Presentasi Seminar KP (Penglahan Limbah Radioaktif Cair)
-
Upload
riska-pratiwi -
Category
Documents
-
view
57 -
download
14
description
Transcript of Presentasi Seminar KP (Penglahan Limbah Radioaktif Cair)
PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR AKTIVITAS RENDAH DI LINGKUNGAN PUSAT TENAGA NUKLIR BAHAN DAN RADIOMETRI - BADAN TENAGA NUKLIR (PTNBR-BATAN) BANDUNG
Disusun oleh:
Riska Pratiwi25-2010-009
Jurusan Teknik Lingkungan
PENDAHULUANLatar Belakang
Maksud dan TujuanRuang Lingkup
Metodologi
Latar Belakang
Kegiatan pemanfaatan yang menggunakan bahan
radioaktif akan menghasilkan limbah radioaktif.
Bahaya yang ditimbulkan oleh limbah radioaktif
adalah radiasi.
Mengingat limbah radioaktif mengandung zat
radioaktif, maka perlu dilakukan pengelolaan limbah
secara benar dan aman bagi masyarakat dan
lingkungan.
Latar Belakang (lanjutan) Sesuai PP Nomor 27 Tahun 2002 tentang
Pengelolaan Limbah Radioaktif, maka limbah
radioaktif harus dikelola untuk menghindari
potensi bahaya dan dampaknya terhadap
pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup.
BATAN adalah satu-satunya institusi yang
berwenang mengelola limbah radioaktif.
Maksud dan Tujuan
Maksud:
Melakukan pengelolaan limbah cair radioaktif aktivitas rendah
(LRCAR) secara kontinuitas.
Tujuan:
Melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja yang
menggunakan zat radioaktif, manusia generasi sekarang dan di
masa depan, serta lingkungan hidup dari bahaya radiasi
pengion dan atau kontaminasi yang berasal dari limbah
radioaktif.
Ruang Lingkup
Mengidentifikasi sistem pengelolaan LRCAR mulai dari
sumber sampai tahap pelepasan ke lingkungan
Melakukan sampling dan pengukuran terhadap LRCAR
Melakukan pengolahan data hasil pengukuran LRCAR
Melakukan evaluasi terhadap hasil pengolahan data LRCAR,
yaitu membandingkan dengan baku mutu yaitu “Keputusan
Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor : 02/Ka-
Bapeten/V-99 Tentang Baku Tingkat Radioaktivitas Di
Lingkungan”
MetodologiMulai
Identifikasi sistem pengelolaan
LRCAR
Melakukan sampling dan pengukuran terhadap LRCAR, meliputi:•Mengikuti pelaksanaan teknis sampling dari tiap proses pengelolaan LRCAR di lingkungan PTNBR-BATAN.•Melakukan pengukuran sample dengan menggunakan alat Multi Channel Analyzer (MCA)
Melakukan evaluasi yaitu membandingkan dengan baku mutu
PembuatanLaporan
Selesai
Melakukan pengolahan data terhadap hasil pengukuran yang
telah dilakukan.
GAMBARAN UMUM INSTANSI
Gambaran Umum Instansi
PTNBR-BATAN Bandung merupakan
sebuah lembaga non-departemen yang
bergerak dibidang penelitian teknologi nuklir
dan radiometri.
PTNBR beralamat di Jalan Tamansari
No.71, Bandung
Kegiatan PTNBR-BATAN
Kegiatan yang berkaitan dengan usaha penelitian,
pengembangan dan pelayanan terhadap instansi-
instansi diluar BATAN.
Kegiatan operasional yang berhubungan dengan
operasi reaktor dan produksi radio isotop. Kegiatan
operasional meliputi : Proses Pembuatan Radioaktif,
Pengolahan Limbah, kegiatan proteksi radiasi,
pengendalian keselamatan kerja dan penanggulangan
kedaruratan nuklir.
SISTEM PENGELOLAAN
LRCARSumber LRCAR Yang Dikelola
Prinsip Pengelolaan LRCARFasilitas pengolahan LRCARTahapan pengolahan LRCAR
Pengukuran LRCAR Yang Diolah
Sumber LRCAR
Limbah radioaktif cair yang dibuang dan
dikumpulkan dalam wadah yang telah disediakan
oleh petugas dan ditempatkan di dalam
laboratorium.
Limbah radioaktif cair yang diperoleh dari beberapa
sumber yaitu : wastafel (tempat mencuci tangan dan
peralatan laboratorium) yang berada di
laboratorium, ruang kerja dan ruang dekontaminasi.
Sumber LRCAR (lanjutan)NAMA BIDANG NAMA
LABORATORIUMKETERANGAN
Senyawa Bertanda dan Radiometri (SBR)
Sintesis Senyawa Bertanda
Penelitian
Teknologi Produksi Radioisotop
Penelitian
Laboratorium Hewan PenelitianBiodinamika Penelitian
REAKTOR penelitian ataukegiatan rutin
Fisika Radiasi dan Lingkungan (FRL)
Green House PenelitianLab. Fisika Radiasi dan Lingkungan
Penelitian
Keselamatan dan Kesehatan (K2)
Pengelolaan Limbah dan Keselamatan Lingkungan (PLKL)
kerja praktek
Prinsip Pengelolaan LRCAR
Pengolahan yang dilakukan di PTNBR-BATAN
merupakan pengolahan limbah delay and
decay. Pengolahan dengan delay and decay
adalah pengolahan limbah yang prinsipnya
menyimpan limbah dalam waktu tertentu
dengan tujuan zat radioaktif yang terkandung
dapat meluruh sehingga aktivitasnya menjadi
rendah.
Fasilitas Pengolahan LRCAR
Fasilitas pengolahan LRCAR di PTNBR
ini terdiri dari :
4 buah bak clarifier
4 buah tangki kecil
3 buah tangki besar
2 buah kolam percobaan
1 buah bak transit.
1. Bak clarifier
2. Tangki Kecil
3. Tangki Besar
4. Kolam Percobaan
Kolam A Kolam B
5. Bak Transit
Tahapan pengolahan LRCAR
Pengukuran LRCAR Yang Diolah
Maksud dilakukannya pengukuran terhadap LRCAR yang
diolah adalah mengetahui aktivitas dan jenis radionuklida
yang terkandung dalam setiap fasilitas pengolahan LRCAR.
Tahapan pengukuran LRCAR yang telah masuk ke fasilitas
pengolahan LRCAR meliputi kegiatan berikut, yaitu:
1. Sampling
2. Pencacahan (counting) dengan menggunakan alat Multi
Channel Analyzer (MCA)
Pengukuran LRCAR Yang Diolah (lanjutan)
Hasil Sampling Detektor
Pengukuran LRCAR Yang Diolah (lanjutan)
Perangkat komputer dan spektrometer gamma
HASIL PENGUKURAN
LRCARLUMPUR
ECENG GONDOK
Data Jenis & Aktivitas Radionuklida pada LRCAR, Mei 2013
Sumber SampelJenis
RadionuklidaAktivitas
(Bq/L)
Tangki Kecil 1 Te-131 0,397478
Tangki Kecil 2 Co-60 0,036454
Tangki Kecil 3 Co-60 0,02611
Tangki Kecil 4 Co-60 0,027733
Tangki Besar 1 TIDAK ADA 0
Tangki Besar 2 Co-60 0,011672
Tangki Besar 3 Te-131 0,096216
Kolam A air Barat TIDAK ADA 0
Kolam A air Tengah TIDAK ADA 0
Kolam A air Timur TIDAK ADA 0
Kolam B air Barat TIDAK ADA 0
Kolam B air Tengah TIDAK ADA 0
Kolam B air Timur TIDAK ADA 0
Bak Transit Te-131 0,974274
Data Jenis & Aktivitas Radionuklida pada Lumpur, Mei 2013
Sumber SampelJenis
RadionuklidaAktivitas (Bq/L)
Kolam A lumpur Barat Co-60 0,706518
Kolam A lumpur Tengah
Co-60 0,773606
Kolam A lumpur Timur Co-60 0,726310
Kolam B lumpur Barat Co-60 0,198319
Kolam B lumpur Tengah
Co-60 0,196921
Kolam B lumpur Timur Co-60 0,180217
Data Jenis & Aktivitas Akar, Mei 2013
Sumber SampelJenis
RadionuklidaAktivitas
(Bq/L)
Kolam A akar Barat Co-60 1,701145
Kolam A akar Tengah Co-60 1,885821
Kolam A akar Timur Co-60 1,689922
Kolam B akar Co-60 0,032194
Hubungan Aktivitas Radionuklida Sampel Lumpur dan Akar
Barat Tengah Timur
0.7065180.773606 0.72631
0.198319 0.196921 0.180217
1.701145
1.885821
1.689922
0.032194
Lumpur A Lumpur B Akar A Akar B
Perbandingan LRCAR dengan Baku Mutu
keterangan: √ = memenuhi baku mutu X = tidak memenuhi baku mutu
Sumber SampelJenis
RadionuklidaAktivitas
(Bq/L)
Baku Mutu (Bq/L)
Hasil perbandingan
Tangki Kecil 1 Te-131 0,397478 2 x 103 √Tangki Kecil 2 Co-60 0,036454 2 x 103 √Tangki Kecil 3 Co-60 0,02611 2 x 103 √Tangki Kecil 4 Co-60 0,027733 2 x 103 √Tangki Besar 1 TIDAK ADA 0 - √Tangki Besar 2 Co-60 0,011672 2 x 103 √Tangki Besar 3 Te-131 0,096216 2 x 103 √Kolam A air Barat TIDAK ADA 0 - √
Kolam A air Tengah TIDAK ADA 0 - √
Kolam A air Timur TIDAK ADA 0 - √Kolam B air Barat TIDAK ADA 0 - √
Kolam B air Tengah TIDAK ADA 0 - √
Kolam B air Timur TIDAK ADA 0 - √Bak Transit Te-131 0,974274 2 x 103 √Lepasan ke Sungai Cikapundung - 0 - √
Kesimpulan dan saranKesimpulan :
Limbah Cair Radioaktif Aktivitas Rendah (LRCAR) yang bersumber dari kegiatan-
kegiatan di laboratorium di PTNBR-BATAN memiliki aktivitas yang sangat rendah,
yaitu < 1 Bq/L.
Berdasarkan klasifikasi limbah radioaktif cair dengan aktivitas yang dikandungnya,
menurut standar IAEA (International Atomic Energy Agency), LRCAR yang dikelola di
PTNBR adalah limbah radioaktif cair golongan I. Limbah yang terklasifikasi golongan I,
tidak perlu diolah dan dapat dibuang ke lingkungan.
LRCAR yang dikelola di PTNBR memiliki aktivitas radionuklida yang masih berada
dalam batas aman yang diizinkan oleh BAPETEN.
Kesimpulan dan saran (lanjutan)
Aktivitas radionuklida yang terdapat pada lumpur di kolam A berada dalam
range 0,7-0,8 Bq/L. Sedangkan aktivitas radionuklida yang terdapat di
kolam B berada dalam range 0,1-0,2 Bq/L. Aktivitas radionuklida di kolam A
lebih besar dibandingkan dengan yang terdapat di kolam B.
Aktivitas radionuklida yang terdapat pada akar eceng gondok yang terdapat
di kolam A lebih besar dibandingkan dengan aktivitas radionuklida yang
terdapat di kolam B. Aktivitas radionuklida pada akar eceng gondok berada
dalam range 1,6-1,9 Bq/L. Sedangkan pada kolam B, aktivitas
radionuklidanya < 1 Bq/L.
Kesimpulan dan saran (lanjutan)
Aktivitas radionuklida pada akar eceng gondok berbanding
lurus dengan aktivitas lumpur yang terdapat dalam kolam A
dan B. Semakin tinggi aktivitas radionuklida pada lumpur,
semakin tinggi aktivitas radionuklida yang terdapat pada eceng
gondok.
Pengelolaan LRCAR di PTNBR - BATAN telah dilakukan,
sesuai dengan ketentuan keselamatan kerja terhadap radiasi,
sehingga dapat memberikan rasa aman bagi para petugas,
masyarakat, dan lingkungan hidup.
Kesimpulan dan saran (lanjutan)
Saran :
Database yang menginformasikan tentang sumber limbah dari unit-unit
pengolahan sangat diperlukan, sehingga dapat diketahui terjadi atau
tidaknya peluruhan pada aktivitas radionuklida yang berlangsung di
unit-unit pengolahan. Dengan mengetahui terjadinya peluruhan atau
tidak, dapat diketahui efisiensi dari unit-unit pengolahan tersebut.
Perlu dilakukan pemisahan dari sumber terhadap limbah radioaktif cair
yang memiliki waktu paruh rendah dan waktu paruh sedang, meskipun
aktivitasnya tergolong sangat rendah. Dengan melakukan pemisahan,
pengolahan terhadap LRCAR dapat dimaksimalkan.
Kesimpulan dan saran (lanjutan)
Pengukuran jenis dan aktivitas radionuklida pada eceng gondok seharusnya
tidak hanya pada bagian akar saja. Perlu dilakukan pengukuran terhadap
bagian batang dan daun pada eceng gondok, sehingga dapat diketahui,
pada bagian mana eceng gondok akan terakumulasi secara maksimal.
Mengingat aktivitas radionuklida pada akar eceng gondok di kolam
percobaan A paling tinggi dibandingkan dengan seluruh sampel yang diukur,
perlu dilakukan penelitian pengaruh eceng gondok terhadap aktivitas
radionuklida pada air dan lumpur di PTNBR. Sehingga, eceng gondok
sebagai media dalam proses fitoremediasi limbah radioaktif cair dapat
menjadi bahan pertimbangan pengolahan.
T E R I M A K A S I H . . . . . .