Presentasi Kdk Prospek Obat Tradisional
-
Upload
dwi-mustika-handayani -
Category
Documents
-
view
296 -
download
8
Transcript of Presentasi Kdk Prospek Obat Tradisional
PROSPEK OBAT TRADISIONAL
BAGI PERKEMBANGA
N INDUSTRI AGROMEDISIN
POTENSI, TANTANGAN, KENDALA, dan STRATEGI BANGSA INDONESIA
OBAT TRADISIONAL ? Obat tradisional adalah bahan /
ramuan dari tumbuhan, hewan, sediaan galenik, campuran dan diracik secara tradisional dan berdasarkan pengalaman.
Tanaman obat telah dimanfaatkan sebagai bahan baku jamu, sediaan ekstrak terstandar dan sediaan fitofarmaka
MENGAPA TRADISIONAL ?
Ih .... Ngeri yaaaaah
INDUSTRI OBAT OBATAN DI INDONESIA Dibagi 3, obat tradisional, fitofarmaka,
dan obat farmasi atau sintetis PERBEDAAN :
Obat tradisional
Fitofarmaka Obat farmasi
individual Berlaku umum Berlaku umum
Belum ada standar
standar Standar
Efektifitas berdasarkan tradisi
Efektifitas teruji
Pharmacodynamic teruji
Obat bebas Obat bebas Obat keras
Pemasaran iklan Pemasaran dokter dan iklan
Pemasaran melalui dokter
Pengujian Produk Obat tradisonal jamu hanya melalui uji pra klinis, sedangkan pengujian produk fitofarmaka harus melalui uji praklinis dan klinis yang berpedoman kepada SK Menteri Kesehatan tentang pedoman fitofarmaka No.761/Menkes/SK/IX/1992 dan Peraturan Menkes RI. No.760/Menkes/Per/ IX/1992
CONTOH TANAMAN OBAT TRADISIONAL1. Pagagan2. Temulawak 3. Minyak Ikan4. Jati Belanda5. Pulai 6. Sambiloto 7. Benalu Teh8. Buah Makasar
Mahkota Dewa Temu Putih Tapak Dara Rumput Mutiara Ketepeng Cina Patikan kebo Tapak liman Pace
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OBAT TRADISIONAL + Memiliki efek samping
yang saling mendukung jika berada dalam satu ramuan dengan komponen yang berbeda
Memiliki efek samping yang relatif rendah
Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit yang diakibatkan pertukaran zat di dalam tubuh dan keturunan.
- Takaran harus
tepat. Harus tepat
memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan masing-masing
MASALAH TUMBUHAN OBAT YANG DIHADAPI Sulitnya mengenali jenis tumbuhan,
berbeda tempat berbeda nama Kurangnya sosialisasi tentang manfaat
tanaman obat, terutama di kalangan Dokter
Penampilan obat tradisional yang kurang menarik / terkesan kuno
Kurangnya penelitian yang komprehensif dan intergratif ttg tanaman obat terutama di kalangan dokter
Kurangnya pengenalan ilmu obat tradisional di institusi pendidikan
ALTERNATIVE SOLUSI Sosialisasi obat tradisional di institusi
pendidikan Mengintegrasikan tumbuhan obat dalam
pelayanan2 kesehatan Mendukung segala kegiatan ilmiah
penelitian terhadap tumbuhan obat Peninjauan sistem pendidikan terhadap
ilmu kesehatan dan kedokteran agar memberi porsi yg cukup untuk tumbuhan obat
BAGAIMANA PROSPEK PERKEMBANGAN AGROMEDISIN ?
PROSPEKNYA CERAH
ALASAN : Tersedianya sumber daya alam yang
melimpah- Indonesia dengan kekayaan alam nomor 2 setelah Brazil
Sejarah turun – temurun pengobatan tradisional bangsa Indonesia- sudah sangat dekat dengan kehidupan bangsa Indonesia
Isu global “back to nature”- kepercayaan bahwa yang alami lebih aman dan tidak terlalu memiliki efek samping
Krisis moneter- 1997 -> menyebabkan harga obat sintetik melonjak tinggi
PLASMA NUTFAH TUMBUHAN OBAT DI INDONESIA Hutan tropika tertinggi kedua setelah
brazil 40.000 jenis flora, 30.000 di Indonesia,
940 tanaman obat 283 tanaman obat -> industri obat
tradisional (Ditjen POM(1991)) masyarakat lokal paham manfaat
berbagai jenis tumbuhan lokal
POTENSI TUMBUHAN OBAT DI INDONESIA 13 komoditi tumbuhan obat unggulan
(temulawak, jati belanda, sambiloto, mengkudu, pepagan, daun ungu, sanrego, pasak bumi, daun jinten, kencur, pala, jambu mete, dan tempuyung) nilai ekonomi tinggi, peluang pasar dan potensi produksi, peluang pengembangan teknologi
Peluang tinggi karena permintaan tinggi tawaran produk obat alami dan fitofarmaka
PERKEMBANGAN INDUSTRI OBAT TRADISIONAL (IOT) DAN INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL (IKOT) DI INDONESIA
Tahun IOT Pertumbuhan (%)
IKOT Pertumbuhan (%)
Total Pertumbuhan (%)
1998 79 -- 608 -- 687 --
1999 87 9.19 722 18.57 809 17.75
2000 93 6.89 856 18.55 949 17.30
2001 98 5.37 899 5.02 997 5.05
2002 105 7.14 907 0.89 1012 1.50
TUMBUHAN OBAT INDONESIA DI PASARAN DUNIA
TAHUN NILAI EKSPOR (juta USD) NILAI PERTUMBUHAN (%)1998 4.8 -
1999 5.5 15.392000 7.4 33.64
2001 5.3 -23.24
Oktober 2002 3.6 -23.17
Mengalami pasang surut akibat kualitas yang beragam dan belum adanya standardisasi mutu bahan baku dan simplisia
Bahkan 14 spesies tumbuhan asal Indonesia digunakan sebagai bahan baku obat2an di USA karena mengandung senyawa aktif yang penting
Rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut ini
no Spesies tumbuhan Senyawa aktif khasiat
1 Anamirta cocculus Picrotoxin Analeptic
2 Andrographis paniculata
Andrografolid Neoandrografolid
Bacillary dysentery
3 Areca catechu Arecoline Anthelninthic
4 Azadirachta indica Azadi rachtin Insektisida
5 Catharanthus roseus Vinblastin Anti kanker
6 Centella asiatica Asiaticosoda Vincristine Keterbelakangan
7 Cephaelisipe cacaermacha
Emetin Amobelisida
8 Cinnamomum campora Camphor Rubefacient
9 Datura metel Scopolamin Sedative
10 Dioscorea spp Diosgenin Kontraseptik
11 Rauwolfia serpentina Ajmalisin Reserpin Anti hipertensi
12 Ricinus communis Castrol oil Laxative
13 Digitalis purpurea DigitalinDigitoxinnitalin
Cardiotonic
14 Strychnos spp Strychine CNS Stimulant
KENDALA DAN STRATEGI AGROMEDISIN INDONESIA Tingginya penggunaan obat tradisional
dan fitofarmaka tingginya permintaan penyediaan bahan baku secara kontinu
Beberapa mengandalkan panenan hutan eksplorasi kelangkaan imbangi dengan upaya konservasi
Ketersediaan lahan luas peningkatan produksi secara intensifikasi dan ekstensifikasi
Mutu yang tidak konsisten penelitian dan proses standardisasi lebih lanjut
APA YANG KITA HADAPI SEKARANG ? KENDALA DAN STRATEGI .
Pasar AFTA 2010 pangsa pasar bertambah besar memperoleh keuntungan .
Tingginya persaingan persaingan industri jamu dan tradisional bersaing tak hanya dengan perusahaan farmasi indonesia tapi juga asing perlu peningkatan daya saing
Impor bahan baku, beberapa simplisia masih diimpor dari luar negeri karena kualitas petani indonesia di bawah standar fitofarmaka pengurangan devisa diperlukan usaha peningkatan kualitas
DIPERLUKAN SINERGI permintaan lebih cepat dari produksi, harga
komoditas dalam negeri tidak merangsang petani untuk berproduksi, harga input mengalami kenaikan, kredit terbatas, insentif petani sangat rendah. komunikasi antara pusat penelitian dan pengembangan (Balitro, BPTP, universitas/institut) dengan petani atau pelaku agribisnis kurang intensif.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) diimbau mengintensifkan sinergi dengan pengusaha agribisnis (termasuk petani) telah dibentuk Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) di 12 propinsi + usat Penelitian Obat Tradisional (PPOT) di berbagai PTN
TERIMA KASIH !