Profil Usaha Kripik Singkong Dan Pisang Cap Lumba
-
Upload
fikriyahnuril -
Category
Documents
-
view
266 -
download
27
description
Transcript of Profil Usaha Kripik Singkong Dan Pisang Cap Lumba
Profil Usaha Kripik Singkong dan Pisang Cap Lumba-Lumba Talok-Turen Kabupaten Malang
Berawal dari Tirakat Sampai Harta Bendanya Habis Diamalkan
Diam-diam, Kecamatan Turen punya produk unggulan yang berkelas. Yaitu keripik singkong
dan keripik pisang Cap Lumba-lumba. Tidak hanya dikonsumsi masyarakat Malang Raya saja,
tapi produk ini juga ‘diekspor’ se Jawa – Bali.
Bila anda berwisata di daerah Malang selatan, tepatnyamelintasi wilayah Kecamatan Turen,
maka singgahlah sebentar di Dusun Jatirenggo Desa Talok Kecamatan Turen. Di Desa yang juga
dikenal dengan produksi makanan ringan ini, anda bisa membeli oleh-oleh andalan Turen.
Tidak perlu pusing memilihnya. Karena anda bisa langsung menuju minimarket makanan ringan
‘Lumba-Lumba’ di Jalan Mentaraman RT 4 RW 8 Desa Talok Kecamatan Turen. Satu kompleks
dengan pabriknya. Di sini anda bisa memilih aneka snack berbahan dasar singkong. Ada keripik
singkong, keripik pisang, serta kacang-kacangan yang gurih dan renyah. Harga yang ditawarkan
pun sangat terjangkau.
‘’Merk Lumba-lumba sengaja saya pilih karena ada kenangannya. Merk ini sudah dikenal di
Surabaya, Kediri, Mojokerto, Madiun, Semarang dan Jakarta. Bahkan sudah dikirim dan laris
manis di Bali. Saat ini merk ini menjadi oleh-oleh khas Kecamatan Turen,’’ jelas Sucipto
pemilik minimarket sekaligus pembuat keripik singkong merk Lumba-Lumba ini kepada Malang
Post kemarin.
Bukti dari berkembangnya keripik cap Lumba-lumba ini, tahun 2013 ini pekerja di pabrik ini
telah mencapai 130 orang lebih. Sebagian besar pekerja adalah anak-anak muda di sekitar lokasi
pabrik. ‘’Salah satu fungsi penting usaha ini yaitu mengurangi angka pengangguran masyarakat
setempat. Alhamdulillah lokasi usaha saya sudah rapi dan telah mengajukan untuk memperoleh
standart ISO. Peralatan mesin untuk membuat keripik juga saya rancang sendiri. Begitu pula
lokasi bangunan serta model pabrik dan minimarketnya, semua saya desain sendiri,’’ jelasnya.
“Mungkin ini berkah. Saya bisa memikirkan sedetail itu. Butuh tekad yang kuat dan perjuangan
membesarkan usaha ini. Kuncinya kedekatan dengan Allah. Serta tidak gampang menyerah,’’
tandasnya.
Sucipto kemudian menceritakan awal mula usahanya sehingga bisa besar seperti sekarang
ini. Awalnya ia merupakan tengkulak buah-buahan, seperti jeruk, salak dan kelapa. Di tengah
usahanya ia melakukan tirakat. Dalam prose situ ia memperoleh ‘bisikan’ bahwa semua
keuntungan dan hartanya harus disumbangkan sampai habis, hingga tersisa rumah dan selembar
tikar saja.
“Kebetulan waktu itu mendekati lebaran. Terus saya yang tidak punya apa-apa, karena baru
saja menjalani tirakat yang mengharuskan semua yang saya miliki diberikan ke orang lain
mendapatkan petunjuk untuk membuka usaha. Usahanya makanan ringan dengan bumbu gula
dan garam, seperti itu petunjuknya. Saya dan istri melihat banyak tanaman singkong di sekitar
rumah. Ya tanaman milik tetangga. Saya utang mendapatkannya,” jelasnya mengawali
pembicaraan.
Akhirnya ia berdiskusi dengan istrinya untuk membuat usaha keripik singkong tahun 2001
lalu. Saat itu ia tidak pernah berfikir usahanya akan menjadi sebesar ini. Tanpa modal besar, Ia
membeli singkong untuk diolah. “Untuk peralatan pengolahan, saya minta sama teman. Piringan
serkel (alat gergaji kayu) yang sudah aus dan tidak terpakai, dan dinamo di bengkel teman. Jujur
saya meminta mereka. Kalau wajan (alat menggoreng, red) meminjam adik saya,” ceritanya.
Tanpa diduga, usaha awal yang diluncurkannya tersebut berhasil. Banyak warga yang memesan
keripik singkong yang pada awalnya belum mempunyai merek tersebut. “Ya mungkin rezeki,
banyak yang pesan setelah lebaran berakhir. Tidak sampai empat bulan, utang singkong (ketela
pohon) lunas saya bayarkan. Dari sana saya bertekad lebih serius mengembangkan usaha ini,”
lanjutnya bercerita.
Dari tahun ke tahun akhirnya usaha keripik singkong miliknya mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Hingga pada akhir tahun 2005 muncullah nama keripik Singkong cap Lumba-
Lumba yang menjadi merek usahanya. “Lumba-Lumba mempunyai kenangan tersendiri bagi
perjalanan hidup saya. Yang jelas, saya selalu teringat hal ini karena melihat gerombolan
Lumba-lumba di Pantai Ngliyep. Padahal, belum pernah terjadi sebelumnya muncul Lumba-
lumba di pantai tersebut,” ujarnya mengenang peristiwa ‘aneh’ tersebut.
Kini usaha keripik cap Lumba-Lumba tidak lagi terbatas pada bahan singkong. Tetapi sudah
beragam. “Produksinya sekarang ada keripik pisang dan dari bahan kacang-kacangan. Tujuannya
untuk melengkapi isi took,” ungkap bapak 4 anak ini.(stenly Rehardson ch/abdul halim).
Alamat:KRIPIK SINGKONG CAP LUMBA-LUMBAPondok Tua Mentraman Gang 7 MasukTuren, Kab. Malang, Jawa TimurTelp. toko Lumba-Lumba 1 : 0341-2305783
Kontak PerusahaanNama: Tn. MISDIANTO [Direktur/CEO/Manajer Umum]E-mail: [email protected]
Pesan Instan:310d4aaf
Nomor Ponsel:Nomor Telpon:
Alamat:Jln Mentaraman gang 7 Talok- Turen- Malang Jawa timurMALANG 65175, Jawa TimurIndonesia