Presentasi telekomunikasi
-
Upload
afrilia-wibisono -
Category
Technology
-
view
12.385 -
download
10
description
Transcript of Presentasi telekomunikasi
Perkembangan Industri Telekomunikasi
di Indonesia
Afrilia Christina Ariani 0806439202 Diah Prawita 0806439581
Henny Yusriani 0806439846 Ondy A. Saputra 0806440324
Sutjiati Octavia 0806440633
Mata Kuliah Teknologi dan Industri Komunikasi16 April 2009
2
Telekomunikasi Berasal dari kata; Tele, yang artinya jauh, dan
Komunikasi, yang artinya penyampaian informasi.
Telekomunikasi: penyampaian informasi atau hubungan antara satu simpul dengan simpul yang lainnya dengan mempergunakan peralatan khusus. Contoh: Telepon
Konsep Dasar Telekomunikasi
One Way System: dimana kedua belah pihak salah satu dapat saling berbicara atau mendengar.
Two Way System : dimana kedua belah pihak dapat saling berbicara dan mendengar.
3
Sejarah Telekomunikasi Indonesia
• 23 Oktober 1855: telegraph diperkenalkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Telegraph menggunakan elektro magnit yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor).
• 1857: jaringan telegraph menjangkau Surabaya, via Semarang-Ambarawa. Tiang telegraph didirikan di sepanjang jalur kereta api. Juga dibangun jalur kabel bawah laut antara Batavia-Singapura dan Banyuwangi-Australia
• 16 Oktober 1882: Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Perusahaan Post-en Telegraafdienst (pelopor PT Telkom), membangun jaringan kabel telepon lokal Gambir-Tanjung Priok.
• 1905: Dibangun jaringan kabel telepon Jakarta-Surabaya. Sebanyak 38 perusahaan terlibat dalam usaha telekomunikasi. Untuk jaringan interlokal, perusahaan pengelola mendapat konsesi selama 25 tahun.
4
Sejarah Telekomunikasi Indonesia
• 1906: Pengelolaan jaringan telepon diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda di bawah Post, Telegraaf en Telefoon Dienst. Kecuali jaringan telepon Perusahaan Kereta Api Deli (Deli Spoor Maatschappij). Pengambil-alihan ini dilakukan karena perusahaan-perusahaan pengelola hanya beroperasi di kota-kota besar, tidak mau merambah ke kota-kota kecil.
• 1965: Pemerintah memisahkan jasa pos dan telekomunikasi ke dua perusahaan negara, perusaahan yang saat itu bernama PN Postel dilebur menjadi PN Pos dan Giro, dan satu lagi menjadi PN Telekomunikasi.
• 1966: Pemerintah menerapkan sistem SKSD (Sistem Komunikasi Satelit Domestik) yang menjadikan Satelit sebagai tulang punggung infrastruktur Telekomunikasi.
5
Sejarah Telekomunikasi Indonesia
• 29 September 1969: Didirikan Stasiun sebagai penyelenggara telekomunikasi internasional via Intelsat. Bekerja sama dengan International Telephone and Telegraph (ITT) dan membentuk konsorsium di bawah bendera PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat).
• 1975: Indonesia negara kedua di dunia setelah Kanada yang memakai Satelit sebagai sarana telekomunikasi. Indonesia menjadi anggota Intelsat, yang merupakan Konsorsium Telekomunikasi Satelit Internasional yang berdiri tahun 1964. Didasari oleh Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia saat itu yang masih menggunakan teknologi berfrekuensi tinggi (single-side band dan shortwave).
• 1980-an: Pemerintah, lewat Keppres Nomor 52 tahun 1980, mengakuisisi Indosat dan menjadikan perusahaan itu sebagai BUMN. Pemerintah merogoh kocek sebesar US$ 43,6 juta untuk membeli saham ITT.
6
Teknologi Telekomunikasi Indonesia Saat Ini
7
Kondisi Geografis negara Indonesia dengan 17 ribu pulau dalam area 1.919.440 km2 menjadi salah satu tantangan penyebaran dan pemerataan pembangunan ICT di Indonesia.
Aspek biaya pembangunan menjadi isu utama dalam pemerataan pembangunan Infrastruktur sehingga fokus pembangunan pada wilayah yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Data jumlah satuan sambungan telepon sampai posisi Q1-2007 sebesar 8.7jt sst, dan FWA sebesar 5.9Jt atau dengan tingkat teledensitas sebesar 6.64%. Dengan 10 kota besar mengambil 40% kapasitas dan rural hanya 0.2%. Serta 60% desa belum terjangkau oleh jaringan telekomunikasi.
Gambaran Umum
8
Densitas Telepon bergerak 28.64% (63 juta) dan densitas telepon tetap dan bergerak mencapai 35.28%.
Penetrasi Internet mencapai 9.1% atau sekitar 20 juta pengguna, dan jumlah Warnet (berdasar data AWARI 2007) sebesar 7.602 dengan 70% pengguna internet di Indonesia berada di Wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Sementara data Broadband – ADSL, Fiber Optic: 100.000 pelanggan dan Mobile (EDGE, EVDO, 3G) sudah mencapai 2.000.000 pelanggan.
Penetrasi PC (personal computer) baru mencapai 6,5 juta dengan penjualan PC sebesar 1.257.531 unit (International Data Center-2006), dengan perbandingan penggunaan antara di kantor dan di rumah sebesar 5:1.
Investasi di sektor telekomunikasi sebesar Rp. 60-80 triliun.
Gambaran Umum
9
Jaringan Akses
10
Jasa-jasa tersebut secara rinci sebagai berikut: Jaringan telepon umum / public switched telephone network
Jasa pelanggan telepon / telephone subscriber services Jasa interkoneksi operator telekomunikasi/ interconnection
services to other telecommunications operators • Interkoneksi jarak jauh internasional / international
long distance interconnection • Interkoneksi sambungan tetap dan bergerak / mobile
and fixed cellular interconnection Jasa sambungan bergerak / mobille cellular services
Jasa sambungan analog / analog cellular services Jasa sambungan GSM / GSM cellular services Jasa sambungan PCN / PCN cellular services
Jasa satelit / satellite services Jasa lainnya
VSAT e-mail kartu telepon / calling cards
11
Penetrasi Telekomunikasi
12Telekomunikasi Publik Penyiaran
Arsitektur Telekomunikasi Publik dan Penyiaran
13
Kerangka Dasar Kebijakan Kompetisi Telekomunikasi
14
Pentahapan Aspek Teknis Infrastruktur
15
Integrasi yang progresif dari beberapa platform jaringan yang berbeda untuk menyalurkan layanan yang serupa dan atau layanan-layanan yang berbeda yang disalurkan pada platform jaringan yang sama.
Konvergensi adalah bersatunya layanan telekomunikasi, teknologi informasi, dan penyiaran, dimana penyelenggaraan jasa telekomunikasi merupakan kegiatan penyediaan atau pelayanan jasa telekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi melalui media apa aja, termasuk TV, siaran, radio & multi media. (Sumber: media law ombudsperson)
Karakteristik Jaringan Masa Depan yang Konvergen•Semua berbasis IP atau packet-based network•Aplikasi/layanan yang terpisah dari jaringan transport.•Jaringan yang terbuka•Jaringan broadband yang integrated atau konvergen•Jaringan yang obiquitous•Network intelligence yang terdistribusi(source: OECD)
Konvergensi
16
Ada 3 penggerak utama konvergensi yaitu: konsumen dengan kebutuhan akan layanan yang makin bervariasi, operator, dan kemajuan teknologi.
Perubahan layanan dan kebutuhan
Pelanggan
Permintaan yang meningkat akan layanan data dan multi-media
Permintaan akan content layanan yang bervariasi
Permintaan akan tarif yang murah
Perubahan struktur pasar telekomunikasi
(operator)
Tercapainya single platform dalam menyediakan berbagai jenis layanan.
Menurunnya revenue dari voice.
Meningkatnya kompetisi dan privatisasi
Kebijakan deregulasi seperti deregulasi jaringan lokal
Globalisasi
Kemajuan Teknologi
Semaraknya solusi yang inovatif, interoperable dan bisa dieskalasi pada lingkungan IP
Perkembangan IPv6
Digitalisasi
Teknologi komputer (kemampuann CPU, kapasitas memori dan penyimpanan)
Teknologi Optik
Source: OECD
Penggerak Konvergensi
17
1. Berubahnya gaya hidup masyarakat 2. Bisnis3. Regulasi
Implikasi Konvergensi
18
Hari ini• Ketergantungan akan telepon bergerak mulai tinggi. • Koneksi Online mulai populer• Mix content on-line dan off-line. Sebagian besar content adalah off-
line dalam bentuk CDROM (VCD/DVD, majalah dan buku • Contact Lists ada pada aplikasi, perangkat• Broadband access diperkenalkan dan digunakan. • E-commerce, e-transaction belum populer
Masa datang• Setiap orang dan segala sesuatu terhubung secara dimana saja dan
kapan saja (Komunitas dinamis tanpa batas)• Tempat utama mencari content adalah on-line• Koneksi dengan pita lebar sudah umum baik fixed maupun bergerak. • E-commerce, e-transaction menjadi hal yang utama
Implikasi Konvergensi:
Gaya Hidup
19
• Terjadinya transformasi struktur pasar telekomunikasi dari monopoli ke kompetisi
• Membuka lebih banyak kesempatan berusaha termasuk bagi pengusaha kecil, menengah dan koperasi untuk menjadi penyedia layanan.
• Membuka peluang pelaku usaha nasional maupun internasional untuk membangun bersama layanan TIK di Indonesia
• Konvergensi membawa dampak pada peningkatan layanan pada sektor industri jasa dan konten
Implikasi Konvergensi:
Bisnis
20
BISNIS Lisensi :Model kebijakan berubah dari pola vertikal ke horizontalInterkoneksi•Perlu model interkoneksi baru•Pengaruh dari jaringan dan trafik berbasis IP terhadap pengaturan interkoneksi•Jaminan terhadap perlakukan non-diskriminatif•Pendefinisian parameter interkoneksi dalam lingkungan multi-service
SUMBER DAYA Spektrum•Menjamin akses yang sama terhadap spektrum yang dibutuhkan operator NGN•Menjamin kompetisi tidak dihambat oleh penetapan spektrum legacy ke
operator incumbent untuk provisi fixed, fixed-mobile and mobile services. Penomoran•Menjamin akses ke sumber daya penomoran•Menjamin penomoran dan pengalamatan mencakup legacy, transisi dan layanan
NGN serta directory service lainnya.
Implikasi Konvergensi:
Regulasi
21
PEMERATAAN AKSES Kebijakan keterjangkauan dan bisa diakses tetap dipertahankan di lingkungan
NGN. Apakah penyedia VoIP harus berkontribusi untuk USO?Bagaimana mengatur kontribusi untuk USO dan teknologi apasaja yang harus ikut
menyumbang dana USO?
PERLINDUNGAN KONSUMEN Hal yang perlu mendapat perhatian tapi tidak terbatas pada: Kualitas layanan,
provisi informasi, hak dan keberadaan pengelola, number portability, kewajiban operator; privasi dan keamanan standard dan interoperabilitas yang menjamin tidak ada delay dalam memperkenalkan layanan baru menggalang kegiatan standardisasi bila belum ada badan khusus untuk itu
22
BISNISLisensi :
Jasa (dasar, multimedia, nilai tambah), Jaringan (tetap dan bergerak), Telekomunikasi khusus (sendiri, penyiaran dan hankam)
Interkoneksi:Masih berdasarkan waktu dan jarak
SUMBERDAYASpektrum:• Valuasi spektrum belum mendorong optimalisasi• Diberikan berdasarkan “first come first served”• Tanpa melihat keperluan “reserve” / cadangan spektrum bagi masa depan untuk
pemanfaatan lebih optimal • BHP berdasar ISR dan belum adil (ada yang gratis, terlalu murah, dll)Penomoran• Didominasi oleh incumbent• Penomoran untuk jaringan IP belum ada
PERLINDUNGAN KONSUMEN• Kualitas layanan belum memadai• Kebebasan pelanggan belum tersedia
Kondisi Regulasi Saat Ini
23
Telah kita ketahui bersama bahwa pemain dominan dalam industri telekomunikasi di Indonesia sampai saat ini adalah PT TELKOM.
Beberapa perusahaan telekomunikasi lainnya, yang di dalamnya PT TELKOM mempunyai bagian saham, yaitu:Telkomsel,Komselindo, Mobisel, Metrosel, Pasifik Satelit. Selain itu masih ada perusahaan telekomunikasi yang masih dalam tahap proposal, yang bergerak dalam bidang multimedia.
Kondisi Persaingan Antar Perusahaan
24
TELKOM
Tipe Publik (IDX: TLKM LSE: TKID NYSE: TLK)
Didirikan Bandung, Indonesia
Letak Kantor Pusat di Bandung,Jawa Barat Indonesia
Tokoh penting Rinaldi Firmansyah, CEO
Industri Informasi & Komunikasi
Produk Telepon Tetap,Seluler,Aplikasi, Content dan Datacom, Properti dan Konstruksi
Pendapatan 41,807 billion IDR (2005)
Slogan "Committed to you"
Situs www.telkom.co.id
25
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (IDX: TLKM LSE: TKID NYSE: TLK) adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. TELKOM mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 50 juta.
TELKOM merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%. Sebagian besar kepemilikan saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya (3,23%) oleh investor dalam negeri. TELKOM juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)
26
Sedangkan struktur dan bentuk kerjasama antara perusahaan swasta dan BUMN (dalam hal ini adalah PT TELKOM dan PT Indosat), sesuai dengan UU No 3/1989, adalah sebagai berikut: Perusahaan swasta dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar melalui kerjasama patungan, kerjasama operas, dan kontrak manajemen dengan PT TELKOM dan PT Indosat.
Jasa telekomunikasi internasional yang sebelumnya merupakan monopoli PT Indosat, telah menjadi duopoli PT Indosat dan PT Satelindo.
Jasa telekomunikasi domestik yang sedianya merupakan monopoli PT TELKOM saat ini dibagi dalam 7 wilayah, dimana 5 dari 7 wilayah dioperasikan oleh perusahaan swasta dalam KSO dengan PT TELKOM.
Jasa telepon selular dioperasikan oleh pihak swasta, menggunakan sistem NMT 450, AMPS, GSM, dan dalam waktu dekat DCS-1800, dan PCN/PHS.
Jasa non dasar sepenuhnya dijalankan oleh swasta Jasa GMPCS (Global mobile personal communication by satelindo) akan
diatur sedemikian rupa sehingga pihak swasta dapat turut berpartisipasi.
27
Tipe Publik(IDX: ISAT)
Didirikan 1967
Letak Kantor Pusat di Gambir, Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia
Tokoh penting Johnny Swandi Sjam, Direktur Utama; Kaizad B. Heerjee, Wakil Direktur Utama
Industri Informasi & Komunikasi
Produk Satelit, Telefon Nirkabel Seluler, Aplikasi, Content dan Datacomm, Properti dan Konstruksi
Pendapatan 11,589.8 billion and 3,651.9 billion IDR (2005)
Slogan the future is here
Situs www.indosat.com
28
PT Indosat Tbk., sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk., adalah sebuah perusahaan penyelenggara jalur telekomunikasi di Indonesia.
Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler (Mentari, Matrix, IM3, StarOne). Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah: Publik (45,19%), Qatar Telecom QSC (40,37%), serta Pemerintah Republik Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A.
Indosat juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Saham Singapura, serta Bursa Saham New York.
29
PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) berhasil meraih pertumbuhan yang spektakuler selama 2005. Jumlah pelanggan operator seluler itu melonjak lebih dari 84% dari sekitar 3,8 juta pada 2004 menjadi hampir tujuh juta pada akhir 2005.
Pendapatan kotor XL naik sekitar 20% dari Rp. 3,13 triliun pada 2004 menjadi Rp. 3,79 triliun pada akhir 2005. Pada triwulan keempat, XL berhasil membukukan pendapatan sebelum pajak Rp. 168 miliar, dan pendapatan setelah pajak sebesar Rp. 115 miliar.
XL merupakan satu dari tiga pemenang lelang frekuensi 3G yang digelar pemerintah. Dengan alokasi 5MHz, XL bersama Telkomsel dan Indosat menggelar layanan 3G tahun ini menyaingi dua pemegang lisensi 3G sebelumnya, Natrindo Telepon Seluler dan Hutchison Telecom Indonesia. (http://www.studiohp.com/news)
30
Backbone International
31
BACKBONE DOMESTIK
32
Prediksi Infrastruktur 2011
Penyatuan infrastruktur antara telekomunikasi dan penyiaran (efisiensi dalam investasi pembangunan jaringan)
Konsentrasi layanan penyiaran pada pengembangan konten
33
STRUKTUR INDUSTRI TELEKOMUNIKASI MENUJU MASA DEPAN ( sumber: lampiran Cetak Biru Kebijakan Telekomunikasi Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 72 TAHUN 1999)
SEGMEN STRUKTURPENYELENGGARA
HINGGA 2004 HINGGA 2005 HINGGA 2010 HINGGA 2011
TELEKOMUNIKASI
JARINGAN PUBLIK
JASA
MULTIMEDIA
MULTIMEDIA INTERAKTIF PERSAINGAN TERBUKA
INTERNET PERSAINGAN TERBUKA
Radio
Jasa Telekomunikasi Tetap Sambungan Iinternasional
PERSAINGAN (EKSKLUSIVITAS)
INDOSAT SATELINDO
+ TELKOM + OPERATOR LAIN
Jasa Telekomunikasi Tetap Sambungan Langsung Jarak Jauh Nasional
PERSAINGAN (EKSKLUSIVITAS)
TELKOM + INDOSAT + OPERATOR LAIN
JASA
Jasa Telekomunikasi
Tetap Tetap Sambungan Lokal
KabelPERSAINGAN
(EKSKLUSIVITAS)TELKOM + KSO + BBT
+ OPERATOR LAIN
PERSAINGAN TELKOM + RATELINDO + OPERATOR
LAIN
BERGERAK
VAS (JASA NILAI TAMBAH) PERSAINGAN TERBUKA
GMPCS PERSAINGAN TERBUKA
SELULER PERSAINGAN TERBUKA
TRUNKING PERSAINGAN TERBUKA
RADIO PANGGIL UNTUK UMUM PERSAINGAN TERBUKA
SIRKIT SEWA TRANSPONDER SATELIT DAN PENJUALAN KEMBALI
PERSAINGAN TERBUKA
JARINGAN TELEKOMUNIKASI
KHUSUS
PENYIARAN
PERSAINGAN TERBUKA
TIDAK ADA PERSAINGAN
RRI DAN TVRI
PEMAKAI TERTUTUP
SRR. PtP TIDAK DI-REGULASI, KECUALI PENGGUNAAN FREKUENSI
LAINNYATIDAK ADA
PERSAINGAN SWASTA
PEMERINTAHTIDAK ADA
PERSAINGAN PEMERINTAH
DEPARTEMEN HANKAMTIDAK ADA
PERSAINGAN ANGKATAN BERSENJATA
PERALATAN NON - CPE
PERSAINGAN TERBUKACPE
34
CA/RA/PKIServices
NICServices
ValueAdded
Services
InfrastrukturTelekomunikasi
InfrastrukturInternet
Content / KnowledgeProducer
HostingServices
Transaction TypeServices
Ada lima (5) kelompok besar segmen industri jasa yang di identifikasi yaitu:1. Infrastruktur Telekomunikasi (resiko bisnis paling besar)2. Infrastruktur Internet (resiko bisnis sedang & rendah)3. Hosting service (resiko bisnis rendah)4. Transaction type service (resiko bisnis rendah).5. Content / knowledge producer (resiko bisnis rendah).
35
Regulasi Telekomunikasi
36
Dalam industri telekomunikasi, yaitu: Trend teknologi telekomunikasi di masa datang akan mengarah ke
teknologi digital Potensi pelanggan dalam industri telekomunikasi di Indonesia
cukup besar,sehingga hal ini sungguh menarik untuk memasuki industri ini.
Dengan luasnya pasar yang ada, pemain yang terbatas,daya tawar pelanggan yang relatif lemah,serta tingginya barrier to entry, maka potensi keuntungan yang bisa diraih cukup menjanjikan.
Dengan potensi profit yang menjanjikan tersebut, maka prospek pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia sangat bagus.
Trend Telekomunikasi
37
Perubahan ParadigmaITEM PARADIGMA SAAT INI PARADIGMA KE DEPAN
Pasar Kompetisi terbatas Kompetisi penuh
Regulasi Ketat dan Partial Light touch regulation dan terintegrasi
Infrastruktur Telekomunikasi Informasi
Struktur Industri Vertikal Horisontal
Penyaluran Informasi format terpisah untuk Suara, Data, Teks, Gambar
Format Multimedia (konvergensi)
Infrastruktur Hybrid Analog dan Digital Seluruhnya digital
Major Infrastruktur Circuit Switched Packet Switched (IP based)
Jaringan Akses Di dominasi saluran narrowband Dominasi oleh saluran broadband
Skema Pentarifan Berdasarkan waktu & jarak Berdasarkan volume (byte)
Basis Industri Industrial Economy Knowledge based economy
Terminal Dedicated with Service Integrated
38
Perkembangan Teknologi Komunikasi
39
Kondisi Penyelenggaraan pada Era Full IP
LAYANAN Konvergensi antara voice, data, video dan broadcasting
INFRASTRUKTUR FULL IP -switching berubah dari circuit switch menjadi packet switch (softswitch)-transport berubah dari TDM based menjadi IP based
-access menuju integrated access/fixed-wireless convergence(wireless, WIFI, WiMAX, Cellular, Wireline, xDSL)
DEVICE - Satu gadget dpt melakukan seluruh layanan komunikasi- Software ke arah open system
METODE CHARGING Dari waktu dan jarak – menjadi volume trafik
LIFE STYLE Menuju ke information society
Content Mempunyai peranan penting
40
Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang cepat berkembang, seiring dengan berkembangnya industri elektronika dan komputer. Trend teknologi telekomunikasi ini semakin ke arah teknologi wireless (tanpa kabel).
Ada beberapa indikasi yang dapat dilihat pada proses perkembangan teknologi wireless. Indikasi tersebut adalah: beralihnya ke teknologi digital, semakin besar kapasitas, semakin sederhana perangkatnya, perluasan daya jangkau, keamanan dan privacy lebih baik, personalitas dan penambahan fasilitas yang lain.
Arah perkembangan teknologi wireless, semuanya menuju ke teknologi FPLMTS (Future Public Land Mobile Telecommunications System). Teknologi tersebut dapat didekati dari teknologi cordless, cellular maupun satelit. Evolusi teknologi telekomunikasi saat ini mempunyai kecenderungan untuk beralih via radio, optik atau satelit.
Kondisi Penyelenggaraan pada Era Full IP
41
ITSP
ITSP
MinuteExchange
Internet
Managed IP
WARTEL / WARNET
Personal User
Corporate Users
Telepon
Indonesia Luar Negeri
Corporate Users
net Cafe
Personal User
Telepon
FAX FAX
Modul-modul yang akan saling berinteraksi dalam usaha VoIP, FoIP & Internet telepon
42
Palapa Ring adalah proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan jaringan serat optik nasional, yang akan menjangkau 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Jaringan ini akan menjadi tumpuan semua penyelenggara telekomunikasidan pengguna jasa telekomunikasi. Jaringan ini akan terintegrasi dengan jaringan yang telah ada milik penyelenggara telekomunikasI
43
Rencana Jaringan Palapa O2 Ring33 Provinsi, 400sresidences, 1+7 Ring
44
Manfaat
Ketersediaan layanan telekomunikasi dari voice hingga broadband sampai seluruh kota/kabupaten.
Akan terjadi efisiensi investasi yang akan mendorong tarif layanan telekomunikasi semakin murah.
Terjadi percepatan pembangunan dalam sektor telekomunikasi khususnya di Indonesia Bagian Timur, danakan mendorong bertumbuhnya varian penyelenggaraan jasa telekomunikasi dan aplikasinya.
Keberadaan aplikasi seperti distance learning, telemedicine, e-government dan aplikasi lainnya, dapat diimplementasikan hingga mencapai kota/kabupaten.
Percepatan pengembangan potensi ekonomi di wilayah.
45
Purbo, Onong W. 2008. Paper ‘Regulasi Tiga Nabi’ dalam website www.google.com.
Iskandar, Basuki Yusuf. 2007. Paper ‘Perkembangan Telekomunikasi Indonesia’ dalam website www.google.com .
Satrya, Eddy. ‘USO Telekomunikasi’ dalam Majalah Bisnis Komputer No.3 Edisi Maret 2004.
Widodo. 2008. ‘Pengantar Narasi Draft Roadmap Teknologi dan Industri Komunikasi’ dalam website telkom.
Hasyim, Azhar. 2008. Paper ‘Kebijakan Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama (Tower Sharing) dalam seminar Infrastruktur Sharing.
Telkom, 2007. Annual Report. Bandung: Telkom
Daftar Pustaka