sajikan tabel indikator prestasi belajar yang

bersumber dari (Surya, 1982; Barlow, 1985):

Ranah/ Jenis Prestasi Indikator

A. Ranah Cipta (Kognitif)

A.1. Pengamatan 1. Dapat menunjukkan2. Dapat membandingkan3. Dapat menghubungkan

A.2. Ingatan 1. Dapat menyembutkan2. Dapat menunjukkan kembali

A.3. Pemahaman

A.4. Aplikasi/ Penerapan 1. Dapat memberikan contoh2. Dapat mendefinisikan dengan lisan

sendiriA.5. Analisis (pemeriksanaan dan

pemilahan secara teliti)1. Dapat memberikan Contoh2. Menggunakan secara tepat

A.6. Sintesis (membuat paduan baru dan utuh)

1. Dapat menguraikan2. Dapat mengklasifikasikan

B. Ranah Rasa (Afektif)

B.1. Penerimaan 1. Dapat menghubunkan materi-materi sehingga menjadi kesatuan baru

2. Dapat menyimpulkanB.2. Sambutan 1. Menunjukkan sikap menerima

2. Menunjukkan sikap menolakB.3. Apresiasi (sikap menghargai) 1. Kesediaan berpartisipasi

2. Kesediaan memanfaatkanB.4. Internalisasi (pendalaman) 1. Mengangap penting dan

bermanfaat2. Menganggap indah dan harmonis

B.5. Karakteristik (penghayatan) 1. Mengakui dan meyakini

Page 15: Proposal All

2. Mengingkari

C. Ranah Karsa (Psikomotorik)

C.1. Keterampilan bergerak dan bertindak

1. Kecakapan mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya

C.2. Kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal

1. Kefasihan melafalkan2. Kecakapan membuat mimik dan

gerakan jasmani

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam peneletian ini, penulis tidak menemukan penelitian yang serupa dengan

penelitian yang penulis laksanakan di sekitar kabupaten Lebak profinsi Banten. Akan

tetapi senada dengan pendapat beberapa pendapat para tokoh yang telah menulis

paparkan di atas, penulis berkyakinan bahwa ada korelasi yang cukup kuat antara

variabel terikat dengan variabel bebas yang akan penulis coba untuk teliti.

Oleh karena itu penulis ingin berupaya untuk membuktikan tentang seberapa

besarkah pengaruh book text sebagai media belajar terhadap prestasi belajar Al-

Qur’an Hadist siswa di MTs Nurul Falah Pasirmalang.

C. Kerangka Berfikir

Text book adalah sarana belajar yang digunakan di lembaga pendidikan formal

maupun informal oleh pendidik dan peserta didik yang digunakan sebagai salah satu

media belajar dengan hadapan dapat menghasilkan hasil belajar yang lebih baik.

Penggunaan media belajar dalam kegiatan belajar mengajar sangat dibutuhkan

guna mempermudah penyampaian materi pembelajaran dan mempermudah

pemahaman yang disampaikan guru kepada murid.

Page 16: Proposal All

X Y

Sedangkan prestasi belajar merupakan hasil kuantitatif dari rangkaian proses

belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik.

Berangkat dari definisi-definisi diatas, penulis mempunyai dugaan yang kuat

bahwasanya Efektivitas text sebagai media belajar mempunyai pengaruh terhadap

prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa, dengan skema kerangka berfikir sebagai

berikut:

Efektifitas penggunaan text

book sebagai media belajar

Prestasi belajar Al-Qur’an

Hadits

Page 17: Proposal All

D. Hipotesis Penelitian

Untuk menguji ada atau tidaknya hubungan variabel X (prakek micro teaching)

dengan variabel Y (profesionalitas guru dalam mengajar), maka penulis mengajukan

hipotesa sebagai berikut:

Ha: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Efektivitas

penggunaan text book sebagai media belajar pengaruhnya terhadap

prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa di MTs Nurul Falah Pasir

Malang.

Ho: Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara Efektivitas

penggunaan text book sebagai media belajar pengaruhnya terhadap

prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa di MTs Nurul Falah Pasir

Malang.

Dari hipotesis di atas, penulis memiliki dugaan sementara bahwa terdapat

hubungan positif yang signifikan antara Efektivitas penggunaan text book sebagai

media belajar pengaruhnya terhadap prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa di MTs

Nurul Falah Pasir Malang. Untuk itu, penulis sepakat dengan pernyataan Ha di atas.

Adapun untuk kebenarannya, maka akan dibuktikan melalu hasil penelitian yang

dilakukan di sekolah yang bersangkutan.

Page 18: Proposal All

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitan

Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan data tentang praktek Mikro teaching yang pernah dilaksanakan

guru-guru SMP Pondok Pesantren La Tansa.

2. Mengetahui tingkat profesionalitas guru dalam mengajar di SMP Pondok

Pesantren La Tansa

3. Mengetahui sejauhmana pengaruh praktek Mikro teaching terhadap

profesionalitas guru dalam mengajar di SMP Pondok Pesantren La Tansa

4. Penelitian ini juga berguna untuk kepala sekolah SMP dan pimpinan Pondok

Pesantren La Tansa dalam meningkatkan profesionalitas guru dalam

mengajar.

B. Tempat, dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

a. Kondisi Objektif SMP La Tansa Lebakgedong

Berdasarkan catatan dan wawancara penulis dengan salah satu staf

tata usaha SMP La Tansa Mashiro, maka catatan bahwa sekolah

tersebut didirikan pada tahun 1991. dan jumlah siswa SMP dan SMA

Page 19: Proposal All

sampai saat ini mencapai 2208 orang dengan sarana dan fasilitas

pembangunan yang memadai.

b. Letak Geografis

Sekolah Menengah Pertama (SMP) La Tansa Mashiro merupakan

lembaga pendidikan formal dengan sistem boarding school

(diasramakan) di bawah naungan pendidikan nasional sebagai lanjutan

dari Sekolah Dasar Negeri atau Madrasah Ibtida'iyyah, letak lokasi di

kampung Parakansantri, Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebakgedong,

Kabupaten Lebak. 

SMP La Tansa berdiri di sebuah dataran seluas ± 19 ha, di daerah

Parakansantri Lebakgedong Lebak Banten. Lokasi SMP La Tansa

menyatu dengan SMA dan SMK La Tansa, yang didalamnya

memadukan sistem pendidikan pondok pesantren dengan sistem

pendidikan nasional tanpa adanya dichotomi antara mata pelajaran

kepesantrenan (keagamaan) dengan mata pelajaran umum. Keseluruhan

materi pendidikan disatukan dalam kegiatan intrakurikuler.

Lokasi SMP La Tansa sangat indah dan nyaman karena dikelilingi

bukit-bukit yang hijau dengan aliran air sungai Ciberang disebelas

selatan pondok, sehingga menjadikan lokasi Pondok Pesantren La

Page 20: Proposal All

Tansa sebagai tempat belajar yang kondusif karena udara yang sangat

mendukung untuk belajar.

SMP La Tansa didirikan pada tahun 1991 atas prakarsa bapak Drs.

K.H. Ahmad Rifa'i Arif, dengan Surat Keputusan Mentri Pendidikan

dan Kebudayaan nomor 234/1.02./KEP/1.91. Secara geografis SMP La

Tansa Mashiro terletak di jalan raya Bogor, sekitar 38 km dari kota

Rangkasbitung.

c. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian

Penulis memilih lokasi ini karena beberapa faktor, diantaranya penulis

adalah guru aktif di SMP La Tansa yang juga berperan aktif di dalam

organisasi kepesantrenan sebagai salah satu staf sekretariat pondok pesantren.

2. Waktu Penelitian

Dengan izin dari Allah SWT, Insya Allah penulis akan melakukan penelitian

ini sejak bulan Maret 2010 sampai dengan bulan Mei 2010 M.

C. Metode Penelitain

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah metode

penelitian Kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis

terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan

penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model

matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.

Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal

Page 21: Proposal All

ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi

matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.13

Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik

objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk

yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan

frekuensi dan persentase tanggapan mereka.

D. Populasi dan Sample Penelitan

Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Penelitian

yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya, agar hasil

penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan sensus. Namun

karena sesuatu hal peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen tadi, maka yang

bisa dilakukannya adalah meneliti sebagian dari keseluruhan elemen atau unsur tadi.

Menurut Suharsimi Arikunto: "populasi adalah keseluruhan subyek penelitian".

Dengan kata lain populasi adalah anggota yang dilibatkan dan akan diteliti.

Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili.

Dalam penelitin ini, penulis menggunakan tekhnik rendom sampling (sampel

acak) yaitu sample yang diambil secara acak dari populasi yang ada.

Dari data yang terdapat di bagian Tata Usaha SMP, tercatat adalah 127 guru yang

mengajar di SMP La Tansa. Dikemukakan oleh Arikunto jika populasi berjumlah

kurang dari 100 orang, maka penelitian dilakukan terhadap semua populasi yang ada.

13 http// id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif

Page 22: Proposal All

Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15%, atau 20-

25% atau lebih, tergantung dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya pengamatan dari setiap subjek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. (1997 ; 120)

Berdasarkan teori diatas, maka penili mengambil sampel penelitian adalah

25% x 127 = 31 guru.

E. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis

setidaknya membutuhkan tiga metode pengumpulan data, yaitu:

1. Angket (kuesioner)

Angket ini diberikan kepada sample (Guru SMP La Tansa) untuk memperoleh

informasi mengenai penglaman guru ketika mengikuti prektek mikro teacing

serta pengaruhnya terhadap profesionalitas mereka dalam mengajar.

Angket dibuat dengan model Likert yang mempunyai empat kemungkinan

jawaban yang berjumlah genap ini dimaksud untuk menghindari

kecenderungan responden bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai

jawabanyang jelas.

Page 23: Proposal All

2. Observasi

Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan dengan pengamatan dan

pencatatan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi ini

dilakukan untuk memperoleh data tentang pengajaran guru-guru di SMP La

Tansa Lebakgedong, Lebak, Banten.

3. Wawancara

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk memperoleh data yang

lebih mendalam dan untuk mengkomparasikan data yang diperoleh melalui

angket. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah.

4. Studi Dokumentasi

Peneliti mencari data tentang prestasi belajar siswa, yaitu nilai raport pada

mata pelajaran Al-Qur’an Hadits semester Genap tahun 2009/2010

F. Tekhnik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan

keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat dipahami

bukan oleh orang yang mengumpulkan data saja, tapi juga oleh orang lain. Adapun

langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Editing

Dalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan adalah editing.

Ini berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu tentang

kelengkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari

kekeliruan dan kesalahan.

Page 24: Proposal All

2. Scoring

Setelah melalui tahapan editing, maka selanjutnya penulis memberikan skor

terhadap pertanyaan yang ada pada angket.

Adapun pemberian skor untuk tiap-tiap jawaban adalah:

Pertanyaan Positife (+) Pertanyaan Negatif (-)

Jawaban Skor Jawaban Skor

Selalu 4 Selalu 1

Sering 3 Sering 2

Kadang-kadang 2 Kadang-kadang 3

Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4

Kemudian hasil seluruh jawaban siswa dengan melihat rata-rata jumlah skor,

dengan klasifikasi sebagai berikut:

Klasifikasi Keterangan Jumlah Skor Jawaban

25 – 50 Rendah

51 – 75 Sedang

76 – 100 Tinggi

3. Pengujian Hipotesis

Selanjutnya adalah penghitungan terhadap hasil skor yang telah ada. Karena

penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada korelasi antara

profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa, maka yang dipakai

Page 25: Proposal All

adalah rumus “r” product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai

berikut:

Page 26: Proposal All

r xy=N ∑ XY −(∑ X)¿¿

r xy : Angka indeks korelasi .r. product moment

N : Jumlah responden

∑ XY : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

∑ X : Jumlah seluruh skor x

∑Y : Jumlah seluruh skor y

Kemudian memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r”

product moment dengan interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan

mencocokkan perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product

moment.

Selanjutnya untuk menentukan data penelitian ini signifikan atau tidak,

interpretasi juga menggunakan tabel nilai .r. (rt), dengan terlebih dahulu

mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom (df) yang rumusnya

adalah:

df =N−nr

df : degrees of freedom

N : Number of Cases

Nr : Banyaknya variabel (Profesionalisme guru Fiqih dan Prestasi

belajar Siswa).

Page 27: Proposal All

Rumus selanjutnya adalah untuk mencari kontribusi variabel X terhadap

variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD=r2 x100 %

KD : Koefision Determination (kontribusi variabel X terhadap

variabel Y).

r : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y.