PPT PPD Kel 1 - Perkembangan Intelek
description
Transcript of PPT PPD Kel 1 - Perkembangan Intelek
PerkembangPerkembangan Intelek an Intelek Peserta Peserta
Didik Usia Didik Usia Sekolah Sekolah
Menengah Menengah (Remaja)(Remaja)
Adinda Nafisah Zein
Afrodita Munthe
Alfreda Ariella Tarigan
Asmy Susilawaty
Saragih
Cyntia Virgonia
Hasibuan
KELOMPOK 1
Pengertian Intelek
Akal budi atau inteligensi yang berarti kemampuan untuk meletakkan hubungan dari proses berfikir. Selanjutnya, dikatakan bahwa orang yang intelligent adalah orang yang dapat menyelesaikan persoalan dalam waktu yang lebih singkat, memahami masalahnya lebih cepat dan cermat, serta mampu bertindak cepat.
Akal budi atau inteligensi yang berarti kemampuan untuk meletakkan hubungan dari proses berfikir. Selanjutnya, dikatakan bahwa orang yang intelligent adalah orang yang dapat menyelesaikan persoalan dalam waktu yang lebih singkat, memahami masalahnya lebih cepat dan cermat, serta mampu bertindak cepat.
Kelompok 1
Tahap Perkembangan Intelek
Jean Piaget (Bybee dan Sund, 1982) membagi perkembangan intelek/ kognitif menjadi empat tahapan sebagai berikut:
Jean Piaget (Bybee dan Sund, 1982) membagi perkembangan intelek/ kognitif menjadi empat tahapan sebagai berikut:
Kelompok 1
Tahap Sensoris – MotorisTahap Sensoris – Motoris
Tahap PraoperasionalTahap Praoperasional
Tahap Operasional KongkretTahap Operasional KongkretTahap Operasional FormalTahap Operasional Formal
Kelompok 1
Tahap ini dialami pada usia 0-2 tahun. Pada anak berada dalam suatu masa pertumbuhan yang ditandai oleh kecenderungan - kecenderungan sensori-motoris yang sangat jelas. Segala perbuatan merupakan perwujudan dari proses pematangan aspek sensori-motoris tersebut.
Tahap ini dialami pada usia 0-2 tahun. Pada anak berada dalam suatu masa pertumbuhan yang ditandai oleh kecenderungan - kecenderungan sensori-motoris yang sangat jelas. Segala perbuatan merupakan perwujudan dari proses pematangan aspek sensori-motoris tersebut.
Tahap Sensoris –
MotorisTahap Sensoris –
Motoris
Kelompok 1
Tahap ini berlangsung pada usia 2-7 tahun. Tahap ini disebut juga tahap intuisi sebab perkembangan kognitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai oleh suasana intuitif. Artinya, semua perbuatan rasionalnya tidak di dukung oleh perasaan, kecenderungan alamiah, sika-sikap yang diperoleh dari orang-orang bemakna dan lingkungan sekitarnya. Pada tahap ini Anak sangat bersifat egosentris sehingga seringkali mengalami masalah dalam berinteraksi dengan lingkungannya, termasuk dengan orang tuanya.
Tahap ini berlangsung pada usia 2-7 tahun. Tahap ini disebut juga tahap intuisi sebab perkembangan kognitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai oleh suasana intuitif. Artinya, semua perbuatan rasionalnya tidak di dukung oleh perasaan, kecenderungan alamiah, sika-sikap yang diperoleh dari orang-orang bemakna dan lingkungan sekitarnya. Pada tahap ini Anak sangat bersifat egosentris sehingga seringkali mengalami masalah dalam berinteraksi dengan lingkungannya, termasuk dengan orang tuanya.
Tahap PraoperasionalTahap Praoperasional
Kelompok 1
Tahap ini berlangsung antara usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya. Pada tahap ini interaksinya dengan lingkungan, termasuk dengan orang tuanya, sudah makin berkembang dengan baik karena egosentrisnya sudah semakin berkurang.
Tahap ini berlangsung antara usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya. Pada tahap ini interaksinya dengan lingkungan, termasuk dengan orang tuanya, sudah makin berkembang dengan baik karena egosentrisnya sudah semakin berkurang.
Tahap Operasional
KongkretTahap Operasional
Kongkret
Kelompok 1
Tahap ini dialami oleh anak pada usia 11 tahun ke atas. Pada masa ini, anak telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan pada pekerjaannya yang merupakan hasil dari berfikir logis. Aspek perasaan dan moralnya juga telah berkembang sehingga dapat mendukung penyelesaian tugas-tugasnya.
Tahap ini dialami oleh anak pada usia 11 tahun ke atas. Pada masa ini, anak telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan pada pekerjaannya yang merupakan hasil dari berfikir logis. Aspek perasaan dan moralnya juga telah berkembang sehingga dapat mendukung penyelesaian tugas-tugasnya.
Tahap Operasional FormalTahap Operasional Formal
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Intelek1. Faktor Hereditas1. Faktor Hereditas
Kelompok 1
2. Faktor Lingkungan2. Faktor Lingkungan
KeluargaKeluarga
SekolahSekolah
Kelompok 1
Semenjak dalam kandungan, anak telah memiliki sifat-sifat yang menentukan daya kerja intelektualnya. Secara potensial anak telah membawa kemungkinan apakah akan menjadi kemampuan berfikir setara normal, di atas normal atau di bawah normal. Namun, potensi ini tidak akan berkembang atau terwujud secara optimal apabila lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu, peranan lingkungan sangat menentukan perkembangan intelektual anak.
Semenjak dalam kandungan, anak telah memiliki sifat-sifat yang menentukan daya kerja intelektualnya. Secara potensial anak telah membawa kemungkinan apakah akan menjadi kemampuan berfikir setara normal, di atas normal atau di bawah normal. Namun, potensi ini tidak akan berkembang atau terwujud secara optimal apabila lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu, peranan lingkungan sangat menentukan perkembangan intelektual anak.
1. Faktor Hereditas1. Faktor Hereditas
Kelompok 1
a. Keluargaa. Keluarga
Cara-cara yang digunakan, misalnya memberi kesempatan kepada anak untuk merealisasikan ide-idenya, menghargai ide-ide tersebut, memuaskan dorongan keingintahuan anak dengan jalan seperti menyediakan bacaan, alat-alat keterampilan, dan alat-alat yang dapat mengembangkan daya kreativitas anak. Memberi kesempatan atau pengalaman tersebut akan menuntut perhatian orangtua.
Cara-cara yang digunakan, misalnya memberi kesempatan kepada anak untuk merealisasikan ide-idenya, menghargai ide-ide tersebut, memuaskan dorongan keingintahuan anak dengan jalan seperti menyediakan bacaan, alat-alat keterampilan, dan alat-alat yang dapat mengembangkan daya kreativitas anak. Memberi kesempatan atau pengalaman tersebut akan menuntut perhatian orangtua.
Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang tua adalah memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai bidang kehidupan sehingga anak memiliki informasi yang banyak yang merupakan alat bagi anak untuk berpikir.
Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang tua adalah memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai bidang kehidupan sehingga anak memiliki informasi yang banyak yang merupakan alat bagi anak untuk berpikir.
2. Faktor Lingkungan2. Faktor Lingkungan
Kelompok 1
b. Sekolahb. Sekolah
Beberapa cara diantaranya adalah sebagai berikut :1) Menciptakan interaksi atau hubungan yang akrab dengan peserta didik.2) Memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk berdialog dengan orang-orang yang ahli dan pengalaman dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, 3) Menjaga dan meningkatkan pertumbuhan fisik anak4) Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik
Beberapa cara diantaranya adalah sebagai berikut :1) Menciptakan interaksi atau hubungan yang akrab dengan peserta didik.2) Memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk berdialog dengan orang-orang yang ahli dan pengalaman dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, 3) Menjaga dan meningkatkan pertumbuhan fisik anak4) Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik
Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggungjawab untuk meningkatkan perkembangan anak tersebut perkembangan berpikir anak. Dalam hal ini, guru hendaknya menyadari bahwa perkembangan intelektual anak terletak di tangannya.
Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggungjawab untuk meningkatkan perkembangan anak tersebut perkembangan berpikir anak. Dalam hal ini, guru hendaknya menyadari bahwa perkembangan intelektual anak terletak di tangannya.
2. Faktor Lingkungan2. Faktor Lingkungan
Kelompok 1