Presentation FOTO SKULL
-
Upload
iraisa-rosaria -
Category
Documents
-
view
209 -
download
5
Transcript of Presentation FOTO SKULL
FOTO KEPALA
Pembimbing : dr.Iriawati, Sp.Rad
Oleh : Iraisa Rosaria, S.Ked (06700057)
Secara garis besar pemeriksaan skull dapat dipisahkan menjadi pemeriksaan :1. Tengkorak (cranial bones)2. Sinus 3. Nasal bones4. Facial bones5. Orbita6. Zygoma dan mandibula
Pemeriksaan foto kepala : Landmark kepala
1. Vertex2. Glabella3. Nasion4. Acanthio5. Infra Orbital Point6. Outer Canthus of Eye7. Inner Canthus of Eye8. Mental 9. External MAE
Pemeriksaan foto kepala : Baseline kepala
1. Glabellomeatal Line2. Orbito Meatal Line3. Infra Orbito Meatal Line4. Acanthiomeatal Line5. Mentomeatal Line6. Glabelloalveolar Line
INDIKASI FOTO KEPALA
1. Trauma:a. Trauma ringanb. Trauma pada anak – anak
2. Perdarahan lewat telinga3. Benjolan atau lekukan pada kepala4. Sakit kepala yang menetap5. Sakit telinga
POSISI FOTO KEPALA
1. Postero-anterior (occipito-frontal) dan PA Axial projections (Caldwell)
Tujuan PA: melihat detail tulang frontal, struktur cranium disebelah depan dan pyramid os petrossus.
Tujuan PA Caldwell : melihat detail kavum orbita. Terlihat gambaran:
a. alae major dan minor os sphenoidale superimposed terhadap orbita
b. petrosus ridge yang merupakan tegmen timpani juga diproyeksikan didekat margo inferior cavum orbita
Posisi pasien : Duduk tegak atau prone Atur MSP pada pertengahan lysolm Fleksikan lengan , atur agar posisi tangan
senyaman mungkin.
Posisi obyek : Atur kepala dan hidung agar menepel kaset dan
MSP tegak lurus kaset Atur OML agar tegak lurus kaset, tahan nafas saat
eksposi
2. Lateral. Tujuannya:
melihat detail tulang kepala, dasar kepala, dan struktur tulang muka.
Patologi yang ditampakkan: a. Fraktur b. Neoplastic proscess c. Paget’s disease d. Infeksi e. Tumor f. Degenerasi tulang.
Pada kasus trauma gambaran skull lateral akan menampakkkan: a. fractur horisontalb. air-fluid level pada sinus sphenoid, tanda-tanda
fraktur basal cranii apabila terjadi perdarahan intracranial
Posisi Pasien Prone atau duduk tegak, recumbent, semiprone (Sim’s) Position.Posisi Obyek • Atur kepala true lateral dengan bagian yang akan diperiksa dekat dengan IR• Tangan yang sejajar dengan bagian yang diperiksa berada di depan kepala dan bagian yang lain lurus dibelakang tubuh• Atur MSP sejajar terhadap IR• Atur interpupilary line tegak lurus IR• Pastikan tidak ada tilting pada kepala• Atur agar IOML // dengan IR (1).
• Struktur yang ditampakkan:Bagian yang menempel dengan film ditampakkan dengan jelas. Sella tursika mencakup anterior dan posterior clinoid dan dorsum sellae ditampakkan dengan jelas.
3. Towne (semi-axial / grashey’s position) Tujuannya melihat detail:
a. tulang occipital dan foramen magnumb. dorsum sellaec. os petrosusd. kanalis auditorius internuse. eminentia arkuataf. antrum mastoideum, processus mastoideus dan
mastoid sellulae. g. Memungkinkan perbandingan piramida os
petrosus dan mastoid pada gambar yang sama.
Posisi towne diambil dengan berbagai variasi sudut angulasi antara 30-60 derajat ke arah garis orbitomeatal. Sentrasi dari depan kira-kira 8 cm di atas glabela dari foto polos kepala dalam bidang midsagital
Posisi pasien1. Pasien dalam keadaan supine/duduk tegak,
pusatkan MSP tubuh ke garis tengah grid. 2. Tempatkan lengan dalam posisi yang nyaman dan
atur bahu untuk dibaringkan dalam bidang horizontal yang sama.
3. Pasien hyprshenic dalam posisi duduk tegak jika memungkinkan.4. Bila ini tidak memungkinkan, untuk menghasilkan proyeksi yang diinginkan pada bagian oksipital asal oleh penyudutan CR Caudad dengan mengangkat kepala dan mengaturnya dalam posisi horizontal. Stewart, merekomendasikan sudut 400. Proyeksi oksipitofrontal ditemukan oleh Hass dapat digunakan dalam proyeksi AP Axial pada pasien hypersthenic.
4. Vertiko-submental (basal) Tujuannya untuk melihat detail dari basis crania. Patologi yang ditampakkan
Fraktur dan neoplatic/inflamantory process dari arc zygomaticum.
Posisi Pasien Supine atau erect .Posisi erect akan membuat pasien
merasa lebih nyaman. Posisi Obyek
•Hyperekstensikan leher hingga IOML // IR • Vertex menempel pada IR • Atur MSP tegak lurus meja/permukaan bucky• Pastikan tidak ada rotasi ataupun tilting
Posisi ini sangat tidak nyaman, sehingga usahakan agar pemeriksaan dilkakukan dengan waktu sesingkat mungkin
Struktur yang ditampakkan :Arc zygomaticum
5. Water’s Tujuannya untuk melihat gambaran sinus paranasal Patologi Yang Ditampakkan :
Inflamantory condition (sinusitis, secondary osteomyelitis) dan polyp sinus.
Posisi Pasien :Erect
Posisi Obyek• Ekstensikan leher, atur dagu dan hidung menghadap permukaan meja/bucky.• Atur kepala sehingga MML (mentomeatal line) tegak lurus terhadap IR, OML akan membentuk sudut 370 derajat terhadap bidang IR. • Instruksikan pada pasien untuk membuka mulut dengan tidak mengubah posisi atau ada pergerakan pada kepala dan MML menjadi tidak tegak lurus lagi• Atur MSP tegak lurus terhadap pertengahan grid atau permukaan meja/bucky.• Pastikan tidak ada rotasi atau tilting
Struktur Yang DitampakkanTampak bagian inferior Sinus maxillary bebas dari superimposisi dengan processus alveolar dan petrous ridge, inferior orbital rim, dan tampak gambaran sinus frontalis oblique. Sinus sphenoid tampak apabila pasien membuka mulut
SISTEMATIKA PEMBACAAN FOTO KEPALA
1. Perhatikan tabula interna, eksterna dan diploe bentuk kepala.2. Pelajari garis-garis impresia, canal-canal dan sutura, misalnya : a. Arachnoidal impression b. Sutura c. Sinus venosus d. Pleksus venosus dalam diploe e. Sebelum umur 16 th maka impresion digitae adalah normal f. Bila ada penipisan atau penebalan calvaria, bandingkan dengan yang normal.
3. Daerah yang ada kalsifikasi, misalnya : a. Glandula pinealis b. Pleksus choroideus c. Basal ganglia d. Duramater e. CA deposit dalam arteri serebralis4. Sella tursica a. Harus diukur dan dilihat bentuknya b. Prosesus clinoideus anterior dan posterior serta dorsum sella diperiksa untuk melihat adanya erosi. c. Normal bila lebarnya 4 – 16 mm dengan rata-rata 10,5 mm. Dalamnya 4 – 12 mm dengan rata-rata 8 mm. d. Perhatikan basis sella tursica untuk melihat adanya gambaran double contour atau erosi
5. Pelajari orbita, sphenoid ridge, petrous ridge tulang temporal.6. Soft tissue.7. Pada anak-anak perhatikan lebar dari sutura dan besarnya fontanel
Kelainan radiologis pada foto kepala
1.Microcephali2.Hydrocephalus3. Cranio stenosis4.Kelainan di kepala yang dapat
menyebabkan keluhan sakit kepala yang kronis
SINUS PARANASALIS
INDIKASI : Nyeri lokalPembengkakan atau traumaDischarge yang berbau
POSISI :Warter’s positionCadwell positionLateral positionGranger position
HAL-HAL YANG PENTING UNTUK DIPELAJARI : Derajat radioluscent dan sinus frontalis, maxillaris, ethmoidalis dan sphenoidalis Tulang-tulang disekitar sinus paranasal Tebal dari mukosa Adanya filling defect
KELAINAN RADIOLOGIS :1. Lesi yang membuat gambaran kenaikan densitas yang difuse pada paranasal.2. Bila opacity difuse perlu juga dipikirkan kemungkinan terisi darah pada kasus post trauma.3. Tumor dapat menyebabkan bayangan difuse pada sinus paranasal, untuk itu perlu mencari adanya tanda-tanda destruksi.4. Penebalan mukosa. Normal penebalan mukosa tidak lebih dari 1 mm. Bila lebih maka dapat disebabkan keradangan yang kronis atau oedematous. Dapat disertai perubahan polipoid atau tidak5. Polip:memberikan gambaran bergelombang disebabkan alergi6. Mucocelle : sebagai komplikasi dari peradangan
MASTOID
POSISI : Schuller position Law position Stenver position Towne’s position
KELAINAN RADIOLOGIS : Pneumatisasi proccesus mastoid tidak terlihat
dengan jelas sampai umur kurang dari 6 tahun.Setelah umur 6 tahun, baru terlihat dengan jelas : Clowding Destruksi tulang Penebalan dinding sel Sclerosis Colesteatoma