promosi kesehatan kerja
-
Upload
ulan-imagi -
Category
Documents
-
view
78 -
download
0
Transcript of promosi kesehatan kerja
Promosi kesehatan pekerja didefinisikan sebagai upaya untuk mengubah
perilaku yang merugikan kesehatan populasi pekerja (ontologi), agar didapat
kondisi kesehatan dan kapasitas kerja yang optimal (aksiologi) dengan acara
mengkombinasikan dukungan pendidikan, organisasi kerja, lingkungan dan
keluarga (epistemiologi).
Promosi kesehatan di tempat kerja (PKDTK) merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan kerja yang melaksanakan upaya perbaikan derajat kesehatan
fisik, mental dan sosial pekerja serta dalam rangka pencegahan penyakit yang
jelas tinggi prevalensinya di antara pekerja (terutama yang berkaitan dengan gaya
hidup), selain mendukung sumber daya manusia dalam mencapai kinerja, jenjang
karier dan produktifitas organisasi atau tempat kerja yang setinggi-tingginya.
Promosi kesehatan di tempat kerja (dipilih sesuai kejadian) :
a. Penggunaan APD yang baik dan benar
b. Cara kerja yang baik dan benar
c. Alat kerja yang ergonomis
d. Gizi kerja (kontrol berat badan dan gizi)
Elemen ini memberikan petunjuk yang benar mengenai berat badan dan
gizi secara personal dan memberikan pengetahuan dan informasi terbaru
mengenai kontrol berat badan dan gizi sehat.
Secara khusus biasanya ditujukan pada diit faktor risiko penyakit jantung,
diabetes dan kegemukan. Oleh karena itu dibutuhkan ahli gizi yang
berkualitas dan berpengalaman.
e. PHBS di tempat kerja seperti berhenti merokok, cuci tangan
Elemen ini menerapkan berbagai teknik untuk membantu pekerja berhenti
merokok. Penyusunan program didasarkan atas informasi yang didapat
dari pekerja yang berhenti merokok. Yang paling banyak dilakukan di
tempat kerja adalah dengan menerapkan metode yang tidak disukai
(aversion) misalnya; kebijakan larangan merokok di tempat kerja.
f. Kesehatan reproduksi di tempat kerja
g. Istirahat (rest break) di tempat kerja
h. Manajemen stress
Fokus elemen ini adalah pemberian dukungan dan motivasi pada para
pekerja dalam hal mengatasi stress dalam kehidupan kerjanya sehari-hari
dan kadang-kadang termasuk dukungan pada kejadian-kejadian tertentu
yang menimbulkan stress. Program yang diberikan sifatnya membantu
pekerja dengan memberikan petunjuk dan nasehat serta psikoterapi.
i. Dan lain-lain yang dirasa perlu
(Sumber : Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Kader Kesehatan Kerja. Jakarta: Kemenkes RI)
Secara khusus, program promosi kesehatan di tempat kerja diterapkan melalui
3 (tiga) pendekatan yakni; pendidikan kesehatan (health education), kedokteran
pencegahan (preventive medicine) dan kebugaran fisik (physicall fitness).
1. Komponen pendidikan kesehatan
Komponen ini sifatnya mengajarkan pekerja mengenai hal-hal yang
essensial gaya hidup sehat, seperti; kebiasaan-kebiasaan yang sehat, gizi
sehat dan efek merokok terhadap kesehatan, penyalahgunaan obat dan
alkohol. Diluar aspek pendidikan kesehatan yang sifatnya informatif,
fokus lainnya mengenai prinsip-prinsip psikologi. Hal ini akan mendorong
pekerja untuk bertindak sehat dan menghindari risiko yang membahayakan
kesehatannya.
Komponen pendidikan kesehatan dalam program promosi kesehatan di
tempat kerja harus dirancang dengan memperhatikan karakteristik para
pekerja (umur, jenis kelamin, golongan, pendidikan, status kesehatan,
bahasa dll). Masalah-masalah kesehatan yang penting harus diketahui oleh
pekerja dan dilakukan perubahan dalam kerangka sehat dan efektif.
2. Komponen kedokteran pencegahan
Menurut jenisnya komponen ini terbatas pada screening penyakit umum
dan faktor risiko serta kegiatan intervensi, perlu diingat komponen ini
tidak dimaksudkan untuk mengganti pelayanan kesehatan personal. Fokus
komponen ini biasanya ditujukan juga pada upaya pengurangan kadar
kolesterol dan pelatihan kebugaran jantung.
Pengurangan faktor risiko masalah-masalah kesehatan relatif lebih mudah
dilakukan dalam satu kesatuan program promosi kesehatan di tempat
kerja. Masing-masing program yang dijalankan perlu adanya umpan balik,
semangat kebersamaan dalam bekerja dan adanya sarana pendukung,
sehingga pencapaian tujuan lebih mudah jika dibandingkan secara
personal.
3. Komponen kebugaran fisik
Dari berbagai alasan dan pandangan komponen ini merupakan bagian yang
paling penting dari kebanyakan program promosi kesehatan yang
diterapkan. Keikutsertaan dalam kegiatan kebugaran dan olah raga yang
dijadwalkan secara teratur dalam rangka pengkondisian semangat dan rasa
kebersamaan dalam kelompok.
Program kebugaran di tempat kerja, orientasinya tidak untuk melatih
pekerja menjadi seorang atlit, akan tetapi alasan sebenarnya adalah agar
pekerja mempunyai koordinasi dan kekuatan secara normal. Program
kebugaran yang dibuat prinsipnya menyenangkan dan membangun
moral/semangat diantara pekerja.
4. Pelatihan P3K dan CPR (CPR and first aid training)
Elemen ini prinsipnya memberikan program pelatihan keselamatan
pekerja. Beberapa para ahli kesehatan kerja mempercayai bahwa setiap
pekerja harus tahu mengenai CPR dan paling sedikit mengetahui dasar-
dasar pertolongan pertama, agar para pekerja paling sedikit bisa berjaga-
jaga bila terjadi musibah/kecelakaan. Sebenarnya tempat kerja merupakan
tempat yang baik untuk merealisasikan tujuan pelatihan ini.
Jika semua pekerja mempunyai keterampilan ini maka secara nyata
keuntungan dapat diperoleh baik bagi pekerja maupun pengusaha.
Sedangkan mengenai CPR, sebagian besar tempat kerja yang mempunyai
pekerja yang setiap saat mendapat serangan jantung pada saat bekerja,
biasanya pekerja lain termotivasi tinggi untuk mempelajari CPR setelah
terjadinya beberapa insiden seperti kasus tadi.