PPT Halo Benzo

33

description

halo benzo

Transcript of PPT Halo Benzo

Page 1: PPT Halo Benzo
Page 2: PPT Halo Benzo

Obat Antipsikotik

• Definisi :– obat yang bekerja pada atau mempengaruhi

fungsi psikis, kelakuan atau pengalaman (WHO)

Neuroleptik bermanfaat pada terapi psikosis akut maupun kronis.

Page 3: PPT Halo Benzo

Antipsikotik/neuroleptik

• Neuroleptik bermanfaat pada terapi psikosis akut maupun kronis.

• Ciri terpenting obat neuroleptik ialah :– Berefek anti psikosis, yaitu berguna untuk mengatasi

agresivitas, hiperaktivitas dan labilitas emosional pada pasien psikosis.

– Dosis besar tidak menyebabkan koma yang dalam ataupun anesthesia.

– Dapat menimbulkan gejala ekstra piramidal yang reversible atau ireversibel.

– Tidak ada kecenderungan untuk menimbulkan ketergantungan psikis atau fisik.

Page 4: PPT Halo Benzo

Klasifikasi

Antipsikotik tipikal1. Phenothiazine

1. Rantai Aliphatic (Chlorpromazine, Levomepromazine)

2. Rantai Piperazine(Perphenazine, Trifluoperazine, Fluphenazine)

3. Rantai piperidine(THIORIDAZINE)

2. Butyrophenone : HALOPERIDOL

3. diphenyl-butyl-piperidine : PIMOZIDE

anti psikotik atipikal1. Benzamide

(Sulpiride)2. Dibenzodiazepine

(Clozapine, Olanzapine, Quetiapine)

3. Benzisoxazole (RISPERIDON)

Page 5: PPT Halo Benzo
Page 6: PPT Halo Benzo

• Obat-obat neuroleptika tipikal – inhibitor kompetitif pada berbagai reseptor– tetapi efek anti psikotiknya mencerminkan

penghambatan kompetitif dari reseptor dopamin.• Obat-obat neuroleptika atipikal – disamping berafinitas terhadap ‘Dopamine D2

Receptors’ juga terhadap ‘Serotonin 5 HT2 Receptors’.

Page 7: PPT Halo Benzo

Farmakokinetik

• Diserap pada pemb erian peroral dan dapat memasuki sistem saraf pusat dan jaringan tubuh yang lain karena lipid-soluble.

• mengalami first-pass metabolism yang signifikan. – chlorpromazine and thioridazine mempunyai

availability sistemik 25 – 35%.– Haloperidol dimetabolisme lebih sedikit, dengan

availability sistemik rata-rata 65%.

Page 8: PPT Halo Benzo

• bergabung secara intensif dengan protein plasma (92 – 99%)

• Obat-obatan ini memerlukan metabolisme oleh hati sebelum eliminasi dan mempunyai waktu paruh yang lama sehingga memungkinkan once-daily dosing.

• Waktu paruh eliminasi bervariasi, bisa dari 10 sampai 24 jam.

Page 9: PPT Halo Benzo

Cara Kerja

• Menghambat reseptor dopamin dalam otak– menghambat reseptor dopamin dalam

otak dan perifer.– Lima jenis reseptor dopamin telah

diketahui : • reseptor D1 dan D5 mengaktifkan adenil

siklase• reseptor D2, D3, dan D4 menghambatnya.

– efikasi obat berkorelasi dengan kemampuan menghambat reseptor D2 dalam sistem mesolimbik otak.

– Kerja obat neuroleptika diantagonisir oleh obat-obat yang meningkatkan konsentrasi dopamin, misalnya L-dopa.

Page 10: PPT Halo Benzo

• Menghambat reseptor serotonin dalam otak : – menghambat reseptor serotonin (S). – Klozapin memiliki afinitas yang kuat untuk D1 dan

D4, S2, reseptor muskarinik dan alfa adrenergik– Obat baru lainnya risperidon menghambat

reseptor S2 lebih kuat dari reseptor D2.– Kedua obat ini menimbulkan efek ekstrapiramidal

yang lemah.

Page 11: PPT Halo Benzo

Efek Kerja Obat

• Kerja antipsikotik : – mengurangi halusinasi dan agitasi dari skizofren

dengan cara menghambat reseptor dopamin sistem mesolimbik otak.

– mempunyai efek menenangkan dan mengurangi gerakan fisik spontan.

– tidak menekan fungsi intelektual pasien dan koordinasi motorik terganggu minimal.

– Efek antipsikotik terlihat setelah beberapa minggu

Page 12: PPT Halo Benzo

• Efek ekstrapiramidal : – gejala parkinson, akatisia (kegelisahan motorik),

dan diskinesia tardif (postur leher, badan, atau ekstremitas tidak benar) terjadi pada pengobatan kronis.

– Gejala parkinson mungkin disebabkan penghambatan reseptor dopamin dalam jalur nigrostriata.

Page 13: PPT Halo Benzo

• Efek antimuskarinik : – menyebabkan efek antikolinergik, termasuk

penglihatan kabur, mulut kering, sedasi, bingung, dan penghambatan gerakan otot polos pencernaan dan kandung kemih sehingga terjadi konstipasi dan retensi urin.

Page 14: PPT Halo Benzo

• Efek antiemetik :– kecuali dengan tioridazin, umumnya obat neuroleptika

mempunyai efek antiemetik melalui penghambatan reseptor dopamin D2 di daerah picu kemoreseptor medula.

• Efek lainnya :– penghambatan reseptor alfa adrenergik menyebabkan

hipotensi statik dan pusing.– mengubah mekanisme pengaturan suhu dan dapat

menghasilkan poikilothermia (suhu tubuh berubah sesuai lingkungan).

Page 15: PPT Halo Benzo

Haloperidol

• Berguna untuk menenangkan keadaan mania penderita psikosis.

• Reaksi ekstrapiramidal timbul pada 80% pengguna haloperidol.

• Haloperidol memiliki efek antipsikotik yang kuat yang kuat dan efektik untuk fase mania penyakit manik depresif dan skizofrenia.

Page 16: PPT Halo Benzo

Farmakologi

• Susunan Saraf Pusat– Haloperidol menenangkan dan menyebabkan

tidur pada orang yang mengalami eksitasi. – Haloperidol menghambat dan memperlambat

jumlah gelombang teta pada EEG. – Haloperidol menurunkan amban rangsang

konvulsif.– Haloperidol menghambat sistem dopamin dan

hipotalamus, juga menghambat muntah yang timbul oleh apomorfin.

Page 17: PPT Halo Benzo

• Sistem saraf Otonom– Efek haloperidol pada sistem saraf otonom sangat

kecil, tetapi dapat mengakibatkan pandangan kabur.

• Sistem Kardiovaskuler dan respirasi– Haloperidol menyebabkan hipotensi, takikardi,

serta penghambatan respirasi.

Page 18: PPT Halo Benzo

Farmakokinetik

• Haloperidol dapat diserap dari saluran cerna. • Kadar puncaknya dalam plasma tercapai dalam 2-6

jam sejak menelan obat dan menetap selama 72 jam dan masih ditemukan di plasma selama berminggu-minggu.

• Obat ini ditimbun di dalam hati dan kira-kira 1% dosis diekskresikan melalui empedu.

• Ekskresi melalui ginjal berjalan lambat dan sebanyak 40% obat dikeluarkan selama 5 hari sesudah pemberian obat.

Page 19: PPT Halo Benzo

Sediaan dan dosis

• Sediaaan : 0,5 mg, 1 mg, 2 mg, 5 mg, 10mg, dan 20 mg.

• Dosis : 4-15 mg/hari

Page 20: PPT Halo Benzo

Efek Samping

• Sedasi dan inhibisi psikomotor.• Gangguan sistem saraf otonom (hipotensi,

antikolinergik/parasimpatolitik, berupa mulut kering, kesulitan miksi, dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur, dan tekanan intraocular meninggi, gangguan irama jantung).

Page 21: PPT Halo Benzo

• Gangguan neurologis – reaksi ektrapiramidal (distonia akut, akatisia,

sindrom Parkinson, tremor, bradikinesia, rigiditas), – diskinesia tardif (sindroma yang muncul terlambat

berupa gerakan koreoatetoid abnormal, memiliki cirri gerakan berulang involunter pada lidah, wajah, mulut/rahang, dan anggota gerak, di mana saat tidur gejala tersebut menghilang)

Page 22: PPT Halo Benzo

• Sindroma neuroleptik maligna gangguan yang mengancam jiwa terutama terjadi pada pasien yang sangat sensitive terhadap efek-efek ekstrapiramidal, tanda-tandanya rigiditas otot, hiperpireksia, inkontinensia urin, perubahan status mental dan kesadaran

Page 23: PPT Halo Benzo

Penanganan Efek Samping• Hipotensi ortostatik injeksi nor-adrenalin. Efek samping ini dapat

dicegah dengan tidak langsung bangun setelah suntikk atau tiduran selama 5-10 menit.

• Sindrom Parkinson obat-obat antiparkinson atau amantadine.

• Reaksi akatisia dan distonia antihistamin sedative dengan sifat-sifat kolinergik seperti diphenhydramine.

• Reaksi ekstrapiramidal akibat haloperidol triheksifenidil 3-4x2 mg/hari atau sulfas atropine 0,5-0,75 mg im.

Page 24: PPT Halo Benzo

• Diskinesia tardif antipsikosis dihentikan perlahan-lahan, bias dicoba pemberian obat reserpin 2,5 mg/hari (dopamine depleting agent) obat antipsikosis pengganti: klozapin 50-100 mg/hari.

• Sindroma neuroleptik maligna : penghentian obat, perawatan suportif, dan agonis dopamine (bromokriptin 3x7,5-60 mg/hari, L-dopa 2x100 mg atau amantadin 200 mg/hari).

Page 25: PPT Halo Benzo

Obat benzodiazepin

• Benzodiazepin berefek :– hipnosis, – sedasi, – relaksasi otot, – antsiolitik, dan – antikonvulsi dengan potensi yang berbeda-beda.

Page 26: PPT Halo Benzo

Efek Obat

• Susunan Saraf Pusat– Peningkatan dosis benzodiazepine menyebabkan

depresi SSP yang meningkat dari sedasi ke hipnotis, dan dari hipnosis ke stupor

– keadaan ini sering dinyatakan sebagai efek anesthesia, tapi tidak benar-benar memperlihatkan efek anestesi umum yang spesifik

– dosis preanestetik menimbulkan amnesia anterograd terhadap kejadian yang berlangsung setelah pemberian obat

Page 27: PPT Halo Benzo

Mekanisme Kerja pada SSP

Page 28: PPT Halo Benzo

• Pernapasan– perlu diperhatikan pada anak-anak dan individu yang

menderita kelainan fungsi hati.– Pada dosis yang lebih tinggi, mendepresi ventilasi alveoli, dan

menyebabkan asidosis respiratoar, hal ini lebih karena penurunan keadaan hipoksia daripada dorongan hiperkaptik.

– Obat ini dapat menyebabkan apnea bila diberi bersama opiat.

– Gangguan pernapasan yang berat pada intoksikasi benzodiazepine bila pasien juga mengkonsumsi obat pendepresi SSP yang lain, terutama alkohol.

Page 29: PPT Halo Benzo

• Sistem Kardiovaskuler– Pada dosis praanestesia semua benzodiazepine dapat

menurunkan tekanan darah dan meningkatkan denyut jantung.

• Saluran cerna– Diduga dapat memperbaiki berbagai gangguan saluran

cerna yang berhubungan dengan adanya ansietas. – Diazepam secara nyata menurunkan sekresi cairan

lambung waktu malam.

Page 30: PPT Halo Benzo

Farmakokinetik

• Semua benzodiazepin diabsobsi secara sempurna, kecuali klorazepan

• kadar plasma puncak dicapai dalam 0,5-8 jam.• terikat pada protein plasma dan kekuatan ikatannya

berhubungan erat dengan sifat lipofiliknya. • Kadar benzodiazepin pada cairan SSP sama besar dengan

kadar obat bebas dalam darah.• ambilan ke dalam otak dan organ dengan perfusi tinggi

lainnya terjadi sangat cepat, diikuti dengan redistribusi ke jaringan yang kurang baik perfusinya, seperti otot dan lemak.

Page 31: PPT Halo Benzo

Efek samping

• kepala ringan• malas/tak bermotivasi• lamban• inkordiansi motorik• ataksia• gangguan fungsi mental dan psikomotorik• gangguan koordinasi berpikir• bingung• disaritria• amnesia anterograd

Page 32: PPT Halo Benzo

• Kemampuan motorik lebih dipengaruhi dibandingkan kemampuan berpikir.

• Efek samping lain yang relatif lebih umum terjadi ialah lemas, sakit kepala, pandangan kabur, vertigo, mual, dan muntah diare, nyeri epigastrik, nyeri sendiri, nyeri dada, dan pada beberapa pasien dapat mengalami inkontinensia.

• Benzodiazepin dengan efek antikonvulsi kadang-kadang malah meningkatkan frekuensi bangkitan pada pasien epilepsy

Page 33: PPT Halo Benzo