Presentation1 Farmakologi Dasar
-
Upload
ampunna-haris -
Category
Documents
-
view
35 -
download
0
Transcript of Presentation1 Farmakologi Dasar
Tujuan
• Memberi bekal kemampuan kepada MHS ttg dasar farmakologi
Manfaat• Menjadi dasar pengetahuan bagi pelaksanaan terapi
menggunakan obat (farmakoterapi), pengembangan obat baru dan pelayanan kefarmasian pada umumnya.
Sistem pembelajaran
• Tutorial / tanya jawab• Penugasan (take home assignment)• Diskusi• Mini kuis (tiap 2 minggu, bisa awal / akhir kuliah)
Penilaian • Komponen UTS,UAS,QUIS,TUGAS,DISKUSI• Nilai: Absolute (no remedial)
Obat2 ad ilmu yg slalu berubah, arena penelitian baru dan pengalaman klinis memperluas pengetahuan kita, dibutuhkan perubahan
penanganan dan terapi obat.Pengecekkan informasi baru sangat diperlukan untuk
menjamin ketepatan & kerasional pengobatan
Definisi Farmakologi• Ilmu ttg obat (pharmacon dan logos)• Mempelajari interaksi obat dgn organisme hidup• Studi terintegrasi ttg sifat2 zat kimia dan organisme hidup serta segala
aspek interaksinya
Semula merupakan bagian dari ilmu fisiologi kedokteran
Cabang ilmu kedokteran yang mandiri (thn 1907)
Mendukung pelayanan kefarmasian
Farmakologi untuk farmasi
PENDAHULUAN
Setiap zat kimia (alami maupun sintetik) selain makanan yang mempunyai pengaruh thd atau dpt menimbulkan efek pada organisme hidup, baik efek psikologis, fisiologi maupun biokimia
• Penetapan diagnosa, pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), simptomatik
• Pemulihan kembali (rehabilitatif) dan peningkatan kesehatan (promotif)
• kontrasepsi
Obat
Tujuan Pengobatan
Sejarah Ilmu Farmakologi
• Dibagi menjadi 2 periode :• Periode kuno (sebelum thn 1700)
Ditandai dengan observasi empirik penggunaan obat materia medika
Catatan tertua = cina dan mesir Cladius Galen (129 -200 A.D) Orang pertama
yang mengenalkan “teori dan pengalaman empirik berkontribusi seimbang dalam penggunaan obat” (The idea)
• Paracelsus Terlahir dengan nama Phillip von Hohenheim, ia mengubah namanya menjadi Philippus Theophrastus Aureolus Bombastus von Hohenheim dan belakangan menjadi Paracelsus, yang berarti "sama atau lebih hebat dari Celsus", seorang dokter Romawi dari abad ke-1. Paracelsus adalah pionir penggunaan zat kimia dan mineral dalam kedokteran. Ia sering pula dianggap sebagai bapak toksikologi.
• If you want to expalin any poison properly.what then isn’t a poison ? All things are poison, nothing is without poison: the dose alone causes a thing not to be poison
• Johann Jakob Wepfer (1620 - 1695) orang pertama yang melakukan percobaan efek farmakologi dan toksikologi pada hewan coba
Periode Modern
• Pada abad 18 -19 mulai dilakukan penelitian eksperimental tentang nasib obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat organ dan jaringan Rudolf Buchheim (1820 - 1879) mendirikan
the first institute of Pharmacology di Universitas Dorpat (Tartu,Estonia) thn 1987, dimana farmakologi menjadi disiplin ilmu tersendiri
• Oswald Schmiedeberg (1838 -1921) bersama dengan pakar disiplin ilmu lain menghasilkan konsep fundamental dalam kerja obat meliputi reseptor obat, hub struktur dgn aktifitas dan toksisitas selektif. Juga menerbitkan jurnal farmakologi pertama
• John J.Abel (1857 - 1938) The Father Of American Pharmacology, penemu journal of Pharmacology and experimental therapeutics (dipublikasikan 1909 s/d Now)
• Setelah 1920 laboratorium farmakologi berubah menjadi industri farmasi
• 1960 departemen farmakologi klinik ada disetiap universitas dan industri
Akhir abab 19, obat-obatan berasal dari produk alam (tanaman segar atau kering)
Drug (Frech = drogue = dried herb)
Sintesis obat, isoloasi dari tanaman
Uji –Uji (preklinik,klinik,toksisitas)
Dipasarkan
Dikeringkan atau direndam dlm alkohol or minyak tumbuhan
Tujuan isolasi senyawa aktif
• Identifikasi senyawa aktif• Analisis efek biologi (Pharmakodinamik) dan
nasibnya dalam tubuh (farmakokinetik)• Menjamin ketepatan dosis terapi kandungan
bahan kimia murni• Kemungkitan sintesis
Uji Preklinik
• Menggunakan hewan uji• Uji terhadap efek farmakologi dan toksikologi• Penelitian toksisitas
toksisitas akut dan kronik kerusakan genetik (genotoxicity & mutagenicity) terbentuknya tumor (onco or carcinogenicity) cacat lahir (teratogenicity)
• Efek farmakokinetik obat• Obat harus bermanfaat dan aman pada hewan coba• Uji manusia harus melalui komite etik sesuai deklarasi helsinki
Uji Klinik
• Fase I, sukarelawan sehat, pada fase ini ditentukan hub. Dosis dengan efek yg ditimbulkan dan profil farmakokinetik obat pd manusia
• Fase II, pada pasien t3 sesuai penyakit, efikasi pd penyakit diamati, harapan obat memilki efek potensial dengan efek samping rendah atau tdk ada. Mulai pengembangan & uji stabilitas sediaan obat
• Fase III, melibatkan klp besar pasien, obat baru dibandingkan efek dan keamanannya dengan obat pembanding yg sdh diketahui
• Keputusan oleh Badan pengatur Obat nasional • INA = BPOM, USA = FDA, Kanada = Health
Canada, Inggris = MHRA (Medicine and healthcare product regulatory Agency), AUS = TGA (Therapeutics Good Administration)
• Fase IV, studi pasca pemasaran (post marketing surveillance) yg diamati pasien berbagai kondisi, usia dan ras
• Efek terapi Jangka panjang• Masih memungkinkan obat ditarik dari
perdagangan • Mis fenil propalamin dosis diturunkan,
talidomid dll
Cabang ilmu farmakologi
• Farmakodinamik• Farmakokinetik• Farmakologi molekuler• Farmakoterapi• Farmakologi klinik• Toksikologi• Farmakoepidemiologi• Farmakogenetik• Farmakogenomik• Farmakoekonomi
Peran farmakologi di bidang kefarmasian
Pekerjaan kefarmasian ?Pembuatan,termasuk pengendalian mutu sediaan
farmasi,pengadaan,penyimpanan dan distribusi obat,pengolahan obat,pelayanan obat atas dasar resep dokter, PIO, serta pengembangan
obat,bahan obat dan obat tradisional
Peranan FarmakologiBagian dari kontrol kualitas,serta pengembangan
obat tahap praklinik maupuan klinik
Sejalan dengan perkembangan pelayanan kefarmasian
Perkembangan kefarmasian dibagi 3 periode :
Periode 1 Periode 2 Periode 3
Penekanan pada meracik obat
Penekanan pada pembuatan obat dalam
skala industri dan distribusi obat
Penekanan pada pengobatan yang rasional
Sarjana farmasi ditekankan pada kemampuan
meracik,merancang bentuk sediaan dan formulasi
Sarjana farmasi ditekankan pada kemampuan
memberi palayanan pengobatan rasional
berbasis bukti
Orientasi pada produk (product oriented) Orientasi pada pasien (patient oriented)