Presentasi Laporan Akhir BDL
-
Upload
180967novi -
Category
Documents
-
view
801 -
download
4
Transcript of Presentasi Laporan Akhir BDL
STUDI POTENSI STUDI POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAHPENDAPATAN ASLI DAERAHKOTA BANDAR LAMPUNGKOTA BANDAR LAMPUNG
Harnovinsah
Ketua LPPM
Universitas Internasional Batam
KAPASITAS KEUANGAN PEMDA >< KEMAMPUAN PEMDA DALAM MENJALANKAN FUNGSINYA
¤ Fungsi Pelayanan Masyarakat (Public Service Function);
¤ Fungsi Pelaksanaan Pembangunan ¤ Fungsi Pelaksanaan Pembangunan (Development Function); dan
¤ Fungsi Perlindungan kepada Masyarakat (Protective Function).
PRINSIP PUNGUTAN DARI MASYARAKAT
¤ Prinsip Hasil (yield),yang berarti dapat menghasilkan penerimaan yang cukup, dalam arti jumlah penerimaannya lebih besar daripada biaya pemungutannya;
¤ Prinsip Keadilan (equity),yaitu bahwa bebab Pajak/Retribusi yang diterima oleh masyarakat seyogyanya fair dan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu untuk membayarnya; masyarakat seyogyanya fair dan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu untuk membayarnya;
¤ Prinsip Netral dan Efisiensi Ekonomis,yakni mempunyai pengaruh yang minimum terhadap tingkat harga ataupun keputusan individu untuk mengkonsumsi suatu barang/jasa; serta
¤ Prinsip Mudah Diimplementasikan,yaitu dapat diterima secara ‘politis’ oleh masyarakat dan adanya kemampuan administratif bagi aparat Pemerintah Daerah.
TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui besaran kapasitas Pendapatan Asli Daerah persektoral/ persubsektor dengan memperhatikan tarif pajak, tarif Retribusi dan jumlah masing-masing objek Pajak dan Retribusi;
2. Memperoleh besaran Tarif Pajak dan Retribusi daerah yang optimal serta proyeksi besaran Tarif Pajak dan Retribusi dengan memperhatikan tingkat daerah yang optimal serta proyeksi besaran Tarif Pajak dan Retribusi dengan memperhatikan tingkat perkembangan ekonomi masyarakat;
3. Mencari kemungkinan objek pajak dan objek Retribusi Daerah yang belum tergali dengan memperhatikan proses dinamika masyarakat setempat serta melihat struktur PAD Kab/Kota lainnya yang dianggap indentik dan relevan dengan Kota Bandar Lampung;
TUJUAN PENELITIAN
4. Mengkaji kondisi nyata (nilai pencapaian/realisasi) PAD dan memahami perilakunya, baik dilihat dari sisi kontribusinya terhadap Total Penerimaan maupun dari sisi sumber-sumber yang memberikan kontribusi terhadap PAD;
5. Mengkaji obyek-obyek potensial PAD terutama yang berasal dari unsur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah berasal dari unsur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang prospektif untuk ditingkatkan dan dikembangkan di masa-masa mendatang; serta
6. Menghitung potensi beberapa jenis Pajak dan Retribusi Daerah yang dipandang cukup potensial dan prospektif untuk ditingkatkan dan dikembangkan di masa-masamendatang. Termasuk di dalamnya melakukan proyeksi untuk beberapa periode yad, atas dasar nilai potensi Pajak/Retribusi Daerah yang telah dianalisis.
BATASAN, DEFENISI DAN LINGKUP PEKERJAAN STUDI POTENSI PAD
¤ Pajak Hotel
¤ Pajak Restoran
¤ Retribusi Jasa Umum (subsektor Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum);
¤ Retribusi Jasa Usaha (subsektor Retribusi ¤ Retribusi Jasa Usaha (subsektor Retribusi
Terminal) ;
¤ Retribusi Jasa Perizinan Tertentu (subsektor Retribusi IMB);
¤ Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah (subsektor Perusahaan Daerah Air Minum / PDAM).
KELEMAHAN PROSES PERENCANAAN PENDAPATAN
� Penentuan target penerimaan lebih didasarkan pada kaidahincremental (dinaikkan sekian % dari tahun lalu), bukandidasarkan pada potensi penerimaan,
� Potensi penerimaan Daerah untuk masing-masing jenis /sumber (misal: pajak & retribusi Daerah), belum dihitungsecara menyeluruh.secara menyeluruh.
� Pengukuran prestasi/kinerja instansi penghasil masih terbataspada ukuran rasio pengumpulan (collection ratio), bukanukuran rasio cakupan (coverage ratio).
� Rencana Tindakan (Action Plan) peningkatan pendapatandaerah lebih dianggap sebagai kegiatan rutin dinas penghasil.
KERANGKA BERFIKIR POTENSI
POTENSI JENIS PENDAPATAN DAERAH
REALISASI JENIS PENDAPATAN DAERAH
TARGET JENIS PENDAPATAN DAERAH
KESENJANGAN OBYEKTIF
KESENJANGAN PERENCANAANOBYEKTIF PERENCANAAN
COVERAGE RATIO
COLLECTIONRATIO
EFISIENSI-------------------------------
EFEKTIVITAS
Peningkatan / Peningkatan / PendapatanPendapatanDaerahDaerah
an
dir
ian
Daera
hKERANGKA KONSEP
PENGKAJIAN POTENSI PAD
Studi POTENSIPendapatanDaerah
Tahapan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Perhitungan PotensiAnalisis Kinerja Kajian Aspek Legal Action plan
Data
Legalitas
Sumber Daya
Kerjasama Pimdaerah
Kem
a
Contoh Perhitungan:
Retribusi Parkir di tepi Jalan Umum:
Target Tahun 2005 : Rp. 43.320.000,-
Realisasi Thn 2005 : Rp. 43.520.000,-
Potensi Thn 2005 : Rp. 120.790.880,-
Realisasi Thn 2005 : Rp. 43.520.000,-
Target Tahun 2006 : Rp. 107.444.000,-
Berapa
COLLECTION RATIO
%100arg
Rex
etXiT
alisasiXiCLR =
000.520.43%100
000.320.43
000.520.43xCLR =
%69,108=CLR
COVERAGE RATIO
%100Re
xPotensiXi
alisasiXiCVR =
%100880.790.120
000.520.43xCVR =
%03,36=CVR
PENGUMPULAN DATA
¤ Studi Pustaka, yaitu pengumpulan data-data sekunder dari berbagai laporan target dan realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah), data Sosial Ekonomi Daerah yang terkait, dokumen Peraturan Perundang-Undangan tentang Penerimaan Daerah dan data hasil penelitian dan pengkajian sebelumnya yang relevan;
¤ Survei Potensi, yaitu dengan melakukan observasi langsung di lapangan dengan menggunakan instrumen daftar pertanyaan Survei Potensi, yaitu dengan melakukan observasi langsung di lapangan dengan menggunakan instrumen daftar pertanyaan (Questionaire) dan wawancara langsung terhadap obyek-obyek Pajak dan Retribusi Daerah yang dapat ditingkatkan dan dikembangkan;
¤ Wawancara, Diskusi dan Konsultasi Nara Sumber, yaitu dengan melakukan pengkajian bersama dengan menghadirkan nara sumber dari instansi pengelola pendapatan atau instansi terkait lainnya untuk mendapatkan informasi permasalahan, hambatan, peluang peningkatan dan pengembangan sumber-sumber Pendapatan Daerah.
ANALISIS KUANTITATIF
�� RumusRumus RasioRasio PengumpulanPengumpulan ((collectioncollection ratioratio)) daridari berbagaiberbagai ayatayatPajakPajak dandan RetribusiRetribusi DDaerahaerah ::
……………………… (1.1)
� Dimana:
� RPP : Rasio Pengumpulan ayat-ayat Pajak & Retribusi Daerah.
%100arg
Rex
etXiT
alisasiXiRPPxi =
� RPP : Rasio Pengumpulan ayat-ayat Pajak & Retribusi Daerah.
� Xi : Komponen dari Jenis Pajak/Retribusi Daerah.
�� RumusRumus PertumbuhanPertumbuhan AyatAyat PajakPajak && RetribusiRetribusi ::
� …..…………………. (1.2)
� Dimana:
� RP : Pertumbuhan ayat-ayat Pajak dan Retribusi Daerah.
� Xi : Ayat suatu Pajak dan Retribusi Daerah tahun ke t.
� Xit-1 : Ayat suatu Pajak dan Retribusi Daerah tahun ke t-1.
%1001
1x
Xit
XitXitRPxit
−
−−=
ANALISIS KUANTITATIF
�� Rumus Rumus Kontribusi/Sumbangan AyatKontribusi/Sumbangan Ayat--Ayat Ayat PajakPajak dan Retribusi dan Retribusi DDaerah :aerah :
…………… (1.3)%100x
XiPSPxi =
� Dimana:
� PSP : Kontribusi jenis Pajak & Retribusi terhadap
Total Pajak/Retribusi atau PAD.
� Xi : Jenis suatu Pajak dan Retribusi Daerah.
� Xi Total : Nilai Pajak/Retribusi Total atau PAD
%100xXtotal
PSPxi =
ANALISIS KUANTITATIF
�� RumusRumus PPosisiosisi JenisJenis--JenisJenis PajakPajak && RetribusiRetribusi DaerahDaerah daridarisisisisi PenggolonganPenggolongan masingmasing--masingmasing jenisjenis::
Proporsi
Pertumbuhan
∆∆∆∆∆∆
1>− RataXRata
Xi1>
− RataXRata
Xi1>>>>
−−−− RataXRata
Xi1<
− rataXrata
Xi1<
− rataXrata
Xi1<<<<
−−−− rataXrata
Xi
� Dimana:
Xi : Nilai Pajak atau Retribusi Daerah (mis. Ret Parkir)
X : Jumlah Total Jenis Pajak atau Retribusi Daerah
tttt : Pertumbuhan (ttttXi=[(Xit-Xit-1)/Xit-1] x 100%
Prima Berkembang
Potensial Terbelakang
1>∆
∆
Xtotal
Xi1>
∆
∆
Xtotal
Xi1>>>>
∆∆∆∆
∆∆∆∆
Xtotal
Xi
1<∆
∆
Xtotal
Xi1<
∆
∆
Xtotal
Xi1<<<<
∆∆∆∆
∆∆∆∆
Xtotal
Xi
ANALISIS KUANTITATIF
RumusRumus UntukUntuk MenghitungMenghitung PotensiPotensi JenisJenis--JenisJenis PajakPajak dandan�� RumusRumus UntukUntuk MenghitungMenghitung PotensiPotensi JenisJenis--JenisJenis PajakPajak dandanRetribusiRetribusi DDaerahaerah yangyang potensialpotensial untukuntuk dikembangkandikembangkan..SecaraSecara umumumum PenghitunganPenghitungan PotensiPotensi dilakukandilakukan dengandenganrumusrumus sbbsbb.. ::
- Potensi Penerimaan Pajak/Retribusi = Volume Obyek Pajak/ Retribusi X tarif Pajak / Retribusi ……. (1.4)
�� RumusRumus CoverageCoverage RatioRatio ::
� Dimana:
RCP : Rasio Pengumpulan Ayat-ayat Pajak dan Retribusi
Daerah.
Xi : Komponen dari Jenis Pajak/Retribusi Daerah.
%100Re
xPotensiXi
alisasiXiRCPxi = %100
Rex
PotensiXi
alisasiXiRCPxi =
Matrik Kinerja Pajak & Retribusi Daerah
Matriks Kinerja Ayat Pajak Kota Tegal
AYAT RASIO RASIO KINERJA
PAJAK DAERAH TUMBUH PROPORSI
Pajak Hotel & restoran 2.1706 0.8059 Berkembang
Pajak Hiburan -0.2154 0.3893 Terbelakang
Pajak Reklame 4.5982 0.2167 Berkembang
Pajak Penerangan Jalan 0.8256 3.5475 Potensial
Pajak Pemanfaatan ABT 2.7058 0.0406 Berkembang
AYAT RASIO RASIO KINERJA
Matriks Kinerja Ayat Retribusi Kota Tegal
AYAT RASIO RASIO
RETRIBUSI DAERAH TUMBUH PROPORSI
R. Pelayanan Kesehatan 1.63078 3.29671 Prima
R. Pelayanan Sampah/Kebersiahn 0.51105 0.12947 Terbelakang
R. Bea Cetak KTP & Akte Catatan Sipil 1.88020 1.88100 Prima
R. Pel. Pemakaman / Perabuan 1.26481 0.66099 Berkembang
R. Parkir tepi Jalan Umum 0.68169 3.65585 Potensial
R. Pasar 0.85570 0.01072 Terbelakang
R. Pemakaian Kekayaan Daerah 1.71250 0.32515 Berkembang
R. Terminal Bus 0.19900 0.99109 Terbelakang
R. Tempat Khusus Parkir 1.40250 0.48323 Berkembang
R. Rumah Potong Hewan 3.21551 0.21362 Berkembang
R. Tempat Rekreasi & OR 4.22341 0.82517 Berkembang
R. IMB 1.90239 0.37347 Berkembang
R. Ijin Gangguan 0.68051 0.15352 Terbelakang
KINERJA
Realisasi 1998/1999 - 2002
Uraian Tahun Anggaran Rata-rata
1998/1999 1999/2000 2000 2001 2002 Tumbuh
Realisasi (Juta Rupiah) 2.898 3.239 3.618 6.346 7.227
Proyeksi dan Perhitungan Coverage RatioRetribusi Pasar
Pertumbuhan (%) - 11,78 11,68 75,41 13,89 28,19
Proyeksi Potensi berdasarkan pertumbuhan Sub Sektor Perdagangan PDRB Kota Surakarta : 18,25 %
Uraian Tahun Anggaran
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Potensi Ret. Pasar (Juta Rupiah) 12.244 14.478 17.120 20.245 23.940 28.309
Estimasi Realisasi (Juta Rupiah) 9.265 11.877 15.225 19.516 25.018 32.071
Estimasi Coverage Ratio (%) 76 82 89 96 105 113
Potensi Retribusi Pasar : Data Survey.
n Indikator derajat desentralisasi fiskal daerah antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dapat dihitung dengan prosentase antara PAD terhadap Total Penerimaan Daerah (TPD)
n Ukuran Derajat Desentralisasi Fiskal : 50 persen. Kurang dari50 % rendah, 50 % ke atas tinggi.
INDIKATOR & FORMULA DERAJAD INDIKATOR & FORMULA DERAJAD DESENTRALISASI FISKAL DAERAHDESENTRALISASI FISKAL DAERAH
50 % rendah, 50 % ke atas tinggi.
n Formula Derajad Desentralisasi Fiskal
Dimana :DD = Nilai Derajat Desentralisasi dalam prosentase DD = Nilai Derajat Desentralisasi dalam prosentase PAD = pendapatan asli daerahPAD = pendapatan asli daerahTPD = total penerimaan daerahTPD = total penerimaan daerah
)1(..........................%.........100XTPD
PADDD =
Tahun Variabel Kabupaten Y
PAD 17,791,111
INDIKATOR & FORMULA DERAJAT INDIKATOR & FORMULA DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL DAERAHDESENTRALISASI FISKAL DAERAH
2002 TPD 316,762,930
DD 5.62
PAD 20,039,600
2003 TPD 337,917,540
DD 5.93
n Indikator Posisi Fiskal Daerah :– Upaya Pengumpulan PAD (UPAD) merupakan perbandingan
antara besarnya PAD terhadap kapasitas PAD.– Kapasitas PAD adalah pendapatan yang diterima apabila
seluruh potensi telah digunakan secara optimal. – PDRB dapat digunakan sebagai proxi kapasitas PAD.
INDIKATOR POSISI FISKAL DAERAH & INDIKATOR POSISI FISKAL DAERAH & FORMULA UPAYA PENGUMPULAN PADFORMULA UPAYA PENGUMPULAN PAD
– PDRB dapat digunakan sebagai proxi kapasitas PAD.
n Formula Upaya Pengumpulan PAD :
Dimana :UPADj = Upaya Pengumpulan PAD di Daerah jUPADj = Upaya Pengumpulan PAD di Daerah jPADj = Pendapatan asli Daerah jPADj = Pendapatan asli Daerah jPDRBj = Produk Domestik Regional Bruto di Daerah jPDRBj = Produk Domestik Regional Bruto di Daerah j
( )2.....................j
j
jPDRB
PADUPAD =
Tahun Variabel KabupatenY
PAD 17,791,111
INDIKATOR POSISI FISKAL DAERAH & INDIKATOR POSISI FISKAL DAERAH & FORMULA UPAYA PENGUMPULAN PADFORMULA UPAYA PENGUMPULAN PAD
PAD 17,791,111
2002 PDRB 2,151,824,910
UPAD 0.83
PAD 20,039,603
2003PDRB 2,641,377,660
UPAD 0.76
ESTIMASI BESARAN PAJAK DAN RETRIBUSI MELALUI DUA PENDEKATAN
1) Model Pertama : Definitional Equation (PersamaanIdentitas)
Eti = Pi x Qi (estimasi optimis)
Eti = Estimasi Penerimaan pajak dan retribusi Eti = Estimasi Penerimaan pajak dan retribusi jenis i Pi = Tarif persatuan pajak atau retribusi jenis i.
Qi = Kuantitas potensi utama pajak atau retribusi jenis i periode mendatang
Catatan : ( I = 1, 2, …n )
2) Model Kedua : Behavioral Equation ( Analisis Regresi) dan Trend Method
Analisis Tren)
a) Ey = ƒ (Qi) Ey =b0 + b1Q1 + b2Q2 + …… + bnQn
Eri = b0 + b1 Qi
b0 = Parameter konstanta
b1 = Koefisien pengaruh Variabel potensi utamab1 = Koefisien pengaruh Variabel potensi utama
Qi = Kuantitas potensi utama pajak atau restribusi jenisi, periode yang
lalu.
Qi = Kuantitas potensi utama pajak atau restribusi jenis i periode
mendatang
EY = Penerimaan Pajak atau Restribusi Jenis i Periode yang lalu
Eri = Estimasi penerimaan pajak atau restribusi jenis “i” (estimasi rendah)
Catatan : ( I = 1, 2, …n )
b) Analisis Trend Linear
Q = f (t)
Q = a0 + at
Keterangan : Q = Variabel yang di estimasi
t = Variabel waktu
Forum Group Discussion
1. Analisis SWOT (SWOT Analysis).
2. Metode AHP (Analitycal Hierarchy
Process).
PDRB Kota Bandar Lampung (Dalam Jutaan Rupiah) Menurut Harga Berlaku
No Lapangan Usaha 2002 2003 2004 2005 2006 2007
1 Pertanian 241.405,0 282.774,0 317.382,0 338.894,0 459.996,0 622.174,0
2 Pertambangan Dan Penggalian 74.617,0 77.967,0 89.091,0 91.919,0 94.068,0 95.056,0
3 Industri Pengolahan 798.726,0 844.968,0 896.965,0 1.015.320,0 1.457.313,0 1.893.621,0
4 Listrik,Gas dan Air Bersih 68.341,0 84.077,0 98.126,0 127.955,0 153.563,0 162.057,0 4 Listrik,Gas dan Air Bersih 68.341,0 84.077,0 98.126,0 127.955,0 153.563,0 162.057,0
5 Bangunan 369.382,0 385.357,0 394.064,0 453.174,0 602.517,0 690.780,0
6 Perdagangan Hotel dan Restoran 971.509,0 1.051.588,0 1.152.353,0 1.163.215,0 1.462.783,0 1.740.263,0
7 Pengangkutan dan Komunikasi 698.814,0 896.853,0 939.644,0 1.189.850,0 1.500.958,0 2.049.305,0
8 Keuangan,Persewaan,dan Jasa Perusahaan 400.245,0 657.265,0 913.755,0 1.113.247,0 1.252.690,0 1.491.115,0
9 Jasa-jasa 1.144.893,0 1.183.605,0 1.239.780,0 1.306.664,0 1.394.547,0 1.764.359,0
Total PDRB 4.767.932,0 5.464.454,0 6.041.160,0 6.800.238,0 8.378.435,0 10.508.730,0
Pertumbuhan PDRB Dan Pendapatan Perkapita
2002 4.767.731.000.000 767.036 6.215.785
G perkapitaTahun PDRB hrg berlaku G PDRB Penduduk G Pddk Pendapatan
perkapita (Rp)
2003 5.505.509.050.000 15,47% 779.179 1,58% 7.065.782 13,67%
2004 6.088.382.300.000 10,59% 800.490 2,74% 7.605.819 7,64%
2005 6.795.636.840.000 11,62% 793.746 -0,84% 8.561.475 12,56%
2006 8.378.438.750.000 23,29% 803.922 1,28% 10.421.955 21,73%
2007 10.450.732.970.000 24,73% 812.133 1,02% 12.868.253 23,47%
17,14% 1,16% 15,82%Rata-rata Pertumbuhan
Kontribusi Masing-masing Sektor
UU No.28 Tahun 2009 Tentang Pajakdan Retribusi daerah
¤ Diharapkan bahwa kemampuan Daerah untuk membiayai kebutuhanpengeluarannya semakin besar karena Daerah dapat dengan mudahmenyesuaikan pendapatannya sejalan dengan adanya peningkatan basispajak daerah dan diskresi dalam penetapan tarif.
¤ Dengan tidak memberikan kewenangan kepada Daerah untuk menetapkanjenis pajak dan retribusi baru akan memberikan kepastian bagijenis pajak dan retribusi baru akan memberikan kepastian bagimasyarakat dan dunia usaha yang pada gilirannya diharapkan dapatmeningkatkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajibanperpajakannya
Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
¤ Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas air;
¤ Pajak Hotel;
¤ Pajak Restoran;
Pajak Propinsi Pajak Kab/Kota
Kendaraan di atas air;
¤ Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas air;
¤ Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
Pajak Pengambilan
Pajak Restoran;
¤ Pajak Hiburan;
¤ Pajak Reklame;
¤ Pajak Penerangan Jalan;
¤ Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C ; dan
UU No.28 Tahun 2009 Tentang Pajak daerah Dan Retribusidaerah
� Pajak Kendaraan Bermotor;
Bea Balik Nama
� Pajak Hotel;
� Pajak Restoran;
� Pajak Hiburan;
Pajak Propinsi Pajak Kab/Kota
� Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
� Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
� Pajak Air Permukaan; dan
� Pajak Rokok.
� Pajak Reklame;
� Pajak Penerangan Jalan;
� Pajak Mineral BukanLogam dan Batuan;
� Pajak Parkir;
� Pajak Air Tanah;
� Pajak Sarang BurungWalet;
� Pajak Bumi danBangunan Perdesaandan Perkotaan; dan
Bea Perolehan Hak atas
Target Dan Realisasi PAD
2006 2007 2008No Uraian 2002 2003 2004 2005
1 Pajak Daerah 18.500.000 21.792.000 24.822.000 27.156.900 29.049.730 30.099.694 36.390.400
2 Retribusi Daerah 9.545.146 11.623.756 11.360.855 14.495.414 13.802.710 13.596.886 15.665.937
3 Bagian dari BUMD 550.000 1.464.944 1.527.000 2.646.414 2.019.603 2.167.899 2.353.555
4 Lain-lain Pendapatan Yang sah 957.647 1.546.787 1.119.000 2.496.423 1.525.000 3.981.264 6.012.883
PAD 29.552.793 36.427.487 38.828.855 46.795.151 46.397.043 49.845.743 60.422.775
2006 2007 2008No Uraian 2002 2003 2004 2005
1 Pajak Daerah 19.686.071 22.427.401 23.022.201 28.288.079 26.970.626 30.411.162 39.265.916
2 Retribusi Daerah 9.814.868 10.279.005 10.481.922 12.550.047 11.118.157 12.533.405 14.414.767
3 Bagian dari BUMD 635.000 867.725 11.049.979 934.373 1.256.130 2.149.979 2.509.144
4 Lain-lain Pendapatan Yang sah 1.745.943 2.604.115 6.199.482 2.464.671 3.747.274 8.620.369 8.936.020
PAD 31.881.882 36.178.246 50.753.584 44.237.170 43.092.187 53.714.915 65.125.847
2006 2007 2008No Uraian 2002 2003 2004 2005
Kontribusi Komponen PAD TerhadapPAD
1 Pajak Daerah 61,75% 61,99% 45,36% 63,95% 62,59% 56,62% 60,29%
2 Retribusi Daerah 30,79% 28,41% 20,65% 28,37% 25,80% 23,33% 22,13%
2006 2007 2008No Uraian 2002 2003 2004 2005
2 Retribusi Daerah 30,79% 28,41% 20,65% 28,37% 25,80% 23,33% 22,13%
3 Bagian dari BUMD 1,99% 2,40% 21,77% 2,11% 2,91% 4,00% 3,85%
4 Lain-lain Pendapatan Yang sah 5,48% 7,20% 12,21% 5,57% 8,70% 16,05% 13,72%
PAD 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Pertumbuhan Komponen PAD
1 Pajak Daerah 13,93% 2,65% 22,87% -4,66% 12,76% 29,12% 12,78%
2006 2007 2008 RerataNo Uraian 2003 2004 2005
1 Pajak Daerah 13,93% 2,65% 22,87% -4,66% 12,76% 29,12% 12,78%
2 Retribusi Daerah 4,73% 1,97% 19,73% -11,41% 12,73% 15,01% 7,13%
3 Bagian dari BUMD 36,65% 1173,44% -91,54% 34,44% 71,16% 16,71% 206,81%
4 Lain-lain Pendapatan Yang sah 49,15% 138,06% -60,24% 52,04% 130,04% 3,66% 52,12%
PAD 13,48% 40,29% -12,84% -2,59% 24,65% 21,24% 14,04%
Collection Ratio
1 Pajak Daerah 106,41% 102,92% 92,75% 104,17% 92,84% 101,03% 107,90%
2006 2007 2008No Uraian 2002 2003 2004 2005
1 Pajak Daerah 106,41% 102,92% 92,75% 104,17% 92,84% 101,03% 107,90%
2 Retribusi Daerah 102,83% 88,43% 92,26% 86,58% 80,55% 92,18% 92,01%
3 Bagian dari BUMD 115,45% 59,23% 723,64% 35,31% 62,20% 99,17% 106,61%
4 Lain-lain Pendapatan Yang sah 182,32% 168,36% 554,02% 98,73% 245,72% 216,52% 148,61%
PAD 107,88% 99,32% 130,71% 94,53% 92,88% 107,76% 107,78%
Rasio Tumbuh dan rasio kontribusi
1 Pajak Daerah 1,03 0,07 -1,78 1,80 0,52 1,37 0,50
2 Retribusi Daerah 0,35 0,05 -1,54 4,41 0,52 0,71 0,75
3 Bagian dari BUMD 2,72 29,13 7,13 -13,30 2,89 0,79 4,89
2006 2007 2008 RerataNo Uraian 2003 2004 2005
1 Pajak Daerah 2,48 1,81 2,56 2,50 2,26 2,41 2,34
2 Retribusi Daerah 1,14 0,83 1,13 1,03 0,93 0,89 0,99
3 Bagian dari BUMD 0,10 0,87 0,08 0,12 0,16 0,15 0,25
4 Lain-lain Pendapatan Yang sah 0,29 0,49 0,22 0,35 0,64 0,55 0,42
2007 2008 RerataNo Uraian 2003 2004 2005 2006
3 Bagian dari BUMD 2,72 29,13 7,13 -13,30 2,89 0,79 4,89
4 Lain-lain Pendapatan Yang sah 3,65 3,43 4,69 -20,11 5,28 0,17 -0,48
Matrik Kinerja Komponen PAD
1 Pajak Daerah Prima Potensial Potensial Prima Potensial Prima Potensial
2007 2008 RerataNo Uraian 2003 2004 2005 2006
1 Pajak Daerah Prima Potensial Potensial Prima Potensial Prima Potensial
2 Retribusi Daerah Potensial Terbelakang Potensial Prima Terbelakang Terbelakang Terbelakang
3 Bagian dari BUMD Berkembang Berkembang Berkembang Terbelakang Berkembang Terbelakang Berkembang
4 Lain-lain Pendapatan Yang sah Berkembang Berkembang Berkembang Terbelakang Berkembang Terbelakang Terbelakang
Target Anggaran Pajak Hotel dan Pajak Restoran Kota Bandar Lampung Tahun 2002 – 2008 (Rupiah)
1 Pajak Hotel 2.400.000.000 2.800.000.000 3.480.000.000 3.700.000.000 4.000.000.000 4.500.000.000 4.800.000.000
2 Pajak Restoran 2.250.000.000 2.500.000.000 3.250.000.000 3.550.000.000 3.650.000.000 4.017.200.000 5.200.000.000
3 Total pajak 18.500.000.000 21.792.000.000 24.822.000.000 27.156.900.000 29.049.730.350 30.099.693.750 36.390.400.000
2006 2007 2008No Uraian 2002 2003 2004 2005
Realisasi Pajak Hotel dan pajak Restoran Kota Bandar LampungTahun 2002 – 2008 (Rupiah)
2007 20082002No Uraian 2003 2004 2005 2006
1 Pajak Hotel 2.446.829.546 2.822.523.175 2.903.126.934 3.480.905.200 3.703.404.302 4.157.117.559 4.818.205.223
2 Pajak Restoran 2.260.600.309 2.525.343.666 2.822.916.515 3.351.877.082 3.665.969.390 4.555.004.857 5.602.691.170
3 Total pajak 19.686.070.728 22.427.401.048 23.022.201.494 28.288.078.542 26.970.625.802 30.411.161.967 39.265.916.881
Rasio Pengumpulan (Collection Ratio) Pajak Hotel dan Pajak RestoranKota Bandar Lampung Tahun 2002 – 2008
2006 2007 2008No Uraian 2002 2003 2004 2005
1 Pajak Hotel 101,95% 100,80% 83,42% 94,08% 92,59% 92,38% 100,38%
2 Pajak Restoran 100,47% 101,01% 86,86% 94,42% 100,44% 113,39% 107,74%
3 Total pajak 106,41% 102,92% 92,75% 104,17% 92,84% 101,03% 107,90%
Rasio Tumbuh dan Rsio Kontribusi
1 Pajak Hotel 1,10 1,08 0,87 -1,37 0,96 0,55 0,95
2 Pajak Restoran 0,84 4,44 0,82 -2,01 1,90 0,79 1,29
2007 2008 RerataNo Uraian 2003 2004 2005 2006
1 Pajak Hotel 0,87 0,88 0,88 0,86 0,96 0,82 0,74
2 Pajak Restoran 0,80 0,79 0,86 0,83 0,95 0,90 0,86
2007 2008 RerataNo Uraian 2003 2004 2005 2006
Matrik Kinerja Pajak Daerah Kota Bandar LampungTahun 2003 – 2008
2007 2008 RerataNo Uraian 2003 2004 2005 2006
1 Pajak Hotel Berkembang Berkembang Terbelakang Terbelakang Terbelakang Terbelakang Terbelakang
2 Pajak Restoran Terbelakang Berkembang Terbelakang Terbelakang Berkembang Terbelakang Berkembang
Target Anggaran Beberapa Retribusi Kota Bandar LampungTahun 2002 – 2008 (Rupiah)
2006 2007 2008No Uraian 2002 2003 2004 2005
1 Retribusi Parkir 1.650.000.000 1.400.000.000 1.598.400.000 1.918.080.000 1.918.080.000 2.000.000.000 2.000.000.000
2 Retribusi Terminal 1.000.000.000 1.200.000.000 1.124.079.550 1.348.895.460 1.507.255.460 1.500.000.000 1.500.000.000
3 Retribusi IMB 1.300.000.000 2.250.000.000 1.760.000.000 2.240.000.000 2.207.000.000 2.207.000.000 3.250.000.000
4 Retribusi Daerah 9.545.146.000 11.623.756.000 11.360.854.654 14.495.413.627 13.802.709.948 13.596.885.560 15.665.936.560
Realisasi Beberapa Retribusi Kota Bandar LampungTahun 2002 – 2008 (Rupiah)
1 Retribusi Parkir 1.650.027.250 1.296.782.100 1.296.194.520 1.371.524.700 1.431.701.200 1.165.558.500 1.432.186.000
2006 2007 2008No Uraian 2002 2003 2004 2005
1 Retribusi Parkir 1.650.027.250 1.296.782.100 1.296.194.520 1.371.524.700 1.431.701.200 1.165.558.500 1.432.186.000
2 Retribusi Terminal 940.213.400 1.010.197.800 1.136.103.500 1.112.513.000 850.088.000 774.934.000 764.911.500
3 Retribusi IMB 1.539.912.660 1.628.094.685 1.618.135.579 2.038.063.446 1.360.586.619 3.118.120.752 3.598.744.468
4 Retribusi Daerah 9.814.868.422 10.279.005.131 10.481.922.255 12.550.047.209 11.118.157.376 12.533.404.985 14.414.767.716
Rasio Pengumpulan (Collection Ratio) Beberapa RetribusiKota Bandar Lampung Tahun 2002 – 2008
1 Retribusi Parkir 100,002% 92,627% 81,093% 71,505% 74,642% 58,278% 71,609%
2006 2007 2008No Uraian 2002 2003 2004 2005
1 Retribusi Parkir 100,002% 92,627% 81,093% 71,505% 74,642% 58,278% 71,609%
2 Retribusi Terminal 94,02% 84,18% 101,07% 82,48% 56,40% 51,66% 50,99%
3 Retribusi IMB 118,45% 72,36% 91,94% 90,98% 61,65% 141,28% 110,73%
4 Retribusi Daerah 102,83% 88,43% 92,26% 86,58% 80,55% 92,18% 92,01%
Rasio Tumbuh dan Rasio Kontribusi
1 Retribusi Parkir -4,527 -0,023 0,295 -0,385 -1,460 1,524 -0,163
2007 2008 RerataNo Uraian 2003 2004 2005 2006
1 Retribusi Parkir -4,527 -0,023 0,295 -0,385 -1,460 1,524 -0,163
2 Retribusi Terminal 1,574 6,314 -0,105 2,067 -0,695 -0,086 -0,372
3 Retribusi IMB 1,211 -0,310 1,315 2,913 10,148 1,027 3,330
1 Retribusi Parkir 3,699 3,406 3,462 3,606 4,249 2,883 2,782
2 Retribusi Terminal 2,107 2,654 3,035 2,925 2,523 1,917 1,486
3 Retribusi IMB 3,452 4,277 4,322 5,359 4,038 7,712 6,990
2007 2008 RerataNo Uraian 2003 2004 2005 2006
Matrik Kinerja Pajak Daerah Kota Bandar LampungTahun 2003 – 2008
2007 2008 RerataNo Uraian 2003 2004 2005 2006
1 Retribusi Parkir Potensial Potensial Potensial Potensial Potensial Prima Potensial
2 Retribusi Terminal Prima Prima Potensial Prima Potensial Potensial Potensial
3 Retribusi IMB Prima Potensial Prima Prima Prima Prima Prima
Kinerja PDAM Way Rilau
Uraian 2005 2006 2007 2008
Pendapatan Pelanggan 17.495.956.750 20.639.377.250 19.642.533.850 26.361.703.525
Kinerja (18.135.956.742) (9.175.022.214) (5.367.569.280) (4.574.162.373)
Studi Banding Dgn PDAM Tirta Wening
¤ 1. Lakukan perubahan terhadap kelompok rumah tangga, hal ini memungkinkan karena sesuai dengan PP 16 tahun 2005 dan permendagri 23 tahun 2006 sesuai dengan prinsip keterjangkaun dan efisiensi bahwa dalam permendagri no.2 thn 98 yang diubah menjadi permendagri No.23 Tahun 2006 dikatakan bahwa standar pemakaian air RT adalah 10 M kubik/bulan diasumsikan RT memiliki 5 org maka per org 60 liter maka pemakaian air 10 Mkubik dikenakan tarif dasar dan tidak boleh melebihi 4% dari pendapatannya, apabila melebihi maka prinsip keadilan disini dijalankan yaitu kelebihan dari pemakaian tersebut dikenakan tarif progresif....ini juga agar diharapkan pelanggan PDAM WAY RILAU dapat efisien dalam penggunaan air, karena harus disadari bahwa sumber air terbatas dan juga agar tetap menjaga ketersediaan air baku air.Untuk itu PDAM WAY RILAU berkewajiban menjaga ketersediaan air di batam ketersediaan air baku air.Untuk itu PDAM WAY RILAU berkewajiban menjaga ketersediaan air di batam dgn cara melakukan pengenaan tarif yang lebih tinggi kepada pelanggannya yang menggunakan pemakaian air yang tidak efisien.
¤ 2. Perluas cakupan layanan,jangan lagi ada penghentian pemasangan sambungan baru,karena setiap rumah tangga merupakan potensi pendapatan
¤ 3. Lakukan Survey pelanggan per periodik agar kondisi riel masing2 pelanggan dapat diketahui secara riel. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pemberdayaan optimal pencatat meter.
¤ 4. Tingkatkan pelayanan pelanggan dgn melakukan inovasi sistem pelayanan pelanggan,contoh Inovasi sistem pembayaran rekening dll
Rasio Upaya Pajak
2002 31.881.882.171 4.767.932.000.000 0,669%
Rasio PADPDRB Menurut Harga
Berlaku
Tahun Total PAD
2002 31.881.882.171 4.767.932.000.000 0,669%
2003 36.178.245.567 5.464.454.050.000 0,662%
2004 50.753.584.663 6.041.160.300.000 0,840%
2005 44.237.170.132 6.800.238.840.000 0,651%
2006 43.092.186.661 8.378.438.750.000 0,514%
2007 53.714.914.762 10.508.730.970.000 0,511%
2008 65.125.848.715 12.501.786.000.000 0,521%
Elastisitas Pajak
2002 19.686.070.728 4.767.932.000.000
2003 22.427.401.048 13,93% 5.464.454.050.000 14,61% 0,953
Total Pajak Daerah PDRB Menurut Harga
Berlaku
Tahun Pertumbuhan Pajak
Daerah
Pertumbuhan
PDRB
Elastisitas
Pajak
2003 22.427.401.048 13,93% 5.464.454.050.000 14,61% 0,953
2004 23.022.201.494 2,65% 6.041.160.300.000 10,55% 0,251
2005 28.288.078.542 22,87% 6.800.238.840.000 12,57% 1,820
2006 26.970.625.802 -4,66% 8.378.438.750.000 23,21% -0,201
2007 30.411.161.967 12,76% 10.508.730.970.000 25,43% 0,502
2008 39.265.916.881 29,12% 12.501.786.000.000 18,97% 1,535
Elastisitas Retribusi
2002 9.814.686.422 4.767.932.000.000
Total Retribusi
Daerah
PDRB Menurut Harga
Berlaku
Tahun Pertumbuhan
Retribusi
Pertumbuhan
PDRB
Elastisitas
Retribusi
2003 10.279.005.131 4,73% 5.464.454.050.000 14,61% 0,324
2004 10.481.922.255 1,97% 6.041.160.300.000 10,55% 0,187
2005 12.550.047.209 19,73% 6.800.238.840.000 12,57% 1,570
2006 11.118.157.376 -11,41% 8.378.438.750.000 23,21% -0,492
2007 12.533.404.985 12,73% 10.508.730.970.000 25,43% 0,501
2008 14.414.767.716 15,01% 12.501.786.000.000 18,97% 0,791
PAD Terhadap Total Pendapatan
2002 31.881.882.171 282.501.523.975 11,29%
Total PAD Total PendapatanTahun Derajat
Desentralisasi
2002 31.881.882.171 282.501.523.975 11,29%
2003 36.178.245.567 351.575.010.437 10,29%
2004 50.753.584.663 380.613.496.690 13,33%
2005 44.237.170.132 410.222.965.511 10,78%
2006 43.092.186.661 539.403.318.963 7,99%
2007 53.714.914.762 665.973.208.163 8,07%
2008 65.125.848.715 742.869.327.453 8,77%
Derajat Desentralisasi Fiscal Pembanding
Kota Total PAD Total Pendapatan Derajat
Bandung 253.882.919.542 1.397.711.614.415 18,16%
Solo 78.637.865.549 510.880.033.618 15,39%
Kota Total PAD Total Pendapatan Derajat
Desentralisasi
6,00%
8,00%
10,00%
Kontribusi Terhadap PAD
0,00%
2,00%
4,00%
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Pajak Hotel Pajak Restoran Retribusi Parkir
Retribusi Terminal Ret IMB
Besaran Pajak Dan Retribusi
4.000.000.000
5.000.000.000
6.000.000.000
Pajak Hotel
Pajak Restoran
-
1.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
2000 2002 2004 2006 2008 2010
Pajak Restoran
Retribusi Parkir
Retribusi Terminal
Retribusi IMB
Potensi Pajak Hotel
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Realisasi 2.446.829.546 2.822.523.175 2.903.126.934 3.480.905.200 3.703.404.302 4.157.117.559 4.818.205.223
Pertumbuhan 15,35% 2,86% 19,90% 6,39% 12,25% 15,90% 12,11%
UraianTahun Anggaran Rata-rata
Tumbuh
Proyeksi Potensi Berdasarkan Pertumbuhan Sub Sektor Hotel: 10,18%Proyeksi Potensi Berdasarkan Pertumbuhan Sub Sektor Hotel: 10,18%
2009 2010 2011 2012 2013
Potensi Hotel 6.458.700.000 7.116.195.660 7.840.624.378 8.638.799.940 9.518.229.774
Estimasi realisasi Pajak Hotel 5.401.671.838 6.055.794.075 6.789.128.067 7.611.266.060 8.532.961.885
Estimasi Coverage rasio (CVR) 83,63% 85,10% 86,59% 88,11% 89,65%
UraianTahun Anggaran
Pajak Restoran
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Realisasi 2.260.600.309 2.525.343.666 2.822.916.515 3.351.877.082 3.665.969.390 4.555.004.857 5.602.691.170
Pertumbuhan 11,71% 11,78% 18,74% 9,37% 24,25% 23,00% 16,48%
UraianTahun Anggaran Rata-rata
Tumbuh
Proyeksi Potensi Berdasarkan Pertumbuhan Sub Sektor Restoran: 15,05%Proyeksi Potensi Berdasarkan Pertumbuhan Sub Sektor Restoran: 15,05%
2009 2010 2011 2012 2013
Potensi Restoran 9.578.000.000 11.019.489.000 12.677.922.095 14.585.949.370 16.781.134.750
Estimasi realisasi Pajak Restoran 6.526.014.675 7.601.501.893 8.854.229.405 10.313.406.411 12.013.055.788
Estimasi Coverage rasio (CVR) 68,14% 68,98% 69,84% 70,71% 71,59%
UraianTahun Anggaran
Potensi Retribusi Parkir
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Realisasi 1.650.027.250 1.296.782.100 1.296.194.520 1.371.524.700 1.431.701.200 1.165.558.500 1.432.186.000
Pertumbuhan -21,41% -0,05% 5,81% 4,39% -18,59% 22,88% -1,16%
UraianTahun Anggaran Rata-rata
Tumbuh
Pertumbuhan -21,41% -0,05% 5,81% 4,39% -18,59% 22,88% -1,16%
Proyeksi Potensi Berdasarkan Pertumbuhan Sub Sektor Angkutan Jalan Raya: 25,89%
2009 2010 2011 2012 2013
Potensi Retribusi Parkir 3.129.165.600 3.939.306.574 4.959.193.046 6.243.128.125 7.859.473.997
Estimasi realisasi Retribusi Parkir 1.759.870.157 2.162.528.449 2.657.314.958 3.265.308.620 4.012.411.232
Estimasi Coverage rasio (CVR) 56,24% 54,90% 53,58% 52,30% 51,05%
UraianTahun Anggaran
Potensi Retribusi Terminal
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008Uraian
Tahun Anggaran Rata-rata
Tumbuh2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Realisasi 940.213.400 1.010.197.800 1.136.103.500 1.112.513.000 850.088.000 774.934.000 764.911.500
Pertumbuhan 7,44% 12,46% -2,08% -23,59% -8,84% -1,29% -2,65%
Tumbuh
Proyeksi Potensi Berdasarkan Pertumbuhan Sub Sektor Angkutan Jalan Raya: 25,89%
2009 2010 2011 2012 2013Uraian
Tahun Anggaran
2009 2010 2011 2012 2013
Potensi Retribusi Terminal 873.148.510 1.099.206.659 1.383.791.263 1.742.054.821 2.193.072.815
Estimasi realisasi Retribusi Terminal 744.641.345 724.908.350 705.698.278 686.997.274 668.791.846
Estimasi Coverage rasio (CVR) 85,28% 65,95% 51,00% 39,44% 30,50%
Uraian
Potensi Retribusi IMB
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008Uraian
Tahun Anggaran Rata-rata
Tumbuh2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Realisasi 1.539.912.660 1.628.094.685 1.618.135.579 2.038.063.446 1.360.586.619 3.118.120.752 3.598.744.468
Pertumbuhan 5,73% -0,61% 25,95% -33,24% 129,17% 15,41% 23,74%
Tumbuh
Proyeksi Potensi Berdasarkan Pertumbuhan Sektor Bangunan: 13,84%
2009 2010 2011 2012 2013
Potensi Retribusi IMB 6.023.719.159 6.857.401.891 7.806.466.312 8.886.881.250 10.116.825.615
Estimasi realisasi Retribusi IMB 4.453.086.405 5.510.249.117 6.818.382.258 8.437.066.206 10.440.025.723
UraianTahun Anggaran
Estimasi realisasi Retribusi IMB 4.453.086.405 5.510.249.117 6.818.382.258 8.437.066.206 10.440.025.723
Estimasi Coverage rasio (CVR) 73,93% 80,35% 87,34% 94,94% 103,19%
Kebijakan Intensifikasi
¤ Mengurangi birokrasi yang panjang dalam pemungutan. Hal ini dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota dengan mengadakan pengidentifikasian yaitu ,
¤ melalui pengecekan kelapangan terhadap objek dan subjek pajak dengan jumlah petugas yang cukup. Untuk itu Pemerintah Kota Bandar Lampung harus melibatkan instansi dalam kegiatan tersebut, dengan telah teridentifikasinya objek dan subjek pajak ini maka pemungutan dapat dilakukan secara langsung tanpa melalui birokrasi yang panjang.
¤ Memberikan prioritas pada sumber penerimaan yang paling tinggi tingkat efisiensi dan ¤ Memberikan prioritas pada sumber penerimaan yang paling tinggi tingkat efisiensi dan potensinya serta elastis terhadap PDRB Kota Bandar Lampung, seperti pajak restoran, dan retribusi IMB dll.
¤ Menjelaskan pengaturan pekerjaan yang mengurus pemungutan dan pelayanan agar tidak terjadi pemborosan dalam biaya pemungutan sehingga dapat dihitung efisiensi secara lebih akurat. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada para pekerja tentang tata cara yang baik dalam pemungutan, dan juga penyuluhan kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran untuk membayar pajak dan retribusi.
Kebijakan Ekstensifikasi
¤ Memodernisasikan sistem pemungutan dengan teknologi pemungutan yang lebih efektif dan efisien, yaitu dengan menerapkan sistem pembayaran yang memudahkan wajib pajak, misalnya menggunakan jasa pos atau dengan jasa perbankan. Hal ini akan mengurangi proporsi biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh penerimaan.
¤ Menyesuaikan tarif pajak dan retribusi dengan melihat kondisi masyarakat. Hal ini dilakukan dengan mengetahui jumlah penerimaan wajib pajak atau retribusi yang bersangkutan kemudian baru ditetapkan tarif pajak atau retribusi. Penyesuaian tarif ini untuk menghindari kemudian baru ditetapkan tarif pajak atau retribusi. Penyesuaian tarif ini untuk menghindari keengganan wajib pajak untuk membayar pajak atau kewajiban mereka.
¤ Memperluas potensi pajak atau retribusi dengan penggalian pajak dan retribusi, dengan dikeluarkannya UU No.34 Tahun 2000 yang telah di ubah menjadi UU No.28 Tahun 2009 telah memberikan peluang bagi daerah untuk menggali sumber penerimaan baru. Pemda harus berusaha menggali sumber penerimaan yang benar-benar dapat membawa dampak terhadap penerimaan PDRB.
Kesimpulan
¤ Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa Pajak Daerah selama tahun 2002-2008 memberikanKontribusi terhadap PAD rata-rata 58,93 % dengan rata-rata pertumbuhan 12,78% walaupun rata-ratamemberikan kontribusi cukup besar bagi PAD tetapi ini belumlah maksimal.Hal ini disebabkan bahwapertumbuhan pajak daerah masih berada di bawah pertumbuhan PDRB bandar lampung yang rata-rata15,825%. Artinya pertumbuhan PDRB tidak secara signifikan mampu mendongkrak PAD ini juga dapatdilihat pada Elastisitas PAD terhadap PDRB yang hanya 0,8 dan masih di bawah 1. Begitupun denganretribusi selama tahun 2002-2008 memberikan kontribusi terhadap PAD rata-rata 26,35% dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 7,13% walaupun tiap tahun pertumbuhannya meningkat tetapi Retribusi belummampu mendongkrak PAD secara amksimal.hal ini disebabkan pertumbuhan retribusi daerah jauh dibawahmampu mendongkrak PAD secara amksimal.hal ini disebabkan pertumbuhan retribusi daerah jauh dibawahpertumbuhan PDRB artinya pertumbuhan PDRB tidak mampu dimanfaatkan pemerintah Bandar Lampunguntuk meningkatkan PAD.
¤ Apabila dilihat dari besaran tarif yang dikenakan terhadap pajak Hotel dan restoran ini telah maksimalsesuai dengan PP No.65 tahun 2001 yang menyatakan bahwa tarif pajak hotel dan restoran maksimal 10%. Tetapi untuk Retribusi dengan melihat kinerja masing-masing retribusi yang tercakup dalam penelitian inimasih besar peluang untuk meningkatkan tarif retribusi terutama untuk retribusi terminal dimanapertumbuhan dan collection rationya dari tahun ketahun cenderung menurun ini bisa dimaklumi karenaterjadi perningkatan pendapatan perkapita masyarakat juga berdampak kepada pola prilaku masyarakatterhadap angkutan jalan raya . Perda terkait dengan retribusi terminal yang terakhir dikeluarkan tahun2000 yaitu Perda No.06 Tahun 2000 sementara menurut PP No.66 tahun 2001 Pemerintah daerah dapatmelakukan perubahan tarif setiap 5 tahun sekali sesuai dengan perkembangan ekonomi masyarakat.
¤ Apabila dilihat dari struktur APBD bandar lampung maka masih ada beberapa pajak yang dapatdipungut sebagai bagian dari pajak daerah ataupun retribusi daerah contohnya pajak parkir danjuga retribusi Amdal. Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota bandar lampung akan memberikandampak banyaknya berdiri sentra-sentra ekonomi yang dikelola oleh swasta misalnya Mall,supermarket dll.Sentra-sentra ekonomi tersebut selalu menyediakan tempat parkir kendaraan yang seharusnya oelh pemerintah daerah dapat dikenakan pajak parkir. Begitupun dengan retribusiAmdal, banyak industri kecil maupun besar yang berada dalam kawasan Kota bandar lampung akanmemberikan dampak terhadap lingkungan terkait dengan bahan-bahan sisa industri, bahan ini apabila dibiarkan dan tidak dikelola secara benar maka akan berdampak pada lingkungan sekitar. Untuk itu pemerintah berkewajiban menjaga kelestarian lingkungan disekitar industri denganmemungut retribusi amdal yang pemanfaatanya dapat digunakan untuk mengelola sisa-sisa industriini.
¤ Berdasarkan perhitungan dari ketiga rasio dibab sebelumnya yaitu rasio PAD, Pajak, dan retribusidaerah terhadap PDRB Kota Bandar Lampung tahun 2002- 2008, menunjukkan bahwa ketiga rasiodaerah terhadap PDRB Kota Bandar Lampung tahun 2002- 2008, menunjukkan bahwa ketiga rasiotersebut mengalami peningkatan yang cukup berarti setiap tahunnya, dimana rata-rata rasio PAD sebesar 0,624 persen, rata-rata rasio pajak daerah sebesar 0,364 persen dan rata-rata rasioretribusi sebesar 0,160 persen. Di antara pajak dan retribusi daerah, rasio yang paling besarditunjukkan pada rasio pajak. Ini berarti bahwa kemampuan bayar pajak meningkat dan iniberdampak pada peningkatan rasio PAD Kota Bandar Lampung.
¤ Berdasarkan pada hasil perhitungan elastisitas pajak dan retribusi di Kota Bandar Lampung terhadap PDRB tahun 2002-2008 mengalami fluktuasi. Elastisitas penerimaan pajak menunjukkanbahwa angka elastisitas berkisar antara 0,810 sampai , sedangkan untuk elastisitas retribusi adalah0,480. Elastisitas ini menunjukkan kinerja yang kurang baik terhadap pemungutan pajak dan retribusi. Harusnya elastisitas harus lebih besar dari pada 1(satu) dimana setiap terjadi peningkatanpertumbuhan 1 persen PDRB dapat memicu lebih dari 1 persen peningkatan pajak dan retribusidaerah.
¤ Dalam 5 tahun terakhir PDAM terus merugi,akibatnya bagian laba yang disetorkan kepada APBD terus menurun dan pada akhirnya tahun 2008 PDAM tidak lagi menyetorkan kepada APBD. Seharusnya dengan pertumbuhan Sektor bangunan yang terjadi pada PDRB seharusnya terjadipeningkatan jumlah pelanggan akan terjadi pada PDAM dan ini akan berdampak langsung padapeningkatan penjualan air, ini bisa dilihat pada laporan keuangan PDAM 4 tahun terakhir bahwapendapatn penjualan air terus meningkat walaupun belum mampu memberikan laba positif padaPDAM tetapi kerugian terus berkurang.PDAM tetapi kerugian terus berkurang.
¤ Tingkat kemandirian daerah Kota Bandar Lampung tahun 2002-2008 yang dapat diukur dariperbandingan PAD terhadap penerimaan daerah secara rata-rata sebesar 10,07 persen. Ini berartitingkat ketergantungan daerah Kota Bandar Lampung ditinjau dari aspek pendanaan yang bersumber dari PAD masih sangat besar terhadap pemerintah pusat dan belum mampu memenuhikebutuhan belanja daerah melalui dana PAD karena
¤ Kinerja pajak hotel tergolong terbelakang artinya pertumbuhan dan kontribusinya jauh lebih kecildibandingkan pajak yang lain terhadap PAD, sementara pajak restoran tergolong berkembangartinya pertumbuhannya lebih besar dari pertumbuhan PAD tetapi kontribusinya masih di bawahkontribusi pajak daerah yang lain. Kinerja retribusi parker dan retribusi terminal tergolong potensialartinya pertumbuhannya lebih kecil dari pada pertumbuhan PAD tetapi kontribusinya lebih besar daripada kontribusi retribusi yang lain terhadap PAD. Dan terakhir retribusi IMB tergolong prima artinyabaik pertumbuhan maupun kontribusinya lebih besar dari pada retribusi yang lain.
¤ Potensi masing pajak dan retribusi apabila terus dioptimalkan dapat meningkatkan PAD Kota Bandar lampung ini terlihat dengan meningkatnya coverage rasio dari pajak hotel, pajak restoran, danretribusi IMB. Sementara itu untuk pajak parker masih banyak kelemahan dari system pemungutanpajaknya yang belum optimal ini bias dilihat dari coverage rasionya yang menurun dikarenakanpertumbuhan PDRN untuk sub sector jalan raya lebih tinggi dari pada pertumbuhan retribusi parker. Sementara untuk retribusi terminal dengan banyaknya kendaran substitusi dan dengan meningkatnyapendapatan perkapita masyarakat maka perlu dilakukan perubahan tariff terhadap retribusipendapatan perkapita masyarakat maka perlu dilakukan perubahan tariff terhadap retribusiterminal.
Saran
¤ Pemerintah daerah Kota Bandar Lampung harus terus berupaya menggali sumber-sumber pendapatan daerah dengan diikuti intensifikasi dan ekstensifikasi baik subyek dan obyek pajak yang memungkinkan untuk digali secara optimal.
¤ Aparatur pemerintah harus meningkatkan kualitas, agar pengelolaan pajak dan retribusi dapat dioptimalkan, sehingga penerimaan pajak dan retribusi dapat terus meningkat
¤ Keterbatasan fasilitas yang ada dan masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, maka perlu adanya peninjauan kembali terhadap :
Bagaimana cara pemungutan PAD yang efisien dan efektif. n Bagaimana cara pemungutan PAD yang efisien dan efektif.
n Kualitas pegawai yang masih terbatas, baik yang ditinjau dari keperluan dalam bidangpenggalian sumber pendapatan daerah dalam otonomi daerah.
n Penyempurnaan tata usaha pemungutan pajak.
¤ Untuk mengetahui peningkatan PAD harus didukung dengan diberinya dorongan dan peluang seluas-luasnya dalam perkembangan dunia usaha agar dapat berperan dalam kegiatan ekonomi, serta peran masyarakat dalam meningkatkan partisipasinya untuk mendukung upaya peningkatan pembangunan.
¤ PDAM perlu kembali meninjau ulang tarif air yang dikenakan dengan menambah jumlah Blok tarif pada pelanggan dan menggunakan tarif progresif.