PPT Spondilitis TB Fix
-
Upload
muhammad-aries-fitrian -
Category
Documents
-
view
78 -
download
8
description
Transcript of PPT Spondilitis TB Fix
SPONDILITIS
TUBERKULOSA
Pembimbing :dr. Rivai Usman Sp.A
Disusun Oleh :M.Aries Fitrian
030.09.159
KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TRISAKTI
IdentitasData Pasien Ayah IbuNama An. B Tn. E Ny. SUmur 6 tahun 33 tahun 25 tahunJenis Kelamin Laki-laki Laki-laki PerempuanAlamat Tambun Agama Islam Islam IslamSuku bangsa SundaPendidikan - SMK SMKPekerjaan - - KaryawatiPenghasilan - - -Keterangan Hubungan dengan
orang tua : Anak Kandung
Anamnesis
Keluhan utama :
• Benjolan pada tulang belakang sejak 6 bulan lalu
Keluhan tambahan :
• Nyeri pinggang
Riwayat Penyakit SekarangBenjolan pada tulang
belakang sejak 6 bulan lalu
Nyeri pinggang seperti tertarik sehingga sulit
bergerak, duduk, bungkuk dan berjalan
Nyeri pinggang hilang timbul dan nyeri muncul
saat aktivitas yang banyak menggunakan tenaga pinggang dan
jika berdiri lama
Benjolan seperti bisul dibagian pinggang
sebelah kanan sejak 6 bulan, disertai nyeri bila
dipegang dan sudah dioperasi di RSUD
Bekasi
Sejak 6 bulan lalu muncul benjolan di
pinggang pasien mengalami demam naik turun dan diobati obat
penurun panas.
Batuk lama, pengobatan lama, mual, dan muntah
disangkal
3 bulan yang lalu pasien merasakan keluhan
semakin berat.
Penurunan berat badan (+), nafsu makan
menurun (+).
Riwayat Penyakit DahuluPenyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi - Difteria - Jantung -
Cacingan - Diare - Ginjal -
DBD - Kejang - Darah -
Thypoid - Maag - Radang paru -
Otitis - Varicela + Morbili +
Parotis - Asma - Tuberkulosis paru -.
Riwayat Penyakit Keluarga :◦ Ayah pasien pernah mempunyai riwayat TB dan sudah meninggal.
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran :
KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Tidak adaPerawatan antenatal Periksa rutin ke bidan
KELAHIRAN Tempat kelahiran Bidan
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan normal
Masa gestasi 38 -39 minggu
Keadaan bayi
BBL : 2900 gramPB : 42 CM
Langsung menangis, merahApgar score tidak tahu
Tidak ada kelainan bawaan
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan gigi I : 5 bulan (normal: 5-9 bulan)
Psikomotor
Tengkurap : 3,5 bulan (normal: 3-4 bulan)
Duduk : - (normal: 6 bulan)
Berdiri : - (normal: 9-12 bulan)
Berjalan : - (normal: 13 bulan)
Bicara : - (normal: 9-12 bulan)
Baca dan Tulis : -
Kesan : Riwayat pertumbuhan dan perkembangan pasien baik
Riwayat ImunisasiVaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)
BCG 1 bln
DPT 2 bln 4 bln 6 bln
POLIO Lahir 2 bln 4 bln 6 bln
CAMPAK 9 bln
HEPATITIS B Lahir 1 bln 6 bln
Kesan : Riwayat imunisasi pasien menurut PPI lengkap
Riwayat Keluarga Ayah Ibu
Nama Tn. U Ny. D
Perkawinan ke 1 1
Umur 33 25
Keadaan kesehatan Meninggal Sehat
Riwayat perumahan dan sanitasi
Pasien tinggal di rumah kontrakan di lingkungan
padat penduduk.
Tinggal berenam dengan ibu, kakek, nenek, dan
kedua saudara.
Terdapat satu ruang tamu, kamar tidur, satu kamar mandi, dan satu dapur.
Keadaan rumah kotor, sempit, ventilasi kurang
baik, pencahayaan kurang baik, air minum dan air
mandi berasal dari sumur.
Air limbah rumah tangga disalurkan dengan baik dan
tempat pembuangan sampah sedikit jauh dari tempat tinggal pasien.
Kesan: Kesehatan lingkungan pasien buruk.
Pemeriksaan fisikKeadaan umum Tampak sakit ringan
Tanda Vital Kesadaran : Compos mentisTekanan darah : 90/60 mmHgFrekuensi nadi : 100x/menitFrekuensi pernapasan : 24x/menitSuhu tubuh : 36,1o C
Data antropometri
Berat badan : 13 kg
Tinggi badan : 100 cm
◦ BB / TB : 13 / 20 x 100 % = 65 % ◦ Kesan status gizi pasien buruk.
Bentuk : normocephaliRambut : rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merataMata : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor, RCL+/+, RCTL +/+Hidung : Bentuk normal, nafas cuping hidung -/-,terdapat hematom -.Mulut : bibir kering - , lidah kotor -, tonsil T1/T1, faring hiperemis -.Leher : KGB dan kelenjar tiroid tidak teraba membesar.
ParuInspeksi : pergerakan dinding dada simetris, gibbus (+)Palpasi : gerak napas simetris, vocal fremitus simetrisPerkusi : perkusi sonor pada kedua lapang paru Auskultasi: BND bronkovesikuler, ronkhi -/- wheezing -/-JantungInspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampakPalpasi : ictus cordis terabaPerkusi : redup, batas jantung dalam batas normalAuskultasi : BJ I & II reguler, murmur -, gallop -
KEPALA & LEHER
THORAX
ABDOMEN
Inspeksi : perut tampak datar, terdapat bintik kemerahanAuskultasi : bising usus 3x/menitPalpasi : supel, nyeri tekan -, hepar dan lien tidak
teraba membesarPerkusi : shifting dullness -, nyeri ketok –
EKSTREMITASAkral hangat (+) Sianosis (-) Capillary refill time < 2 detik
KULIT Ikterik (-), petechie (-), kering (-)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium ( 19 Juli 2015) Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
LED 85 0-10 mmLeukosit 12,7 5-10 ribu/uLHitung Jenis Basofil 0 <1 %Eosinofil 2 1-3 %Batang 2 2-6 %Segment 61 52-70 %Limfosit 27 20-40 %Monosit 8 2-8 %Eritrosit 4,17 4-5 juta/uLHemoglobin 10,0 11-14,5 g/dLHematokrit 30,0 37-47 %Index Eritrosit MCV 71,8 75-87 fLMCH 24,0 24-30 PgMCHC 33,4 31-37 %Trombosit 643 150-400 ribu/uLPT 14,5 12-18 detikPT Control 13,9 12,4-17,9 detikAPTT 30,7 20-40 detikAPTT Control 33,3 27,5-39,5 detik
Foto Thorax PA (30 Juli 2015)
Cor : sinuses dan diafragma normal
Pulmo: corakan normal. Tak tampak infiltrat
Kesan : Thorax normal
Pemeriksaan Penunjang• Tampak massa multiple batas /relatif
tegas dengan internal echo didalamnya ukuran 7,7 x 7,1 cm dan 5,6 x 5 cm hemiabdomen kanan.
• Kesan: Susp. Multiple abses di abdomen kanan
USG Abdomen (3/8/2015)
• Makroskopik: Diterima jaringan compang-camping volume 4 cc. Semua cetak 1 kaset
• Mikroskopik: Menunjukkan potongan jaringan mengandung tuberkel terdiri dari selpsel epithelioid dan bahan nekrotik tersusun membentuk granuloma, diantaranya tampak multinucleated giant cell. Tidak didapatkan keganasan.
• Kesimpulan: Radang granulomatik tuberkulosis
Hasil Histopatologi / Sitopatologi (19/8/2015)
RESUME Seorang anak datang diantar orang tuanya dengan keluhan benjolan pada tulang belakang sejak 6 bulan lalu dan disertai nyeri. Nyeri dirasakan seperti ada bagian yang tertarik sehingga pasien menjadi sulit untuk bergerak, duduk, bungkuk dan berjalan. Nyeri dirasakan hilang timbul dan nyeri muncul jika sedang melakukan aktivitas yang banyak menggunakan tenaga pinggang dan jika berdiri yang lama. Nyeri tidak menjalar ke punggung atau ke bagian tubuh yang lain. Ekstremitas bawah tidak pernah lemas mendadak. Riwayat trauma disangkal oleh pasien.
Ibu pasien juga mengatakan terdapat benjolan seperti bisul dibagian pinggang sebelah kanan sejak 6 bulan lalu, sebelumnya nyeri bila dipegang dan sudah dioperasi di RSUD Bekasi. Sejak 6 bulan lalu muncul benjolan di pinggang pasien mengalami demam yang naik turun dan diobati dengan obat penurun panas. Ibu pasien menyangkal pasien adanya batuk lama, pengobatan lama, mual, dan muntah. 3 bulan yang lalu pasien merasakan keluhan semakin berat. Penurunan berat badan (+), nafsu makan menurun (+).
RESUME Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, compos mentis, TD 90/60 mmHg, nadi 100x/m, RR 24x/m, suhu 36,1ºC. Pada inspeksi thorax terdapat gibus (+). Pemeriksaan laboratorium didapat hasil LED 87 mm, leukosit 12,7 ribu/uL, Hb 10 g/dL, Ht 30%, trombosit 643 ribu/uL. Pada foto thorax normal. Pada pemeriksaan USG abdomen didapatkan suspek multiple abses di abdomen kanan. Hasil Histopatologi didapatkan radang granulomatik tuberkulosis.
DIAGNOSIS KERJA • Spondilitis TB
DIAGNOSIS BANDING • Fraktur kompresi
traumatik
Penatalaksanaan
Diet TKTP
Rifampisin 1x 175 mg
INH 1 x 125 mg
Vitamin B6 1 x 10 mg
Pirazinamid 1 x 150 mg
Ethambutol 1 x150 mg
Prednison 3 x 2mg selama 2 minggu
Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Analisis Kasus
No Temuan Klinis Interpertasi
1. Anamnesis:Benjolan pada tulang belakang sejak 6 lalu
Dari anamnesis didapatkan data bahwa benjolan mulai timbul ± 6 bulan lalu, sehingga kemungkinan kelainan kongenital dapat disingkirkan. Usia penderita yang baru 5 tahun dapat menyingkirkan kemungkinan kelainan degeneratif karena usia.
2. Nyeri pinggang seperti tertarik
Nyeri pada pinggang dapat berasal dari suatu keganasan pada tulang belakang maupun infeksi spesifik seperti tuberkulosis. Nyeri yang timbul pada pasien ini bersifat hilang timbul. Sifat nyeri ini lebih mengarah pada tuberkulosis. Nyeri ini terjadi akibat reaksi inflamasi di vertebra
3. Benjolan seperti bisul di bagian pinggang sebelah kanan ± 6 bulan lalu, disertai nyeri
Ini dapat mengarah pada kasus infeksi.
4. Penurunan berat badan (+)Nafsu makan menurun(+)
Pada kasus spondilitis TB dapat ditemukan gejala ini
No Temuan Klinis Interprestasi
4. Pemeriksaan fisik Inspeksi thorax: kifosis
dengan gibus (+)
Kasus-kasus spondilitis TB seringkali ditemukan gejala ini.
5. Pemeriksaan laboratorium: LED 87 mm Leukosit 12,7 ribu/uL Hb 10 g/dL ; Ht 30% Trombosit 643 ribu/uL
LED meningkat dan leukositosis menandakan adanya suatu infeksi .
Hb dan Ht menurun menandakan anemia. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai sebab salah satunya dari kurangnya asupan makanan. Didukung dari anamnesis bahwa anak tidak nafsu makan
7. USG Abdomen: Susp. Multiple abses di abdomen kanan
Hasil Histopatologi: Radang granulomatik tuberkulosis
Dari data-data diatas diagnosis kerja spondilitis Tb dapat ditegakkan.
Tinjauan Pustaka
Pendahuluan Tuberkulosis tulang belakang/spondilitis tuberkulosa peradangan granulomatosa yang bersifat kronik destruktif oleh mikobakterium tuberkulosa.
Tuberkulosis tulang belakang merupakan infeksi sekunder dari fokus di tempat lain dalam tubuh
Insidens Spondilitis tuberkulosa merupakan 50% dari seluruh tuberkulosis tulang dan sendi yang terjadi
Insidens spondilitis tuberkulosa ditemukan sebanyak 70%
Spondilitis paling sering ditemukan pada vertebra T8-L3, dan paling jarang pada vertebra C1-C2, biasanya mengenai korpus vertebra, tetapi jarang menyerang arkus vertebra.
Etiologi
Lokalisasi spondilitis tuberkulosa :daerah vertebra torakal bawah dan lumbal atas
90- 95% disebabkan oleh mikobakteriumn tuberkulosis tipik ,5-10% oleh mikobakterium tuberkulosa atipik.
Tuberkulosis tulang belakang merupakan infeksi sekunder dari tuberkulosis di tempat lain di tubuh
PatofisiologiInfeksi dari
bagian sentral, bagian depan atau daerah
epifisial korpus vertebra
hiperemi dan eksudasi
osteoporosis dan perlunakan
korpus
kerusakan pada korteks epifisis,
diskus intervertebralis
dan vertebra sekitarnya
kifosis
Cont...Exudat
menyebar ke depan, di bawah
ligamentum longitudinal
anterior
menembus ligamentum dan berekspansi ke
berbagai daerah di sepanjang garis ligamen yang lemah
Pada daerah servikal, eksudat terkumpul di
belakang fasia paravertebralis
menyebar ke lateral di belakang muskulus
sternokleidomastoideus
Eksudat mengalami protrusi ke depan dan
menonjol ke dalam faring yang dikenal
sebagai abses faringeal.
Abses berjalan ke mediastinum mengisi
tempat trakea, esofagus atau kavum pleura
Cont...
Abses pada vertebra torakalis biasanya tetap tinggal pada
daerah toraks setempat menempati daerah
paravertebral, berbentuk massa yang menonjol dan fusiform
dapat menekan medula spinalis sehingga timbul paraplegia.
Abses pada daerah lumbal menyebar masuk mengikuti
muskulus psoas dan muncul di bawah ligamentum inguinal pada
bagian medial paha dapat menyebar ke daerah krista iliaka
dan mungkin dapat mengikuti pembuluh darah femoralis pada
trigonum skarpei atau regio glutea
Perjalanan penyakit spondylitis TB dibagi dalam 5 stadium:
1.Stadium implantasi : bakteri akan membentuk koloni yang berlangsung 6-8 minggu
2.Stadium destruksi awal: destruksi korpus vertebra serta penyempitan yang ringan pada diskus selama 3-6 minggu
3.Stadium destruksi lanjut: destruksi massif, kolaps vertebra dan terbentuk cold abses terjadi 2-3 bulan setelah destruksi awal
4.Stadium gangguan neurologis: ditentukan oleh tekanan abses ke kanalis spinalis
5.Stadium deformitas residual: terjadi < 3-5 tahun setelah stadium implantasi
Gambar. Spondilitis tuberkulosis. A) Gibus thorakolumbar dengan hipertonus erektor trunkus. Penderita
menyandarkan diri pada ekstremitas atas; B) 1. Rarefaksi bagian anterior vertebra mulai nampak
penyempitan diskus intervertebralis, 2. rarefaksi meluas, penyempitan jelas,
3. kompresi vertebra bagian ventral, terjadinya gibus, kompresi medulla spinalis
Gambaran klinis Hampir sama dengan gejala tb pada umumnya:
badan lemah/lesu
nafsu makan↓
berat badan ↓
suhu ↑(subfebril) terutama pada malam
sakit pada punggung
anak-anak: sering disertai dengan menangis pada malam hari (night cries).
Pada Tb vertebra /servikal:
nyeri di daerah belakang kepala
gangguan menelan dan gangguan pernapasan akibat adanya abses retrofaring
Sinus pada daerah paravertebral
gejala-gejala paraparesis, paraplegia
gangguan pergerakan tulang belakang akibat spasme atau gibus
abses pada daerah paravertebral, abdominal, inguinal, poplitea atau bokong
PEMERIKSAAN LABORATORIUMLED meningkat,leukositosisUji Mantoux test (+)Pada pewarnaan Tahan Asam dan pemeriksaan biakan kuman mungkin ditemukan mikobakteriumPemeriksaan histopatologis dapat ditemukan tuberkel
Pemeriksaan
Radiologis
Foto toraks
Foto polos vertebra
Pemeriksaan mielografi
CT scan
MRI
Gambaran Radiologi Foto polos vertebra
◦ Osteoporosis◦ Osteolitik◦ Destruksi korpus vertebra◦ Disertai penyempitan discus intervertebralis◦ massa abses paravertebral
◦ Di daerah servikal sarang burung (bird’s net)
◦ Di daerah torakal bulbus◦ Di daerah lumbal fusiform.
Stadium lanjut terjadi destruksi vertebra kifosis.
Cont...
Pada stadium lanjut terjadi
destruksi vertebra yang
hebat sehingga timbal kifosis
Pemeriksaan foto dengan zat kontras
Pemeriksaan mielografi
dilakukai bila terdapat
gejala-gejala penekanan
sumsum tulang
Pemeriksaan CT scan atau CT dengan mielografi
Pemeriksaan MRI
DiagnosisGambaran klinis dan pemeriksaan radiologis Diagnosis
Untuk melengkapkan pemeriksaan, maka dibuat suatu standar pemeriksaan pada penderita tuberkulosis tulang dan sendi, yaitu:
Pemeriksaan klinik dan neurologis yang lengkap
Foto tulang belakang posisi AP dan lateral
Foto polos toraks posisi PA
Uji Mantoux
Biakan sputum dan pus untuk menemukan basil tuberkulosa
Diagnosis Banding1. Fraktur kompresi traumatik akibat
tumor medulla spinalis.
2. Metastasis tulang belakang dengan tidak mengenai diskus dan
terdapat karsinoma prostat.
3. Osteitis piogen dengan demam yang lebih cepat timbul.
4. Poliomielitis dengan paresis atau paralisis tungkai dan skoliosis.
Pengobatan Spondilitis Tb1. Konservatif
Tirah baring (bed rest)
Memperbaiki keadaan umum penderita
Memberi korset yang mencegah gerakan vertebra atau membatasi gerak vertebra
Pemberian obat antituberkulosa
2. Farmakologi
Pada keadaan TB berat, baik pulmonal maupun ekstrapulmonal seperti TB milier, meningitis TB, TB sendi dan tulang, dll
Pada tahap instensif diberikan 4 macam obat (INH, Rifampisin, Pirazinamid, Etambutol) selama 2 bulan
Pada tahap lanjutan diberikan INH dan Rifampisin selama 12 bulan.
Prednison dengan dosis 1-2 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis. Lama pemberian kortikosteroid adalah 2-4 minggu dengan dosis penuh dianjurkan tappering off dalam jangka waktu 2-6 mingu. Tujuan pemberian kortikosteroid ini untuk mengurangi proses inflamasi dan mencegah terjadi perlengketan.
3. Terapi Operatif Dekompresi medulla spinalis Menghilangkan/ menyingkirkan produk infeksi Stabilisasi vertebra dengan graft tulang
Obat Dosis
INH 5-15 mg/kgBB/hari
Rifampisin 10-20 mg/kgBB/hari
Pirazinamid 15-30 mg/kgBB/hari
Etambutol 15-20 mg/kgBB/hari
Daftar Pustaka Martini F.H., Welch K. The Lymphatic System and Immunity. In : Fundamentals of Anantomy and
Physiology. 5th ed. New Jersey : Upper Saddle River, 2001: 132,151
Savant C, Rajamani K. Tropical Diseases of the Spinal Cord. In : Critchley E, Eisen A., editor. Spinal Cord Disease : Basic Science, Diagnosis and Management. London : Springer-Verlag, 1997 : 378-87.
Tachdjian, M.O. Tuberculosis of the spine. In : Pediatric Orthopedics.2nd ed. Philadelphia : W.B. Saunders, 1990 : 1449-54
Lindsay. KW Bone.R Callander. Spinal Cord and Root Compresion. In: Neurology and Neurosurgery Illustrated 2nd. Churchill Livingstone. 2006.p. 388
Graham JM. Kozak J. Spinal Tuberkulosis. In : Hochshuler SH, Cotler HB, Guyer RD, editor. Rehabilitation of the Spine : Science and Practice St. Louis : Mosby-Year Book. 2003.p.387-90
Mansjoer A, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Spondilitis Tuberkulosis. Jakarta. Media Aesculapius. 2000.
Salter RB. Textbook of Disorder and Injuries of the Muskuloskeletal System. Editor : Eric P Johnson. Baltimore. Lippincott Williams &Wiilkins. 2004.
Spondilitis Tuberkulosa. Available at emedicine.medscape.com/article/226141/all Accessed on May 2014
TERIMA KASIH