PPT EKOLOGI TUMBUHAN
-
Upload
al-jufri-tohor -
Category
Documents
-
view
521 -
download
14
Transcript of PPT EKOLOGI TUMBUHAN
![Page 1: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/1.jpg)
NAMA : SULVIANPM : 116511904
KLS : 6a
TUGAS INDIVIDU EKOLOGI TUMBUHAN
PROGRAM STUDI BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS ISLAM RIAU
2014
![Page 2: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/2.jpg)
Populasi adalah sehimpunan individu atau kelompok individu dalam satu spesies (atau kelompok lain yang dapat melangsungkan interaksi genetik dengan jenis yang bersangkutan), dan pada waktu tertentu menghuni suatu wilayah atau tata ruang tertentu
Karakteristik populasi: kepadatanKepadatan populasi ialah besarnya populasi dalam hubungannya dengan suatu unit atau satuan ruangan
A. POPULASI
![Page 3: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/3.jpg)
Gambar populasi RASAU
![Page 4: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/4.jpg)
Faktor yang mempengaruhi kepadatan:
Perubahan kepadatan populasi dipengaruhi oleh empat parameter primer dari populasi yaitu natalitas, mortalitas, imigrasi dan emigrasi
NatalisSalah satu faktor utama yang menyebabkan
peningkatan kepadatan populasi adalah natalitas, yaitu produksi individu-individu baru di dalam populasi melalui kelahiran, haching, germinasi atau pembelahan.
![Page 5: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/5.jpg)
fertilisasi nyataKelahiran maksimum (kelahiran fisiologis): produksi
maksimum dari individu-individu baru dalam populasi pada kondisi yang ideal (tidak ada faktor lingkungan yang membatasi reproduksi, hanya dibatasi oleh faktor fisiologi individu sendiri).
laju kelahiranLaju kelahiran adalah jumlah organisme yang
dihasilkan individu betina per unit waktu. Besar laju kelahiran sangat dipengaruhi oleh tipe organisme yang sedang dipelajari.
![Page 6: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/6.jpg)
mortalitas (kematian)
Mortalitas adalah jumlah individu dalam populasi yang mati selama periode waktu tertentu. Dalam studi populasi biologiwan lebih tertarik pada mengapa organisme mati pada usia tertentu.
kurva kehidupanAngka kehidupan atau laju kehidupan organisme
secara umum digambarkan dalam bentuk kurva kehidupan Ada tiga tipe kurva
![Page 7: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/7.jpg)
Tiga tipe kurva kehidupan
1. Kurva cembung: merupakan kurva kehidupan suatu populasi dimana pada waktu muda laju kematian populasi rendah, tetapi mendekati umur tua laju kematian populasi tinggi. Individu cenderung berumur panjang.
2. Kurva cekung: menunjukkan bahwa laju kematian populasi sangat tinggi pada waktu populasi berumur muda dan selanjutnya menjadi menurun pada saat populasi mulai berumur tua.
![Page 8: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/8.jpg)
3. Kurva diagonal: mempunyai umur kehidupan yang relatif konstan, laju kematian populasi konstan. Jarang di alam ditemukan populasi yang mempunyai laju kematian konstan, yang sering ditemui mendekati konstan.
Gabar . hutan rawa aira tawar
![Page 9: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/9.jpg)
Pengertian dan definisi dari komunitas adalah kumpulan beberapa populasi hewan dan tumbuhan yang berbeda, hidup bersama pada suatu tempat. Contohnya ular sawah, tikus, katak, burung bangau, tanaman padi adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas sawah. Komunitas Padang Rumput terdapat rusa, belalang, semut, rumput dan sebagainya.
B. KOMUNITAS
![Page 10: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/10.jpg)
KOMUNITAS adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Macam-macam komunitas secara garis besar
Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam,
Komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang pasir,
![Page 11: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/11.jpg)
Karakter komunitas :
Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.
Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat.
Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan.
![Page 12: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/12.jpg)
Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu.
Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas. Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis.
Menurut konsep mutahir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya.
![Page 13: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/13.jpg)
Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Suksesi primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditempat tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru.
Suksesi sekunder yaitu prosesnya sama dengan yang terjadi pada suksesi primer, perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih ada komunitas yang tersisa.
![Page 14: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/14.jpg)
STRUKTUR KOMUNITAS
A.Karakter kominitas
1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.
2. Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif.Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah
kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat.
![Page 15: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/15.jpg)
Analisis komunitas dalam daerah geografis tertentu dari bentang darat telah mengutamakan dua pendekatan yang berlawanan, yaitu:
1) pendekatan secara zona, dan 2) pendekatan analisis gradien.
Masing-masing pendekatan ini mempunyai tujuan spesifik tersendiri yang cocok pada pengukuran analisis komunitas pada wilayah tertentu.
![Page 16: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/16.jpg)
Pada umumnya semakin curam gradien lingkungan, maka semakin nyata terlihat dan atau makin tidak bersambungan komunitas-komunitasnya. Sebaliknya semakin landai gradien lingkungan makin bersambungan komunitas-kornunitasnya.
Contoh .Gambar komunitas
![Page 17: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/17.jpg)
EKOSISTEM
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi organisme hidup dengan lingkungan mereka. Istilah tersebut pada mulanya diperkenalkan oleh A.G.Tansley pada tahun 1935. Sebelumnya, telah digrrnakan istilah-istilah lain, yairu biocoenosis, dan mikrokosmos
Setiap ekosistem memiliki enam komponen yaitu produsen, makrokonsumen, mikrokonsumen, bahan anorganik, bahan organik, dan kisaran iklim.
![Page 18: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/18.jpg)
Perkembangan Ekosistem
Setiap ekosistem dalam suatu wilayah selalu mengalami perkembangan menuju ke arah keseimbangan. Perkembangan ekosistem tersebut tergantung dari pola perkembangan komunitas yang ada di dalamnya.
Secara umum perkembangan ekosistem yang dikenal dengan suksesi ekologi ini, melalui beberapa tahapan-tahapan perkembangan yang disebut sere. Setiap sere memberikan ciri-ciri khas tersendiri tergantung dari jenis-jenis dominan yang ada dan faktor pembatas fisiknya.
![Page 19: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/19.jpg)
Konsep Klimaks
Setelah melalui beberapa tahapan perkembangan ekosistem atau sere, suatu ekosistem dapat mencapai tahapan akhir klimaks atau dapat pula dianggap sebagai puncak perkembangan ekosistem.
Salah satu ciri pada komunitas klimaks yaitu dengan tidak terdapatnya penumpukan zat organik netto tahunan. Hal ini disebabkan karena produksi tahunan komunitas seimbang dengan konsumsi tahunan.
![Page 20: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/20.jpg)
Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut:
a. Komponen autotrof(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan
makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
![Page 21: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/21.jpg)
b. Komponen heterotrof
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba
c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
![Page 22: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/22.jpg)
d. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks).
Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
![Page 23: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/23.jpg)
2. Macam-macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
a. Ekosistem daratEkosistem darat ialah
ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma.
![Page 24: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/24.jpg)
b. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain :variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
![Page 25: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/25.jpg)
Komponen pembentuk
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
AbiotikAbiotik atau komponen tak hidup adalah komponen
fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
[4]Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.[2] Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]:
![Page 26: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/26.jpg)
Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
![Page 27: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/27.jpg)
Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
![Page 28: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/28.jpg)
Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
Gambar Ekosistem hutan rawa air tawar:
![Page 29: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/29.jpg)
KLIMATOLOGIS
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki tentang iklim. Yang dimaksud dengan iklim adalah keadaan cuaca pada suatu daerah tertentu pada jangka waktu yang panjang. Sedangkan cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu waktu (Wikipedia, 2013).
Menurut Elfis (2010) unsur-unsur klimatologis terdiri dari :• Tanah• Curah Hujan • Angin • Cahaya matahari • Temperatur • Lengas udara
![Page 30: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/30.jpg)
Faktor- faktor pendukung Klimatologis dan Edaphis Ekosistem Rawa Air tawar antara lain :
1. Iklim dengan unsur-unsurnya, seperti suhu udara, tekanan udara,kelambapan udara, angin dan curah hujan merupakan faktor utama yangmempengaruhi perseberan tumbuhan (flora) di permukaan bumi.
Curah HujanHutan ini, banyak dipengaruhi oleh curah hujan yang sedang atau berkisar antara 2000 – 3000 mm / tahun, karena pohon yang ditemui padaumumnya tidak terlalu tinggi dan besar. Hal ini berbeda dengan hutanhujan tropis.
![Page 31: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/31.jpg)
Suhu Pada Hutan dataran rendah, kadar oksigen rata-rata tiap bulannyamencapai (0 – kurang dari 800 m dpl.). Suhu ini juga mempengaruhikeanekaragaman dan jenis fauna yang terdapat didalamnya
Sinar / Cahaya MatahariSinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar mataharimenentukan suhu.
![Page 32: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/32.jpg)
Gambar intensitas cahaya
![Page 33: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/33.jpg)
Angin dan kelembabanAngin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan sporadan biji tumbuhan
Air Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme.
![Page 34: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/34.jpg)
Faktor-faktor EdhapisTopografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi di suatu daerah.Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaantanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkunganyang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan di daerah datar.
EDHAPISE
EDHAPISE adalah hutan yang terbentuk karena pengaruh tanah. Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau keduanya.
![Page 35: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/35.jpg)
Keadaan tanah
Hutan dataran rendah memiliki ketinggian 2 – 100 mdpl. Hutan dataranrendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajukberlapis-lapis (layering ),sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rataadalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat,dan hijau sepanjang tahun.
Warna tanah rawa air tawar
![Page 36: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/36.jpg)
Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini:
1.Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjoldi atas atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai “sembulan”(emergent ).
Sembulan ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-kadangmenggerombol, namun tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini bisamemiliki batang bebas cabang lebih dari 30 m, dan dengan lingkar batanghingga 4,5 m.
![Page 37: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/37.jpg)
2. Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24 – 36 m.
3. Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusunoleh pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya,atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan.
Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai jenis epifit (termasuk anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak,yang hidup melekat di cabang dan rerantingan.
![Page 38: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/38.jpg)
Flora dan Fauna
Pengaruh faktor-faktor lingkungan dan kisarannya untuk suatu tumbuh-tumbuhan berbeda-beda, karena satu jenis tumbuhan mempunyai kisarantoleransi yang berbeda-beda menurut habitat dan waktu yang berlainan.
Tetapi pada dasarnya secara alami kehidupannya dibatasi oleh: jumlah dan variabilitas unsur-unsur faktor lingkungan tertentu (seperti nutrien danfaktor fisik, misalnya suhu udara) sebagai kebutuhan minimum, dan batastoleransi tumbuhan terhadap faktor atau sejumlah faktor lingkungantersebut.
![Page 39: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/39.jpg)
Gambar rawa air tawar
![Page 40: PPT EKOLOGI TUMBUHAN](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081417/55cf96b3550346d0338d3470/html5/thumbnails/40.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Jumin, Hasan Basri. 1992. Ekologi Tanaman. Rajawali Press: Jakarta
Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. UI Press: Jakarta.
Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Umm Press: Malang.
Rohman, Fatchur dan I Wayan Sumberartha. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. JICA: Malang.
Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. ITB: Bandung.
Wolf, Larry dan S.J McNaughton. 1990. Ekologi Umum. UGM Press: Jogjakarta.