presus fix-2-1
-
Upload
elma-laeni-barokah -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of presus fix-2-1
-
7/21/2019 presus fix-2-1
1/25
PRESENTASI KASUS
G4P3A0 usia 32 tahun Usia Kehamilan 39+1minggu Belum alam Pe!salinan
"engan P#lihi"!amni#n
Pem$im$ing%
"!& aliman' S(&)G& K*
isusun )leh %
Ben,a Asa i-a!a.a G4A013009
Kinanthi /ahaning U G4A013010
Ran A(!ilian Put!i G4A013011
KEENTRIAN PENIIKAN NASI)NA
UNIERSITAS ENERA S)EIRAN
PENIIKAN PR)*ESI KE)KTERAN
S* IU KEBIANAN AN PENAKIT KANUNGAN
RSU PR)*& R& ARG)N) S)EKAR)
PUR5)KERT)
2016
-
7/21/2019 presus fix-2-1
2/25
EBAR PENGESA7AN
G4P3A0 usia 32 tahun Usia Kehamilan 39+1minggu Belum alam Pe!salinan
"engan P#lihi"!amni#n
Oleh :
Ben,a Asa i-a!a.a G4A013009
Kinanthi /ahaning U G4A013010
Ran A(!ilian Put!i G4A013011
Referat ini telah dipresentasikan dan disahkan sebagai salah satu prasyarat
mengikuti ujian kepaniteraan Klinik di Ilmu Kebidanan dan Kandungan
RS Margono Soekardjo Purwokerto.
Purwokerto !ebruari "#$%
Mengetahui
Pembimbing
"!& aliman' S(&)G& K*
-
7/21/2019 presus fix-2-1
3/25
BAB I
PENA7UUAN
&idramnion disebut juga polihidramnion adalah peningkatan yang abnormal
pada 'olume (airan amnion yang mengkomplikasi $)"* kehamilan. +erdasarkan
pengukuran amniotic fluid index ,-!I hidramnion dibagi menjadi tiga derajat
yaitu hidramnion ringan ,-!I "%)"// (m hidramnion sedang ,0#)01/ (m dan
hidramnion berat ,20% (m dengan pre'alensi tertinggi menurut beberapa
penelitian terbaru sampai saat ini adalah hidramnion ringan ,31*. Penyebab
utama hidramnion dari beberapa penelitian terbaru saat ini adalah idopatik ,%"*
anomali fetalis ,04* dan diabetes ,$4* ,Maggan "##56 Pri)Pa7 "#$"6
8unningham "#$1.
9tiologi dan komplikasi yang berkaitan oleh hidramnion menjadi masalah
tersendiri pada kehamilan dan kesehatan janin. &idramnion seringkali dikaitkan
dengan I;R dan anomali fetalis. +eberapa penelitian menyebutkan pre'alensi
anomali fetalis disertai dengan hidramnion ringan ,4* hidramnion sedang
,$"* dan hidramnion berat ,0#*. Penelitian terbaru oleh Kollman dkk antara
tahun "##0)"#$$ pada 43# wanita hamil dengan hidramnion di -ustria didapatkan
$/4* diantaranya menderita diabestes gestasional dan angka kejaidan anomali
fetalis terbesar yang diketahui setelah kelahiran adalah cardiac defectssebanyak
0"/*. &asil ini amat menarik mengingat pada penelitian)penelitian sebelumnya
anomali fetalis yang lebih sering dikaitkan adalah anomali pada esofagus dan
duodenum. Penelitian lain menyebutkan peningkatan resiko terjadinya I;R pada
tahun pertama bayi yang pada kehamilannya terjadi hidramnion idiopatik ,Pri)
Pa7 "#$"6 8unningham "#$16 Kollman "#$1Pada hidramnion akut hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur dimana
ini dimungkinkan berkaitan dengan distensi uterus abnormal. Selain itu
hidramnion dapat menimbulkan keluhan pada ibu hamil seperti dispneu
orthopneu dan edema pada ekstrimitas 'ul'a dan dinding abdomen dalam
kaitannya dengan kompresi sistem 'ena mayor. Oliguria dapat terjadi akibat
distensi uterus yang mana sebagian besar hal ini terjadi pada hidramnion yang
berat. Komplikasi lain yang dapat terjadi dengan insidensi diantaranya ketuban
-
7/21/2019 presus fix-2-1
4/25
pe(ah dini placental abruption disfungsi uterus dan perdarahan post)partum
,8unningham "#$1.
&al)hal lain yang berhubungan dengan tingginya angka hidroamnion adalah
meningkatnya angka operasi sectio caesarea berat bayi lahir 21### gram dan
perinatal mortality rate. -ngka operasisectio caesarea meningkat hingga tiga kali
lipat sedangkan perinatal mortality rate meningkat hingga empat kali lipat pada
pasien yang didiagnosis menderita hidramnion. -ngka kematian ini dapat
meningkat hingga "# kali lipat bila hidramnion disertai dengan I;R. Penelitian
lain di
-
7/21/2019 presus fix-2-1
5/25
BAB II
AP)RAN KASUS
A& I"entitas
=ama : =y. RM
=o.8M : ##/$443/
sia : 0" enis kelamin : ?anita
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
-lamat : +esuki R< #"@#$Aumbir
-gama : Islam
Suku +angsa : >awa
Status : Menikah
=ama Suami : =
mur : 0/ tahun
>enis Kelamin : Aaki)Aaki
Pekerjaan : Swasta
-lamat : +esuki R< #"@#$Aumbir
-gama : Islam
am masuk : $$ Besember "#$1 Pukul $".#" ?I+
B& Anamnesis
,Bilakukan autoanamnesa dan alloanamnesa pada tanggal $$ Besember "#$1
pukul ##.#%1& Keluhan Utama
Ken(eng)ken(eng
2& Keluhan Tam$ahan
)
3& Ri8aat Pena.it Se.a!ang
Pasien baru datang ke CK I;B RSMS rujukan dari Puskesmas
-jibarang II dengan ;1P"-$usia 0" tahun usia kehamilan 00minggu $ hari
-
7/21/2019 presus fix-2-1
6/25
janin tunggal hidup intra uterin dengan polihidramnion. Pasien datang
dengan membawa S; dari RS &arapan Ibu pada tanggal $ Besember
"#$1. &asil S; menunjukan bayi dengan presentasi bokong dan
polihidramnion. Pasien sudah mulai merasa ken(eng)ken(eng sejak pukul
$/.## ,$# Besember "#$1 namun masih jarang. Pasien belum merasakan
adanya lendir darah yang keluar dari jalan lahir. Pasien juga belum
merasakan adanya air yang keluar dari jalan lahir. Saat ini pasien merasa
sedikit sesak.
4& 7a!i Pe!tama 7ai" Te!a.hi!
$# Maret "#$1
6& Ta.si!an Pe!salinan
$5 Besember "#$1
& Usia .ehamilan
0/ minggu $ hari
:& Ri8aat enst!uasi
$. Aama haid : 5 hari
". Siklus haid : teratur setiap bulan
0. Bismenorrhea : tidak ada
1. >umlah darah haid : normal ,sehari pembalut ")0 kali
;& Ri8aat eni.ah
Pasien menikah dua kali pernikahan pertama $# tahun dan pernikahan
kedua 1 tahun.
9& Ri8aat Antenatal /a!e
-
7/21/2019 presus fix-2-1
7/25
11& Ri8aat KB
Pasien mengaku menggunakan K+ suntik sebelum kehamilan keempat ini.
12& Ri8aat Gine.#l#gi
$. Riwayat Operasi : disangkal
". Riwayat Keputihan : disangkal
13& Ri8aat Pena.it ahulu
$. Penyakit >antung : disangkal
". Penyakit Paru : disangkal
0. Penyakit Biabetes Melitus : disangkal
1. Penyakit ;injal : disangkal
%. Penyakit &ipertensi : disangkal
3. Riwayat -lergi : disangkal
5. Riwayat (uretase : disangkal
14& Ri8aat Pena.it Kelua!ga
$. Penyakit >antung : disangkal
". Penyakit Paru : disangkal
0. Penyakit Biabetes Melitus : disangkal
1. Penyakit ;injal : disangkal
%. Penyakit &ipertensi : disangkal
3. Riwayat -lergi : disangkal
16& Ri8aat S#sial E.#n#mi
Pasien merupakan wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan
suaminya sehari)hari bekerja sebagai swasta ,berdagang. Pasien tinggal
bersama suami dan " anak laki)lakinya. Kebutuhan sehari)hari di(ukupi
dari penghasilan suami. Pasien berobat ke RSB Prof Br. MargonoSoekarjo dengan menggunakan biaya +P>S P+I.
1& ata Ru
-
7/21/2019 presus fix-2-1
8/25
B>> : ,E $1# D@menit
Kaki edema : ,)@)
b. Biagnosis rujukan
;1P"-$usia 0" tahun usia kehamilan 00minggu $ hari janin tunggal
hidup intra uterin dengan polihidramnion
(.
-
7/21/2019 presus fix-2-1
9/25
Palpasi : i(tus (ordis teraba SI8 C " jari medial AM8S
i(tus (ordis tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung
Kanan atas SI8 II APSB
Kiri atas SI8 II APSS
Kanan bawah SI8 IC APSB
Kiri bawah SI8 CI " jari lateral AM8S
-uskultasi : S$2S" regular murmur ,) gallop ,)
1. Pemeriksaan ekstermitas
Superior : edema ,)@) sianosis ,)@) akral hangat ,E@E
Inferior : edema ,)@) sianosis ,)@) akral hangat ,E@E reflek patella
,E@E
Status #.alis
-bdomen
Inspeksi : 8embung gra'id
-uskultasi : +ising usus ,E normal B>> $03D@menit
Perkusi : Pekak janin
Palpasi :
Aeopold I : Sulit dinilai
Aeopold II :
-
7/21/2019 presus fix-2-1
10/25
& iagn#sis IG
;1P0-# usia 0" tahun usia kehamilan 0/E$minggu +elum Balam Persalinan
dengan Polihidramnion.
E& Inst!u.si "an Te!a(i
K IG
Pukul ##.#"
Pasien datang sudah terpasang Infus RA (ek darah lengkap P
-
7/21/2019 presus fix-2-1
11/25
M8C 41.% fA 5/)// fA
M8& 0#.5 pg "5)0$ pg
M8&8 03.0* 00)05*
RB? $".1* $$.%)$1.% *
MPC $#% fA 5.")$$.$ fA
7itung enis
+asofil #.0* #)$*
9osinofil ,A $.4* ")1*
+atang ,A#.%* ")%*
Segmen 351* 1#)5#*
Aimfosit ,A "1.4* "%)1#*
Monosit %."* ")4*
P< ,A /# detik /1)$"4 detik
-P
Caginal
-
7/21/2019 presus fix-2-1
12/25
Skin test ampi(illin
C< : pembukaan " (m kulit ketuban ,E kepala masih tinggi pengeluaran air
,E
Peme!i.saan *isi. Pu.ul 12&30
B>> ,E $03D@menit &IS $D@$#H@"# = 4#D@menit
C< : Pembukaan " (m kulit ketuban ,E kepala masih tinggi.
Peme!i.saan *isi. Pu.ul 14&30
B>> ,E $1#D@menit &IS "D@$#H@"% = 4#D@menit
dr Aiana C< : pembukaan 0 (m kulit ketuban ,E kepala turun hodge I
kurang Pengeluaran air ,E
Instruksi dr. Aiana : Obser'asi 1 jam
Peme!i.saan *isi.i Pu.ul 1;&30
B>> ,E $1#D@menit &IS 0D@$#H@0# = 4#D@menit
C< : pembukaan 0 (m kulit ketuban ,E kepala turun hodge I kurang
Konsul dr &anantyo ,ResidenInstruksi : S8 (ito atas indikasi fase laten memanjang
7& Se-ti# /aesa!ea T!ans Pe!it#neal + )5
-
7/21/2019 presus fix-2-1
13/25
1. Insisi di perdalam lapis demi lapis hingga (a'um abdomen
%. ahit S+R single layer dengan benang (hromi( (at gut =o.$.#
$%. 9ksplorasi: kontraksi uterus kuat kedua adneDa dalam batas normal
perdarahan ,).
$3. >ahit abdomen lapis demi lapis
$5. Perdarahan ,)
$4.
-
7/21/2019 presus fix-2-1
14/25
0. Penatalaksanaan pada pasien
-
7/21/2019 presus fix-2-1
15/25
BAB III
PEBA7ASAN BERASARKAN PERASAA7AN PAA KASUS
A ANAISIS IAGN)SIS
A(a.ah iagn#sis Pa"a Pasien Ini Su"ah Bena!@
Pasien datang pukul ##.#"rujukan dari Puskesmas -jibarang II dengan ;1P"-$
usia 0" tahun usia kehamilan 00minggu $ hari janin tunggal hidup intra uterin
dengan polihidramnion. Menurut kami diagnosis tersebut belum tepat karena:
$ Biagnosis obstetri pada pasien tersebut belum tepat karena:
Pasien memiliki riwayat obstetri ;1P"-$ yang artinya ;ra'ida 1 pasien
sedang mengandung anak ke 1 para " pasien memiliki riwayat melahirkan
sebanyak " kali dan memiliki riwayat abortus $ kali. Pada pasien ini
setelah dilakukan anamnesis ulang di CK I;B RSMS ditemukan bahwa
pasien pernah melahirkan sebanyak 0 kali namun anak pertama meninggal
sesaat setelah dilahirkan dan pasien tidak pernah mengalami keguguran
sebelumnya. Sehingga diagnosis obstertri untuk pasien ini seharusnya
;1P0-#,8unningham et al "#$1.
" sia kehamilan pasien menurut diagnosis kurang lebih 00minggu E $ hari
belum tepat karena hari pertama haid terakhir ,&P&
-
7/21/2019 presus fix-2-1
16/25
dalam waktu $# menit his mun(ul dengan frekuensi 0)% D dan durasi
lebih dari 1# detik dengan kontraksi kuat.
b Keluar lendir ber(ampur darah yang lebih banyak karena robekan)
robekan ke(il pada ser'iks.
( Pada pemeriksaan dalam ser'iks mendatar dan terjadi pembukaan
ser'iks ,8unningham et al "#$1.
B ANAISIS PENEGAKKAN IAGN)SIS
A(a.ah Penega..an iagn#sis Pa"a Pasien Ini Su"ah Bena!@
Biagnosis di CK I;B adalah ;ra'ida 1 Paritas 0 -bortus # sia 0" tahun
sia Kehamilan 0/ minggu E $ hari >anin
-
7/21/2019 presus fix-2-1
17/25
" Pemeriksaan fisik
&asil pemeriksaan fisik yang dilakukan di CK I;B RSMS pada status
lokalis abdomen ditemukan
kehamilan. Saat dilakukan pemeriksaan leopold sulit untuk
mengidentifikasi bagian)bagian janin. Selain itu pasien juga merasakan
sesak terutama saat berbaring. ;ambaran klinis utama pada
polihidramnion adalah pembesaran uterus disertai kesulitan dalam meraba
bagian)bagian ke(il janin dan dalam mendengar bunyi jantung janin. Pada
kasus yang berat dinding uterus dapat menjadi sangat tebal sehingga
bagian)bagian janin tidak mungkin diraba. Pada memeriksaan genetalia
internal dengan vaginal toucher : dilatasi ser'iks $ (m dengan konsistensi
portio yang tebal dan lunak yang membuktikan pasien belum dalam
persalinan ,8unningham et al,"#$1.
0 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan menunjang yang dilakukan pada pasien ini adalah
pemeriksaan darah lengkap P
-
7/21/2019 presus fix-2-1
18/25
didapatkan hasil -mnion !luid IndeD sebesar "14/(m. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk menegakkan diagnosis Polihidramnion dan mengetahui
apakah pasien sudah dalam persalin. Biagnosis polihidramnion dapat
ditegakan jika indeks(airanamnion,-!I dari pemeriksaan S; lebih
besardari "#(m, "#(m. Bi mana 'olume dari air ketuban 2 "### ml.
Pada pasien -mnion !luid IndeD adalah "14/ (m sehingga diagnosis
polihidramnion dapat ditegakan ,-meri(an Institute of ltrasound in
Medi(ine "#$0.
/ ANAISIS PENATAAKSANAAN
A(a.ah Penatala.sanaan Pa"a Pasien Ini Su"ah Bena!@
$. Infus RA "# tpm makro sudah tepat. RA merupakan (airan fisiologis
yang mengandung =aE $0#KE1 8l)$#/ 8aEE0 dan lactate"4. RA
dapat diberikan sebagai (airan rumatan. Kebutuhan (airan rumatan
pada pasien adalah 0#)1# ml@kg++@hari. Sehingga kebutuhan (airan
pada pasien dengan berat badan 4# kg adalah "1## ml@hari. >ika
diberikan (airan infus "# tpm dengan makro maka (airan yang
diberikan per hari adalah $11# ml. Keadaan umum pasien baik sadar
penuh dan tidak ada tanda)tanda syok hipo'olemik ,;uyton"##3.
Sehingga pemberian (airan ini sudah (ukup.
". Men(ari penyebab polihidramnion dengan melakukan S; sudah
tepat. Aangkah awal penanganan polihidramnion adalah dengan
men(ari penyebab polihidramnion. Penyebab polihidramnion sangat
ber'ariasi sehingga penanganan yang dilakukan disesuaikan dengan
penyababnya ,8huningham "#$1.0. Inj. -mpi(illin 3 jam setelah air ketuban rembes. Pada keadaan
dimana ketuban pe(ah sebelum pembukaan lengkap perlu diberikan
antibioti( ,ampisilin 1D%## mg atau eritromisin atau metronida7ole
"D%## mg selama 5 hari. Pemberian antibioti( ini bertujuan untuk
men(egah terjadinya infeksi yang mungkin terjadi ,Prawirohardjo
"#$#.
-
7/21/2019 presus fix-2-1
19/25
1. Melakukan obser'asi persalinan sudah tepat. Pada hidramnion derajat
ringan jarang memerlukan terapi bahkan pada hidramnion derajat
sedang dengan sedikit gangguan biasanya dapat ditangani tanpa
inter'ensi sampai terjadi persalinan atau sampai ketuban pe(ah
spontan ,8huningham et al "#$1.
%. Mengakhiri persalinan dengan se(tio (aesarea menurut kelompok
kami kurang tepat dikarenakan tidak ada indikasi yang mendukung
untuk langsung dilakukan tindakan operatif. Pada pasien ini terjadi
fase laten yang memanjang dan polihidramnion dengan indeks -!I
"14/ (m ,mild. Saat pasien diperiksa di CK I;B pukul ##.#" dilatasi
ser'iks $ (m sampai pukul $4.0# dilatasi ser'iks hanya sampai 0 (m.
Mempertimbangkan polihidramnion yang masih dalam derajat ringan
dan prognosis yang baik dari hal tersebut menurut kelompok kami
seharusnya dilakukan induksi persalinan terlebih dahulu untuk
penanganan fase laten memanjang. Se(tion (aesarea dilakukan apabila
tidak ada kemajuan setelah dilakukan induksi persalinan. =amun pada
kasus ini dimungkinkan terdapat indikasi sosial yang menjadi dasar
dilakukannya se(tio (aesarea tanpa menggunakan induksi terlebih
dahulu yaitu indikasi dilakukannya sterilisasi pada pasien mengingat
ini adalah kehamilan keempat pasien atau batas akhir dari kehamilan
yang fisiologis sehingga hal ini menjadi dasar penting lain yang
menjadi pertimbangan tindakan terapeutik.
& Bilakukan S8diagnosis polihidramnion karena dengan tinggi
seharusnya taksiran berat janin sebesar 11/% gram. ohnson yaitu F ,
n D $%% dengan nF $" pada janin yang belum masuk P-P ,Pintu -tas
Panggul dan nF $$ pada janin yang sudah masuk P-P &
-
7/21/2019 presus fix-2-1
20/25
:& +ayi lahir dengan kelainan kongenital yaitu atresia duodenum. -tresia
duodenum merupakan salah satu penyebab terjadinya polihidramnion
,=orwit7 "#$0. Salah satu faktor yang mengatur 'olume (airan
amnion adalah proses menelan dari fetus. &al ini merupakan
mekanisme utama penyerapan (airan amnion sekitar %## hingga $###
mA per hari. Proses menelan yang lemah kelainan system saraf pusat
atau obstruksi traktus gastrointestinal dapat mengakibatkan derajat
hidramnion yang luar biasa ,8unningham et al "#$1.
-
7/21/2019 presus fix-2-1
21/25
BAB I
KESIPUAN
1& &idramnion disebut juga polihidramnion adalah peningkatan yang abnormal
pada 'olume (airan amnion yang mengkomplikasi $)"* kehamilan
2& Menurut ?&O angka kejadian hidramnion berkisar $$ J "4* dari seluruh
kehamilan disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan dan persalinan dan 4
J $4* dengan kelainan janin.
0. Manifestasi klinis dari hidramnion antara lain ukuran uterus lebih besar
dibanding yang seharusnya identifikasi janin dan bagian janin melalui
pemeriksaan palpasi sulit dilakukan denyut >antung >anin ,B>> sulit
terdengar serta ballottement janin jelas.
4& Metode single pocket telah dibandingkan dengan -!I menggunakan
amniosintesis sebagaigold standarpenegakkan diagnosis hidramnion.
6&
-
7/21/2019 presus fix-2-1
22/25
SESI TANA A5AB
$ Pada kasus ini dikatakan bahwa salah satu penyebab dari polihidramnion
adalah atresia duodenum pada janin. +agaimana mekanismenyaL
>awab:
Pemeliharaan 'olume (airan amnion adalah suatu proses yang
menggambarkan suatu keseimbangan antara produksi dan abosrpsi (airan
amnion. Pada kehamilan terdapat empat lintasan yang memiliki peran
penting pada regulasi 'olume (airan amnion. Pertama urin fetus yang
merupakan sumber dari (airan amnion pada trimester kedua kehamilan kedua
adalah systemfetal bloodstream, ketiga adalah sistem respirasi dan terakhir
faktor yang mengatur 'olume (airan amnion adalah proses menelan dari
fetus. &al ini merupakan mekanisme utama penyerapan (airan amnion
sekitar %## hinggal $### mA per hari.Pada kasus ini janin memiliki kelainan
atresia duodenum sehingga se(ara otomatis proses menelan yang dimiliki
menjadi lemah dan penyerapan (airan amnion menjadi terganggu. Penurunan
kemampuan proses menelan kelainan sistem saraf pusat atau obstruksi
traktus gastrointestinal yang mengganggu proses penyerapan (airan amnion
dapat mengakibatkan derajat hidramnion yang luar biasa ,8unningham et al
"#$1.
" +agaimana (ara mengukur -mnion !luid IndeDL
>awab:
9'aluasi 'olume (airan amnion merupakan standar kompenen sonogram pada
trimester kedua atau ketiga. Colume se(ara khas diukur dengan
semikuantitatif dengan mengukur menggunakan metode single pocket atau
metode amnionic fluid indek (AFI) ,-meri(an 8ollege of Obstetri(ians and
;yne(ologists "#$$6 -meri(an Institute of ltrasound in Medi(ine "#$0.
8ara mengukur -mnion !luid IndeD yaitu abdomen dibagi menjadi 1 kuadran
dari umbili(us sebagai titik tengah dan linea nigra. Probe diletakkan di
kuadran abdomen dengan posisi membujur. pen(arian paket air ketuban
-
7/21/2019 presus fix-2-1
23/25
terbesar pada kuadran tersebut diukur panjangnya tegak lurus dalam ukuran
milimter. >ika terdapat umbilikus atau ekstremitas arah probe diubah
sehingga bebas darinya. keempat hasil ukuran dijumlahkan sehingga
didapatkan ukuran dalam sentimeter ,8M. +erdasarkan pengukuran
amniotic fluid index,-!I dibagi tiga derajat : hidramnion ringan ,-!I "%)
"// (m hidramnion sedang ,0#)01/ (m dan hidramnion berat ,20% (m
,8unningham et al "#$1.
0 +agaimana mekanisme diabetes mellitus sebagai salah etiologi utama
terhadap terjadinya hidramnion@polihidramnionL>awab:
Ibu hamil yang menderita diabetes mellitus mengalami kondisi hiperglikemia
pada aliran darahnya dimana pada kondisi kehamilan aliran darah tersebut
salah satunya akan mengalir ke fetus melalui aliran perfusi uteroplasenter.
Kondisi tersebut menyebabkan janin juga akan mengalami kondisi
hiperglikemia yang berimplikasi ketika janin ken(ing@diuresis dimana urin
yang dikeluarkan menuju ruang (airan amnion bersifat osmoti( yang akan
menyebabkan penyerapan (airan di daerah sekitar sehingga menyebabkan
'olum (airan amnion bertambah se(ara abnormal yang lama kelamaan akan
menyebabkan hidramnion ,8unningham et al "#$1.
-
7/21/2019 presus fix-2-1
24/25
A*TAR PUSTAKA
-meri(an Institute of ltrasound in Medi(ine ,-IM. "#$0: ractice guideline
for the performance of obstetric ultrasound examinations. > ltrasound Med
0",3:$#40
8unningham ;.! et al. "#$1. !illiam "bstetric, #$thedition. Medi(al: M( ;raw
&ill 9du(ation.
;uyton &all. "##3.
-
7/21/2019 presus fix-2-1
25/25
Pri)Pa7 S Khalek = !u(hs KM et al. "#$". MaDimal amnioti( fluid indeD as a
prognosti( fa(tor ini pregnan(ies (ompli(ated by polyhydramnios.
ltrasound "bstet &ynecol. 0/,3:0%0
Sastrawinata Sulaiman. dkk. #**+% Ilmu esehatan eproduksi- "bstetriatologi% .disi >akarta: 9;8