Presentasi RTRW Finaledited bandung
-
Upload
tommy-prawirakusuma -
Category
Documents
-
view
227 -
download
29
description
Transcript of Presentasi RTRW Finaledited bandung
1. Bagan Alir Penyusunan Rtrw Kota Bandung2. Konsep Bandung Masa Depan3. Visi, Misi dan Tujuan4. Struktur Ruang5. Pola Ruang6. Ruang Terbuka Hijau7. Kawasan Strategis
DAFTAR ISI
Kebijakan dan Rencana Pemb. Kota- RPJPD Kota Bandung- RPJMD Kota Bandung
Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Kota
Bandung
Analisis Kecenderungan Perkembangan
Analisis Sebaran & Tk. Pelayanan
Perkiraan Kebutuhan
Pengembangan dan Pelayanan
-Potensi/ Kekuatan
-Persoalan/ Kelemahan
Perkembangan Eksternal- Perkembangan Internasional- Paradigma baru penataan ruang- Peraturan, Kebijakan, dan
Rencana Tingkat Nasional - Kebijakan dan Rencana
Pembangunan Propinsi Jawa Barat
-Peluang-Ancaman
Kebijakan dan Strategi
Rencana Tata Ruang
Kemampuan Pemerintah Kota dan Masyarakat
Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
-Struktur Ruang:- kegiatan fungsional- sistem Pusat Pelayanan- sistem transportasi- Prasarana
- Pola Ruang- Kawasan strategis- RTH dan RTNH- Penyediaan dan Pemanfaatan
- Jalur pejalan, angkutan umum, - sektor informal- Jalur dan Ruang Evakuasi bencana
-Tahapan Program Pembangunan-Program Pembiayaan
Ketentuan umum:• peraturan zonasi• perizinan• insentif disinsentif• sanksi
Kondisi Internal Kota
Sosial
Struktur & Pola Ruang
Transportasi
Prasarana dan Sarana
Pengelolaan Pembangunan
Ekonomi
Fisik Dasar
Status Lahan
Analisis Daya Tampung dan Daya Dukung
Tujuan Penataan Ruang Kota Bandung
Hak, Kewajiban &Peran Masyarakat
BAGAN ALIR PENYUSUNAN RTRW KOTA BANDUNG 2010- 2030
4
konsep “Bandung Masa Depan”
Struktur : polycentricPola Ruang : waterfront development, intensifikasi/vertical development,
infill development, human centered development, urban agriculture, urban forestry, redevelopment
Sistem transportasi : TOD, MRT, park & ride, parking buildingKetersediaan infrastruktur : green infrastructure,
Public Service : pola sebaran fasilitas, angkutan sekolahPengendalian Pembangunan : development control instruments,
development standards
VISI Pembangunan Kota Bandung adalah sebagai ‘Kota BERMARTABAT’
Untuk mewujudkan visi, maka arahan penataan ruang wilayah akan ditujukan untuk melaksanakan MISI : 1. meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan religius2. mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing 3. mengembangkan kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran
tinggi serta berhati nurani 4. meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota5. meningkatkan kinerja pemerintah kota yang efektif, efisien, akuntabel dan
transparan6. mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu (melalui pembiayaan
pembangunan yang melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat)
1. Visi, Misi dan Tujuan Penataan Ruang
Tujuan Umum Penataan Ruang , adalah menciptakan ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan
Tujuan Khusus Penataan Ruang Kota Bandung adalah : a) Menciptakan struktur ruang yang efektif dan efisien dalam memberikan peayanan
kepada masyarakat.b) Menyerasikan kawasan lindung dan budidaya yang seimbang dan berkelanjutan.c) Menyediakan pelayanan prasarana dan sarana kota yang merata dan berkualitas.d) Menyediakan ruang publik yang aman, nyaman dan efektif. e) Mengendalikan pemanfaatan ruang secara tegas dan tertata.
Pertimbangan:• 1 pusat pelayanan kota melayani 1-2 juta penduduk• 1 subpusat pelayanan kota melayani 480.000-500.000 penduduk• Dari 6 subpusat pelayanan kota saat ini, Ujungberung dan Gedebage sudah
hampir melewati batas pelayanan.• Proyeksi penduduk 2030 mencapai 4,1 juta jiwa
Rencana:Membagi Kota Bandung menjadi• 2 pusat pelayanan kota dengan 8 subpusat pelayanan kota
(pemekaran dari Ujungberung dan Gedebage)
Hirarki PusatStandar
Pelayanan (jiwa)
Kebutuhan (Jumlah)
2008 2013 2030
Pusat Pelayanan Kota 2.000.000 1 2 2
1.500.000 2 2 3
1.000.000 2 3 4
Subpusat Pelayanan Kota
480.000 5 6 8
Pusat Lingkungan (Kecamatan)
120.000 25 ??? 34
Jumlah penduduk th 2008 : 2,3 juta jiwaPerkiraan jumlah penduduk th 2013 : 3,0 juta jiwaPerkiraan jumlah penduduk th 2030 : 4,1 juta jiwa
Pembagian Subpusat Pelayanan• subwilayah kota Bojonagara dengan subpusat pelayanan Setrasari, meliputi
kecamatan Sukasari, Sukajadi, Cicendo, Andir;• subwilayah kota Cibeunying dengan subpusat pelayanan Sadang Serang
meliputi kecamatan Cidadap, Coblong, Bandung Wetan, Sumur Bandung,Cibeunying Kidul, Cibeunying Kaler;
• subwilayah kota Tegallega dengan subpusat pelayanan KopoKencana,meliputi kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, BojongloaKaler, Bojongloa Kidul, Astana Anyar;
• subwilayah kota Karees dengan subpusat pelayanan Turangga, meliputikecamatan Regol, Lengkong, Kiaracondong, Batununggal;
• subwilayah kota Arcamanik dengan subpusat pelayanan Arcamanik, meliputikecamatan Arcamanik, Mandalajati, Antapani;
• subwilayah kota Ujungberung dengan subpusat pelayanan Ujungberungmeliputi kecamatan Cibiru, Ujungberung, Cinambo, Panyileukan;
• subwilayah kota Kordon dengan subpusat pelayanan Kordon, meliputikecamatan Bandung Kidul, Buah; dan
• subwilayah kota Derwati dengan subpusat pelayanan Derwati, meliputikecamatan Gedebage, Rancasari.
Kegiatan Fungsional KotaPusat Pelayanan Kota Subpusat Pelayanan Kota
Pemerintahan • Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Kawasan Gedung Sate dan sekitarnya)
• Kawasan perkantoran Jl. Kawaluyaan
• Pusat pemerintahan Kota Bandung (Kawasan Balai Kota Bandung dansekitarnya)
• Kawasan perkantoran Jl. Asia Afrika
Hankam Komplek militer Kodam Siliwangi
Komersial • Kawasan Alun-alun dan sekitarnya• Kawasan Cibaduyut• Kawasan Cihampelas• Kawasan Gedebage• Kawasan Factory Outlet Dago dan
R.E.Martadinata• Kawasan Perdagangan Pasar Induk Caringin
Kawasan komersial dan perdaganganeceran di beberapa ruas jalan utama
Pendidikan Kawasan pendidikan tinggi Jl. Ganesha, Dipatiukur, Tamansari, P.H.H.Mustofa
Industri Komplek industri PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, sekitar Jl. Surapati-Cicaheum.
Kawasan industri kreatif
Rekreasi Kawasan rekreasi Kebun Binatang Bandung dan Tahura
Kawasan rekreasi Taman Lalu Lintas, Gasibu, Tegallega, Punclut
Transportasi • Stasiun kereta api Kebon Kawung dan GedeBage
• Bandara Husein Sastranegara• Terminal Terpadu Gedebage
Kegiatan FungsionalKegiatan Fungsional• Pusat Pemerintahan• Kompleks Hankam• Industri (PT DI, Pindad)• Bandara Husein• Stasiun KA• Terminal • Kawasan Komersial Pusat Kota• Perdagangan Grosir• Perguruan Tinggi• Rumah Sakit
No. Kawasan Peruntukan Saat Ini
Kemungkinan Perubahan
Akomodasi dalam Pola Ruang 2030
I Kawasan Lindung1. Babakan Siliwangi RTH Komersial RTH2. Stadion Arcamanik RTH Pusat Olahraga Fasilitas3. Koridor Sungai Cikapundung RTH Kawasan Komersial
dan PerumahanRTH
II Kawasan Budidaya1. PLTSa Perumahan Industri dan RTH Fasilitas2. Stadion Gedebage Perumahan Pusat Olahraga Fasilitas3. Puser Budaya Pajajaran Pendidikan Pendidikan dan
KomersialFasilitas
4. Terminal Leuwipanjang Terminal Komersial Transportasi
No. Kawasan Peruntukan Saat Ini
Kemungkinan Perubahan
Akomodasi dalam Pola Ruang 2030
5. Kawasan Sentra Ekonomi-Cibaduyut Perumahan Perdagangan Komersial-Suci Jasa Perdagangan Komersial-Cigondewah Perumahan Perdagangan Komersial
Perumahan-Cibuntu Perumahan Industri Perumahan-Sukajadi Perumahan Industri Perumahan-Binong Perumahan Industri Perumahan
6. Kawasan MiliterStadion Siliwangi RTH Sarana Olahraga Fasilitas
7. Kawasan Ex Pabrik Tekstil Industri Perumahan dan Komersial
KomersialPerumahan
LAND USE CLASIFFICATION SYSTEM
landuse classification system1. Lindung
1.2 perlindungan setempat1.3 cagar budaya
2. Pertanian2.1 lahan kering2.2 lahan basah
2. Perumahan3. Hankam4. Pemerintahan5. Fasilitas
5.1 fasilitas sosial5.2 fasilitas umum (hijau dan non hijau)
6. Transportasi(bandara, terminal, dry port, stasiun)
7. Komersil(perdagangan, jasa, hiburan, hotel)
8. Industri dan Pergudangan
permen pu no.17 thn.20091. Kawasan Lindung
1.1 hutan lindung1.2 perlindungan kawasan bawahannya1.3 perlindungan setempat1.4 rth kota1.5 suaka alam dan cagar budaya1.6 kawasan rawan bencana alam1.7 kawasan lindung lainnya
2. Budidaya2.1 perumahan2.2 perdagangan dan jasa2.3 perkantoran??2.4 kawasan industri2.5 kawasan pariwisata2.6 ruang terbuka non hijau???2.7 kawasan ruang evakuasi bencana2.8 peruntukan ruang bagi sektor informal2.9 kawasan peruntukan lainnya (pertanian, pertambangan, militer, dll sesuai dengan peran danfungsi kota.
RTH RTNH• Lindung (konservasi, perlindungan setempat)• Pertanian (lahan kering, lahan basah)• Fasum (taman hijau kota (BLA), rekreasi hijau
(kebun binatang, taman lalu lintas) TPU)
• Plaza (contoh: alun-alun, monpera, gasibu, BLA)
Ruang Terbuka Hijau1. RTH publik
• Lindung (kecuali cagar budaya)• Pertanian• Taman Hijau• Fasos/fasum hijau (Kebun binatang, SOR, permakaman, taman hijau)
2. RTH privat• Pertanian private• Fasos (taman hijau, SOR, permakaman keluarga)• Pekarangan (rumah, kantor)
RTH PUBLIK Luas (m2)
Lindung
sempadan sungai 177.612,74
677.712,74Kawasan SUTET 10.800
Jalur Hijau KA 10.800
Penyangga Tol 478.500
Pertanian 17.825.800
Fasos Fasum
Sarana Olah Raga 1.221.379
3.477.009Taman Hijau 800.674,68
TPU 1.454.955
Total RTH PUBLIK 21.980.521,42
Luas Bandung 167.296.500,00
Presentase RTH PUBLIK (%) 13,14
No Kawasan Perencanaan Tema Perencanaan Pemanfaatan PengendalianProgram Pembiayaan Insentif Disinsentif
1 PusatAlun-alun
RTBL Kawasan Alun-alun Revitalisasi Pusat Kota
• revitalisasi kawasan komersial• penataan PKL• pengembangan RTH kota• pelestarian kawasan heritage
APBD Kota
Insentif untuk mendorong upaya revitalisasi kawasan pusat kota meliputi:• kemudahan perizinan bagi
calon investor.
--
2 Pusat Gedebage RTBL Kawasan GedeBage
PercepatanPengembangan Kawasan
• pembangunan infrastruktur• pengadaan lahan• pengembangan kawasan
komersial Gedebage• pengembangan terminal
terpadu dan transit oriented development (TOD)
• pembangunan Sarana Olahraga (SOR) Gedebage
• pembangunan tempat pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah
• pembangunan perumahanvertikal
• pembentukan BadanPengelola Pembangunan Kawasan Gedebage
APBD Kota
Insentif untuk mendorongpengembangan pusat primer Gedebage meliputi:• keleluasaan pembentukan
badan pengelola kawasan;• pembangunan akses jalan
bebas hambatan Gedebage;• pembangunan danau yang
sekaligus sebagai tempatrekreasi;
• kemudahan perizinanperubahan rencana tapakbagi pengembang yang telah memiliki izinsebelumnya.
--
3 Sentra Sepatu & OlahanKulit Cibaduyut
RTBL KawasanCibaduyut Penataan Kawasan
• penataan pedestrian dan jalurhijau
• pembangunan fasilitas parkirbersama
• pembangunan sentra pusatpromosi
• perbaikan infrastuktur danunit rumah usaha.
APBD Kota
• pembangunan jalan akses menuju kawasan;
• penyediaan pelayananjaringan utilitas air dandrainase.
--
4 Sentra BonekaSukamulya
RTBL KawasanSukamulya Pengembangan Kawasan
• penataan kawasan sentra produksi boneka Sukamulya.
• pembangunan pusat komersil boneka.
• pembangunan sentra pusatpromosi
• perbaikan infrastuktur danunit rumah usaha.
APBD Kota
• pembangunan jalan akses menuju kawasan;
• penyediaan pelayananjaringan utilitas air dandrainase.
--
5 Sentra RajutanBinongjati
RTBL KawasanBinongjati Penataan Kawasan
• pengembangan kawasan sentra produksi rajutan Binongjati.
• pembangunan pusat komersil rajutan.
• pembangunan sentra pusatpromosi
• perbaikan infrastuktur danunit rumah usaha.
APBD Kota
• pembangunan jalan akses menuju kawasan;
• penyediaan pelayananjaringan utilitas air dandrainase.
--
• pengembangankawasan sentraproduksi tekstil
KAWASAN STRATEGIS DARI ASPEK EKONOMI
No Kawasan Perencanaan Tema Perencanaan Pemanfaatan PengendalianProgram Pembiayaan Insentif Disinsentif
6 Sentra TekstilCigondewah
RTBL KawasanCigondewah Penataan Kawasan
• pengembangan kawasan sentra produksi tekstil Cigondewah.
• pembangunan fasilitas parkirbersama
• pembangunan pusat komersil tekstil.
• pembangunan sentra pusatpromosi
• perbaikan infrastuktur danunit rumah usaha.
APBD Kota
• pembangunan jalan akses menuju kawasan;
• penyediaan pelayananjaringan utilitas air dandrainase.
--
7 Sentra Kaos Surapati RTBL KawasanSurapati Penataan Kawasan
• pengembangan kawasan sentra produksi kaos Surapati.
• pembangunan pusat komersil kaos.
• pembangunan sentra pusatpromosi
• perbaikan infrastuktur danunit rumah usaha.
APBD Kota
• pembangunan jalan akses menuju kawasan;
• penyediaan pelayananjaringan utilitas air dandrainase.
--
8 Sentra Jeans Cihampelas
RTBL KawasanCihampelas Penataan Kawasan
• penataan pedestrian dan jalurhijau
• pembangunan fasilitas parkirbersama
• penataan fasade bangunan• konsolidasi lahan komersial
dan peremajaan perumahan
APBD Kota
• pembangunan jalan akses menuju kawasan;
• penyediaan pelayananjaringan utilitas air dandrainase.
--
9 Sentra Tahu & Tempe Cibuntu
RTBL KawasanCibuntu Pengembangan Kawasan
• pengembangan kawasan sentra produksi sepatu danolahan kulit Cibaduyut.
• pembangunan pusat komersil sepatu dan kulit.
• pembangunan sentra pusatpromosi
• perbaikan infrastuktur danunit rumah usaha.
APBD Kota
• pembangunan jalan akses menuju kawasan;
• penyediaan pelayananjaringan utilitas air dandrainase.
--
No. Kawasan Perencanaan Tema PerencanaanPemanfaatan Pengendalian
Program Pembiayaan Insentif Disinsentif
1 KawasanCagar Budaya
Panduan Rancang Kota
Kawasan Pusat Kota
Revitalisasi KawasanPusat
• pelestarian bangunan heritage.
• pengadaan & perbaikan jalur pedestrian.
APBD Kota
• bantuan teknis perubahanfisik bangunan dalam batastertentu;
• izin perubahan fungsibangunan dalam batastertentu selama fisikbangunan tetap.
---
Panduan Rancang Kota
Kawasan Pecinan
Revitalisasi Kawasan Pecinan
• pelestarian bangunan heritage.
• pengadaan & perbaikan jalur pedestrian.
APBD Kota
Panduan Rancang Kota
Kawasan Perumahan Villa
Revitalisasi Kawasan Perumahan Villa
• pelestarian bangunan heritage.
• pengadaan & perbaikan jalur pedestrian.
APBD Kota
Panduan Rancang Kota
Kawasan Industri
Revitalisasi Kawasan Industri
• pelestarian bangunan heritage.
• pengadaan & perbaikan jalur pedestrian.
APBD Kota
2 KawasanPuseur Pajajaran
RTBL KawasanPuseur Pajajaran
PengembanganKawasan Pusat Budaya
• pengembangan kawasan pendidikan /kampus terpadu UNPAD di Sekeloa
• pembangunan convention centre sebagai icon Kota Bandung
• pengembangan public space
APBD Kota
Insentif untuk mendorongpengembangan KawasanPuseur Budaya Pajajaranmeliputi:• keleluasaan pembentukan
badan pengelola kawasan;• pembangunan jalan akses
menuju kawasan;• kemudahan dalam proses
perizinan.
---
KAWASAN STRATEGIS DARI ASPEK SOSIAL BUDAYA
KAWASAN STRATEGIS DARI ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
No Kawasan PerencanaanTema Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian
Program Pembiayaan Insentif Disinsentif
1 Kawasan Babakan Siliwangi
Panduan Rancang Kota
Kawasan Babakan Siliwangi
Revitalisasi KawasanBabakan Siliwangi
• pengembangan kawasan babakan siliwangi sebagai hutan kota.
• pengembangan kawasan babakan siliwangi sebagai laboratorium hidup.
• perbaikan infrastruktur.
APBD Kota ---
• tidak dikeluarkannya izin membangun;
• menerapkan aturan yang ketat.
2 Kawasan SempadanSungai Cikapundung Masterplan
Penataan KawasanBantaran Sungai
Cikapundung
• perbaikan lingkungan kawasan bantaran sungai.
• penataan permukiman disepanjang bantaran sungai.
• menjadikan sungai sebagai orientasi bangunan disepanjang bantaran sungai.
APBD Kota ---
• menerapkan aturan yang ketat pada setiap pembangunan, terutama bangunan di sekitar sungai.
3 Kawasan Punclut MasterplanPelestarian Kawasan
Punclut Sebagai Kawasan Resapan Air
• pengendalian pembangunandi kawasan punclut.
• pengembangan kawasan punclut sebagai kawasan hunian terbatas.
APBD Kota ---
• tidak dikeluarkan izin lokasi baru;
• tidak dibangun jaringanprasarana baru kecualiprasarana vital Daerah.
4 Kawasan Ex-TPA PasirImpun
Panduan Rancang Kota
Kawasan PasirImpun
Perbaikan LingkunganHidup di Kawasan Pasir
Hidup
• pengembangan kawasan pasir impun sebagai hutan kota.
• perbaikan infrastruktur.
APBD Kota • perbaikan jalan akses menuju kawasan; ---
ZonaMateri yang diatur
Deskripsi Tujuan Kualitas yg Diharapkan Ketentuan Umum
LindungZona Lindung (L) adalah zona yang ditetapkan denganfungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan.
Melindungi kawasan danbangunan yang memiliki nilai danperan penting bagi keberlanjutankehidupan dan budaya kota.
Terlindungi dan terjaganyasumberdaya alam lingkunganhidup dan sumberdaya buatandan dapat berfungsi secaraefektif.
• Zona lindung mencakup ZonaPerlindungan Setempat [LS] danZona Cagar Budaya [LC]
• Penggunaan lahan tidakdiperkenankan yang mengganggu fungsi lindung.
a. Hutan Lindung[LH]
Zona hutan lindung [LH] meliputi zona yang memiliki sifatkhas yang mampu memberikan perlindungan kepadakawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengaturtata air, pencegah banjir dan erosi serta memeliharakesuburan tanah. Zona Hutan Lindung [LH] meliputi tamanhutan raya [THR], yang merupakan kawasan pelestarianyang terutama dimanfaatkan untuk tujuan koleksi tumbuhandan/atau satwa alami atau buatan, jenis asli dan/atau bukanasli, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan danlatihan, budaya, pariwisata dan rekreasi; serta kawasanResapan air adalah daerah yang mempunyai kemampuantinggi untukmeresapkan air hujan sehingga merupakan tempatpengisian air bumi (akuifer) yang berguna sebagai sumberair.
Melindungi kelestarian kawasanhutan yang memiliki nilai danperan penting bagi kawasansekitarnya dan bawahannya..
Hutan lindung yang mampumemberikan perlindungan yang efektif terhadap kawasansekitar dan bawahannyasebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi sertamemelihara kesuburan tanah.
• Tidak diperkenankan adanyakegiatan budidaya.
• KDB maksimum 2% dan hanyauntuk prasarana (transmisi induk, relay dan distribusi komunikasi);
c. PerlindunganSetempat [LS]
Zona Perlindungan Setempat [LS] meliputi sempadandanau/waduk, sempadan sungai dan sempadan mata air.
Memberikan perlindungan yang efektif terhadapkeberlangsungan fungsidanau/waduk, sungai dan mataair melalui perlindungansempadannya.
Sempadan danau/waduk, sempadan sungai dansempadan mata air yang terjaga dan terlindungisehingga fungsi kualitasdanau/waduk, sungai dan mataair terjaga dan memenuhiaspek kesehatan dankeselamatan.
• Kegiatan/bangunan/bangun-bangunan yang mengganggufungsi danau/waduk, sungai danmata air tidak diperkenankanberada di dalam batassempadan.
• Ketentuan lebar sempadanmerujuk peraturan perundangan.
• KDB maksimum 2% dan hanyauntuk prasarana/sarana vital;
d. Cagar Budaya[LC ]
Zona Cagar budaya [LC] meliputi lokasi bangunan hasilbudaya manusia yang bernilai tinggi maupun bentukangeologi yang khas.
Melindungi fungsi, intensitas, tata massa dan langgamkawasan dan bangunan sertabentukan geologi yang perludilestarikan.
Mampu memberikanperlindungan yang efektifterhadap keberlangsunganfungsi dan warisan budaya kotamaupun bentukan geologi.
• Kegiatan/bangunan/bangun-bangunan yang mengganggufungsi cagar budaya tidakdiperkenankan.
• Readaptive uses dengan syarattetap menjaga/mempertahankanstruktur dan langgam bangunan.
KETENTUAN UMUM ZONASI LINDUNG
KETENTUAN UMUM ZONASI PERTANIANZona
Materi yang diaturDeskripsi Tujuan Kualitas yg Diharapkan Ketentuan Umum
Pertanian [P]
Zona Pertanian [P]adalah kawasanuntuk kegiatanbercocok tanam, peternakan, danperikanan.
Menyediakan danmempertahankanlahan untukkegiatanpertanian/bercocoktanam, peternakan, perikanan.
Lahan bercocok tanam, peternakan, perikanan dan kehutanan yang produktif, berkelanjutan dan tidakmengganggu kinerja zona lainnya
• Zona Pertanian [P] mencakup Zona Pertanian Lahan Kering [PK] dan ZonaPertanian Lahan Basah [PB].
• Penggunaan lahan tidak diperkenankan yang mengganggu kegiatan pertaniandan menyebabkan peluang perubahan guna lahan ke non pertanian.
Pertanialan LahanKering [PK]
Pertanian lahankering [PK] mencakupberbagai jenislahan pertanianyang diusahakantanpapenggenangan.
Menyediakan lahanuntuk bercocoktanam, peternakan, dan melindungikeberlangsungannya sehinggaproduktif.
Menyediakan lingkungan pertanianyang produktif dan menciptakanlingkungan yang mendukungkegiatan pertanian lahan kering.
Pemanfaatan Ruang:• Dapat menampung kegiatan yang terkait langsung dengan pertanian lahan
kering dengan kepadatan rendah;Intensitas:• Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan
KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; • GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kebisingan; • Tinggi bangunan maksimum 2 lantai untuk rumah dan gudang pertanian serta
mempertimbangkan bentukan lanskap yang mendukung karakter kegitanpertanian lahan kering.
Pertanian LahanBasah [PB]
Lahan pertanianbasah [PB] mencakup lahanpertanian danperikanan yang diusahakandenganpenggenangan
Menyediakan lahanuntuk bercocoktanam, perikanandan melindungikeberlangsungannya sehinggaproduktif.
Lingkungan pertanian yang produktif dan menciptakanlingkungan yang mendukungkegiatan pertanian lahan basahtermasuk perikanan
Pemanfaatan Ruang:• Dapat menampung kegiatan yang terkait langsung dengan pertanian dengan
kepadatan rendah;Intensitas:• Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan
KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; • GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kebisingan; • Tinggi bangunan maksimum 2 lantai untuk rumah dan gudang pertanian serta
mempertimbangkan bentukan lanskap yang mendukung karakter kegitanpertanian lahan basah maupun perikanan.
KETENTUAN UMUM ZONASI PERUMAHANZona
Materi yang diaturDeskripsi Tujuan Kualitas yg Diharapkan Ketentuan Umum
Perumahan [R]
Perumahan [R] merupakan zonauntuk tempat tinggalatau lingkunganhunian dan tempatkegiatan yang mendukung bagiperikehidupan danpenghidupan.
Menyediakan lahanuntuk pengembanganhunian dengankepadatan dan tipeyang bervariasi diwilayah kota.
Lingkungan hunian yang sehat, nyaman, selamat, aman dan asrisesuai dengan ragam kepadatan dantipe hunian yang dikembangkan
Klasifikasi:• Tipologi lebih detail didasarkan pada klasifikasi kepadatan
seperti perumahan kepadatan rendah, sedang dan tinggiberdasarkan batasan ketentuan yang berlaku.
Intensitas:• Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10
Rencana Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum;
• KDB untuk kapling kurang dari 60 m2 diatur secara khusus.• GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kebisingan
suara, untuk kapling kurang dari 60 m2, GSb dapatdiperkenankan hingga 2 m.
• Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukunglahan, kawasan keselamatan operasi penerbangan sertamempertimbangkan aspek keselamatan penghuni.
KETENTUAN UMUM ZONASI HANKAMZona
Materi yang diaturDeskripsi Tujuan Kualitas yg Diharapkan Ketentuan Umum
Hankam [H]
Zona Hankam [H] merupakan kawasanuntuk kegiatanpertahanan dankeamanan, faslitasdan instalasi militerserta perumahanmiliter/hankampenunjang hankam.
Menyediakan lahanuntuk pengembanganfasilitas pertahanandan keamanan.
Lingkungan fasilitas, instalasi dan kegiatanpertahanan dankeamanan, perumahanmiliter/hankam yang terjamin keselamatandan keamanannya sertatidak mengganggulingkungan sekitarnya.
Pemanfaatan Ruang:• Jenis guna lahan yang lebih detail dapat didasarkan pada klasifikasi fungsi seperti
kantor hankam, gudang untuk pertahanan dan keamanan, tempat latihan; berdasarkan jenis instansi (kepolisian maupun militer), perumahan militer/hankam, maupun berdasarkan klasifikasi tingkat kerahasiaan, berbahaya seperti instalasimiliter/kepolisian, gudang peluru dll.
• Dapat menampung hunian (asrama/barak/perumahan militer) berkepadatan rendahsampai tinggi;
Intensitas:• Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan KDB,
KLB Maksimum dan KDM Minimum; • GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kebisingan suara; • Pergudangan senjata/peluru maupun kegiatan tembak menembak dan sejenisnya
harus dilengkapi pengaman.• Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan, kawasan
keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkan aspek keselamatan.
KETENTUAN UMUM ZONASI PEMERINTAHANZona
Materi yang diaturDeskripsi Tujuan Kualitas yg Diharapkan Ketentuan Umum
Pemerintahan [PM]
Zona Pemerintahan[PM] mencakupkawasan untuktempat kegiatanpemerintahan, baiknasional, provinsi, maupun kota.
Menyediakan lahanuntuk pengembangankegiatan pemerintahandengan tipe dankarakteristik yang bervariasi di seluruhwilayah kota
Lingkungan pemerintahanyang sehat, nyaman, selamat, aman dan asrisesuai dengan ragamkarakteristik dan tipepemerintahan yang dikembangkan
Klasifikasi:Klasifikasi guna lahan dapat dibedakan berdasarkan jenis instansi (pusat, nasional, kota/kabupaten) atau berdasarkan skala pelayanan (Regional, kota, sub pusat kota, atau lingkungan)Pemanfaatan Ruang:• Kegiatan penunjang terkait dengan pemerintahan diperkenankan
sepanjang tidak mengganggu kegiatan pemerintahan [tempat ibadah, kantin]
Intensitas:• Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana
Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; • GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kebisingan; • Dilengkapi prasarana minimum sesuai standar (parkir misalnya)• Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan dan
prasarana lingkungan, kawasan keselamatan operasi penerbangan sertamempertimbangkan aspek keselamatan penghuni.
KETENTUAN UMUM ZONASI KAWASAN FASILITASZona
Materi yang diaturDeskripsi Tujuan Kualitas yg Diharapkan Ketentuan Umum
Fasilitas [F]
Fasilitas (F) merupakansarana untuk melancarkandan memberi kemudahanpelaksanaan fungsitertentu
Menyediakan lahanfasilitas penunjangkehidupan untukmelancarkan danmemberi kemudahanbagi masyarakat(permukiman)
Tersedianya Fasilitas Sosial(FS) dan Fasilitas Umum (FU) sesuai standar yang sehat, nyaman, selamat, aman danasri sesuai dengan ragamkepadatan dan tipe hunianyang dikembangkan
Klasifikasi:• Zona fasilitas [F] mencakup Zona Fasilitas Sosial [FS] dan Zona
Fasilitas Umum [FU]
FS = Fasilitas Sosial
Fasilitas sosial (FS) mencakup fasilitas ygdisediakan olehpemerintah atau swastauntuk masyarakat, sepertisekolah, Perguruan Tinggi, klinik, dan tempat ibadah;
Menyediakan lahan untukfasilitas sosial penunjangkawasan perumahan.
Lngkungan Fasilitas Sosial(FS) yang sehat, nyaman, selamat, aman dan asrisesuai dengan ragamkepadatan dan tipe hunianyang dikembangkan
Klasifikasi:Klasifikasi FS, didasarkan pada skala pelayanan (Nasional, Regional, Kota, Kecamatan, kelurahan dll)Pemanfaatan Ruang:• Pemanfaatan ruang pada zona fasilitas sosial tidak diperkenankan
yang mengganggu berlangsungnya kegiatan fasilitas social/Intensitas:• Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana
Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; • GSB minimum mempertimbangkan aspek keselmatan dan
perlindungan atas kebisingan; • Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan,
kawasan keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkanaspek keselamatan penghuni.
• Ketentuan untuk perguruan tinggi diatur khusus.
FU = Fasilitas Umum
Fasilitas Umum (FU) mencakup fasilitaslingkungan yang berfungsiuntuk menyelenggarakandan mengembangkankehidupan umum.
Menyediakan lahan untukfasilitas umum penunjangkawasan perumahan.
Menyediakan lingkunganFasilitas Umum (FU) yang sehat, nyaman, selamat, aman dan asri sesuaidengan ragam kepadatan dantipe hunian yang dikembangkan
Klasifikasi:Fasilitas Umum [FU] dapat berupa FU1 = Non Hijau seperti ruangterbuka, squre dll maupun FU2 (Hijau) seperti taman. Pemanfaatan Ruang:• Pemanfaatan ruang pada zona fasilitas umum tidak diperkenankan
yang mengganggu berlangsungnya kegiatan fasilitas umum.Intensitas:• Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana
Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; Khusus untukFU2 hijau taman atau RTH, KDH minimum 90 %, atau KDB maksimum10% dan hanya dipergunakan untuk fasilitas penunjang RTH sepertitoilet, ruang ganti jika RTH digunakan untuk lapangan Olah Raga, perkerasan jalur pedestrian, parkir, bangku/tempat duduk dan fasilitaspenunjang fungsi RTH sejenisnya.
• GSB minimum mempertimbangkan aspek keselmatan danperlindungan atas kebisingan;
• Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan, kawasan keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkanaspek keselamatan penghuni.
KETENTUAN UMUM ZONASI KAWASAN TRANSPORTASIZona
Materi yang diaturDeskripsi Tujuan Kualitas yg Diharapkan Ketentuan Umum
Transportasi [T]
Zona Transportasi [T] adalah Kawasanuntuk fasilitaspenunjang sistemtransportasi sepertiterminal angkutan umum, stasiun kreta api, pelabuhan laut, pelabuhan udara, tempat pemberhentian umum.
Menyediakan lahanuntuk pengembanganfasilitas penunjangtransportasi dengantipe dan karakteristiksesuai dengan fungsidan peraturanperundangan yang berlaku.
Fasilitas penunjangtransportai yang sehat, nyaman, selamat, amandan asri serta mudahdicapai sesuai denganragam jenis dankarakteristik yang dikembangkan.
Pemanfaatan Ruang:• Kegiatan penunjang terkait dengan transportasi diperkenankan
sepanjang tidak mengganggu kegiatan transportasi.Intensitas:• Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana
Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; • GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kenyamanan; • Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan,
kawasan keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkanaspek keselamatan penghuni.
KETENTUAN UMUM ZONASI KAWASAN KOMERSIALZona
Materi yang diaturDeskripsi Tujuan Kualitas yg Diharapkan Ketentuan Umum
Komersial [K]
Kawasan yang diperuntukkanuntuk kegiatan komersil, termasuk perdagangan, jasa, hiburan, dan perhotelan yang diharapkan mampumendatangkan keuntungan bagipemiliknya dan memberikan nilaitambah pada suatu kawasanperkotaan.
Menyediakan lahan untukmenampung kegiatanperdagangan dan jasa
Zona komersial [perdagangandan jasa] yang nyaman, amandan produktif untuk berbagaimacam pola pengembangankomersial..
Klasifikasi yang lebih detail terdiri atas perdagangan [KP] dan jasa[KJ]
KETENTUAN UMUM ZONASI KAWASAN KOMERSIALZona Materi yang diatur
Deskripsi Tujuan Kualitas yg Diharapkan Ketentuan Umum
Perdagangan [KP]
Perdagangan [KP] mencakup perdagangan grosir, eceran aglomerasi (pusat belanja/mall, tunggal/toko maupun berupa linier serta perdagangan di pusat primer dan sekunder.
Menyediakan lahan untuk menampung kegiatan perdagangan
Zona perdagangan yang nyaman, aman dan produktif untuk berbagai macam pola pengembangan.
Klasifikasi:-Sub-zona komersil didasarkan pada skala pelayanannya (Regional, Kota dengan Pusat kota; bagian wilayah Kota dengan Sub Pusat Kota dan lingkungan dengan Pusat Lingkungan) maupun luasannya.Pemanfaatan Ruang:-Menyediakan prasarana minimum (parkir, bongkar muat, penyimpanan/gudang yang memadai (sesuai standar minimal); -Tidak menimbulkan gangguan terhadap kepentingan umum Intensitas:-Intensitas Pemanfaatan Ruang pada dasarnya ditetapkan dengan mempertimbangkan tipe/karakteristik kegiatan komersial daya dukung baik lahan dan kapasitas jalan (ANDALALIN)-Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang serta tata masa bangunan sebagai berikut:-Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; -Garis Sempadan Bangunan (GSB)Berdasarkan pusat layanan dan bentuk komerial:-Pusat Kota(a)Shopping street: Minimum 0 meter(b)Pusat Belanja termasuk hotel dan perkantoran: Minimum dihitung berdasarkan rumus GSB = (0.5 x lebar rumija) + 1 untuk jalan > 8 meter, sedangkan untuk jalan ≤ 8 meter menggunakan rumus GSB = 0.5 x lebar rumija.(c)Untuk GSB samping dan belakang diatur berdasarkan pertimbangan keselamatan, estetika atau karakter kawasan yang ingin dibentuk.-Sub Pusat Kota:(a)Shopping street: Minimum 0 meter(b)Pusat Belanja termasuk hotel dan perkantoran: Minimum dihitung berdasarkan rumus GSB = (0.5 x lebar rumija) + 1 untuk jalan > 8 meter, sedangkan untuk jalan ≤ 8 meter menggunakan rumus GSB = 0.5 x lebar rumija.(c)Untuk GSB samping dan belakang diatur berdasarkan pertimbangan keselamatan, estetika atau karakter kawasan yang ingin dibentuk.-Sub Pusat Lingkungan:(a) Ketentuan GSB mengikuti aturan lingkungan (perumahan tempat komersial tersebut berada)(b)Berdasarkan koridor jalan untuk bukan shopping street:(c)Arteri: GSB minimum 15 meter(d)Kolektor: GSB minimum 10 meter(e)Lokal dan Lingkungan: GSB minimum 5 meter Koefisien Tapak Basement (KTB)-Maksimum sama dengan KDB dan tidak dibawah RTH/KDH.-GSB KTB mengikuti ketentuan Peraturan Daerah yang berlakuKoefisien Dasar Hijau (KDH)-Minimum 10% kecuali untuk bentuk komersial shopping street minimum 0%Ketentuan lainnya:-Transfer of evelopment Right (TDR) diatur didalam perda peraturan zonasi-Design Review wajib dilakukan untuk bangunan yang memiliki KLB > 2 dan/atau luas lantai > 2000 m2.-Parkir harus dalam bentuk grassblock.-Jalan dalam persil menggunakan paving blok tanpa beton dibawahnya untuk resapan air. Aspal hanya digunakan untuk jalan umum.
KETENTUAN UMUM ZONASI KAWASAN KOMERSIALZona Materi yang diatur
Deskripsi Tujuan Kualitas yg Diharapkan Ketentuan Umum
Jasa [KJ]
Jasa [KJ] mencakup kegiatan jasa pada luasan lahan > 10.000 m2; 5.000 m2-10.000 m2; 1.000 m2 – 5.000 m2; 200 m2 – 1.000 m2 dan kegiatan jasa yang berada di pusat primer dan sekunder.
Menyediakan lahan untuk menampung kegiatan jasa.
Zona jasa yang nyaman, aman dan produktif untuk berbagai macam pola pengembangan.
Klasifikasi:-Sub-zona jasa didasarkan pada skala pelayanannya (Regional, Kota dengan Pusat kota; bagian wilayah Kota dengan Sub Pusat Kota dan lingkungan dengan Pusat Lingkungan) maupun luasannya.Pemanfaatan Ruang:-Menyediakan prasarana minimum parkir, yang memadai (sesuai standar minimal); -Tidak menimbulkan gangguan terhadap kepentingan umum Intensitas:-Intensitas Pemanfaatan Ruang pada dasarnya ditetapkan dengan mempertimbangkan tipe/karakteristik kegiatan komersial daya dukung baik lahan dan kapasitas jalan (ANDALALIN)-Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang serta tata masa bangunan sebagai berikut:-Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; -Garis Sempadan Bangunan (GSB)Berdasarkan pusat layanan dan bentuk komerial:-Pusat Kota(a)Minimum dihitung berdasarkan rumus GSB = (0.5 x lebar rumija) + 1 untuk jalan > 8 meter, sedangkan untuk jalan ≤ 8 meter menggunakan rumus GSB = 0.5 x lebar rumija.(b)Untuk GSB samping dan belakang diatur berdasarkan pertimbangan keselamatan, estetika atau karakter kawasan yang ingin dibentuk.-Sub Pusat Kota:(a)Minimum dihitung berdasarkan rumus GSB = (0.5 x lebar rumija) + 1 untuk jalan > 8 meter, sedangkan untuk jalan ≤ 8 meter menggunakan rumus GSB = 0.5 x lebar rumija.(b)Untuk GSB samping dan belakang diatur berdasarkan pertimbangan keselamatan, estetika atau karakter kawasan yang ingin dibentuk.-Sub Pusat Lingkungan:(a)Ketentuan GSB mengikuti aturan lingkungan perumahan.(b)Berdasarkan koridor jalan untuk bukan shopping street:(c)Arteri: GSB minimum 15 meter(d)Kolektor: GSB minimum 10 meter(e)Lokal dan Lingkungan: GSB minimum 5 meter Koefisien Tapak Basement (KTB)-Maksimum sama dengan KDB dan tidak dibawah RTH/KDH.-GSB KTB mengikuti ketentuan Peraturan Daerah yang berlakuKoefisien Dasar Hijau (KDH)-Minimum 10% kecuali untuk bentuk komersial shopping street minimum 0%Ketentuan lainnya:-Transfer of evelopment Right (TDR) diatur didalam perda peraturan zonasi-Design Review wajib dilakukan untuk bangunan yang memiliki KLB > 2 dan/atau luas lantai > 2000 m2.-Parkir harus dalam bentuk grassblock.-Jalan dalam persil menggunakan paving blok tanpa beton dibawahnya untuk resapan air. Aspal hanya digunakan untuk jalan umum.
KETENTUAN UMUM ZONASI KAWASAN INDUSTRI & PERGUDANGANZona
Materi yang diaturDeskripsi Tujuan Kualitas yg Diharapkan Ketentuan Umum
Industri dan Pergudangan [I]
Industri dan Pergudangan [I] mencakup kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatanindustri (termasuk sentraindustri kecil) danpergudangan.
Menyediakan ruang bagiKegiatan industri danmanufaktur serta pergudangandalam upaya meningkatkankeseimbangan antarapenggunaan lahansecara ekonomis danmendorong pertumbuhanlapangan kerja
Zona industri yang berkualitas tinggi danramah lingkungan, dan terlindunginyamasyarakat dan kepentingan umum darikegiatan industry.
Klasifikasi:Klasifikasi Zona Industri danPergudangan [I] secara detail dikelompokkan pada industri besar, sedang kecil dan rumah tangga denganbatasan sesuai ketentuan yang berlaku.Pemanfaatan Ruang:• Membatasi penggunaan non industri; • Menyediakan prasarana (IPAL, parkir,
bongkar-muat, gudang) minimum yang memadai
Intensitas:• Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk
pada Tabel 10 Rencana PengaturanKDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum;
• GSB mempertimbangkan aspekkeselamatan dan kenyamanan;
• Tinggi bangunan maksimummempertimbangkan daya dukunglahan, kawasan keselamatan operasipenerbangan serta mempertimbangkanaspek keselamatan penghuni.
51
pola ruangIntensifikasi/vertical development
permukiman padat disekitar
sungai Cikapundung
Ilustrasi rencanaeksisting
52
rumah susun
Ilustrasi rencana
pola ruangIntensifikasi/vertical development
permukiman padat disekitar
sungai Cikapundung
eksisting
58
sarana prasarana kotapedestrian
jalur pejalan
Ilustrasi rencanaeksisting
kondisi eksistingjalan Cihampelas
59
sarana prasarana kotapedestrian
kondisi eksistingjalan LLRE Martadinata
Ilustrasi rencana
eksisting