Preskas Hematemesis BAB III Analisis Kasus Laode

4
BAB III ANALISIS KASUS Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, didapatkan diagnosa sementara yaitu Hematemesis e.c. Gastritis Erosif. Terdapat tanda-tanda fisis pada pasien yang mengarahkan diagnosa tersebut yaitu muntah darah berwarna hitam, mual, muntah, Nyeri tekan Epigastrium, memiliki riwayat penyakit mag, serta riwayat pemakaian obat-obatan dan jamu untuk mengurangi pegal linu dalam jangka waktu yang lama. Muntah darah berwarna hitam diakibatkan perdarahan yang berasal dari saluran cerna bagian atas yaitu lambung, yang telah tercampur dengan asam lambung. Warna darah tergantung pada jumlah asam lambung yang ada dan lamanya kontak dengan darah. Darah dapat berwarna merah gelap, cokelat, ataupun hitam bila telah bercampur dengan asam lambung atau enzim pencernaan sehingga hemoglobin mengalami proses oksidasi menjadi hematin. Berdasarkan anamnesis juga diperoleh data bahwa pasien merasa sakit didaerah ulu hati. Sakit ini sudah dirasakan sejak beberapa bulan terakhir dan hilang timbul. Sakit dirasakan seperti menusuk-nusuk dan perih. Sakit hilang bila pasien makan. Cepat merasa kenyang dan terkadang terasa kembung. Berdasarkan keterangan ini disimpulkan bahwa pasien pernah menderita gastritis. Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa dyspepsia yang dikeluhkan pasien ini. Gastritis terjadi karena gangguan keseimbangan faktor akresif dan defensif. Kemungkinan terjadi gastritis akut pada pasien ini karena terdapat riwayat pemakaian obat maupun jamu pereda pegal linu. Umumnya obat-obatan tersebut mengandung bahan-bahan yang dapat 10

description

ff

Transcript of Preskas Hematemesis BAB III Analisis Kasus Laode

Page 1: Preskas Hematemesis BAB III Analisis Kasus Laode

BAB III

ANALISIS KASUS

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, didapatkan diagnosa sementara yaitu Hematemesis e.c. Gastritis Erosif. Terdapat tanda-tanda fisis pada pasien yang mengarahkan diagnosa tersebut yaitu muntah darah berwarna hitam, mual, muntah, Nyeri tekan Epigastrium, memiliki riwayat penyakit mag, serta riwayat pemakaian obat-obatan dan jamu untuk mengurangi pegal linu dalam jangka waktu yang lama.

Muntah darah berwarna hitam diakibatkan perdarahan yang berasal dari saluran cerna bagian atas yaitu lambung, yang telah tercampur dengan asam lambung. Warna darah tergantung pada jumlah asam lambung yang ada dan lamanya kontak dengan darah. Darah dapat berwarna merah gelap, cokelat, ataupun hitam bila telah bercampur dengan asam lambung atau enzim pencernaan sehingga hemoglobin mengalami proses oksidasi menjadi hematin.

Berdasarkan anamnesis juga diperoleh data bahwa pasien merasa sakit didaerah ulu hati. Sakit ini sudah dirasakan sejak beberapa bulan terakhir dan hilang timbul. Sakit dirasakan seperti menusuk-nusuk dan perih. Sakit hilang bila pasien makan. Cepat merasa kenyang dan terkadang terasa kembung. Berdasarkan keterangan ini disimpulkan bahwa pasien pernah menderita gastritis. Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa dyspepsia yang dikeluhkan pasien ini. Gastritis terjadi karena gangguan keseimbangan faktor akresif dan defensif.

Kemungkinan terjadi gastritis akut pada pasien ini karena terdapat riwayat pemakaian obat maupun jamu pereda pegal linu. Umumnya obat-obatan tersebut mengandung bahan-bahan yang dapat mengakibatkan perangsangan asam lambung yang berlebihan ataupun menghambat srta mengganggu dari fungsi perlindungan mukosa lambung terhadap asam lambung sehingga dapat mengakibatkan terjadinya perdarahan lambung. Kandungan obat-obatan tersebut diantaranya yang terbanyak adalah NSAIDs (Asam mefenamat) dan berbagai jenis steroid (Prednison, deksametason).

Efek samping NSAIDs pada saluran cerna tidak terbatas pada lambung. Efek samping pada lambung memang yang paling seringg terjadi. NSAIDs merusak mukosa lambung melalui 2 mekanisme yakni : tropikal dan sistemik. Kerusakan mukosa secara tropikal terjadi karena NSAIDs bersifat asam dan lipofilik, sehingga mempermudah trapping ion hydrogen masuk mukosa dan menimbulkan kerusakan. Efek sistemik NSAIDs tampaknya lebih penting yaitu kerusakan mukosa terjadi akibat produksi prostaglandin menurun, NSAIDs secara bermakna menekan prostaglandin. Seperti diketahui prostaglandin merupakan substansi sitoprotektif yang amat penting bagi mukosa lambung. Efek sitoproteksi itu dilakukan dengan cara menjaga aliran

10

Page 2: Preskas Hematemesis BAB III Analisis Kasus Laode

darah mukosa, meningkatkan sekresi mucus, dan ion bikarbonat dan meningkatkan epithelial defense. Aliran darah mukosa yang menurun menimbulkan adhesi neutrophil pada endotel pembuluh darah mukosa dan memacu lebih jauh proses imunologis. Radikal bebas dan protease yang dilepaskan akibat proses imunologis tersebut akan merusak mukosa lambung.

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat dikatakan bahwa pasien mengalami hematemesis Melena et causa Gastritis Erosif. Namun untuk menegakkan diagnosis secara pasti harus dilakukan pemeriksaan dengan endoskopi. Secara endoskopi akan dijumpai kongesti mukosa, erosi-erosi kecil, dan kadang-kadang disertai dengan perdarahan kecil-kecil.

Menentukan status hemodinamik pada saat pasien dating sangatlah penting karena hal ini akan mempengaruhi prognosis. Di samping itu, tanda-tanda gangguan sirkulasi perifer juga harus diwaspadai. Pada saat pemeriksaan, tidak didapatkan tanda-tanda hipovolemik sampai syok, yaitu tekanan darah masih dalam batas normal, nadi dan napas juga dalam batas normal serta akral tidak dingin. Hanya ditemukan konjungtiva anemis yang menandakan terjadi anemia, dan hal ini dibuktikan dengan pemeriksaan Hb dengan hasil 9 gr/dl.

Hal ini kemungkinan dikarenakan jumlah darah yang hilang tidak terlalu banyak dan pasien telah mendapatkan penanganan sebelumnya di IGD. Diagnosis Banding pasien ini adalah Hematemesis et causa Tukak Peptik dan Hematemesis et causa Varises Esofagus. Berdasarkan penelitian bahwa penyebab terbanyak dari hematemesis adalah diakibatkan oleh pecahnya varises esophagus, gastritis erosive dan tukak peptikum.Gejala-gejala yang timbul hampir sama.

Pada Hematemesis yang diakibatkan oleh Varises Esofagus terdapat riwayat penyakit atau kelainan hati sebelumnya, dan umumnya darah yang dimuntahkan berwarna merah segar karena dari pembuluh darah esophagus yang pecah walaupun terdapat juga warna muntahan darah berwarna hitam karena ada darah yang mengalir ke lambung dan bercampur dengan asam lambung. Untuk mengetahui apakah terdapat kelainan pada hati dapat dilakukan pemeriksaan fungsi hati seperti SGOT, SGPT, dan apabila diperlukan dapat dilakukan USG hati.

Sedangkan Hematemesis yang diakibatkan oleh Tukak Peptikum, untuk membedakannya dengan gastritis erosive dapat dilakukan dengan pemeriksaan endoskopi. Pada Gastritis Erosif dapat dijumpai kongesti mukosa, erosi kecil-kecil, dan kadang-kadang disertai dengan perdarahan kecil-kecil. Sedangkan pada tukak peptic dapat dijumpai erosi yang lebih luas dan dalam atau luka terbuka.

Nyeri pada tukak duodenum umumnya tidak terlokalisir, rasa sakit timbul waktu merasa lapar, nyeri dapat berkurang sementara sesudah makan, minum susu atau minum antasida. Nyeri spesifik timbul dini hari, antara tengah malam dan jam 3 dini hari yang dapat membangunkan pasien, dan rasa sakit terletak pada daerah sebelah kanan garis tengah parut. Sedangkan rasa sakit pada tukak lambung timbul setelah makan, dan terjadi pada daerah sebelah kiri dari garis tengah perut.

11

Page 3: Preskas Hematemesis BAB III Analisis Kasus Laode

Pemeriksaan penunjang yang diusulkan adalah Darah Lengkap, hemostasis, elektrolit, fungsi hati, endoskopi dan USG hati. Pemeriksaan darah berguna untuk menilai keadaan sekaligus sebagai penduan untuk terapi. Sebagai contohnya kadar Hb dapat digunakan untuk panduan kapan harus dilakukan transfusi. Karena pasien mengalami kehilangan darah baik melalui muntah atau perdarahan di dalam lambung maka pada pemeriksaan Hb yang diharapkan adalah terjadinya penurunan kadar Hb. Elektrolit juga diperiksa karena ketika pasien muntah akan terjadi juga deficit elektrolit yang hilang bersama muntahan tersebut. Defisit elektrolit ini juga harus dikoreksi.

Pemeriksaan fungsi hati diperlukan, untuk menilai apakah telah terjadi kelainan pada hati dan sebagai pertimbangan dalam pemberian terapi khususnya pada obat-obatan yang di metabolism di hati. Endoskopi dilakukan untuk mengetahui asal tempat terjadinya sumber perdarahn, penyebab perdarahan, aktivitas perdarahn dan sebagai diagnosis pasti. USG hati dilakukan apabila ada indikasi melihat gambaran keadaan hati.

12