ppt hidrosefalus
-
Upload
nadia-fitri -
Category
Documents
-
view
133 -
download
14
description
Transcript of ppt hidrosefalus
HIDROSEFALUSOleh:
Nadia Fitri110610019
Preseptor:dr. Mauliza, M.Ked (Ped), Sp.A
1
PENDAHULUAN
2
8%
BAB 1
Hidrosefalus
Masalah penting dalam dunia kedokteran
Pertumbuhan Perkembangan
Gangguan pertumbuhan otak
Merupakan penumpukan CSS secara aktif menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak
Insidensi hidrosefalus 0,2-4 setiap 1000 kelahiran, hidrosefalus kongenital 0,5-1,8 pada tiap 1000 kelahiran
3
Identitas Pasien Nama pasien : By. N Usia : 7,5 bulan Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Suku : Aceh Alamat : Ds. Cempedak, Kec. T. Jambo Aye No. MR : 07.47.97 Tanggal masuk : 07 Maret 2016 Tanggal keluar : 11 Maret 2016
4
BAB 2
Identitas Orang Tua
AYAH IBU Nama : Tn. KM Nama :Ny. F Usia : 31 tahun Usia :27 tahun Agama : Islam Agama :Islam Pekerjaan:Pedagang Pekerjaan:IRT
5
Anamnesis Keluhan Utama:
Kejang
Keluhan TambahanKepala besar sejak lahir
6
Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang dibawa oleh orang tua dengan keluhan
kejang. Kejang tanpa disertai dengan demam. Kejang dialami pada pukul 07.30 WIB. Menurut pengakuan ayah pasien, kejang berlangsung selama 20 menit. Kejang terjadi disebagian tubuh pasien yaitu tangan kanan dan kaki kanan pasien. Saat kejang tangan dan kaki kanan pasien bergetar seperti orang menggigil. Pasien segera dibawa ke Puskesmas dan diberikan obat colok lewat anus (Stesolid). Setelah diberikan obat tersebut, kejang berhenti. Orang tua pasien mengaku dalam 1 bulan belakangan ini, pasien sudah 2 kali mengalami hal yang sama.
7
Riwayat Penyakit Dahulu:Pasien pernah dirawat 10 hari sebelumnya di RS Bunda karena keluhan yang sama
Riwayat Penyakit Keluarga: Disangkal
Riwayat pemakaian obatMenurut pengakuan orang tua pasien, pasien hanya pernah mengkonsumsi obat penurun panas yang diberikan oleh Mantri.
8
Riwayat kehamilan dan persalinan - Pemeriksaan antenatal ke bidan setiap bulan- Periksa kehamilan ke dokter kandungan (-)- Pemeriksaan USG (-)Pada waktu hamil, ibu pasien pernah dirawat di Puskesmas karena demam, mual muntah dan lemas. Selama hamil ibu pasien sering mengalami demam berulang, migrain dan mual muntah berlebihan hingga usia kehamilan 8 bulan. Ibu pasien mengaku bahwa dirinya tidak nafsu makan selama hamil.Pasien lahir tanggal 17 Juli 2015 pukul 23.00 WIB dari seorang ibu G3P2A0H1 dengan usia kehamilan kurang dari 9 bulan, lahir secara SC dibantu oleh dokter kandungan di RS Kasih Ibu. Berat badan lahir pasien 3.500 gram.
9
Riwayat makananPasien tidak mengkonsumsi ASI. Sejak lahir pasien diberikan PASI yaitu susu formula (SGM). Pasien diberikan MP ASI berupa bubur saat usia 6 bulan.
Riwayat tumbuh kembangPasien mulai bisa telungkup saat usia 6 bulan hanya bisa mengangkat kepala hingga membentuk sudut 15ºUsia 7 bulan sudah bisa mengangkat kepala hingga membentuk sudut 45ºHingga sekarang pasien tidak bisa mengangkat kepala dengan tegak dan tidak bisa mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai penyangga pada saat telungkup.
Riwayat imunisasiPasien belum menerima imunisasi apapun sejak lahir.
10
Status present Keadaan umum : Pasien tampak sakit
ringan
Kesadaran : Kompos mentis
Tanda vitalFrekuensi nadi : 140 kali/menitFrekuensi nafas : 40 kali/menitSuhu : 36ºC
11
Data antropometriBerat badan : 8900 gramPanjang badan : 75 cmLingkar kepala : 52 cm (> +2 SD)
Status giziBB/U : Z score > 0 SD atau 0-2 SDTB/U : Z score 3 SD BB/TB : Z score > -1 SD atau -1-0 SD
12
Status generalis Kulit : Warna sawo matang, sianosis (-), ikterus (-),
edema (-)
Kepala : Makrosefali, ubun-ubun besar belum menutup, lunak pada perabaan, cracked pot sign (-), distribusi rambut merata, warna rambut hitam, rambut rontok (-)
Mata : Mata cekung (+/+), sunset phenomena (-/-), reflex cahaya langsung/tidak langsung (+/+), pupil bulat, isokor, simetris, sekret (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
Telinga : Dextra: deformitas (-), normotia, darah (-), sekret (-), lubang telinga (+)Sinitra: deformitas (-), normotia, darah (-), sekret (-), lubang telinga (+)
13
Hidung : Deformitas (-), sekret (-/-), pernapasan cuping hidung(-/-)
Mulut : Deformitas (-), bibir kering (-), gigi (-), stomatitis (-) Leher : Retraksi suprasternal (-), kaku kuduk (-) Paru
Inspeksi : Kedua hemithorax simetris Palpasi : Vocal fremitus tidak dilakukanPerkusi : Tidak dilakukanAuskultasi : Suara nafas vesikuler pada kedua hemithorax, ronki (-/-), wheezing (-/-)
JantungInspeksi : Ictus cordis tidak terlihatPalpasi : Tidak dilakukanPerkusi : Tidak dilakukanAuskultasi : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
14
AbdomenInspeksi :Simetris, ruam (-),
retraksi epigastrium (-)Palpasi :Supel, hepar tidak teraba,
lien tidak terabaPerkusi :Timpani pada seluruh kuadran abdomenAuskultasi : Peristaltik (+)
Ekstremitas superior :Akral teraba hangat, deformitas (-/-), edema (-/-), sianosis (-/-)
Ekstremitas inferior :Akral teraba hangat, deformitas (+/+) Talipes Equinus, edema (-/-), sianosis
(-/-)15
Refleks fisiologis :
16
Refleks Dextra Sinistra
Bisep + Normal + NormalTrisep + Normal + Normal
Brachioradialis - -Patella + Normal + NormalAchiles + Normal + Normal
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium darah rutin
17
8 Maret 2016
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 12,1 gr % 13-18
LED - <15
Eritrosit 4,6 x 103/mm3 4,5-6,5
Leukosit 7,5 x 103/mm3 4-11
Hematokrit 36,4 % 37-47
MCV 80 fl 76-96
MCH 26,4 pg 27-32
MCHC 33,2 gr% 31-35
RDW 13,8 % 11,5-50
Trombosit 475 x 103/mm3 150-450
Laboratorium urin rutin
18
8 Maret 2016
Parameter Hasil Normal Limit
Makroskopis
Kekeruhan Jernih Jernih
Warna Kuning Muda Kuning Muda
Berat Jenis 1,015 1,010 - 1,035
pH 8 4,6 - 8
Sediment (Mikroskopis)
Eritrosit 2 – 5 0 – 3 / LPB
Lekosit 2 – 5 0 – 5 / LPB
Epitel 2 – 5 0 – 5 /LPK
Head CT ScanTidak berhasil dilakukan pada tanggal 8, 10 dan 11 Maret 2016
19
Hasil Head CT Scan tanggal 29 Maret 2016
Kesan Interna Hydrocephalus dengan Dandy Walker Syndrome
20
Diagnosis
Diagnosis Banding1. Hidrosefalus2. Hidransefali
Diagnosis kerja: Hidrosefalus21
Penatalaksanaan IVFD D 5% NaCl 0,225% 16 tetes/menit mikro Inj. Cefotaxime 250 mg/12 jam Inj. Diazepam 3mg + Nacl 0,9% (k/p) Paracetamol 3 x cth 1 (k/p) Luminal 2 x 20 mg (pulvis)
22
Prognosis Quad ad vitam
dubia ad malam jika tidak diobati
Quad ad functionamdubia ad malam jika tidak diobati
Quad ad sanactionamdubia ad malam jika tidak diobati
23
Follow up
7 Maret 2016 – 11 Maret 2016
24
Tanggal SOAP Terapi
07/03/16
[H+1]
S:- Kejang (-)- Demam (-)- Minum (+)- Makan (+) - BAB (+)- BAK (+)
- IVFD D 5% NaCl 0,225% 16 gtt/i mikro - Inj. Cefotaxime 250 mg/12 j - Inj. Diazepam 3mg + Nacl 0,9% (k/p) - Paracetamol 3 x cth 1 (k/p) - Luminal 2 x 20 mg (pulvis)
O: KU: Baik, RR: 40x/i, HR: 140x/i, T: 360C
BB: 8.900 gr, PB: 75cm, LIKA: 52 cmA:1.Hidrosefalus2.Hidransefali
P: Darah rutin, urin rutin, head CT scan
25
08/03/16
[H+2]
S:- Kejang (-)- Demam (-)- Minum (+)- Makan (+) - BAB (+)- BAK (+)
- IVFD D 5% NaCl 0,225% 16 gtt/i mikro
- Inj. Cefotaxime 250 mg/12 j
- Inj. Diazepam 3mg + Nacl 0,9% (k/p)
- Paracetamol 3 x cth 1 (k/p)
- Luminal 2 x 20 mg (pulvis)
O: KU: Baik, RR: 32x/i, HR: 140x/i, T: 36,60C
BB: 8.950 gr, LIKA: 52 cmA:1.Hidrosefalus2.HidransefaliP:Head CT scan, rujuk ke RSZA
26
09/03/16
[H+3]
S:- Kejang (-)- Demam (-)- Minum (+)- Makan (+) - BAB (+)- BAK (+)
- IVFD D 5% NaCl 0,225% 16 gtt/i mikro- Inj. Cefotaxime 250 mg/12 j- Inj. Diazepam 3mg + Nacl 0,9% (k/p)- Paracetamol 3 x cth 1 (k/p)- Luminal 2 x 20 mg (pulvis)- Infus aff pukul 16.00 WIB
O: KU: Baik, RR: 28x/i, HR: 140x/i, T: 360C
BB: 9.000 gr, LIKA: 52 cmA:1.Hidrosefalus2.HidransefaliP:Head CT scan
27
10/03/16
[H+4]
S:- Kejang (-)- Demam (-)- Minum (+)- Makan (+) - BAB (+)- BAK (+)
- Paracetamol 3 x cth 1 (k/p)
- Luminal 2 x 20 mg (pulvis)
- Stesolid supp 5 mg diberikan 5 menit sebelum prosedur CT scan
O: KU: Baik, RR: 28x/i, HR: 120x/i, T: 36,30C
BB: 9.050 gr, LIKA: 52 cmA:1.Hidrosefalus2.HidransefaliP:Head CT scan
28
11/03/16
[H+5]
S:- Kejang (-)- Demam (-)- Minum (+)- Makan (-) - Perut kembung (+)- BAB (+)- BAK (+)
- Paracetamol 3 x cth 1 (k/p)
- Luminal 2 x 20 mg (pulvis)
- Stesolid supp 5 mg diberikan 5 menit sebelum prosedur CT scan
O: KU: Baik, RR: 40x/i, HR: 124x/i, T: 36,30C
BB: 9.000 gr, LIKA: 52 cmA:1.Hidrosefalus2.HidransefaliP:Head CT scan, PBJ dan pasien dianjurkan untuk kontrol ke poli anak
29
DEFINISI Hidrosefalus berasal dari kata hidro
air dan chepalon kepala
Hidrosefalus penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarakhnoid
30
BAB 3
Anatomi dan Fisiologi Ruangan CSS mulai terbentuk pada minggu ke-
5 masa embrio terdiri dari sistem ventrikel, sistem magna pada dasar otak dan ruangan subarakhnoid
31
Fisiologi Aliran CSS
32
Epidemiologi Insidensi hidrosefalus antara 0,2-4
setiap 1000 kelahiran Insidensi hidrosefalus kongenital
0,5-1,8 pada tiap 1000 kelahiran 11%-43% disebabkan oleh stenosis aquaductus serebri
Tidak ada perbedaan insidensi untuk jenis kelamin & perbedaan ras
33
Etiologi
34
Faktor Predisposisi
Lahir prematur Masalah selama kehamilan Masalah dengan perkembangan janin Lesi dan tumor sumsum tulang belakang
atau otak Infeksi pada sistem saraf Perdarahan di otak Memiliki cedera kepala berat
35
Patofisiologi
36
Produksi CSS normal berkisar antara 0,2-0,5 ml/menit
Sekresi total CSS dalam 24 jam adalah sekitar 500-600 ml
Jumlah total CSS adalah 150 ml, berarti dalam 1 hari terjadi pertukaran atau pembaharuan dari CSS sebanyak 4-5 kali/hari
Pada neonatus jumlah total CSS berkisar 20-50 ml meningkat sesuai usia sampai mencapai 150 ml pada orang dewasa
37
Hidrosefalus terjadi ketidakseimbangan antara produksi dengan absorpsi dan gangguan sirkulasi CSS
Produksi Sirkulasi AbsorpsiMeningkat-Papiloma plexus choroideus
Normal Normal
Normal Terhambat-Aquaductus Silvii-Foramen Magendi dan Luscha (Sindrom Dandy Walker)-Ventrikel III-Ventrikel IV-Ruang subarachnoid disekitar medulla oblongata, pons dan mesensefalon
Menurun-Trauma-Subarachnoid hemorrhage-Gangguan pembentukan villi arakhnoid-Post meningitis-Kadar protein CSS yang sangat tinggi
38
Klasifikasi
39
Gambaran Klinis
40
Diagnosis Rontgen foto kepala Transiluminasi Lingkaran kepala Ventrikulografi Ultrasonografi CT Scan kepala MRI Kepala
41
Diagnosis Banding Higroma subdural Hematom subdural Emfiema subdural Hidranensefali Tumor otak Kepala besar
Megaloensefali Makrosefali
42
Penatalaksanaan Terapi medikamentosa
Asetazolamid Furosemid Terapi Pembedahan Third ventrikulostomi/ventrikel III Operasi pintas/shunting
Eksternal Lumbal pungsi berulang (serial lumbal puncture)
Internal
43
Komplikasi
Atrofi otak
Herniasi otak yang dapat berakibat kematian
44
Prognosis Jika tidak diobati 50-60% bayi akan tetap dengan
hidrosefalus atau mengalami penyakit yang berulang-ulang
Dengan pengobatan dan pembedahan yang baik 70% penderita dapat hidup hingga melampaui masa anak-anak 40% diantaranya dengan intelegensi normal dan 60% sisanya mengalami gangguan intelegensi dan motorik
45
PembahasanKasus
Pasien datang dengan keluhan kejang tanpa disertai dengan demam, pasien juga mengeluhkan kepala besar sejak lahir
Pemeriksaan kepala didapatkan ubun-ubun besar belum menutup dan lunak pada perabaan
Lingkar kepala 52cm
Teori Berdasarkan waktu
pembentukannya, hidrosefalus pada pasien ini dapat diklasifikasikan kedalam hidrosefalus tipe kongenital
Berdasarkan literatur hidrosefalus pada neonatus dan bayi akan tampak pembesaran kepala karena sutura belum menutup secara sempurna
Berdasarkan kurva Nelhaus angka tersebut berada pada >+2 SD dengan interpretasi makrosefali
46
BAB 4
Kesimpulan Pada pasien diagnosis ditegakkan sebagai
hidrosefalus berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
Penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien selama menjalani perawatan di RS berupa IVFD D 5% NaCl 0,225%, Inj. Cefotaxime, Inj. Diazepam + Nacl 0,9%, Paracetamol dan Luminal
Dari hasil follow up yang dilakukan selama 5 hari, pasien sudah tidak ada keluhan lagi
47
BAB 5
48
49