PPT PROSES PEMBELAJARAN DALAM PENYLUHAN PERTANIAN.ppt
Transcript of PPT PROSES PEMBELAJARAN DALAM PENYLUHAN PERTANIAN.ppt
PROSES PEMBELAJARAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN DALAM PENYULUHAN PERTANIANPENYULUHAN PERTANIAN
OLEH: OLEH: KELOMPOK IIKELOMPOK II
I GD EKA AI GD EKA ASRI WAHYUNISRI WAHYUNISRI MIRANTI SRI MIRANTI ABD.SARIFABD.SARIFCECEP RCECEP RRAHIMARAHIMA
NURMINANURMINANOVIANTINOVIANTIADIATNANADIATNAN
OTNI EBSAN OTNI EBSAN
UNIVERSITAS TADULAKOUNIVERSITAS TADULAKO
Tujuan BelajarMenurut Menurut Kibler, et al (1981) ,ada 5 alasan orang
untuk mengikuti kegiatan belajar, yaitu:Hanya sekadar ingin tahu,Pemenuhan kebutuhan jangka pendek, yang hanya
dapat dipenuhi oleh hasil belajarnyaPemenuhan kebutuhan jangka panjang, yang hanya
dapat dipenuhi oleh hasil belajarnya Pemenuhan kebutuhan jangka pendek, yang tidak
berkaitan langsung dengan hasil belajarnyaPemenuhan kebutuhan jangka panjang, yang tidak
berkaitan langsung dengan hasil belajarnya
Sedangkan menurut Singh dan Pal (Dahama dan Bhatnagar, 1980) , ada 8 macam motivasi yg mendorong orang untuk mrngikuti program pendidikan yaitu:
Sifat ke inovatifanIngin memperoleh jabatan dan atau kekuasaanPerbaikan kesejahteraan bagi dirinya sendiri
maupun demi keluarganyaMelepaskan diri dari beban/hutangKebutuhan untuk memperoleh jaminan hari tua yang
lebih baikRasa tanggung jawabnyaKeinginan berprestasi Kebutuhan aktualisasi diri
Lanjutan...!!Lanjutan...!!
Tujuan BelajarTujuan Belajar Kegiatan belajar dilakukan baik dengan sengaja
seperti mengikuti program pendidikan sekolah, kursus,dll maupun tidak sengaja, yang diperolehnya dari pengamatan, percakapan, diskusi, tukar pikiran, dll.
Menurut Darkenwaldt (1984) ada 5 macam motivasi yg mendorong orang untuk mrngikuti program pendidikan yaitu:
Pelarian diri dari keadaan rutin atau frustasiPeningkatan profesionalismeTuntutan perbaikan kesejahteraan sosialMinat kognitifBerbagai alasan yang dirasakan sebagai tekanan
atau paksaan dari luar
Adapun prinsip-prinsip belajar dalam penyuluh Adapun prinsip-prinsip belajar dalam penyuluh pertanian adalah sbb:pertanian adalah sbb:
Prinsip Latihan Prinsip Menghubung-hubungkan (Association) Prinsip Akibat (Effect)Prinsip Kesiapan (Readiness)
Prinsip BelajarPrinsip Belajar
Penyuluhan Sebagai Proses Pendidikan Orang Dewasa
Proses pendidikan yang diterapkan dalam pendidikan orang dewasa (adult education/ andragogie), yaitu:
Proses belajar mengajar yang berlangsung secara lateral/horizontal
Kedudukan penyuluh tidak berada di atas atau lebih tinggi dibanding petaninya,melainkan dalam posisi yang sejajar
Peran penyuluh bukan sebagai guru yang harus menggurui petani/masyarakatnya
Dalam persiapan pelaksanaan kegiatan penyuluhan, perlu memperhatikan karakteristik orang dewasa
Materi penyuluhan, harus berangkat dari “kebutuhan yang dirasakan
Tempat dan waktu pelaksanaan penyuluhanTempat penyuluhan tidak harus selalu di hamparan/lahan usaha tani dan tidak harus menetapKeberhasilan proses belajar,
Berkaitan proses belajar yang berlangsung dalam kegiatan penyuluhan, perlu juga diperhatikan pentingnya:Proses belajar yang tidak harus melalui sistem sekolahTumbuh dan berkembangnya semangat belajar seumur hidupTempat dan waktu penyuluhanTersedianya perlengkapan penyuluhan Materi ajaran tidak harus bersumber dari texbook
Lanjutan...!!Lanjutan...!!
Materi ajaran tidak harus baru (up to date), Sumber bahan ajar, tidak harus berasal dari orang-orang pintar, Pengembangan kebiasaan untuk bersama-sama mengkaji atau “mengkritisi” setiap inovasi (dari manapun sumbernya), Kehadiran fasilitator atau narasumber, tidak selalu harus diterima sebagai “penentu”, tetapi cukup sebagai pemberi pertimbangan.
Lanjutan...!!Lanjutan...!!
Persiapan Belajar Dalam PenyuluhanPersiapan Belajar Dalam Penyuluhan
Penyuluhan harus diawali dengan “scopping” atau penelusuran tentang program pendidikan yang diperlukan dan analisis kebutuhan atau “need assesment”.
Meskipun demikian, dalam setiap pelaksanaan penyuluhan, setiap acara penyuluhan terlebih dahulu perlu ditawarkan sebelum penetapan “kontrak belajar”. Artinya, meskipun programa penyuluhan telah memperoleh kesepakatan dari kliennya, setiap penyuluh masih perlu mengkonfirmasikan acara penyuluhan yang akan dilaksanakan.
Jenis-jenis Belajar Untuk mencapai efektivitas belajar yang optimal,
terdapat beragam jenis belajar yang dapat diacu atau dipraktekkan, baik oleh pendidik maupun peserta didik, yaitu:
Belajar konsep (Concept learning), Belajar Prinsip (Principal learningMulultiple discriminationBelajar memecahkaan masalah(problem solving learning),Belajar PartisipatifBelajar penelusuran dan penemuan (inquiry and discovery
learning), Belajar Kuantum (Quantum Learning), Belajar kontekstual kolaboratif (Contextual Collaborative
Learning) Pembelajaran SCL (student centered learning),
Terdapat beragam metode pembelajaran untuk SCL, di antaranya adalah:
Diskusi/Small Group DiscussionSimulasi/ Role-Play & Simulation DL/ Discovery Learning SDL/Self Directed Learning CL/Cooperative Learning CBL/ollaborative Learning CI/Contextual Instruction CBL/Project Based Learning PBL/Problem Based Learning and Inquiry
Lanjutan...!!Lanjutan...!!
Penentu Keberhasilamn BelajarKlausmeir dan Gwin (1966) mengemukakan beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar yang meliputi:
Umur individu, Bakat, Kapasitas belajar, Tujuan belajar, Tingkat aspirasi, Pengertian tentang hal yang (akan) dipelajari, danPengetahuan tentang keberhasilan dan kegagalan.
Selain itu, Kibler, et al (1981) mengemukakan bahwa faktor strategis yang menentukan keberhasilan belajar adalah motivasi belajar atau motivasi mengikuti proses belajar. Pendapat itu, diperkuat oleh hasil penelitian Mardikanto (1985) terhadap kegiatan belajar dalam pelatihan ketrampilan kerja.
Labih lanjut, telaahan terhadap sistem pendidikan, dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar dan lingkungan asal peserta didik juga sangat menentukan keberhasilan belajar (Jiyono, 1980). Ternasuk dalam lingkungan asal, antara lain mencakup pendidikan dan penghasilan orang tua.