Presentasi kompre
-
Upload
mohamadisaekoprasetyo -
Category
Documents
-
view
388 -
download
12
Transcript of Presentasi kompre
Potensi Potensi EkstrakEkstrak Kayu Secang Kayu Secang((Caesalpinia sappan Caesalpinia sappan Linn.)Linn.)
Sebagai Bahan Penghambat PertumbuhanSebagai Bahan Penghambat PertumbuhanPseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa
OlehOlehMohamad Isa Eko PrasetyoMohamad Isa Eko Prasetyo
0110923012 0110923012
JURUSAN KIMIAJURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYAUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANGMALANG
20020088
Tanaman SecangTanaman Secang((Caesalpinia sappanCaesalpinia sappan Linn) Linn)
Flora Endemik IndonesiaFlora Endemik IndonesiaTanaman pagar atau Tanaman pagar atau pembatas kebunpembatas kebun
- memar- memar- buang air besar - buang air besar berdarahberdarah- batuk darah- batuk darah- diare- diare- membersihkan - membersihkan gumpalangumpalan darah setelah darah setelah melahirkanmelahirkan
Obat TradisionalObat Tradisional
Menurut Aneng Widyastuti (1993), secang Menurut Aneng Widyastuti (1993), secang merupakan merupakan salah satu tumbuhan yang salah satu tumbuhan yang
sering digunakan untuk mengobati infeksisering digunakan untuk mengobati infeksi
analisa kandungan batang kayu analisa kandungan batang kayu secang secang (Caesalpania sappan Linn)(Caesalpania sappan Linn) dengan ekstraksi menggunakan dengan ekstraksi menggunakan
etanol etanol 80%80%
SSecang mengandung zat-zat kimia seperti : Resorsinol, ecang mengandung zat-zat kimia seperti : Resorsinol, brazilin, brazielin, vitamin C, serta sejumlah kecil tanin, brazilin, brazielin, vitamin C, serta sejumlah kecil tanin,
saponin dan flavonoidsaponin dan flavonoid ( El-Mostehy, ( El-Mostehy, et. alet. al., 1995)., 1995)
Diantara zat-zat tersebut terdapat senyawa fenol dan Diantara zat-zat tersebut terdapat senyawa fenol dan turunannya yang menunjukkan sifat antibakteri dan turunannya yang menunjukkan sifat antibakteri dan sangat efektif dalam membunuh dan menghambat sangat efektif dalam membunuh dan menghambat
beberapa pertumbuhan bakteri dan antifungal beberapa pertumbuhan bakteri dan antifungal (Doerge,1982).(Doerge,1982).
Pseudomonas Pseudomonas aeruginosaaeruginosa
Tersebar luas di alam terutama di lingkungan lembab Tersebar luas di alam terutama di lingkungan lembab rumah sakitrumah sakit Invasif dan ToksigenikInvasif dan Toksigenik Berada pada orang sehat dan bersifat saprofitBerada pada orang sehat dan bersifat saprofit Menyebabkan penyakit pada manusiaMenyebabkan penyakit pada manusia dengan dengan ketahanan tubuhketahanan tubuh yang tidak normalyang tidak normalMultiresisten terhadap berbagai golongan Multiresisten terhadap berbagai golongan antibiotikantibiotik
Efek antimikroba kayu secang Efek antimikroba kayu secang terhadap pertumbuhan terhadap pertumbuhan Pseudomonas Pseudomonas
aeruginosaaeruginosa
* Apakah perkolat kayu secang mempunyai * Apakah perkolat kayu secang mempunyai potensi sebagai penghambat pertumbuhan potensi sebagai penghambat pertumbuhan terhadap bakteri terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa
* Berapa KHM (Kadar Hambat Minimum) * Berapa KHM (Kadar Hambat Minimum) dan KBM (Kadar Bunuh Minimum) dan KBM (Kadar Bunuh Minimum) perkolat kayu secang terhadap bakteri perkolat kayu secang terhadap bakteri PseudomonasPseudomonas aeruginosa aeruginosa
* Mengetahui potensi perkolat kayu secang sebagai* Mengetahui potensi perkolat kayu secang sebagai penghambat pertumbuhan bakteri penghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa * Mengetahui KHM (Kadar Hambat * Mengetahui KHM (Kadar Hambat
Minimum) danMinimum) danKBM (Kadar Bunuh Minimum) perkolat KBM (Kadar Bunuh Minimum) perkolat kayu secangkayu secangterhadap bakteri terhadap bakteri Pseudomonas Pseudomonas aeruginosaaeruginosa. .
Diperoleh informasi tentang KHM (Kadar Hambat Minimum)Diperoleh informasi tentang KHM (Kadar Hambat Minimum)dan KBM (Kadar Bunuh Minimum) dari perkolat dan KBM (Kadar Bunuh Minimum) dari perkolat kayu kayu secangsecang
terhadap bakteri terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa yang dapat yang dapatdigunakan untuk menghambat pertumbuhandigunakan untuk menghambat pertumbuhan
bakteri bakteri Pseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa
DDiperoleh alternatif untuk pengobatan terhadapiperoleh alternatif untuk pengobatan terhadapinfeksi yang disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa
Tanaman Secang (Tanaman Secang (Caesalpinia sappan Caesalpinia sappan Linn)Linn) Sifat kimiawi dan efek farmakologis dari kayu Sifat kimiawi dan efek farmakologis dari kayu secang adalah,secang adalah, ekstrak kayu secang rasanya ekstrak kayu secang rasanya sepat dan tidak berbau, dapatsepat dan tidak berbau, dapat menghentikan menghentikan pendarahan, pembersih darah, pengelat,pendarahan, pembersih darah, pengelat, penawar racun dan antiseptikpenawar racun dan antiseptik ( (Anonymous, Anonymous, 2006).2006).
Menurut penelitian, kayu secang mengandung Menurut penelitian, kayu secang mengandung zat-zat kimia zat-zat kimia sepertiseperti Resornin, brazilin, brazielin, vitamin C, serta sejumlah kecil Resornin, brazilin, brazielin, vitamin C, serta sejumlah kecil tanin,tanin, saponin dan flavonoidsaponin dan flavonoid ( (El-Mostehy, El-Mostehy, et. alet. al., 1995., 1995))
Pseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa Bakteri berbentuk batang, aerob, Gram negatif dapat
bergerak, pada Perbenihan padat koloninya tampak berwarna hijau kebiru-biruan karena menghasilkan pigmen pyocyanin
(Entjang, 2001). Terhadap disinfektan dan antiseptika, Pseudomonas lebih tahan dibandingkan dengan bakteri gram
negatif lainnya, dan umumnya Pseudomonas aeruginosa resisten terhadap bermacam-macam antimikroba (Dzen dkk,
2003).
KHM & KBMKHM & KBMKonsentrasi terendah obat pada tabung yang Konsentrasi terendah obat pada tabung yang ditunjukkan denganditunjukkan denganhasil biakan yang mulai tampak jernih (tidak ada hasil biakan yang mulai tampak jernih (tidak ada pertumbuhanpertumbuhanmikroba) adalah KHM dari obat. Sedangkan mikroba) adalah KHM dari obat. Sedangkan konsentrasi terendahkonsentrasi terendahobat pada biakan padat yang ditunjukkan dengan obat pada biakan padat yang ditunjukkan dengan tidak adanyatidak adanyapertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dari obat pertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dari obat terhadapterhadapbakteri uji (Dzen bakteri uji (Dzen dkkdkk, 2003), 2003)
PerkolasiPerkolasibeberapa metode yang dapat digunakan dalam mengekstraksi minyak beberapa metode yang dapat digunakan dalam mengekstraksi minyak
esensial, salah satunya adalah perkolasi (Anonymous, 2006). Perkolasi esensial, salah satunya adalah perkolasi (Anonymous, 2006). Perkolasi (percolare = penetesan) dilakukan dalam wadah silinder atau kerucut (percolare = penetesan) dilakukan dalam wadah silinder atau kerucut
(perkolator), yang memiliki jalan masuk dan keluar yang sesuai(perkolator), yang memiliki jalan masuk dan keluar yang sesuai. . Pelarut Pelarut yang dimasukkan secara kontinyu dari atas mengalir secara lambat yang dimasukkan secara kontinyu dari atas mengalir secara lambat melintasi bahan yang umumnya berupa serbuk kasarmelintasi bahan yang umumnya berupa serbuk kasar (Voigt,1994). (Voigt,1994).
Metode Dilusi TabungMetode Dilusi TabungMetode ini menggunakan antimikroba dengan kadar yang Metode ini menggunakan antimikroba dengan kadar yang
menurunmenurunsecara bertahap, baik dengan media cair atau padat. secara bertahap, baik dengan media cair atau padat.
KemudianKemudianmedia diinokulasi bakteri uji dan dieramkam. Tahap akhir media diinokulasi bakteri uji dan dieramkam. Tahap akhir
dilarutkandilarutkan dengan kadar yang menghambat atau mematikan dengan kadar yang menghambat atau mematikan (Brooks, 2001).(Brooks, 2001).
Penghambatan Pertumbuhan Bakteri oleh Penghambatan Pertumbuhan Bakteri oleh Senyawa OrganikSenyawa Organik
Antibakteri merupakan agen kimia yang mampu Antibakteri merupakan agen kimia yang mampu menginaktivasi bakteri. Inaktivasi bakteri dapat menginaktivasi bakteri. Inaktivasi bakteri dapat
berupa penghambatan pertumbuhan bakteri berupa penghambatan pertumbuhan bakteri (bakteristatik) atau bahkan membunuh bakteri (bakteristatik) atau bahkan membunuh bakteri
(bakterisidal).(bakterisidal).
Aktivitas bakterisid hampir semua Aktivitas bakterisid hampir semua senyawa telah dibandingkan dengan Fenol senyawa telah dibandingkan dengan Fenol
sebagai pembanding.sebagai pembanding.
Dinding sel bakteri gram negatif isinya lebih banyak Dinding sel bakteri gram negatif isinya lebih banyak mengandung lipidmengandung lipid dari pada dinding sel bakteri gram dari pada dinding sel bakteri gram
positif.positif. Ini mungkin dapat menjelaskan aktivitas Ini mungkin dapat menjelaskan aktivitas antibakteri yang lebih besar dari beberapa fenol larut antibakteri yang lebih besar dari beberapa fenol larut lemak terhadap bakteri gram negatif dibanding pada lemak terhadap bakteri gram negatif dibanding pada
bakteri gram positif (Doerge, 1982).bakteri gram positif (Doerge, 1982).
1.1. Perkolasi kayu secangPerkolasi kayu secang2.2. Pembuatan larutan stok perkolat secangPembuatan larutan stok perkolat secang3.3. Pembuatan Muller Hinton Broth/MH Broth Pembuatan Muller Hinton Broth/MH Broth
(Media Produksi)(Media Produksi)4.4. Peremajaan biakan murni Peremajaan biakan murni Pseudomonas Pseudomonas
aeruginosaaeruginosa5.5. Pembuatan larutan bakteri Pembuatan larutan bakteri Pseudomonas Pseudomonas
aeruginosaaeruginosa6.6. Pembuatan Nutrient Agar Plate Pembuatan Nutrient Agar Plate 7.7. Penentuan KHM dengan metode dilusi tabungPenentuan KHM dengan metode dilusi tabung8.8. Penentuan KBM dengan metode Penentuan KBM dengan metode streakingstreaking
Kayu Kayu SecangSecang
Perkolasi Kayu Perkolasi Kayu SecangSecang
Perkolat Kayu Perkolat Kayu secangsecang
IsolatIsolatPseudomonas Pseudomonas
aeruginosaaeruginosa
Peremajaan Peremajaan Biakan murni Biakan murni
pada NAPpada NAP
Penentuan KHM Penentuan KHM dengan metode dengan metode Dilusi TabungDilusi Tabung
Penentuan KBM Penentuan KBM dengan metode dengan metode
StreakingStreaking
Perkolasi kayu secang
Kayu SecangKayu Secang
Perkolat Kayu Perkolat Kayu SecangSecang
ditimbang sebanyak 200 gramditimbang sebanyak 200 gram dimasukkan dalam alat perkolasi dan diberi dimasukkan dalam alat perkolasi dan diberi
alas kertas saring dibagian bawahalas kertas saring dibagian bawah ditambahkan etanol 96% sebanyak 2 L ditambahkan etanol 96% sebanyak 2 L
hingga kayu secang terendam seluruhnyahingga kayu secang terendam seluruhnya wadah perkolasi ditutupwadah perkolasi ditutup didiamkan hingga pelarut berada 1-2 cm didiamkan hingga pelarut berada 1-2 cm
diatas bahan yang diekstraksidiatas bahan yang diekstraksi dialiri etanol 96 % melalui corong pisah dialiri etanol 96 % melalui corong pisah
sambil larutan yang berada dalam wadah sambil larutan yang berada dalam wadah perkolasi dialirkan keluarperkolasi dialirkan keluar
diatur supaya laju larutan yang keluar dan diatur supaya laju larutan yang keluar dan yang masuk samayang masuk sama
ditampung larutan hasil perkolasiditampung larutan hasil perkolasi dilakukan hingga larutan menjadi tak dilakukan hingga larutan menjadi tak
berwarnaberwarna dihilangkan kandungan etanolnya dengan dihilangkan kandungan etanolnya dengan
menggunakan menggunakan rotary evaporator vakumrotary evaporator vakum hingga menjadi sangat pekathingga menjadi sangat pekat
Penentuan KHM dengan metode dilusi tabungPenentuan KHM dengan metode dilusi tabung
Suspensi Bakteri Suspensi Bakteri Pseudomonas Pseudomonas
aeruginosa aeruginosa 101066 sel/mL sel/mL
DataData
dimasukkan pada tabung dimasukkan pada tabung reaksi 2-7 yang telah reaksi 2-7 yang telah disterilkan dengan disterilkan dengan perbandingan 1 mL suspensi perbandingan 1 mL suspensi bakteri dengan 1 mL perkolat bakteri dengan 1 mL perkolat secangsecangdimasukkan pada tabung dimasukkan pada tabung reaksi 1 perkolat secang reaksi 1 perkolat secang sebanyak 1mL tanpa sebanyak 1mL tanpa penambahan suspensi bakteripenambahan suspensi bakteridiinkubasi pada suhu 37 diinkubasi pada suhu 37 ooC C selama 24 jamselama 24 jamdiamati kekeruhan pada diamati kekeruhan pada masing-masing tabungmasing-masing tabungditentukan KHM (Kadar ditentukan KHM (Kadar Hambat Minimum)Hambat Minimum)
Perkolat Secang Perkolat Secang konsentrasi 0%, konsentrasi 0%,
1,5%, 1,7% 2%, 2,2%, 1,5%, 1,7% 2%, 2,2%, 2,4%2,4%
Penentuan KBM dengan metode Penentuan KBM dengan metode streakingstreaking
Tabung 2-7 HasilTabung 2-7 Hasildilusi tabungdilusi tabung
DataData
ditanam pada media padat NAPditanam pada media padat NAPdilakukan dilakukan streakingstreakingdiinkubasi pada suhu 37 diinkubasi pada suhu 37 ooC selama 24 jam C selama 24 jam dihitung jumlah koloni dihitung jumlah koloni Pseudomonas Pseudomonas aeruginosaaeruginosa dengan menggunakan dengan menggunakan counter counter colonycolonyditentukan KBM (Kadar Bunuh Minimum) ditentukan KBM (Kadar Bunuh Minimum) perkolat kayu secang terhadap perkolat kayu secang terhadap Pseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa
15
Metode ekstraksi yang digunakan adalah Metode ekstraksi yang digunakan adalah perkolasi. Tahap penyiapan sampel perkolasi. Tahap penyiapan sampel secara perkolasi ini menggunakan bahan secara perkolasi ini menggunakan bahan awal secang sebanyak 200gr dengan hasil awal secang sebanyak 200gr dengan hasil akhir perkolat secang sebanyak 48,3gr, akhir perkolat secang sebanyak 48,3gr, atau dengan kata lain diperoleh perkolat atau dengan kata lain diperoleh perkolat sebesar 24,15%.sebesar 24,15%.
Untuk mengetahui adanya kandungan Untuk mengetahui adanya kandungan senyawa turunan fenol dapat dilakukan senyawa turunan fenol dapat dilakukan dengan uji pendahuluan fenolik. Dari Uji dengan uji pendahuluan fenolik. Dari Uji Fenolik yang dilakukan menghasilkan reaksi Fenolik yang dilakukan menghasilkan reaksi positif yang ditunjukkan dengan terjadinya positif yang ditunjukkan dengan terjadinya perubahan warna dari kuning kecoklatan perubahan warna dari kuning kecoklatan menjadi hijau kecoklatan. Hal ini terjadi menjadi hijau kecoklatan. Hal ini terjadi karena senyawa fenol akan membentuk karena senyawa fenol akan membentuk senyawa kompleks dengan FeCl3senyawa kompleks dengan FeCl3
Reaksi Tanin dengan Reaksi Tanin dengan FeClFeCl33
Reaksi Asam Galat dengan Reaksi Asam Galat dengan FeClFeCl33
Reaksi Resorsinol dengan Reaksi Resorsinol dengan FeClFeCl33
OOH
OH
OH
OH
OH
FeCl3 FeOOH
OH
OH
O
OH
3HCl+
Tanin
3
3
+
O
OH
HO
HO
HO
FeCl3 Fe
O
O
HO
HO
HO
3HCl+
Asam Galat3
+3
OH
OH
FeCl3+
OH
O
3
Fe 3HCl+
Resorsinol
3
Prinsip dari uji antibakteri ini adalah mengetahui Prinsip dari uji antibakteri ini adalah mengetahui potensi perkolat secang dalam menghambat potensi perkolat secang dalam menghambat pertumbuhan bakteri pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa dengan menggunakan metode dilusi tabung untuk dengan menggunakan metode dilusi tabung untuk menentukan KHM (Kadar Hambat Minimum) dan menentukan KHM (Kadar Hambat Minimum) dan dilanjutkan dengan penanaman bakteri pada dilanjutkan dengan penanaman bakteri pada lempeng agar untuk mengetahui besarnya KBM lempeng agar untuk mengetahui besarnya KBM (Kadar Bunuh Minimum).(Kadar Bunuh Minimum). Penentuan KHM (Kadar Hambat Minimum) Perkolat Kayu Penentuan KHM (Kadar Hambat Minimum) Perkolat Kayu Secang Terhadap Pertumbuhan Bakteri Secang Terhadap Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas Pseudomonas aeruginosaaeruginosa dengan Metode Dilusi Tabung dengan Metode Dilusi Tabung
Keterangan:Keterangan:a : konsentrasi secang 0%a : konsentrasi secang 0%b : konsentrasi secang 1,5%b : konsentrasi secang 1,5%c : konsentrasi secang 1,7%c : konsentrasi secang 1,7%d : konsentrasi secang 2%d : konsentrasi secang 2%e : konsentrasi secang 2,2%e : konsentrasi secang 2,2%f f : konsentrasi secang 2,4%: konsentrasi secang 2,4%
Hasil Pengamatan Tingkat Kekeruhan Pada Tabung ReaksiHasil Pengamatan Tingkat Kekeruhan Pada Tabung Reaksi
IsolatIsolat Konsentrasi Perlakuan Perkolat Kayu Secang Konsentrasi Perlakuan Perkolat Kayu Secang (%b/v)(%b/v)
KontrolKontrolBahanBahan
0%0% 1,51,5 1,71,7 22 2,22,2 2,42,4
Isolat Isolat AA
++++++++ ++++++++ ++++++ ++++ -- -- --
Isolat Isolat BB
++++++++ ++++++++ ++++++ ++++ -- -- --
Isolat Isolat CC
++++++++ ++++++++ ++++++ ++++ -- -- --
Isolat Isolat DD
++++++++ ++++++++ ++++++ ++++ -- -- --
Untuk mengetahui Kadar Bunuh Minimum (KBM) Untuk mengetahui Kadar Bunuh Minimum (KBM) dari perkolat kayu secang maka hasil dari Uji Dilusi dari perkolat kayu secang maka hasil dari Uji Dilusi Tabung yang telah dilakukan ditanam (Tabung yang telah dilakukan ditanam (streaking)streaking) pada media pertumbuhan NApada media pertumbuhan NA
Inokulum Asal (OI)Inokulum Asal (OI)P. aeruginosa + 0% P. aeruginosa + 0%
SecangSecangP. aeruginosa + 1,5% P. aeruginosa + 1,5%
SecangSecang
Berikut ini adalah gambaran mengenai efektifitas Berikut ini adalah gambaran mengenai efektifitas dari penambahan perkolat secang terhadap dari penambahan perkolat secang terhadap pertumbuhan bakteri pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa setelah diinkubasikan selama 24 jam:setelah diinkubasikan selama 24 jam:
P. aeruginosa + 1,7% P. aeruginosa + 1,7% SecangSecang
P. aeruginosa + 2% P. aeruginosa + 2% SecangSecang
P. aeruginosa + 2,2% P. aeruginosa + 2,2% SecangSecang
P. aeruginosa + 2,4% P. aeruginosa + 2,4% SecangSecang
Hasil penghitungan koloni dengan Hasil penghitungan koloni dengan menggunakan menggunakan colony countercolony counter setelah setelah dilakukan penanaman dilakukan penanaman Pseudomonas Pseudomonas aeruginosaaeruginosa pada media padat pada media padat Nutrient Agar Nutrient Agar Plate Plate (NAP)(NAP)
Hasil Pengamatan Jumlah Koloni pada Media NAP (CFU/ml)Hasil Pengamatan Jumlah Koloni pada Media NAP (CFU/ml)
NoNo Strain Strain IsolaIsola
tt
Kosentrasi Ektrak Kayu SecangKosentrasi Ektrak Kayu Secang
OIOI 0%0% 1,5%1,5% 1,7%1,7% 2%2% 2,2%2,2% 2,4%2,4%
11 Isolat AIsolat A 263263 2,6.102,6.1055 214214 7676 77 11 00
22 Isolat BIsolat B 227227 1,6.101,6.1055 293293 8080 1212 00 00
33 Isolat CIsolat C 298298 1,6.101,6.1055 226226 6464 1616 22 00
44 Isolat DIsolat D 318318 3,0.103,0.1055 291291 101101 3333 44 00
Pengaruh Konsentrasi secang terhadap pertumbuhan P.aeruginosa
1
10
100
1000
10000
100000
1000000
0% 1,50% 1,70% 2% 2,20% 2,40%
Konsentrasi Perkolat Secang
Jum
lah
Ko
lon
i bak
teri
Isolat A
Isolat B
Isolat C
Isolat D
Konsentrasi secang yang dapat menghambat Konsentrasi secang yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa Pseudomonas aeruginosa (KHM) ditunjukkan dengan hasil biakan yang (KHM) ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai tampak jernih (tidak ada pertumbuhan mulai tampak jernih (tidak ada pertumbuhan mikroba) adalah KHM dari mikroba) adalah KHM dari senyawasenyawa, sehingga , sehingga dari pengamatan tingkat kekeruhan pada dari pengamatan tingkat kekeruhan pada masing-masing tabung dapat diketahui KHM masing-masing tabung dapat diketahui KHM (Kadar Hambat Minimum) perkolat secang (Kadar Hambat Minimum) perkolat secang adalah pada konsentrasi 2,2%. Pada adalah pada konsentrasi 2,2%. Pada konsentrasi 2,2% inilah hasil biakan dalam konsentrasi 2,2% inilah hasil biakan dalam tabung mulai tampak jernih.tabung mulai tampak jernih. Dari hasil perhitungan koloni bakteri Dari hasil perhitungan koloni bakteri
Pseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa dapat diketahui bahwa dapat diketahui bahwa nilai KBM perkolat kayu secang terhadap nilai KBM perkolat kayu secang terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa adalah 2,4%. Hal ini didasarkan pada tidak adanya adalah 2,4%. Hal ini didasarkan pada tidak adanya bakteri yang tumbuh pada konsentrasi tersebut bakteri yang tumbuh pada konsentrasi tersebut dan menurut Finegold (1986), KBM juga dapat dan menurut Finegold (1986), KBM juga dapat diartikan sebagai kadar diartikan sebagai kadar senyawasenyawa antimikroba antimikroba terendah yang menunjukkan pertumbuhan bakteri terendah yang menunjukkan pertumbuhan bakteri kurang dari 0,1% dari inokulum asal.kurang dari 0,1% dari inokulum asal.
Menurut Brooks Menurut Brooks et al. et al. (2005) pertumbuhan bakteri (2005) pertumbuhan bakteri yang terhambat atau kematian bakteri akibat yang terhambat atau kematian bakteri akibat suatu zat antibakteri dapat disebabkan oleh suatu zat antibakteri dapat disebabkan oleh penghambatan terhadap sintesis dinding sel, penghambatan terhadap sintesis dinding sel, penghambatan terhadap fungsi membran sel, penghambatan terhadap fungsi membran sel, penghambatan terhadap sintesis protein, atau penghambatan terhadap sintesis protein, atau penghambatan terhadap sintesis asam nukleat.penghambatan terhadap sintesis asam nukleat.
Di antara berbagai kerusakan yang dapat terjadi pada Di antara berbagai kerusakan yang dapat terjadi pada sel bakteri tersebut, yang mungkin terjadi pada bakteri sel bakteri tersebut, yang mungkin terjadi pada bakteri Pseudomonas aeruginosa Pseudomonas aeruginosa akibat pemberian perkolat akibat pemberian perkolat kayu secang adalah penghambatan terhadap sintesis kayu secang adalah penghambatan terhadap sintesis dinding sel. Ini didasarkan pada adanya kandungan dinding sel. Ini didasarkan pada adanya kandungan senyawa-senyawa fenol (Harborne, 1987).senyawa-senyawa fenol (Harborne, 1987). Menurut Gilman (1991), pada perusakan membran sel, ion Menurut Gilman (1991), pada perusakan membran sel, ion H+ dari senyawa fenol dan turunannya akan menyerang H+ dari senyawa fenol dan turunannya akan menyerang gugus polar (gugus fosfat) sehingga molekul fosfolipid gugus polar (gugus fosfat) sehingga molekul fosfolipid akan terurai menjadi gliserol, asam karboksilat, dan asam akan terurai menjadi gliserol, asam karboksilat, dan asam fosfat. Hal ini mengakibatkan fosfolipid tidak mampu fosfat. Hal ini mengakibatkan fosfolipid tidak mampu mempertahankan bentuk membran sel, akibatnya mempertahankan bentuk membran sel, akibatnya membran sel akan bocor dan bakteri akan mengalami membran sel akan bocor dan bakteri akan mengalami hambatan pertumbuhan atau bahkan kematian.hambatan pertumbuhan atau bahkan kematian.
R C
O
O CH
H2C
H2C
O
O
C
P
O
R
O
O
O
OH
OH
OH CH
H2C
H2C
OH
OH
R C OH
O
H3PO4
OH
O
+
+ + +
FosfolipidFosfolipid ResorsinolResorsinol
Asam KarboksilatAsam KarboksilatGliserolGliserol Asam FosfatAsam Fosfat
Mekanisme perusakan senyawa fosfolipid pada Mekanisme perusakan senyawa fosfolipid pada membran sel bakteri oleh senyawa Resorsinolmembran sel bakteri oleh senyawa Resorsinol
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat Dari penelitian yang telah dilakukan dapat didisimpulsimpulkkan bahwa:an bahwa:•Perkolat kayu secang mempunyai potensi Perkolat kayu secang mempunyai potensi sebagai penghambat pertumbuhan bakteri sebagai penghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa•Nilai KHM (Kadar Hambat Minimum) perkolat Nilai KHM (Kadar Hambat Minimum) perkolat kayu secang terhadap pertumbuhan bakteri kayu secang terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosaPseudomonas aeruginosa adalah pada adalah pada konsentrasi 2,2%konsentrasi 2,2%•Nilai KBM (Kadar Bunuh Minimum) perkolat kayu Nilai KBM (Kadar Bunuh Minimum) perkolat kayu secang terhadap pertumbuhan bakteri secang terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa Pseudomonas aeruginosa adalah pada adalah pada konsentrasi 2,4konsentrasi 2,4%%
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pada rentang Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pada rentang konsentrasi yang lebih rendah untuk mengetahui konsentrasi yang lebih rendah untuk mengetahui lebih tepat konsentrasi KHM dan KBM perkolat kayu lebih tepat konsentrasi KHM dan KBM perkolat kayu secang, serta diperlukan penelitian lebih spesifik secang, serta diperlukan penelitian lebih spesifik mengenai senyawa yang menghambat pertumbuhan mengenai senyawa yang menghambat pertumbuhan P. aeruginosaP. aeruginosa yang terkandung dalam kayu secang. yang terkandung dalam kayu secang.