Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
-
Upload
muhammad-khoirul-zed -
Category
Education
-
view
4.713 -
download
1
description
Transcript of Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
PENGENDALIAN PENGENDALIAN INFEKSIINFEKSI
Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsOleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
INFEKSI :INFEKSI :• Berkembang biaknya penyakit pada
hospes disertai timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik
• Manusia host / penjamu• Penyakit agent• Transmisi kuman adalah :
Proses masuknya kuman ke dalam penjamu sehingga timbul radang / penyakit
Rantai InfeksiRantai InfeksiAgen Infeksius
Reservoar
Portal Keluar
Cara Penularan
Portal Masuk
Penjamu
1. Agen Infeksius • Agen penyebab infeksi • Mikroorganisme Termasuk
didalamnya :bakteri, virus, fungi, parasit• Untuk tujuan pencegahan infeksi bakteri
dibagi menjadi 3 kategori :1. Vegetatif contoh : stafilokokus2. Mikobakteria, contoh : tuberkolosis3. Endospora, contoh : tetanus• Endospora paling sulit dibunuh disebabkan
oleh lapisan pelindungnya
2. Reservoar
adalah tempat patogen mampu bertahan hidup yang dapat atau tidak dapat berkembang biak. Untuk berkembang dengan cepat organisme memerlukan lingkungan yg sesuai termasuk makanan, oksigen,air, suhu yg tepat, pH dan cahaya.
3. Portal Keluar Mikroorganisme dapat keluar berbagai tempat : - Kulit & Membran mukosa –Traktus Gastrointestinal - Traktus Respiratoris - Traktus Reproduktif - Traktus Urinarius - Darah
Cara penularan infeksi :Cara penularan infeksi :1. Kontak
Langsung, tidak langsung, droplet2. Udara
Evaporasi ada di udara mis; batuk,bersin atau dibawa melalui partikel debu.
3. AlatDarah, makanan, cairan intra vena
4. Vektor / seranggaNyamuk, lalat
5. Portal Masuk
Organisme dapat masuk kedalam tubuh melalui rute yg sama dg yg digunakan utk keluar. Misalnya ; pada saat jarum yg terkontaminasi mengenai kulit klien, organisme msk kedlm tubuh.
6. Penjamu Seseorang terkena infeksi bergantung pd
kerentanan thd agen infeksius. Kerentanan bergantung pada derajat ketahanan individu thd patogen.
Respon selular terhadap cedera atau infeksi adalah Inflamasi.
Tanda – tanda Inflamasi :1.Bengkak / Tumor2.Kemerahan / Rubor3.Panas / Kalor4.Nyeri / Nyeri tekan / Dolor5.Hilangnya fungsi pd bagian tubuh yg
terinflamasi / Fungsiolaesa
Pengertian prinsip pencegahan Pengertian prinsip pencegahan infeksi :infeksi :
• Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikro organisme dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan ( Nakes )
Tujuan :• Mengurangi terjadinya infeksi• Memberikan perlindungan terhadap
klien, nakes
Tindakan pencegahan Tindakan pencegahan penyakit :penyakit :1. Cuci tangan2. Memakai sarung tangan3. Memakai perlengkapan pelindung4. Menggunakan tehnik aseptik5. Memproses alat bekas pakai6. Menangani peralatan tajam dengan aman7. Menjaga kebersihan dan kerapihan
lingkungan serta pembuangan sampah secara benar
CUCI TANGAN : CUCI TANGAN : aspek yang paling pentingaspek yang paling penting
Ada 2 kategori organisme yang ada di 1. Organisme residen ( flora normal )
Diphteroids ( tidak hilang secara permanen )
2. Organisme transienKarena kontak, contoh : E. Colli (mudah dihilangkan dengan cuci tangan efektif)
Mengapa kita perlu mencuci tangan :• Penanganan pasien dengan kontak tangan• Kontaminasi flora normal pasien kontak
perubahan flora normal patogen
Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan :
• Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan air mengalir
• Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )
Kapan kita harus mencuci tangan :Sebelum dan sesudah melakukan
tindakanSetelah kontak dengan cairan tubuhSetelah memegang alat yang
terkontaminasi ( jarum, cucian )Sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien di ruang isolasiSetelah menggunakan kamar mandiSebelum melayani makan dan minumPada saat akan tugas dan akhir tugas
PELINDUNG DIRIPELINDUNG DIRI1. Cuci tangan2. Pemakaian sarung tangan Sarung tangan steril Sarung tangan bersih Sarung tangan DTT Sarung tangan rumah tangga
3. Pemakaian masker4. Pemakaian gaun Steril kamar bedah Non Steril ICU, kamr bayi, KB Skort Celemek plastik
5. Pemakaian kacamata pelindung6. Pemakaian sepatu boot / sepatu tertutup7. Kap8. Duk
ASEPSIS dan TEKHNIK ASEPTIKASEPSIS dan TEKHNIK ASEPTIK
Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksi
Tujuan asepsis adalah : membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan barang-barang yang lain)
ANTISEPSISANTISEPSIS Proses menurunkan jumlah
mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)
Contoh larutan antiseptik :Contoh larutan antiseptik :• Alkohol (60%- 90%)• Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%)
contoh : Hibiscrub, Hibitane • Klorheksidin Glukonat (2%)
Contoh : Savlon• Heksaklorofen (3%)
Contoh : pHisoHex tidak boleh digunakan pada selaput lendir seperti mukosa vagina
• Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX)Contoh : Dettol tidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina karena dapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme dan tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir
• Iodofor (7,5-10%)Contoh : Betadine
• Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin Contoh : Yodium tinktur
• Triklosan (0,2-2%)
SterilisasiSterilisasiTindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimiawi
DESINFEKTAN :Adalah bahan kimia yang membunuh atau
menginaktivasi mikroorganismeContoh larutan desinfektan :
Klorin pemutih 0,5%untuk dekontaminasi permukaan yang lebar
Klorin 0,1%Untuk DTT kimia
Glutaraldehida 2%mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia atau sterilisasi kimia
Fenol, klorin tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir
STERILISASI :STERILISASI :1. STERILISASI UAP 121 ˚C , tekanan pada 106 kPa 20 ' untuk alat tidak terbungkus 30 ' untuk alat yang dibungkus2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN) 170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai
setelah suhu yang diinginkan tercapai 160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2
jam3. STERILISASI KIMIA Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-
kurangnya 10 jam Formaldehid 8 %, direndam 24 jam Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali
atau sebelum disimpan
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :1. DTT dengan merebus Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih Merebus 20‘ dalam panci tertutup Seluruh alat harus terendam Jangan menambah alat apapun ke air mendidih Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah
tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu
2. DTT dengan mengukus Selalu kukus 20‘ dalam kukusan Kecilkan api sehingga air tetap mendidih Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap Jangan pakai lebih dari 3 panci uap Keringkan dalam kontainer DTT
33. DTT dengan kimia :. DTT dengan kimia :Desinfektan kimia untuk DTT klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid
2%Langkah-langkah DTT Kimia :DEkontaminasi Cuci+bilas keringkanRendam semua alat dalam larutan
desinfektan selama 20‘Bilas dengan air yang telah direbus dan
dikeringkan di udara Segera dipakai atau disimpan dalam
kontainer yang kering dan telah di DTT
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAHPENANGANAN SAMPAH / LIMBAH
Tujuan :Melindungi petugas pembuangan sampah
dari perlukaanMelindungi penyebaran infeksi terhadap
para petugas kesehatanMencegah penularan infeksi terhadap para
petugas kesehatanMencegah penularan infeksi pada
masyarakat sekitarnyaMembuang bahanbahan berbahaya (bahan
toksik dan radioaktif) dengan aman
Sampah medis terbagi 2 :1. Tidak terkontaminasi Tidak memberikan resiko infeksi Contoh : kertas, kardus, botol, wadah
plastik yang digunakan didalam klinik Dapat dibuang ditempat sampah umum2. Terkontaminasi Membawa mikroorganisme yang
mempunyai potensi menularkan infeksi kepada orang yang kontak baik nakes maupun masyarakat
Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja, nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai (jarum suntik, pisau)
3. Sampah lain yang tidak mengandung bahan infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan
Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau botol yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen desinfektan)
Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk kemoterapi)
Sampah yang mengandung logam berat (misal air raksa dari termometer yang pecah, bahan bekas gigi,dll)
Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat meledak bila dibakar.