Prevention of pneumonia disease
-
Upload
wisnu-segara -
Category
Documents
-
view
13 -
download
7
description
Transcript of Prevention of pneumonia disease
![Page 1: Prevention of pneumonia disease](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082516/563dbbad550346aa9aaf4b72/html5/thumbnails/1.jpg)
PREVENTION
Salah satu cara untuk melakukan pencegahan terhadap pneumonia ialah dengan memberikan
vaksinasi. Adapun vaksinasi yang tersedia untuk mencegah pneumonia secara langsung
yakni Haemophilus influenza type b (Hib), Penumococcus (PCV), pertussis, dan vaksin
campak.
Di Indonesia, vaksin campak dan pertussis telah termasuk dalam program vaksinasi nasional.
Sedangkan untuk Pneumococcus dan juga Hib telah direkomendasikan badan kesehatan
dunia (WHO) untuk juga diberikan guna mencegah terserangnya pneumonia pada balita.
Kedua vaksin yang disarankan oleh WHO, menurut penelitian, efektif dalam mencegah
kematian 1.075.000 balita dalam setahunnya. Namun, terkendala harganya yang mahal
menyebabkan belum banyak negara yang memasukkan kedua vaksin “ajaib” tersebut dalam
program vaksinasi nasionalnya, termasuk di Indonesia. Berikut merupakan ulasan secara
mendalam terkait keempat vaksin yang kerap digunakan untuk mencegah penyakit
pneumonia pada balita.
Vaksin Heamophilus Influenza Type b (Hib)
Bakteri Haemophilus influenza type b (Hib) ini di negara-negara berkembang merupakan
penyebab radang otak (meningitis) dan juga pneumonia yang utama. Vaksin Hib sebetulnya
sudah ada sejak 10 tahun silam hanya saja penggunaannya masih sangat terbatas.
Di beberapa negara maju, penggunaan vaksin Hib telah masuk dalam program imunisasi
nasional. Di negara-negara maju, hampir seluruh anak-anak balitanya sudah mendapatkan
vaksin Hib.
Namun di negara-negara berkembang, vaksinasi ini baru digunakan oleh sekitar 42%
populasi anak. Sedangkan di negara terbelakang angkanya lebih parah lagi, yakni hanya 8%.
![Page 2: Prevention of pneumonia disease](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082516/563dbbad550346aa9aaf4b72/html5/thumbnails/2.jpg)
Ada beberapa penyebab mengapa vaksinasi yang menggunakan Hib ini masih sangat minim
di negara-negara berkembang dan terbelakang, dan yang paling mencuat ialah karena
harganya yang mahal dan minimnya imformasi mengenai urgensi Hib untuk pneumonia
khususnya pada balita.
Vaksin Pneumococcus
Tak beda jauh dengan Hib, bakteri Pneumococcus merupakan penyebab utama pneumonia
pada balita di negara-negara berkembang. Vaksinnya sendiri sudah tersedia cukup lama yang
bisa digunakan oleh anak-anak di atas usia 2 tahun yang dikenal dengan nama pneumococcal
conjugate vaccine (PCV).
Penelitian yang dilakukan di AS menunjukkan bahwa penggunaan vaksin ini secara rutin
pada bayi telah menurunkan angka pneumonia pada anak-anak dan keluarganya.
Yang beredar kini ialah vaksin PCV 7 yang berarti dalam vaksin tersebut mengandung 7
stereotipe bakteri pneumococcus. Dalam penelitian lainnya di Gambia, pemberian PCV 9
telah berhasil menurunkan kasus pneumonia sebanyak 37% serta pengurangan kematian pada
anak sebanyak 16%.
Vaksin Campak
Campak merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus campak. Pemberian
vaksinasi campak bisa menurunkan kejadian penyakit campak pada balita dan juga
menurunkan tingkat kematian akibat pneumonia. Vaksinasi campak ini telah lama ada,
sekitar 40 tahun yang lalu.
Vaksin Pertussis
Penyakit pertussis ini dikenal sebagai batuk rejan atau batuk seratus kali. Vaksinasi terhadap
penyakit ini sudah lama dilakukan di Indonesia dalam program imunisasi nasional, yang
biasanya diberikan bersama dengan difteri dan tetanus.
The American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan vaksinasi influenza bagi semua anak berisiko tinggi usia enam bulan dan lebih tua. Untuk melindungi anak-anak dari komplikasi influenza, termasuk pneumonia.
![Page 3: Prevention of pneumonia disease](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082516/563dbbad550346aa9aaf4b72/html5/thumbnails/3.jpg)
Pada negara yang memiliki cakupan imunisasi rendah, angka kematian akibat penyakit ini
masih tergolong tinggi mencapai 295.000-390.000 anak per tahun. Itulah beberapa vaksinasi
yang diperlukan untuk melakukan pencegahan kemungkinan terserangnya balita Anda oleh
pneumonia.
.
How can I prevent viral pneumonia?
Avoid the spread of germs:
o Wash your hands often with soap and water. Carry germ-killing gel with you. You can use the gel to clean your hands when there is no soap and water available.
o Do not touch your eyes, nose, or mouth unless you have washed your hands first.
o Always cover your mouth when you cough. Cough into a tissue or your shirtsleeve so you do not spread germs from your hands.
o Try to avoid people who have a cold or the flu. If you are sick, stay away from others as much as possible.
Clean surfaces: Clean doorknobs, countertops, cell phones, and other surfaces that are touched often.
Vaccines: To prevent influenza (flu), all adults should get the influenza vaccine. They should get it every year as soon as it becomes available. The pneumococcal vaccine is given to adults aged 65 years or older to prevent pneumococcal disease, such as pneumonia. People aged 19 to 64 years at high risk for pneumococcal disease also should get the pneumococcal vaccine. It may need to be repeated 5 years later.
Other vaccines: If you have immunization records, show them to your caregiver. You may need other vaccines or booster shots to prevent pneumonia and other infections.