Profil Perusahaan

49
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT XL AXIATA Tbk (2008-2010) Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Analisis Informasi Keuangan Nama : Yudha Adhitya NIM : F0311123 Kelas : B

Transcript of Profil Perusahaan

Page 1: Profil Perusahaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT XL AXIATA Tbk (2008-2010)

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Analisis Informasi

Keuangan

Nama : Yudha Adhitya

NIM : F0311123

Kelas : B

Universitas Sebelas Maret Surakarta

2012

Page 2: Profil Perusahaan

Profil PT XL Axiata Tbk

PT XL Axiata Tbk (”Perseroan”) yang sebelumnya bernama PT

Excelcomindo Pratama Tbk, pertama kali didirikan dengan nama PT

Grahametropolitan Lestari. Perseroan berkedudukan hukum di Jakarta dan

didirikan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara

Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 55

tanggal 6 Oktober 1989, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 79

tanggal 17 Januari 1991, keduanya dibuat di hadapan Rachmat Santoso, S.H.,

Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut memperoleh persetujuan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri No. C2-

515.HT.01.01.TH.91 pada tanggal 19 Februari 1991, didaftarkan di Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan No. 670/Not/1991/PN.JKT.SEL dan No.

671/Not/1991/PN.JKT.SEL, tanggal 21 Agustus 1991 dan diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 90, Tambahan No. 4070, tanggal 8

November 1991. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris per 31 Desember 2010

adalah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang

diadakan pada tanggal 19 Maret 2010, sebagaimana dimuat dalam Akta

Pernyataan Keputusan Rapat No. 155 tanggal 19 Maret 2010, dibuat di hadapan

Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah

disesuaikan per 28 Desember 2010, dengan adanya pengunduran diri dari salah

seorang Komisaris Perseroan, YBhg Dato’ Yusof Annuar bin Yaacob, efektif

pada tanggal 28 Desember 2010. Dikarenakan satu dan lain hal, Perseroan tidak

Page 3: Profil Perusahaan

menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) khusus untuk

memutuskan permohonan pengunduran diri tersebut.

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris per 31 Desember 2009 adalah

sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang

diadakan pada tanggal 16 November 2009, sebagaimana dimuat dalam Akta

Pernyataan Keputusan Rapat No. 87, tanggal 16 November 2009, dibuat di

hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Susunan

Direksi danDewan Komisaris 31 Desember 2008 adalah sesuai dengan keputusan

Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 229, tanggal 29 Juli 2008, dibuat di

hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta.

Page 4: Profil Perusahaan

PT XL AXIATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

Page 5: Profil Perusahaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

DENGAN METODE

COMMON SIZE

Page 6: Profil Perusahaan

Deskripsi Analisis Common Size Laba Rugi PT XL Axiata Tbk tahun 2008

Pada tahun 2008, PT XL Axiata Tbk mengalami kerugian sebesar

Rp.15.109 juta (-0,13% dari pendapatan usaha bruto setelah dikurangi diskon).

Kerugian tersebut disebabkan oleh besar nya tota beban usaha sebesar

Rp.10.308.218 juta atau 85,47% dari pendapatan usaha bruto setelah dikurangi

diskon, dan total beban lain-lain sebesar Rp.1.822.187 juta atau 15,11% dari

pendapatan usaha bruto setelah dikurangi diskon.

Beban penyusutan sebesar Rp.3.335.287 juta sebagai beban terbesar yang

di tanggung oleh perusahaan. Beban penyusutan aset tetap peralatan jaringan

sebesar Rp.3.163.756 juta atau menjadi beban terbesar yang ditanggung oleh

perusahaan 94,85% dari total beban penyusutan.

Kesimpulan :

PT XL Axiata Tbk belum beroprasi secara baik pada tahun 2008. Hal

tersebut dibuktikan dengan kerugian yang diperoleh pada akhir periode.

Page 7: Profil Perusahaan

Deskripsi Analisis Common Size Laba Rugi PT XL Axiata Tbk tahun 2008

dan 2009

Pada tahun 2009, PT XL Axiata Tbk memperoleh laba bersih sebesar

Rp.1.709.468 juta atau sebesar 12,47% dari pendapatan usaha bruto setelah

dikurangi diskon. Hal tersebut lebih baik bila di bandingkan dengan tahun 2008

yang mengalami kerugian sebesar Rp.15.109 juta atau -0,13% dari pendapatan

usaha bruto setelah dikurangi diskon. Total beban usaha tahun 2009 meningkat

dari Rp.10.308.218 juta di tahun 2008 menjadi Rp.11.242.207 juta secara

nominal. Secara prosentase yang diukur dari pendapatan usaha bruto setelah

dikurangi diskon tahun 2008 sebesar 85,47% mengalami penurunan menjadi

82,02% di tahun 2009. Total beban lain-lain mengalami penurunan yang drastis

pada tahun 2009 sebesar Rp.100.801 juta atau 0,74% dari pendapatan usaha bruto

setelah dikurangi diskon dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp.1.822.187

juta atau 15,11% dari pendapatan usaha bruto setelah dikurangi diskon. Penurunan

total beban lain-lain di pengaruhi oleh pendapatan lain-lain yang meningkat.

Pendapatan lain-lain adalah termasuk penghasilan bunga yang mengalami

kenaikan ditahun 2009 sebesar Rp.68.602 juta dari Rp.33.660 ditahun 2008,

keuntungan selisih kurs sebesar Rp.744.617 juta ditahun 2009, dan keuntungan

dari transaksi sewa pembiayaan sebesar Rp.465.047 juta ditahun 2009.

Kesimpulan :

PT XL Axiata Tbk di tahun 2009 telah beroprasi dengan baik sehingga

menghasilkan laba bersih sebesar Rp.1.709.468 juta atau sebesar 12,47% dari

pendapatan usaha bruto setelah di kurangi diskon bila dibandingkan dengan

Page 8: Profil Perusahaan

kinerja di tahun 2008 yang mengalami kerugian sebesar Rp.15.109 juta rupiah

atau -0,13% dari pendapatan usaha bruto setelah dikurangi diskon.

Page 9: Profil Perusahaan

Deskripsi Analisis Common Size Laba Rugi PT XL Axiata Tbk tahun 2009

dan 2010

Pada tahun 2010, PT XL Axiata Tbk memperoleh laba bersih sebesar

Rp.2.891.261 juta atau sebesar 16,56% dari pendapatan usaha bruto setelah

dikurangi diskon. Hal tersebut lebih baik bila di bandingkan dengan tahun 2009

yang mendapatkan laba bersih sebesar Rp.1.709.468 juta atau 12,47% dari

pendapatan usaha bruto setelah dikurangi diskon. Kenaikan laba bersih di tahun

2010 dipengaruhi oleh pendapatan usaha bruto sebesar Rp.17.636.895 juta yang

meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 yang hanya sebesar Rp.13.706.051

juta. Total beban usaha pada tahun 2010 sebesar Rp.12.294.152 meningkat

dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp.11.242.207 secara nominal. Secara

prosentase yang diukur dari pendapatan usaha bruto setelah dikurangi diskon

tahun 2009 sebesar 82,02% mengalami penurunan menjadi 70,42% di tahun 2010.

Kesimpulan :

Kinerja PT XL Axiata Tbk tahun 2010 sudah cukup baik. Hal tersebut

dapat dilihat dari laba bersih yang diperoleh sebesar 16,56% dari pendapatan

usaha bruto setelah dikurangi diskon di bandingkan dengan tahun 2009 sebesar

12,47%.

Page 10: Profil Perusahaan

Deskripsi Analisis Common Size Neraca PT XL Axiata Tbk tahun 2008

Pada tahun 2006, presentase aset lancar sebesar 11,27% dari total aset

lebih kecil dibandingkan dengan jumlah kewajiban jangka pendek yang memiliki

prosentase 20% dari total kewajiban dan ekuitas. Hal ini menunjukan bahwa

perusahaan tidak mampu menjamin hutang nya dengan jumlah aset lancar yang

tersedia. Kondisi perusahaan tidak likuid di tahun ini.

Prosentase aset tidak lancar mencapai 88,73% dari total aset. Prosentase

hutang jangka panjang 64,83%, sedangkan ekuitas 15,17% dari total keseluruhan

jumlah kewajiban dan ekuitas.

Kesimpulan :

PT XL Axiata Tbk di tahun 2008 dalam kondisi yang tidak baik. Karena di

tahun ini, perusahaan mengalami kerugian. Perusahaan membutuhkan tambahan

modal disetor dan laba yang dihasilkan lebih banyak untuk meningkatkan jumlah

aktiva lancar nya dan meningkatkan likuiditas nya.

Page 11: Profil Perusahaan

Deskripsi Analisis Common Size Neraca PT XL Axiata Tbk tahun 2008 dan

2009

Ditahun 2009 jumlah kas dan setara kas sejumlah Rp.747.956 juta dengan

prosentase 2,73% lebih rendah di bandingkan dengan saldo di tahun 2008

sejumlah Rp.1.170.203 juta dengan prosentase 4,12%. Hal tersebut terjadi karena

pembayaran hutang jangka pendek, hutang jangka panjang yang jatuh tempo

beserta bunga dan pembelian aset tetap, sedangkan penerimaan dari piutang dan

penjualan aset tetap hanya sedikit.

Jumlah aset lancar di tahun 2009 sebesar Rp.2.007.289 juta dengan

prosentase 7,33% mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar

Rp. 3.200.815 juta dengan prosentase 11,27%. Jumlah kewajiban jangka panjang

tahun 2009 sejumlah Rp.12.568.088 juta menurun dibandingkan dengan tahun

2008 yang berjumlah Rp.18.407.237 juta. Hal tersebut terjadi karena banyak

hutang jangka panjang yang jatuh tempo.

Jumlah ekuitas di tahun 2009 meningkat dibandingkan tahun 2008 dari

Rp.4.307.897 juta menjadi Rp.8.803.113 juta. Kenaikan yang signifikan terjadi

pada tambahan modal disetor dari saldo di tahun 2008 yang berjumlah

Rp.2.691.684 juta dengan prosentase 9,48% menjadi Rp.5.335.632 juta dengan

prosentase 19,49% di tahun 2009 dan saldo laba yang naik dari Rp.907.013 juta

dengan prosentase 3,19% ditahun 2008 menjadi Rp.2.616.481 juta dengan

prosentase 32,15% di tahun 2009.

Kesimpulan :

Page 12: Profil Perusahaan

PT XL Axiata Tbk di tahun 2009 kondisi nya lebih baik dibandingkan di

tahun 2008. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan perusahaan melunasi

hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang yang jatuh tempo. Tambahan

modal disetor dari investor membantu kegiatan oprasi berjalan lebih baik,

sehingga dapat meningkatkan saldo laba perusahaan.

Page 13: Profil Perusahaan

Deskripsi Analisis Common Size Neraca PT XL Axiata Tbk tahun 2009 dan

2010

Pada tahun 2010, saldo kas dan setara kas Rp.366.161 juta dengan

prosentase 1,34% turun di bandingkan dengan saldo kas dan setara kas di tahun

2009 yang berjumlah Rp.747.965 juta dengan prosentase 2,73%. Hal tersebut

terjadi karena ditahun 2010, kas dan setara kas banyak digunakan dalam aktivitas

investasi dan pendanaan.

Jumlah aset lancar meningkat di tahun 2010 berjumlah Rp.2.228.017 juta

dengan prosentase 8,18% dibandingkan di tahun 2009 yang berjumlah

Rp.2.007.289 juta dengan prosentase 7,33%. Prosentase kewajiban jangka pendek

turun dari 21,95% di tahun 2009, menjadi 16,74% ditahun 2010. Prosentase

kewajiban jangka panjang turun dari 45,90% di tahun 2009 menjadi 40,27% di

tahun 2010. Prosentase saldo laba di tahun 2010 sebesar 42,99% meningkat di

bandingkan dengan saldo di tahun 2009 sebesar 32,15%.

Kesimpulan :

PT XL Axiata Tbk di tahun 2010 dalam kondisi yang baik. Hal itu dapat

dilihat dari kemampuan perusahaan membayar hutang yang jatuh tempo serta

peningkatan saldo laba yang signifikan.

Page 14: Profil Perusahaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

DENGAN METODE

COMPARATIVE

Page 15: Profil Perusahaan

Deskripsi Analisis Comparative Laba Rugi PT XL Axiata Tbk tahun 2008

dan 2009

Pada tahun 2009, pendapatan usaha bruto setelah dikurangi diskon

mengalami kenaikan sebesar 13,64% dengan rasio 1,14. Total beban usaha

mengalami kenaikan sebesar 9,06% dengan rasio 1,09. Beban infrastruktur

mengalami peningkatan paling besar, yaitu 55,34% dari tahun sebelum nya dan

merupakan beban usaha terbesar. Laba usaha tahun 2009 mengalami peningkatan

40,55% dari tahun 2008. Beban penghasilan lain-lain mengalami penurunan pada

tahun 2009 sebesar 94,47% dibandingkan dengan tahun 2008 dengan rasio 0,06.

Beban penghasilan lain-lain mengalami penuranan yang sangat signifikan

dikarenakan pada tahun 2010 perusahaan memperoleh penghasilan bunga yang

meningkat sebesar 103,81%, keuntungan selisih kurs yang meningkat sebesar

324,18% setelah di tahun 2008 mengalami kerugian selisih kurs, dan keuntungan

dari transaksi sewa pembiayaan sebesar Rp.465.047 juta sedangkan tahun 2008

tidak ada. Laba / (rugi) sebelum pajak penghasilan mengalami peningkatan yang

sangat signifikan yaitu sebesar 3.514,90% dari tahun 2008 ke tahun 2009. Hal

tersebut terjadi karena pada tahun 2008, perusahaan mengalami ke rugian

sehingga perusahaan di tahun 2008 mendapatkan tangguhan manfaat pajak

penghasilan. Laba bersih di tahun 2009 meningkat 11.414,24% dengan rasio

113,14 dibandingkan dengan periode tahun 2008 dimana perusahaan mengalami

kerugian.

Kesimpulan :

Page 16: Profil Perusahaan

PT XL Axiata Tbk di tahun 2008 mengalami kerugian. Ditahun 2009, PT

XL Axiata Tbk beroprasi lebih baik dibandingkan pada saat periode 2008. Hal

tersebut dapat dilihat dari peningkatan laba bersih yang diterima oleh perusahaan

serta kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka panjang jatuh tempo.

Page 17: Profil Perusahaan

Deskripsi Analisis Comparative Neraca PT XL Axiata Tbk tahun 2008 dan

2009

Pada tahun 2009, saldo kas dan setara kas turun 36,08% dengan rasio 0,64

dibandingkan dengan tahun 2008. Hal tersebut terjadi karena pembayaran hutang

jangka pendek, hutang jangka panjang yang jatuh tempo beserta bunga dan

pembelian aset tetap, sedangkan penerimaan dari piutang dan penjualan aset tetap

hanya sedikit.

Jumlah aset lancar di tahun 2009 sebesar Rp.2.007.289 juta mengalami

penurunan dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp. 3.200.815 juta dengan

prosentase penurunan 37,29% dan rasio 0,63. Jumlah kewajiban jangka pendek

hanya mengalami kenaikan 5,83% dengan rasio 1,06 di tahun 2009 dibandingkan

dengan tahun 2008. Jumlah kewajiban jangka panjang tahun 2009 sejumlah

Rp.12.568.088 juta menurun dibandingkan dengan tahun 2008 yang berjumlah

Rp.18.407.237 juta atau sekitar 31,72% dengan rasio 0,68. Hal tersebut terjadi

karena banyak hutang jangka panjang yang jatuh tempo.

Jumlah ekuitas di tahun 2009 meningkat dibandingkan tahun 2008 dari

Rp.4.307.897 juta menjadi Rp.8.803.113 juta atau sekitar 104,35% dengan rasio

2,04. Kenaikan yang signifikan terjadi pada tambahan modal disetor dari saldo di

tahun 2008 yang berjumlah Rp.2.691.684 juta menjadi Rp.5.335.632 juta di tahun

2009 atau sekitar 98,23% dengan rasio 1,98 dan saldo laba yang naik dari

Rp.907.013 juta ditahun 2008 menjadi Rp.2.616.481 juta di tahun 2009 dengan

prosentase kenaikan 188,47% dengan rasio 2,88.

Kesimpulan :

Page 18: Profil Perusahaan

PT XL Axiata Tbk di tahun 2008 dalam kondisi yang kurang baik.

Perusahaan tidak likuid dan prosentase hutang yang cukup besar bila

dibandingkan dengan jumlah aset lancar nya. Namun di tahun 2009 kondisi

perusahaan menjadi lebih baik. Dapat dilihat dari kemampuan perusahaan

melunasi hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang yang jatuh tempo.

Tambahan modal disetor dari investor membantu kegiatan oprasi berjalan lebih

baik, sehingga dapat meningkatkan saldo laba perusahaan.

Page 19: Profil Perusahaan

Deskripsi Analisis Comparative Laba Rugi PT XL Axiata Tbk tahun 2009

dan 2010

Pada tahun 2010, pendapatan usaha bruto setelah dikurangi diskon naik

27,38% dengan rasio 1,27 dari saldo tahun 2009. Pendapatan usaha terbagi dalam

jasa telekomunikasi selular, jasa interkoneksi selular dan jasa telekomunikasi

lainnya mengalami peningkatan di setiap segmen. Total beban usaha naik 9,36%

dengan rasio 1,09. Kenaikan yang signifikan terjadi pada laba usaha sebesar

109,61% dengan rasio 2,10. Total beban lain-lain meningkat sebesar 1.186,20%

dengan rasio 12,86. Total beban lain-lain meningkat disebabkan karena

perusahaan mengalami kerugian selisih kurs sebesar Rp.167.428 juta atau naik

sekitar 122,49%, keuntungan dari transaksi sewa pembiayaan tidak ada, dan beban

lain-lain yang naik 232,26%. Laba rugi sebelum pajak penghasilan meningkat

sebesar 63,69% dengan rasio 1,64. Laba bersih di tahun 2010 meningkat 69,13%

dengan rasio 1,69 dibandingkan dengan saldo tahun 2009.

Kesimpulan :

PT XL Axiata Tbk di tahun 2010 mengalami peningkatan dalam kinerja.

Dapat dilihat dari kenaikan laba bersih yang mencapai 69,13% dengan kenaikan

total beban usaha tidak terlalu tinggi sebesar 9,36%. Dalam hal ini, perusahaan

dapat memaksimalkan beban sehingga dapat menghasilkan laba yang lebih besar.

Page 20: Profil Perusahaan

Deskripsi Analisis Comparative Neraca PT XL Axiata Tbk tahun 2009 dan

2010

Pada tahun 2010, saldo kas dan setara kas Rp.366.161 juta turun di

bandingkan dengan saldo kas dan setara kas di tahun 2009 yang berjumlah

Rp.747.965 juta dengan prosentase 51,05%. Hal tersebut terjadi karena ditahun

2010, kas dan setara kas banyak digunakan dalam aktivitas investasi dan

pendanaan.

Jumlah aset lancar meningkat di tahun 2010 berjumlah Rp.2.228.017 juta

dibandingkan di tahun 2009 yang berjumlah Rp.2.007.289 juta dengan prosentase

11,00%. Di tahun 2010, kewajiban jangka pendek turun sebesar 24,06%

dibandingkan tahun 2009. Kewajiban jangka panjang turun sebesar 12,69%.

Jumlah ekuitas meningkas 33,08%. Peningkatan jumlah ekuitas dipengaruhi oleh

peningkatan saldo laba telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp.100 juta yang

meningkat sebesar 50% dari saldo tahun 2009 dan belum ditentukan

penggunaannya sebesar Rp.2.891.161 juta yang meningkat sebesar 110,50% dari

saldo tahun 2009.

Kesimpulan :

PT XL Axiata Tbk dalam kondisi yang baik. Hal ini dapat dilihat dari

peningkatan jumlah aset lancar 11,00%, penurunan kewajiban jangka pendek

sebesar 24,06%, penurunan kewajiban jangka panjang sebesar 12,69% serta total

ekuitas yang meningkat 33,08% yang disebabkan oleh perolehan laba bersih di

tahun 2010.

Page 21: Profil Perusahaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

DENGAN METODE

RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS,

PROFITABILITAS, DAN

SOLVABILITAS

Page 22: Profil Perusahaan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS

PER 31 DESEMBER

Tahun 2008, 2009 dan 2010

(dalam desimal)

KETERANGAN 2006 2007 2008

a) Rasio Lancar 0,56 0,33 0,49

b) Rasio Cepat 0,54 0,33 0,47

c) Rasio Kas 0,20 0,12 0,08

Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Hutang Lancar

Tahun 2008 => 3.200.815 juta / 5.677.831 juta = 0,56

Tahun 2009 => 2.007.289 juta / 6.008.894 juta = 0,33

Tahun 2010 => 2.228.017 juta / 4.563.033 juta = 0,49

Rasio Cepat = (Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang lancar

Tahun 2008 => (3.200.815 juta – 127.633 juta) / 5.677.831 juta = 0,54

Tahun 2009 => (2.007.289 juta – 19.886 juta) / 6.008.894 juta = 0,33

Tahun 2010 => (2.228.017 juta – 61.044 juta) / 4.563.033 juta = 0,47

Rasio Kas = Kas dan Setara Kas / Hutang lancar

Tahun 2008 => 1.170.203 juta / 5.677.831 juta = 0,2

Tahun 2009 => 747.965 juta / 6.008.894 juta = 0,12

Tahun 2010 => 366.161 juta / 4.563.033 juta = 0,08

Page 23: Profil Perusahaan

ANALISIS

RASIO LIKUIDITAS

a) Rasio Lancar

Rasio lancar pada perusahaan di tahun 2008 adalah 0,56. Rasio tersebut

menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 0,56 aktiva

lancar. Di tahun 2009, rasio lancar turun menjadi 0,33. Sedangkan ditahun 2010

rasio lancar meningkat dibandingkan dengan tahun 2009, yaitu sebesar 0,49.

Kesimpulannya adalah perusahaan tidak likuid. Karena perusahaan tidak

dapat mebayar hutang lancar nya dengan menggunakan aktiva lancar yang

dimiliki pada saat perusahaan di likuidasi.

b) Rasio Cepat

Rasio cepat pada perusahaan di tahun 2008 adalah 0,54. Rasio tersebut

menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 0,54 aktiva

lancar dikurangi persediaan. Di tahun 2009, rasio lancar turun menjadi 0,33.

Sedangkan ditahun 2010 rasio lancar meningkat dibandingkan dengan tahun 2009,

yaitu sebesar 0,47.

Kesimpulannya adalah perusahaan tidak likuid. Karena perusahaan belum

bisa menjamin hutang lancar nya dengan aktiva lancar dikurangi persediaan.

c) Rasio Kas

Rasio kas pada perusahaan di tahun 2008 adalah 0,2. Rasio tersebut

menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 0,2 kas dan

Page 24: Profil Perusahaan

setara kas. Di tahun 2009, rasio kas turun menjadi 0,12. Sedangkan ditahun 2010

rasio kas kembali turun menjadi sebesar 0,08.

Kesimpulannya adalah perusahaan tidak likuid. Karena perusahaan belum

bisa menjamin hutang nya dengan kas dan setara kas.

Page 25: Profil Perusahaan

ANALISIS RASIO AKTIVITAS

PER 31 DESEMBER

Tahun 2008, 2009 dan 2010

(dalam desimal)

KETERANGAN 2008 2009 2010

a) Rasio Perputaran Persediaan - - -

b) Rasio Perputaran Aktiva Tetap 0,48 0,54 0,70

c) Rasio Perputaran Total Aktiva 0,42 0,50 0,64

Rasio Perputaran Persediaan = HPP / Persediaan

Tidak ada rasio perputaran persediaan karena tidak ada HPP

Rasio Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Aktiva Tetap

Tahun 2008 => 12.155.991 juta / 25.192.150 juta = 0,48

Tahun 2009 => 13.879.513 juta / 25.372.806 juta = 0,54

Tahun 2010 => 17.636.895 juta / 25.023.264 juta = 0,70

Rasio Perputaran Total Aktiva = Penjualan / Total Aktiva

Tahun 2008 => 12.155.991 juta / 28.392.965 juta = 0,42

Tahun 2009 => 13.879.513 juta / 27.380.095 juta = 0,50

Tahun 2010 => 17.636.895 juta / 27.251.281 juta = 0,64

Page 26: Profil Perusahaan

ANALISIS

RASIO AKTIVITAS

a) Rasio Perputaran Persediaan

Tidak ada Rasio Perputaran Persediaan karena tidak ada HPP.

b) Rasio Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Aktiva Tetap

Rasio perputaran aktiva tetap perusahaan meningkat dari tahun 2008-2010.

Pada tahun 2008, rasio perputaran aktiva tetap 0,48. Pada tahun 2009 meningkat

menjadi 0,54 dan 0,70 pada tahun 2010. Artinya setiap Rp 1,00 aktiva tetap dapat

menghasilkan Rp 0,70 pendapatan usaha bruto.

Kesimpulannya perusahaan tidak efektif dalam memanfaatkan aktiva

tetap, hal ini ditunjukan dengan rasio yang rendah.

c) Rasio Perptaran Total Aktiva = Penjualan / Total Aktiva

Rasio perputaran total aktiva perusahaan meningkat dari tahun 2008-2010.

Pada tahun 2008, rasio perputaran total aktiva 0,42. Pada tahun 2009 meningkat

menjadi 0,50 dan 0,64 pada tahun 2010. Artinya setiap Rp 1,00 aktiva tetap dapat

menghasilkan Rp 0,64 pendapatan usaha bruto.

Kesimpulannya tingkat perputaran total aktiva terhadap penjualan jasa

perusahaan kurang baik, hal ini ditunjukan dengan rasio perputaran total aktiva

yang rendah.

Page 27: Profil Perusahaan

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

PER 31 DESEMBER

Tahun 2008, 2009 dan 2010

(dalam persen (%))

KETERANGAN 2008 2009 2010

a) Rasio Net Profit Margin -0,12% 12,31% 16,39%

b) Return On Assets (ROA) -0,05% 6,24% 10,61%

c) Return On Equity (ROE) -0,35% 19,41% 24,68%

Rasio Net Profit Margin = Laba Bersih / Penjualan

Tahun 2008 => (15.109) juta / 12.155.991 juta x 100% = (0,12)%

Tahun 2009 => 1.709.468 juta / 13.879.513 juta x 100% = 12,31%

Tahun 2010 => 2.891.261 juta / 17.636.895 juta x 100% = 16,39%

Return On Assets (ROA) = Laba Bersih / Total Aktiva

Tahun 2008 => (15.109) juta / 28.392.965 juta x 100% = (0,05)%

Tahun 2009 => 1.709.468 juta / 27.380.095 juta x 100% = 6,24%

Tahun 2010 => 2.891.261 juta / 27.251.281 juta x 100% = 10,61%

Return On Equity (ROE) = Laba Bersih / Modal Saham

Tahun 2008 => (15.109) juta / 4.307.897 juta x 100% = (0,35)%

Tahun 2009 => 1.709.468 juta / 8.803.113 juta x 100% = 19,41%

Tahun 2010 => 2.891.261 juta / 11.715.074 juta x 100% = 24,68%

Page 28: Profil Perusahaan

ANALISIS

RASIO PROFITABILITAS

a) Rasio Net Profit Margin

Rasio net profit margin perusahaan tahun 2008-2010 mengalami

peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2008, rasionya sebesar -0,12% karena

perusahaan mengalami kerugian. Ditahun 2009, rasionya meningkat menjadi

sebesar 12,31%. Ditahun 2010, rasio nya sebesar 16,39%. Melihat hal tersebut

perusahaan dari tahun ketahun mampu menekan biaya dan meningkatkan laba

perusahaan.

Kesimpulan nya adalah perusahaan telah beroprasi dengan baik, didukung

dengan meningkatnya rasio net profit margin dari tahun ketahun.

b) Rasio Return On Asset

Rasio ROA antara tahun 2008-2010 mengalami perubahan yang fluktuatif.

ROA terendah terdapat pada tahun 2008 yaitu sebesar -0,05% ketika perusahaan

mengalami kerugian. Namun di tahun 2009 rasio ROA meningkat menjadi 6,24%

dan 10,61% ditahun 2010.

Kesimpulannya adalah kemampuan manajemen aset perusahaan

meningkat dari tahun ketahun dan dapat dikatakan sudah baik.

c) Rasio Return On Equity

Rasio ROE antara tahun 2008-2010 mengalami perubahan yang fluktuatif.

ROA terendah terdapat pada tahun 2008 yaitu sebesar -0,35% ketika perusahaan

Page 29: Profil Perusahaan

mengalami kerugian. Namun di tahun 2009 rasio ROE meningkat menjadi

19,41% dan 24,68% ditahun 2010.

Kesimpulannya adalah kinerja perusahaan cukup baik, karena rasio ROE

meningkat setiap tahun nya.

Page 30: Profil Perusahaan

ANALISIS RASIO SOLVABILITAS

PER 31 DESEMBER

Tahun 2008, 2009 dan 2010

(dalam decimal)

KETERANGAN 2008 2009 2010

a) Rasio Total Hutang Terhadap

Total Aset

0,84 0,68 0,57

b) Time Interest Earned Ratio

(TIE)

1,56 1,93 6,12

c) Rasio Fixed Charge Coverage 1,38 1,56 3,49

Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset = Total Hutang / Total Aset

Tahun 2008 = 24.085.068 juta / 28.392.965 juta = 0,84

Tahun 2009 = 18.576.982 juta / 27.380.095 juta = 0,68

Tahun 2010 = 15.536.207 juta / 27.251.281 juta = 0,57

Time Interest Earned Ratio (TIE) = Laba sebelum bunga dan pajak / Beban Bunga

Tahun 2008 = 1.752.989 juta / 1.122.294 juta = 1,56

Tahun 2009 = 2.463.844 juta / 1.274.077 juta = 1,93

Tahun 2010 = 5.164.487 juta / 842.604 juta = 6,12

Rasio Fixed Charge Coverage = (EBITDA+Biaya Sewa) / (Bunga+Biaya Sewa)

Tahun 2008 = (5.088.276 + 519.121) juta / (1.122.294 + 519.121) juta = 3,09

Page 31: Profil Perusahaan

Tahun 2009 = (6.165.724 + 865.718) juta / (1.274.077 + 865.718) juta = 3,29

Tahun 2010 = (9.236.485 + 889.631) juta / (842.604 + 889.631) juta = 5,84

Page 32: Profil Perusahaan

ANALISIS

RASIO SOLVABILITAS

a) Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset

Rasio total hutang terhadap total aset perusahaan antara tahun 2008-2010

mengalami penurunan. Pada tahun 2008 memiliki rasio tertinggi sebesar 0,84. Hal

ini berarti setiap Rp 0,84 hutang perusahaan di jamin oleh Rp 1,00 asetnya. Di

tahun 2009 rasionya 0,68; sedangkan ditahun 2010 rasionya turun menjadi sebesar

0,57.

Kesimpulan nya adalah bahwa perusahaan dapat beroprasi cukup baik dan

manajemen keuangan yang baik.

b) Time Interest Earned Ratio (TIE) = Laba sebelum bunga dan pajak / Bunga

Rasio TIE perusahaan dari tahun 2008-2010 selalu meningkat setiap

tahunnya. Rasio di tahun 2008 sebesar 1,56 dan 1,93 di tahun 2010. Pada tahun

2010 rasionya mencapai 6,12, hal ini berarti setiap Rp 1,00 beban bunga dapat

ditutup dengan laba sebelum bunga dan pajak sebesar Rp 6,12.

Kesimpulannya adalah kemampuan perusahaan dalam membayar bunga

sangat baik.

c) Rasio Fixed Charge Coverage = (EBIT + Biaya Sewa) / (Bunga + Biaya Sewa)

Rasio fixed charge coverage perusahaan dari tahun 2008-2010 selalu

meningkat setiap tahunnya. Rasio di tahun 2008 sebesar 3,09 dan 3,29 di tahun

2009. Pada tahun 2010 rasionya mencapai 5,84, hal ini berarti setiap Rp 1,00

Page 33: Profil Perusahaan

beban bunga ditambah biaya sewa dapat ditutup dengan laba sebelum bunga dan

pajak dikurangi depresiasi dan amortisasi sebesar Rp 5,84.

Kesimpulannya adalah kemampuan perusahaan dalam membayar bunga

ditambah biaya sewa atau beban tetap keuangan sangat baik.

Page 34: Profil Perusahaan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS

Page 35: Profil Perusahaan

ANALISIS

LAPORAN ARUS KAS

Dari laporan arus kas PT XL Axiata Tbk, arus kas bersih yang diperoleh

dari aktivitas operasi dari tahun 2008-2010 meningkat. Di tahun 2008 sebesar Rp

4.709.501 juta, 2009 sebesar Rp 7.718.289, dan meningkat menjadi Rp 8.794.891

di tahun 2010. Arus kas bersih yang di gunakan untuk aktivitas investasi ditahun

2008 adalah yang terbesar, yaitu Rp 11.514.031 juta. Pengeluaran besar yang

digunakan dalam aktivitas investasi di tahun 2008 terjadi karena pembelian aset

tetap sejumlah Rp 11.381.712 juta. Di tahun 2009 arus kas bersih yang digunakan

untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp 5.123.428 juta dan Rp 5.057.077 juta di

tahun 2010. Arus kas yang diterima dari aktivitas pendanaan di tahun 2008

sebesar Rp 7.263.277 juta. Ditahun 2009 kas yang digunakan untuk aktivitas

pendanaan sebesar Rp 3.010.888 juta karena banyak nya pinjaman jangka panjang

yang jatuh tempo, namun ditahun 2009 perusahaan memperoleh penambahan kas

dari investor sebesar Rp.2.785.748 dan arus kas yang digunakan untuk aktivitas

pendanaan sebesar Rp 4.118.644 di tahun 2010.

Kesimpulan nya adalah aktivitas operasi yang dilakukan oleh perusahaan

sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari arus kas yang diperoleh dari aktivitas

operasi dapat menutup arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi dan

pendanaan.