PR SC cito

4
Persalinan Dengan Operasi Caesar Tindakan operasi caesar ini hanya dilakukan jika terjadi kemacetan pada persalinan normal atau jika ada masalah pada proses persalinan yang dapat mengancam nyawa ibu dan janin. Keadaan yang memerlukan operasi caesar, misalnya gawat janin, jalan lahir tertutup plasenta (plasenta previa totalis), persalinan meacet, ibu mengalami hipertensi (preeklamsia), bayi dalam posisi sungsang atau melintang, serta terjadi pendarahan sebelum proses persalinan. Pada beberapa keadaan, tindakan operasi caesar ini bisa direncanakan atau diputuskan jauh-jauh hari sebelumnya. Operasi ini disebut operasi caesar elektif. Kondisi ini dilakukan apabila dokter menemukan ada masalah kesehatan pada ibu atau ibu menderita suatu penyakit, sehingga tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Misalnya ibu menderita diabetes, HIV/AIDS, atau penyakit jantung, caesar bisa dilakukan secara elektif atau darurat (emergency). Elektif maksudnya operasi dilakukan dengan perencanaan yang matang jauh hari sebelum waktu persalinan. Sedangkan emergency berarti caesar dilakukan ketika proses persalinan sedang berlangsung, namun karena suatu keadaan kegawatan maka operasi caesar harus segera dilakukan. Operasi Caesar Terencana (elektif) Pada operasi caesar terencana (elektif), operasi caesar telah direncanakan jauh hari sebelum jadwal melahirkan dengan mempertimbangkan keselamatan ibu maupun janin. Beberapa keadaan yang menjadi pertimbangan untuk melakukan operasi caesar secara elektif, antara lain : 1. Janin dengan presentasi bokong : Dilakukan operasi caesar pada janin presentasi bokong pada kehamilan pertama, kecurigaan janin cukp besar sehingga dapat terjadi kemacetan persalinan (FETO PELPIC DISPROPORTION), janin dengan kepala menengadah (DEFLEKSI), janin dengan lilitan tali pusat, atau janin dengan presentasi kaki. 2. Kehamilan kembar : Pada kehamilan kembar dilihat presentasi terbawah janin apakah kepala, bokong, atau melintang. Masih mungkin dilakukan persalinan pervaginam jika persentasi kedua janin adalah kepala-kepala. Namun, dipikirkan untuk melakukan caesar pada kasus janin pertama/terbawah selain presentasi kepala. pada USG juga dilihat apakah masing-masing janin memiliki kantong ketuban sendiri-sendiri yang terpisah, atau keduanya hanya memiliki satu kantong ketuban. Pada kasus kehamilan kembar dengan janin hanya memiliki satu kantong ketuban, resiko untuk saling mengait/menyangkut satu sama lain terjadi lebih tinggi, sehingga perlu dilakukan caesar

description

gg

Transcript of PR SC cito

Page 1: PR SC cito

Persalinan Dengan Operasi CaesarTindakan operasi caesar ini hanya dilakukan jika terjadi kemacetan pada persalinan

normal atau jika ada masalah pada proses persalinan yang dapat mengancam nyawa ibu

dan janin. Keadaan yang memerlukan operasi caesar, misalnya gawat janin, jalan lahir

tertutup plasenta (plasenta previa totalis), persalinan meacet, ibu mengalami hipertensi

(preeklamsia), bayi dalam posisi sungsang atau melintang, serta terjadi pendarahan

sebelum proses persalinan.

Pada beberapa keadaan, tindakan operasi caesar ini bisa direncanakan atau diputuskan

jauh-jauh hari sebelumnya. Operasi ini disebut operasi caesar elektif. Kondisi ini

dilakukan apabila dokter menemukan ada masalah kesehatan pada ibu atau ibu

menderita suatu penyakit, sehingga tidak memungkinkan untuk melahirkan secara

normal. Misalnya ibu menderita diabetes, HIV/AIDS, atau penyakit jantung, caesar bisa

dilakukan secara elektif atau darurat (emergency). Elektif maksudnya operasi dilakukan

dengan perencanaan yang matang jauh hari sebelum waktu persalinan. Sedangkan

emergency berarti caesar dilakukan ketika proses persalinan sedang berlangsung,

namun karena suatu keadaan kegawatan maka operasi caesar harus segera dilakukan.

Operasi Caesar Terencana (elektif)Pada operasi caesar terencana (elektif), operasi caesar telah direncanakan jauh hari

sebelum jadwal melahirkan dengan mempertimbangkan keselamatan ibu maupun janin.

Beberapa keadaan yang menjadi pertimbangan untuk melakukan operasi caesar secara

elektif, antara lain :

1. Janin dengan presentasi bokong : Dilakukan operasi caesar pada janin presentasi

bokong pada kehamilan pertama, kecurigaan janin cukp besar sehingga dapat terjadi

kemacetan persalinan (FETO PELPIC DISPROPORTION), janin dengan kepala menengadah

(DEFLEKSI), janin dengan lilitan tali pusat, atau janin dengan presentasi kaki.

2. Kehamilan kembar : Pada kehamilan kembar dilihat presentasi terbawah janin apakah

kepala, bokong, atau melintang. Masih mungkin dilakukan persalinan pervaginam jika

persentasi kedua janin adalah kepala-kepala. Namun, dipikirkan untuk melakukan caesar

pada kasus janin pertama/terbawah selain presentasi kepala. pada USG juga dilihat

apakah masing-masing janin memiliki kantong ketuban sendiri-sendiri yang terpisah,

atau keduanya hanya memiliki satu kantong ketuban. Pada kasus kehamilan kembar

dengan janin hanya memiliki satu kantong ketuban, resiko untuk saling

mengait/menyangkut satu sama lain terjadi lebih tinggi, sehingga perlu dilakukan caesar

terencana.Pada kehamilan ganda dengan jumlah janin lebih dari dua (misal 3 atau lebih),

disarankan untuk melakukan operasi caesar terencana.

3. Plasenta previa : artinya plasenta terletak dibawah dan menutupi mulut rahim. Karena

sebelum lahir janin mendapat suplai makanan dan oksigen, maka tidak mungkin

plasenta sebagai media penyuplai lahir/ lepas terlebih dulu dari janin karena dapat

mengakibatkan kematian janin. Plasenta terdiri dari banyak pembuluh darah, lokasi

plasenta yang menutupi jalan lahir, sangat rawan dengan terjadinya pendarahan. Apabila

terjadi kontraksi pada rahim, maka sebagian plasenta yang kaya pembuluh darah ini

Page 2: PR SC cito

akan terlepas dan menimbulkan pendarahan hebat yang dapat mengancam nyawa janin

dan ibu.

4. Kondisi medis ibu : preeklamsia, kencing manis (diabetes militus), herpes, penderita

HIV/AIDS, penyakit jantung, penyakit paru kronik, atau tumor rahim (mioma) yang

ukurannya besaratau menutupi jalan lahir, kista yang menghalangi turunnya janin, serta

berbagai keadaan lain merupakan hal-hal yang menyebabkan operasi caesar lebih

diutamakan.

5. Masalah pada janin : Misanya pada janin dengan oligohidramnion (cairan ketuban

sedikit) atau janin dengan gangguan perkembangan.

Operasi Caesar Darurat (Emergency)Yang dimaksud operasi caesar darurat adalah jika operasi dilakukan ketika proses

persalinan telah berlangsung. Hal ini terpaksa dilakukan karena ada masalah pada ibu

maupun janin. Beberapa keadaan yang memaksa terjadinya operasi caesar darurat,

antara lain :

Persalinan macetKeadaan ini dapat terjadi pada fase pertama (fase lilatasi) atau fase kedua (ketika Anda

mengejan). Jika persalinan macet pada fase pertama, dokter akan memberi obat yang

disebut oksitosin untuk menguatkan kontraksi otot-otot rahim. Dengan demikian mulut

rahim dapat membuka. Ada teknik lain, yaitu memecahkan selaput ketuban atau

memberikan cairaan infus intrafena jika Anda kekurangan cairan /dehidrasi. Jika cara-

cara itu tidak berhasil, maka operasi caesar akan dilakukan.

Jika persalinan macet pada fase kedua, dokter harus segera memutuskan apakah

persalinan dibantu dengan vakum atau forsep atau perlu segera dilakukan operasi

caesar. Hal yang menjadi   pertimbangan untuk melanjutkan persalinan pervaginam

dengan alat (berbantu) atau operasi caesar, tergantung pada penurunan kepala janin

didasar tanggul, keadaan tanggul ibu, dan ada tidaknya kegawatan pada janin.

Persalinan macet merupakan penyebab tersering operasi caesar. Beberapa alasan yang

dijadikan pertimbangan ialah kontraksi tidak lagi efektif, janin terlalu besar semantara

jalan lahir ibu sempit, dan posisi kepala janin yang tadak memungkinkan dilakukan

penarikan dengan vakum maupun forsep.

Stres pada janinKetika janin stres, dia akan kekurangan oksigen. Pada pemeriksaan klinik tanpak bahwa

denyut jantung janin menurun. Secara normal, selama terjadi kontraksi denyut

jantung      janin menurun sedikit, namun akan kembali ke prekwensi asalnya, jika :

- Prolaps tali pusat: jika tali pusat keluar melalui mulut rahim, dia bisa terjepit, sehingga

suplai darah dan oksigen kejanin berkurang. Keadaan ini berbahaya jika janin dilahirkan

secara normal lewat vagina, sehingga memerlukan tindakan operasi caesar segara.

- Perdarahan : Jika Anda mengalami perdarahan yang banyak akibat plasenta terlepas

dari rahim, atau karena alasan lain, maka harus dilakukan operasi caesar.

Page 3: PR SC cito

- Stres janin berat : Jika denyut jantung janin menurun sampai 70x per menit, maka

harus segera dilakukan operasi caesar. Normalnya denyut jantung janin adalah 120/160x

per menit.

Teknik PembiusanSebelumnya, Anda akan dibius oleh dokter ahli anestesi agar tidak merasakan nyeri.

Cara pembiusan ada dua macam, yaitu secara regional atau bius umum.

Pertama, pembiusan secara regional dilakukan pada daerah tulang belakang. Cara ini

disebut anestesi spinal. Anda masih sadar namun bagian perut hingga kaki tidak dapat

merasakan apapun. Kemudian, sayatan pada bagian perut pun dimulai. Pertama adalah

menyayat dinding perut bagian bawah sepanjang kurang lebih 20 cm. Dilanjutkan

dengan menyayat dinding rahim sampai bayi tampak. Bayi pun dikeluarkan perlahan

dilanjutkan dengan plasenta dan tali pusat. Jika tidak ada komplikasi,semua proses ini

memerlukan waktu kurang lebih 20/30 menit. Anda segera pulih pasca operasi.

Kedua, pembiusan secara umum, pada keadaan ini Anda tidak sadar. Pembiusan

dilakukan dengan cara memasang alat bantu napas yang disebut intubasi. Selama

pembiusan, sistim pernapasan Anda dibantu dan dimonitor dengan alat. Pembiusan

secara umum dilakukan jika kondisi Anda tidak memungkinkan untuk dilakukan bius

regional/spinal.

Cara Operasi Caesar DilakukanPaling sering dibuat sayatan horizontal (mendatar) pada kulit diperut bagian bawah,

kadang dilakukan sayatan vertikal, tergantung situasi dan penyulit saat operasi

dilakukan, biasanya otot perut tidak perlu dipotong. Selanjutnya dilakukan insisi/sayatan

pada rahim, cairan amnion diisap, dan bayi ditarik keluar dengan hati-hati. Biasanya

oprasi ini dilakukan oleh dua orang dokter, seorang dokter ahli obstetri dan seorang

dokter asisten. Ketika bayi keluar, tali pusat dijepit dan dipotong, lalu plasenta

dikeluarkan, dan rahim diperiksa secara menyeluruh. Jika tidak ada riwayat operasi

caesar yang menyebabkan perletakan pada rahim atau pengangkatan tumor dirahim

sebelumnya, maka sampai pada tindakan ini diperlukan sekitar waktu 15 menit. setelah

bayi lahir, plasenta dikeluarkan. Setelah bayi dan plasenta lahir, dokter akan menjahit

jaringan yang dipotong tadi. Diperlukan waktu sekitar 30 menit, total tindakan memakan

waktu sekitar 60 menit. Jika Anda pernah dioperasi caesar sebelumnya waktu yang

dibutuhkan lebih lama, tergantung situasi dan dokter yang menangani Anda. Pada

persalinan kembar, butuh waktu 5 menit setiap kali mengeluarkan bayi.

Proses PenyembuhanPada hari pertama setelah melahirkan, jika diperlukan, Anda diberikan obat dalam dosis

rendah. Beberapa dokter akan membolehkan Anda mulai makan padat dalam 24 jam

pertama. Adapula yang menunggu sampai Anda buang angin (kentut) yang menandakan

bahwa usus sudah berfungsi normal.

Page 4: PR SC cito

Pada hari kedua, Anda akan merasa tidak nyaman pada perut. Hal ini terjadi karena

organ pencernaan kembali beraktipitas secara normal setelah mendapat obat penghilang

rasa sakit yang menghentikan aktipitasnya.

Kesembuhan masing-masing ibu berbeda tergantung dari daya tahan dan efek obat bius

yang digunakan. Jika selama pemantauan kondisi Anda stabil, maka dokter akan

mengijinkan Anda pulang. Jangan lupa kontrol kembali kedokter, kira-kira setelah dua

minggu.

Sumber : Persalinan Dengan Operasi Caesar http://bidanku.com/persalinan-dengan-operasi-caesar#ixzz2j1aMZR7Z