Profile ridwan kamil
-
Upload
muhroji -
Category
News & Politics
-
view
2.996 -
download
1
description
Transcript of Profile ridwan kamil
A
SekilaS tentangRidwan kamil
(�)(�)
Hidup adalaH BeRinovaSi
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(�)
Ridwan Kamil adalah anak kelahiran Bandung di tanggal 4 Oktober
1971. Terlahir dari keluarga yang sederhana namun hangat,
ia menyelesaikan pendidikan tingginya di jurusan Arsitektur ITB
dan lulus S2 di University of California Berkeley. Setelah lulus, ia
melanjutkan pekerjaan profesional sebagai arsitek di berbagai
firma di Amerika Serikat. Secara profesional telah mengerjakan
lebih dari 50 proyek arsitektur dan urban design di benua amerika,
Timur tengah dan Asia. Ia bersama firmanya sudah memenangkan
sayembara dan penghargaan lebih dari 20 kali.
Berbekal pendidikan Urban Design, ia juga diangkat menjadi
penasehat arsitektur kota Jakarta, penasehat ekonomi kreatif Taiwan
dan penasehat pembangunan kota Surabaya. sehingga kota
pahlawan ini mendapat banyak penghargaaan dalam pembangunan
perkotaan. Saat ini diangkat Gubernur Jawa Barat sebagai Ketua
Pelaksana Pengembangan Ekonomi Kreatif Jawa Barat.
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
Percaya bahwa kota di masa depan harus dibangun dengan
konsep kolaborasi, ia mendirikan banyak komunitas sosial di
masyarakat seperti Bandung Creative City Forum (BCCF), gerakan
Indonesia Berkebun, Bandung Citizen Journal, Konsep One Village
One Playground dll.
Ridwan Kamil, memiliki visi bahwa Bandung bisa dibangun
menjadi kota terbaik di Indonesia jika inovasi, kreativitas dan
kolaborasi bisa menjadi ruh dalam membangun kota Bandung.
Sekelumit profil di buku ini memuat sekilas ide, gagasan dan
mimpi-mimpinya tentang membangun sebuah kota yang
manusiawi dan berkelanjutan.
Mari Membangun Kota dengan Gagasan-gagasan Baru
Achievement
2006 - 2012
• Gatra Icon• Pikiran Rakyat Award for Tokoh Muda Kreatif
• Winner International Young Design Entrepreneur of the Year fromBritish Council Indonesia
• Google Chrome l Web Heroes for Indonesia Berkebun• Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi Bumi”,
Penggagas Indonesia Berkebun• Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi Bumi”,
Green Building Rasuna Epicentrum• Green Design Award for Al-Irsyad Mosque from BCI Asia
• World Best Religious Building, Top 5, ArchDaily for Al-Irsyad Mosque• BCI Asia Top Ten Architecture Business Award• Architect of the Year from Elle Décor Magazine.
• Green Design Award for Bottle House from BCI Asia
Won more than 15 Design Competitions
(�)
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(�)
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(�)
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(�)
Ini adalah program perbaikan kampung
dengan cara membeli sepetak tanah untuk
menjadi taman bermain anak dan kegiatan
lomba mewarnai dinding kampung dengan
gambar-gambar kreatif.
taman BermainBabakan asihkopo Bandung
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(�)
Kegiatan ini adalah cara warga Bandung
memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk
dihijaukan oleh tanaman pertanian seperti
sayur-sayuran. Lokasi kebun-kebun
ini juga menjadi ruang sosial sebagai
alternatif akhir pekan bagi anak-anak. Hasil
panen sebagian di jual untuk penghasilan
tambahan anggota komunitas.
komunitasBandungBerkebun
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(�)
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
Kegiatan ini adalah kolaborasi warga dengan
Urbane Community dalam menyelesaikan
masalah banjir dengan membangun 18
sumur resapan anti banjir.
Pekerjaan konstruksi sumur resapan
dilakukan gotong royong oleh warga sendiri.
kegiatanpenanganan Banjirdi Babakan asih kopo Bandung
(10)
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
Kegiatan ini adalah perwujudan sayembara
publik yang melibatkan sekolah dan
kelompok profesional dalam mencari
ide untuk menjadikan Babakan Siliwangi
sebagai hutan kota yang bisa diakses oleh
warga. Sayembara yang diselenggarakan
oleh publik (Bandung Inisiatip) ini merupakan
yang pertama di Indonesia.
Forest walk : Jembatan Babakan Siliwangi
(11)
Kegiatan ini adalah kolaborasi antara
tim Arsitek Urbane dan warga korban
gempa Pangalengan dalam membangun
kembali sekolah yang hancur oleh gempa.
Bangunan kayu, bambu dan struktur anti
gempa menjadi konsep utama. Bangunan
ini bisa menjadi contoh bagaimana warga
menyikapi gempa.
Sekolah gempa pangalengan kabupaten Bandung
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(1�)
Kegiatan ini adalah proyek profesional
Ridwan Kamil dalam mewujudkan kawasan
kota yang ramah lingkungan dan manusiawi.
Sungai yang kotor dikonversi menjadi
ruang hijau yang bersih, manusiawi lengkap
dengan tempat duduk, lampu taman, dan
benda-benda seni.
desain Ruang publik dan Revitalisasi Sungai di kawasan Rasuna epicentrum
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(1�)
Kegiatan ini memberikan pilihan kepada
warga kota bandung untuk beraktifitas
sehari-hari dengan sepeda sewa (Bike
Sharing). Rencananya setiap 500 meter
di zona Bike Sharing akan dihadirkan
halte sepeda sewa. Konsep ini akan
membantu mengurangi kemacetan kota dan
menyehatkan warganya.
gerakan indonesia Bersepeda :Bike.Bdg
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(1�)
Kegiatan ini adalah kolaborasi mahasiswa
Rancang Kota, Desain Produk, dan Elektro
ITB yang tergabung dalam Urban Guerillas
dalam memproduksi sepeda yang bisa
menghasilkan listrik.Enerbike ini rencananya
akan disumbangkan ke kampung-kampung
kota yang berpenduduk banyak dan sering
mati listrik.
enerbike : Sepeda penghasil listrik
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(1�)
Kegiatan ini adalah kolaborasi anak-anak
muda kreatif yang tergabung dalam
Bandung Creative City Forum dengan
tujuan mengaktifkan taman-taman diseluruh
Bandung dengan desain dan aktivitas
kreatif. Taman Cikapayang Dago adalah
proyek pertama dengan menempatkan
karya seni dalam bentuk D.A.G.O sebagai
daya tarik utama.
Bandung Creative park project : taman Cikapayang dago
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(1�)
Kegiatan ini adalah kolaborasi warga
dan BCCF dalam menjadikan Babakan
Siliwangi sebagai Hutan Kota Dunia PBB.
Pengelupasan aspal, penanaman pohon,
pelepasan fauna adalah bagian dari kegiatan
ini, dengan partisipasi ratusan warga dunia
yang tergabung dalam acara TUNZA.
deklarasi Babakan Siliwangi sebagai Hutan kota dunia pBB
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(1�)
Kegiatan ini adalah program pemberdayaan
masyarakat dalam bentuk pemberian
satu kamera untuk satu RW. Warga
mempergunakan kamera tersebut untuk
mendokumentasikan kegiatan ataupun
permasalahan sehari-hari di RW masing-
masing. Hasil dokumentasi kemudian
diunggah ke facebook/website
Bandung CitizenJournal
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(1�)
Masjid Merapi merupakan proyek sosial
yang menggunakan abu letusan gunung
merapi dikonversi menjadi batako.
Kegiatan memproduksi batako dilakukan
oleh masyarakat korban letusan gunung
merapi sendiri. Sehingga mereka memiliki
penghasilan tambahan.
Proyek sosial ini mebuktikan bahwa
bencana bisa secara kreatif diubah menjadi
fungsi bangunan yang berguna.
masjid merapi
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(1�)
Proyek sosial ini merupakan pembangunan
rumah-rumah tahan gempa dengan material
kayu dan bambu lokal.
Rumah anti gempa di Padang ini diharapkan
menjadi percontohan, bagaimana merespon
gempa melalui bangunan arsitektur yang
terinspirasi dari kearifan lokal.
Rumah gempa padang
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
(�0)
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
Rumah botol dan lampu botol (Walking
Brain) merupakan karya Ridwan kamil yang
memanfaatkan sampah botol bekas menjadi
arsitektur dan produk yang bermanfaat dan
bernilai ekonomi. Khusus untuk produk
Walking Brain sebagian hasil penjualannya
akan disumbangkan pada Yayasan Kanker
Payudara
lampu Botol(walking Brain)
Akegiatan Sosial Ridwan kamil
kegiatan Sosial Ridwan kamilA
B
kaRyapRoFeSional
Bkaryaproposional
karyaproposionalB
(��)
Bkaryaproposional
karyaproposionalB
(��)
(��)(��)
(��)(��)
(��)
Superblok komersial di kota Beijing ini adalah karya Ridwan kamil
bersama tim Som. lahan �� hektar ini merupakan superblok dengan
konsep central park dan twin tower sebagai landmark kawasan.
lingkungan yang manusiawi dan ramah pejalankaki adalah konsep
urban desain di superblok ini.
Beijing FinanceStreet Superblock
kawasan ini dibangun �00� dan selesai �00� saat olimpiade
dunia diselenggarakan di Beijing
(��)
Bkaryaproposional
karyaproposionalB
(��)
masjid ini adalah masjid dengan konsep
berpuisi dengan alam. Berbentuk kotak
sederhana terinspirasi dari kabah yang
sederhana dan kotak. mihrab terbuka kea rah
pegunungan dengan ide bahwa puisi alam
adalah bagian dari perenungan mereka-
mereka yang salat danberaktivitas di masjid
ini.
Terpilih sebagai 25 masjid terindah di dunia versi Complex Magazine
masjid al irsyad kota Baru parahyangan
masjid ini mendapatkan berbagai penghargaan dunia
antara lain archdaily Religious Building of the year �010
dan Futurarc asia green leadership award �011
(��)
Bkaryaproposional
karyaproposionalB
(��)(��)
(��)(��)
Bkaryaproposional
C
pengHaRgaan
(�1)
2012• Pikiran Rakyat Award 2012 untuk Tokoh Muda Kreatif• Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British Council Indonesia• Google Chrome l Web Heroes for Indonesia Berkebun• Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi Bumi”, Penggagas Indonesia Berkebun• Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi Bumi”, Green Building Rasuna Epicentrum
2011• Green Leadership Award for Al-Irsyad Mosque from BCI Asia• Top 5, Best Building of The Year 2010 from ArchDaily for Al-Irsyad Mosque
2010• BCI Asia Top Ten Architecture Business Award• Winner third prize : Design Competition Suramadu Mosque• The 6th Winner of The Best Design Architecture Consultant, Citradata Award• The 6th Winner of The Best Design Architecture Consultant, Citradata Award• The 6th Winner of The Best Design Architecture Consultant, Citradata Award
2009• Architect of the Year from Elle Décor Magazine.• Architect of the Year from Elle Décor Magazine.• Architect of the Year from Elle Décor Magazine.• BCI Asia Top Ten Architecture Business Award• BCI Asia Top Ten Architecture Business Award• BCI Asia Top Ten Architecture Business Award• Winner first prize : Design Competition University of Indonesia Cultural Center• Winner first prize : Design Competition University of Indonesia Cultural Center• Winner first prize : Design Competition University of Indonesia Cultural Center• Winner first prize : Design Competition University of Indonesia Cultural Center
2008• Winner first prize : Design competition for Tangerang Gateway, 2008• Winner first prize : Design competition for Tangerang Gateway, 2008• Winner first prize : Design competition for Tangerang Gateway, 2008• Winner first prize : Design competition for Tangerang Gateway, 2008• BCI Asia Top Ten Architecture Business Award 2007• BCI Asia Top Ten Architecture Business Award 2007• BCI Asia Top Ten Architecture Business Award 2007• Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami Museum• Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami Museum• Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami Museum• Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami Museum• Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta• Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta• Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta• Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta• Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta• Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta• Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta• Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta
2007• Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami Museum• Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami Museum• Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami Museum• Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami Museum• Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta• Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta• Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta• Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta• Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta• Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta• Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta• Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta• Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta• Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta
2006• Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British Council Indonesia• Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British Council Indonesia• Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British Council Indonesia• Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British Council Indonesia• Winner Best Commercial/Superblock Project for Rasuna Epicentrum by Property&Bank Magazine• Winner Best Commercial/Superblock Project for Rasuna Epicentrum by Property&Bank Magazine• Winner Best Commercial/Superblock Project for Rasuna Epicentrum by Property&Bank Magazine• Winner Mowilex Design Awards (Al-Azhar International School)• Winner Mowilex Design Awards (Al-Azhar International School)• Winner Mowilex Design Awards (Al-Azhar International School)• Winner first prize : Design competition Kemayoran Urban Gateway• Winner first prize : Design competition Kemayoran Urban Gateway• Winner second prize : National design competition - Penabur International School, Jakarta• Winner second prize : National design competition - Penabur International School, Jakarta
pengHaRgaan/ kompetiSi deSain
Cpenghargaan
(��)
penghargaanC
2005• Winner first prize : International Design competition Waterfront Retail Masterplan, Suzhou, RRC• Winner first prize : International Design competition Kunming Tech Park, Kunming, RRC• Winner first prize : Design competition - IT-Center Pupuk Kaltim, Balikpapan• Winner first prize : National design competition – University of Tarumanagara• Winner second prize : National design competition - Agung Sedayu Club House, Jakarta• Winner third prize : National design competition Jatinegara District Revitalization, Jakarta
2004• Winner first prize : International Design competition - Islamic Center, Beijing, RRC,• Winner second prize : Design competition Senen District Revitalization
D
kipRaHdi media
(��)
Dkiprahdi media
kiprahdi mediaD
Ridwan kamilSeBagaiBRand endoRSeR• Google Chrome
• BMW
• Sony Bravia
• Sony VAIO
• Cisco System
Solusi KamilSetiap Kamis
jam 11.00 dan jam 22.00
PR fm setiap jumatjam 19.30 wib
Iklan Google
(��)
Dkiprahdi media
kiprahdi mediaD
Iklan Bravia
Iklan VAIOIklan BMW
(��)
Dkiprahdi media
kiprahdi mediaD
Ragam pRoFildi media
(��)
Dkiprahdi media
kiprahdi mediaD
(��)
Dkiprahdi media
kiprahdi mediaD
(��)
Dkiprahdi media
kiprahdi mediaD
(�0)
Dkiprahdi media
kiprahdi mediaD
(�1)
Dkiprahdi media
kiprahdi mediaD
E
SepenggalkiSaH
(��)
negoSiaSikeHidupan
Mochamad Ridwan Kamil menuliskan dirinya
sebagai seorang pemimpi dan pecinta
kota. Arsitek, urban designer, penulis dan
dosen ini adalah pendiri Urbane, sebuah
jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan
desain terkemuka di Indonesia dan manca
negara. Meski berpusat di Bandung, karya-
karya Urbane bertebaran di Singapura,
Bangkok, Bahrain, Beijing, Vietnam dan
tentu saja Indonesia. Umumnya proyek ini
berupa pengembangan kawasan perkotaan
seluas 10-1000 ha, atau disebut sebagai
mega proyek.
Salah satu proyek yang dikerjakannya
kini adalah Superblock Project untuk
Rasuna Epicentrum di Kuningan Jakarta.
Ia menggarap 12 hektar dari total kawasan
50 hektar, termasuk diantaranya Bakrie
Tower, Epicentrum Walk, perkantoran, ritel,
dan waterfront. Di luar itu, ia adalah Ketua
Bandung Creative City Forum (BFCC),
sebuah komunitas kreatif yang ingin
menjadikan Bandung sebagai kota terindah
nomor lima di dunia dalam lima tahun
mendatang.
Kami bertemu di restoran Social House,
Grand Indonesia, Jakarta, yang udaranya
begitu dingin. Ia tampil necis dengan jas
dan rambut yang kelihatan setengah basah,
meski baru saja turun dari ojek motor.
“Memang agak kontradiktif ya,”katanya
menyadari, “selain menghemat waktu,
ESepenggalkisah
(��)
“ Nilai-nilai hidupnya banyak lahir dari tekanan. Dan akhirnya, nilai itulah yang ia jadikan cara bernegosiasi dengan kehidupan”
(��)
dengan ojek saya melihat paradog kota Jakarta. Untuk
menuju gedung mewah, saya melewati kampung kumuh,
menyaksikan orang berpanas-panas, higienis rumah
yang tidak diperhatikan, yang seringkali menempel terus
di kepala, dan saya menuliskannya di blog.” Efektivitas
ini memang diperlukan bagi Ridwan yang memutuskan
untuk tetap tinggal di Bandung. Ia datang ke Jakarta dua
kali dalam seminggu, dan menargetkan enam pertemuan
dalam sehari.
Upaya keras ini dilakukannya dengan disiplin demi
mematahkan tiga mitos yang selama ini mengganggu
dirinya. Mitos itu adalah kalau ingin sukses harus di
Jakarta, full professional dan untuk menjadi besar harus
punya kantor besar. “Dari ukuran bisnis, saya buktikan.
Saya tidak harus ke Jakarta. Kedua, saya tidak full
professional karena sebagian patner kerja adalah dosen.
Tiga, kantor saya kecil, hanya 25 orang. Untuk proyek
besar, konsep saya outsourching, sehingga saya fokus di
boutique design,” katanya tegas. Resep keberhasilan ini,
katanya, adalah menunjukkan bahwa mereka selalu eksis
kreatif dengan mengikuti berbagai sayembara desain.
“Hampir 15 kali juara pertama dari tahun 2004, baik di
dalam negeri maupun di luar,” ucapnya.
Memang perlu waktu sepanjang lima belas tahun untuk
mendapatkan rasa percaya dirinya. Sebelumnya, ia
mengaku sangat pemalu. Dilahirkan sebagai anak kedua
dari lima bersaudara, dan tidak memiliki kemiripan nama
dengan keempat saudaranya yang bermarga Zaman,
ia acap merasa tak diperhatikan oleh orang tuanya, dan
terutama ayahnya. Sebagai konsekuensi psikologis
anak-anak seusianya, ia sering meluapkan amarah bawah
sadarnya dengan berantem atau melakukan kebandelan
khas anak-anak. Untunglah ia memiliki seorang ibu,
dosen jurusan farmasi, yang bisa meredam segala gejolak
emosinya.
Hobinya? Menghayal. “Setiap kali ayah keliling dari
berbagai negeri dan memamerkan kota-kota melalui
slide show, pikiran saya melayang, membayangkan
tokoh-tokoh komik hidup di sana,” kenangnya. Ayah
Ridwan adalah seorang dosen jurusan hukum. Setiap
kali pulang dari luar negeri, ayahnya selalu memutar slide
kota-kota yang disinggahi. Kota-kota yang indah berbeda
bayangan dengan apa yang dilihat di negerinya, membuat
kecintaan akan kota yang menyamankan masyarakatnya
mulai muncul. Sementara itu, kecintaan pada bacaan
komik telah melambungkan daya imajinasinya bak
Superman melanglang buana ke berbagai kota. Terasa
ada semacam keinginan bawah sadar untuk bisa
menyaingi perjalanan ayahnya. Kelak kesukaan ini akan
memengaruhi desain gaya Ridwan yang cukup imajinatif
dan tidak konservatif.
“Dalam perjalanan hidup, rupanya pilihan hidup saya
banyak ditentukan oleh kebetulan,”ujar Ridwan tentang
jurusan arsitektur yang kini melambungkan namanya.
Pilihan pertamanya adalah jurusan Teknik Kimia. Ia pun
lantas menetapkan hati untuk menjadi yang terbaik atas
apapun kehendak yang harus diterima. Untuk itu, ia
harus mencari tambahan uang saku dengan membuat
ilustrasi cat air ke proyek dosen atau membuat maket.
Hal ini dilakukan karena orang tuanya memberikan
jatah yang sama dengan seluruh saudaranya. Padahal
jurusan arsitektur membutuhkan biaya yang lebih banyak.
“Sebagai orang yang terlahir dari sebuah keluarga yang
memberikan baju kembar untuk kami bersaudara hanya
pada hari lebaran, saya harus memutar otak.”
Untunglah dalam dirinya sudah terdapat intuisi bisnis yang
sudah diasahnya sejak duduk di bangku SD. Ia pernah
jualan es mambo bikinannya sendiri di rumahnya yang
terletak di sebuah lapangan sepakbola. Di sini, ia belajar
bagaimana situasi sebagai peluang, sesuatu yang kelak
ESepenggalkisah
(��)
membantunya dalam menyusun bisnisnya. ”Kadang, saya suka
menghayalkan apa yang saya bisa eksploitasi dari suasana itu dalam
arti positif,” ungkapnya. Baginya, kewirausahaan merupakan hal
penting dalam berbisnis. “Banyaknya kegagalan yang dialami oleh
seorang arsitek itu dikarenakan mereka tidak bisa menjadi seorang
enterpreneur. Enterpreneur itu butuh keberanian.”
Keberanian itu pula yang membuat ia memutuskan untuk bertualang
seusai menamatkan kuliah S1-nya di Institut Teknologi Bandung dan
bekerja di belantara Amerika untuk pertama kalinya. Keberanian itu
pula yang akhirnya memicunya berpikir kala empat bulan kemudian
ia dipecat karena krisis moneter yang menyebabkan klien asal
Indonesia tidak membayar pekerjaannya. Padahal kebanggaan saat
melambaikan tangan di bandara pada orang-orang yang dicintainya
masih melekat di pikirannya. Terus terang ia malu pulang. “Saya
katakan pada perusahaan saya, bahwa saya akan survive sendiri.
Tolong jangan bilang bahwa saya harus pulang…,”harapnya pada
mantan bosnya. “Inilah titik balik dalam kehidupan saya.”
“Saya merasa bahwa saya berubah karena dicemplungin dalam
sosial budaya di Amerika dimana saya harus survive sendiri. Itu yang
membuat saya harus menguatkan diri dan karakter saya karena
saya mengembara,” katanya. Ia lalu meraih jenjang pendidikan lebih
tinggi dengan mengambil S2 di University of California, Berkeley,
Amerika Serikat melalui sebuah beasiswa. Ia ingat betul bagaimana
demi bertahan hidup, ia berhemat dengan cara makan sehari sekali
di resto murahan seharga 99 seni dan bekerja paruh waktu di dinas
tata kota Berkeley. “Nilai-nilai hidup saya banyak lahir dari tekanan,
dan nilai itu yang saya pegang dan jadikan cara bernegosiasi dalam
kehidupan.” Dari Amerika, ia pindah ke Hongkong untuk bekerja.
Setelah dirasa cukup pengalaman, ia kembali ke Indonesia dan
mendirikan bendera bisnisnya sendiri (2004). Rencana baru
dibangun. “Dalam empat tahun pertama, target saya membangun
reputasi dari sisi komersial. Menasehati klien yang banyak uangnya
untuk membuat kota yang lebih baik. Empat tahun berikutnya, ini
artinya sekarang, saya fokus untuk membangun masyarakat miskin
kota,” ungkap Ridwan yang begitu khawatir dengan masa depan
anak-anak yang kebanyakan main di shopping mall dan time zone.
Karena itulah, ia kini serius menggarap proyek CSR perusahaan
E Sepenggalkisah
(��)
besar dengan program one village one playground. Mengapa dua
rencana itu tidak dilakukan secara bersamaan, ia punya alasan.
“Saya tak bisa melakukan kekumuhan dan kota secara bersamaan.
Ini hanya soal pemilahan aja,”katanya.
Bila kini ia begitu memperhatikan masyarakat miskin, ini bukan soal
romantisisme atau kegenitan belaka. “Saya pernah merasakan
menjadi masyarakat miskin kota,”ia mengutarakan masa kelamnya
di New York. Ia diberhentikan dari tempat kerjanya, tepat pada saat
sang istri akan melahirkan anak pertamanya. Hal itu terjadi karena
kelalaian perusahaan tidak memperpanjang visa kerjanya, dan ia
terpaksa disebut sebagai menjadi pendatang ilegal, dan tak punya
pekerjaan.
Demi mendapatkan pelayanan kesehatan, ia harus mengaku miskin
kepada pemerintah setempat. Untuk itu, ia terpaksa memalsukan
cek perusahaan agar dituliskan gaji sebesar 30% dari gaji
sesungguhnya agar mendapat kriteria miskin karena syarat masuk
ke rumah sakit miskin ia harus bekerja dengan gaji di bawah standar.
“Akhirnya saya menemani istri saya melahirkan di rumah sakit khusus
masyarakat miskin. Di ruangan itu, selusin ibu-ibu menjerit. Hampir
belasan jam saya di sana. Stress sekali. Memori itu masih kuat
hingga kini.”
Pengalaman inilah yang terus menyadarkannya akan geliat
roda kehidupan. “Mungkin kini saya tengah berada di atas, tapi
alhamdulilah saya tidak akan pernah melupakan berbagai peristiwa
itu. Karena banyak beruntung, maka saya menyisihkan uang kantor
untuk berzakat, selain berpajak.” Ia juga mewakafkan tanah bagi
penduduk miskin di sekitarnya. Kebaikan ini, katanya, sering pula
dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang
membuatnya gundah. “Makanya filosofi hidup saya adalah to live is
to give. Nasehat dari ibu saya terbukti, semakin banyak memberi,
rejeki saya semakin banyak. Saya nggak tahu secara misterius ada
korelasinya. Moga-moga saya bukan termasuk orang yang pelit.”
“Kalau orang bilang orang mati meninggalkan nama. Bagi saya,
keinginan tertinggi saya adalah kalau saya mati saya meninggalkan
inspirasi, ide, cerita yang orang lain akan lanjutkan.”
(��)
Hidup dalam berupa-rupa tantangan rupanya mengalir
juga pada hasratnya pada wanita. “Istri saya waktu itu yang
ngecengin hampir 35 orang. Tanpa sengaja, saya baca
buku hariannya, dan menemukan posisi saya di urutan
36-37,”ujar Ridwan yang menyukai wanita yang memiliki
wawasan luas, pandai komunikasi, bisa berbahasa Sunda
dan seksi seperti Aura Kasih. Karena mendapatkan tipe
itu di diri Atalia Praratya, dan tak mau kehilangan, selain
tentu saja keinginan untuk menaklukkan tantangan, ia
memutuskan menikah saat usianya baru 25 tahun dan
belum mapan. Ia mengaku diuntungkan oleh anggapan
masyarakat bahwa jurusan arsitektur memiliki prospek yang
baik di mata mertuanya. “Lalu untuk calon istri saya, saya
hanya memberinya mimpi-mimpi. Kalau kamu sama aku,
aku pasti akan ajak kamu keliling dunia, dan dia mau, “ia
lalu tertawa. “Saya tidak membual. Saya selalu punya cara
untuk meraih mimpi dalam segala hal.” Bapak dua anak ini
kini sudah meraih semua yang diinginkannya.
Lalu ia tiba-tiba terdiam. “Saya jadi ingat ayah. Bila dulu
saya rebellious terhadap ayah, saya banyak berontak
dalam hidup, setelah ayah meninggal, kangennya luar
biasa. Banyak nilai dalam hidup ayah yang saya rasakan
sekarang. Saya kini lebih paham ajaran ayah saya ketika
saya dibenturkan dengan realita hidup sesungguhnya,” di
akhir pertemuan itu ia mengenang kembali sosok sang ayah
yang meninggal saat ia tengah mengerjakan tugas akhir
kuliahnya. “Salah satu yang mendorong saya jadi arsitek
adalah ayah, karena dia suka renovasi rumah. Mungkin dia
bermimpi ingin jadi arsitek,”lanjut Ridwan yang merasa kini
wajahnya menjadi sangat mirip dengan ayahnya.
“Seandainya ayah masih hidup, mungkin ia akan bahagia
melihat saya sekarang,” ucapnya. Matanya berkaca-
kaca. Diam. Lama. Lalu tangannya menuliskan status di
facebook-nya dengan segera: Ridwan Kamil thinking his
childhood life, I miss my late dad… (Rustika Herlambang)
E Sepenggalkisah