PROFIL KECAMATAN MANTIKULORE TAHUN 2014bappeda.palukota.go.id/wp-content/uploads/2014/10/... ·...
Transcript of PROFIL KECAMATAN MANTIKULORE TAHUN 2014bappeda.palukota.go.id/wp-content/uploads/2014/10/... ·...
PROFIL KECAMATAN MANTIKULORE TAHUN 2014 ISBN : 978-602-7792-20-3 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : 95 + xiv Naskah : Tim Penyusun Gambar Kulit : Tim Penyusun Diterbitkan oleh : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kota Palu
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
KATA PENGANTAR
Publikasi Profil Kecamatan Mantikulore Tahun 2014 merupakan
terbitan yang memuat berbagai informasi tentang kondisi geografi,
pemerintahan, kependudukan, sosial budaya, sumber daya alam, sarana
dan prasarana (infrastruktur), industri, perdagangan, ekonomi dan
keuangan. Sebagai terbitan tahunan, buku ini menyajikan data statistik yang
menggambarkan keadaan daerah pada periode tersebut.
Tujuan penyusunan Profil Kecamatan Mantikulore Tahun 2014 ini
adalah melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan. Kebijakan
dan perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan
informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Akhirnya, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi ini bisa terbit. Mudah-mudahan publikasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Palu, September 2014
CAMAT MANTIKULORE
MOH. SABIL AKBAR, S.Sos, M.Si NIP. 19751112 200012 1 002
SAMBUTAN
Kita menyadari bahwa data dan informasi mempunyai arti dan peranan yang amat penting baik untuk perencanaan, perumusan kebijakan maupun pelaksanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan. Oleh karenanya saya menyambut gembira dengan diterbitkannya publikasi “Profil Kecamatan Mantikulore Tahun 2014”.
Publikasi ini menyajikan data secara komprehensif dari berbagai bidang, untuk itu saya minta agar semua unsur pelaksana dan penanggung jawab pembangunan di Kecamatan Mantikulore agar mengadakan evaluasi sudah sejauh mana hasil-hasil pembangunan yang telah kita capai serta mencermati dimana letak kelemahan dan kekurangan-kekurangannya untuk selanjutnya mengadakan perbaikan dan penyempurnaan guna peningkatan pada tahun yang akan datang.
Kepada Camat Mantikulore beserta seluruh jajarannya yang telah membantu tim penyusun dalam rangka penerbitan publikasi ini, saya ucapkan terima kasih dan saya harapkan agar senantiasa meningkatkan mutu dan keragaman data yang disajikan.
Saya sangat mengapresiasi kinerja dan kerja keras para Tim Penyusun dalam penerbitan publikasi ini. Saya mengharapkan kerja sama ini dapat kita bina dengan sebaik-baiknya untuk menjamin kesinambungan penerbitan publikasi mendatang.
Terima kasih dan selamat bekerja, semoga Allah SWT senantiasa menyertai kita semua.
Palu, September 2014
KEPALA BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KOTA PALU,
Ir. DHARMA GUNAWAN M., M.Si NIP. 19591125 198903 1 007
v
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .............................................................................. i Kata Pengantar Camat Mantikulore ............................................ iii Sambutan Kepala Bappeda dan PM Kota Palu ............................ iv Daftar Isi ....................................................................................... v Daftar Tabel .................................................................................. viii Daftar Gambar ............................................................................. xiii Struktur Organisasi Kecamatan ................................................... xiv I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ............................................................ 1 1.2 Maksud dan Tujuan .................................................... 3 II. Gambaran Umum 2.1 Sejarah Singkat ........................................................... 4 2.2 Keadaan Geografi ....................................................... 5 III. Pemerintahan 3.1 Struktur Pemerintahan ............................................... 14 3.2 Pegawai Negeri Sipil .................................................... 15 IV. Sosial Budaya 4.1 Demografi ................................................................... 21 4.1.1 Jumlah Penduduk ............................................. 21 4.1.2 Komposisi Penduduk ........................................ 27 4.1.3 Kepadatan Penduduk ....................................... 29 4.1.4 Kelahiran, Kematian, dan Migrasi ..................... 30 4.2 Keluarga Berencana .................................................... 34 4.2.1 Pentahapan Keluarga ........................................ 34 4.2.2 Alat Kontrasepsi ................................................ 37 4.3 Kesehatan ................................................................... 39 4.3.1 Fasilitas Kesehatan ........................................... 39 4.3.2 Tenaga Kesehatan ............................................ 42
vi
Halaman
4.4 Pendidikan .................................................................. 43 4.4.1 Pendidikan Pra Sekolah .................................... 43 4.4.2 Fasilitas Pendidikan .......................................... 44 4.4.3 Tenaga Pendidikan ........................................... 48 4.4.4 Jumlah Murid .................................................... 49 4.4.5 Rasio ................................................................. 50 4.5 Fasilitas Sosial Lainnya ................................................ 52 V. Pertanian 5.1 Tanaman Pangan ........................................................ 54 5.2 Peternakan .................................................................. 55 5.3 Perkebunan ................................................................. 58 5.4 Perikanan .................................................................... 59 5.5 Kehutanan ................................................................... 60 VI. Industri, Pertambangan, dan Energi 6.1 Industri ........................................................................ 61 6.2 Pertambangan ............................................................ 63 6.3 Energi .......................................................................... 63 VII. Perdagangan 7.1 Perdagangan Besar ..................................................... 65 7.2 Perdagangan Eceran ................................................... 67 VIII. Pariwisata 8.1 Hotel ........................................................................... 72 8.2 Restoran dan Rumah Makan ...................................... 74 8.3 Objek Wisata ............................................................... 75 IX. Transportasi dan Komunikasi 9.1 Sarana Transportasi .................................................... 78 9.2 Sarana Komunikasi ...................................................... 79
vii
Halaman
X. Ekonomi dan Keuangan 10.1 Lembaga Keuangan .................................................. 82 10.2 Harga-Harga ............................................................. 83 10.3 Pajak Bumi dan Bangunan ....................................... 86 10.4 Anggaran Belanja ..................................................... 88 XI. Penutup 11.1 Kesimpulan ............................................................... 89 11.2 Saran ........................................................................ 94
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kecamatan dan Wilayah Kecamatan Mantikulore ... 4 Tabel 2.2 Camat Mantikulore menurut Periode Jabatan ......... 5 Tabel 2.3 Jarak Kantor Kecamatan ke Kantor Kelurahan di
Kecamatan Mantikulore ........................................... 7 Tabel 2.4 Keadaan Tekanan Udara, Kelembaban Udara, dan
Penyinaran Matahari ........................................................ 12 Tabel 2.5 Arah Angin Terbanyak dan Kecepatan Angin ................. 13 Tabel 3.1 Banyaknya RW dan RT di Kecamatan Mantikulore .. 14 Tabel 3.2 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan
Kelurahan menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 17
Tabel 3.3 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan menurut Golongan di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 18
Tabel 3.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan menurut Jenjang Pendidikan di Kecamatan Mantikulore ........................................... 19
Tabel 3.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil, TNI/POLRI menurut Instansi dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 20
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, dan Rata-rata Penduduk per Rumah Tangga di Kecamatan Mantikulore ....................................................................... 23
Tabel 4.2 Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio di Kecamatan Mantikulore ........................................... 25
Tabel 4.3 Persentase Penduduk menurut Agama di Kecamatan Mantikulore ........................................... 26
Tabel 4.4 Banyaknya Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore ......... 28
ix
Halaman
Tabel 4.5 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 29
Tabel 4.6 Jumlah Kelahiran menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore ......................... 30
Tabel 4.7 Jumlah Kematian menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore ......................... 31
Tabel 4.8 Banyaknya Migrasi Masuk menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore ................ 33
Tabel 4.9 Banyaknya Migrasi Keluar menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore ................ 34
Tabel 4.10 Banyaknya Keluarga menurut Kelurahan dan Pentahapannya di Kecamatan Mantikulore ............ 35
Tabel 4.11 Banyaknya PUS dan Peserta Keluarga Berencana di Kecamatan Mantikulore .......................................... 37
Tabel 4.12 Banyaknya Peserta KB menurut Metode Kontrasepsi yang Digunakan di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 38
Tabel 4.13 Banyaknya Rumah Sakit menurut Kelurahan dan Klasifikasi di Kecamatan Mantikulore ...................... 40
Tabel 4.14 Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Milik Pemerintah menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ................. 41
Tabel 4.15 Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Milik Swasta menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ........................ 42
Tabel 4.16 Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Kelurahan, Profesi, dan Tempat Tugas di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 43
Tabel 4.17 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Pra Sekolah menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 44
x
Halaman
Tabel 4.18 Banyaknya Fasilitas Pendidikan menurut Kelurahan dan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Mantikulore ............................................................. 45
Tabel 4.19 Banyaknya Sekolah menurut Jenjang Pendidikan dan Status di Kecamatan Mantikulore .................... 46
Tabel 4.20 Banyaknya Sekolah Dasar menurut Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore ........................... 46
Tabel 4.21 Banyaknya Sekolah Menengah Pertama menurut Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore ... 47
Tabel 4.22 Banyaknya Sekolah Menengah Atas menurut Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore ... 47
Tabel 4.23 Banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan menurut Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore ... 48
Tabel 4.24 Banyaknya Guru menurut Jenjang Pendidikan dan Status di Kecamatan Mantikulore ........................... 49
Tabel 4.25 Banyaknya Murid menurut Jenjang Pendidikan dan Status di Kecamatan Mantikulore .................... 50
Tabel 4.26 Banyaknya Sekolah, Guru, Murid, dan Rasio Murid Terhadap Guru menurut Jenjang Pendidikan di Kecamatan Mantikulore .................................................. 51
Tabel 4.27 Banyaknya Tempat Ibadah menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore 52
Tabel 4.28 Banyaknya Panti Asuhan dan Anak Asuh di Kecamatan Mantikulore .......................................... 53
Tabel 5.1 Luas Panen dan Produksi Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Komoditas di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 55
Tabel 5.2 Banyaknya Ternak Besar menurut Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ........................................... 56
Tabel 5.3 Banyaknya Ternak Kecil menurut Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ........................................... 57
xi
Halaman
Tabel 5.4 Banyaknya Ternak Unggas menurut Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ........................................... 57
Tabel 5.5 Luas Tanam dan Produksi Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Komoditas di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 58
Tabel 5.6 Banyaknya Jenis Alat Tangkap Ikan menurut Kepala Keluarga di Kecamatan Mantikulore ........................ 59
Tabel 5.7 Banyaknya Perahu/Kapal Perikanan Laut menurut Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ........................ 60
Tabel 6.1 Banyaknya Usaha Industri menurut Kelurahan dan Golongan di Kecamatan Mantikulore ....................... 62
Tabel 6.2 Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik menurut Kelurahan dan Sumber Penerangan di Kecamatan Mantikulore ........................................... 64
Tabel 7.1 Banyaknya Perdagangan Besar menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ....................................... 66
Tabel 7.2 Perdagangan Eceran Swalayan dan Minimarket menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ...... 69
Tabel 7.3 Perdagangan Eceran Toko, Kios, dan Pedagang Kaki Lima (PKL) menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ............................................................. 69
Tabel 7.4 Banyaknya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 70
Tabel 7.5 Banyaknya Bengkel Mobil, Bengkel Motor, dan Service Elektonik menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ............................................................. 71
Tabel 8.1 Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ....................................... 73
Tabel 8.2 Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ....................................... 73
xii
Halaman
Tabel 8.3 Banyaknya Restoran dan Rumah Makan menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ..................... 74
Tabel 8.4 Banyaknya Objek Wisata menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ........................................... 76
Tabel 9.1 Banyaknya Sarana Penunjang Angkutan Darat menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 79
Tabel 9.2 Banyaknya Kantor Pos dan Jasa Pengiriman Barang menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ....... 80
Tabel 9.3 Banyaknya Kantor Layanan Telepon dan Warnet menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 80
Tabel 9.4 Banyaknya Stasiun Televisi dan Radio menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore 81
Tabel 10.1 Banyaknya Lembaga Keuangan menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore .................. 83
Tabel 10.2 Rata-Rata Harga Eceran Beberapa Komoditi Penting di Kecamatan Mantikulore .......................... 84
Tabel 10.3 Rata-Rata Harga Eceran Komoditi Sayur dan Buah di Kecamatan Mantikulore ....................................... 85
Tabel 10.4 Rata-Rata Harga Eceran Beberapa Bahan Pakaian dan Pakaian Jadi di Kecamatan Mantikulore ........... 85
Tabel 10.5 Rata-Rata Harga Beberapa Bahan Bangunan di Kecamatan Mantikulore ........................................... 86
Tabel 10.6 Jumlah Tagihan PBB, Pokok Tagihan, Denda, dan Jumlah Dibayar menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 87
Tabel 10.7 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore .............................................................. 87
Tabel 10.8 Anggaran Belanja Langsung dan Tidak Langsung menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ....... 88
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Mantikulore .................. 6 Gambar 2.2 Persentase Luas Wilayah di Rinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ................... 7 Gambar 2.3 Ketinggan Kantor Kelurahan di Atas Permuakaan
Laut ....................................................................... 8 Gambar 2.4 Intensitas Curah Hujan .......................................... 10 Gambar 2.5 Keadaan Suhu Udara ............................................. 11 Gambar 3.1 Banyaknya Lurah menurut Jenis Kelamin dan
Tingkat Pendidikan di Kecamatan Mantikulore .... 15 Gambar 3.2 Jumlah PNS Kecamatan dan Kelurahan menurut
Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore .............. 16 Gambar 3.3 Jumlah PNS Kecamatan dan Kelurahan menurut
Golongan di Kecamatan Mantikulore .................... 18 Gambar 4.1 Perbandingan Penduduk Antar Kecamatan ........... 22 Gambar 4.2 Penduduk Kecamatan Mantikulore menurut
Kelurahan ............................................................... 23 Gambar 4.3 Penduduk Kecamatan Mantikulore menurut Jenis
Kelamin .................................................................. 24 Gambar 4.4 Piramida Penduduk Kecamatam Mantikulore ....... 27 Gambar 4.5 Persentase Penduduk Miskin Kecamatan
Mantikulore ........................................................... 36 Gambar 4.6 Jumlah Murid dan Guru menurut Jenjang
Pendidikan di Kecamatan Mantikulore .................. 51 Gambar 6.1 Perbandingan Industri Pengolahan di Kecamatan
Mantikulore ........................................................... 61 Gambar 7.1 Banyaknya Pedagangan Eceran per Kelurahan di
Kecamatan Mantikulore ........................................ 68 Gambar 10.1 Banyaknya Bank, Koperasi, dan Pegadaian di
Kecamatan Mantikulore ........................................ 82
1
I. I. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah merupakan salah
satu bentuk pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah,
yang menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab.
Sebagai konsekuensi otonomi daerah tersebut dikonstruksikan dalam
sistem negara kesatuan, maka dibutuhkan laporan penyelenggaraan
pemerintahan daerah berupa data dan informasi yang akurat merupakan
salah satu sarana yang sangat penting sebagai perekat hubungan hirarkis
antara pemerintah pusat dan daerah. Kepala daerah menyelenggarakan
dan bertanggungjawab atas perencanaan pembangunan daerah. Dalam
menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah, Kepala Daerah
dibantu oleh Kepala Bappeda dan Penanaman Modal.
Penggunaan data yang akurat dalam proses perencanaan telah
diatur dalam peraturan perundangan. Pada Pasal 31 Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
diatur bahwa “Perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan
informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan”. Ketentuan
tersebut ditekankan kembali pada Pasal 152 Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang menyebutkan “Perencanaan
1.1 Latar Belakang
2
pembangunan daerah didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan”.
Secara rinci, pada Pasal 49 Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009
diatur bahwa:
(1) Pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib mengumpulkan,
mengolah, dan menyajikan data dan informasi mengenai
kependudukan dan keluarga;
(2) Upaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
sensus, survei, dan pendataan keluarga; dan
(3) Data dan informasi kependudukan dan keluarga wajib digunakan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebagai dasar penetapan
kebijakan, penyelenggaraan, dan pembangunan.
Dalam gambaran penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat
kecamatan akan diuraikan dalam profil kecamatan sebagai wujud nyata
serta upaya untuk memetakan kondisi potensial dan sumber daya daerah,
sehingga dapat dengan mudah untuk ditemukenali adanya peluang
pengembangan daerah dalam era persaingan bebas dalam pelaksanaan
otonomi daerah.
Penyusunan Profil Kecamatan Mantikulore ini diharapkan dapat
digunakan sebagai salah satu sarana penunjang kelancaran koordinasi dan
penyampaian informasi baik kepada pemerintah pusat maupun pemerintah
provinsi serta dapat dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan kerja
sama dengan pemerintah kabupaten/kota yang lain.
3
Penyusunan Profil Kecamatan Mantikulore dimaksudkan untuk
memberikan gambaran tentang kondisi geografi, pemerintahan,
kependudukan, sosial budaya, sumber daya alam, sarana dan prasarana
(infrastruktur), industri, perdagangan, ekonomi dan keuangan.
Tujuan penyusunan Profil Kecamatan Mantikulore adalah untuk:
1. Memberikan data dan informasi tentang potensi dan sumberdaya yang
dimiliki Kecamatan Mantikulore;
2. Menyediakan data dan informasi sebagai dasar membangun pola
kerjasama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan
masyarakat;
3. Sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
dan kebijakan perencanaan pembangunan;
4. Meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun pola
kerjasama berbasis data dan informasi.
Secara umum tujuan pokok penyusunan Profil Kecamatan
Mantikulore adalah melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan.
Perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan
informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
1.2 Maksud dan Tujuan
4
II. GAMBARAN UMUM
Mengacu pada Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 4 Tahun 2012
tentang Pembentukan Kecamatan Ulujadi, Kecamatan Tatanga, Kecamatan
Tawaeli, dan Kecamatan Mantikulore. Kecamatan Mantikulore terdiri dari 7
(tujuh) kelurahan seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Kecamatan dan Wilayah Kecamatan Mantikulore
Kecamatan Wilayah Kecamatan
Mantikulore 1. Kelurahan Talise
2. Kelurahan Tanamodindi
3. Kelurahan Lasoani
4. Kelurahan Kawatuna
5. Kelurahan Poboya
6. Kelurahan Tondo
7. Kelurahan Layana Indah
Sumber : Bagian Organisasi Setda Kota Palu
2.1 Sejarah Singkat
5
Sejak pembentukan kecamatan tahun 2012 sampai sekarang,
pejabat yang menjabat sebagai Camat Mantikulore disajikan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Camat Mantikulore menurut Periode Jabatan
No. Nama Camat Periode Jabatan
(1) (2) (3)
1. Moh. Sabil Akbar, S.Sos, M.Si 2012 – sekarang
Kecamatan Mantikulore berada di bagian timur Kota Palu terletak
pada posisi antara 0°44’50” dan 0°49’50” Lintang Selatan serta 119°50’00”
dan 119°56’00” Bujur Timur.
Secara administrasi Kecamatan Mantikulore terdiri dari 7 kelurahan
dengan luas keseluruhan 206,8 km² atau 2.068 ha, dimana dataran sekitar
60 persen, perbukitan sekitar 25 persen, dan pegunungan sekitar 15 persen.
Kecamatan Mantikulore mempunyai batas-batas administrasi sebagai
berikut :
2.2 Keadaan Geografi
6
Sebelah Utara : Kec. Palu Utara dan Kec. Tanantovea Kab. Donggala
Sebelah Timur : Kab. Parigi Moutong
Sebelah Selatan : Kec. Palu Timur dan Kec. Palu Selatan
Sebelah Barat : Teluk Palu dan Kec. Palu Timur
Pembagian wilayah Kecamatan Mantikulore yang luasnya 206,8 km²
dirinci menurut luas kelurahan yaitu Kelurahan Talise 12,37 km², Kelurahan
Tanamodindi 3,33 km², Kelurahan Lasoani 36,86 km², Kelurahan Kawatuna
20,67 km², Kelurahan Poboya 63,41 km², Kelurahan Tondo 55,16 km², dan
Kelurahan Layana Indah 15,00 km². Letak kelurahan dan persentase luas
kelurahan dapat di lihat pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2.
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Mantikulore
7
Jarak dari Kecamatan Mantikulore ke kelurahan yang diukur dari
letak kantor kecamatan dan kantor kelurahan dapat di lihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Jarak Kantor Kecamatan ke Kantor Kelurahan
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kantor Kecamatan Kantor Kelurahan Jarak (km) (1) (2) (3)
Mantikulore Talise 0,5
Tanamodindi 5,0
Lasoani 7,5
Kawatuna 10,5
Poboya 6,5
Tondo 5,0
Layana Indah 10,5
Sumber : Kantor Kelurahan
Gambar 2.2 Persentase Luas Wilayah di Rinci menurut Kelurahan
di Kecamatan Mantikulore
8
Karakteristik wilayah Kecamatan Mantikulore menurut elevasi
(ketinggian di atas permukaan laut/dpl) yaitu berada antara 0 – 250 m.
Seluruh wilayah merupakan daratan dan topografinya relatif datar. Wilayah
yang berbatasan langsung dengan laut atau daerah pesisir pantai yaitu
Kelurahan Talise, Kelurahan Tondo, dan Kelurahan Layana Indah, sedangkan
kelurahan lainnya bukan daerah pesisir pantai.
Topografi Kecamatan Mantikulore menunjukkan bahwa bagian
barat tepi Teluk Palu merupakan daerah paling rendah dan bagian timur
merupakan daerah perbukitan dan pegunungan. Untuk mengukur
ketinggian letak kantor kelurahan dari permukaan laut disajikan dalam
Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Ketinggan Kantor Kelurahan di Atas Permuakaan Laut (meter)
9
Sungai yang melintasi wilayah Kecamatan Mantikulore yaitu Sungai
Poboya dan Sungai Kawatuna. Keberadaan Sungai Poboya mengalir dari
timur menuju ke arah barat, menjadi batas alam antara Kelurahan Talise
Kecamatan Mantikulore dengan Kelurahan Besusu Timur Kecamatan Palu
Timur. Sedangkan Sungai Kawatuna mengalir dari timur menuju ke arah
barat melintasi Kelurahan Lolu Selatan Kecamatan Palu Timur dan
Kelurahan Tatura Utara Kecamatan Palu Selatan.
Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi atmosfer bumi secara
keseluruhan pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau
variabilitasnya yang nyata untuk kurun waktu yang panjang. Perubahan
variabel iklim khususnya suhu udara dan curah hujan terjadi secara
berangsur-angsur.
Gambaran umum curah hujan sangat dipengaruhi oleh keadaan
iklim, keadaan geografi, dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh
karena itu data curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun
pengamat. Curah hujan bervariasi dalam kurun waktu setahun terakhir.
Data yang tercatat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) bahwa intensitas curah hujan tertinggi di Kota Palu dan sekitarnya
terjadi pada bulan November yang mencapai 152,0 mm. Curah hujan
terendah terjadi pada bulan Maret hanya 35,0 mm. Intensitas curah hujan
yang terjadi sepanjang tahun 2013 dapat di lihat pada Gambar 2.4.
10
Suhu udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat dari
permukaan laut dan jarak dari pantai. Suhu udara pada tahun 2013 rata-
rata 27,7oC. Suhu udara terendah 26,4oC terjadi pada bulan Juli sedangkan
tertinggi 28,8oC terjadi pada bulan Maret.
Gambar 2.4 Intensitas Curah Hujan Tahun 2013
11
Keadaan klimatologi di Kota Palu juga mencerminkan keadaan
klimatologi di wilayah Kecamatan Mantikulore. Selama tahun 2013
kelembaban udara tertinggi 80,8 persen terjadi pada bulan Juli dan
terendah 73,1 persen terjadi pada bulan Maret. Sementara penyinaran
matahari paling banyak 69,1 persen terjadi pada bulan Maret dan paling
sedikit 45,7 persen terjadi pada bulan September. Keadaan klimatologi di
Kota Palu sepanjang tahun 2013 secara lengkap terdapat pada Tabel 2.4
dan Tabel 2.5.
Gambar 2.5 Keadaan Suhu Udara Tahun 2013
12
Tabel 2.4 Keadaan Tekanan Udara, Kelembaban Udara, dan Penyinaran Matahari
Tahun 2013
Bulan Tekanan
Udara (mb)
Kelembaban Udara
(%)
Penyinaran Matahari
(%)
(1) (2) (3) (4)
01 Januari 1 010,4 76,8 56,1
02 Februari 1 009,7 75,7 51,6
03 Maret 1 010,8 73,1 69,1
04 April 1 010,0 76,6 62,7
05 Mei 1 010,3 77,4 55,2
06 Juni 1 009,4 74,3 69,0
07 Juli 1 010,2 80,8 46,2
08 Agustus 1 011,0 78,2 55,2
09 September 1 011,2 76,7 45,7
10 Oktober 1 011,0 74,5 66,2
11 November 1 009,6 77,2 61,0
12 Desember 1 009,5 75,8 50,6
Rata-rata 1 010,2 76,4 57,7
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
13
Tabel 2.5 Arah Angin Terbanyak dan Kecepatan Angin Tahun 2013
Bulan Arah Angin Terbanyak
Kecepatan Angin (Knots)
(1) (2) (3)
01 Januari Utara 4,0
02 Februari Utara 3,9
03 Maret Utara 3,9
04 April Barat Laut 3,9
05 Mei Barat Laut 3,0
06 Juni Barat Laut 3,0
07 Juli Utara 3,0
08 Agustus Barat Laut 3,0
09 September Barat Laut 3,0
10 Oktober Barat Laut 4,0
11 November Barat Laut 4,0
12 Desember Barat Laut 3,9
Rata-rata Barat Laut 3,6
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
14
III. PEMERINTAHAN
Untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam
memberdayakan masyarakat melalui upaya pelayanan masyarakat lebih
efektif, efisien dan berkeadilan, maka diperlukan penataan kembali
administrasi dan manajemen pemerintahan. Dalam rangka penataan
administrasi, Kecamatan Mantikulore yang terdiri dari 7 kelurahan terdapat
56 rukun warga (RW) dan 197 rukun tetangga (RT). Jumlah RW dan RT di
Kecamatan Mantikulore tahun 2013 dirinci menurut kelurahan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1
Banyaknya RW dan RT di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan RW RT
(1) (2) (3)
01 Talise 8 50
02 Tanamodindi 9 32
03 Lasoani 8 31
04 Kawatuna 6 15
05 Poboya 4 8
06 Tondo 15 42
05 Layana Indah 6 19
Jumlah 56 197
Sumber: Kantor Kelurahan
3.1 Struktur Pemerintahan
15
Tujuh kelurahan di Kecamatan Mantikulore pada tahun 2013
dipimpin oleh lurah berjenis kelamin laki-laki. Jenjang pendidikan yang
ditamatkan para lurah di Kecamatan Mantikulore adalah 86 persen
berpendidikan Strata Satu (S1) dan 14 persen berpendidikan menengah
atas.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) mempunyai kedudukan sebagai unsur
aparatur negara yang mengabdi kepada masyarakat atau pelayan publik.
3.2 Pegawai Negeri Sipil
Gambar 3.1 Banyaknya Lurah menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
16
Gambar 3.2 Jumlah PNS Kecamatan dan Kelurahan menurut Jenis Kelamin
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Fungsi PNS memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional,
jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan,
dan pembangunan.
Jumlah PNS kantor kecamatan dan kelurahan mencapai 103 orang.
Berdasarkan jenis kelamin, PNS berjenis kelamin laki-laki sebanyak 54
persen dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 46 persen. Gambar 3.2
dan Tabel 3.2 memperlihatkan mayoritas PNS di Kecamatan Mantikulore
berjenis kelamin laki-laki.
17
Tabel 3.2 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan
menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kecamatan/ Kelurahan
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4)
01 Kantor Camat 10 9 19
02 Talise 8 8 16
03 Tanamodindi 8 5 13
04 Lasoani 5 6 11
05 Kawatuna 9 4 13
06 Poboya 7 3 10
07 Tondo 4 8 12
08 Layana Indah 5 4 9
Jumlah 56 47 103
Sumber : Kantor Kecamatan dan Kelurahan
Dilihat berdasarkan golongan, maka PNS kantor kecamatan dan
kelurahan di Kecamatan Mantikulore terdapat 3 persen PNS golongan I, 33
persen golongan II, 63 persen golongan III, dan 1 persen PNS golongan IV.
Gambar 3.2 dan Tabel 3.3 menunjukkan persentase dan jumlah PNS
kecamatan dan kelurahan menurut golongan di Kecamatan Mantikulore
tahun 2013.
18
Gambar 3.2 Jumlah PNS Kecamatan dan Kelurahan menurut Golongan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Tabel 3.3 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan
menurut Golongan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kecamatan/ Kelurahan
Golongan
I II III IV (1) (2) (3) (4) (5)
01 Kantor Camat 2 7 9 1 02 Talise 1 5 10 - 03 Tanamodindi - 5 8 - 04 Lasoani - 3 8 - 05 Kawatuna - 5 8 - 06 Poboya - 3 7 - 07 Tondo - 4 8 - 08 Layana Indah - 2 7 -
Jumlah 3 34 65 1 Sumber : Kantor Kecamatan dan Kelurahan
19
Jika dirinci berdasarkan jenjang pendidikan yang ditamatkan, maka
jumlah PNS kecamatan dan kelurahan di Kecamatan Mantikulore tahun
2013 yaitu tamatan SMP ke bawah 4 orang, tamatan SMA/sederajat 49
orang, tamatan Diploma 1 orang, dan tamatan S1 ke atas 49 orang.
Tabel 3.4
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan menurut Jenjang Pendidikan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kecamatan/ Kelurahan
Tingkat Pendidikan
≤ SMP SMA Diploma S1 ≥ (1) (2) (3) (4) (5)
01 Kantor Camat 2 8 - 9
02 Talise 1 9 - 6
03 Tanamodindi - 8 - 5
04 Lasoani - 3 1 7
05 Kawatuna - 8 - 5
06 Poboya - 6 - 4
07 Tondo 1 4 - 7
08 Layana Indah 0 3 - 6
Jumlah 4 49 1 49 Sumber : Kantor Kecamatan dan Kelurahan
Selain PNS kecamatan dan kelurahan yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat dalam bidang administrasi pemerintahan juga terdapat
PNS pada tingkat kecamatan yang memberikan pelayanan pada bidang-
bidang tertentu menurut fungsinya.
Untuk kategori PNS daerah yang memberi pelayanan bidang
kesehatan sebanyak 89 orang, bidang pertanian sebanyak 1 orang, dan
bidang pelayanan keluarga berencana (KB) sebanyak 7 orang. Tenaga
20
administrasi bidang pendidikan masih bergabung dengan UPTD Pendidikan
Kecamatan Palu Timur.
Kategori PNS pusat (instansi vertikal) seperti Badan Pusat Statistik
(BPS) dan Kementerian Agama (KUA) masih dirangkap oleh PNS yang
bertugas di Kecamatan Palu Timur. Sementara pelayanan bidang keamanan
dan ketertiban masyarakat tingkat kecamatan yang meliputi anggota TNI
(Babinsa)/POLRI (Kamtibmas) masing-masing 7 orang. Sedangkan anggota
TNI/POLRI seperti Komando Rayon Militer (Koramil) masih bergabung
dengan Kecamatan Palu Selatan dan Kepolisian Sektoral (Polsek) masih
bergabung dengan Kecamatan Palu Timur.
Tabel 3.5
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil, TNI/POLRI menurut Instansi dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Lembaga/Instansi Jenis Kelamin
Jumlah Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
01 Puskesmas 12 87 99
02 UPTD Pendidikan*)
03 UPTD Pertanian 1 - 1
04 UPTD KB dan PP 7 - 7
05 KUA*)
06 BPS*)
07 TNI**) 7 - 7
08 POLRI**) 7 - 7
Jumlah 34 87 121 Sumber : Masing-Masing Instansi/Lembaga Catatan *) masih bergabung dengan kecamatan induk **) tidak termasuk anggota Koramil Palu Selatan dan Polsek Palu Timur
21
IV. SOSIAL BUDAYA
4.1.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga
komponen demografi yaitu kelahiran (birth), kematian (death) dan
perpindahan penduduk (migration). Kelahiran yang terjadi akan
bersifat penambahan sedang kematian akan bersifat pengurang
terhadap jumlah penduduk. Begitu pula halnya dengan migrasi,
jumlah penduduk yang masuk bersifat penambahan dan penduduk
yang keluar bersifat pengurang.
Pada Tahun 2013, jumlah penduduk Kecamatan Mantikulore
sebanyak 59.630 jiwa atau sebesar 16,73 persen terhadap jumlah
penduduk Kota Palu. Jumlah penduduk Kecamatan Mantikulore
menempati urutan kedua setelah jumlah penduduk Kecamatan Palu
Selatan. Gambar 4.1 memperlihatkan perbandingan penduduk antar
kecamatan di Kota Palu.
4.1 Demografi
22
Gambar 4.1 Perbandingan Penduduk Antar Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan Mantikulore yang memiliki jumlah penduduk
sebesar 59.630 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebesar 13.504,
maka rata-rata penduduk per rumah tangga pada tahun 2013 adalah
4 jiwa.
Penduduk Kecamatan Mantikulore tahun 2013 bila dirinci
menurut kelurahan secara berurutan dimulai dari jumlah penduduk
terbesar sampai jumlah penduduk terkecil yaitu Kelurahan Talise
19.471 jiwa, Kelurahan Tanamodindi 13.239 jiwa, Kelurahan Tondo
11.973 jiwa, Kelurahan Lasoani 7.100 jiwa, Kelurahan Poboya 1.605
jiwa, Kelurahan Kawatuna 3.448 jiwa, dan Kelurahan Layana Indah
2.794 jiwa. Perbandingan penduduk antar kelurahan di Kecamatan
Mantikulore terdapat pada gambar 4.2.
23
Gambar 4.2 Penduduk Kecamatan Mantikulore menurut
Kelurahan Tahun 2013
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, dan Rata-rata Penduduk per Rumah Tangga di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Keluarahan Penduduk Rumah Tangga
Rata-rata per Rumahtangga
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 19.471 4.176 5 02 Tanamodindi 13.239 2.423 5
03 Lasoani 7.100 2.082 3
04 Kawatuna 3.448 843 4
05 Poboya 1.605 635 3
06 Tondo 11.973 2.548 5
07 Layana Indah 2.794 797 4
Jumlah 59.630 13.504 5 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu
24
Gambar 4.3 Penduduk Kecamatan Mantikulore menurut Jenis Kelamin Tahun 2013
Distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan kelurahan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Pada tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki tercatat sebanyak
30.162 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 29.468 jiwa.
Penduduk jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari penduduk jenis
kelamin perempuan sehingga dapat diketahui rasio jenis kelamin
102. Perhitungan rasio jenis kelamin masing-masing kelurahan
dapat dilihat pada tabel 4.2.
25
Tabel 4.2 Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Laki-Laki Perempuan Seks Rasio
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 9.837 9.634 102
02 Tanamodindi 6.649 6.590 101
03 Lasoani 3.587 3.513 102
04 Kawatuna 1.732 1.716 101
05 Poboya 987 618 160
06 Tondo 5.933 6.040 98
07 Layana Indah 1.437 1.357 106
Jumlah 30.162 29.468 102
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu
Informasi tentang jumlah penduduk berdasarkan penganut
agama sangat diperlukan untuk perencanaan penyediaan sarana
dan prasarana peribadatan serta perencanaan program kegiatan
yang berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama. Penganut
agama di Kecamatan Mantikulore berbeda-beda seperti halnya di
daerah lain. Suasana kehidupan beragama senantiasa mendapat
perhatian dan pembinaan dari pemerintah. Peranan para petugas
keagamaan yang ada di daerah ini lebih ditingkatkan. Persentase
penduduk menurut agama disajikan dalam Tabel 4.3.
26
Tabel 4.3
Persentase Penduduk menurut Agama di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Islam Protestan Khatolik Hindu Budha
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01 Talise 25,88 3,07 1,12 0,54 0,10
02 Tanamodindi 16,09 1,91 0,70 0,33 0,05
03 Lasoani 11,59 1,38 0,50 0,24 0,05
04 Kawatuna 4,30 0,51 0,19 0,09 0,00
05 Poboya 5,54 0,66 0,24 0,12 0,00
06 Tondo 16,64 1,98 0,72 0,35 0,03
07 Layana Indah 4,29 0,51 0,19 0,09 0,01
Jumlah 84,33 10,02 3,66 1,75 0,23
Sumber: KUA Kec. Mantikulore
Penduduk Kecamatan Mantikulore pada umumnya
penganut agama Islam (84,33 persen). Sedangkan penganut agama
lain yaitu agama Kristen Protestan 10,02 persen, Kristen Khatolik
3,66 persen, agama Hindu 1,75 persen, dan Budha 0,23 persen.
27
Gambar 4.4 Piramida Penduduk Kecamatam Mantikulore 2013
4.1.2 Komposisi Penduduk
Piramida penduduk menggambarkan komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin yang disajikan dalam grafik.
Sumbu horizontal (dasar piramida penduduk) menunjukkan jumlah
penduduk berupa jumlah absolut ataupun persentase, sedangkan
sumbu vertikal menunjukkan umur. Dasar piramida dimulai dengan
kelompok umur termuda dan dilanjutkan ke atas untuk kelompok
umur yang lebih tua dan biasanya puncak piramida untuk kelompok
umur yang lebih tua sering dibuat dengan sistem umur terbuka
(65+). Bagian kiri piramida digunakan untuk mewakili penduduk
laki-laki sedangkan bagian kanan untuk penduduk perempuan.
28
Piramida penduduk tahun 2013 menunjukkan alas
terpanjang pada kelompok umur 20 – 24 tahun, sementara alas
terpendek pada kelompok umur 60 - 64 tahun. Puncak piramida
tahun 2013 semakin melebar yang berarti proporsi penduduk pada
usia tua semakin banyak.
Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis
kelamin di Kecamatan Mantikulore pada tahun 2013 disajikan pada
Tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4 Banyaknya Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
0 – 4 2.837 2.699 5.536 5 – 9 2.391 2.195 4.586
10 – 14 2.523 2.405 4.928 15 – 19 3.436 3.603 7.039 20 – 24 3.693 3.565 7.258 25 – 29 2.781 2.619 5.400 30 – 34 2.560 2.456 5.016 35 – 39 2.279 2.316 4.595 40 – 44 2.117 2.142 4.259 45 – 49 1.771 1.681 3.452 50 – 54 1.393 1.266 2.659 55 – 59 991 923 1.914 60 – 64 625 611 1.236
65 + 765 987 1.752 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu
29
4.1.3 Kepadatan Penduduk
Tingkat kepadatan penduduk suatu wilayah
menggambarkan kondisi dan kemampuan wilayah dalam
menampung sejumlah penduduk sesuai dengan kapasitasnya. Oleh
karena itu, perlu menampilkan angka kepadatan penduduk pada
suatu wilayah agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
penyusunan kebijakan.
Tabel 4.5 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Luas
Wilayah (km²)
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk per km²
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 12,37 19.471 1.574 02 Tanamodindi 3,33 13.239 3.976 03 Lasoani 36,86 7.100 193 04 Kawatuna 20,67 3.448 167
05 Poboya 63,41 1.605 25 06 Tondo 55,16 11.973 217
07 Layana Indah 15,00 2.794 186
Jumlah 206,80 59.630 288 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu
Dari luas wilayah 206,80 km² dan jumlah penduduk pada
tahun 2013 sebanyak 59.630 jiwa, maka dapat diketahui kepadatan
penduduk Kecamatan Mantikulore adalah 288 jiwa/km², artinya
pada setiap kilometer persegi wilayah Kecamatan Mantikulore
dihuni oleh 288 orang penduduk.
30
Kelurahan yang paling padat penduduknya di Kecamatan
Mantikulore adalah Kelurahan Tanamodindi dengan kepadatan
3.976 jiwa/km². Dan sebaliknya kepadatan terendah ada di wilayah
Kelurahan Poboya 25 jiwa/km².
4.1.4 Kelahiran, Kematian, dan Migrasi
Tiga komponen demografi yang berpengaruh terhadap
struktur penduduk adalah kelahiran, kematian, dan migrasi. Jumlah
kelahiran disajikan pada tabel 4.6, jumlah kematian disajikan pada
tabel 4.7, dan jumlah migrasi disajikan pada tabel 4.8 dan tabel 4.9.
Tabel 4.6
Jumlah Kelahiran menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 112 98 210
02 Tanamodindi 120 102 222
03 Lasoani 97 95 192
04 Kawatuna 291 69 360
05 Poboya 24 17 41
06 Tondo 6 8 14
07 Layana Indah 40 31 71
Jumlah 690 420 1110
Sumber : Puskesmas dan Kelurahan
31
Selama tahun 2013 jumlah kelahiran penduduk di
Kecamatan Mantikulore mencapai 1.110 orang yang terdiri dari 690
kelahiran bayi laki-laki dan 420 kelahiran bayi perempuan. Rasio
jenis kelamin kelahiran pada tahun 2013 adalah 164 yang berarti
tiap kelahiran 100 bayi perempuan terdapat 164 kelahiran bayi
laki-laki.
Tingkat kelahiran kasar/Crude Birth Rate (CBR) tahun 2013
sebesar 16 kelahiran per 1000 penduduk. Angka tersebut
mengandung arti bahwa pada tahun 2013 ada anak yang lahir
sebesar 16 per 1000 orang penduduk Kecamatan Mantikulore.
Tabel 4.7
Jumlah Kematian menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 83 104 187
02 Tanamodindi 19 11 30
03 Lasoani 22 15 37
04 Kawatuna 27 6 33
05 Poboya 3 4 7
06 Tondo 13 9 22
07 Layana Indah 4 4 8
Jumlah 171 153 324
Sumber : Puskesmas dan Kelurahan
32
Peristiwa mortalitas (kematian) pada dasarnya merupakan
kejadian akhir dari peristiwa morbiditas (kesakitan). Morbiditas dan
mortalitas penduduk adalah kejadian yang selalu berubah-ubah,
karena dipengaruhi oleh banyak faktor baik medis maupun non-
medis.
Jumlah kematian di Kecamatan Mantikulore sepanjang
tahun 2013 sebesar 324 orang. Besarnya tingkat kematian
kasar/Crude Death Rate (CDR) adalah 5. Angka ini berarti bahwa
pada tahun 2013 setiap 1.000 orang penduduk Kecamatan
Mantikulore terdapat 5 kematian.
Secara umum migrasi dipengaruhi oleh faktor ekonomi
dalam hal ini kesempatan mendapatkan pekerjaan untuk mencapai
peningkatan taraf hidup/kesejahteraan. Selain faktor ekonomi, juga
dipengaruhi oleh aktivitas lainnya seperti bersekolah, mengurus
rumah tangga, dan lainnya bukan angkatan kerja.
Migrasi dikelompokkan menjadi migrasi masuk (risen) dan
migrasi keluar. Migrasi risen menggambarkan penduduk suatu
wilayah berada bukan di wilayah domisili pada setahun terakhir.
Migrasi risen ini dapat dikatakan adalah migran baru yang masuk ke
suatu wilayah administrasi. Jumlah migrasi risen di Kecamatan
Mantikulore pada tahun 2013 sebanyak 421 orang. Secara rinci
diuraikan pada tabel 4.8.
33
Tabel 4.8 Banyaknya Migrasi Masuk menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Migrasi Masuk
Jumlah Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 134 162 296
02 Tanamodindi 0 3 3
03 Lasoani 15 12 27
04 Kawatuna 3 0 3
05 Poboya 2 4 6
06 Tondo 42 24 66
07 Layana Indah 16 4 20
Jumlah 212 209 421
Sumber : Kantor Kelurahan
Migrasi keluar adalah penduduk yang keluar dengan tujuan
menetap di daerah lain. Migrasi keluar di Kecamatan Mantikulore
pada tahun 2013 adalah 258 orang.
34
Tabel 4.9 Banyaknya Migrasi Keluar menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Migrasi Keluar
Jumlah Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 41 37 78
02 Tanamodindi 1 3 4
03 Lasoani 28 16 44
04 Kawatuna 2 1 3
05 Poboya 6 8 14
06 Tondo 75 30 105
07 Layana Indah 6 4 10
Jumlah 159 99 258
Sumber : Kantor Kelurahan
ertilMort 4.2.1 Pentahapan Keluarga
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program
pemerintah yang dirancang untuk mengatur kelahiran dan
pengendalian jumlah penduduk. Program KB oleh pemerintah adalah
agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan
menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.
4.2 Keluarga Berencana
35
Kebutuhan pangan dan sandang, perumahan dan fasilitas
tempat tinggal merupakan salah satu indikator yang dapat
mencerminkan tingkat kesejahteraan. Unsur-unsur rumah yang
sering menjadi indikator perumahan adalah kualitas dan fasilitas
bangunan. Fenomena ini dijadikan sebagai ukuran untuk mengukur
tingkat kesejahteraan menurut pentahapan keluarga ke dalam
golongan keluarga pra sejahtera (Pra KS) dan keluarga sejahtera (KS).
Tabel 4.10
Banyaknya Keluarga menurut Kelurahan dan Pentahapannya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Pra KS KS I KS II KS III KS III+
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01 Talise 170 279 804 1.382 728
02 Tanamodindi 238 393 676 1.195 715
03 Lasoani 94 496 213 705 494
04 Kawatuna 241 186 59 20 10
05 Poboya 172 132 70 23 10
06 Tondo 484 406 445 595 487
07 Layana Indah 180 340 126 15 8
Jumlah 1.580 2.233 2.392 3.934 2.453
Sumber : Badan PP dan KB Kota Palu
36
Gambar 4.5 Persentase Penduduk Miskin Kecamatan Mantikulore 2013
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada tahun 2013 jumlah
Pra KS tercatat sebesar 1.580 KK (12,55 persen), tahapan KS I
sebesar 2.233 KK (17,73 persen), tahapan KS II sebesar 2.392 KK
(19,00 persen), tahapan KS III sebesar 3.934 KK (31,24 persen), dan
tahapan KS III plus tercatat sebesar 2.453 KK (19,48 persen).
Pentahapan Pra KS merupakan tahapan tingkat bawah yang
dikategorikan hidup dibawah garis kemiskinan. Sedangkan tahapan
KS I dikategorikan sebagai penduduk yang rentan dengan kemiskinan.
Sementara tahapan KS II, KS III, dan KS III plus dapat dikategorikan
penduduk yang memiliki tingkat kesejahteraan menengah ke atas.
Berikut perbandingan tingkat kemiskinan di Kecamatan Mantikulore
tahun 2013.
37
4.2.2 Alat Kontrasepsi
Program Keluarga Berencana (KB) menunjukkan
perkembangan ke arah yang lebih baik disebabkan dukungan dan
partisipasi aktif dari masyarakat terutama pasangan usia subur. Data
tentang KB selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11
Banyaknya PUS dan Peserta Keluarga Berencana di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan PUS Peserta KB
Baru Aktif
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 2.266 804 2.210
02 Tanamodindi 2.119 19 2.010
03 Lasoani 1.505 141 341
04 Kawatuna 1.471 6 685
05 Poboya 558 55 68
06 Tondo 1.428 292 806
07 Layana Indah 613 76 77
Jumlah 9.960 1.393 6.196 Sumber : Badan PP dan KB Kota Palu
Pada tahun 2013 jumlah pasangan usia subur di Kecamatan
Mantikulore mencapai 9.960 pasang, sedangkan jumlah peserta KB
yang aktif sebesar 6.196 orang. Melihat jumlah peserta berarti sekitar
62,2 persen dari pasangan usia subur telah ber-KB.
38
Jumlah pengguna alat kontrasepsi di Kecamatan
Mantikulore tahun 2013 dirinci menurut metode kontrasepsi yang
digunakan yaitu pil 2.337 orang, kondom 336 orang, IUD 358 orang,
MOW/MOP 43 orang, suntikan 3.006 orang, dan implant 116 orang.
Secara rinci banyaknya peserta KB tiap kelurahan menurut metode
yang digunakan disajikan pada tabel 4.12 di bawah ini.
Tabel 4.12
Banyaknya Peserta KB menurut Metode Kontrasepsi yang Digunakan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Pil Kondom IUD
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 1.124 106 185
02 Tanamodindi 443 69 74
03 Lasoani 299 1 29
04 Kawatuna 207 67 32
05 Poboya 92 6 3
06 Tondo 108 36 34
07 Layana Indah 64 50 2
Jumlah 2.337 336 358
Sumber : Badan PP dan KB Kota Palu
39
Tabel Lanjutan 4.12
Kelurahan MO/MOW Suntik Implant
(1) (5) (6) (7)
01 Talise 24 1.190 38
02 Tanamodindi 6 446 40
03 Lasoani 4 295 5
04 Kawatuna 2 371 10
05 Poboya 0 198 7
06 Tondo 2 344 11
07 Layana Indah 4 162 4
Jumlah 43 3.006 116
Sumber : Badan PP dan KB Kota Palu
n Migrasi
4.3.1 Fasilitas Kesehatan
Masalah Kesehatan perlu mendapat perhatian utama
khususnya pada pemerataan pelayanan kesehatan. Seluruh
masyarakat dapat dengan mudah menjangkau dan memenuhi
kebutuhan kesehatan dengan kualitas pelayanan yang sesuai
terutama bagi masyarakat miskin.
4.3 Kesehatan
40
Pada tahun 2013, di wilayah Kecamatan Mantikulore
terdapat 5 unit rumah sakit yaitu 2 rumah sakit umum dan 3 unit
rumah sakit bersalin. Banyaknya rumah sakit yang dirinci menurut
kelurahan dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13
Banyaknya Rumah Sakit menurut Kelurahan dan Klasifikasi di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Rumah
Sakit Umum
Rumah Sakit
Khusus
Rumah Sakit
Bersalin (1) (2) (3) (4)
01 Talise 1 - 2
02 Tanamodindi 1 - -
03 Lasoani - - 1
04 Kawatuna - - -
05 Poboya - - -
06 Tondo - - -
07 Layana Indah - - -
Jumlah 2 - 3 Sumber : Kantor Kelurahan
Pemerintah menyediakan pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas) untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat. Hingga akhir tahun 2013 terdapat 2 unit Puskesmas di
wilayah Kecamatan Mantikulore yaitu Puskesmas Talise dan
41
Puskesmas Kawatuna. Selain Puskesmas pemerintah juga
membangun 7 unit puskesmas pembantu (Pustu), 9 unit pos
kesehatan desa (Poskesdes) dan 2 unit pondok bersalin desa
(polindes). Untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak pemerintah
juga mendirikan 30 pos pelayanan terpadu (Posyandu) atau Pos KB.
Tabel 4.14 Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Milik Pemerintah menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Puskesmas Puskesmas Pembantu
Poskesdes/ Polindes
Pos KB
(1) (2) (3) (4) (5)
01 Talise 1 - 2 6
02 Tanamodindi - 1 1 5
03 Lasoani - 1 1 5
04 Kawatuna 1 1 2 3
05 Poboya - 1 1 3
06 Tondo - 2 2 4
07 Layana Indah - 1 2 4
Jumlah 2 7 11 30
Sumber : Kantor Kelurahan
42
Tabel 4.15 Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Milik Swasta menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Klinik Praktek Dokter
Praktek Bidan
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 1 5 3
02 Tanamodindi - 2 2
03 Lasoani - 2 2
04 Kawatuna - - -
05 Poboya - - -
06 Tondo - 3 2
07 Layana Indah - - -
Jumlah 1 12 9
Sumber : Kantor Kelurahan
4.3.2 Tenaga Kesehatan
Seiring dengan pembangunan fasilitas kesehatan,
pemerintah juga menyiapkan tenaga kesehatan seperti dokter,
perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya. Pada tahun 2013
jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Mantikulore sebanyak 125
orang. Rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk Kecamatan
Mantikulore sebesar 1,8. Keadaan ini menggambarkan bahwa
setiap 1.000 orang penduduk Kecamatan Mantikulore hanya
terdapat 2 tenaga kesehatan.
43
4.4 Pendididkan
Tabel 4.16 Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Kelurahan, Profesi, dan
Tempat Tugas di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Dokter Mantri/Bidan/Perawat
Puskesmas Kelurahan
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 4 50 2
02 Tanamodindi - - 3
03 Lasoani - - 3
04 Kawatuna 3 35 5
05 Poboya - - 3
06 Tondo - - 11
07 Layana Indah - - 6
Jumlah 7 85 33 Sumber : Kantor Kelurahan Catatan : Tidak termasuk tenaga kesehatan di Rumah Sakit
4.4.1 Pendidikan Pra Sekolah
Pemerintah berupaya membina, menumbuhkan, dan
mengembangkan seluruh potensi anak sejak lahir sampai dengan
usia 6 (enam) tahun melalui pendidikan anak usia dini (pendidikan
pra sekolah). Pendidikan pra sekolah bertujuan untuk memberi
rangsangan pendidikan terhadap perilaku dan kemampuan dasar
sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya agar
anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.
44
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan pra
sekolah mulai berkembang. Jumlah sarana pendidikan pra sekolah
di Kecamatan Mantikulore tahun 2013 yang meliputi sarana
pendidikan anak usia dini (PAUD) sebanyak 12 unit dan taman
kanak-kanak/raudhatul atfal sebanyak 19 unit.
Tabel 4.17
Banyaknya Fasilitas Pendidikan Pra Sekolah menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan PAUD TK/RA
(1) (2) (3)
01 Talise 4 5
02 Tanamodindi 4 5
03 Lasoani 1 1
04 Kawatuna - 1
05 Poboya 1 -
06 Tondo 2 5
07 Layana Indah - 2
Jumlah 12 19
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu
4.4.2 Fasilitas Pendidikan
Pada tahun 2013 jumlah Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Mantikulore tercatat sebanyak 26 unit
yang terdiri dari 22 unit SD negeri, 2 unit SD swasta, dan 2 unit MI
swasta.
45
Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) termasuk
Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Mantikulore tahun 2013
terdapat 10 unit yang terdiri dari 5 unit SMP dan 5 unit MTs.
Pada jenjang pendidikan menengah atas seperti Sekolah
Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
Madrasah Aliyah (MA) baik negeri maupun swasta pada tahun 2013
di Kecamatan Mantikulore tercatat sebanyak 13 unit yang terdiri
dari 4 unit SMA, 3 unit MA, dan 6 unit SMK.
Tabel 4.18 Banyaknya Fasilitas Pendidikan menurut Kelurahan dan
Tingkat Pendidikan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Tingkat Pendidikan
SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK
(1) (2) (3) (4) (5)
01 Talise 7 3 2 4
02 Tanamodindi 4 - 1 -
03 Lasoani 3 2 1 -
04 Kawatuna 4 1 1 -
05 Poboya 1 - - -
06 Tondo 5 2 2 2
07 Layana Indah 2 2 - -
Jumlah 26 10 7 6
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu
46
Tabel 4.19 Banyaknya Sekolah menurut Jenjang Pendidikan dan Status
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Tingkat Pendidikan Status Sekolah
Jumlah Negeri Swasta
(1) (2) (3) (5)
01 SD/MI 22 4 26
02 SMP/MTs 5 5 10
03 SMA/MA 2 5 7
04 SMK 3 3 6
05 Perguruan Tinggi 1 9 10
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu
Tabel 4.20
Banyaknya Sekolah Dasar menurut Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Tingkat Pendidikan Status Sekolah
Jumlah Negeri Swasta
(1) (2) (3) (5)
01 Talise 6 1 7 02 Tanamodindi 4 - 4 03 Lasoani 3 - 3 04 Kawatuna 3 1 4 05 Poboya 1 - 1 06 Tondo 3 2 5 07 Layana Indah 2 - 2
Jumlah 21 4 26 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu
47
Tabel 4.21 Banyaknya Sekolah Menengah Pertama menurut Kelurahan
dan Status di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Tingkat Pendidikan Status Sekolah
Jumlah Negeri Swasta
(1) (2) (3) (5)
01 Talise 1 2 3 02 Tanamodindi - - - 03 Lasoani 1 1 2 04 Kawatuna - 1 1 05 Poboya - - - 06 Tondo 1 1 2 07 Layana Indah 2 - 2
Jumlah 5 5 10 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu
Tabel 4.22
Banyaknya Sekolah Menengah Atas menurut Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Tingkat Pendidikan Status Sekolah
Jumlah Negeri Swasta
(1) (2) (3) (5)
01 Talise 1 1 2
02 Tanamodindi - 1 1
03 Lasoani - 1 1
04 Kawatuna - 1 1
05 Poboya - - -
06 Tondo 1 1 2
07 Layana Indah - - -
Jumlah 2 5 7 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu
48
Tabel 4.23 Banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan menurut Kelurahan
dan Status di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Tingkat Pendidikan Status Sekolah
Jumlah Negeri Swasta
(1) (2) (3) (5)
01 Talise 2 2 4
02 Tanamodindi - - -
03 Lasoani - - -
04 Kawatuna - - -
05 Poboya - - -
06 Tondo 1 1 2
07 Layana Indah - - -
Jumlah 3 3 6
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu
4.4.3 Tenaga Pendidikan
Tenaga pendidik di Kecamatan Mantikulore pada tahun
2013 yaitu SD/MI 405 orang guru, SMP/MTs 197 orang guru,
SMA/MA 170 orang guru, dan SMK 135 orang guru. Alokasi tenaga
pendidik belum merata. Pada tabel 4.24 dapat di lihat keadaan
tenaga pendidik tersebut.
49
Tabel 4.24 Banyaknya Guru menurut Jenjang Pendidikan dan Status
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Tingkat Pendidikan Status Sekolah
Jumlah Negeri Swasta
(1) (2) (3) (5)
01 SD/MI 369 36 405
02 SMP/MTs 111 86 197
03 SMA/MA 93 77 170
04 SMK 87 48 135
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu
4.4.4 Jumlah Murid
Jumlah murid di Kecamatan Mantikulore tahun 2013 baik
negeri maupun swasta yang tercatat pada Dinas Pendidikan Kota
Palu yaitu SD/MI 6.368 siswa, SMP/MTs 1.649 siswa, SMA/MA
1.370 siswa, dan SMK 989 siswa.
50
Tabel 4.25
Banyaknya Murid menurut Jenjang Pendidikan dan Status di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Tingkat Pendidikan Status Sekolah
Jumlah Negeri Swasta
(1) (2) (3) (5)
01 SD/MI 5.877 491 6.368
02 SMP/MTs 1.316 333 1.649
03 SMA/MA 969 401 1.370
04 SMK 586 403 989
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu
4.4.5 Rasio
Berdasarkan jumlah murid dan guru, kita dapat mengetahui
angka perbandingan (rasio) murid terhadap guru. Pada tahun 2013
beban mengajar seorang guru SD/MI rata-rata 15 murid, seorang
guru SMP/MTs rata-rata mengajar 7 murid, seorang guru SMU/MA
rata-rata mengajar 7 murid dan seorang guru SMK akan mengajar
10 murid.
51
Gambar 4.6 Jumlah Murid dan Guru menurut Jenjang Pendidikan
Di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Tabel 4.26 Banyaknya Sekolah, Guru, Murid , dan
Rasio Murid Terhadap Guru menurut Jenjang Pendidikan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Jenjang Pendidikan
Jumlah Sekolah
Guru Murid Rasio Murid
Terhadap guru
(1) (2) (3) (4) (5)
01 SD/MI 26 405 6.368 15
02 SMP/MTs 10 197 1.649 7
03 SMA/MA 7 170 1.370 7
04 SMK 6 135 989 10
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu
52
4.5 Sosial Lainnya
Penduduk Kecamatan Mantikulore menganut agama dan
kepercayaan yang berbeda-beda. Masing-masing agama dan kepercayaan
membutuhkan sarana peribadatan untuk menjaga kerukunan umat
beragama serta memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat
dalam menjalankan ibadah. Banyaknya sarana peribadatan
menggambarkan tingkat pembangunan bidang mental spiritual berjalan
dengan baik. Pada tahun 2013 sarana peribadatan di Kecamatan
Mantikulore yang diinventarisasi oleh Kantor Kementerian Agama Kota Palu
yaitu Masjid 53 buah, Musholla 25 buah, Gereja 4 buah, dan Pura 1 buah.
Sedangkan Vihara belum ada di Kecamatan Mantikulore.
Tabel 4.27
Banyaknya Tempat Ibadah menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Masjid Musholah Gereja Pura Vihara
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01 Talise 11 3 - 1 -
02 Tanamodindi 7 4 - - -
03 Lasoani 5 1 1 - -
04 Kawatuna 7 2 - - -
05 Poboya 4 2 - - -
06 Tondo 12 11 2 - -
07 Layana Indah 5 2 1 - -
Jumlah 53 25 4 1 - Sumber : Kantor Kementerian Agama Kota Palu
53
Pada tahun 2013 terdapat 7 unit panti asuhan dan yayasan di wilayah
Kecamatan Mantikulore yang menampung sejumlah 389 anak asuh. Jumlah
anak asuh terdiri dari 192 laki-laki dan 197 anak perempuan. Banyaknya
panti asuhan dan anak asuh yang dirinci menurut kelurahan dapat di lihat
pada Tabel 4.28.
Tabel 4.28
Banyaknya Panti Asuhan dan Anak Asuh di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Panti
Asuhan Anak Asuh
Jumlah Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
01 Talise 3 66 112 178
02 Tanamodindi 2 62 56 118
03 Lasoani 1 26 14 40
04 Kawatuna - - - -
05 Poboya - - - -
06 Tondo 1 38 15 53
05 Layana Indah - - - -
Jumlah 7 192 197 389
Sumber : Kantor Kecamatan Mantikukore
54
V. PERTANIAN
Pembangunan sektor pertanian sangat penting untuk meningkatkan
perekonomian daerah. Jumlah penduduk yang berusaha dibidang pertanian
masih relatif besar. Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor yaitu
Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sub Sektor
Perkebunan, Sub Sektor Kehutanan, Sub Sektor Peternakan, dan Sub Sektor
Perikanan.
Gambaran mengenai keadaan pertanian di Kecamatan Mantikulore
tahun 2013 yang diusahakan oleh masyarakat disajikan pada bab ini.
Lahan pertanian di Kecamatan Mantikulore pada tahun 2013 yang
dikelola untuk subsektor tanaman pangan dengan luas panen sekitar 138
ha yang terdiri dari tanaman padi 53 ha dan tanaman palawija 85 ha yang
meliputi jagung 57 ha, ubi kayu 7 ha, dan kacang tanah 21 ha.
Total produksi tanaman pangan tahun 2013 mencapai 286,94 ton.
Bila dirinci berdasarkan komoditas tanaman pangan mulai dari hasil
terbesar yaitu jagung 336 ton, padi 286 ton, ubi kayu 120 ton, dan kacang
tanah 29 ton.
5.1 Tanaman Pangan
55
5.2 Peternakan
Tabel 5.1 Luas Panen dan Produksi Tanaman Bahan Makanan menurut
Jenis Komoditas di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Tanaman Pangan Luas Panen
(ha) Produksi
(ton
(1) (2) (3)
01 Padi 53,00 286,94
02 Jagung 57,00 336,98
03 Ubi Kayu 7,00 120,27
04 Ubi Jalar - -
05 Kacang Tanah 21,00 29,86
06 Kacang Hijau 2,00 1,64
Jumlah 140,00 775,69
Sumber: BPS Kota Palu
Pada subsektor peternakan, hingga akhir tahun 2013 masih
terdapat populasi ternak antara lain sapi, kuda, kambing, dan domba.
Sedangkan populasi ternak unggas yaitu ayam buras, ayam ras, dan itik.
Data populasi jenis ternak di atas akan disajikan ke dalam tabel menurut
klasifikasi sebagai berikut:
56
a. Ternak besar, meliputi sapi, kerbau serta kuda
b. Ternak Kecil, meliputi kambing, domba serta babi
c. Ternak unggas, meliputi ayam buras, ayam ras serta itik
Populasi ternak besar dan ternak kecil di Kecamatan Mantikulore
tahun 2013 yaitu sapi 2.243 ekor, kuda 256 ekor, kambing 35.341 ekor, dan
domba 3.800 ekor (lihat Tabel 5.2 dan Tabel 5.3). Sedangkan populasi
ternak unggas dapat dilihat pada Tabel 5.4 yang meliputi ayam buras
263.032 ekor, ayam ras 196.352 ekor dan itik 513 ekor.
Tabel 5.2 Banyaknya Ternak Besar menurut Jenisnya
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Ternak Besar Jumlah
(1) (2)
Sapi 2.243
Kerbau -
Kuda 256
Sumber: Kantor Kelurahan
57
Tabel 5.3 Banyaknya Ternak Kecil menurut Jenisnya
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Ternak Kecil Jumlah
(1) (2)
Kambing 35.341
Domba 3.800
Babi -
Sumber: Kantor Kelurahan
Tabel 5.4
Banyaknya Ternak Unggas menurut Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Ternak Unggas Jumlah
(1) (2)
Ayam Buras 263.032
Ayam Ras 196.352
Itik 513
Sumber: Kantor Kelurahan
58
5.3 Perkebunan
Data subsektor perkebunan di Kecamatan Mantikulore seperti yang
disajikan dalam tabel 5.5 merupakan komoditi bahan makanan yang
meliputi perkebunan kelapa, kopi, coklat, dan jambu mete.
Tabel 5.5 Luas Tanam dan Produksi Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis
Komoditas di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Tanaman Perkebunan
Luas Tanam (ha)
Produksi (ton)
(1) (2) (3)
01 Kelapa 62,0 40,9
02 Kopi - -
03 Kakao 4,0 2,8
04 Jambu Mete 6,0 1,3
Sumber: Kantor Kelurahan
59
5.4 Perikanan
Informasi subsektor perikanan di Kecamatan Mantikulore terdapat
pada Tabel 5.6 dan Tabel 5.7. Informasi yang disajikan yaitu jenis alat
penangkapan ikan dan jenis perahu/kapal yang digunakan.
Pada tahun 2013 jumlah kepala keluarga (KK) yang menggunakan
alat tangkap ikan di Kecamatan Mantikulore seperti pukat 4 KK, pancing 54
KK, Bagan 5 KK, dan Sero 1 KK. Sedangkan jumlah perahu/kapal yang
meliputi perahu motor 10 unit, perahu motor tempel 7 unit, dan perahu
tidak bermotor 27 unit.
Tabel 5.6 Banyaknya Alat Tangkap Ikan menurut Jenisnya
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Jenis Alat Tangkap Ikan Banyaknya
(1) (2)
01 Pukat 4
02 Pukat Pantai -
03 Jala Tebar -
04 Pancing 54
05 Bagan 5
06 Sero 1
Sumber: Kantor Kelurahan
60
5.5 Kehutanan
Tabel 5.7 Banyaknya Perahu/Kapal Perikanan Laut menurut Jenisnya
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Jenis Perahu/Kapal Banyaknya
(unit)
(1) (2)
01 Kapal Motor -
02 Perahu Motor 10
03 Perahu Motor Tempel 7
04 Perahu Tidak Bermotor 27
Sumber: Kantor Kelurahan
Pada tahun 2013 masih ada penduduk Kecamatan Mantikulore yang
tinggal dekat kawasan hutan. Penduduk yang bertempat tinggal dekat
kawasan hutan yaitu penduduk Kelurahan Kawatuna, Kelurahan Poboya,
Kelurahan Tondo, dan Kelurahan Layana Indah.
Diantara mereka, banyak yang memanfaatkan hasil hutan untuk
menopang kehidupan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jenis
kegiatan masyarakat untuk memanfaatkan hasil hutan yaitu mencari kayu
bakar, mencari rotan, menebang pohon, berburu satwa liar, dan aktifitas
lainnya yang bersumber dari hutan.
61
Gambar 7.1 Perbandingan Industri Pengolahan
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
VI. INDUSTRI, PERTAMBANGAN, PENGGALIAN, DAN ENERGI
Kriteria yang digunakan dalam menentukan klasifikasi industri oleh
Badan Pusat Statistik adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan. Adapun
pembagian tersebut adalah:
1. Industri Besar jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih
2. Industri sedang jumlah tenaga kerjanya 20-99 orang
3. Industri Kecil jumlah tenaga kerjanya 5-19 orang ,dan
4. Industri Mikro jumlah tenaga kerjanya 1-4 orang.
6.1 Industri
62
Pada tahun 2013 jumlah perusahaan industri pengolahan secara
keseluruhan di Kecamatan Mantikulore tercatat sebanyak 401 perusahan.
Bila dirinci berdasarkan klasifikasi industri pengolahan, maka pada tahun
2013 jumlah industri besar 5 perusahaan, industri sedang 10 perusahaan,
industri kecil 163 perusahaan, dan industri mikro 223 perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada
tahun 2013 klasifikasi industri mikro atau dikenal dengan industri rumah
tangga masih mendominasi industri pengolahan di Kecamatan
Mantikulore.
Tabel 6.1 Banyaknya Usaha Industri menurut Kelurahan dan Golongan
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Usaha Industri
Besar Sedang Kecil Mikro
(1) (6) (7) (8) (9)
01 Talise 1 1 46 52
02 Tanamodindi - - 8 15
03 Lasoani - 1 17 29
04 Kawatuna - - 7 12
05 Poboya - - 25 32
06 Tondo 3 7 32 45
05 Layana Indah 1 1 28 38
Jumlah 5 10 163 223
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Palu
63
6.2 Pertambangan dan Penggalian
6.3 Energi
Wilayah Kecamatan Mantikulore memiliki lokasi pertambangan di
Kelurahan Poboya yaitu tambang emas. Hasil tambang emas Poboya
menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kegiatan pertambangan
pada tahun 2013 masih berjalan walaupun beberapa tahun terakhir
mengalami penurunan.
Selain tambang emas, Kecamatan Mantikulore juga menyimpan
potensi pertambangan seperti bahan-bahan galian golongan C yang
meliputi batu, pasir, dan tanah urug. Hingga akhir tahun 2013 lokasi
penggalian terdapat di Kelurahan Tanamodindi dan Kelurahan Tondo.
Seluruh potensi berbentuk bahan-bahan galian golongan C ini masih
dikelola secara tradisional.
Keberadaan tenaga listrik sebagai sarana penerangan merupakan
kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat, hal ini dibuktikan dengan
banyaknya jumlah pengguna listrik baik yang dipenuhi oleh PT. Perusahaan
Listrik Negara (PLN) maupun listrik non PLN sebagaimana disajikan pada
Tabel 6.2.
64
Pada tahun 2013 rumah tangga pengguna listrik PLN di Kecamatan
Mantikulore mencapai 96,37 persen sedangkan rumah tangga pengguna
listrik non PLN sekitar 3,63 persen.
Tabel 6.2
Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik menurut Kelurahan dan Sumber Penerangan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Pengguna Listrik
PLN Non PLN
(1) (2) (3)
01 Talise 100,00 0,00
02 Tanamodindi 100,00 0,00
03 Lasoani 100,00 0,00
04 Kawatuna 87,00 13,00
05 Poboya 90,01 9,99
06 Tondo 98,76 1,24
05 Layana Indah 98,83 1,17
Jumlah 96,37 3,63
Sumber: Kantor Kelurahan
65
VII. PERDAGANGAN
Pertumbuhan ekonomi didukung oleh sumber-sumber dari
konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah, dan investasi. Kecamatan
Mantikulore sebagai salah satu kecamatan dengan jumlah penduduk
terbesar di Kota Palu memiliki aktivitas perekonomian yang cukup tinggi.
Tingginya aktivitas perekonomian tercermin dari meningkatnya kegiatan
perdagangan baik perdagangan besar maupun perdagangan eceran.
Perdagangan besar (wholesale) adalah kegiatan perdagangan dari
tangan produsen atau importir, pada umumnya dalam partai besar kepada
pedagang eceran, perusahaan industri, rumah sakit, usaha penyediaan
akomodasi dan penyediaan makan minum. Perdagangan besar tidak
menjual barang dagangan kepada konsumen rumah tangga.
Pedagang besar adalah perorangan atau badan usaha yang
bertindak atas nama sendiri, dan atau nama pihak lain yang menunjuknya
untuk menjalankan kegiatan dengan cara membeli, menyimpan dan
menjual barang dalam partai besar.
7.1 Perdagangan Besar
66
Pada tahun 2013 jumlah pedagang besar yang tercatat di Kecamatan
Mantikulore sebanyak 7 unit usaha yang berada di Kelurahan Talise 3 unit,
Kelurahan Tanamodindi 1 unit, dan Kelurahan Tondo 3 unit. Ini berarti
bahwa jumlah pedagang besar di Kecamatan Mantikulore tahun 2013
belum sepenuhnya mampu mensuplai pedagang eceran yang jumlahnya
cukup banyak. Distribusi jumlah usaha secara rinci disajikan pada tabel 7.1.
Tabel 7.1 Banyaknya Perdagangan Besar menurut Kelurahan
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Perdagangan Besar
(1) (2)
01 Talise 3
02 Tanamodindi 1
03 Lasoani -
04 Kawatuna -
05 Poboya -
06 Tondo 3
05 Layana Indah -
Jumlah 7
Sumber: Kantor Kelurahan
67
Perdagangan eceran (ritel) adalah kegiatan perdagangan yang
umumnya melayani konsumen rumah tangga atau konsumen perorangan.
Perdagangan eceran dibagi 2 jenis yaitu:
1. Swalayan, terbagi dalam :
a. Supermarket merupakan unit kegiatan perdagangan eceran berskala
besar, biasanya menjual makanan/minuman, bahan
makanan/minuman dan tembakau dari berbagai merek yang
bervariasi dengan harga yang sudah tetap atau fixed price, dan
harga yang relatif murah bila dibandingkan dengan tempat
perdagangan biasa.
b. Department store/toserba merupakan usaha perdagangan yang
berskala besar dan lengkap dengan aneka barang dagangan, seperti
barang-barang yang khusus yang utamanya adalah bukan
makanan/minuman, perlengkapan pakaian, barang pecah belah,
perlengkapan rumah tangga dan alat kantor.
2. Bukan swalayan, misalnya toko/kios adalah usaha perdagangan yang
khusus memperdagangkan komoditi yang sejenis, yang terdiri dari
komoditi makanan, minuman dan tembakau dari hasil industri
pengolahan dan komoditi bukan makanan, minuman dan tembakau.
7.2 Perdagangan Eceran
68
Gambar 7.1
Banyaknya Pedagangan Eceran per Kelurahan
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Jumlah perdagangan eceran pada tahun 2013 mencapai 1.272
usaha. Jika dirinci pedagang eceran menurut kelurahan yaitu Kelurahan
Talise 350 unit, Kelurahan Tanamodindi 294 unit, Kelurahan Lasoani 121
unit, Kelurahan Kawatuna 83 unit, Kelurahan Poboya 19 unit, Kelurahan
Tondo 366 unit, dan Kelurahan Layana Indah 39 unit.
69
Tabel 7.2 Perdagangan Eceran Swalayan dan Minimarket menurut Kelurahan
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Swalayan Mini Market
(1) (2) (3)
01 Talise - 1
02 Tanamodindi - -
03 Lasoani - 1
04 Kawatuna - -
05 Poboya - -
06 Tondo 1 2
05 Layana Indah - -
Jumlah 1 4
Sumber: Kantor Kelurahan
Tabel 7.3 Perdagangan Eceran Toko, Kios, dan Pedagang Kaki Lima (PKL)
menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Toko Kios PKL
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 107 243 8
02 Tanamodindi 64 230 -
03 Lasoani 19 102 -
04 Kawatuna 0 83 -
05 Poboya 0 19 -
06 Tondo 87 279 4
05 Layana Indah 1 38 -
Jumlah 278 994 12
Sumber: Kantor Kelurahan
70
Pasar adalah merupakan pusat perdagangan dan tempat terjadinya
transaksi barang ataupun jasa antara penjual dan pembeli. Pasar Tradisional
adalah pasar yang dibangun dan dikelolah oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, Swasta, BUMN/BUMD termasuk kerjasama antara swasta dengan
tempat usaha. Kecamatan Mantikulore memiliki satu pasar berupa pasar
tradisional yang terletak di Kelurahan Lasoani.
Sarana ekonomi lainnya yang menunjang sektor perdagangan yaitu
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). SPBU yang biasa disebut Pom
Bensin adalah tempat menjual berbagai jenis bahan bakar (seperti
premium, pertamax, atau solar) dengan menggunakan mesin pompa hisap
yang bersistem digital. Hingga akhir tahun 2013 jumlah SPBU/Pom Bensin di
Kecamatan Mantikulore sebanyak 2 unit seperti ditunjukkan pada tabel 7.4.
Tabel 7.4
Banyaknya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan SPBU
(1) (2)
01 Talise 2
02 Tanamodindi -
03 Lasoani -
04 Kawatuna -
05 Poboya -
06 Tondo -
05 Layana Indah -
Jumlah 2
Sumber: Kantor Kelurahan
71
Penunjang sektor perdagangan lainnya yang memiliki peran penting
pada sektor perdagangan yaitu pelayanan service kendaraan bermotor
maupun service elektronik disajikan pada Tabel 7.5.
Jenis usaha reparasi mobil dan sepeda motor merupakan bentuk
usaha yang bergerak dibidang otomotif yang mendukung kegiatan sektor
perdagangan. Pada tahun 2013 usaha reparasi mobil tercatat sebanyak 10
unit sedangkan reparasi sepeda motor tercatat 82 unit usaha.
Tabel 7.5
Banyaknya Bengkel Mobil, Bengkel Motor, dan Service Elektonik menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Bengkel Mobil
Bengkel Motor
Service Elektonik
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 5 26 8
02 Tanamodindi 3 14 2
03 Lasoani - 7 3
04 Kawatuna - 6 -
05 Poboya - 2 -
06 Tondo 1 23 4
05 Layana Indah 1 4 1
Jumlah 10 82 18
Sumber: Kantor Kelurahan
72
VIII. PARIWISATA
Sulawesi Tengah termasuk Kota Palu juga merupakan daerah tujuan
wisata baik wisatawan nusantara maupun mancanegara di kawasan timur
Indonesia. Kota Palu sebagai ibukota provinsi sangat tepat dijadikan tempat
transit yang strategis baik melalui darat, laut, maupun udara bagi mereka
yang melakukan perjalanan atau bepergian antar pulau, antar provinsi, dan
antar kabupaten.
Dalam memberikan pelayanan terhadap wisatawan nusantara dan
mancanegara yang transit di Kota Palu, maka di Kecamatan Mantikulore
tersedia sarana akomodasi seperti hotel dan penginapan. Jumlah hotel
dan penginapan di Kecamatan Mantikulore pada tahun 2013 tercatat
sebanyak 7 unit terdiri dari 4 unit hotel dan 3 unit penginapan.
Melihat perkembangan jumlah wisatawan yang setiap tahun kian
meningkat akan mempengaruhi tingkat hunian kamar atau banyaknya tamu
yang menginap, sehingga diperlukan penambahan jumlah kamar dan
tempat tidur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 bahwa hotel dan
penginapan di Kecamatan Mantikulore memiliki jumlah kamar sebanyak 93
buah dan tempat tidur sebanyak 122 buah.
8.1 Hotel
73
Tabel 8.1 Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Kelurahan
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Hotel Bintang Hotel Non
Bintang Penginapan/
Losmen (1) (2) (3) (4)
01 Talise - 4 3
02 Tanamodindi - - -
03 Lasoani - - -
04 Kawatuna - - -
05 Poboya - - -
06 Tondo - - -
05 Layana Indah - - -
Jumlah - 4 3 Sumber: Kantor Kelurahan
Tabel 8.2
Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Hotel/
Penginapan Kamar Tempat Tidur
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 7 93 122
02 Tanamodindi - - -
03 Lasoani - - -
04 Kawatuna - - -
05 Poboya - - -
06 Tondo - - -
05 Layana Indah - - -
Jumlah 7 93 122
Sumber: BPS Kota Palu
74
Selain hotel dan penginapan, untuk menunjang kegiatan
kepariwisataan dibutuhkan restoran, rumah makan, dan warung makan.
Jumlah restoran, rumah makan, dan warung/kedai makan di Kecamatan
Mantikulore tahun 2013 mencapai 95 unit seperti yang disajikan Tabel 8.3.
Tabel 8.3
Banyaknya Restoran dan Rumah Makan menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Restoran/
Rumah Makan Warung/Kedai
Makan
(1) (2) (3)
01 Talise 9 39
02 Tanamodindi 4 11
03 Lasoani - 6
04 Kawatuna 1 1
05 Poboya - 2
06 Tondo 3 13
05 Layana Indah 1 5
Jumlah 18 77
Sumber: Kantor Kelurahan
8.2 Restoran dan Rumah Makan
75
8.3 Objek Wisata
Obyek Wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan
wisata yang mempunyai daya tarik agar orang-orang mau datang
berkunjung ke tempat tersebut. Kawasan wisata di Kecamatan Mantikulore
yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 16 Tahun 2011
terdapat beberapa kawasan yaitu :
a. Kawasan Pariwisata Budaya yang meliputi Lokasi STQ/MTQ dan
Tambak Garam di Kelurahan Talise, serta Batu Dayompoluku di
Kelurahan Poboya.
b. Kawasan Pariwisata Alam meliputi Pantai Teluk Palu di Kelurahan
Talise, Kawasan Agrowisata di Kelurahan Poboya, serta Kawasan
Tahura di Kelurahan Talise, Kelurahan Kawatuna, Kelurahan
Poboya, Kelurahan Tondo, dan Kelurahan Layana Indah.
c. Kawasan Pariwisata Buatan yaitu Kolam Renang di Kelurahan Talise.
Selain objek wisata tersebut, di Kecamatan Mantikulore juga
terdapat objek wisata buatan sebanyak 2 lokasi yaitu objek wisata Tugu
Perdamaian Nosarara Nosabatutu di Kelurahan Talise dan Kolam
Permandian di Kelurahan Kawatuna.
76
Tabel 8.4 Banyaknya Objek Wisata menurut Kelurahan
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan
Objek Wisata
Budaya Alam Buatan
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 2 2 2
02 Tanamodindi - - -
03 Lasoani - - -
04 Kawatuna - 1 1
05 Poboya 1 2 -
06 Tondo - 1 -
05 Layana Indah - 1 -
Jumlah 3 7 3
Sumber: Kantor Kelurahan
Ada beberapa objek wisata alam dan buatan di Kecamatan
Mantikulore yang dipandang penting untuk dikaji dan dikembangkan
keberadaanya, diantaranya adalah sebagai berikut :
77
Pantai Teluk Palu
Kecamatan Mantikulore
memiliki obyek wisata
alam berupa Pantai Talise.
Pantai Talise yang
terbentang sepanjang
Jalan Komodo merupakan
obyek wisata bahari yang
memiliki panorama indah.
Tugu Perdamaian “Nosarara Nosabatutu”
Tugu Perdamaian “Nosarara Nosabatutu”
di Puncak Bukit Jabal Nur Kelurahan Talise
menjadi ikon perdamaian warga Sulawesi
Tengah. Di tugu ini telah diletakkan salah
satu Gong Perdamaian Nusantara di
Indonesia.
78
IX. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Untuk menunjang lalu lintas di wilayah Kecamatan Mantikulore,
diperlukan sarana transportasi yang memadai, sehingga memudahkan lalu
lintas antar kelurahan dalam wilayah kecamatan maupun dari dan menuju
kelurahan di kecamatan yang lainnya berjalan lancar.
Terminal angkutan maupun perwakilan pelayanan angkutan baik
darat, laut, maupun udara yang terdapat di Kecamatan Mantikulore sampai
akhir tahun 2013 belum ada.
Sarana penunjang angkutan di Kecamatan Mantikulore tahun 2013
berupa agen bus/mini bus sebanyak 14 usaha, pangkalan ojek 29 usaha,
dan persewaan mobil 7 usaha. Banyaknya usaha tersebut dirinci menurut
kelurahan dapat di lihat pada Tabel 9.1.
9.1 Sarana Transportasi
79
Tabel 9.1 Banyaknya Sarana Penunjang Angkutan Darat menurut Kelurahan dan
Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Agen Bus/ Mini Bus
Pangkalan Ojek
Penyewaan Mobil
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 7 6 2
02 Tanamodindi 1 5 2
03 Lasoani 1 3 1
04 Kawatuna - 2 -
05 Poboya - 4 -
06 Tondo 5 7 2
07 Layana Indah - 2 -
Jumlah 14 29 7 Sumber: Kantor Kelurahan
Untuk mendukung percepatan pembangunan suatu daerah,
dibutuhkan layanan informasi dan komunikasi yang cepat. Data tentang
sarana informasi dan komunikasi seperti kantor pos 2 unit, jasa pengiriman
barang 2 unit, warnet 25 unit, dan stasiun penyiaran televisi dan radio 12
unit. Data tersebut disajikan secara lengkap pada Tabel 9.2 sampai dengan
Tabel 9.4.
9.2 Sarana Komunikasi
80
Tabel 9.2
Banyaknya Kantor Pos dan Jasa Pengiriman Barang menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Kantor Pos Jasa Pengiriman
Barang (1) (2) (3)
01 Talise 1 1
02 Tanamodindi - -
03 Lasoani - -
04 Kawatuna - -
05 Poboya - -
06 Tondo 1 1
07 Layana Indah - -
Jumlah 2 2 Sumber: Kantor Kelurahan
Tabel 9.3
Banyaknya Kantor Layanan Telepon dan Warnet menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Kantor Layanan Telepon
Warnet Kabel Seluler
(1) (2) (3) (4) 01 Talise - - 8 02 Tanamodindi - - 5 03 Lasoani - - 2 04 Kawatuna - - - 05 Poboya - - - 06 Tondo - - 10 07 Layana Indah - - -
Jumlah - - 25 Sumber: Kantor Kelurahan
81
Tabel 9.4 Banyaknya Stasiun Televisi dan Radio menurut Kelurahan
dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Stasiun Media Elektronik
Televisi Radio
(1) (2) (3)
01 Talise 2 1
02 Tanamodindi - -
03 Lasoani - -
04 Kawatuna - -
05 Poboya - -
06 Tondo 9 -
07 Layana Indah - -
Jumlah 11 1
Sumber: Kantor Kelurahan
82
X. EKONOMI DAN KEUANGAN
Upaya mempermudah transaksi keuangan untuk menggerakkan
roda perekonomian masyarakat dibutuhkan ketersediaan lembaga
keuangan seperti bank, koperasi, dan pegadaian.
Pada tahun 2013 fasilitas lembaga keuangan di Kecamatan
Mantikulore masih sangat minim. Jumlah bank hanya terdapat 5 unit yang
terdiri dari 4 unit bank milik pemerintah pusat dan 1 unit bank milik swasta.
10.1 Lembaga Keuangan
Gambar 10.1 Banyaknya Bank, Koperasi, dan Pegadaian
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
83
Selain perbankan, di Kecamatan Mantikulore juga terdapat
pegadaian dan koperasi yang merupakan sarana penunjang kegiatan
transaksi keuangan. Pada tahun 2013 jumlah kantor pegadaian tercatat
sebanyak 4 unit dan koperasi tercatat sebanyak 7 unit usaha yang terdiri
dari 3 koperasi unit desa (KUD) dan 4 koperasi simpan pinjam (KSP).
Tabel 10.1 Banyaknya Lembaga Keuangan menurut Kelurahan dan Jenisnya
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Kelurahan Bank Koperasi Pegadaian
(1) (2) (3) (4)
01 Talise 1 2 2
02 Tanamodindi 1 1 1
03 Lasoani - - -
04 Kawatuna - 1 -
05 Poboya - - -
06 Tondo 3 2 1
07 Layana Indah - 1 -
Jumlah 5 7 4 Sumber: Kantor Kelurahan
Publikasi ini menyajikan rata-rata harga beberapa komoditi penting,
harga sayur-sayuran, dan buah-buahan serta harga bahan bangunan di
Kecamatan Mantikulore. Untuk informasi harga beberapa komoditi penting
10.2 Harga-Harga
84
disajikan pada Tabel 10.2, harga sayur-sayuran dan buah-buahan disajikan
pada Tabel 10.3 serta harga bahan bangunan disajikan pada Tabel 10.5.
Tabel 10.2 Rata-Rata Harga Eceran Beberapa Komoditi Penting
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Komoditi Satuan Harga
(1) (2) (3)
01 Beras kg 8.000
02 Jagung kg 6.250
03 Garam Bata bungkus 4.000
04 Telur Ayam Ras butir 1.100
05 Ikan Asin kg 53.500
06 Daging Sapi kg 87.500
07 Daging Ayam kg 21.000
08 Gula Pasir kg 11.475
09 Tepung Terigu kg 7.250
10 Sabun Cuci 200 mil 4.000
11 Minyak Tanah liter 8.000
Sumber: BPS Kota Palu
85
Tabel 10.3 Rata-Rata Harga Eceran Komoditi Sayur dan Buah
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Komoditi Satuan Harga
(1) (2) (3)
01 Bayam kg 5.875
02 Kangkung kg 6.000
03 Sawi Hijau kg 8.600
04 Bawang Merah kg 30.000
05 Bawang Putih kg 16.000
06 Cabe Rawit kg 22.250
07 Tomat kg 3.000
08 Kentang kg 16.875 Sumber: BPS Kota Palu
Tabel 10.4 Rata-Rata Harga Eceran Beberapa Bahan Pakaian dan Pakaian Jadi
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Bahan Pakaian/ Pakaian Jadi
Satuan Harga
(1) (2) (3)
01 Kain Tenun Donggala meter 150.000
02 Kain Tetoron meter 40.000
03 Kain Sutera meter 80.000
04 Sarung Tenun Donggala lembar 300.000
05 Sarung Cap Gajah lembar 75.000
06 Baju Batik helai 90.000
07 Celana Pendek potong 45.000
09 Celana Panjang potong 109.000 Sumber: BPS Kota Palu
86
10.3 Pajak Bumi dan Bangunan
Tabel 10.5 Rata-Rata Harga Beberapa Bahan Bangunan
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013
Bahan Bangunan Satuan Harga
(1) (2) (3)
01 Semen Tonasa zak 57.000
02 Besi 10” SNI batang 45.000
03 Seng Fumira lembar 39.000
04 Papan lembar 21.000
05 Kayu Balok 5 x 5 batang 18.000
06 Batako buah 1.600
07 Batu Bata buah 1.200
08 Batu Pondasi ret 300.000
09 Pasir ret 250.000
Sumber: BPS Kota Palu
Pajak bumi dan bangunan (PBB) merupakan salah satu sumber
pendapatan daerah. Sebagai wujud kesadaran masyarakat betapa
pentingnya pajak bagi pembangunan maka realisasi penerimaan pajak
dapat melampaui target yang telah ditetapkan. Besarnya target dan
realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan disajikan pada tabel 10.6
dan 10.7.
87
Tabel 10.6 Jumlah Tagihan PBB, Pokok Tagihan, Denda, dan Jumlah Dibayar menurut
Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013 (ribuan rupiah)
Kelurahan Jumlah Tagihan
Pokok Tagihan
Denda Jumlah Dibayar
(1) (2) (3) (4) (5) 01 Talise 3.096 359.307,5 22.287,1 381.594,6
02 Tanamodindi 2.306 191.107,2 16.646,4 207.753,6
03 Lasoani 1.590 60.311,8 6.801,6 67.113,4
04 Kawatuna 1.169 27.213,9 3.197,3 30.411,2
05 Poboya 309 7.129,7 884,4 8.014,1
06 Tondo 3.360 291.101,1 17.951,2 309.052,3
07 Layana Indah 1.412 67.359,1 5.010,6 72.369,7
Jumlah 13.242 1.003.530,3 72.778,6 1.076.308,9
Sumber: Kantor Kelurahan
Tabel 10.7 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan menurut
Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013 (ribuan rupiah)
Kelurahan Target Realisasi
(1) (2) (3)
01 Talise 337.020,4 381.594,6
02 Tanamodindi 174.460,8 207.753,6
03 Lasoani 53.510,2 67.113,4
04 Kawatuna 24.016,6 30.411,2
05 Poboya 6.245,3 8.014,1
06 Tondo 273.149,9 309.052,3
07 Layana Indah 62.348,5 72.369,7
Jumlah 930.751,7 1.076.308,9
Sumber: Kantor Kelurahan
88
10.4 Anggaran Belanja
Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan pada tingkat kelurahan
di Kecamatan Mantikulore, setiap tahun diturunkan bantuan dari
pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota serta
ditambah dengan swadaya masyarakat yang ada di kelurahan. Hal ini untuk
meyakinkan kepada masyarakat bahwa betapa besarnya perhatian
pemerintah atas pembangunan yang ada di kelurahan yang setiap tahunnya
mengeluarkan biaya seperti yang disajikan pada tabel 10.8. Besarnya dana
yang dikeluarkan pemerintah kelurahan setiap tahun sama dengan
besarnya penerimaan kelurahan pada tahun yang bersangkutan, atau
dikenal dengan sistem berimbang.
Tabel 10.8 Anggaran Belanja Langsung dan Tidak Langsung menurut Kelurahan
di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013 (ribuan rupiah)
Kelurahan Belanja
Langsung Tidak Langsung (1) (2) (3)
01 Talise 75.352 ... 02 Tanamodindi 75.352 ... 03 Lasoani 75.352 ... 04 Kawatuna 75.352 ... 05 Poboya 75.352 ... 06 Tondo 75.352 ... 07 Layana Indah 75.352 ...
Jumlah 527.464 ... Sumber: Kantor Kelurahan
89
XI. PENUTUP
Kinerja Pemerintah Kota Palu dalam meningkatkan pembangunan
di berbagai bidang membawa perubahan yang signifikan. Peran pemerintah
daerah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman
Modal (Bappeda dan PM) Kota Palu menyusun kebijakan dan perencanaan
program pembangunan. Proses penyusunan dokumen rencana
pembangunan tersebut dilakukan koordinasi antar instansi pemerintah
dengan seluruh pelaku pembangunan melalui suatu forum Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Perkembangan pembangunan di Kecamatan Mantikulore tahun
2013 dapat dilihat secara makro melalui data dan infomasi yang dikemas
dalam Profil Kecamatan Mantikulore. Keberhasilan pembangunan di
Kecamatan Mantikulore pada umumnya tidak terperinci secara mendetail,
namun dinarasikan secara sederhana dengan memperhatikan tingkat
kecenderungan yang semakin baik.
Secara garis besar data umum dapat memperlihatkan data geografi
dan data pemerintahan (administrasi pemerintahan, aparatur negara dan
administrasi pegawai), berdasarkan data yang ada sampai dengan akhir
tahun 2013 jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Kecamatan Mantikulore
mengalami peningkatan.
11.1 Kesimpulan
90
Kecamatan Mantikulore mempunyai jumlah penduduk pada tahun
2013 sebanyak 67.603 jiwa terdiri dari 34.406 jiwa laki-laki dan 33.197 jiwa
perempuan dengan rasio jenis kelamin 104. Kepadatan penduduk
Kecamatan Mantikulore sebesar 327 jiwa/km². Dengan memiliki 13.505
rumah tangga pada tahun 2013 maka rata-rata anggota rumah tangga 4
jiwa.
Jumlah Pra KS tercatat sebesar 1.580 KK (12,55 persen), tahapan
KS I sebesar 2.233 KK (17,73 persen), tahapan KS II sebesar 2.392 KK (19,00
persen), tahapan KS III sebesar 3.934 KK (31,24 persen), dan tahapan KS III
plus tercatat sebesar 2.453 KK (19,48 persen). Pelaksanaan program
Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Mantikulore telah mampu
membina penduduk pasangan usia subur (PUS) sebanyak 9.960 orang yang
sudah menjadi peserta KB sebanyak 6.196 orang atau sebesar 62,2% dari
pasangan usia subur yang ada.
Jumlah pengguna alat kontrasepsi atau pengendali kelahiran di
Kecamatan Mantikulore tahun 2013 dirinci menurut metode kontrasepsi
yang digunakan yaitu pil 2.337 orang, kondom 336 orang, IUD 358 orang,
MOW/MOP 43 orang, suntikan 3.006 orang, dan implant 116 orang.
Pada tahun 2013, wilayah Kecamatan Mantikulore terdapat 5 unit
rumah sakit yaitu 2 rumah sakit umum dan 3 unit rumah sakit bersalin.
Selanjutnya pada tahun 2013 terdapat 2 unit Puskesmas yaitu Puskesmas
Talise dan Puskesmas Kawatuna. Selain Puskesmas pemerintah juga
membangun 7 unit puskesmas pembantu (Pustu), 9 unit pos kesehatan
desa (Poskesdes) dan 2 unit pondok bersalin desa (polindes). Untuk
91
pelayanan kesehatan ibu dan anak pemerintah juga mendirikan 30 pos
pelayanan terpadu (Posyandu) atau Pos KB.
Jumlah tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, dan
tenaga kesehatan lainnya di Kecamatan Mantikulore sebanyak 125 orang
yang tersebar pada 2 puskesmas dan fasilitas kesekatan yang ada pada
masing-masing kelurahan.
Bidang pendidikan mengalami peningkatan seiring bertambahnya
penduduk usia sekolah. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian
pemerintah adalah perlunya identifikasi kembali berbagai sumber dana
yang berkaitan dengan masalah pendidikan supaya dilaksanakan secara
terbuka (transparan) agar masyarakat juga tahu dan dapat ikut mengontrol
penggunaannya. Pada tahun 2013 jumlah fasilitas pendidikan di Kecamatan
Mantikulore seperti jumlah SD/MI sebanyak 26 unit, SMP/MTs terdapat 10
unit. SMA/MA/SMK baik negeri maupun swasta tercatat sebanyak 13 unit.
Tenaga pendidik di Kecamatan Mantikulore pada tahun 2013 yaitu SD/MI
405 orang guru, SMP/MTs 197 orang guru, SMA/MA 170 orang guru, dan
SMK 135 orang guru. Beban mengajar seorang guru SD/MI rata-rata 15
murid, seorang guru SMP/MTs rata-rata mengajar 7 murid, seorang guru
SMU/MA rata-rata mengajar 7 murid dan seorang guru SMK akan mengajar
10 murid.
Sektor pertanian yang ada di Kecamatan Mantikulore terdiri dari
beberapa subsektor yaitu subsektor pertanian tanaman pangan, subsektor
peternakan, subsektor perkebunan, dan subsektor perikanan. Luas panen
92
subsektor tanaman pangan sekitar 138 ha yang terdiri dari tanaman padi 53
ha dan tanaman palawija 85 ha yang meliputi jagung 57 ha, ubi kayu 7 ha,
dan kacang tanah 21 ha. Untuk subsektor peternakan terdapat populasi
ternak besar dan ternak kecil di Kecamatan Mantikulore tahun 2013 yaitu
sapi 2.243 ekor, kuda 256 ekor, kambing 35.341 ekor, dan domba 3.800
ekor. Sedangkan populasi ternak unggas yang meliputi ayam buras 263.032
ekor, ayam ras 196.352 ekor dan itik 513 ekor. Data subsektor perkebunan
di Kecamatan Mantikulore hanya merupakan komoditi bahan makanan
yang meliputi perkebunan kelapa, kopi, coklat, dan jambu mete. Data
subsektor perikanan pada tahun 2013 jumlah kepala keluarga (KK) yang
menggunakan alat tangkap ikan di Kecamatan Mantikulore seperti pukat 4
KK, pancing 54 KK, Bagan 5 KK, dan Sero 1 KK. Sedangkan jumlah
perahu/kapal yang meliputi perahu motor 10 unit, perahu motor tempel 7
unit, dan perahu tidak bermotor 27 unit.
Pada tahun 2013 jumlah perusahaan industri pengolahan secara
keseluruhan di Kecamatan Mantikulore tercatat sebanyak 401 perusahan
yang terdiri dari industri besar 5 perusahaan, industri sedang 10
perusahaan, industri kecil 163 perusahaan, dan industri mikro 223
perusahaan. Di sisi lain, rumah tangga pengguna listrik PLN di Kecamatan
Mantikulore mencapai 96,37 persen sedangkan rumah tangga pengguna
listrik non PLN sekitar 3,63 persen.
Tingginya aktivitas perekonomian tercermin dari meningkatnya
kegiatan perdagangan baik perdagangan besar maupun perdagangan
93
eceran. Jumlah pedagang besar di Kecamatan Mantikulore tahun 2013
sebanyak 7 unit. Hal ini belum sepenuhnya mampu mensuplai pedagang
eceran yang jumlahnya cukup banyak mencapai 1.272 usaha.
Pelayanan terhadap wisatawan nusantara dan mancanegara di
Kecamatan Mantikulore masih sangat minim. Jumlah hotel dan penginapan
di Kecamatan Mantikulore pada tahun 2013 tercatat sebanyak 7 unit
terdiri dari 4 unit hotel dan 3 unit penginapan. Selain hotel dan penginapan,
juga terdapat restoran, rumah makan, dan warung/kedai makan di
Kecamatan Mantikulore tahun 2013 yang jumlahnya mencapai 95 unit.
Objek wisata yang tersedia di Kecamatan Mantikulore yaitu Pantai Teluk
Palu, lokasi STQ/MTQ, Tambak Garam, Kolam Renang, dan Tugu
Perdamaian Nosarara Nosabatutu di Kelurahan Talise, Batu Dayompoluku
dan Kawasan Agrowisata di Kelurahan Poboya, Kolam Permandian di
Kelurahan Kawatuna serta Kawasan Tahura masing di Kelurahan Talise,
Kelurahan Kawatuna, Kelurahan Poboya, Kelurahan Tondo, dan Kelurahan
Layana Indah.
Sarana transportasi dan komunikasi di Kecamatan Mantikulore
tahun 2013 sudah memadai. Sarana penunjang transportasi telah tersedia
seperti agen bus/mini bus, pangkalan ojek, dan usaha persewaan mobil.
Layanan informasi dan komunikasi yang penting bagi perputaran roda
perekonomian juga tersedia seperti kantor pos, jasa pengiriman barang,
warnet, dan stasiun penyiaran televisi dan radio.
Kinerja perekonomian pada Tahun 2013 nampaknya relatif semakin
membaik meskipun mengalami perlambatan. Sektor perbankan dan
lembaga keuangan lainnya di Kecamatan Mantikulore masih sangat minim.
94
Padahal Minat masyarakat untuk menyimpan, berbisnis, bahkan
berinvestasi melalui perbankan, koperasi, dan pengadaian semakin marak.
Kebijakan pendapatan daerah Tahun Anggaran 2013 diarahkan
melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor pendapatan asli
daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Data
ekonomi dan keuangan yang terdiri dari jenis data Pajak dan Anggaran
Belanja mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 ini realisasi penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mencapai angka Rp 1.076.308.861 dari
target penerimaan PBB sebesar Rp 930.751.788. Besarnya dana yang
dikeluarkan pemerintah daerah tahun 2013 untuk masing-masing kelurahan
Rp. 75.352.888.
Publikasi ini juga memberi informasi tentang harga beberapa
komoditi penting sebagai acuan untuk mengukur tingkat pengeluaran dan
pendapatan masyarakat.
Data dan Informasi sangatlah penting dalam mendukung
penyelenggaraan sistem pemerintahan dan pembangunan di suatu daerah.
Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah (PSIPD) merupakan suatu
sistem pengelolaan data dan informasi profil daerah untuk mendukung
perencanaan, pengendalian dan analisa kinerja pembangunan daerah
dengan menggunakan teknologi informasi. Mengingat pentingnya data dan
11.2 Saran
95
informasi sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pada Bab VII
tentang Data dan Informasi pasal 31 menyebutkan bahwa perencanaan
pembangunan di dasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Oleh karenanya peran masing-masing SKPD dan instansi vertikal
sangatlah penting dalam menunjang kelancaran pemenuhan data tersebut.
Dan melalui buku ini diminta kepada para pimpinan SKPD dan instansi
vertikal beserta anggota tim kelompok kerja dapat bekerja sama dalam
membangun sistem informasi profil daerah lebih baik lagi dimasa-masa
mendatang dengan berpedoman pada aturan yang berlaku.
Ketaatan masing-masing anggota kelompok kerja serta perhatian
serta dukungan moril dari para pimpinan SKPD dan instansi vertikal
sangatlah diperlukan guna memperlancar proses penyusunan profil daerah
ini.