Ppt EKLAMSI
-
Upload
kha-aninda-dzulistio -
Category
Documents
-
view
30 -
download
0
description
Transcript of Ppt EKLAMSI
LAPORAN KASUSKEMATIAN IBU DENGAN EKLAMSIA+KPD+FETAL
DISTRESS+SUSP ILEUS PARALITIK
Oleh:Zulharman, S.Ked
Pembimbing: dr. Hanif M Noor, Sp.OG
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. R Umur : 20 tahun Pekerjaan : IRT Alamat : Rt. 10 Sungai Landak Kab.
Tanjabar Nama Suami : Tn. J Umur : 25 tahun MRS : 3-9-2013 Jam : 17.00 WIB
ANAMNESIS (ALLOANAMNESIS)
RIWAYAT OBSTETRI
GPA : G1P0 A0
HPHT : 13-12-2012 TP : 10-09-2013 UK : 38-39 minggu Menarche : Umur 10 tahun Siklus haid : teratur 28 hari Lama haid : 6-7 hari.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Hipertensi : disangkal Diabetes : disangkal PJK : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
TD :118/67 mmHg N : 86 x/menit RR : 40 x/menit Suhu : 39,5 ºC Berat badan sebelum Hamil : 45 Kg
Berat badan saat hamil : 55 KgTinggi Badan : 150 cm
STATUS GENERALISATA
Kepala : normocephale, rambut hitam tidak mudah dicabut.
Mata : conj. anemis -/-, sklera ikhterik -/-, reflek cahaya +/+, Palpebra edama +/+
THT : dalam batas normal Leher : JVP 5-2 mmH2O, pembesaran KGB (-),
pembesaran tiroid (-) Thorak : pergerakan dada simetris statis dan dinamis Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/- Cor : Bj I-II reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Membesar simetris , bising usus (-). Ekstremitas Superior: akral hangat +/+, edema +/+,
sianosis -/- Ekstremitas Inferior : akral hangat +/+, edema +/+,
sianosis -/-
STATUS OBSTETRI
Inspeksi Muka : cloasma gravidarum (-), edema (+) Leher : pembesaran vena jugularis (-) Dada : pembesaran mammae simetris, puting
susu menonjol, Hiperpigmentasi areola mammae, colostrum (+) Abdomen : perut tampak membesar ke depan,
striae Albicans (+), linea nigra (+), sikatrik (-) Vulva : labia mayor/minor simetris, pembengkakan
kel.bartholini (-). Ekstremitas : edema + / + + / +
Palpasi Leopold I :
TFU 28 cm, teraba bagian yang lunak, Tidak melenting, dan kurang bundar (bokong).
Leopold II :
Kanan : teraba tahanan terbesar janin (punggung)
Kiri : teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas)
Leopold III : teraba bagian keras, bundar (kepala). Leopold IV : 5/5. TBJ : 2480 gram HIS : - Auskultasi : DJJ = 172 x/i
Pemeriksaan Dalam : Vaginal Toucher : Portio Teba dan lunak, pembukaan 1 cm,
ketuban (+) merembes bewarna hijau, Persentasi kepala, Persentasi Kepala penurunan HI
Pemeriksaan Panggul: Pintu Atas Panggul
Linea ingeminata : ½ : ½ Promontorium : Teraba
Conjugata Vera : + 10 cm Pintu Tengah Panggul
Dinding Panggul : cekung - cekung Os sacrum : cekung
Spina Ischiadica : runcing Pintu Bawah Panggul
Os Coccygeus : ElastisArcus Pubis : < 900
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin (3-9-2013) di IGD : Hb : 10,6 gr % Ht : 35,0 % Leukosit : 28,5 x 103/mm3
Eritrosit : 5,5x 106/mm3
Trombosit : 319 x 103/mm3
PCT : .290 %Urin rutin Proteinuria : (+++) Glukosa : (-) GDS : 77 mg/dl
DIAGNOSIS IGD
G1P0A0 gravida 38-38 minggu, inpartu kala 1 fase laten, JTH intra uterina preskep + eklamsia
Masuk ke ruang ICU Observasi KU, TTV, HIS dan DJJ Monitor EKG O2 NRM10 L/m IVFD RL 20 gtt/menit Inj. MgSO4 40% boka - boki Selanjutnya MgSO4 40 % 4 x 10 cc boka-boki Nifedipin 3 x 10 mg per oral setiap 8 jam Pasang kateter
FOLLOW UP (3/9/2013 PUKUL 19:30 S: OS Gelisah O: KU lemah TD 140/100, S:36 C, N: 88x/m RR 45 x/m
bising usus (-).NGT 100cc urin 200 cc DJJ 170 x/m A: G1P0A0hamil aterem kala 1 fase laten JTH intra
uterin preskep + KPD + eklamsia ante partum + susp ileus paralitik + fetal distres
P: O2 10 L/i NRM Diazepam 5 mg encerkan menjadi 5 cc dalam aquades,
bolus pelan-pelan selama 5 menit. Inj. ceftriaxone 1x2 gram Inj. Ranitidin 2x1 amp Puasa USG Obstetri dan abdomen cito Tx/ IGD teruskan Konsul Bedah
4/9/2013 pukul 09:00 WIB S: OS gelisah O: Kesadaran Samnolen TD 120/80 Nadi :
110x/menit GCS 8 DJJ 168 x/m Cairan masuk 950 cc Urin 400 cc IWL 316 cc NGT 100 cc A: G1P0A0 G1P0A0hamil aterem kala 1 fase laten
JTH intra uterin preskep + KPD + eklamsia ante partum + susp ileus paralitik + fetal distres
P: O2 10 L/i NRM Diazepam 5 mg encerkan menjadi 5 cc dalam
aquades, bolus pelan-pelan selama 5 menit. Inj. ceftriaxone 1x2 gram Inj. Ranitidin 2x1 amp Puasa
4-9-2013 Pukul 11:30 WIB S: OS gelisah O: Kesadaran Samnolen TD 120/80 Nadi : 110x/menit GCS 8
DJJ 174 x/m Cairan masuk 950 cc Urin 400 cc IWL 316 cc NGT 100 cc A: G1P0A0 G1P0A0hamil aterem kala 1 fase laten JTH intra
uterin preskep + KPD + eklamsia ante partum + susp ileus paralitik + fetal distres
P: O2 10 L/i NRM Diazepam 5 mg encerkan menjadi 5 cc dalam aquades,
bolus pelan-pelan selama 5 menit. Inj. ceftriaxone 1x2 gram Inj. Ranitidin 2x1 amp Puasa
OS pindah ke ICU 4-9-2013 pukul 19:00 4-9-2013 Pukul 11:30 WIB S: OS gelisah O: Kesadaran Samnolen TD 120/80 Nadi :
110x/menit GCS 8 DJJ 174 x/m Cairan masuk 950 cc Urin 400 cc IWL 316 cc NGT 100 cc
4-5-2013 pukul 19:00 S: kesadaran menurun O: TD 68/34 Nadi : 130x/menit DJJ 174 x/m
GCS 3 Suhu: 40 C DJJ 138 x/i SPO2 93% RR 40 x/i
Cairan masuk 1600 cc Cairan keluar 464 cc A: G1P0A0 G1P0A0hamil aterem kala 1 fase
laten JTH intra uterin preskep + KPD + eklamsia ante partum + susp ileus paralitik + fetal distres
P: O2 10 L/i NRM Paracetamol 500 mg tab Loading cairan 300 cc
4-5-2013 pukul 23:00 S: kesadaran menurun O: TD 60/30 Nadi : 134x/menit DJJ 174 x/m
GCS 3 Suhu: 39 C SPO2 :80% RR 38x/i Cairan masuk 1800 cc Cairan Keluar 7000 cc NGT 100 cc
A: G1P0A0 G1P0A0hamil aterem kala 1 fase laten JTH intra uterin preskep + KPD + eklamsia ante partum + susp ileus paralitik + fetal distres
P: O2 10 L/i NRM Baging, Loadng cairan 300 cc Konsul interne Konsul neurologi Intubasi
HASIL LABOR KIMIA DARAH TANGGAL 4-9-13
Faal Hati Bilirubin total 1,1 mg/dl Bilirubin direk 0,9 mg/dl Bilirubin indirek
0,2mg/dl Protein total 6,1 g/dl Albumin 2,3 g/dl Globulin 3,8 SGOT 226 U/L duplo SGPT 58 U/L duplo
Faal Ginjal Ureum 34,9 mg/dl Kreatinin 1,8 mg/dl Asam Urat 14,2 mg/dl Faal Lemak Cholesterol 252 mg/dl Trigliserida 548 mg/dl
Duplo HDL 33 mg/dl LDL 109 mg/dl GDS 60 mg/dl
A: G1P0A0 G1P0A0hamil aterem kala 1 fase laten JTH intra uterin preskep + KPD +
eklamsia ante partum + susp ileus paralitik + fetal distres
P: O2 10 L/i NRM Diazepam 5 mg encerkan menjadi 5 cc
dalam aquades, bolus pelan-pelan selama 5 menit.
Inj finitoin 10 mg dalam RL 500cc Inj. ceftriaxone 1x2 gram Inj. Ranitidin 2x1 amp Puasa
5-9-2013 pukul 04:00 Pasien meninggal
ANALISA KASUS
Apakah diagnosa dan terapi pada pasien ini tepat?
Gejala dan tanda mengarah pada eklamsi seperti
TD 170/110 setelah di rujuk dan mendapatkan terapi TD 118/68
Urine output < 500 cc/hari Protein urine +++ Gangguan dan penurunan visus Kejang 4-5 menit sebanyak 4 kali
Hb : 10,6 gr % HCT : 35,0 % Leukosit : 28,5 x 103/mm3
Eritrosit : 5,5x 106/mm3 Trombosit : 319 x 103/mm3
PCT : .290 %
Faal Hati Bilirubin total 1,1 mg/dl Bilirubin
direk 0,9 mg/dl Bilirubin indirek 0,2mg/dl
Protein total 6,1 g/dl Albumin 2,3 g/dl
Globulin 3,8 SGOT 226 U/L duplo SGPT 58 U/L
duplo Faal Ginjal Ureum 34,9 mg/dl Kreatinin
1,8 mg/dl
Asam Urat 14,2 mg/dl Faal Lemak Cholesterol
252 mg/dl Trigliserida 548 mg/dl Duplo HDL
33 mg/dl LDL 109 mg/dl GDS 60 mg/dl,
Pasien ini sudah betul tempatkan di ICU karena
dapat Monitoring input cairan dan output
cairan pada os dilakukan dengan benar, pada
os dipasang Foley catheter untuk mengukur
pengeluaran urin, sehingga monitoring input
dan output cairan. Serta monitoring EKG,
saturasi, TD yang lebih intensif
Obat anti kejang yang diberikan pada os
berupa Inj. MgSO4 40% 4 gr IV, selanjutnya
MgSO4 40 % 1 gr/jam dalam RL 500 ml 30
gtt/menit.
Pemberian antihipertensi lini pertama yaitu
Nifedipin (Ca Channel Blocker) : Nifedipin
yang diberikan 5-10 mg dapat diulang
sampai 8 kali/24 jam
Diagnosa KPD yang di tegakan pada pasien
ini seharusnya di tegakan pada saat masuk
ke IGD RSRM Jambi akan tetapi pada pasien
ini di diagnosa KPD setelah pasien masuk ke
ruangan HCU RSRM diagnosis KPD ditegakan
karena adanya air-air yang keluar dari jalan
lahir dan bewarna hijau pada pemeriksaan
dalam pembukaan 1 cm
Pemberian Inj. ceftriaxone 1x2 gram
Penegakan diagnosa ileus paralitik dari pasien ini sebenarnya tidak bisa di tegakan diagnosis pasti akan tetapi kita menegakan diagnosis kerja untuk pasien ini, dari pemeriksaan fisik didapatkan bising usus tidak terdengar lagi.
penegakan diagnosa ileus paralitik dengan tidak terdengarnya lagi bising usus atau silent abdomen dan pemeriksaan foto polos abdomen pelebaran udara pada usus halus
terapi yang di berikan juga sudah sesuai yaitu pemasangan NGT.
Pada bayi pasien ini di diagnosa dengan fetal
distres dikarnakan DJJ dari awal masuk
rumah sakit menjapai 170 x/m yang
normalnya hanya 120 – 160 x/m, pada
pemeriksaan obstetri di temukan air ketuban
yang bewarna hijau
ciri-cirinya bayi terjadi hipoksia
menyebabkan denyut jantung yang cepat,
pada pasien ini ini menunjukan bayi dalam
keadaan gawat karena ketuban yang
menunjukan perubahan warna yang
seharusnya jerni bercampur meekonium
berubah menjadi hijau, keluarnya mekonium
bayi dapat di akibatkan kekuarang O2
kepada bayi
Terminasi kehamilan pada pasien ini tidak
ditentukan apakah pervaginam ataupun
perabdominal,
pelahiran janin adalah penyembuhan pada
preaklemsia,
Pada pasien ini Indikasi persalinan
perabnominal seharusnya bisa di
pertimbangkan. Untuk menyelamatkan nyaw
ibu dan anak,
Pukul 23:00 Os mengalami Penurunan Kesadaran TD 60/30 Nadi : 134x/menit DJJ tidak diukur GCS 3 Suhu: 39 C SPO2 :60% RR Apnoe, dari hal ini dapat dinyatakan bahwa pasien meninggal dunia akibat menurunnya sirkulasi O2 ke seluruh tubuh sehingga terjadi iskemik organ vital dan sehingga mengakibatkan kerusakan sel-sel dalam tubuh yang diakhiri dengan kematian.