PPT Obat Tetes Hidung
-
Upload
tia-widianti -
Category
Education
-
view
1.779 -
download
88
Transcript of PPT Obat Tetes Hidung
Assalamu ‘alaikum wr.wb
Disusun Oleh :1. Andri Ramadhan
2. Dedi Herizal A
3. Nelly Afrianty4. Lana Robithati5. Iif Ifatilah6. Hijratul Kurnia S7. Tia Widianti
“Ephedrini Guttae Nasales”
Latar BelakangKesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Undang – Undang No. 23 tahun 1992).
Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam debu yang masuk ke dalam melalui hidung. Tanpa penyaringan ini mungkin debu ini dapat mencapai paru-paru. Bagian depan dari rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi menahan butiran debu kasar, sedangkan debu halus dan bakteri menempel pada mukosa hidung.
Dahulu sediaan untuk hidung dinamakan collunaria, yang mengandung bermacam-macam jenis minyak sebagai pembawa. Kemudian berkembang pengetahuan bahwa meneteskan minyak ke dalam rongga hidung mungkin berbahaya, maka kemudian digunakan cairan berair sebagai pembawa. Pada tahun-tahun terakhir berkembang bahwa cairan pembawa harus isotonis dan ditambahkan pengawet dan tidak mempengaruhi pergerakan cilia pada hidung. Sediaan obat tetes hidung tersebut sekarang dinamakan guttae nasales.
Dalam persentase ini kami akan membahas sediaan obat tetes hidung atau dengan nama lain guttae nasales.
Rumusan Masalah
Dapat dirumuskan permasalahan makalah sebagai berikut :1. Apa yang dimaksud dengan Obat Tetes Hidung (OTH) ?2. Termasuk golongan apakah Obat Tetes Hidung (OTH) Efhedrina ?3. Bagaimanakah farmakologi dari sediaan Obat Tetes Hidung (OTH) Efhedrina ?4. Bagaimana preformulasi dari sediaan Obat Tetes Hidung (OTH) Efhedrina ?5. Bagaimana formulasi dari sediaan Obat Tetes Hidung (OTH) Efhedrina ?6. Bagaimana cara sterilisasi dari sediaan Obat Tetes Hidung (OTH) Efhedrina ?7. Bagaimana evaluasi dari sediaan Obat Tetes Hidung (OTH) Efhedrina ?8. Apa wadah yang digunakan untuk sediaan Obat Tetes Hidung (OTH) Efhedrina ?9. Apa saja contoh Obat Tetes Hidung (OTH) yang ada dipasaran ?
Obat Tetes Hidung (Guttae Nasales)
Menurut FI edisi III
Guttae nasales, tetes hidung
adalah obat tetes yang digunakan
untuk hidung dengan cara
meneteskan obat kedalam rongga
hidung; dapat mengandung zat
pensuspensi, pendapar dan
pengawet.
Menurut FI edisi IVTetes hidung adalah Obat tetes
hidung (OTH) adalah obat tetes
yang digunakan untuk hidung
dengan cara meneteskan obat
kedalam rongga hidung, dapat
mengandung zat pensuspensi,
pendapar dan pengawet. Menurut British Pharmakope 2001
Tetes hidung dan larutan spray hidung adalah larutan, suspensi
atau emulsi yang digunakan untuk disemprotkan atau diteteskan ke
dalam rongga hidung.
Undang-Undang
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 2380/A/SK/VI/1983 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.925/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar Perubahan Golongan Obat Nomor 1 memuat ketetapan mengenai obat-obat yang masuk kedalam daftar obat “W” dan pengertian tentang obat bebas terbatas. Obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan kepada pemakainya tanpa resep dokter jika penyerahannya memenuhi persyaratan sebagai berikut :1. Obat tersebut hanya boleh dijual dengan bungkus asli dari pabriknya atau pembuatnya.2. Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus mencantumkan tanda peringatan yang tercetak sesuai contoh. Tanda peringatan tersebut berwarna hitam, berukuran panjang 5 cm, lebar 2 cm, dan memuat tulisan pemberitahuan berwarna putih.
Penandaan
P No. 1Awas! Obat Keras
Bacalah Aturan Memakainya
Farmakologi
Sediaan obat tetes hidung efhedrine bekerja dengan melakukan penyempitan pembuluh darah kapiler. Misalnya pada kondisi influenza, terjadi pelebaran pada pembuluh darah kecil (kapiler) pada daerah hidung sehingga dapat mengakibatkan sumbatan. Dengan adanya penyempitan dari pembuluh darah kapiler maka hidung dapat menjadi lega kembali.
Preformulasi
1. Ephedrini HydrochloridumPemerian : Hablur putih atau serbuk putih halus; tidak berbau; rasa pahit.Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 4 bagian air, dalam lebih kurang 14
bagian etanol (95%) P; praktis tidak larut dalam eter P.Suhu lebur : 2170 sampai 2200
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.2. Natrii Chloridum
Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk hablur putih.Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih dan
dalam lebih kurang 10 bagian gliserol P; sukar larut dalam etnol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.Khasiat : Sumber ion klorida natrium.
3. ChlorbutanolumPemerian : Hablur tidak berwarna: bau dan rasa khas apek dan agak mirip kamper.Kelarutan : Larut dalam 130 bagian air, dalam 0,6 bagian etanol (95%)P, dalam 8 bagian gliserol P, dan dalam minyak atsiri; mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter PPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baikKhasiat : Sedatuvum; pengawet; anastetikum local.
4. PropylengikulumPemerian : Cairan kental jernih, tidak berwarna; tidak berbau; rasa agak manis; higroskopikKelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%) P, dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P; tidak dapat campur dengan eter minyak tanah P dengan minyak lemakPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.Khasiat : Zat tambahan; pelarut
5. Aqua destillataPemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa.Keasaman-kebasaan : Pada 10 ml tambahkan 2 tetes larutan merah metil P. tidak terjadi warna merah. Pada 10 ml tambahkan 5 tetes larutan biru bromtimol P ;tidak terjadi warna biruSisa penguapan: Tidak lebih dari 0,001% b/v; penguapan dilakukan di atas tangas air hingga keringPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Formulasi
Komposisi :Tiap 10 ml mengandung : Ephedrini Hydrochloridum 100 mg
Natrii Chloridum 50 mgChlorbutanolum 50 mgPropylenglycolum 500 µl Aqua Destillata add 10
ml
(Formularium Nasional edisi kedua 1978 hal. 118)
Perhitungan
Tonisitas tetes hidungRumus : W = 0,52 ± a.cEphedrin Hcl = 0,165 = 1% b/vChlorbutanolum = 0,18c = 0,5% b/vNacl = 0,576 = 0,45% b/vW = 0,52 ± (0,165 x 1) + (0,18 x 0,5) + (0,576 x 0,45) 0,576= 0,52 ± (0,165 + 0,09 +
0,26)0,576= 0,017Karena W = 0 maka dikatakan isotonis
Penimbangan
Ephedrini Hydrochloridum = 100 mg X 10 = 1000 mg (diatas kaca arloji)Natrii Chloridum = 50 mg X10 = 500 mg (diatas kaca arloji)Chlorbutanolum = 50 mg X10 = 500 mg (diatas kaca arloji)Propylenglycolum = 500 mg X 10= 5000 mg (diatas cawan
penguap)Aqua Destillata add = 10 ml X 10= 100 ml (didalam gelas
ukur)
Prosedur Pembuatan1. Timbang semua bahan.2. Masukkan ephedrine, lalu NaCl, kemudian chlorbutanolum
dan selanjutnya propylenglycolum kedalam gelas piala dan tambahkan aquadest sampai 100 ml lalu aduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga homogen.
3. Setelah semua bahan larut, tuang larutan tersebut kedalam 10 gelas ukur hingga volume akhir masing-masing (10ml).
4. Lakukan sterilasi filtrasi dengan menggunakan penyaring bakteri (kertas saring 0,22 µm)
5. Setelah disterilkan, masukan larutan tersebut kedalam botol tetes yang telah dikalibrasi secara aseptic dengan menggunakan corong.
6. Kemas botol dalam dus dan beri etiket biru (obat luar).
Sterilisasi
a. Bahan
1. Ephedrini Hydrochloridum2. Natrii Chloridum3. Chlorbutanolum4. Propylenglycolum5. Aqua Destillata
b. Alat
1. Gelas ukur2. Gelas piala3. Botol4. Pipet5. Spatel 6. Batang pengaduk7. Cawan Porselin
Evaluasi Sediaan
1. Penetapan pH2. Uji Kejernihan Larutan3. Uji Kebocoran4. Volume Terpindahkan
Wadah dan Informasi Obat
Wadah : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Label sediaan harus mengandung:
Nama dan jumlah bahan aktif
Instruksi penggunaan sediaan obat
tetes hidung
Tanggal kadaluarsa Kondisi penyimpanan
EtiketApotik : Muhammadiyah Farm
Jl. Bhakti Manunggal No. 05 Rangkasbitung
Tlp. (0252)120596
Apoteker : Andri Ramadhan, S.Farm.Apt
No :.................................…. Tgl…………
Nama :……………………..…
OBAT LUAR
Aturan Pakai :
Perhatian :
No. Batch
Exp. Date
Komposisi :
Contoh Obat Tetes Hidung Yang Beredar Dipasaran
Obat Tetes Hidung Yang Kami Buat
Komposisi :Ephedrini Hydrochloridum 100 mgNatrii Chloridum 50 mgChlorbutanolum 50 mgPropylenglycolum 500 mlAqua Destillata add 10 mlIndikasi : Meringankan hidung tersumbat karena pilek, 'hay fever'/rhinitis alergi lainnya, sinusitis. Membantu mengeringkan sekresi pada
peradangan paranasal sinus. Mempermudah tindakan rinoskopiKontraindikasi : Glaukoma. Pasien dengan trans-sfenoidal hipofisektomi atau
yang menjalani operasi s/d duramater.Dosis : Dewasa dan anak > 12 tahun : 2-3 tetes pada tiap rongga hidung 3 kali sehari.Efek Samping : Rasa panas di hidung/tenggorokan, iritasi setempat, mual, sakit kepala, kekeringan pada mukosa nasal
Kemasan : Box, 10 botol @ 10 ml No. Reg DKL. 0618962333 A6Di Produksi Oleh : P.T Muhammadiyah Farm Rangkasbitung-Indonesia
Adetinehilaif Guttae Nasales
Aturan Pakai :
Dewasa dan anak > 12 tahun : 2-3 tetes atau 1 semprotan pada tiap rongga hidung 3 kali sehari.
Perhatian :
Simpan ditempat yang sejuk dan terhindar dari cahaya matahari langsung.
No. Reg :
Tgl Produksi : 122015
Exp. Date : 122019
Komposisi :
Ephedrini Hydrochloridum 100 mg
Natrii Chloridum 50 mg
Chlorbutanolum 50 mg
Propylenglycolum 500 mg
Aqua Destillata add 10 ml
Kesimpulan
1. Guttae nasales, tetes hidung adalah obat tetes yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat kedalam rongga hidung; dapat mengandung zat pensuspensi, pendapar dan pengawet.(Menurut FI edisi III, hal. 10)
2. Tetes hidung dan larutan spray hidung adalah larutan, suspensi atau emulsi yang digunakan untuk disemprotkan atau diteteskan ke dalam rongga hidung.(Menurut British Pharmakope 2001).
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 2380/A/SK/VI/1983 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.925/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar Perubahan Golongan Obat Nomor 1 memuat ketetapan mengenai obat-obat yang masuk kedalam daftar obat “W” dan pengertian tentang obat bebas terbatas. Contohnya : Obat Tetes Hidung
4. Sediaan obat tetes hidung ephedrine bekerja dengan melakukan penyempitan pembuluh darah kapiler. Misalnya pada kondisi influenza, terjadi pelebaran pada pembuluh darah kecil (kapiler) pada daerah hidung sehingga dapat mengakibatkan sumbatan. Dengan adanya penyempitan dari pembuluh darah kapiler (kerja dekongestan), maka hidung dapat menjadi lega kembali.
5. Tiap 10 ml mengandung : Ephedrini Hydrochloridum 100 mg, Natrii Chloridum 50 mg, Chlorbutanolum 50 mg, Propylenglycolum 500 mg, Aqua Destillata add 10 ml.
6. Evaluasi : penetapan ph, uji kejernihan larutan, uji kejernihan, uji kebocoran dan volume terpindahkan.
Daftar PustakaRuli S.H, S.Si, Apt., dkk., 2013, Undang-Undang Kesehatan untuk SMK Farmasi, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.Meity T. Q., dkk., 2011, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Sunarto, Loho, E., dkk., 1978, Formularium Nasional, Edisi II, Depkes RI, Jakarta.Midian, Loho, E., dkk., 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Terimakasih
Wassalamu ‘alaikum wr.wb