PRAKTIKUM ENTEROBACTERIACEAE

10
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang PRAKTIKUM ENTEROBACTERIACEAE Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan cara-cara pemeriksaan feses secara bakteriologis umtuk mencari kuman-kuman usus pathogen. Di dalam feses terdapat bermacam-macam kuman. Untuk mencari generasi yang pathogen dari golongan enterobacteriaceae, kita memerlukan medium yang selektif, yaitu suatu medium yang menghambat pertumbuhan kuman yang lain (dalam hal ini kuman gram positif), dan menumbuhkan kuman-kuman yang kita cari (dalam hal ini kuman gram negatif). Medium demikian biasanya mengandung zat-zat garam empedu yang menghambat pertumbuhan kuman gram positif. Genera salmonella dan shigella adalah golongan enterobactericeae yang sering menimbulkan infeksi pada gastrointestinalis. Kadang-kadang pertumbuhan kuman-kuman pada media tersebut kurang subur, sehingga sering terjadi hasil

description

entero

Transcript of PRAKTIKUM ENTEROBACTERIACEAE

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PRAKTIKUM ENTEROBACTERIACEAE

Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan cara-cara pemeriksaan

feses secara bakteriologis umtuk mencari kuman-kuman usus pathogen.

Di dalam feses terdapat bermacam-macam kuman. Untuk mencari

generasi yang pathogen dari golongan enterobacteriaceae, kita memerlukan

medium yang selektif, yaitu suatu medium yang menghambat pertumbuhan

kuman yang lain (dalam hal ini kuman gram positif), dan menumbuhkan

kuman-kuman yang kita cari (dalam hal ini kuman gram negatif). Medium

demikian biasanya mengandung zat-zat garam empedu yang menghambat

pertumbuhan kuman gram positif.

Genera salmonella dan shigella adalah golongan enterobactericeae yang

sering menimbulkan infeksi pada gastrointestinalis.

Kadang-kadang pertumbuhan kuman-kuman pada media tersebut kurang

subur, sehingga sering terjadi hasil pemeriksaan menjadi negative. Untuk dapat

mengatasi hal tersebut biasanya digunakan medium selsktif (dimana terlebih

dahulu ditanam pada enrichment medium misalnya selenith Broth atau

Tetrethionate broth). dengan demikian selain sebagai Enrichment medium juga

selektif untuk genera diatas.

Umumnya untuk pemeriksaan lanjutan terhadap kuman golongan

Enterobactericeae dilakukan beberapa reaksi biokimia.

BAB II

PEMBAHASAN

Praktikum Enterobactericeae

1. Pemeriksaan indol

Medium yang mengandung tryptophan. Beberapa jasad renik dapat membentuk

indol dari asam amino ini.

Cara kerja:

Dengan menggunakan ose sterii, diambil sebagian koloni dari NA miring lalu

diinokulasikan pada media indol (media cair yang tidak mengandung hidrat

arang dan kaya akan tripthopan ) dengan cara diaduk, kemudian diinkubasikan

pada suhu 37C selama 24 jam. Pada media indol ditambhkan 1-2 tetes reagen

kovacs.

- Reaksi positif : terbentuk cincin merah pada permukaan biaakan karena indol

yang dihasilkan oleh bakteri bereaksi dengan P-dimela minobenzaldehid yang

terkandung dalam reagen kovacs

- Reaksi negative : terbentuk cincin hijau pada permukaan biaakan karena

bacteri tersebut tidak menggunakan tripthopan sebagai sumber energy sehingga

bacteri tidak mampu menghasilkan indol.

2. Percobaan merah metil-voges proskauer (MR-VP)

Media yang digunakan adalah MRVP Broth

Cara kerja :

a. Uji MR : 5 ml dari biakan yang berumur 5 hari dalam media glukosa

phosphate ditambahkan 5 tetes larutan merah methyl.

- Reaksi positif : warna media menjadi merah karena bakteri mampu

mendegradasi glukosa menjadi asam

- Reaksi negatife : tidak terjadi perubahan warna akibat bakteri tidak mampu

mendegradasi glukosa menjadi produk asam

b. Uji VP : 5ml dari biakan berumur 48 jam ditambahkan 0,6 ml larutan alpha

napthol 5% (reagen barrit A) dan 0,2 ml KOH (Reagen Barrit B). Selanjutnya

kocok tabung dan diamkan.

- Reaksi positif : media berwarna merah karena bacteri mampu mendegradasi

glukosa menjadi asam pyruvate

- Reaksi negative : media berwarna kuning karena bakteri tidak mampu

mendegradasi glukosa menjadi asam pyruvate

3. Pemakaian Sitrat (Simon’s citrate agar)

Media mengandung :

natrium citrate

brom thymol blue

garam-garam ammonium

Uji ini digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme menggunakan

sitrat sebagai sumber karbon dan energy.

Cara kerja :

Dengan menggunakan ose steril, diambil biakan dari NA miring, lalu ditanam

pada media simmons’s sitrat dangan cara digores secara zigzag pada

permukaannya. Diinkubasikan pada suhu 37C selama 24 jam, kemudian periksa

ada atau tidaknya pertumbuhan.

- Reaksi positif : media bewarna biru akibat bakteri dapat mengkonversi sitrat

menjadi oksaloasetat

- Reaksi negative : tidak terjadi perubahan warna karena bakteri tidak dapat

mengkonversi sitrat menjadi oksaloasetat.

4. SIM (Sulfid Indol Mortility)

Cara kerja :

Dengan menggunakan ose steril, diambil koloni dari biakan Mc.Conkey agar,

kemudian ditanam pada medium SIM dengan cara menusuk ose tegak lurus

sampai ke seperempat dari dasar tabung. Inkubasikan pada suhu 37C selama 24

jam.

Reaksi positif : warna hitam karena bakteri mampu menghasilkan H2S

Reaksi negative : tidak terjadi perubahan warna karena bakteri tidak mampu

menghasilkan H2S

HASIL UJI SIM

5. Uji Fermentasi Karbohidrat

Cara kerja :

Dengan menggunakan ose steril, diambil biakan dari NA miring, lalu ditanam

pada media glukosa, sukrosa, laktosa, dan manitol dengan cara mengaduk

dengan ose secara perlahan-lahan dipermukaan tabung. Laludihomogenkan .

diinkubasikan suhu 37C selama 24 jam.

Media yang digunakan :

Phenol Red lactose broth

Phenol Red Dextrose broth

Phenol Red sucrose broth

Phenol Red manitol broth

Uji ini dirancang untuk mendeteksi perubahan pH yang terjadi jika fermentasi

dari karbohidrat tersebut berlangsung

- Reaksi positif : warna kuning, karena bakteri mampu menjadi Ph asam yang

lebih banyak

- Reaksi negatif : media merah karena bakteri mampu menjadi Ph basa dengan

indicator phenol Red

HASIL UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT

6. Uji TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

Cara kerja :

Dengan menggunakan ose steril, diambil biakan dari NA miring, lalu ditanam

pada media TSIA dengan cara menusuk ose sampai sepertiga dasar tabung.

Kemudian diangkat dan dan digores secara zigzag pada permukaannya.

Inkubasikan pada suhu 37C selama 24 jam.

- Reaksi positif : Butt dan Siant bewarna kuning Karen bakteri bersifat asam

dengan indicator peragian laktosa dan sukrosa

- Reaksi negative : media TSIA bewarna hitam menandakan bakteri tersebut

menghasilkan gas H2S.

HASIL UJI TSIA