Prinsip Tata Laksana Demam

6
Prinsip Tata Laksana Demam Demam lbarat alarm; demam bukan penyakit , hal pertama yang harus kita pikirkan adalah PENYEBAB terjadinya demam. Demam umumnya tidak berbahaya; pemberian obat yang berlebihan justru potensial membahayakan anak. Tala laksana yang rasional menurut konsep WHO adalah tepat diagnosis, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat jangka waktunya, tepat informasinya, dan tepat pula harganya. WHO juga memberikan pegangan praktis dan ilmiah untuk menjalankan konsep pengobatan yang rasional yaitu tindak peresepan yang baik (good prescribing practice). Sesuai dengan EBM, kebanyakan demam pada anak disebabkan oleh infeksi virus, oleh karena itu, tujuan terapinya BUKAN menyembuhkan infeksinya melainkan membuat anak lebih nyaman serta mengamati dan mencegah komplikasi. Di sisi lain, kita sering mengartikan terapi adalah selalu obat, padahal, definisi terapi menurut WHO sebagai berikut: l. Advis dan informasi 2. Terapi nonobat 3. Terapi dalambentuk obat 4. Merujuk 5. Kombinasi di atas Tata laksana demam pada anak oleh tenaga medis adalah sebagai berikut:

description

demam

Transcript of Prinsip Tata Laksana Demam

Prinsip Tata Laksana DemamDemam lbarat alarm; demam bukan penyakit , hal pertama yang harus kita pikirkan adalah PENYEBAB terjadinya demam. Demam umumnya tidak berbahaya; pemberian obat yang berlebihan justru potensial membahayakan anak. Tala laksana yang rasional menurut konsep WHO adalah tepat diagnosis, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat jangka waktunya, tepat informasinya, dan tepat pula harganya. WHO juga memberikan pegangan praktis dan ilmiah untuk menjalankan konsep pengobatan yang rasional yaitu tindak peresepan yang baik (good prescribing practice).Sesuai dengan EBM, kebanyakan demam pada anak disebabkan oleh infeksi virus, oleh karena itu, tujuan terapinya BUKAN menyembuhkan infeksinya melainkan membuat anak lebih nyaman serta mengamati dan mencegah komplikasi. Di sisi lain, kita sering mengartikan terapi adalah selalu obat, padahal, definisi terapi menurut WHO sebagai berikut:l. Advis dan informasi2. Terapi nonobat3. Terapi dalambentuk obat4. Merujuk5. Kombinasi di atasTata laksana demam pada anak oleh tenaga medis adalah sebagai berikut:l. Tujuanterapi:- membuat anak merasanyaman- memantau keadaanumum serta penyebab timbulnya demam.2. Daftar terapi yang efektif:- Nasihat dan informasi- Jangan panik (orangtua ditenangkan dan diberi penjelasan)- Amati perilaku anak- Beri cairan lebih sering. Bila sering muntah berikan cairan rehidrasi oral.- Beri tahu tanda gawat darurat agar tahu kapan harus menghubungi dokter - Biarkan anak makan yang dia inginkan (jangan cemas bila nafsu makan berkurang). Hindari makanan berlemak dan sulit dicerna.- Ruangan dijaga agartidakterlalupanas, ventilasi baik.-. Baju jangan tebal- Jika perlu kompres air hangat Terapiobat:- Obat demamjika anak rewel atau demam tinggi.- Pilihan: obat demam golongan asetaminofen/parasetamol.- Jangan berikan dua j6nis obat demam berselang-seling- Jangan berikan sediaan supositoria karena kadar parasetamol di darah lebih stabil pada pemberian oral

Bayi dan anak dapat tertular virus penyebab common cold (nasofaringitis akut) melalui: 1. Penularan melalui udara. Bila seseorang sakit batuk-pilek, saat dia batuk, bersin atau berbicara bisa menularkan virus pada bayi dan anak. 2. Kontak langsung. Virus dapat menular ketika orang yang sedang sakit menyentuh hidung/mulutnya, lalu menyentuh tangan bayi/anak, selanjutnya bayi/anak menyentuh hidung/mulutnya dengan tangannya yang sudah terkontaminasi virus. 3. Menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Virus dari orang yang sedang sakit dapat melekat di permukaan benda dalam waktu 2 jam atau lebih. Anak/bayi bisa tertular bila menyentuh benda yang terkontaminasi virus lalu menyentuh mulut/hidungnya.

Pencegahan penyakit Common Cold Virus penyebab selesma atau comond cold sangat mudah menyebar, baik melalui kontak langsung maupun lewat udara atau cairan tubuh. Untuk menghindarkan diri dari penyakit commond cold ini, secara umum yang perlu diperhatikan dan dilakukan setiap harinya, antara lain: 1. Menjaga kebersihan perorangan seperti sering mencuci tangan, menutup mulut ketika batuk dan bersin, dan membuang ludah / dahak dari mulut dan ingus hidung dengan cara yang bersih dan tidak sembarangan. 2. Bila memungkinkan, hindari jangan sampai berjejal di satu ruangan, misalnya ruang keluarga, atau tempat tidur. Ruangan harus memiliki ventilasi yang cukup lega. 3. Hindari merokok di dalam rumah, apalagi dimana ada banyak anak-anak. 4. Berpola hidup sehat, hindari minum alkohol, stres, istirahat cukup, dll. 5. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan. 6. Bila akan menyentuh/menggendong bayi, cucilah tangan dahulu. 7. Makan makanan yang bersih, higienis, sehat, gizi-nutrisi seimbang. Idealnya 4 sehat 5 sempurna. 8. Memperhatikan dan menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan. 9. Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan obat-obatan, jamu, jamur, herbal, atau suplemen untuk mengatasi comond cold.

Pengobatan Penyakit Common cold Saat ini, tidak ada terapi antiviral yang efektif untuk pengobatan common cold. Oleh karena common cold merupakan penyakit yang self-limiting, yaitu sembuh dengan sendirinya, maka pengobatan hanya ditujukan untuk meredakan gejala. Terapi yang direkomendasikan adalah obat yang spesifik untuk gejala tertentu.Obat semprot hidung yang mengandung dekongestan dapat digunakan, tapi tidak melebihi 3 hari untuk mencegah efek rebound. Bersin-bersin dan hidung berair dapat diredakan dengan antihistamin.Namun tidak semua antihistamin efektif untuk meredakan gejala tersebut. Selain itu pengobatan untuk bayi dan anak-anak ada beberapa tip yang harus di lakukan, yaitu 1. Berikan minum lebih banyak untuk mengencerkan lendir di tenggorokanya. 2. Berikan obat sesuai dengan gejalanya. Hindari obat yang berkhasiat menyembuhkan banyak gejala (Batuk, pilek,hidung tersumbat, demam) dalam kemasan, kecuali semua gejala itu memang ada sama si kecil. 3. Berikan obat batuk yang bersifat mengencerkan dahak. Hindari obat batuk yang bersifat menekan batuk karena akan menghambat lender yang akan keluar. 4. Hindari member obat batuk bebas untuk anak di bawah usia 2 tahun. 5. Jika dalam waktu 2 hari setelah mengkonsumsi obat bebas tidak tampak kesembuhan maka segera hubungi dokter Sumber : Maj Kedokt Indon, Volum: 58, Nomor: 9, September 2008