PPT Syok hipovolemik
description
Transcript of PPT Syok hipovolemik
Skenario 2
• Seorang perempuan berusia 6 tahun dibawa ke UGD RS karena lemas, pucat, dan seluruh badannya berkeringat dingin sejak 30 menit yang lalu . Menurut ibunya, pasien mengalami diare sejak 2 hari yang lalu, dengan frekuensi 4-5x/hari, sebanyak 1 aqua gelas, berisi cairan dan ampas, tidak ada darah maupun lendir, tidak berbau.
Istilah yang tidak diketahui : -
Hipotesis : perempuan 6 tahun lemas, pucat, berkeringat dingin karena syok hipovolemik ec gastroenteritis akut
Primary survey
a. Airway maintenance : penilaian jalan napas b. Breathing and ventilation : menilai pasien
memiliki nafas yang adekuatc. Circulation : menilai sirkulasi darah pada
seluruh tubuh, dengan pemeriksaan TD, TN, RR, konjungtiva.
d. Disability : menilai dengan GCSe. Exposure
Anamnesis • Identitas pasien:• Riwayat penyakit: keluhan utama• Riwayat perjalanan penyakit :
– Sejak kapan diare ?– Sehari berapa kali ?– Bagaimana konsistensi fecesnya, warnanya, ada ampas, berbau ?– Apakah ada demam ?– Apa ada muntah ?– Ada sesak napas ?
• Riwayat penyakit yang pernah diderita• Riwayat makanan• Riwayat keluarga
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum, kesadaran, TTV• Inspeksi untuk melihat bentuk abdomen simetris
atau tidak, datar atau menonjol, warna kulit adanya gerakan pada abdomen.
• Palpasi dilakukan untuk mengetahui adanya nyeri• Perkusi dilakukan untuk mengetahui adanya
pembesaran hati atau adanya perforasi lambung• Auskultasi dilakukan untuk mengetahui adanya bising
usus yang meningkat atau adanya suara nadi pada abdomen
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium– Nilai hematokrit : meningkat– Asam laktat : terakumulasi pada pasien syok berat
hingga dapat menyebabkan metabolisme anaerob• USG• Endoskopi• CT-Scan• FAST USG
Working diagnosis
• Syok hipovolemik adalah kondisi medis dimana terdapat kehilangan cairan yang cepat, sehingga mengakibatkan gagal organ multipel karena volume darah yang bersirkulasi dalam tubuh tidak adekuat, syok hipovolemik paling banyak disebabkan oleh karena kehilangan darah yang cepat (hemoragik).
Patofisiologi Gejala klinis
Ringan (<20% volume darah)
Perfusi organ yang dapat toleransi iskemia berkurang (kulit, lemak, tulang, otot lurik) redistribusi aliran darah pada organ vital
Komplain tentang perasaan dingin. Perubahan tekanan darah dan frekuensi nadi akibat perubahan postural kulit yang pucat, dingin, agak biru. Urin menjadi lebih pekat
Sedang (20-40% volume darah)
Perfusi organ yang dapat tahan terhadap iskemia yang kurang baik berkurang (pankreas, lien, ginjal)
Keluhan haus, oligouria, tekanan darah lebih rendah dari normal pada posisi telentang
Berat ( >40% volume darah)
Perfusi ke otak dan jantung berkurang
Pasien teragitasi, bingung. Tekanan darah sangat rendah disertai frekuensi nadi yang cepat dan lemah. Takipneu dapat terjadi. Jika dibiarkan henti jantung dapat terjadi
Syok Septik Syok Kardiogenik Syok Neurogenik
Defenisi Syok septic adalah syok akibat infeksi berat, dimana sejumlah besar toksin memasuki peredaran darah
Ketidakmampuan jantung mengalirkan cukup darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme basal akibat gangguan fungsi pompa
Kehilangan vasomotor control yang menyebabkan peningkatan kapasitas vena, menyebabkan pooling perifer dan preload yang inadekuat
Etiologi E. colli merupakan kuman yang sering menyebabkan syok ini.
Penyakit jantung iskemik, obat-obatan yang mendepresi jantung, gangguan irama jantung
Syok neurogenik terjadi karena hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh.
Gejala klinis - Demam > 38,9 .C-Takikardi-Hipotensi (sistolik < 90 mmHg)- ptekie, hipoventilasi, trombositopenia,-nnyeri tekan abdomen
Tekanan sistol < 90 mmHg, oliguri, riwayat infak jantung, gelisah, pucat, ekstremitas dingin, sianosis perifer, kulit lembab dan dingin, nadi cepat dan lemah
Kulit merah dan panas, tekanan darah rendah, urin normal/kurang, detak jantung cepat/menjadi lambat, adanya defisit neurologik
Manifestasi klinis
• Tanda dan gejala syok hipovolemik tidak akan muncul sampai sesorang mengalami kehilangan cairan tubuh atau darah hingga 10-20%. Apabila terjadi syok hipovolemia, tanda dan gejala yang akan muncul yaitu :
• Takikardi, tekanan darah durun, pucat, penurunan, capillary refill time turun, pusing, lemas, dan merasa haus.
Stage 1 Stage 2 Stage 3 (Classic sign)
Stage 4
% kehilangan volume darah
<15% volume total (750 ml)
15% - 30% volume total (750 – 1500 ml)
30% - 40% volume total (1500 – 2000 ml)
>40% volume total (>2000 ml)
Cardiac output Normal terkompensasi oleh konstriksi pembuluh darah
Tidak mampu dikompensasi oleh konstriksi pembuluh darah
Tidak mampu dikompensasi oleh konstriksi pembuluh darah
Tidak mampu dikompensasi oleh konstriksi pembuluh darah
Tekanan darah Normal TD sistolik normal namun diastolic meningkat sehingga gap antara sistolik dan diastolic (pulse pressure) menurun.
TD sistolik menurun <100 mmHg
Menurun hingga < 70 mmHg
Laju nafas Normal Meningkat namun < 30x/menit
Takipnea jelas (>30 x /menit)
Takipnea jelas (>30 x /menit)
Nadi Normal Takikardi (>100x/menit)
Takikardia jelas (>120 x / menit)
Takikardia (>130 x/ menit) dengan pulsasi yang lemah
Kulit Kulit mulai pucat Pucat, dingin karena alian darah menuju ke organ vital
Berkeringat, dingin dan pucat
Berkeringat, dingin, dan sangat pucat
Status mental Normal hingga sedikit tampak cemas/ gelisah
Gelisah ringan (restless)
Bingung, cemas, agitasi
Penurunan kesadaran, lethargy, coma
Pengisian kapiler
Normal Delayed (Waktu pengisian kapiler memanjang)
Delayed
Urine Output Normal Menurun (20-30 ml / jam)
20 ml /jam Sangat menurun hingga absent-Tidak berarti
Penatalaksanaan
• Pemberian oksigen• Cairan resusitasi yang adekuat• Koreksi gangguan asam basa• Waspadai hipoglikemia
Cairan resusitasi
• Cairan kristaloid 20 cc/kgBB secepatnya (10 menit)
• Sudah teratasi lanjutkan rehidrasi• Belum teratasi lanjutkan• Cairan kristaloid 20 cc/kgBB secepatnya • Sudah teratasi lanjutkan rehidrasi• Belum teratasi lanjutkan• Cairan koloid 20 cc/kgBB secepatnya
Rehidrasi Dehidrasi
Cara pemberian :• < 1 tahun 30 cc/kgBB dalam 1 jam pertama
dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 5 jam berikutnya
• > 1 tahun 30 cc/kgBB dalam ½ jam pertama. Dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 2,5 jam berikutnya
Komplikasi
• Sequele neurologis, hal ini disebabkan oleh karena berkurangnya perfusi pada otak yang merupakan organ vital. Kematian, disebabkan oleh kegagalan organ multipel karena hipoperfusi, khususnya organ vital seperti otak dan jantung. Asidosis metabolik, dehidrasi menimbulkan gejala syok, sehingga filtrasi glomerulus berkurang, sehingga konsentrasi asam bertambah dan berakibat pH tubuh menurun. Hipokalemia dengan gejala lemah otot, aritmia, ileus paralitik. Hipoglikemi dengan gejala lemas, apatis, syok dan kejang
Pencegahan • Tersediannya larutan gula dan garam di rumah dan segera berikan kepada
anak yang mengalami diare akut.• Perbaikan higiene seperti kebiasaan mencuci sebelum makan, dan sebelum
masak dan setelah buang air kecil atau buang air besar dapat menurunkan morbiditas diare.
• Perbaikan kebersihan lingkungan dan sarana air minum.• Pencegahan berulang pada keadaan yang dapat menyebabkan syok
• Prognosis Jika keadaan syok dan dehidrasi tidak ditangani secara cepat dan tepat akan berakibat buruk.
Kesimpulan • Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan
hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh.
• Dengan penatalaksanaan yang cepat dan tepat dapat mengurangi angka mortilitas pada orang dengan keadaan syok. Berdasarkan anamesis dan pemeriksaan yang tepat pasien dapat disumpulkan menderita syok hipovolemik yang disebabkan gastroenteritis akut. Pasien mengalami diare yang menyebabkan kekuranggan cairan sehingga menurun kan perfusi beberapa jaringan dan organ vital.