Presentation2 kompartemen sindrom
-
Upload
eva-maris-sahara -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
Transcript of Presentation2 kompartemen sindrom
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
1/29
SindromKompartemen
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
2/29
Definisi
Kondisi di mana
tekanan dalam
kompartemen otot
menjadi begitu tinggi,
sehingga suplai darahke daerah tersebut
terganggu
Kompartemen osteofascial
merupakan ruangan yang
berisi otot, saraf, dan
pembuluh darah
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
3/29
Anatomi
Anggota gerak atas :
Lengan atas
Kompartemen posterior/dorsal/ekstensor:
- nervus interosseous posterior
Kompartemen anterior/ventral/ fleksor- nervus medianus dan ulnaris,
- arteri radialis dan ulnaris
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
4/29
Anatomi
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
5/29
Pergelangan Tangan
Kompartemen I:
- otot abductor pollicis longus
- otot ekstensor pollicis brevis
Kompartmen II:
- otot ekstensor
carpi radialis brevis
- otot ekstensor
carpi radialis
longus
Kompartemen III:
otot ekstensor pollicis
longusKompartemen IV:
- otot ekstensor digitorum
communis
- otot ektensor indicis
Kompartemen V:
otot ekstensor digitiminimi
Kompartemen VI:
otot ekstensor
carpi ulnaris
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
6/29
Anggota gerak bawah
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
7/29
Anggota gerak bawah
Kompartemen anterior :
- otot tibialis posterior dan ekstensor
- ibu jari kaki
- nervus peroneal profunda
- arteri tibialis anterior
Kompartemen lateral :
- otot peroneus longus dan brevis
- nervus peroneal superfisial
Kompartemen posterior superfisial :
- otot gastroconemius
- otot soleus
- nervus suralis
Kompartemen posterior
profunda :
- otot tibialis posterior dan
fleksor ibu jari
- nervus tibialis
- arteri peroneal
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
8/29
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
9/29
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
10/29
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
11/29
Epidemiologi
6% dari fraktur terbuka tibial
sindrom kompartemen
didiagnosa lebih sering pada
laki-laki disbanding perempuan
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
12/29
Etiologi
Penurunan volume
kompartmen
Traksi internal berlebihan
pada fraktur ekstremitas
Penutupan defek
fascia
Peningkatan tekanan
eksternal
- Prolonged compressionpada
ekstremitas
- Balutan yang terlalu ketat
- Berbaring di atas lengan
- Pemasangan gips
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
13/29
Perdarahan atau trauma vaskuler
Peningkatan permeabilitas kapiler
Penggunaan otot yang berlebihan
Luka bakar Operasi
Gigitan ular
Obstruksi vena
Peningkatan tekanan pada struktur
kompartemen
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
14/29
Patofisiologi
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
15/29
iskemik
Perfusi jaringan sebanding dengan perbedaan
antara tekanan perfusi kapiler (Capillary Perfussion
Pressure/CPP) interstisial
Tekanan
intramuskular
Arteri dan otot kolaps Tekanan intersisial > CPP
Kebocoran plasma & sumbatan
pembuluh darah di kapiler kecil
Miosit lisis & protein
miofibular menjadi
osmotik
Tekanan jaringan dan vena Tekanan
intrakompartemen
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
16/29
Penekanan saraf perifer= Nyeri
Aliran darah kapilerberhenti
O2 ke jaringan berhenti
Kram ototHipoksia jarigan = pale
Tekanan
intrakompartemen
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
17/29
Teori hipoksia pada
kompartemen sindrom
Spasme arteri akibat peningkatan
tekanan kompartemen
Tipisnya dinding vena
Theory of critical closing pressure
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
18/29
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
19/29
Manifestasi klinis
Parasthesia Paralysis
PulselessnessPain
Pallor
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
20/29
Anamnesis
Nyeri yang timbulsaat aktivitas,terutama saatolahraga. Biasanya
setelah berlari atauberaktivitas selama20 menit.
Nyeri bersifatsementara dan akansembuh setelah
beristirahat 15-30menit.
Terjadi kelemahanatau atrofi otot.
PF
Pallor
Pulselesness
Parasthesia
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
21/29
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
1. Hitung sel darah lengkap
2. Creatinin phospokinase
3. Mioglobin serum
4. Mioglobin urin
5. Toksikologi urin
6. Urin awal7. PT & APTT
imaging
1. Rontgen
2. USG
3. CT Scan
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
22/29
Pengukuran tekanankompartemen
Kateter Stik
Teknik Jarum (Whiteside)
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
23/29
Diagnosis Banding
Claudicatiointermittens
CellulitisCoelenterate and
JellyfishEnvenomations
Deep VeinTrombosis and
ThrombophlebitisGas Ganggrene
NecrotizingFasciitis
PeripheralVascular Injuries
Rhabdomyolysis
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
24/29
Terapi Non Medikamentosa
Menempatkan kaki setinggijantung
Pada kasus penurunanukuran kompartemen, gipsharus dibuka dan pembalut
kontriksi dilepas. Semua
perban dan gips harusdilepas
lakukan imobilisasi padatungkai kaki bawah denganmeletakkan plantar dalam
keadaan fleksi
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
25/29
Terapi medikamenstosa
Pada kasusgigitan ular
berbisadapat
diberikan
anti racun
Mengoreksi
hipoperfusidengancairan
kristaloiddan produk
darah.
Diuretikdan
pemakaianmanitol
Obat-obatanopiod
non-opoid
NSAID
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
26/29
Terapi Bedah
Fasciotomy
HBO (Hyperbaric
Oxygen Therapy)
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
27/29
RegioCruris
Fibulektomi
Fasciotomi insisitunggal (davey,
Rorabeck, danFowler
Fasciotomi insisiganda ( Mubarak
& Hargen)
RegioAntebrachii
Pendekatan volar( Henry )
Pendekatan volar
ulnar
Pendekatandorsal
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
28/29
Komplikasi
Nekrosis pada sarafdan otot dalam
kompartemen yangireversibel/permanen
Kontraktur volkman
Jaringan parut otot,kontraktur, dan
kehilangan fungsianggota badan;
Infeksi
RhabdomyolysisKerusakan
ginjal/acute kidneyinjury (AKI)
-
8/21/2019 Presentation2 kompartemen sindrom
29/29
Prognosis
Tergantung dari waktu saat menentukan diagnosis dan
pengambilan tindakan pengobatan,daerah tempat terjadinya
sindrom kompartemen, serta penggunaan ektremitas tersebut
dalam akitivitas sehari-hari.
Sindrom kompartemen akut cenderung memiliki hasil akhiryang jelek. Toleransi otot untuk terjadinya iskemia adalah 4
jam. Kerusakan ireversibel terjadi bila lebih dari 8 jam.
Jika diagnosa terlambat, dapat menyebabkan trauma saraf
dan hilangnya fungsi otot.
Walaupun fasciotomi dilakukan dengan cepat dan awal,
hampir 20% pasien mengalami defisit motorik dan sensorik
yang persisten.