PPT Penerapan Sila Ke-4 Dalam Demokrasi Di Indonesia
-
Upload
dimas-firmansyah -
Category
Education
-
view
802 -
download
155
Transcript of PPT Penerapan Sila Ke-4 Dalam Demokrasi Di Indonesia
PENERAPAN SILA KE-4 PANCASILA “KERAKYATAN
YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN” DALAM
DEMOKRASI DI INDONESIA
Disusun Oleh :Dimas Firmansyah 16060484080
LATAR BELAKANG
Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Aguatus
1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama-
sama dengan batang tubuh UUD 1945. Dalam perjalanan sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik sesuai kepentingan penguasa demi
kokoh dan tegaknya kekuasaan yang berlindung di balik legitimasi ideologi Negara Pancasila. Sejarah telah
mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur. Bahwasannya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji
kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan
Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu,
perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di
dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.
RUMUSAN MASALAH•APA MAKNA YANG TERKANDUNG DARI SILA KE-4 DALAM PANCASILA?•APA PENGERTIAN DARI KRITIK DAN DEMOKRASI?•BAGAIMANA PENERAPAN DARI SILA KE-4 DARI PANCASILA?•NILAI-NILAI DAN BUTIR-BUTIR APA YANG TERKANDUNG DALAM SILA
KE-4 PANCASILA?•APA PENYIMPANGAN YANG TERJADI PADA SILA KE-4?
TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN MAKALAH
• MEMAHAMI MAKNA YANG TERKANDUNG DARI SILA KE-4 DALAM PANCASILA• MEMAHAMI NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SILA KE-4 DALAM
PANCASILA• MENGETAHUI PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN YANG TERJADI PADA SILA KE-4
DALAM PANCASILA DI NEGARA INDONESIA• BELAJAR MEMAHAMI MASALAH DAN MENCARI SOLUSINYA • MENERAPKAN ILMU PENGETAHUAN YANG DIPELAJARI UNTUK DIIMPLENTASIKAN
DI LAPANG • MEMBUKA PIKIRAN UNTUK MEMAHAMI PERMASALAHAN DI LAPANG
”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan “
Sila ke-4 pancasila yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/Perwakilan” memiliki makna :
1. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
2. Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
3. Bermusyawarah sampai mencapai katamufakat diliputidengan semangat kekeluargaan.
4. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
Makna dari Kritik dan Demokrasi
• Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan
• Secara etimologi Demokrasi berasal dari kata demos yang artinya rakyat dan cratein yang artinya pemerintah. Sehingga dapat diartikan sebagai pemerintaan rakyat, atau pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sedangkan terminologi, Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Demokrasi yang dianut di Indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan Pancasila, masih dalam taraf perkembangan dan mengenai sifat-sifat dan ciri-cirinya terdapat berbagai tafsiran serta pandangan. Selain dari itu Undang-Undang Dasar kita menyebut secara eksplisit 2 prinsip yang menjiwai naskah itu dan yang dicantumkan dalam penjelasan mengenai Sistem
Pemerintahan Negara, yaitu:1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechstaat). Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (Rechstaat), tidak berdasarkan kekuasaan belaka (Machstaat).2. Sistem Konstitusionil. Pemerintahan berdasarkan atas Sistem Konstitusi (Hukum Dasar), tidak bersifat Absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Dengan demikian demokrasi Indonesia mengandung arti di samping nilai umum, dituntut nilai-nilai khusus seperti nilai-nilai yang memberikan pedoman tingkah laku manusia Indonesia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, tanah air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, pemerintah dan masyarakat, usaha dan krida manusia dalam mengolah lingkungan hidup.
Penerapan dari sila ke-4 Pancasila
Penerapan Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawarataan/perwakilan” yang
dilambangkan dengan KEPALA BANTENG :
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
2. Tidak memaksakan kehendak orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputu oleh semangat kekeluargaan.
5. Dengan tekad baik dan bertanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7. Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap manusia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
8. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan.
9. Dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab menerima dan melaksanakn hasil keputusan musyawarah.
10. Tidak boleh memaksakan kehendak orang lain.
11. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
12. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai dalam musyawarah.
13. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
14. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bersama.
15. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.
Nilai dan butir-butir sila ke-4 Pancasila
Pada hakekatnya sila ke 4 ini didasari oleh sila Ketuhanan
yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
serta Persatuan Indonesia, dan mendasari serta menjiwai
sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat
Indonesia.Demokrasi pancasila menyerukan pembuatan
keputusan melalui musyawarah mencapai mufakat. Ini
adalah demokrasi yang menghidupkan prinsip-prinsip
Pancasila. Hal ini mengimplikasikan bahwa hak demokrasi
harus selalu diiringi dengan sebuah kesadaran bertanggung
jawab terhadap Tuhan Yang Maha Besar menurut
keyakinan beragama masing-masing, dan menghormati
nilai-nilai kemanusiaan ke atas harkat dan martabat
manusia, serta memperhatikan penguatan dan pelestarian
kesatuan nasional menuju keadilan sosial. Nilai filosofis
yang terkandung di dalamnya adalah bahwa hakikat
negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. nilai-nilai
demokrasi yang terkandung dalam sila keempat adalah :
1. Kerakyatan berarti kekuasaan tertinggi berada
ditangan rakyat, berarti Indonesia menganut
demokrasi.
2. Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran yang
sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan
kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan dilaksanakan
dengan sadar, jujur, dan bertanggung jawab, serta
didorong oleh itikad baik sesuai dengan hati nurani.
3. Permusyawaratan berarti bahwa dalam merumuskan
atau memutuskan suatu hal, berdasarkan kehendak
rakyat, dan melalui musyawarah untuk mufakat.
Sikap-sikap positif hak dan kewajiban sesuai sila ke-4Dalam berbangsa dan bernegara sebagai Warga negara Indonesia (WNI) kita harus selalu bersikap positif agar tercipta persatuan, kedamaian, dan kesejahteraan rakyat. Sikap- sikap positif tersebut adalah :1. Mencintai Tanah Air (nasionalisme)2. Menciptakan persatuan dan kesatuan.3. Ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan.4. Mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
Pelanggaran hak dan kewajiban yang terdapat pada sila ke-4Setelah bersikap positif yang sesuai nilai Pancasila, masih saja terdapat pelanggaran-pelanggaran. Sesungguhnya pelaksaanan Pancasia sila ke-4 belum dilaksanakan secara maksilmal di Indonesia ini. Masih banyak pelanggran-pelanggaran yang terjadi yang berhubungan dengan sila ke-4, seperti :1. Terdapat kecurangan dalam penarikan suara PEMILU, seperti
lembar pemilu yang telah dicontreng, kotak pemilu yang tidak disegel, adanya penyuapan serta pemerasan pada penentuan suara.
2. Adanya sengketa Lahan, baik lahan sawit atau lahan lainnya yang sekarang ini sudah menjadi hal yang lumrah dilihat dan didengar, hal itu terjadi akibat dari keputusan sepihak yang diambil oleh para penjual lahan yang tidak bertanggung jawab, karena mengambil dan mengakui secara paksa lahan milik orang lain.Dan masih banyak lagi pelanggaran yang dilakukan baik oleh pemerintahan ataupun oleh warga negara Indonesia, yang disebabkan kurangnya rasa solidaritas dan persatuan hingga sikap gotong royong, sehingga sebagian kecil masyarakat terutama yang berada di perkotaan justru lebih mengutamakan kelompoknya, golongannya bahkan negara lain dibandingkan kepentingan negaranya sendiri
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sudah semakin tergeser dari fungsi dan kedudukannya dalam era demokrasi ini. Hal ini terlihat jelas pada pelaksaan pemilu yang berbeda jauh dari pelaksanaan pemilu pada saat Orde Baru. Pemilu saat ini, baik pemilihanCaleg, Bupati, Gubernur, bahkan sampai tingkatan Presiden semua warga negara Indonesia diberi hak sepenuhnya untuk ikut memilih.Nilai - nilai pancasila yang seharusnya di aplikasikan dalam kehidupan bernegara ataupun kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari belum sepenuhnya dilaksanakan. Banyak penyimpangan – penyimpangan yang terjadi terhadap hilai – nilai pancasila sehingga bisamenimbulkan dampak negatif. Dalam hal ini dapat diambil contoh penyimpangan sila ke-4, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / perwakilan. Penyimpangan sila ke-4 tersebut dapat disebabkan oleh faktor seperti, kurangnyapenghayatan terhadap pancasila ataupun mulai lunturnya nilai – nilai pancasila di dalam jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai kesatuan yang utuh, ada kebutuhan melihat Pancasila sebagai suatu keutuhan, tidak dapat melihat Pancasila satu persatu sila yang ada, karena jika hanya melihat sila dalam Pancasila satu persatu, kita tidak akan bisa melihat sesuatu yang unik di Pancasila.Tentunya harus melihat Pancasila dalam bentuk kesatuan atau benang merah yang terangkai dalam sila-sila Pancasila, sehingga maknanya adalah sebuah pr insip dasar yang unik dan hanya dipunyai oleh bangsa Indonesia yang berbeda dengan prinsip yang mendasar i demokrasi barat yang mendasari negara – negara Eropa Timur, Cina, dll. Karena itu kita dapat membentuk persepsi baru tentang Pancasila sebagai konsep dasar bangsa Indonesia dalam melaksanakan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat dengan sistem penyelenggaraan Negara secara demokratis, yaitu sesuai dengan sila ke-4 dari Pancasila. Tetapi sistem demokrasi yang dibangun harus dalam koridor atau dalam ruang lingkup sila-sila yang lain dalam Pancasila.
KESIMPULAN