Ppok Dan Bronkitis

download Ppok Dan Bronkitis

of 32

Transcript of Ppok Dan Bronkitis

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    1/32

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    2/32

    1.3 Manfaat Penulisan

    !. (apat dijadikan sebagai tambahan ilmu, pengetahuan dan wawasan yang luas dalam

    mempelajari PPOK dan Bronkitis

    #. (apat dijadikan sebagai dasar untuk pengembangan penelitian lebih lanjut tentang

    PPOK dan Bronkitis

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    3/32

    BAB II

    TINJAUAN PUTA!A

    2.1 Br"nkitis Akut

    #.!.! (efinisi

    Bronkitis akut merupakan peradangan akut membran mukosa bronkus yang

    disebabkan oleh infeksi mikroogganisme. Penyakit ini sering melibatkan trakea sehingga

    lebih tepat jika disebut trakeobronkitis akut )(jojodibroto, (*

    Bronkitis adalah infeksi dan inflamasi akut saluran napas besar )+iederman ",

    arosi -, #*.Bronkitis merupakan inflamasi pada trakea dan bronki, jalan nafas besar )/emote

     +ursing 0ertified Practice, #!%*.

    Bronkitis akut merupakan penyakit umum pada masyarakat. "eskipun merupakan

    sumber penderitaan, kondisi ini membawa sedikit resiko morbiditas dan hampir tidak ada

    mortalitas. Biasanya bronkitis akut dapat sembuh sendiri dan berlangsung dalam waktu

    singkat. Bronkitis akut harus dibedakan dari PPOK eksaserbasi akut.

    #.!.# 1tiologi

    Penyebab bronkitis akut yaitu 2

    !. 3nfeksi 4irus

    4irus yang paling sering menyebabkan bronkitis yaitu 3nfluen5a - or B, adenovirus,

    rhinovirus, parainfluen5a, adenovirus, serta rhinovirus corona virus, /espiratory

    yncytial 4irus )/4*, human metapneumovirus.

    #. 3nfeksi Bakteri

    Bakeri yang sering menjadi penyebab adalah  Myoplasma pneumoniae# 0hlamydia

     pneumoniae, Bordetella pertussis. treptococcus pneumoniae and  6. 3nfluen5iae biasanya

     bukan merupakan infeksi primer, bakteri ini hanya akan menjadi penyebab jika disertai

    dengan penyakit kronik seperti emfisema, bronkitis kronik, serta bronkiektasis, infeksi

     bakteri ini harus mendapat perhatian serius.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    4/32

    $. 7aktor predisposisi

    7raktor predisposisi bronkitis akut yaitu

    8 0hronic sinusitis

    8 0hronic Obstructive Pulmonary (isease )0OP(*

    8 -sthma

    8 Bronchiectasis

    8 3mmunocompromised )chronic asthma*

    8 merokok 

    8 perokok pasif 

    8 polusi udara

    8 1nvironmental factors

    8 alkoholik 

    8 astro 1sophageal /eflu9 (isease )1/(*

    8 :ungku kayu

    #.!.$ "anifestasi Klinis

    Biasanya didahului oleh gejala infeksi saluran pernapasan bagian atas seperti hidung

    tersumbat (stuffy), pilek (runny nose)  dan sakit tenggorokan yang kemudian dilanjutkan

    dengan batuk8batuk yang bervariasi dari ringan sampai berat, biasanya dimulai dengan batuk 

    yang tidak produktif, batuk berdarah, sesak nafas )Pedoman (iagnosis dan :erapi "7 3lmu

    Penyakit Paru /( oetomo, #&*. Batuk akan terjadi &8# hari Batuk ini sangat

    mengganggu di waktu malam. dara dingin, banyak bicara, serta tertawa akan merangsang

    terjadinya batuk. Beberapa klien ditemukan akan mengeluh ada nyeri retrosternal. etelah

     beberapa hari akan terdapat produksi sputum yang banyak dapat bersifat mukus tetapi dapat

     juga mukopurulen. Peradangan bronkus biasanya menyebabkan hiperefektivitas saluran

     pernafasan yang memudahkan terjadinya bronkospasme. Pada penderita asma, penyakit ini

    dapat menjadi pencetus serangan asma. Pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan keadaan

    normal, dan kadang8kadang terengar suara wheezing   dibeberapa tempat2 ronkhi dapat

    terdengar jika produksi sputum meningkat. 7oto toraks menunjukkan gambaran normal.

    Klien juga mengalami gejala8gejala infeksi seperti demam, malaise, mialgia dan fatigue.

    )+ursingcenter.com, #!$*.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    5/32

    #.!.% Pathofisiologi

    Bronkitis akut merupakan suatu infeksi radang saluran pernapasan pada saluran

     pernapasan bawah tanpa keterlibatan parenkim paru dengan manifestasi klinis ditemukan

    adanya peningkatan batuk dengan atau tanpa adanya produksi sputum yang berlangsung

    setidaknya $ minggu yang disebabkan adanya iritasi pada mukosa trakea dan bronkus. Klien

     juga mengalami gejala8gejala infeksi seperti demam, malaise, mialgia dan fatigue.

    )+ursingcenter.com, #!$*. ifat dahaknya juga mengalami perubahan menjadi lebih keruh,

     bewarna kekuning8kuningan sampai kehijau8hijauan dan dapat juga disertai bau nanah atau

     busuk. elain itu akan dikeluhkan dahaknya menjadi lebih lengket sehingga makin susah

    untuk dibatukkan keluar. :ak lama setelahnya keluhan sesak atau nafas pendek yang

    sebelumnya hanya ringan saja, dalam satu sampai dua hari akan menjadi semakin parah.

    )6alim (, #!$*.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    6/32

    ntuk mengatasi demam dapat digunakan antipiuretik. ntuk bronkospasme, dypsnea

    atau whe5ing dapat digunakan short8acting @#8agonis bronchodilator yang dapat

    digunakan sampai gejala hilang. Pada pasien yang menderita batuk yang sangat

    menggagu, dapat diberikan obat batuk yang mengandung codein, de9trometrophan

    sesuai gejala yang muncul. 6indari penggunaan antibiotik. -ntibiotik dapat

    dipertimbangkan jika risiko tinggi atau adanya komplikasi serius atau jika terdapat

    infeksi sekunder bakterial atau pada PPOK. )/emote +ursing 0ertified Practice,

    #!%*.

    -ntibiotik dapat digunakan jika klien memiliki dua atau lebih gejala yang mengikuti

    yaitu2 peningkatan volume sputum, peningkatan sputum purulen, peningkatan

    dyspneu. )/emote +ursing 0ertified Practice, #!%*.

    %.!.A Komplikasi

    Komplikasi yang mungkin2 bronkopneumoni, Pneumoni, Pleuritis

    %.!.> Prognosis

    Penderita yang sebelumnya sehat mempunyai prognosis yang baik. +amun, mereka

    yang sudah menderita bronkitis kronis sebelumnya, prognosisnya ditentukan oleh kondisi

    sebelum terkena infeksi akut ini. "akin jelek kondisi sebelumnya, makin mundurlah

     prognosisnya.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    7/32

    %.!.. -suhan keperawatan pada Klien dengan Bronkitis

    !. Pengkajian

    !* 3dentitas2

    -nak8anak diketahui lebih banyak menderita dibanding dewasa. Pada pasien dewasa

     pria lebih banyak menderita bronkitis dari pada wanita. :empat tinggal dekat dengan

     pabrik atau pekerjaan di pabrik. Pekerjaan sebagai buruh atau pekerja bangunan.

    #* Keluhan tama

    Klien datang dengan keluhan batuk8batuk yang tidak sembuh, berlangsung lebih dari #

    minggu, batuk berdarah, sesak nafas.

    $* /iwayat kesehatan

    a. /iwayat Kesehatan ekarang

    Klien menderita batuk8batuk )kering atau berdahak mungkin berdarah* selama

    lebih dari dua minggu, adanya demam. Penyakit semakin parah klien kemudian

    mengeluh sesak nafas yang membuat klien diantar ke rumah sakit.

     b. /iwayat Kesehatan "asa Calu

    -danya riwayat merokok atau  second hand smoke, sering terpajan polusi )asap

     pabrik, asap kendaraan*, ebelumnya klien menderita infeksi saluran pernapasan

    atas yang tidak sembuh, menderita sinusitis kronik, 0OP(, astma, 1/( )gastro

    1shophageal tract 3nfection*.

    %* /iwayat Kesehatan Keluarga 

    "enanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama

    dengan klien.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    8/32

    Tan$a%Tan$a &ital '

    uhu 2 "eningkat

    // 2 "eningkat

     +adi 2 "engalami peningkatan

    :ekanan (arah 2 +ormal

    ()

    !* Breathing 2

    Klien mengeluh batuk )bisa batuk kering atau berdahak, kadang berdarah*, sesak nafas,

    // meningkat, pernapasan cuping hidung, terlihat penggunaan otot bantu nafas. Pada

    auskultasi terdengar whe5ing, ronchi, cianosis.

    #* Blood

    -danya peningkatan nadi, klien mengeluh pusing.

    $* Brain

    Klien 0", 0 2 !&.

    :idak ada keluhan

    %* Bladder

    3ntake menurun, produksi urine output menurun.

    &* Bowel

    Klien mengeluh mual, muntah, nafsu makan menurun, penurunan berat badan.

    '* Bone * kin 

    Klien mengeluh lemah, aktivitas dibantu.

    Kulit pucat teraba hangat.

    8 1ndokrin

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    9/32

    :idak terjadi gangguan

    8 Pola psikososial

    Klien cemas akan penyakitnya yang ditunjukan dengan keteganggangan, perasaan

    tidak tenang, mudah marah.

    8 Pola istirahat dan tidur

    Klien mengeluh kesulitan tidur selama sakit akibat batuk8batuk dan sesak nafas.

    8 Pemeriksaan (iagnostik2

    Pemeriksaan laboratorium2 0ultur sputum menunjukan adanya infeksi virus atau

     bakteri

    :es fungsi paru menunjukan adanya obstruksi

    Bronchogram 2 "enunjukkan dilatasi silinder bronchus saat inspirasi, pembesaran

    duktus mukosa.

    Pemeriksaan =8/ay2 menunjukan gambaran foto paru yang normal, tidak dijumpai

    infiltrat

    Pemeriksaan 1lectrocardiogram )10*

    Pemeriksaan darah lengkap menunjukan adanya peningkatan

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    10/32

    8 tatus pernapasan ventilasi tidak terganggu yang dibuktikan dengan

    indikator gangguan 2 kedalaman inspirasi dan kemudahan bernapas.

    8 "enunjukan tidak adanya gangguan status pernapasan 2 ventilasi yang

    dibuktikan dengan 2 berkurang atau tidak adanya penggunaan otot

    aksesoris, suara nafas tambahan, pendek nafas, faal paru normal, analisa

    gas darah normal )PO# F > 8 ! mm6g; P0O# F $& 8 %&mm6g*.

     b. 3ntervensi +30

    8 Pantau adanya pucat atau cianosis

    8 Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan upaya pernapasan.

    8 Perhatikan pergerakan dada 2 amati pergerakan otot bantu pernapasan, serta

    adanya retraksi otot supraclavikula dan intercostal.

    8 -uskultasi suara napas

    8 0atat adanya perubahan pada saturasi oksigen, nilai analisa gas darah dan

    faal paru.

    8 :enangkan klien dalam keadaan gawat nafas

    8 -njurkan klien untuk bernapas dengan menggunakan abdomen selama

     periode gawat napas

    8 ntuk membantu memperlambat frekuensi pernapasan, bimbing pasien

    menggunakan teknik pernapasan bibir mencucu dan pernapasan terkontrol

    8 Berikan oksigen yang telah dihumidifikasi sesuai order.

    8 -tur posisi klien yang memungkinkan pengembangan maksimal rongga

    dada )fowler?semi fowler*.

    8 3nformasikan kepada klien dan keluarga tentang teknik relaksasi untuk 

    memperbaiki pola nafas 2 nafas dalam

    8 -jarkan teknik batuk efektif, dan etika batuk 

    8 3nstruksikan pada klien dan keluarga bahwa mereka harus memberitahu

     perawat pada saat terjadi ketidakefektifan pola pernapasan.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    11/32

    8 Caporkan adanya perubahan sensori, bunyi napas, pola pernapasan, nilai

    analisa gas darah, sputum dan sebagainya.

    8 3nformasikan kepada pasien sebelum memulai prosedur, untuk menurunkan

    ansietas dan meningkatkan perasaan kendali.

    8 Berikan obat 2 bronkodilator )sesuai pesanan*

    8 Berikan terapi nebuli5er sesuai program atau protokol

    2+ 3nefektif pembersihan jalan nafas )risiko* berhubungan dengan obstruksi jalan nafas 2

    spasme jalan napas, retensi sekret, mucus berlebih

    3nefektif pembersihan jalan nafas merupakan ketidakmampuan untuk membersikan

    secret atau obstruksi saluran nafas guna mempertahankan jalan napas yang bersih.

    a. 6asil dan :ujuan +O0 2

    tatus pernapasan 2

    Kepatenan jalan nafas )jalan nafas trakeobronkial terbuka dan bersih untuk 

     pertukaran gas* dan ventilasi tidak terganggu.

    :ujuan ?kriteria evaluasi 2

    8 "enunjukan pembersihan jalan nafas yang efektif, yang dibuktikan oleh

    kepatenan jalan nafas; dan status pernapasan2 ventilasi tidak terganggu.

    8 "enunjukan kepatenan jalan napas, yang dibuktikan oleh indikator gangguan2

    kemudahan bernapas )klien mengatakan sesak berkurang atau hilang*,

    frekuensi pernapasan dan irama pernapasan !'8# kali?menit, pergerakan

    sputum keluar dari jalan nafas, klien dapat batuk efektif, auskultasi 2 memiliki

    suara nafas yang jernih.

     b. 3ntervensi +30

    8 Kaji tanda8tanda vital klien 2

    kur uhu

    6itung frekuensi pernapasan, kedalaman, upaya pernapasan

    kur tekanan darah

    6itung nadi

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    12/32

    8 Kaji faktor yang berhubungan batuk tidak efektif, mukus kental dan keletihan.

    8 -uskultasi bagian dada anterior dan posterior untuk mengetahui penurunan

    atau ketiadaan ventilasi dan adanya suara nafas tambahan secara berkala.

    8 -jarkan klien dan keluarga untuk batuk efektif untuk pengeluaran secret,

    ajarkan klien tentang etika batuk.

    8 (emonstrasikan dan ajarkan klien tentang nafas dalam

    8 Konsultasikan dengan dokter kebutuhan fisioterapi nafas2 Perkusi, vibrating.

    8 Berikan oksigen yang telah dihumidifikasi sesuai order.

    8 Pertahankan keadekuatan hidrasi )minum air hangat* untuk mengencerkan

    sekret.

    8 -tur posisi klien yang memungkinkan pengembangan maksimal rongga dada

    )fowler?semi fowler*.

    8 Kolaboratif pemberian obat sesuai pesanan dokter2 mukolitik atau ekspektoran,

    short8acting @#8agonis bronchodilator yang dapat digunakan sampai gejala

    hilang, codein, de9trometrophan, antibiotik jika diperlukan.

    3+ Hierter0ia ,er-u,ungan $engan r"ses infla0asi

    6ipertermi merupakan peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal

    a. 6asil dan tujuan?kriteria hasil +O0

    Pasien akan menunjukan termoregulasi yang normal yang dibuktikan sebagai

     berikut 2 berkeringat saat panas, // normal, nadi normal, suhu tubuh $', &8$A,

    #0; menjelaskan tindakan yang dapat mencegah dan meminimalkan peningkatan

    sahu tubuh., akral dingin,tidak mengeluh badan panas.

     b. 3ntervensi +30

    8 kur suhu tubuh setiap % jam

    8 -jarkan klien dan keluarga cara mengukur suhu untuk mencegah dan

    mengendalikan secara dini hipertermia.

    8 Observasi suhu lingkungan klien

    8 Beri pakaian yang tipis, lepaskan pakaian yang berlebihan dan tutupi klien

    dengan selimut saja

    8 Beri kompres air hangat di a9illa dan lipatan paha

    8 "andi dngan air hangat jika perlu

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    13/32

    8 -njurkan asupan cairan oral sedikitnya # liter per hari sesuai dengan

    indikasi.

    8 Kolaborasi dalam pemberian antipiretik dan antibiotik sesuai order 

    + (isik" keti$aksei0,ang nutrisi kurang $ari ke,utu-an tu,u- ,er-u,ungan

    $engan an"reksi# 0ual

    Ketidakseimbangan )risiko* nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh merupakan keadaan

    saat asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik 

    a. 6asil dan tujuan?kriteria hasil +O0

    8 6asil yang diharapkan 2 meningkatkan? mempertahankan berat badan

    8 "emiliki nilai laboratorium2 albumin, elektrolit dalam batas normal8 "elaporkan tingkat energi yang adekuat

    8 "enunjukkan berat badan meningkat?mempertahankan berat yang tepat dan bebas

    dari malnutrisi

     b. 3ntervensi +30 2

    8 (iskusikan penyebab anoreksia, dispnea dan mual.

    8 Berikan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernafasan

    8 -njurkan dan berikan periode istirahat sering8 Pastikan pola diet klien, yang disukai dan tidak disukai

    8 Observasi anoreksia, mual, muntah dan catat kemungkinan hubungan dengan obat.

    8 -njurkan klien makan makanan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein

    dan karbohidrat ):K:P*.

    8 -njurkan klien dan keluarga untuk tidak makan saat batu atau sesak, hentikan

    makan saat batuk, lanjutkan makan saat batuk tidak lagi menggangu.

    8 -tur posisi saat makan, sebaiknya fowler 

    8 kosultasikan ke ahli diet untuk menentukan komposisi diet.

    8 Konsul untuk pemberian terapi !8# jam sebelum ? sesudah makan.

    8 Konsul untuk pemeriksaan laboratorium seperti B+, protein serum dan albumin.

    8 Konsul untuk pemberian antipiretik.

    elain itu diagnosa yang dapat muncul pada klien dengan bronkitis yaitu 2

    !* 3ntoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan, gangguan ventilasi,

    ketidakcukupan energi

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    14/32

    #* 0emas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

    $* angguan pola tidur berhubungan dengan sesak, batuk 

    2.2 PP)!

    #.#.! (efinisi

    PPOK )Penyakit Paru Obstruktif Kronik* atau 0OP( )Chronic Obstructive

     Pulmonary Disease)  adalah sekelompok penyakit paru8paru yang berlangsung lama dan

    ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara )ylvia, ##*.

    0OP( adalah penyakit kronis yang ditandai dengan batuk produktif dan dispne dan

    terjadinya obtruksi saluran napas sekalipun penyakit ini bersifat kronis dan merupakan

    gabungan dari emfisema dan bronchitis kronik, dan bersifat irreversible. 3stilah 0OP(

    digunakan untuk berbagai penyakit yang dapat menyebabkan bronkonstriksi yang irreversible

    )/ab, #!*.

    #.#.# 1tiologi

    Berbagai penyakit yang dapat menyebabkan PPOK antara lain bronchitis kronik,

    emfisema pulmonal, fibrosis kista, dan asma bronkiale. 1tiologi utama dari PPOK adalah

     bronchitis kronik, emfisema, dan perokok berat.

    -dapun faktor risiko PPOK meliputi faktor8faktor host dan paparan lingkungan serta

     penyakit biasanya muncul dari interaksi antara kedua faktor tersebut.

    !. 7aktor host 2

    enetik 2 terdapat alfa8# protease inhibitor yang rendah )penghambat alfa8# protease*.

    elain itu terdapat defisiensi 3g-, defisiensi 0$80% dan immotile cilia syndrome. ebetulnya

    gangguan8gangguan ini jarang sekali ditemukan dan bersifat congenital, tetapi hendaknya

    dipikirkan kemungkinannya bila dijumpai kasus bronchitis kronik yang sulit sembuh dan

     berawal sejak masa kanak8kanak.

    #. 7aktor Cingkungan 2a. "erokok

    "erokok merupakan faktor resiko utama. /okok merusak pertahanan sistem pernapasan

    normal, merangsang inflamasi, dan meningkatkan jumlah neutrofil dan makrofag, yang

    melepaskan en5im penghancur ikatan alveolar dan berkontribusi dalam penghancuran

     jaringan ikat. "erokok juga mengurangi aktivitas silia dan menyebabkan hyperplasia

     jaringan goblet, yang menimbulkan produksi mucus yang berlebih dan mempersempit jalan

    napas. Perokok sigaret mempunyai prevalensi yang tinggi kelainan faal paru, keluhan

    respirasi dan penyakit obstruksi saluran napas kronis. Pada perokok pipa dan cerutu

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    15/32

    dijumpai mortalitas dan morbiditas PPOK lebih dari bukan perokok tapi kurang dari

     perokok sigaret.

     b. Bertambahnya usia

    c. Occupational dusts and chemicals 

    Paparan debu, asbes, semen, dan debu batuan yang cukup intens dan lama dari ini

    dapat menyebabkan PPOK. Bebagai bahan kimia industri dalam bentuk gas maupun uap

    dapat pula menyebabkan PPOK.

    d. Polusi udara

    Peranan polusi udara outdoor   tidak jelas, nampaknya pengaruhnya lebih sedikit dari

    merokok sigaret. Polusi udara indoor dari bahan bakar biomassa, asap dapur dan pemanas

     pada ruangan dengan ventilasi jelek merupakan faktor resiko untuk PPOK. Pasien yang

    tinggal di kota kemungkinan untuk terkena PPOK lebih tinggi dari pada yang tinggal didesa sehubungan dengan tingginya pencemaran udara karena industri dan asap kendaraan.

    e. 3nfeksi

    /iwayat infeksi saluran napas berat waktu anak8anak menyebabkan penurunan faal

     paru dan keluhan respirasi waktu dewasa. Begitu pula pada infeksi bronkus yang berulang.

    f. tatus sosial ekonomi

    "ortalitas dan morbiditas PPOK berbanding terbalik dengan status sosial dan lebih

    tinggi pada blue collar  daripada white collar worker .

    #.#.$ Patofisiologi

    PPOK diawali dengan terjadinya bronkitis kronis, emfisema paru, atau keduanya.

    Pada bronchitis kronik terjadi penyempitan saluran nafas yang disebabkan sekresi mucus

    yang mengental. 6al ini dikaitkan dengan hiperplasi kelenjar sekresi mucus di trakea dan

     bronki serta peningkatan sel goblet di saluran napas bawah. (apat ditemukan perubahan pada

    saluran nafas kecil, yang diameternya kurang dari # mm, menjadi lebih sempit, berkelok8

    kelok dan kadang8kadang terjadi obliterasi. Produksi mucus berlebih dapat menyebabkan

    gangguan pertukaran gas dan memungkinkan perkembangbiakan mikroorganisme yang dapat

    mengakibatkan infeksi.

    Pada emfisema terdapat destruksi parenkim paru. 1mfisema ditandai oleh kerusakan

    elastisin dan kolagen yang menyebabkan hiperinflasi alveoli, penghancuran dinding alveoli,

    dan pembentukan rongga udara yang besar )lobulus* sehingga area permukaan alveoli lebih

    kecil dibandingkan alveoli normal. /ongga ini mengurangi sirkulasi paru karena merusak 

    dinding kapiler alveoli, yang menyebabkan penurunan difusi kapiler8alveoli sehingga terjadigangguan pertukaran gas. (apat juga dikatakan tidak ada keseimbangan antara perfusi dan

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    16/32

    ventilasi di alveoli )4?G rasio tidak sama* sehingga akan timbul hipoksia dan sesak nafas.

    Pasien emfisema secara tidak sadar akan meningkatkan frekuensi pernapasan untuk 

    meningkatkan ventilasi alveolar. -tau lebih jauh lagi hipoksia alveoli akan menyebabkan

    vasokonstriksi pembuluh darah paru dan polisitemia. :erjadi hipertensi pulmonal yang dalam

     jangka lama akan menimbulkan cor8pulmonal.

    #.#.% "anifestasi Klinis

    -dapun gejala yang ditimbulkan PPOK biasanya terjadi bersama8sama dengan gejala

     primer dari penyebab penyakit ini. Bila penyebabnya bronchitis kronik maka gejalanya

    adalah produksi sputum berlebihan. -kan tetapi jika penyebabnya adalah emfisema maka

    gejalanya adalah kerusakan alveoli dengan keluhan klinis berupa dispne yang terjadi

    sehubungan dengan adanya gerak badan. Pada hipoksemia?hiperkapnia berat, dapat timbul

    keluhan8 keluhan neurologis seperti kesadaran yang menurun sampai koma, sakit kepala ,

    tremor.

    Manifestasi E0fise0a Br"n-itis kr"nik  

    /iwayat kesehatan klinis ecara umum sehat, tapi perokok 3nfeksi dada berulang, eksaserbasigejala memburuk dengan inhalsi iritan,udara dingin, atau infeksi, perokok 

    Batuk?sputum "inor?dapat diabaikan Purulen kental?signifikan

    Pemeriksaan fisik dankeadaan umum

    Kakeksia, riwayat penurunan BB,malnutrisi protein dan kalori

    0enderung ke arah obesitas, sianosis, polisitemia, edematosa, distensi vena jugularis, dan gejala gagal jantungkanan yang lain.

    (ispnea Berkembang secara cepat, terusmenerus.

    Bervariasi?episodik, sering terjadi diakhir penyakit.

    Pernapasan uara napas tenang atau tidak ada, penggunaan otot bantu pernapasan,takipnea.

    "engi menyebar, ronki, rales?crackles.

    ambaran dada "engalami peningkatan diameter  anterior posterior )dadamengembang*, dada tong, ototaksesori pernapasan menonjol

    ekskursi diafragma terbatas.

    Peningkatan diameter anteroposterior,yang sedikit hingga hipertensi paru.

    -( "endekati normal, penurunan PaO#atau penurunan Pa0O#, atau normal,

    hiperkapnea pada penyakit lanjut

    Penurunan PaO#, peningkatan Pa0O#.

    inar = dada 6iperinflasi, diafragma datar,

     pelebaran batas interkosta

    Kongesti lapang paru, pembesaran

     jantung.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    17/32

    #.#.& Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan diagnostic primer pada fungsi paru untuk PPOK adalah spirometri.

    :erdapat pemeriksaan diagnostic tambahan untuk menegakkan diagnose, mengkaji

    keparahan, dan memeriksa kemungkinan komplikasi.

    !. Pemeriksaan rutin

    a. 7aal paru

    • pirometri ) 41P!, 41P! prediksi,K4P, 41P!?K4P *

    8 Obstruksi ditentukan oleh nilai 41P! Prediksi )H* dan atau 41P!?K4P )H*

    Obstruksi 2 H 41P! ) 41P!?41P! prediksi * I>H, 41P! H ) 41P!?K4P * IA&H

    8 41P! merupakan parameter yang paling umum dipakai untuk menilai beratnya PPOK 

    dan memantau perjalanan penyakit.

    8 -pabila spirometri tidak tersedia atau tidak mungkin dilakukan, maka dapat

    menggunakan -P1 meter.

    8 Pada permulaan PPOK terjadi peningkatan Pa0O#, tetapi pada fase selanjutnya akan

    terjadi penurunan.

    • ji bronkodilator 

    8 (ilakukan untuk mengatasi obstruksi jalan napas.

    8 (ilakukan dengan menggunakan spirometri atau dapat juga menggunakan -P1

    meter.

    8 etelah pemberian bronkodilator inhalasi sebanyak > hisap, !&8# menit kemudian

    dilihat perubahan niali 41P! atau -P1, perubahan41P! atau -P1 I#H nilai awal

    dan I#ml.

    8 ji bronkodilator dilakukan pada PPOK stabil.

     

     b.. (arah rutin, terdapat peninggian hematokrit dan eritema, serta hipoksemia kronik.

    c. -nalisis gas darah, terutama untuk menilai gagal napas kronik stabil dan gagal napas akut

     pada gagal napas kronik.

    d. /adiologi

    Pada emfisema tampak gambaran hiperinflasi, diafragma datar, pelebaran batas interkosta.

    Pada bronchitis kronik tampak gambaran kongesti lapang paru, pembesaran jantung.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    18/32

    #. Pemeriksaan Khusus )tidak rutin*

    a. 7aal paru

    8 4olume residu )4/*, kapasiti residu fungsional )K/7*, kapasitas paru total )KP:*,

    4/?K/7, 4/?KP: meningkat

    8 4ariabiliti harian -peks kurang dari #H

     b. ji latih kardiopulmuner 

    8 sepeda status ) ergocycle *

    8 treadmill

    8 jalan ' menit, lebih rendah dari normal

    c. ji provokasi bronkus

    ntuk menilai derajat hiperaktif bronkus, pada sebagian kecil PPOK terdapat

    hiperaktif bronkus derajat ringan.

    d. Bronkoskopi

    (apat ditemukan adanya obstruksi dan kolaps pada alveoli dan kadang dapat meliputi

     bronkus yang besar. Pada bronJuitis kronik tampak warna mukosa yang merah dan

    hipersekresi.

    e. 1lektrokardiografi )1K*

    "engetahui komplikasi pada jantung yang ditandai oleh P pulmonal, hipertensi

     pulmonal, dan hipertrofi ventrikel kanan.

    Berbagai faktor yang berhubungan dengan terjadinya hipertrofi ventrikel kanan

    dinyatakan sebagai berikut 2

    8 /ight a9is deviation )pada umumnya*

    8 Dantung mengalami pemutaran ke arah kanan dan terdorong ke arah inferior dan

    anterior 

    8 :inggi .%% sec / pada 4!

    8 Perbandingan /2 pada 4! F !, sedangkan pada 4' F !

    8 :erdapat /BBB dengan /-( tanpa blok G/ ata / 4! !&mm.

    8 / dalam a4/ &mm.

    f. Bakteriologi

    Pemeriksaan bakteriologi sputum pewarnan gram dan kultur resistensi untuk 

    mengetahui pola kuman dan memilih antibiotik yang tepat.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    19/32

    #.#.' :atalaksana

     !. PPOK tabil

    a. Berhenti merokok 

    saha menghentikan kebiasaan merokok adalah sulit. ntuk dapat mengatasinya

    maka perlu dipelajari lingkungan, tingkah laku, dan ketergantungan.

     b. Obat8obatan

    (alam penatalaksanaan PPOK yang stabil termasuk di sini melanjutkan pengobatan

     pemeliharaan dari / atau dokter spesialis paru baik setelah mengalami serangan

     berat atau evaluasi spesialistik lainnya, seperti pemeriksaan fungsi paru, analisis gas

    darah, kardiologi dan lain8lain. Obat8obatan diberikan dengan tujuan mengurangi laju

     beratnya penyakit dan mempertahankan keadaan stabil yang telah tercapai dengan

    mempertahankan bronkodilatasi dan penekanan inflamasi.

    Obat8obat yang digunakan 2

    8 Bronkodilator 

    PPOK kadang tidak berespon terhadap bronkodilator. 6al yang perlu

    diperhatikan yakni bila resisten terhadap suatu bronkodilator tidak berarti

    resisten pula pada bronkodilator lainnya, dan terdapat variasi resistensi dari

    waktu ke waktu terhadap bronkodilator.

    Bronkodilator yang sering diberikan yakni golongan beta8# agonis )epinefrin,

    albuterol, bitoterol,isoetarin, isoproterenol, metaproterenol, terbutalin*, dan

    golongan antikolinergik.

    8 Kortikosteroid

    (iberikan peroral dengan dosis tunggal prednisone % mg?hari paling sedikit

    selama # minggu. (apat pula dalam bentuk inhalasi kortikosteroid

    )beklometason, flunisolid, triamnisolon*. Bila selama # minggu tidak terjadi

     perbaikan maka pengobatan kortikosteroid sebaiknya dihentikan. Pasien

    dengan perbaikan makan harus dimonitor pada penggunaan jangka waktu

    lama.

    8 :eofilin

    (igunakan pada PPOK secara luas untuk meningkatkan faaal paru dan

    mencegah keletihan. Preparat yang digunakan antara lain short acting )$8%9

    sehari 2 aminofilin, teofilin*, long acting ) #9 sehari 2 koledil -, teoven*, ultra

    long acting )teo #%, unifil*.

    8 -ntibiotik  

    3nfeksi pada umumnya disebabkan treptococcus pneumonia! "aemophillus

    influenza! dan mikoplasma. Pencegahannya dengan antibiotic spectrum luas.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    20/32

    c. Pemberian vaksin influen5a

    ntuk mencegah terjadinya influen5a yang dapat memperparah PPOK terutama

     pada masa endemik.

    d. 1dukasi

    Karena keterbatasan obat8obatan yang tersedia dan masalah sosiokultural lainnya,

    seperti keterbatasan tingkat pendididkan dan pengetahuan penduduk, keterbatasan

    ekonomi dan sarana kesehatan , edukasi ditujukan untuk mencegah bertambahnya

     beratnya penyakit dengan cara menggunakan obat yang tersedia dengan tepat,

    menyesuaikan keterbatasan aktivitas serta mencegah eksaserbasi.

    e. +utrisi

    Keseimbangan nutrisi antara protein, lemak dan karbohidrat diberikan dalam porsi

    kecil, tetapi sering. Kekurangan kalori dapat menyebabkan meningkatnya derajat

    sesak. Pemberian karbohidrat yang berlebihan menghasilkan 0O#  yang

     berlebihan.

    f. :erapi Oksigen

      Pada penderita dengan hipoksemi, yaitu Pa # I && mm6g pemberian oksigen

    konsentrasi rendah !$ liter?menit secara terus menerus memberikan perbaikan

     psikis, koordinasi otot, toleransi beban kerja dan pola tidur. 6ipoksemi dapat

    mencetuskan dekompensatio kordis pada penderita PPOK terutama pada saat

    adanya infeksi saluran napas. ejala gangguan tidur, gelisah dan sakit kepala

    mungkin merupakan petunjuk perlunya oksigen tambahan.

    g. /ehabilitasi

    /ehabilitasi meliputi tindakan fisioterapi, rehabilitasi psikis dan pekerjaan.

    7isioterapi bertujuan memobilisasi dahak dan mengendalikan kondisi fisik 

     penderita ke tingkat yang optimal. Berbagai cara fisioterapi dapat dilakukan yaitu

    latihan relaksasi, latihan napas, perkusi dinding dada, drainase postural dan

     program uji latih. /ehabilitasi psikis berguna untuk menenangkan penderita yang

    cemas dan mempunyai rasa tertekan akibat penyakitnya. edangkan rehabilitasi

     pekerjaan dilakukan untuk memotivasi penderita melakukan pekerjaan yang

    sesuai dengan kemampuan fisiknya. ecara umum rehabilitasi ini bertujuan agar 

     penderita dapat mengurus diri sendiri dan melakukan aktivitas yang bermanfaat

    sesuai dengan kemampuan penderita.

    #. PPOK 1ksaserbasi

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    21/32

    ejala yang menandakan eksaserbasi antara lain batuk yang keras, panjang, berulang;

    dispne; sputum yan gmengental; bronkospasme dan obstruksi bronkus oleh mucus; infeksi.

    1ksaserbasi PPOK terbagi menjadi derajat ringan, sedang dan berat. Penatalaksanaan

    derajat ringan diatasi di poliklinik rawat jalan. (erajat sedang dapat diberikan obat8obatan

     perinjeksi kemudian dilanjutkan dengan per oral. edangkan pada eksaserbasi derajat berat,

    obat8obatan diberikan per infus dan bila memungkinkan dirujuk ke / yang lebih memadai

    setelah kondisi daruratnya teratasi.

    Obat8obatan pada eksaserbasi akut2

    a. Penambahan dosis bronkodilator dan frekuensi pemberiannya.

    (apat diberikan "3(3 )inhalasi beta8# agonis*, aminofilin supp #&8&mg.

    :erbutalin ,$ ml sub kutan dapat diulang sampai tiga kali setiap satu jam dan dapat

    dilanjutkan dengan pemberian per drip $ ampul per #% jam.

    -drenalin 2 ,$ mg subkutan, digunakan hati8hati.

    -minofillin 2 bolus & mg?kg BB dilanjutkan perdrip ,&8,> mg?kg BB?jam

    Pemberian aminofilin drip dan terbutalin dapat bersama8sama

    dalam ! botol cairan per infus. 0airan infus yang dipergunakan

    adalah de9trose & H, +acl ,H atau ringer laktat

     b. Kortikosteroid

    Prednisone %9& mg untuk dua hari.

    c. (iuretika

    (iberikan pada PPOK derajat sedang8berat dengan gagal jantung kanan atau

    kelebihan cairan. (iberikan satu minggu untuk mengatasi edema.

    d. 0airan

    Pemberian cairan harus seimbang pada PPOK sering disertai Kor Pulmonal sehingga

     pemberian cairan harus hati8hati.

    $. PPOK yang "emerlukan 4entilator 

    4entilator mungkin digunakan dalam keadaan yang tiba8tiba memburuk, misalnya

    keadaan pneumothoraks, dapat juga diperlukan dalam keadaan bronkospasme yang tidak 

    dapat diatasi dengan obat8obat bronkodilator. 3ndikasi paling penting adalah bila diduga

    terjadi gagal napas akut. ecara klinis klien akan tampak dsipne, takikardi, letih, dan bingung,

    akan tetapi penilaian klinis ini tidak obyektif bila dibandingkan dengan analisa gas darah.

    #.#.A Komplikasi

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    22/32

    Komplikasi yang mungkin muncul antara lain pneumothora9 dan hipertensi paru yang

    menyebabkan kor pulmonale.

    #.#.> Prognosis

    Bila 714 ! sebesar !.% liter, maka masa hidupnya adalah ! tahun. Bila 714! ! liter,

    maka masa hidup % tahun. Bila I!liter, maka masa hidup # tahun. (an bila I.&liter masa

    hidupnya I# tahun. Bila terdapat cor pulmonale maka akan menjadi lebih buruk. Prognosis

     juga sangat tergantung pada beberapa keadaan antara lain 2 merokok, pemberian oksigen, dan

     pemberian bronkodilator. AH8>H tertolong selama terjadinya episode akut dari kegagalan

     pernapasan pada klien PPOK.

    #.#. -suhan Keperawatan pada PPOK 

    !. Pengkajian

    Pengkajian !arakteristik  

    !. 3dentitas Pasien ering terjadi pada usia lanjut, perokok berat, bekerja di

    lingkungan polusi dan dekat bahan kimia iritan saluran

    napas dalam jangka waktu lama, klien dengan

    hipersentivitas allergen yang tinggi.

    #. /iwayat kesehatan

    ekarang2

    a. Keluhan utama

    Klien datang dengan keluhan batuk dengan secret kental,

    sesak napas sehubungan dengan adanya gerak badan, bila

    terjadi hipoksemia bisa datang dengan pusing, tremor,

    hingga penurunan kesadaran.

     b. /iwayat kesehatan

    sekarang

    3nfeksi berulang, batuk terus menerus dengan secret kental,

    sesak napas sehubungan dengan gerak badan.

    $. /iwayat penyakit dulu /iwayat bronchitis kronis, riwayat emfisema, riwayat alergi

    dengan hipersentivitas tinggi, fibrosis kista, dan asma

     bronkiale.

    :anda8tanda 4ital :ekanan (arah 2 nomal, meningkat +adi 2 takikardi

    Pernapasan 2 meningkat atau menurun

    :emperatur 2 "eningkat jika terjadi infeksi

    Breathing uara napas bisa tidak terdengar, atau terdengar whee5ing,

    ronchi, rales?crackles.

    :ampak kesulitan bernapas, kelelahan bernapas, sesak bisa

    terjadi episodic maupun berkembang secara cepat,

     penggunaan otot bantu napas.

    7rekuensi napas bisa meningkat atau menurun.

    Bisa terdapat batuk, sputum kental.

    Bleeding Bisa terdapat keluhan pusing )fatigue*, sakit kepala,

    frekuensi denyut jantung meningkat, sianosis, polisitemia,

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    23/32

    edematosa, distensi vena jugularis, dan gejala gagal jantung

    kanan yang lain

    Brain "ungkin terjadi penurunan kesadaran.

    Bladder

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    24/32

    (itandai dengan 2

    8 Klien mengeluh

    sulit bernapas

    8 Perubahan

    kedalaman,frekuensi napas,

     penggunaan otot

     bantu pernapasan.

    8 uara napas

    tambahan

    )whee5ing, ronchi,

    rales?crackles*

    8 Batuk )persisten*

    dengan?tanpa

    sputum.

    8 putum kental

    keluar dari jalan napas

    8 Bebas dari suara napas

    tambahan.

    f. :erapi oksigen

    g. -tur posisi

    h. "onitor respirasi

    i. "onitor tanda vital

    #. angguan pola napas b.d

    kelelahan bernapas,

    hiperventilasi.

    (itandai dengan 2

    8 sesak napas

    8 sianosis

    8 klien tampak kelelahan

    8 penggunaan otot bantu

     pernapasan

    8 takipnea?bradipnea

    8 klien tampak cemas

    tatus pernapasan 2 status

    ventilasi dan pernapasan

    tidak terganggu setelah

    diberikan perawatan

    selama .. dengan kriteria

    hasil 2

    8 kepatenan jalana napas

    8 tanda vital dalam rentang

    normal

    8 klien mudah bernapas

    8 tidak ada penggunaan otot bantu napas

    a. pantau adanya

     pucat?sianosis

     b. pantau frekuensi

    napas, pola, kecepatan,

    irama, kedalaman, dan

    upaya pernapasan.

    c. auskultasi suara

    napas, adanya suara

    napas tambahan, penurunan ventilasi.

    d. pantau ansietas klien

    e. ajarkan teknik

    relaksasi.

    $. angguan pertukaran gas

     b.d kurangnya suplai

    oksigen )obstruksi jalan

    napas oleh secret,

     bronkospasme,

    airtrapping*, destruksi

    alveoli.

    (itandai dengan 2

    8 dispnea

    8 sianosis

    8 lemah

    8 tidak mampu

    mengeluarkan secret8 nilai B- abnormal

    tatus respirasi pertukaran

    gas, setelah diberikan

     perawatan selama hari,

    dengan criteria 2

    8status mental dalam batas

    normal

    8bernapas dengan mudah

    8tidak ada sianosis

    8PaO# dan Pa0O# dalam

     batas normal

    8pO# dalam batas normal

    a. manajemen jalan

    napas

     b. latih batuk efektif 

    c. latih napas dalam

    d. terapi oksigen

    e. monitoring respirasi

    f. monitoring tanda

    vital

    g. kolaborasi

     pemeriksaan gas darah

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    25/32

    )hipoksia dan

    hiperkapnea*

    8 perubahan tanda vital

    8 menurunnya toleransi

    terhadap aktivitas

    %. Ketidak seimbangan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh b.d

    dispnea, fatigue, batuk,

    anoreksia,

    nausea?vomiting, efek

    samping pengobatan.

    (itandai dengan 2

    8penurunan BB

    8kehilangan massa otot,tonus otot jelek 

    8anoreksi

    8mual muntah

    etelah diberikan perawatan

    selama hari, status nutrisi

    intake makanan dan cairan

    dengan kriteria 2

    8asupan makan adekuat

    8intake oral adekuat

    8mampu memelihara intake

    oral dan cairan secara

    optimal

    8tidak terdapat penurunan

    BB

    8mual muntah berkurang

    8nafsu makan meningkat

    8turgor baik 

    8tidak terdapat penurunan

    massa otot

    a."anajemen cairan

     b. "anajemen

    nutrisi

    c.Konseling nutrisi

    d. :erapi nutrisi

    e."anajemen berat

     badan

    elain diagnosa diatas, diagnosa yang mungkin muncul pada klien dengan PPOK yaitu 2

    !* 3ntoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan

    kebutuhan

    #* 0emas berhubungan dengan sesak nafas, perubahan kesehatan

    $* angguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamaan 2 sesak, batuk 

    %* 3nefektif koping individu berhubungan dengan kecemasan, depresi akan penyakit,

    kurangnya dukungan sosial, ketidakberdayaan

    &* Kurang perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, sekunder akibat oksigen

    insufisiensi,

    '* Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    26/32

    BAB III

    AUHAN !EPE(AATAN !LIEN DEN4AN 4AN44UAN (EPI(AI PP)! 

     +ama 2 :n.=

    mur 2 && tahun

    Pekerjaan 2 pekerja tambang batu bara konvensional

    Pendidikan 2 "P

     +o.reg pasien 2 !#$%

    (iagnosa medis 2 PPOK  

    !. Pengkajian

    !* /iwayat Kesehatan ekarang 2

    - Keluhan utama 2 Klien mengatakan batuk dengan secret yang susah keluar sampai

    sesak napas. esak memberat sejak tadi subuh.

    - /iwayat kesehatan sekarang 2 klien batuk8batuk sejak kemarin malam, batuk berdahak 

    tapi secret tidak keluar. Klien mengatakan sesak karena batuk sejak tadi malam. esak 

    memberat subuh tadi kemudian langsung dibawa ke ( jam &.$ pagi ini

    #* /iwayat kesehatan lalu 2 klien mengatakan terdapat keluhan batuk dengan secret

    selama setahun terakhir, hilang timbul. Kadang sesak saat batuk yang keras. esak 

    hilang timbul. Klien tidak memeriksakan batuknya dan menganggap hanya batuk 

     biasa. Klien tidak memiliki riwayat alergi pada saluran saluran napas, tidak memiliki

    riwayat asma.

    $* /iwayat kesehatan keluarga 2 tidak ada keluarga yang memiliki penyakit menular 

    ):B0* atau keturunan )asma, dll*

    Pola kebiasaan 2 klien merokok satu pak )!# batang* sehari selama hampir $ tahun. Klien

     jarang memeriksakan diri ke yankes jika tidak merasa parah sekali. Klien hanya memakai

    kain penutup wajah seadanya saat bekerja.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    27/32

    :anda vital dan keadaan umum 2 keadaan umum lemah

    6/ 2 ! 9?menit //2!'9?menit

    uhu 2 $Ao 0 :ensi 2 !$&? mm6g

    B! )breathing* 2 Klien tampak kesulitan bernapas, klien batuk berdahak, secret sulit keluar,

    klien bernapas menggunakan otot bantu napas, // 2 !'9?menit, irama

    regular, pernapasan dalam, ronchi L,

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    28/32

    Analisa Data

    N". Data Masala- Eti"l"gi

    !. ( 2

    Klien mengatakan batuk dengan secret

    yang susah keluar sampai sesak napas.

    esak memberat sejak tadi malam.

    (O 2

    Klien tampak kesulitan bernapas

    Klien batuk berdahak, secret sulit

    keluar 

    Klien bernapas menggunakan otot

     bantu napas

    // 2 !'9?menit

    3rama regular 

    Pernapasan dalam

    /onchi L

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    29/32

    #. (iagnose keperawatan 2

    !* Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d obstruksi jana napas )penumpukan secret*.

    #* angguan pertukaran gas b.d kurangnya suplai oksigen )obstruksi jalan napas oleh

    secret*.

    3ntervensi Keperawatan 2

    N" Diagn"sa

    !eera5atan

    Tujuan Inter/ensi

    keera5atan

    (asi"nal

    1 Ketidakefektifan

     bersihan jalan

    napas

     berhubungan

    dengan obstruksi

     jalan napas

    )penumpukan

    secret*

    etelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan #9#

    menit 2

    oal 2 klien akan

    meningkatkan

     bersihan jalan

    nafas yang efektif

    selama dalam

     perawatan

    Obyektif 2

    klien

    menunjukkan

    kepatenan jalan

    napas )jalan napastrakeobronkial

    terbuka dan bersih

    untuk pertukaran

    gas* dgn indikator 

    2

    8 klien

    menunjukkan

    kemudahan

     bernapas )tanpa

     penggunaan

    otot bantu pernapasan*

    8 frekuensi dan

    irama

     pernapasan

    regular !'8#

    9?menit

    8 sputum dapat

    dikeluarkan

    8 tidak ada suara

    napas

    tambahan

    3ntervensi... +302

    !. Kaji tanda8tanda

    vital klien.

    #. -njurkan klien

    untuk minum air 

    hangat.

    $. -tur posisi

    klien 2 fowler atau

    semi fowler.

    %. Cakukanfisioterapi dada

    )nebuli5er dengan

    obat sesuai

    medikasi dokter,

    claping, vibrasi,

     postural drainase*

    sesuai kondisi klien

    &. -jarkan klien

    dan keluarga untuk 

     batuk efektif

    '. (emonstrasikan

    dan ajarkan klien

    tentang nafas

    dalam

    A. Kolaboratif

     pemberian obat

    sesuai pesanan

    dokter2 mukolitikatau ekspektoran

    !. "engetahui adanya

     perubahan pada tanda

    vital, deteksi tanda awal

     bahaya.

    #. -ir hangat

    mengencerkan sekret

    $. Posisi 7owler dan

    semi fowler akan

    meningkatkan ekspansi

    dada dan ekpansi lapang

     paru basilar.

    %. Bantu pengencaran, pengeluaran dahak 

    &. Batuk efektif  

    mengelurakan secret

    secara efektif.

    '. +afas dalam selain

    sebagai relaksasi.

    A. "embantu

    mengencerkan dan

    mengeluarkan dahak 

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    30/32

    2 angguan

     pertukaran gas b.dkurangnya suplai

    oksigen )obstruksi

     jalan napas oleh

    secret*.

    etelah dilakukan

    tindakankeparawatan #9#

    menit klien akan

    menunjukkan

    ventilasi adekuat

    dan pertukaran

    gas normal

    dengan kriteria

    sbb 2

    8 klien

    menunjukkankemudahan

     bernapas )tanpa

     penggunaan

    otot bantu

     pernapasan*

    8 frekuensi dan

    irama

     pernapasan

    regular !'8#

    9?menit

    8 pO# M &H8 PaO# >8!

    mm6g

    8 Pa0O# $&8%&

    mm6g

    !. Kaji tanda8tanda

    vital klien.

    #. -tur posisi

    klien 2 fowler atau

    semi fowler.

    $. Beri oksigen

    sungkup &8>

    lpm

    %.Cakukan

    fisioterapi dada

    )nebuli5er dengan

    obat sesuai

    medikasi dokter,

    claping, vibrasi,

     postural drainase*

    sesuai kondisi klien

    &. -jarkan kliendan keluarga untuk 

     batuk efektif

    '. (emonstrasikan

    dan ajarkan klien

    tentang nafas

    dalam

    A. Kolaboratif pemberian obat

    sesuai pesanan

    dokter2 mukolitik

    atau ekspektoran

    !. "engetahui adanya

     perubahan pada tandavital, deteksi tanda awal

     bahaya.

    #. Posisi 7owler dan

    semi fowler akan

    meningkatkan ekspansi

    dada dan ekpansi lapang

     paru basilar.

    $. Oksigenasi

    adekuat

    %. Bantu

     pengencaran,

     pengeluaran

    dahak 

    &. Dalan napas yang

     paten

    memudahkan

     pertukaran gas.

    '. +afas dalam

    selain sebagai

    relaksasi.

    A. "embantu

    mengencerkan

    dan

    mengeluarkan

    daha

    BAB I&

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    31/32

    PENUTUP

    .1 !esi0ulan

    Bronkitis adalah peradangan akut membran mukosa bronkus yang disebabkan oleh

    infeksi mikrooganisme. Bronkitis akut merupakan penyakit umum pada masyarakat namun

    membawa sedikit resiko morbiditas dan hampir tidak ada mortalitas. Biasanya bronkitis akut

    dapat sembuh sendiri dan berlangsung dalam waktu singkat. "asalah keperawatan yang

    dapat muncul pada klien dengan bronkitis antara lain pola nafas inefektif, inefektif bersihan

     jalan napas, hipertermi, risiko gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan,

    intoleransi aktivitas, cemas, dan gangguan pola tidur.

    PPOK )Penyakit Paru Obstruktif Kronik* merupakan penyakit kronis yang ditandai

    dengan batuk produktif dan dispne dan terjadinya obtruksi saluran napas sekalipun penyakit

    ini bersifat kronis dan merupakan gabungan dari emfisema dan bronchitis kronik, dan bersifat

    irreversible. :erdapat tiga golongan PPOK yakni PPOK stabil, PPOK eksaserbasi, dan PPOK 

    yang memerlukan ventilator. "asalah keperawatan yang dapat muncul antara lain bersihan

     jalan napas inefektif, gangguan pola napas, gangguan pertukaran gas, risiko gangguan

     pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan, intoleransi aktivitas, cemas, gangguan pola tidur,

    inefektif koping individu, defisit perawatan diri, kurang pengetahuan.

    .2 aran

    Pada bronkitis akut, meskipun membawa sedikit resiko morbiditas dan hampir tidak 

    ada mortalitas# hendaknya perawatan teteap diberikan secara komprehensif agar dapat

    mencapai derajat kesehatan yang seharusnya dan tidak terjadi bronkitis ulang yang dapat

     berubah menjadi penyakit paru kronik.

    Pada PPOK, perawatan diberikan sesuai golongannya yakni PPOK stabil, PPOK

    eksaserbasi, dan PPOK yang memerlukan ventilator. PPOK merupakan penyakit obstruksi

    yang bersifat irreversibel, diperlukan peran perawat untuk mencegah kerusakan paru yang

    lebih berat.

  • 8/18/2019 Ppok Dan Bronkitis

    32/32

    DA6TA( PUTA!A

    0hang, 1ster., (aly, Dohn., 1lliot, (oug. #. Pathophysiology # $pplied to %ursing

     Practice&Dakarta 2 10.

    0orwin, 'lizabeth D. #. "andbook of Pathophysiology& Dakarta 2 10.

    (jojodibroto, /. (armanto. #!$.  espiratory Medicine& Dakarta 2 10.

    http2??www.nursingcenter.com?lnc?tatic8Pages?-cute8bronchitis81valuation8and8

    management

    https2??www.crnbc.ca?tandards?0ertifiedPractice?(ocuments?/emotePractice?A%-dult-cut

    eBronchitis(:.pdf 

     +iederman ", arosi -. #. /espiratory track infection.in 2 chest medicine pulmonary

    and critical care medicine. 1ds. eorge /B et al. % th 1d. Philadelphia. Cippincott