PPT B26 MIZA (2)
description
Transcript of PPT B26 MIZA (2)
timbulnya dan meningkatnya suatu kejadian kesakitan dan atau kematian bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.
apakah terjadi peningkatan frekuensi kasus dalam arti epidemiologi deskriptif yaitu menurut waktu,tempat dan orang
DEFINISI KLB
Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah.
Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis penyakitnya.
KRITERIA KLB
Epidemiologi adalah cabang ilmu yang mempelajari distribusi kejadian sakit,gangguan fungsi tubuh (disability) dan kematian serta faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi kejadiannya pada kelompok-kelompok masyarakat tertentu
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
Penjamu (host) Adalah manusia yang mudah terkena atau
rentan terhadap suatu bibit penyakit (virus, bakteri, parasit, jamur)
Agen (agent)Adalah faktor yang menjadi bibit penyakit yang
menjadi penyebab suatu penyakitLingkungan (Environment)
Adalah situasi atau kondisi di luar host dan agent yang memudahkan interaksi antara keduannya. Lingkungan memberi peluang kepada agent untuk berkembang
EPIDMEIOLOGI
Memastikan diagnosis penyakit yang dicurigai menyebabkan KLB
Menetapkan apakah benar terjadi KLBMenentukan penyebab penyakit dalam KLBMeMengidentifikasi populasi rentan &
terpapar Menentukan sumber penyebab penyakit dan
cara (alat, vektor, jalan)Membuat kesimpulanMenetapkan saran-saran untuk pencegahan
KLB berikutnya.
TUJUAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Memastikan adanya KLB (memastikan diagnosis penyakit)
Menegakkan diagnosisMelakukan hipotesa sementaraMenggambarkan karakteristik KLBUji hipotesaMengidentifikasi populasi yang mempunyai
peningkatan resiko infeksiMelaksanakan tindakan penanggulanganLaporan penyelidikan KLB
LANGKAH-LANGKAH
Pelayanan pengobatan KLBMendekatkan upaya pelayanan pengobatan sedekat
mungkin dengan penderitaMelengkapi pos-pos kesehatan dengan tenaga, obat
dan peralatanMenjelaskan pada masyarakat tentang :
KLB yang sedang terjadi, gejala penyakit dan tingkat bahayanya
Tindakan anggota masyarakat terhadap penderita, termasuk rujukannya
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat Upaya penanggulangan yang akan dilakukan oleh
Puskesmas dan Dinas Kesehatan
PENANGGULANGAN KLB
Pengobatan penderita sebagai sumber penularan penyakit penyebab KLB
Perbaikan kondisi lingkungan sebagai sumber penyebaran penyakit serta meningkatkan daya tahan tubuh dengan perbaikan gizi dan imunisasi
Tindakan pencegahan dalam pengendalian KLB terdiri atas tiga tingkat yaitu primer sekunder dan tersier
PENCEGAHAN KLB
Bertujuan untuk mencegah awitan suatu penyakit atau cedera selama masa prapathogenesis (sebelum proses suatu penyakit dimulai).
Antara contoh upaya masyarakat dalam pencegahan ini adalah klorinasi persediaan air, imunisasi yang mencakup semua penduduk
Upaya personal dalam pencegahan primer pula termasuklah cuci tangan,pemasakan makanan dengan dan upaya mendapatkan semua imunisasi yang tersedia untuk melawan penyakit tertentu
PENCEGAHAN PRIMER
Upaya pencegahan sekunder yang dilaksanakan oleh masyarakat terhadap penyakit menular biasanya ditujukan untuk mengendalikan atau membatasi penyebaran suatu epidemi. Contohnya antara lain :Melakukan investigasi kasus serta kontak
mereka yang mungkin terinfeksiMelakukan isolasi dan karantinaAntibioticProgram pendidikan kesehatan masyarakat dan
promosi kesehatan
PENCEGAHAN SEKUNDER
Upaya pencegahan tersier bagi individu mencakup upaya pemulihan dari infeksi, penyembuhan sampai sehat total dan kembali menjalankan aktivitas normal
PENCEGAHAN TERSIER
Membasmi sumber Memutuskan rantai
penularan
Melindungi orang yang
rentan
-Mengobati pasien dan
pengidap.
-Mengisolasi kasus
-Surveilans sumber yang
dicurigai
-Pembasmian tendon hewan
-Pelaporan kasus.
-Sanitasi lingkungan
-Hygiene perorangan
-Penanggulangan vektor
-Disinfeksi dan sterilisasi
-Pembatasan mobilitas
penduduk
-Imunisasi
-Profilaksis kimiawi
-Perlindungan perseorangan
-Peningkatan gizi
STRATEGI UTAMA PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
Promosi berarti upaya memperbaiki kesehatan dengan cara memajukan, mendukung dan menempatkan kesehatan lebih tinggi dari agenda baik secara perorangan maupun secara kelompok.
WHO, promosi kesehatan adalah suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya.
PROMISI KESEHATAN
Sasaran primer: mempunyai masalah,diharapkan mau berperilaku sesuai harapan dan memperoleh manfaat paling besar dari perubahan perilaku
Sasaran sekunder: individu/kelompok yang memiliki pengaruh/disegani oleh sasaran primer
Sasaran tersier : para pengambil kebijakan, penyandang dana, pihak-pihak berpengaruh di berbagai tingkatan ( pusat, propinsi, kabupaten,kecamatan dan desa/kelurahan).
PROMOSI KESEHATAN
Jenis kegiatan promosi kesehatan:Program Pendidikan Kesehatan:Pelayanan kesehatan preventifKegiatan berbasis masyarakatPengembangan Organisasi menyediakan
makanan yang sehat, mempromosikan produk yang sehat.
Kebijakan publik yang sehatTindakan kesehatan berwawasan lingkungan:
Contohnya menyediakan makanan dan air yang bersih
PROMOSI KESEHATAN
PEMBERANTASAN MENYAKIT MENULARMenemukan kasus penyakit menular sedini
mungkin Mengurangi berbagai faktor resiko
lingkungan masyarakatMemberikan proteksi khusus kepada
kelompok masyarakatSasaran :Ibu hamil,balita dan anak sekolah untuk
kegiatan imunisasi.
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Ruang lingkup kegiatan :Surveilans epidemiologi. Menemukan kasus
penyakit menular sedini mungkin. Kegiatannya ada dua jenis: Active Case Detection (ACD) dan Passive Case Detection.
Imunisasi. Pemberantasan Vektor
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
USAHA KESEHATAN LINGKUNGANTujuan: Menanggulangi dan menghilangkan unsur-
unsur fisik pada lingkunganSasaran: Tempat-tempat umum (seperti sumber air
minum penduduk dan pembuangan air limbah dsb).
Ruang lingkup kegiatan :A)Memperbaiki sistem pembuangan kotoran manusia
Pembuatan dan penyediaan jamban keluargaPenyuluhan kesehatan lingkungan dilakukan
melalui demonstrasi pembuatan jamban keluarga
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Jamban sehat :Adalah fasilitas pembuangan tinja yang:
Mencegah kontaminasi ke badan airMencegah kontak antara manusia dan tinjaMembuat tinja tersebut tidak dapat
dihinggappi serangga serta binatang lainnyaMencegah bau yang tidak sedapKonstruksi dudukannya dibuat dengan baik
aman dan mudah dibersihkan.
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
B)Menyediakan air bersihSyarat air bersih :Syarat Kuantitas Kebutuhan masyarakat terhadap air bervariasi dan
bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat
Syarat Kualitas Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia,
radioaktivitas, dan mikrobiologis
C)Pembuangan sampah
D)Pengawasan terhadap tempat umum
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)Tujuan :Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian sakit
(morbidity) di kalangan ibu. Meningkatkan derajat kesehatan anak,melalui
pemantauan status gizi dan pencegahan sedini mungkin
Sasaran :Sasaran primer: Ibu hamil,ibu menyusui, dan anak-
anak sampai dengan umur 5 tahun.Sasaran sekunder: Dukun bersalin
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Ruang lingkup :Memeriksa kesehatan ibu hamil (ANC)Mengamati perkembangan dan pertumbuhan
anakMemberikan nasehat tentang
makanan,mencegah timbulnya masalah, memperkenalkan jenis makanan tambahan
Memberikan pelayan KB kepada pasangan usia subur.
Merujuk ibu-ibu atau anak-anak yang memerlukan pengobatan
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Suatu kegiatan pengamatan terus menerus dan upaya tindakan yang diperlukan, dengan kegiatan mencakup:Pengumpulan data secara sistematis dan terus
menerusPengolahan, analisis dan interpretasi dataPenyebaran informasi yang dihasilkan kepada
orang-orang atau institusi yang dianggap berkepentingan
Menggunakan informasi yang dihasilkan dalam manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian
SURVEILENS
Kegunaan surveilans epidemiologi ini ialah:Untuk mengetahui gambaran epidemiologi
masalah kesehatan atau penyakit. Untuk menetapkan prioritas masalah
kesehatanUntuk mengetahui cakupan pelayananUntuk kewaspadaan dini terjadinya Kejadian
Luar Biasa(KLB) seperti diare, campak, infeksi saluran nafas dan lain-lain.
SURVEILENS
Campak : adanya demam (panas), bercak kemerahan (rash), dan ditambah satu atau lebih gejala; batuk, pilek atau mata merah (conjungtivitis)KLB tersangka campak :Adanya 5 atau lebih
kasus klinis dalam waktu 4 minggu berturut-turut yang terjadi mengelompok dan dibuktikan adanya hubungan epidemiologi.
KLB Campak Pasti :Apabila minimum 2 spesimen positif IgM campak dari hasil pemeriksaan kasus pada tersangka KLB campak.
KLB CAMPAK
Penularan dari orang ke orang melalui melalui percikan ludah dan transmisi melalui udara terutama melalui batuk, bersin atau sekresi hidung.
Masa penularan 4 hari sebelum timbul rash, puncak penularan pada saat gejala awal (fase prodromal), yaitu pada 1-3 hari pertama sakit
SUMBER & CARA PENULARAN
Untuk mengetahui gambaran epidemiologi KLB campak berdasarkan waktu kejadian, umur dan status imunisasi penderita, sehingga dapat diketahui luas wilayah yang terjangkit dan kelompok yang berisiko. Disamping itu juga untuk mendapatkan faktor risiko terjadinya KLB sehingga dapat dilakukan tindakan lanjut.
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Tata laksana kasus Penyuluhan Imunisasi :
WHO menganjurkan pemberian imunisasi campak pada bayi berumur 9 bulan. Untuk negara maju dianjurkan pada anak berumur 12-15 bulan dan kemudian imunisasi kedua(booster) juga dilakukan secara rutin pada umur 4-6 tahun.
PENANGGULANGAN CAMPAK
Imunisasi yang dilakukan pada saat KLB, yaitu: Imunisasi selektif, bila cakupan tinggi
Meningkatkan cakupan imunisasi rutin (upayakan 100 %) setiap balita (Usia 6 bl – 5 th) yang tidak mempunyai riwayat imunisasi campak, diberikan imunisasi campak
Imunisasi campak masal Yaitu memberikan imunisasi campak secara masal
kepada seluruh anak pada golongan umur tertentu tanpa melihat status imunisasi anak tersebut. Hal yang menjadi pertimbangan adalah cakupan imunisasinya rendah, mobilitas tinggi.
PENANGGULANGAN CAMPAK
Surveilans Ketat pada KLB campakPerkembangan kasus baru dan kematian KLB
campak direkam dan dilaporkan setiap hari ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
KLB dinyatakan berakhir jika tidak ada kasus, dalam kurun waktu 2 kali masa inkubasi dari kasus terakhir.
PENANGGULANGAN CAMPAK
Diare akut adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih) per hari dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 hari.
Sesuai dengan penyebabnya, diare dapat disertai gejala lain seperti muntah, dehidrasi, sakit perut yang hebat, lendir dan darah dalam tinja, dan lain-lain.
KLB DIARE
Cara penularan diare adalah secara fecal-oral.
Tinja penderita diare mengandung kuman yang dapat mencemari sumber air bersih dan makanan.
Penyebarannya melalui lalat, tangan tercemar dan sanitasi yang buruk.
SUMBER & CARA PENULARAN
Oralit Osmolaritas Rendah Mencegah terjadinya dehidrasi. Pemberian ASI / Makanan Pemberian makanan selama diare bertujuan
untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan.
PENANGGULANGAN DIARE
Pemberian antibiotika hanya atas indikasi Antibiotik hanya bermanfaat pada anak
dengan diare berdarah, suspek kolera dan infeksi-infeksi saluran pencernaan yang berat
ZincPemberian Zinc selama diare terbukti mampu
mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar, mengurangi volume tinja, serta menurunkan kekambuhan diare pada 3 bulan berikutnya.
PENANGGULANGAN DIARE
Pemberian Nasihat Ibu atau keluarga yang berhubungan erat
dengan balita harus diberi nasihat tentang :
Cara memberikan cairan dan obat di rumah Kapan harus membawa kembali balita ke
petugas kesehatan (diare lebih sering, muntah berulang, sangat haus, makan atau minum sedikit, timbul demam, tinja berdarah, tidak membaik selama 3 hari.
PENANGGULANGAN DIARE