Presentasi Paragraf

14
Bahasa Indonesia

description

Semoga bisa bermanfaat :)

Transcript of Presentasi Paragraf

Page 1: Presentasi Paragraf

Bahasa Indonesia

Page 2: Presentasi Paragraf

Paragraf induktifCiri-ciri Paragraf Induktif- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-

peristiwa khusus- Kesimpulan terdapat di akhir paragraf- Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat

PenjelasKalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf- Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama- Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang

mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus- Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung

gagasan utama

Page 3: Presentasi Paragraf

Setelah diadakan peninjauan ke Desa Pekayon Bekasi, diketahui persentase penggunaan listrik di RW 01 desa tersebut sebanyak 90%. Rumah penduduk yang telah menggunakan listrik, di RW 02 sebanyak 95%, RW 03 sebanyak 100%, dan RW 04 sebanyak 85%. Boleh dikatakan, di Desa Pekayon 92% rumah penduduk sudah menggunakan listrik.

Page 4: Presentasi Paragraf

Paragraf Deduktif1. letak kalimat utama di awal paragraf2. dimulai dengan pernyataan umum disusun

dengan uraian atau penjelasan khusus.3. kalimat penjelas untuk mendukung kalimat

utama.

Page 5: Presentasi Paragraf

Setiap orang dilahirkan dan di besarkan di dalam lingkungan keluarga. Tak seorangpun yang tidak mengalami kehidupan di dalam keluarga. Pemeliharaan dan pembinaan seseorang anak adalah perwujudan cinta kasih kepada orang tua. Secara alamiah orang tua mempunyai rasa cinta kepada anak. Bagaimanapun keadaannya orang tua tetap akan memelihara dengan penuh kasih sayang terhadap anaknya.

Page 6: Presentasi Paragraf

Paragraf AnalogiAnalogi adalah bentuk pengungkapan suatu

objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya, pengembangan analogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata – kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan.

Page 7: Presentasi Paragraf

Paragraf AnalogiPara atlet memiliki latihan fisik yang keras

guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

Page 8: Presentasi Paragraf

Sebab akibatPengembangan paragraph dengan cara sebab

akibat dilakukkan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat. Ungkapan yang digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena.

Page 9: Presentasi Paragraf

Paragraf Sebab akibatSeharusnya Indonesia telah menerapkan

Negara kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program Jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga Indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, Malaysia sudah memulainya sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda Asia pada 1997/1998, Indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan program jaminan sosial.

Page 10: Presentasi Paragraf

Paragraf Akibat SebabKebalikan sebab akibat. Akibat sebuah

peristiwa merupakan sebuah pikiran utama sedang sebab sebagai pikiran penjelas.

Page 11: Presentasi Paragraf

Hari ini ia terpaksa tidak masuk sekolah. Sudah beberapa hari ibunya sakit. Ayahnya yang dinanti-nantikan kedatangannya dari Jakarta belum tiba juga. Adik-adiknya masih kecil dan tidak ada yang menjaga.

Page 12: Presentasi Paragraf

Paragraf sebab akibat akibat

Page 13: Presentasi Paragraf

Paragraf CampuranRasa hormat terhadap peraturan itu selalu mengalami

perkembangan. Anak kecil sampai kira kira berumur delapan tahun memiliki rasa hormat bercampur rasa takut terhadap peraturan. Bagi anak peraturan ini bersifat mistis dan tidak tahu dari mana peraturan itu datang. Saat ini anak belum ada pengalaman yang memadai untuk merumuskan peraturan sehingga tidak dapat lain peraturan harus dipandang sebagai sesuatu yang suci dan tidak dapat diganggu gugat. Sementara itu , untuk mencapai otonomi, seorang anak harus keluar dari tahap heteronomi. Cara mencapainya adalah melalui aktivitas- aktivitas kokoperatif dalam hubungan saling menghormati dan tidak terdapat hubungan otoritas. Arah perkembangan rasa hormat kepada peraturan itu adalah mengerti peraturan – peraturan secara otonom dan melaksanakannya.

Page 14: Presentasi Paragraf

Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu 1. Rasa hormat terhadap peraturan itu selalu mengalami perkembangan. 2. Arah perkembangan rasa hormat kepada peraturan itu adalah mengerti peraturan – peraturan secara otonom dan melaksanakannya.