Proceeding: nce Faqih Asy’ari Islamic Institute Sumbersari ...
Transcript of Proceeding: nce Faqih Asy’ari Islamic Institute Sumbersari ...
Proceeding: The 1st Faqih Asy’ari Islamic Institute International Conference
Faqih Asy’ari Islamic Institute Sumbersari Kediri, Indonesia
“Moderasi Islam Aswaja untuk Perdamaian Dunia” (Volume 2, 2019) ISBN (Volume Lengkap) 978-623-91749-3-4; ISBN (Volume 2): 978-623-91749-5-8
PASAR MODAL SYARIAH SEBAGAI WUJUD LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN
MODERASI PEREKONOMIAN ISLAM
Siti Kalimah dan Umi Khoirunnisa’ Institut Agama Islam Faqih Asy’ari Kediri, Indonesia
Email: [email protected]
Abstract
Capital market developments are influenced by several capital market
indicators such as capitalization value, traded stock value, and stock price
index. Changes in these variables will affect economic stability as well as
political and security stability that reflects the level of confidence of economic
actors in domestic conditions. The development of the capital market affects
the national economic growth, the importance of the role of the capital
market in driving national economic growth is seen from the development of
a capital market that affects macroeconomic indicators. Capital market
development is reflected in the main indicators of the capital market that
continue to grow from year to year can be a driver of economic growth by
making investment activities begin to increase. This increase is among others
driven by the development of the sharia capital market. The strong role of the
sharia capital market in the formation of capital market capitalization
indicates that the sharia capital market has a large role in driving economic
growth.
Keywords: Role of Sharia Capital Market, Economic Growth
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
179
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Abstrak
Perkembangan pasar modal dipengaruhi oleh beberapa indikator pasar modal seperti,
nilai kapitalisasi, nilai saham yang ditransaksikan, dan indeks harga saham. Perubahan
variabel-variabel tersebut akan berpengaruh pada stabilitas perekonomian maupun stabilitas
politik dan keamanan yang merefleksikan tingkat kepercayaan pelaku ekonomi terhadap
kondisi domestik. Perkembangan pasar modal berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
Nasional, pentingnya peran pasar modal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional
terlihat dari perkembangan pasar modal yang berpengaruh pada indikator-indikator makro
ekonomi. Perkembangan pasar modal tergambar pada indikator-indikator utama pasar modal
yang terus tumbuh dari tahun ke tahun mampu menjadi pendorong pertumbuhan
perekonomian dengan membuat kegiatan investasi mulai meningkat. Peningkatan ini antara
lain didorong oleh perkembangan pasar modal syariah. Kuatnya peran pasar modal syariah
yang meningkat dalam pembentukan kapitalisasi pasar modal mengindikasikan pasar modal
syariah memiliki peran yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kata Kunci: Peran Pasar Modal Syariah, Pertumbuhan Ekonomi
Pendahuluan
Pasar modal syariah di Indonesia telah berkembang selama dua dekade,
yaitu dimulai sejak pertama kali diluncurkannya reksa dana syariah pada
tahun 1997. Sejak saat itu, pasar modal syariah Indonesia terus tumbuh dan
berkembang yang ditandai dengan semakin banyaknya produk syariah,
diterbitkannya regulasi terkait pasar modal syariah, dan semakin
bertambahnya masyarakat yang mengenal dan peduli pasar modal syariah.
Produk syariah yang tersedia hingga akhir 2014 terdiri dari efek syariah
berupa saham syariah, sukuk, reksa dana syariah, dan exchange traded funds
(ETF) syariah, serta layanan syariah antara lain berupa online trading syariah.
Dari sisi kerangka hukum, Indonesia telah memiliki regulasi pasar modal
syariah yang didasarkan pada fatwa yang diterbitkan oleh Dewan Syariah
Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Selain itu, sosialisasi dan
edukasi tentang pasar modal syariah juga semakin banyak dilakukan, baik
melalui pendidikan formal atau sosialisasi dengan menggunakan media
informasi maupun media lainnya.
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
180
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Perkembangan pasar modal syariah yang telah dicapai tersebut merupakan
hasil kerja keras regulator dan seluruh pemangku kepentingan dalam
mengimplementasikan strategi pengembangan pasar modal syariah yang
tertuang dalam Master Plan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank
2010-2014 serta Master Plan Pasar Modal 2005-2009. Perkembangan pasar
modal syariah selama 20 tahun tersebut patut diapresiasi. Namun demikian,
mengingat bahwa market share produk syariah di pasar modal yang masih
relative kecil, maka diperlukan strategi pengembangan yang terencana untuk
mewujudkan pasar modal syariah yang memberikan kontribusi signifikan
bagi perekonomian nasional, berkeadilan, dan melindungi kepentingan
masyarakat. Beberapa hal yang memerlukan pengembangan lebih lanjut
adalah aspek regulasi, produk, sumber daya manusia, serta teknologi
informasi. Selain itu, promosi dan edukasi mengenai pasar modal syariah juga
perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar.
Terkait dengan regulasi, Indonesia saat ini telah memiliki beberapa
peraturan serta fatwa yang melandasi kegiatan pasar modal syariah. Namun
demikian, masih perlu disusun peraturan lain agar dapat memacu
perkembangan pasar modal syariah secara optimal. Dalam hal pengembangan
produk, baik sukuk maupun reksa dana syariah memiliki pangsa pasar kurang
dari 5% dari seluruh produk syariah dan konvesional, sedangkan saham
syariah telah mencapai lebih dari 50% dari seluruh saham yang dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Oleh karena itu, pertumbuhan produk syariah
perlu ditingkatkan baik melalui peningkatan nilai maupun variasi jenis
produk.
Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, diperlukan kualifikasi
sumber daya manusia yang memadai untuk dapat melakukan kegiatan di
pasar modal syariah. Selama ini masih terdapat kesenjangan pemahaman
pelaku pasar mengenai pasar modal syariah. Di satu sisi banyak pelaku pasar
yang belum memahami prinsip syariah, di sisi lain banyak ahli syariah yang
belum memahami konsep pasar modal. Dengan demikian, perlu adanya upaya
untuk mengurangi kesenjangan tersebut, sehingga sumber daya manusia yang
memahami konsep pasar modal sekaligus prinsip syariah dapat meningkat
secara kualitas dan kuantitas. Di samping itu, pemanfaatan teknologi
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
181
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
informasi juga perlu ditingkatkan karena pemanfaatan teknologi dapat
mempermudah proses bisnis serta penyebaran informasi pasar modal syariah.
Selain hal-hal tersebut di atas, promosi dan edukasi pasar modal syariah
juga perlu ditingkatkan. Promosi dan edukasi diharapkan dapat meningkatkan
literasi keuangan pelaku pasar dan masyarakat khususnya literasi mengenai
pasar modal syariah. Dengan peningkatan pemahaman pelaku pasar dan
masyarakat, upaya pengembangan pasar modal syariah dapat lebih mudah
dilakukan. Selain itu, pasar modal syariah Indonesia juga perlu diperkenalkan
dalam lingkup regional maupun global untuk menarik minat pelaku pasar
internasional. Selanjutnya, untuk mendukung semua hal di atas perlu adanya
koordinasi dengan pemerintah dan regulator lain baik dari internal maupun
eksternal OJK. Koordinasi ini diharapkan menghasilkan sinergi kebijakan
yang dapat mempercepat pencapaian hal-hal yang diharapkan dalam
pengembangan pasar modal syariah.
Landasan Teori
Pasar Modal Syariah
Dalam Islam investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat
dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi produktif
dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Al-Qur’an dengan tegas
melarang aktivitas penimbunan (iktinaz) terhadap harta yang dimiliki.Untuk
mengimplementasikan seruan investasi tersebut, maka harus diciptakan suatu
sarana untuk berinvestasi. Banyak pilihan orang menanamkan modalnya
dalam bentuk investasi. Salah satu bentuk investasi adalah menanamkan
hartanya di pasar modal.
Secara sederhana, pasar modal syariah dapat diartikan sebagai pasar
modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah Islam. Oleh karena itu,
instrument yang diperdagangkan tidak boleh terkait dengan kegiatan bisnis
yang diharamkan seperti riba (bunga), perjudian, spekulasi, produsen
minuman keras, produsen makanan yang mengandung babi, dan lain-lain.
Pasar modal syariah di Indonesia secara resmi diluncurkan 14 Maret 2003
bersamaan dengan penandatanganan MOU antara BAPEPAM-LK dengan
Dewan Syariah Nasional-MUI. Kegiatan operasional pasar modal syariah di
Indonesia diatur berdasarkan Fatwa DSN-MUI danPeraturan BAPEPAM-LK.
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
182
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Pemerintahdan DPR juga telah menerbitkan UU Nomor 19 Tahun 2008
tentang Surat Berharga Syariah Negara.
Berikut ini kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah:1
1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang.
2. Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi, jual
beli risiko yang mengandung gharar dan atau maysir.
3. Memproduksi, mendistribusi, memperdagangkan, dan atau meyediakan :
Barang atau jasa yang haram karena zatnya(haram li-dzatihi)
Barang atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)
Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat
4. Melakukan investasi pada perusahaan yang padat transaksi tingkat (nisbah)
utang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari
modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyariahannya oleh
DSN-MUI.
Kebijakan pengembangan pasar modal syariah termasuk serangkaian
peraturan, serta komponen pendukungnya seperti kebijakan akuntansi, hukum
maupun bentuk produk syariah, perkembangan pasar modal syariah di
Indonesia masih tergolong lambat, sebagai akibat dari :
1) Kurangnya tingkat pengetahuan dan pemahaman pelaku pasar dan
pemodal
2) Terbatasnya ketersedian informasi tentang Pasar Modal Syariah
3) Kurangnya Sumber Daya Manusia (profesional) yang ahli di bidang
keuangan syariah
4) Pola kelembagaan atau institusi dalam rangka pengawasan masih
dianggap sebagai“dis-isentif”oleh para pelaku
5) Kurangnya“inseftif” sehingga pelaku lebih cenderung menerbitkan
produk konvensional
6) Terbatasnya produk syariah yang dapat dijadikan portofolio reksa
dana (kendala khusus untuk reksa dana syariah)
1Iswi Hariyani dan Serfianto,Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal,(Jakarta:
Transmedia Pustaka, 2010), hal. 351
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
183
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Konsep Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah adalah pasar yang dijadikan dengan prinsip-
prinsip syariah, setiap transaksi surat berharga di pasar modal dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan syariat islam. Pasar uang syariah adalah pasar yang
dimana diperdagangkan surat berharga yang diterbitkan sehubungan dengan
penempatan atau peminjaman uang dalam waktu jangka pendek dan
memanage likuiditas secara efisien, dapat memberikan keuntungan dan sesuai
dengan syariah. Dana ini bisa dimiliki masyarakat yang hanya menanamkan
modalnya dalam jangka pendek, serta lembaga keuangan lainnya yang
memiliki kelebihan likuiditas sementara yang bersifat jangka pendek bukan
jagka panjag.2Pasar syariah tidak hanya berkembang di negara-negara yang
mayoritas muslim, tetapi berkembang juga di Negara-negara sekuler yang
tidak ingin menyianyiakan kesempatan emas ini. Bursa efek duia New York
Stock Exchange meluncurkan produk yang bernama Dow Jones Islamic
Market Index (DJIMI) pada bulan Februari 1999.
Untuk menjaga agar investasi yang dilakukan pasar modal syariah ini
aman dari hal-hal yang bertentangan dengan prinsip syariah, maka
dibentuklah Dewan Pengawas Syariah yang disebut dengan nama Syariah
Supervisiry Board. Perkembangan lembaga keuangan syariah dalam bentuk
investasi di pasar modal syariah di berbagi negara disambut baik oleh pada
pakar ekonomi muslim di seluruh dunia, termsuk di Indonesia yang ditandai
dengan Jakarta Islamic Indeks pada tahun 2000.3
Instrumen Pasar Modal Syariah
Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat berharga (efek)
yang umum diperjualbelikan melalui pasar modal. Efek adalah setiap surat
pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas, kredit,
tanda bukti utang, right, warrans, opsi, atau setiap derivative dari efek atau
setiap instrumen yang ditetapkan oleh Bapepam LK sebagai efek. Adapun
pasar modal syariah syariah secara khusus memperjualbelikan efek syariah.
2 Sofyan Syafri Harahap, Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam, (Jakarta :
Pustaka Quantum, 2001), hal.287-288 3 Adrian Sutedi,Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hal.30
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
184
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Efek syariah adalah efek yang akad, pengelolaan perusahaan dan cara
penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah yang didasarkan atas ajaran
Islam, yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI dalam bentuk fatwa.
Adapun instrumen pasar modal di Indonesia yaitu:
1. Saham Syariah
Secara konsep, saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal
kepada perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut pemegang saham
berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut.
Konsep penyertaan modal dengan hak bagian hasil usaha ini merupakan
konsep yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.4 Saham atau stock
dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak
(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan
menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klam atas
pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS).5 Prinsip syariah mengenal
konsep ini sebagai kegiatan musyarakah atau syirkah. Berdasarkan analogi
tersebut, maka secara konsep saham merupakan efek yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah. Namun demikian, tidak semua saham
yang diterbitkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik dapat disebut sebagai
saham syariah. Suatu saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah
jika saham tersebut diterbitkan oleh: Emiten dan Perusahaan Publik yang
secara jelas menyatakan dalam anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha
Emiten dan Perusahaan Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip
syariah.
Syarat suatu saham yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dikatakan
syariah adalah sebagai berikut:6
1. Jenis usaha, produk barang, jasa yang dibrikan dan akad serta
pengelolaan perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) atau
4 Rosylin Mohd. Yusof and M. Shabri Abd. Majid, Towards An Islamic
International
Financial Hub: The Role Of Islamic Capital Market In Malaysia (International Journal of
Islamic and Middle Eastern Finance and Management Vol. 1 No. 4, 2008), hal. 313-329. 5Abdul Azis,Manajemen Investasi Syariah, (Bandung:Alfabeta, 2010), hal.84
6Ibid, hal. 86
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
185
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
pengusaha publik yang menerbitkan saham tidak bole bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah, antara lain:
a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang.
b. Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan
dan asuransi konvensional.
c. Produsen, distributor, serta pedagang makanan, minuman yang
haram.
d. Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat
transaksi tingkat (nisbah) utang perusahaan pada lembaga
keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya.
2. Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan saham syariah wajib
untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai
dengan syariah atas saham syariah yang dikeluarkan.
3. Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan saham syariah wajib
menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi prinsip-prinsip syariah
dan memiliki Shariah Compliance Officer. (Fatwa DSN; No: 40/2003)
menjelaskan identitas perusahaan yang dapat ikut dalam saham Islami
mengajukan beberapa syarat yaitu:
a. Emiten (perusahaan) tersebut tidak berkaitan dengan riba.
b. Perusahaan tersebut tidak mem buat atau memproduksi barang atau
jasa yang dilarang oleh syariah.
c. Perusahaan tidak bertindak eksploitatif secara berlebihan terhadap
faktor-faktor produksi alam yag diberikan Allah.
d. Perusahaan tidak mempermainkan harga sekehendaknya,
perusahaan tersebut tidak menghalangi terjadinya free market.
e. Perusahaan tersebut mempunyai sosial responsibility yang tinggi
sehingga punya kepedulian terhadap umat, dan memiliki ethical
behavior.
Berdasarkan syarat-syarat tersebut di atas, maka saham syariah harus
sesuai prinsip dasarnya. Adapun prinsip dasar saham syariah bersifat sebagai
berikut:
1. Bersifat musyarakah jika ditawarkan secara terbatas.
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
186
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
2. Bersifat mudharabah jika ditawarkan kepada publik.
3. Tidak boleh ada pembeda jenis saham, karena risiko harus ditanggung
oleh semua pihak.
4. Prinsip bagi hasil laba-rugi.
5. Tidak dapat dicairkan kecuali dilikuidasi.
2. Reksadana Syariah
Reksadana tersusun dari dua konsep, yaitu reksa yang berarti jaga atau
pelihara dan konsep dana yang berarti himpunan uang. Dengan demikian,
secara bahasa reksadana berarti kumpulan uang yang dipelihara.
Reksadana merupakan dana bersama yang dioperasikan oleh suatu
perusahaan investasi yang mengumpulkan uang dari pemegang saham dan
menginvestasikannya ke dalam saham, obligasi, opsi, komoditas, atau
sekuritas pasar uang.7
Secara istilah menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal, reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi. Dari definisi di atas, reksadana
dapat dipahami sebagai suatu wadah di mana masyarakat dapat
menginvestasikan dananya dan oleh pengurusnya, yaitu manajer investasi,
dana tersebut diinvestasikan ke portofolio efek. Portofolio efek adalah
kumpulan (kombinasi) sekuritas, surat berharga atau efek, atau instrumen
yang dikelola.
Dari definisi di atas, paling tidak terdapat tiga unsur penting dalam
reksadana, yaitu: Adanya kumpulan dana masyarakat atau pool of funds,
Investasi dalam bentuk portofolio efek, dan Manajer investasi sebagai
pengelola dana.
3. Obligasi Syariah (Sukuk)
Obligasi Syariah yang juga dikenal dengan sukuk di Indonesia didasarkan
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.32/DSN-MUI/IX/2002, yang
mendefinisikan sukuk sebagai suatu surat berharga jangka panjang
berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang
7Andri Soemitra,Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2017),
hal. 155
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
187
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan
kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/margin/fee. Pemegang
obligasi syariah akan mendapat keuntungan bukan dalam bentuk bunga
melainkan dalam bentuk bagi hasi/margin/fee. Pada saat jatuh tempo
penerbit wajib membayar kembali dana investasi kepada investor.8 Dari
pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa obligasi syariah
(sukuk) merupakan surat pengakuan kerjasama yang memiliki ruang
lingkup yang lebih beragam dibandingkan hanya sekedar surat pengakuan
utang. Keberagaman tersebut dipengaruhi oleh berbagai akad yang telah
digunakan seperti akad mudharabah (bagi hasil), murabahah (jual beli),
salam, dan ijarah (sewa menyewa).
Dalam harga penawaran, jatuh tempo pokok obligasi, saat jatuh
tempo, dan rating antara obligasi syariah dengan obligasi konvensional
tidak ada perbedaannya. Perbedaan terdapat pada pendapatan dan return.
Dimana obligasi konvensional pendapatan atau return didapat dari bunga
yang besarnya sudah ditetapkan/ditentukan di awal transaksi dilakukan.
Sedangkan pada obligasi syariah pendapatan didapat dari bagi hasil di
masa yang akan datang.
4. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dapat disebut sukuk negara
adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah,
sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap asset SBSN, baik dalam
mata uang rupiah maupun valuta asing. SBSN memiliki karakteristik yaitu:
a. Sebagai bukti kepemilikan asset berwujud atau hak manfaat (beneficial
title), pendapatan berupa imbalan (kupon), margin, dan bagi hasil sesuai
jenis akad yang digunakan.
b. Terbebas dari unsure riba, gharar, dan maysir.
c. Penerbitannya melalui wali amanat berupa special purpose vehicle
(SPV).
d. Memerlukan underlying asset (sejumlah tertentu aset yang akan menjadi
objek perjanjian (underlying asset)). Aset yang menjadi objek
8 Dr.Andri Soemantri, M.A.,Masa Depan Pasar Modal Syariah Di Indonesia,
(Jakarta:Kencana,2014), hal.135-136
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
188
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
perjanjian harus memiliki nilai ekonomis, dapat berupa asset berwujud
atau tidak berwujud, termasuk proyek yang akan sedang dibangun.
e. Penggunaan proceeds harus sesuai prinsip syariah.
Sedangkan, tujuan dari diterbitkannya sukuk Negara yaitu:
a. Memperluas basis sumber pembiayaan anggaran Negara.
b. Mendorong pengembangan pasar keuangan syariah.
c. Menciptakan benchmark di pasar keuangan syariah.
d. Diversifikasi basis investor.
e. Mengembangkan alternative instrumen investasi.
f. Mengoptimalkan pemanfaatan Barang Milik Negara.
5. Efek Beragun Aset Syariah
Efek beragun asset syariah adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak
investasi kolektif EBA Syariah yang portofolionya terdiri atas aset
keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial,
tagihan yang timbul pada kemudian hari, jual beli pemilikan asset fisik
oleh lembaga keuangan, efek bersifat investasi yang dijamin oleh
pemerintah, sarana peningkatan investasi/ arus kas serta asset keuangan
setara yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
6. Warran Syariah
Fatwa DSN-MUI Nomor: 66/ DSN-MUI/ III/ 2008 tentang Warran
Syariahpada tanggal 6 Maret 2008 memastikan bahwa kehalalan investasi
di pasar modal tidak hanya berhenti pada instrumen efek yang bernama
saham saja, tetapi juga pada produk derivatifnya. Produk turunan saham
(derivatif) yang dinilai sesuai dengan criteria DSN adalah warran.
Berdasarkan fatwa pengalihan saham dengan imbalan (warran), seorang
pemegang saham diperbolehkan untuk mengalihkan kepemilikan
sahamnya kepada orang lain dengan mendapat imbalan.
Mekanisme warran bersifat opsional, yaitu warran merupakan hak
untuk membeli sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan dengan
waktu yang telah ditetapkan pula. Misalnya, warran saham ABCD jatuh
tempo pada November 2010, dengan exercise price Rp 1000,-. Artinya,
jika investor memiliki warran saham ABCD, dia berhak untuk membeli
satu saham ABCD itu pada bulan November 2010 pada harga Rp 1000,-.
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
189
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Warran sebelum jatuh tempo bisa diperdagangkan.Hasil penjualan warran
tersebut merupakan keuntungan bagi investor yang memilikinya.9
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan di suatu perekonomian. Kesejahteraan dan kemajuan suatu
perekonomian ditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang ditunjukkan oleh
perubahan output nasional. Adanya perubahan output dalam perekonomian
merupakan analisis ekonomi jangka pendek.
Menurut Adam Smith pemerintah memiliki tiga fungsi utama dalam
mendukung perekonomian yaitu (1) memelihara keamanan dalam negeri dan
pertahanan; (2) menyelenggarakan peradilan; dan (3) menyediakan barang‐
barang yang tidak disediakan oleh pihak swasta, seperti infrastruktur dan
fasilitas umum. Pemerintah membutuhkan anggaran untuk menyelenggarakan
fungsinya dengan baik dan mekanisme penyelenggaraannya anggaran
tersebut dilakukan melalui kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal mencerminkan
besaran, pertumbuhan, maupun struktur dari anggaran pemerintah yang
dianut oleh suatu negara.
Menurut Todaro dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terdapat
tiga komponen penentu utama yaitu: (i) akumulasi modal yang meliputi
semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan
fisik, dan sumberdaya manusia; (ii) pertumbuhan penduduk yang
meningkatkan jumlah angkatan kerja di tahun‐tahun mendatang; (iii)
kemajuan teknologi. Menurut Kuznets pertumbuhan ekonomi adalah
kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari suatu negara untuk
menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan
kapasitas itu sendiri terjadi oleh adanya kemajuan atau penyesuaian‐
penyesuaian teknologi, kelembagaan dan ideologis terhadap berbagai tuntutan
keadaan yang ada.
Secara umum teori pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu teori pertumbuhan ekonomi klasik dan teori pertumbuhan
9M. Nur Rianto Al Arif,Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis
Praktik,(Bandung: Pustaka Setia, 2012), hal. 351-357
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
190
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
ekonomi modern. Pada teori pertumbuhan ekonomi klasik, analisis
didasarkan pada kepercayaan akan efektivitas mekanisme pasar bebas. Teori
ekonomi klasik merupakan teori yang dicetuskan oleh para ahli ekonomi yang
hidup pada abad 18 hingga awal abad 20. Para ekonom klasik tersebut antara
lain Adam Smith, David Ricardo dan W.A Lewis.
Teori lain yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi adalah teori
pertumbuhan ekonomi modern. Karakteristik umum teori ini mengakui
pentingnya peran pemerintah dalam perekonomian untuk mengatasi
kegagalan sistem pasar bebas. Kelompok ini cenderung tidak mengakui
keefektifan sistem pasar bebas tanpa campur tangan pemerintah. Teori
pertumbuhan ekonomi HarrordDomar merupakan salah satu teori
pertumbuhan modern. Harrod‐Domar merupakan perkembangan langsung
dari teori makro Keynes jangka pendek menjadi teori makro jangka panjang.
Menurut kedua ekonom ini, pengeluaran investasi (I) tidak hanya memiliki
pengaruh terhadap permintaan agregat (AD) tetapi juga terhadap penawaran
agregat (AS) melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam
perspektif yang lebih panjang ini investasi menambah stok kapital (K).
Harrod‐Domar mengatakan bahwa setiap penambahan stok kapital
masyarakat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan
output. Output yang dimaksud adalah output potensial yang bisa dihasilkan
dengan stok kapital yang ada. Sedangkan output yang terealisir belum tentu
sama dengan output potensial, hal ini tergantung pada jumlah permintaan
agregat.10
Manfaat, Peran dan Fungsi Pasar Modal Syariah
Manfaat pasar modal syariah
Pasar modal memungkinkan percepatan pertumbuhan ekonomi
dengan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat memanfaatkan
dana langsung dari masyarakat tanpa harus menunggu tersedianya dana dari
operasi perusahaan.Ada beberapa manfaat pasar modal antara lain:
10
Ahmad Ma’ruf dan Latri Wihastuti, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia:
Determinan dan Prospekya, Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, vol. 9 no. 1, 2008, hal.
46-47
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
191
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha,
Memberikan sarana invertasi bagi investor, Penyebarankepemilikan
perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah, Penyebaran kepemilikan,
keterbukaan, dan profesionalisme, menciptakan iklim berusaha yang sehat,
Menciptakanlapangan kerja atau profesi yang menarik, Memberikan
kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek,
Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko yang
bisa di perhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi
investasi, dan Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha,memberikan
akses kontrol sosial.11
Peran dan fungsi pasar modal syariah
Pasar modal sangat berperan penting dalam meningkatkan efisiensi
sistem keuangan dan merupakan salah satu lembaga intermediasi keuanagn
yang vital dalam perekonomian modern. Alasan kehadiran pasar modal dalam
suatu sistem keuangan, yaitu kemampuannya dalam memindahkan dana dari
unit yang kelebihan dana kepada unit yang kekurangan dana dalam suatu
perekonomiaan.
Secara teoritis pasar modal menjalankan dua fungsi simultan, yaitu
fungsi intermediasi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi intermediasi
ekonomi pasar modal dijalankan dengan mewujudkan pertemuan pihak yang
memiliki kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Adapun
fungsi keuangan pasar modal dilaksanakan dengan memberikan kemungkinan
dan kesempatan untuk memperoleh imbalan bagi pemilik dana melalui
investasi. Kedua fungsi pasar modal ini penting dalam memobilitasi tabungan
ke dalam investasi dan membantu mencapai kemungkinan terbaik dalam
penggunaan sumber daya ekonomi.
Peranan mendasar pasar modal secara umum bagi perekonomian
antara lain:
a. Memberikan kesempatan bagi penabung untuk berpartisipasi secara
penuh dalam usaha bisnis.
11
Andri Soemitra,Masa Depan Pasar Modal Syariah Di Indonesia,(Jakarta:
Kencana, 2014), hal. 84.
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
192
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
b. Memungkinkan pemegang saham dan obligasi memperoleh likuiditas
dengan menjual saham dan obligasi mereka di pasar sekunder.
c. Memberikan kesempatan bagi pengusaha untuk menghimpun dana
eksternal untuk kebutuhan ekspansi aktivitas ekonomi dan perusahaan
mereka.
d. Memberikan kesempatan bagi pengusaha memisahkan operasi bisnis
dan ekonomi dengan aktivitas keuangan.
Selain itu, pasar modal yang efisien diharapkan melaksanakan
berbagai fungsi antara lain:
a. Menyajikan mekanisme mobilisasi sumber daya yang mengarah
kepada alokasi sumber daya keuangan yang efisien dalam ekonomi.
b. Menyediakan likuiditas dalam pasar dengan harga paling murah, yaitu
berbiaya transaksi paling rendah atau penawaran rendah menyebar
pada sekuritas yang diperdagangkan di pasar.
c. Untuk memastikan transparansi dalam penentuan harga sekuritas
dengan menentukan harga premi risiko, yang merefleksikan tingkat
risiko sekuritas tersebut.
d. Menyediakan peluang menyusun portofolio yang terdiversifikasi
dengan baik dan untuk
mengurangi level risiko melalui diversifikasi lintas batas geografis dan
waktu.
Lembaga dan Peraturan Terkait Pasar Modal Syariah
Struktur pasar modal tidak membedakan antara pasar modal
konvensional dengan pasar modal syariah. Untuk mengawasi emiten dan efek
syariah dalam pasar modal syariah, maka Majelis Ulama Indonesia (MUI)
membentuk Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)
yang mempunyai tugas dan wewenang mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis
kegiatan keuangan, produk, dan jasa keuangan. Dalam rangka pengembangan
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
193
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
pasar modal berbasis syariah di Indonesia, sampai saat ini DSN-MUI telah
menerbitkan fatwa-fatwa terkait pasar modal berbasis syariah, yaitu:12
a. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
5/DSNMUI/ IV/2000 tentang Jual Beli Saham;
b. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
7/DSNMUI/ IV/2000 tentang pembiayaan Mudharabah (Qiradh);
c. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
8/DSNMUI/ IV/2000 tentang Pembiayaan Musyarakah;
d. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
9/DSNMUI/ IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah;
e. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
10/DSNMUI/ IV/2000 tentang Wakalah;
f. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
11/DSNMUI/ IV/2000 tentang Kafalah;
g. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
20/DSNMUI/ IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk
Reksadana Syariah;
h. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
32/DSNMUI/ IX/2002 tentang Obligasi Syariah;
i. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
33/DSNMUI/ IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah;
j. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
40/DSNMUI/ X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal;
k. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
41/DSNMUI/ III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah;
l. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
50/DSNMUI/ III/2006 tentang Akad Mudharabah Mustarakah;
m. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
59/DSNMUI/ V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi;
12
Anna Nurlita,Investasi di Pasar Modal Syariah dalam Kajian
Islam,(Kutubkhanah: Junal Penelitian Sosial Keagamaan, Volume 17, Nomor 1, 2017),hal. 5-
6
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
194
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
n. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
65/DSNMUI/ III/2008 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) Syariah;
o. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
66/DSNMUI/ III/2008 tentang Waran Syariah;
p. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
69/DSNMUI/ VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara;
q. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
70/DSNMUI/ VI/2008 tentang Metode Penerbitan Surat Berharga
Syariah Negara;
r. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
71/DSNMUI/ VI/2008 tentang Sale and Lease Back;
s. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
72/DSNMUI/ VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara Ijarah
Sale and Lease Back;
t. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
76/DSNMUI/ VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset To Be Leased;
u. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
80/DSNMUI/ III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam
Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa
Efek.
Selain fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI, peraturan terkait lainnya
yang berhubungan dengan pasar modal syariah seperti peraturan Nomor
II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Peraturan Nomor
IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, dan peraturan Nomor IX.A.14
tentang Akad-akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah. Untuk
mendukung kinerja di pasar modal syariah dibutuhkan pengawasan dari suatu
lembaga untuk menjalankan pedoman yang diterbitkan oleh DSN-MUI dan
Bapepam-LK. Oleh karena itu, Dewan Syariah Nasional (DSN) membentuk
Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk mengawasi kegiatan usaha pasar
modal agar senantiasa sejalan dengan prinsip syariah. Dalam keputusan DSN-
MUI Nomor 03 Tahun 2000, DPS mempunyai tugas dan fungsi. Tugas
utamanya adalah mengawasi kegiatan usaha lembaga keuangan syariah agar
sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN.
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
195
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Sedangkan fungsi utamanya adalah sebagai penasehat dan pemberi saran
kepada direksi, pimpinan untuk usaha syariah dan pimpinan kantor cabang
syariah mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek syariah. Selain itu, DPS
juga berfungsi sebgai mediator antara lembaga keuangan syariah dengan DSN
dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa
dari lembaga keuangan syariah yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN.
Pengembangan Pasar Modal Syariah
Dalam rangka mewujudkan pasar modal syariah yang tumbuh, stabil,
berkelanjutan, dan akuntabel, OJK telah menetapkan 5 (lima) arah
pengembangan pasar modal syariah untuk periode 2015 - 2019. Untuk
mencapai sasaran yang diinginkan, arah pengembangan tersebut dijabarkan
dalam program kerja dan rencana aksi, tiga diantaranya sebagai berikut:13
Penguatan pengaturan pasar modal syariah diarahkan pada penguatan
landasan hukum bagi seluruh aspek kegiatan pasar modal syariah. Pencapaian
arah ini dilakukan melalui 4 (empat) program sebagai berikut:
1. Memperkuat Kerangka Hukum untuk Penerbitan Efek Syariah
Program ini dilaksanakan dengan memperjelas aturan mengenai hak
dan kewajiban setiap pihak atas underlying asset penerbitan sukuk,
melakukan kajian mengenai kontrak perwaliamanatan sukuk, mendorong
perluasan basis investor sukuk melalui penerbitan reksa dana syariah
berbasis sukuk, menerbitkan regulasi terkait jenis produk investasi syariah
baru, serta melakukan kajian terkait penyusunan naskah akademis
rancangan undang-undang tentang efek syariah.
2. Mengupayakan Insentif untuk Produk Syariah
Program ini dilaksanakan dengan mengupayakan insentif dalam
penerbitan efek syariah antara lain potongan biaya perizinan, biaya
pendaftaran, dan biaya tahunan, relaksasi pengaturan bagi reksa dana
syariah, serta mengupayakan quick win untuk penyelesaian proses
pernyataan pendaftaran produk syariah.
3. Memperkuat Peran Pelaku Pasar di Pasar Modal Syariah
13
Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan,Roadmap Pasar Modal
Syariah 2015-2019, hal. 50-72
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
196
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Program ini dilaksanakan dengan menerbitkan aturan terkait ahli
syariah pasar modal (ASPM) yang melakukan kegiatan di pasar modal
serta aturan terkait penerapan prinsip syariah di lembaga penunjang pasar
modal dan perusahaan efek.
4. Memperkuat Landasan Hukum bagi Transaksi Efek Syariah
Program ini dilaksanakan dengan melakukan kajian dalam rangka
menyusun regulasi untuk transaksi efek syariah di pasar sekunder, antara
lain transaksi margin trading, repurchase agreement, dan hedging
ditinjau dari aspek syariah.
Dalam rangka meningkatkan pangsa pasar produk pasar modal syariah
diperlukan upaya untuk mendorong pertumbuhan demand dan supply atas
produk syariah di pasar modal. Upaya peningkatan demand dan supply
tersebut dilakukan melalui 4 (empat) program sebagai berikut:
1. Melakukan Kajian Pengembangan Produk Pasar Modal Syariah
Program ini dilaksanakan melalui kajian terkait pengembangan sukuk
korporasi, kajian terkait saham syariah, kajian terkait produk investasi
syariah, kajianterkait perpajakan, dan kajian mengenai pengembangan
metodologi pemeringkatan sukuk.
2. Mendorong Penerbitan Produk Pasar Modal Syariah
Program ini dilaksanakan dengan melakukan diskusi dengan lembaga
jasa keuangan syariah, perusahaan atau lembaga yang berpotensi
menerbitkan produk syariah di pasar modal, dan asosiasi pelaku pasar.
Selain itu, salah satu cara untuk mendorong peningkatan jumlah emiten
yang sahamnya dimuat dalam Daftar Efek Syariah (DES) adalah dengan
melakukan sosialisasi DES kepada emiten dan publikasi DES dalam
media massa.
3. Memperluas Basis Investor Pasar Modal Syariah
Program ini dilaksanakan dengan memetakan potensi daerah dalam
rangka menentukan strategi pengembangan pasar modal syariah di
masing-masing daerah serta mendorong kerja sama dengan pihakpihak
yang berpotensi memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk
berinvestasi di produk syariah.
4. Mengembangkan Infrastruktur Penunjang Pasar Modal Syariah
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
197
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Program ini dilaksanakan dengan mendorong anggota bursa untuk
menyediakan Sistem Online Trading Syariah (SOTS) dan mendorong
Bursa Efek Indonesia (BEI) serta pihak lain dalam rangka menerbitkan
indeks saham syariah baru dalam rangka menambah variasi referensi dan
benchmark bagi investor, serta mengupayakan peningkatan likuiditas
sukuk di pasar sekunder.
Sumber daya manusia dan teknologi informasi merupakan enabler yang
perlu dikembangkan dalam rangka mendukung pengembangan pasar modal
syariah. Pengembangan sumber daya manusia dan teknologi informasi dapat
dilakukan melalui 2 (dua) program sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Program ini dilaksanakan dengan memasukkan materi pasar modal
syariah dalam ujian standar profesi dan pendidikan berkelanjutan bagi
profesi penunjang yang melakukan kegiatan di pasar modal, mendorong
terselenggaranya sertifikasi Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM), bekerja
sama dengan pihak terkait dalam rangka memfasilitasi pelaku pasar untuk
berpartisipasi dalam pendidikan dan pelatihan pasar modal syariah, serta
bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengelola pusat pendidikan pasar
modal syariah.
2. Mengembangkan Infrastruktur Teknologi Informasi Pasar Modal Syariah
Program ini dilaksanakan dengan membangun dan mengelola
dashboard pasar modal syariah, membuat Sistem Informasi Daftar Efek
Syariah (SIDES), serta membangun sistem pengawasan pasar modal
syariah berbasis informasi teknologi.
Analisa
Pasar Modal Syariah sebagai wujud Lembaga Keuangan Syariah dalam
Mendorong terhadap Pertumbuhan ekonomi
Pasar modal syariah merupakan pasar modal yang diharapkan mampu
menjalankan fungsi yang sama dengan pasar modal konvensional, namun
dengan kekhususan syariahnya yaitu mencerminkan keadilan dan pemerataan
distribusi keuntungan.
Pertumbuhan ekonomi di suatu negara disebabkan oleh banyak faktor,
salah satunya dalam perkembangan sektor finansial. Perkembangan dalam
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
198
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
sektor finansial mampu memicu ekonomi suatu negara, seperti telah
dikemukakan oleh para ahli ekonomi secara teoritis maupun penelitian
empiris. Sektor finansial di suatu negara dapat terdiri dari beberapa sub-sektor
misalnya bank umum, lembaga keuangan non-bank, pasar modal, dan pasar
uang.
Pada perekonomian terbuka, perkembangan pasar modal yang positif
akan direspon oleh investor asing dengan pembelian efek atau saham di bursa
sehingga terjadi capital inflow yang membawa nilai tukar pada apresiasi, dan
sebaliknya. Selain itu, perkembangan pasar saham yang meningkat akan
membawa perusahaan-perusahaan permodalan yang lebih kuat. Karena dana
yang terhimpun untuk kebutuhan investasi pada sektor-sektor yang lebih luas
dapat meningkat dan hal ini mengindikasikan peningkatan dalam investasi
riil. Sebaliknya jika tingkat perkembangan pasar modal tergolong rendah
maka akan menurunkan tingkat investasi riil. Perkembangan pasar modal
yang tinggi akan membawa perekonomian pada surplus neraca pembayaran
karena tingkat aliran dana yang berasal dari luar negeri lebih cepat
dibandingkan dengan tingkat aliran barang, sehingga terjadi balance of
payment surplus. Pada akhirnya pertumbuhan nilai tukar, pertumbuhan
investasi riil, pertumbuhan tingkat inflasi, dan neraca pembayaran akan
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan menghasilkan trickle down
effect yang bermuara pada perbaikan tingkat kesejahteraan secara
keseluruhan.
Pentingnya peran pasar modal dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional terlihat dari perkembangan pasar modal akan berpengaruh
pada indikator-indikator makro ekonomi seperti nilai tukar riil, tingkat inflasi,
dan juga pertumbuhan ekonomi yang diukur berdasarkan produk domestik
bruto riil. Pada perekonomian terbuka, perkembangan pasar modal yang
positif akan direspon oleh investor asing dengan pembelian efek atau saham
di bursa sehingga terjadi capital inflow yang membawa nilai tukar pada
apresiasi, begitu pula sebaliknya. Selain itu, perkembangan pasar saham yang
meningkat akan membawa perusahaan perusahaan permodalan yang lebih
kuat karena dana yang terhimpun untuk kebutuhan investasi pada sektor-
sektor yang lebih luas dapat meningkat dan hal ini mengindikasikan
peningkatan investasi riil. Sebaliknya jika tingkat perkembangan pasar modal
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
199
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
tergolong rendah maka akan menurunkan tingkat investasi riil. Perkembangan
pasar modal juga diperlukan dalam mengurangi tingkat inflasi karena
perkembangan pasar modal mengindikasikan perekonomian yang berada pada
kondisi derived supply, sehingga bersifat anti-inflatior.
Peranan mendasar pasar modal secara umum bagi perekonomian
antara lain: memberikan kesempatan bagi penabung untuk berpartisipasi
secara penuh dalam usaha bisnis, memungkinkan pemegang saham dan
obligasi memperoleh likuiditas dengan menjual saham dan obligasi mereka di
pasar sekunder, memberikan kesempatan bagi pengusaha untuk menghimpun
dana eksternal untuk kebutuhan ekspansi aktivitas ekonomi dan perusahaan
mereka, memberikan kesempatan bagi pengusaha memisahkan operasi bisnis
dan ekonomi dengan aktivitas keuangan.
Manfaat pasar modal antara lain: menyediakan sumber pembiayaan
(jangka panjang) bagi dunia usaha, memberikan sarana invertasi bagi
investor, penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat
menengah,penyebaran kepemilikan, keterbukaan, dan profesionalisme,
menciptakan iklim berusaha yang sehat, menciptakan lapangan kerja atau
profesi yang menarik,memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang
sehat dan mempunyai prospek, alternatif investasi yang memberikan potensi
keuntungan dengan risiko yang bisa di perhitungkan melalui keterbukaan,
likuiditas, dan diversifikasi investasi,membina iklim keterbukaan bagi dunia
usaha,memberikan akses kontrol sosial.
Pasar modal yang efisien diharapkan melaksanakan berbagai fungsi
antara lain: menyajikan mekanisme mobilisasi sumber daya yang mengarah
kepada alokasi sumber daya keuangan yang efisien dalam ekonomi,
menyediakan likuiditas dalam pasar dengan harga paling murah, yaitu
berbiaya transaksi paling rendah atau penawaran rendah menyebar pada
sekuritas yang diperdagangkan di pasar, untuk memastikan transparansi
dalam penentuan harga sekuritas dengan menentukan harga premi risiko,
yang merefleksikan tingkat risiko sekuritas tersebut, menyediakan peluang
menyusun portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dan untuk mengurangi
level risiko melalui diversifikasi lintas batas geografis dan waktu.
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
200
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Penutup
Salah satu kegiatan perekonomian produktif sektor riil yang dengan
mudah dimanfaatkan oleh investor perorangan maupun korporasi adalah
dengan berinvestasi di pasar modal. Pasar modal selain sebagai lahan
berinvestasi, juga memegang peran yang sama pentingnya dnegan perbankan
yaitu lembaga intermediasi. Prosedur dalam pengoperasian pasar modal
syariah pada saat ini sudah berjalan serta produk-produk instrument keuangan
syariah yang terdapat didalamnya masih dipandang sebagai turunan dari pasar
modal konvensional yang sudah ada sebelumnya.
Secara umum dapat dilihat bahwa selama 16 (enam belas) tahun,
Jakarta Islamic Index (JII) menunjukkan pola pergerakan yang sangat
fluktuatif dalam rentang yang sangat besar. Hal ini terjadi karena didorong
oleh beberapa faktor, yaitu: (1) relatif rendahnya tingkat suku bunga
perbankan; (2) Membaiknya persepsi investor asing terhadap tingkat resiko di
Indonesia, serta selisih suku bunga (interest differential) yang cukup
signifikan; dan (3) Kestabilan indikator makro ekonomi dan prospek
peningkatan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan di sela
perekonomian global yang cenderung lesu mengakibatkan pemodal asing
mulai melirik pasar modal Indonesia.
Dengan hadirnya Islam (prinsip syariah) dalam industri keuangan,
ternyata mampu memberikan dampak positif dalam dunia investasi,
khususnya yang melalui pasar modal. Salah satu faktor pendukung dapat
teruwujudnya hal tersebut adalah kebijakan-kebijakan pasar modal dan
industri keuangan syariah diarahkan untuk membangun industri keuangan
syariah yang kompetitif, transparan, stabil, kredibel serta berstandar
Internasional yang dituangkan dalam Road Map Pasar Modal Syariah
Indonesia 2015-2019 yang mencakup strategi dan program yang merupakan
kelanjutan dari strategi dan program yang tertuang dalam Master Plan Pasar
Modal Indonesia 2005-2009 dan 2010-2014, serta sejumlah peraturan khusus
yang mengatur penerbitan produk syariah di pasar modal Indonesia sejak
tahun 2006.
Perkembangan pasar modal di Indonesia yang tergambar pada
indikator-indikator utama pasar modal yang terus tumbuh dari tahun ke tahun
mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dengan membuat kegiatan
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
201
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
investasi mulai meningkat. Peningkatan ini antara lain didorong oleh
perkembangan pasar modal syariah. Kuatnya peran pasar modal syariah yang
meningkat dalam pembentukan kapitalisasi pasar modal Indonesia
mengindikasikan pasar modal syariah memiliki peran yang besar dalam
mendorong perekonomian.
Daftar Pustaka
Al Arif, M. Nur Rianto. 2012. Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian
Teoritis Praktik.Bandung: Pustaka Setia.
Azis, Abdul. 2010. Manajemen Investasi Syariah. Bandung: Alfabeta
Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan,Roadmap Pasar
Modal Syariah 2015-2019.
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam.
Jakarta : Pustaka Quantum.
Hariyani, Iswi, dan Serfianto. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar
Modal. Jakarta: Transmedia Pustaka.
Ma’ruf, Ahmad dan Latri Wihastuti. 2008. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia:
Determinan dan Prospekya. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan,
Vol. 9 (1).
Nurlita, Anna. 2017. Investasi di Pasar Modal Syariah dalam Kajian
Islam. Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 17 (1).
Sutedi, Adrian.2011.Pasar Modal Syariah.Jakarta: Sinar Grafika.
Soemitra, Andri. 2017. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:
Kencana.
Soemantri, Andri. 2014. Masa Depan Pasar Modal Syariah Di Indonesia.
Jakarta:Kencana.
Pasar Modal Syariah Sebagai Wujud Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendorong Pertumbuhan Moderasi Perekonomian Islam
202
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Yusof, Rosylin Mohd. and M. Shabri Abd. Majid. 2008. Towards An Islamic
International Financial Hub: The Role Of Islamic Capital Market In
Malaysia. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance
and Management, Vol. 1 (4).
Copyright © 2019 Proceeding: The 1st Faqih Asy’ari Islamic Institute International
Conference Faqih Asy’ari Islamic Institute Sumbersari Kediri, Indonesia “Moderasi
Islam Aswaja untuk Perdamaian Dunia”(Volume 2, 2019) ISBN (complete) 978-623-
91749-3-4; ISBN (Volume 2): 978-623-91749-5-8
Copyright of Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference
is the property of FaqihAsy’ari Islamic Institute (IAIFA) Kediri and its content may not be
copied oremailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's
express writtenpermission. However, users may print, download, or email articles for
individual use.
http://proceeding.iaifa.ac.id/index.php/FAI3C