Prinsip dari prinsip
-
Upload
trisno-romadi-putra -
Category
Documents
-
view
66 -
download
10
description
Transcript of Prinsip dari prinsip
-
Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional
Andri G. Wibisana
-
Outline
A. Principle atau Rules?
B. Konsep Pembangunan Berkelanjutan
C. Beberapa prinsip hukum lingkungan internasional:I. Prinsip2 yang membentuk instrumen lingkungan
global
II. Prinsip2 terkait persoalan lingkungan lintas batas (transboundary pollution)
III. Prinsip2 terkait pengembangan hukum lingkungan nasional
IV. Prinsip2 yang mengatur institusi internasional 2
-
A. Principle atau Rules?
1. Hart
Kritik Hart atas Austins theory of commands
Gun man situation Being obliged atau Have an obligation?
Rules imply obligation, used by individuals to justify their actions, to make claim of right, and to criticize the conduct of others
Sense of obligation arises from social pressure
Pressure + sanction primary rules
Pressure without sanctionmoral obligation
3
-
Rules:
i. Primary rule
primary rule is not simply regularities of habits
Rules considered to be binding and enforced by (social) sanction
Insistence on the importance or seriousness of social pressure behind the rules
Rules are believed to be necessary to the maintenance of social life
Rudimentary form of law
4
-
Defect of primitive law:
Uncertainty as to what the rules are or as to the precise scope of some given rule how to solve?
Staticslow process of change: habitual/usualobligatoryprocess of decay (prohibited actions become tolerated)pass unnoticed
No means of deliberately adapting to the change of circumstance
Inefficiencylack of final and authoritative determination for the fact of violation
5
-
Remedies for defects:
Written rules for uncertainty
Rules of change for static
Rules of adjudication for inefficiency
ii. Rule of recognition
(provide ultimate criterion for verifying the validity of laws)
Rule of recognition + primary rules = legal system
6
-
2. Dworkin: Apakah asas? Dworkins hard cases
Menolak pemisahan hukum dan moral
Pembedaan antara aturan hukum (rules of law) dengan asas hukum (legal prinsiples)
Aturan bekerja menurut all-or-nothing (apakah dalam kasus tertentu berlaku aturan A atau tidak)
Asas hukum berfungsi untuk memberikan bobot (weight)pengakuan atas sebuah asas dapat dibandingkan dengan asas lain yang bertentangan sebelum asas tersebut memiliki pengaruh dalam sebuah keputusan
Asas sebagai latar belakang yang implisit dari sistem hukum
Tidak digunakannya sebuah prinsip di dalam sebuah kasus, tidak menjadikan prinsip tsb tidak valid (berbeda dengan rules)
Asas atau norma?
Ridwa HR:
Asas = prinsip = ide, konsep, atu pemikiran yg abstrak dan umum, serta tidak memiliki sanksi
Norma = aturan konkret, penjabaran dari ide, memiliki sanksi
7
-
Principles of Intl Law: general principles of law recognized by civilized nations
Tidak hanya prinsip yang diakui oleh dlm konvensi
Juga prinsip yang diterima sebagai hukum di setiap negara beradab
Positivis: tercermin dalam hukum internasional positif
8
-
B. Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Definisi SD: pembangungan untuk memenuhi kebutuhan hidup generasi sekarang tanpa menganggu kepentingan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
9
-
Weak sustainability: constant consumption over time trade-off antara man-made capital (mc) dengan natural capital (nc)
Strong sustainability: protection of nc non-degradable nc (nc tidak dapat disubstitusi dgn mc).
Critical natural capitalperlindungan thd SDA yg kritis Ektraksi thd renewable nc harus dilakukan
seefisien mungkin, sehingga memungkinkan nc untuk kembali lagi
Hasil dari ekstraksi thd non-renewable nc harus diarahkan untuk membiayai konservasi nc.
10
-
T V Stock of resource
Cri
tica
lzo
ne
of
reso
urc
e
threshold and critical zoneT: Economic Threshold; V: Safe Minimum Standard
acce
pta
ble
un
acce
pta
ble
Cost of reversal
O
11
-
Sustainable development sbg prinsip? Kasus Gabcikovo-Nagymaros Judge Weeramantry:
Had the possibility of env harm been the only considerationthe contentions of Hungary could well have proved conclusive
The court must hold the balancebetween the environmental considerations and the developmental considerationsThe principle that enables the Court to do so is the principle of sustainable development
Baik Hongaria dan Slovakia setuju dengan Sus.Dev, Their disagreement seems to be not as to the existence of the principle but, rather, as to the way in which it is to be applied to the facts of this case
Evidence appearing in intl instruments and state practicelikewise amply supports a contemporary general acceptance of the concept [of sustainable development]
Recognition of the concept [of sustainable development] could thus, fairly, be said to be worldwide
Sustainable development is thus not merely a principle of modern international law. It is one of the most ancient of ideas in the human heritageit has an important part to play in the service of intl law
12
-
B. BEBERAPA PRINSIP HUKUM LINGKUNGAN I. Prinsip Pembentuk Instrumen Lingkungan Hidup Global
1. Hak atas hidup dan lingkungan yang sehat
2. Kedaulatan Negara
3. Hak atas Pembangunan
4. Pembangunan Berkelanjutan
5. Warisan umat manusia (common heritage of mankind)
6. Persoalan bersama (common concern)
7. Kewajiban utk tidak menimbulkan bahaya lingkungan
8. Keadilan di dalam satu dan antar generasi (intra and intergenerational equity)
9. Tanggung jawab bersama dengan beban yang berbeda (common but differentiated responsibility)
10. Kehati-hatian (Precautionary principle)
11. Kewajiban utk membuat perkiraan dampak (Environmental Impact Assessment)
12. Prinsip subsidiaritas (Subsidiarity principle)13
-
II. Prinsip terkait persoalan lingkungan lintas batas
13. Peaceful Resolution of Disputes
14. Good Neighborliness and Duty to Cooperate
15. Duty not to cause Environmental Harm
16. State Responsibility
17. Duty to Notify and Consult
18. Environmental Impact Assessment
19. Equitable Utilization of Shared Resources
20. Non-discrimination of Environmental Harms
21. Equal Right of Access to Justice
14
-
III. Prinsip2 terkait pengembangan hukum lingkungan nasional
22. Duty to Implement Effective Environmental Legislation
23. Polluter and user pays principle
24. Pollution Prevention
25. Public Participation
26. Access to Information
IV. Prinsip2 yang mengatur institusi internasional
27. Environmental Impact Assessment
28. Access to Information
29. Public Participation
15
-
KEDAULATAN NEGARA Prinsip 21 Stockholm dan Prinsip 2 Rio
Konsep kedaulatan teritorial, terra nullius, terra communis
HAK ATAS PEMBANGUNAN Terdiri dari dua komponen:
Tiap negara memiliki hak untuk melaksanakan kontrol atas SDA dan perekonomian mereka
Setiap orang memiliki hak atas tingkat pembangunan minimum
Prinsip 3 Rio: The right to development must be fulfilled so as to equitably meet developmental and environmental needs of present and future generation
Prinsip 4 Rio: In order to achieve sustainable development, environmental protection shall constitute an integral part of the development process and cannot be considered in isolation from it
16
-
COMMON HERITAGE OF MANKIND Terbatas pada wilayah Antartika, outer space, bulan,
beberapa hasil kebudayaan, sumber daya genetika tertentu
UNESCO Convention on World Heritage: Deterioration or disappearance of anycultural and natural heritage constitutes a harmful impoverishment of the heritage of all nations of the worldParts of the cultural and natural heritageneed to be preserve as part of the world heritage of mankind
Prinsip pengelolaan:
Non appropriation
International management
Shared benefits
Reserved for peaceful process17
-
COMMON CONCERN OF MANKIND
IUCN Draft Covenant on Environment and Development: global environment is a common concern of humanity Diterimanya hak dan kewajiban dari masyarakat
internasional secara keseluruhan utk memiliki perhatian thd lingkungan global
Berarti lingkungan hidup tidak bisa lagi dipandang hanya dalam konteks yurisdiksi nasional
Konsep common concern telahmenjadi dasar bagi terbitnya berbagai kewajiban hukum internasional di bidang HAM atau bantuan kemanusiaan. Kewajiban ini
disebut erga omnes
18
-
OBLIGATION NOT TO CAUSE ENVIRONMENTAL HARM
Sic utere tou ut alienum non laedus
Pasal 21 Stockholm: States havethe sovereign right to exploit their own resources pursuant to their own environmental policies, and the responsibility to ensure that activities within their jurisdiction or control do not cause damage to the environment of other States or of areas beyond the limits of national jurisdiction
Pasal 2 Rio
Trail Smelter Arbitration (sebuah pabrik di Kanada menimbulkan kerugian pada masyarakat dan properti yang berada di wilaya AS):
No state has the right to use or permit the use of its territory in such a manner as to cause injury by fumes in or to the territory of another or the properties or persons therein, when the case is of serious consequence and the injury is established by clear and convincing evidence
ICJ pada kasus Corfu Channel: and every states obligation not to allow knowingly its territory to be used for acts contrary to the rights of other states
19
-
COMMON BUT DIFFERENTIATED RESPONSIBILITY
Dasar pembedaan tanggung jawab:
Kontribusi terhadap permasalaha Prinsip 7 Deklarasi Rio: In view of the different
contributions to global environmental degradation, States have common but differentiated responsibility
Kemampuan ekonomi, teknologi, dan keuangan tiap negara
Prinsip 6 Deklarasi Rio: The special situation and needs of developing countries, particularly the least developed and those most environmentally vulnerable, shall be given special priority
Contoh: Komitmen penurunan emisi GRK pada UNFCCC dan Protokol Kyoto
20
-
POLLUTER AND USER PAYS PRINCIPLE (PPP) Prinsip ini merupakan penjabaran dari teori-teori
ekonomi tentang lingkungan (environmental economics), di mana pencemaran/kerusakan lingkungan dianggap sebagai sebuah bentuk kegagalan pasar (market failure) yang menimbulkan inefisiensi.
pencemaran lingkungan menunjukkan: private costs social costs, yaitu bahwa biaya-biaya lingkungan tidak dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
Hal ini yang disebut sebagai eksternalitas
21
-
Berdasarkan teori ekonomi lingkungan, tujuan utama dari kebijakan/hukum lingkungan adalah untuk memperbaiki kegagalan pasar dengan jalan mendorong setiap orang/pelaku usaha untuk melakukan internalisasi eksternalitas sehingga tidak ada lagi perbedaan antara (marjinal) social costs dengan (marjinal) private costs
Apabila PPP diterapkan secara efektif, maka harga yang dibayar oleh konsumen telah merefleksiakan biaya sosial (the true (social) costs)barang yang tidak ramah lingkungan menjadi lebih mahal dibandingkan dengan barang ramah lingkungan
22
-
Instrumen untuk menerapkan PPP
1. Sistem pertanggung jawaban:
negligence versus strict liability
Tujuan:Ganti rugi harus memberikan harus mampu melindungi
kepentingan para korban dan memberikan insentif kepada calon pencemar untuk bertindak secara hati-hati
Negligence (PMH)
Pencemar bertanggungjawab jika ia tidak optimal mengambil langkah-langkah pencegahan (optimal care)pencemar yang rasional akan mengambil langkah optimal sepanjang biaya biaya ganti rugi lebih besar dari pada biaya pencegahan optimal
23
-
Strict liability Pencemar bertanggungjawab manakala timbul
kerugian (tanpa melihat apakah ia telah mengambil langkah pencegahan secara optimal atau tidak)
Pencemar akan melakukan pencegahan sebanyak mungkin, karena kerugian akan semakin berkurang ketika pencegahan semakin banyak dilakukan dilakukan
2. Regulasi: Standar
Izin
Prior approval
Kewajiban membuka informasi24
-
3. Pigouvian Tax on Environmental Pollution
marginal benefit (MB) dari perusahaan akan berkurang manakala kegiatannya berlangsung, sedangkan marginal social cost (MSC) akan semakin meningkat ketika kegiatan berlangsung (asumsi: semakin banyak kegiatan, semakin banyak pencemaran)
Tanpa pajak perusahaan tidak akan memiliki insentif untuk mengurangi kegiatannya sampai pada tingkat yang optimal
Perusahaan akan meneruskan kegiatannya sepanjang MB lebih besar dari 0
Karenanya, pajak harus ditetapkan pada titik ketika MB = MSC
Pajak lingkungan ditujukan untuk mengurangi barang yang
mencemari atau tingkat pencemaran sampai pada level
yang optimum
Pemerintah menetapkan pajak yang sesuai dengan biaya yang ditimbulkan oleh pencemaran
Why?
25
-
Pajak Lingkungan
MB
MSC
P*
t*
P1
Q* Q1
Level of economic activity
and emissions
Money (Value of goods, cost of
pollution, tax level) per unit of
output
MPC
26
-
Keterangan:
Dengan adanya pajak, pelaku usaha akan terdorong untuk memproduksi/melakukan kegiatan sampai pada titik Q* (titik optimal). Mengapa? Pertama, jika tingkat kegiatan/emisi (Q) lebih besar dari
Q*, marginal costs > marginal benefits. Artinya, tingkat kegiatan tersebut akan memberikan kerugian lebih banyak bagi pelaku usaha
Kedua, jika tingkat kegiatan/emisi (Q) lebih kecil dari Q*, marginal benefits > marginal costs. Artinya, tingkat kegiatan tersebut masih kurang memberikan keuntungan bagi pelaku usaha (keuntungan masih bisa diperoleh sampai dengan tingkat kegiatan/emisi mencapai Q*).
27
-
STATE RESPONSIBILITY
Prinsip 21 Deklarasi Stockholm dan prinsip 2Deklarasi Rio) dan prinsip pencegahan (ThePrevention Principle)
TGJW Negara : States havethe sovereign right toexploit their own resources pursuant to their ownenvironmental and developmental policies, and theresponsibility to ensure that activities within theirjurisdiction or control do not cause damage to theenvironment of other States of of areas beyond thelimits of national jurisdiction (Prinsip 2 RioDeclaration)sic utere tuo ut alienum non laedus
28
-
PRINCIPLE OF PREVENTION
Prinsip pencegahan: The discharge of toxic substances or of other substances and the release of heat, in such quantities or concentrations as to exceed the capacity of the environment to render them harmless, must be halted in order to ensure that serious or irreversible damage is not inflicted upon ecosystems (Prinsip 6 Deklarasi Stockholm)
29
-
Persamaan dan perbedaan antara stateresponsibility dan prevention principle:Kedua prinsip mewajibkan diambilnya
tindakan pencegahan
Perbedaan: Di dalam prinsip Tgjw negara, yangutama adalah pengakuan atas kedaulatannegara untuk mengekspliotasi SDA-nya.Perlindungan lingkungan merupakan turunandari hak utk mengeksploitasi SDA. Sedangkandi dalam prinsip pencegahan perlindunganlingkungan dianggap sebagai tujuan utama.
30
-
Prinsip pencegahan telah diakui oleh ICJ (a.l. kasusGabcikovo-Nagymaros) yang menyatakan bahwapencegahan diwajibkan karena kerusakanlingkungan seringkali bersifat tidak bisa dipulihkan(irreversible) dan karena adanya keterbatasankemampuan kita untuk memulihan kerusakanlingkungan jika hal itu terjadi
Sebuah negara tidak bisa dituntut utk btgjw ataspencemaran lintas negara apabila negara tersebuttelah melakukan upaya yang layak untuk mencegahtimbulnya pencemaran tersebut
Apakah upayan pencegahan yang layak (duecare/due diligence)?Beberapa konvensi menyebutkan bahwa termasukke dalam due care adalah kewajiban amdal,pengawasan, dan konsultasi
31
-
KEHATI-HATIAN (THE PRECAUTIONARY
PRINCIPLE) Kurangnya bukti/kepastian ilmiah (Lack of scientific certainty)
tidak bisa dijadikan alasan untuk menunda dilakukannya
tindakan pencegahan
The absence of proof is not the proof of absence
Persamaan dengan prinsip pencegahan: sama-sama
mengharuskan dilakukannya tindakan pencegahan
Perbedaan: pencegahan berlaku untuk resiko (risk) sedangkan
PP untuk bentuk2 ketidakpastian ilmiah selain dari resiko.
Resiko = probabilitas x tingkat bahaya
32
-
Preventive principle vs the precautionary principle
Knowledge about
likelihood
Some basis for
probabilities
No basis for
probabilities
Knowledge about outcomes
Well-defined outcomes Poorly-defined outcomes
Risk Ambiguity
INCERTITUDE
Uncertainy Ignorance
1. Prevention The Precautionary
principle as
guidance for a
democratic
decision-making
process
The Rawlsian
Precautionary
principle
2. The Neo-
classical
Precautionary
principle
The
Precautionary
principle as
guidance for a
democratic
decision-making
process
33
-
INTRA- and INTER-GENERATIONAL EQUITY
Tertuang di dalam prinsip 3 Deklarasi Rio: the right to development must be fulfilled so as to equitably meet developmental and environmental needs of present and future generations
Khusus untuk Intragenerational Equity, prinsip 5 Deklarasi Rio menyatakan bahwa semua negara harus bekerja sama dalam pengentasan kemiskinan, sebagai sebuah persyaratan utama bagi pembangunan berkelanjutan, untuk menurunkan tingkat perbedaan standar hidup dan untuk memenuhi kebutuhan dari mayoritas masyarakat di dunia.
34
-
DUTY NOT TO DISCRIMINATE REGARDING ENVIRONMENTAL HARMS
OECD principles concerning transfrontier pollution
Polluters causing transfrontier pollution should be subject to legal or statutory provisions no less severe than those which would apply for any equivalent pollution occurring within their country
Any country whenever it applies the polluter-pays principle should apply it to all polluters within this country without making difference according to whether pollution affects this country or another country
35
-
EQUAL RIGHT OF ACCESS TO JUSTICE
- OECDs recommendations on Implementation of a regime of equal right of access and non discrimination in relation to transfrontier pollution
- Countries of origin should ensure that any person who has suffered transfrontier pollution damageshall at least receive equivalent treatment to that afforded in the country of origin in cases of domestic pollution
- Akses ini juga termasuk hak utk berpartisipasi dalam proses administratif atau pengakuan hak gugat LSM termasuk juga LSM di negara lain
36