Presentasi Marsha
description
Transcript of Presentasi Marsha
![Page 1: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/1.jpg)
Furunkulosis Berulang – Tantangan dan Management
Kristina Sophie Ibler & Charles B Kromann
Department of Dermatology, Roskilde Hospital, Copenhagen University, Denmark
![Page 2: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/2.jpg)
Latar Belakang
• Furunkulosis adalah infeksi dalam di folikel rambut yang menyebabkan pus atau nanah dan jaringan nekrotik.
• Terjadi secara independent dari infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA).
![Page 3: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/3.jpg)
Latar Belakang
• MRSA lebih sulit untuk di tangani dengan antibiotik standar dan karena dari itu, menimbulkan masalah klinis dan mikrobiologi tertentu.
![Page 4: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/4.jpg)
Tanda dan Gejala
• Secara medik, Furunkulosis muncul dengan gejala merah merah, bengkak, dan nodul lembut dengan berbagai ukuran, sekaligus dengan pustule diatasnya.
• Demam dan pembesaran kelenjar getah bening sangat langka pada kasus ini.
![Page 5: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/5.jpg)
Tanda dan Gejala
• Jika beberapa folikel yang berdekatan terinfeksi maka akan membentuk nodul yang lebih besar atau karbunkle.
• Furunkel paling sering muncul di extrimitas dan mereka dapat menyebabkan jaringan parut pada saat penyembuhan.
• Dalam kasus tersebut, furunkulosis sering menyebar di antara anggota keluarga.
![Page 6: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/6.jpg)
Furunkulosis Berulang
• Furunkulosis berulang secara umum didefinisikan sebagai serangan yang terjadi 3 (tiga) kali atau lebih dalam jangka waktu 12 bulan.
• Kolonisasi Staphylococcus Aureus di nares anterior berperan definitif di ethiology dari furunkulosis kronis.
![Page 7: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/7.jpg)
Furunkulosis Berulang
• Selain nares, kolonisasi juga terjadi di kulit yang hangat dan kulit lembab, seperti di belakang telinga, dibawah payudara, dan di selangkangan.
• Bakteri selain S. aureus juga mungkin patoge , terutama untuk furunkel di daerah vulvovaginal dan perirectal dan bokong.
• Spesies eneterik seperti Enterobacteriaceae dan Enterococci sering muncul dibagian tubuh tersebut.
![Page 8: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/8.jpg)
Furunkulosis Berulang
• Corynebacterium, S. epidermis dan S. pyogenes bisa bermunculan pada furunkulosis, yang mana immunodeficiency adalah penyebab utamanya.
• Menurunnya kualitas hidup ditemukan pada pasien positive MRSA yang diisolasi di lembaga paliatif dan pada pasien dengan penyakit yang berulang yang sejenis lainnya seperti hidradenitis suppurativa.
![Page 9: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/9.jpg)
Faktor Resiko
• Kontak fisik langsung dengan orang yang terinfeksi , terutama anggota keluarga atau petugas kesehatan merupakan faktor risiko utama untuk pengembangan atau penularan furunkulosis.
• Swab hidung mengungkapkan bahwa S. aureus dalam 89 % dan 100 % dari reccurent furunkulosis dan nonreccurent , masing-masing dan tidak ada perbedaan yang signifikan terdeteksi di resistensi terhadap antibiotik yang umum digunakan .
![Page 10: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/10.jpg)
Faktor Resiko
• Prediktor independen yang paling kuat dari furunkulosis yang berulang adalah riwayat keluarga yang positif terkena penyakit tersebut.
• Prediktor independen lainnya: anemia, terapi antibiotik, diabetes mellitus, kebersihan yang kurang dijaga, rawat inap yang baru dijalani, dan penyakit yang terkait.
![Page 11: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/11.jpg)
Faktor Resiko
• Penyakit kulit seperti dermatitis atopik , luka kronis , atau borok kaki dapat meningkatkan kerentanan terhadap kolonisasi bakteri dan lebih rentan untuk mengembangkan furunkulosis .
• Kekurangan mannose yang mengikat lektin, serta gangguan fungsi neutrofil pada orang dewasa dan cacat mental juga dikaitkan dengan furunkulosis.
![Page 12: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/12.jpg)
MRSA• Furunkulosis yang berulang biasanya dikarenakan oleh
methicilin rentan S. aureus.
• Namun, masyarakat yang terkena MRSA (CA-MRSA) telah menjadi endemik di Amerika Serikat, dan sekarang penyebab paling umum dari infeksi jaringan lunak di ruang gawat darurat di banyak negara.
• Prevalensi CA-MRSA paling tinggi di berada di negara Amerika Serikat bila dibandingkan dengan Eropa, tetapi prevalensi di Eropa mulai meningkat.
![Page 13: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/13.jpg)
MRSA
• Beberapa strain MRSA, khususnya CA-MRSA menghasilkan racun bernama Panton-Valentine leukocidin (PVL) dan berkaitan dengan infeksi berat.
• PVL adalah leuccocidal dan berat tetapi komplikasi langka seperti necrotizing fasciitis dan necrotizing pneumonia dijelaskan setelah infeksi jaringan lunak dengan MRSA.
![Page 14: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/14.jpg)
MRSA
• PVL adalah faktor virulensi S. aureus yang berkorelasi dengan furunkulosis berulang kronis.
![Page 15: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/15.jpg)
Diagnosa
• Diagnosa furunkulosis yang berulang dapat diketahui langsung melalui swab kultur yang sederhana.
• Pemeriksaan klinis umum tidak hanya melibatkan swab kultur lesi (diutamakan dari nanah atau cairan dari berfluktuasi bisul, akhirnya diperoleh sayatan), tetapi juga dari lubang hidung dan perineum.
![Page 16: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/16.jpg)
Diagnosa
• Tergantung pada sejarah, swab kultur pada anggota keluarga bisa terbukti relevan.
• Disarankan untuk menyelidiki urin, glycose darah, hemoglobin terglikasi atau untuk mengidentifikasi diabetes yang mendasari setiap dan hitung darah lengkap untuk menyingkirkan infeksi sistemik atau penyakit internal lainnya.
![Page 17: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/17.jpg)
Diagnosa
• Evaluasi imunologi dapat dipertimbangkan dalam penyakit berulang atau tanda-tanda penyakit dalam.
![Page 18: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/18.jpg)
Perbedaan Diagnosa
• Jika nodul secara eksklusif terletak di aksila, selangkangan, dan / atau di daerah-daerah inframammary, hidradenitis suppurativa (HS), harus dipertimbangkan sebagai diagnosis diferensial.
• Pada wanita, gejala intensif terkait dengan periode bulanan adalah tanda-tanda HS, dan HS mungkin dari waktu ke waktu, menyebabkan saluran sinus dan fistula dengan berbau busuk beserta cairan busuk.
![Page 19: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/19.jpg)
Perbedaan Diagnosa
• Diagnosis diferensial lain termasuk reaksi tubuh asing, kista pilonidal, abses kelenjar Bartholin, dan jenis lain dari abses.
![Page 20: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/20.jpg)
Komplikasi
• Komplikasi yang paling umum untuk furunkulosis adalah jaringan parut dan kekambuhan.
• Sangat jarang furunkulosis menyebabkan infeksi sistemik dengan demam dan gejala organ terkait.
• Kultur darah positif dan endokarditis bersamaan dengan furunkulosis telah dijelaskan.
![Page 21: Presentasi Marsha](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022051005/5695d4c81a28ab9b02a2c2bb/html5/thumbnails/21.jpg)
Komplikasi
• Infeksi kulit MRSA telah terbukti menjadi rumit oleh infeksi sistemik termasuk gangguan pernapasan dan pneumonia, dan necrotizing fasciitis dan myositis juga dilaporkan.
• Osteomyelitis, arthritis septik dan sistem saraf pusat infeksi dengan S. Aureus juga sudah dilaporkan.