Proportional Dan Purposive Sampling

4
Proportional Sampling *Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel dari setiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub populasi tersebut. Cara ini dapat memberi landasan generalisasi yang lebih dapat dipertanggung jawabkan dari pada apabila tanpa memperhitungkan besar kecilna sub populasi dan setiap sub populasi. * Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2011:64). Cara memilih sampel menggunakan prportional sample: KONSEP KREJCIE DAN MORGAN Bentuk Tabel Krejcie-Morgan sangat sederhana, mudah digunakan, sebab secara fungsional hanya terdiri dari dua kolom penting yaitu kolom untuk ukuran populasi (N) dan kolom untuk ukuran sampel (n). Sayangnya pada buku-buku metodologi penelitian maupun statistika yang mengutip karya Krejcie dan Morgan tersebut sering tidak mencantumkan keterangan yang rinci. Misalnya dalam buku yang ditulis oleh Sugiyono (2001) tidak diperoleh suatu keterangan mengenai: (1) Apakah tabel tersebut ditujukan untuk penelitian yang mengukur ratarata, total, proporsi populasi, atau yang lainnya. (2) Bagaimana bentuk dan berapa besarnya nilai keragaman yang dimasukan dalam perhitungan untuk membuat tabel tersebut, apakah varians (2) atau keragaman proporsi P(1-P).

description

perbedaan

Transcript of Proportional Dan Purposive Sampling

Page 1: Proportional Dan Purposive Sampling

Proportional Sampling

*Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel dari setiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub populasi tersebut. Cara ini dapat memberi landasan generalisasi yang lebih dapat dipertanggung jawabkan dari pada apabila tanpa memperhitungkan besar kecilna sub populasi dan setiap sub populasi.

*Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2011:64). 

Cara memilih sampel menggunakan prportional sample:

KONSEP KREJCIE DAN MORGAN

Bentuk Tabel Krejcie-Morgan sangat sederhana, mudah digunakan,

sebab secara fungsional hanya terdiri dari dua kolom penting yaitu kolom

untuk ukuran populasi (N) dan kolom untuk ukuran sampel (n). Sayangnya

pada buku-buku metodologi penelitian maupun statistika yang mengutip

karya Krejcie dan Morgan tersebut sering tidak mencantumkan keterangan

yang rinci. Misalnya dalam buku yang ditulis oleh Sugiyono (2001) tidak

diperoleh suatu keterangan mengenai:

(1) Apakah tabel tersebut ditujukan untuk penelitian yang mengukur ratarata,

total, proporsi populasi, atau yang lainnya.

(2) Bagaimana bentuk dan berapa besarnya nilai keragaman yang

dimasukan dalam perhitungan untuk membuat tabel tersebut, apakah

varians (2) atau keragaman proporsi P(1-P).

(3) Berapa nilai galat pendugaan (d) yang akan tolelir dan digunakan untuk

melakukan pendugaan parameter populasi.

(4) Keterangan yang ada hanya menyatakan tingkat keandalannya 95%,

artinya menggunakan =0,05 yang dipakai untuk mengetahui nilai Chi

kuadrat pada derajat bebas db=1.

Agar dapat menjawab secara gamblang, bagaimana caranya Tabel

Krejcie-Morgan dibuat, mau tidak mau harus ditelusuri dari rumus dasarnya.

Penelusuran yang penulis lakukan terhadap sumber aslinya, pada akhirnya

dapat menemukan rumus yang digunakan oleh Krejcie dan Morgan seperti

tergambarkan dalam rumus (2) berikut ini:

Page 2: Proportional Dan Purposive Sampling

Rumus Krejcie dan Morgan:

n = X² . N. P ( 1 – P )

( N – 1 ) . d² + X² . P ( 1 – P )

dimana:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

2 = nilai Chi kuadrat

P = proporsi populasi

Berdasarkan pada perhitungan di atas, dapat diketahui beberapa

keterangan mengenai Tabel Krejcie-Morgan sebagai berikut:

(1) Tabel Krejcie-Morgan dapat dipakai untuk menentukan ukuran sampel,

hanya jika penelitian bertujuan untuk yang menduga proporsi populasi.

(2) Asumsi tingkat keandalan 95%, karena menggunakan nilai 2 = 3,841

yang artinya memakai =0,05 pada derajat bebas 1.

(3) Asumsi keragaman populasi yang dimasukkan dalam perhitungan

adalah P(1-P), dimana P=0,5.

(4) Asumsi nilai galat pendugaan 5% (d=0,05).

*Kesimpulan:

Penentuan ukuran sampel dengan memakai rumus Slovin dan Tabel

Krejcie-Morgan hanya dapat digunakan untuk penelitian yang bertujuan

mengukur proporsi populasi.

Purposive Sampling

*Teknik ini berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat tertentu yang diperkirakan

mempunyai sangkut paut era dengan ciri-ciri atau sifat yang terdapat pada populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Jadi ciri-ciri atau sifat yang spesifik yang ada atau dilihat dalam populasi dijadikan kunci untuk pengambilan sampel.

*Teknik ini berdasarkan pada ciri-ciri tertentu yang diperkirakan mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri /sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Jadi ciri-ciri /sifat-sifat yang spesifik dalam populasi dijadikan kunci untuk pengambilan sampel.

Page 3: Proportional Dan Purposive Sampling

*Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011:68). Teknik ini paling cocok digunakan untuk penelitian kualitatif yang tidak melakukan generalisasi.

Cara memilih sampel menggunakan purposive sample:

Memilih sampel berdasarkan purposive sampling tergantung kriteria apa yang digunakan. Jadi ditentukan dulu kriteria sampel yang diambil. Misalnya disuatu kelas peneliti ingin melihat gambaran prestasi siswa yang mengikuti kegiatan osis, berarti sample tidak bisa secara acak karena tidak setiap siswa dikelas tersebut merupakan anggota osis. Siswa yang diambil sebagai sampel tersebut haruslah ditentukan sendiri oleh peneliti dan ada kriterianya, dalam hal ini yaitu: siswa tersebut merupakan anggota osis.