promosi kesehatan kerja

5
Promosi kesehatan pekerja didefinisikan sebagai upaya untuk mengubah perilaku yang merugikan kesehatan populasi pekerja (ontologi), agar didapat kondisi kesehatan dan kapasitas kerja yang optimal (aksiologi) dengan acara mengkombinasikan dukungan pendidikan, organisasi kerja, lingkungan dan keluarga (epistemiologi). Promosi kesehatan di tempat kerja (PKDTK) merupakan bagian dari pelayanan kesehatan kerja yang melaksanakan upaya perbaikan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial pekerja serta dalam rangka pencegahan penyakit yang jelas tinggi prevalensinya di antara pekerja (terutama yang berkaitan dengan gaya hidup), selain mendukung sumber daya manusia dalam mencapai kinerja, jenjang karier dan produktifitas organisasi atau tempat kerja yang setinggi-tingginya. Promosi kesehatan di tempat kerja (dipilih sesuai kejadian) : a. Penggunaan APD yang baik dan benar b. Cara kerja yang baik dan benar c. Alat kerja yang ergonomis d. Gizi kerja (kontrol berat badan dan gizi) Elemen ini memberikan petunjuk yang benar mengenai berat badan dan gizi secara personal dan memberikan pengetahuan dan informasi terbaru mengenai kontrol berat badan dan gizi sehat.

Transcript of promosi kesehatan kerja

Page 1: promosi kesehatan kerja

Promosi kesehatan pekerja didefinisikan sebagai upaya untuk mengubah

perilaku yang merugikan kesehatan populasi pekerja (ontologi), agar didapat

kondisi kesehatan dan kapasitas kerja yang optimal (aksiologi) dengan acara

mengkombinasikan dukungan pendidikan, organisasi kerja, lingkungan dan

keluarga (epistemiologi).

Promosi kesehatan di tempat kerja (PKDTK) merupakan bagian dari

pelayanan kesehatan kerja yang melaksanakan upaya perbaikan derajat kesehatan

fisik, mental dan sosial pekerja serta dalam rangka pencegahan penyakit yang

jelas tinggi prevalensinya di antara pekerja (terutama yang berkaitan dengan gaya

hidup), selain mendukung sumber daya manusia dalam mencapai kinerja, jenjang

karier dan produktifitas organisasi atau tempat kerja yang setinggi-tingginya.

Promosi kesehatan di tempat kerja (dipilih sesuai kejadian) :

a. Penggunaan APD yang baik dan benar

b. Cara kerja yang baik dan benar

c. Alat kerja yang ergonomis

d. Gizi kerja (kontrol berat badan dan gizi)

Elemen ini memberikan petunjuk yang benar mengenai berat badan dan

gizi secara personal dan memberikan pengetahuan dan informasi terbaru

mengenai kontrol berat badan dan gizi sehat.

Secara khusus biasanya ditujukan pada diit faktor risiko penyakit jantung,

diabetes dan kegemukan. Oleh karena itu dibutuhkan ahli gizi yang

berkualitas dan berpengalaman.

e. PHBS di tempat kerja seperti berhenti merokok, cuci tangan

Elemen ini menerapkan berbagai teknik untuk membantu pekerja berhenti

merokok. Penyusunan program didasarkan atas informasi yang didapat

dari pekerja yang berhenti merokok. Yang paling banyak dilakukan di

tempat kerja adalah dengan menerapkan metode yang tidak disukai

(aversion) misalnya; kebijakan larangan merokok di tempat kerja.

f. Kesehatan reproduksi di tempat kerja

g. Istirahat (rest break) di tempat kerja

h. Manajemen stress

Page 2: promosi kesehatan kerja

Fokus elemen ini adalah pemberian dukungan dan motivasi pada para

pekerja dalam hal mengatasi stress dalam kehidupan kerjanya sehari-hari

dan kadang-kadang termasuk dukungan pada kejadian-kejadian tertentu

yang menimbulkan stress. Program yang diberikan sifatnya membantu

pekerja dengan memberikan petunjuk dan nasehat serta psikoterapi.

i. Dan lain-lain yang dirasa perlu

(Sumber : Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Penyelenggaraan

Pelatihan Kader Kesehatan Kerja. Jakarta: Kemenkes RI)

Secara khusus, program promosi kesehatan di tempat kerja diterapkan melalui

3 (tiga) pendekatan yakni; pendidikan kesehatan (health education), kedokteran

pencegahan (preventive medicine) dan kebugaran fisik (physicall fitness).

1. Komponen pendidikan kesehatan

Komponen ini sifatnya mengajarkan pekerja mengenai hal-hal yang

essensial gaya hidup sehat, seperti; kebiasaan-kebiasaan yang sehat, gizi

sehat dan efek merokok terhadap kesehatan, penyalahgunaan obat dan

alkohol. Diluar aspek pendidikan kesehatan yang sifatnya informatif,

fokus lainnya mengenai prinsip-prinsip psikologi. Hal ini akan mendorong

pekerja untuk bertindak sehat dan menghindari risiko yang membahayakan

kesehatannya.

Komponen pendidikan kesehatan dalam program promosi kesehatan di

tempat kerja harus dirancang dengan memperhatikan karakteristik para

pekerja (umur, jenis kelamin, golongan, pendidikan, status kesehatan,

bahasa dll). Masalah-masalah kesehatan yang penting harus diketahui oleh

pekerja dan dilakukan perubahan dalam kerangka sehat dan efektif.

2. Komponen kedokteran pencegahan

Menurut jenisnya komponen ini terbatas pada screening penyakit umum

dan faktor risiko serta kegiatan intervensi, perlu diingat komponen ini

tidak dimaksudkan untuk mengganti pelayanan kesehatan personal. Fokus

komponen ini biasanya ditujukan juga pada upaya pengurangan kadar

kolesterol dan pelatihan kebugaran jantung.

Page 3: promosi kesehatan kerja

Pengurangan faktor risiko masalah-masalah kesehatan relatif lebih mudah

dilakukan dalam satu kesatuan program promosi kesehatan di tempat

kerja. Masing-masing program yang dijalankan perlu adanya umpan balik,

semangat kebersamaan dalam bekerja dan adanya sarana pendukung,

sehingga pencapaian tujuan lebih mudah jika dibandingkan secara

personal.

3. Komponen kebugaran fisik

Dari berbagai alasan dan pandangan komponen ini merupakan bagian yang

paling penting dari kebanyakan program promosi kesehatan yang

diterapkan. Keikutsertaan dalam kegiatan kebugaran dan olah raga yang

dijadwalkan secara teratur dalam rangka pengkondisian semangat dan rasa

kebersamaan dalam kelompok.

Program kebugaran di tempat kerja, orientasinya tidak untuk melatih

pekerja menjadi seorang atlit, akan tetapi alasan sebenarnya adalah agar

pekerja mempunyai koordinasi dan kekuatan secara normal. Program

kebugaran yang dibuat prinsipnya menyenangkan dan membangun

moral/semangat diantara pekerja.

4. Pelatihan P3K dan CPR (CPR and first aid training)

Elemen ini prinsipnya memberikan program pelatihan keselamatan

pekerja. Beberapa para ahli kesehatan kerja mempercayai bahwa setiap

pekerja harus tahu mengenai CPR dan paling sedikit mengetahui dasar-

dasar pertolongan pertama, agar para pekerja paling sedikit bisa berjaga-

jaga bila terjadi musibah/kecelakaan. Sebenarnya tempat kerja merupakan

tempat yang baik untuk merealisasikan tujuan pelatihan ini.

Jika semua pekerja mempunyai keterampilan ini maka secara nyata

keuntungan dapat diperoleh baik bagi pekerja maupun pengusaha.

Sedangkan mengenai CPR, sebagian besar tempat kerja yang mempunyai

pekerja yang setiap saat mendapat serangan jantung pada saat bekerja,

biasanya pekerja lain termotivasi tinggi untuk mempelajari CPR setelah

terjadinya beberapa insiden seperti kasus tadi.